PENELITIAN
Untuk Ekonomi dan Bisnis
Benny S. Pasaribu
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Trilogi
Ph.D. dalam Ilmu Ekonomi Industri
Ottawa University, Kanada
Aty Herawati
LOGO GUIDELINESS
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Trilogi
BIDANG TERANG/PUTIH LOGO PADA BIDANG HITAM/GELAP Doktor dalam Ilmu Ekonomi Manajemen
Institut Pertanian Bogor (IPB)
Diterbitkan oleh:
Penerbit MEDIA EDU PUSTAKA
Hak Cipta Dilindungi Oleh Undang-Undang
All-Rights Reserved
ISBN: 978-623-99748-2-4
Hal. x + 208, Uk. 15,5 x 23 cm
Cetakan Pertama, 2022
Pemasaran:
Kp. Kebon, RT 004 RW 001, Desa Tegal Kunir Kidul,
Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten 15530
Website: www.mediaedupustaka.co.id
Email: penerbitmediaedupustaka@gmail.com
Kata Pengantar
Tim Penulis
Bab 8 Hipotesis........................................................ 99
A. Pengertian Hipotesis.................................................................... 99
B. Tahap-Tahap Pembentukan Hipotesis ...................................... 102
C. Pengujian Hipotesis..................................................................... 103
1. Jenis-Jenis Pengujian Hipotesis............................................ 103
2. Langkah-Langkah Pengujian Hipotesis.............................. 105
3. Kekeliruan dPengujian Hipotesis........................................ 108
Daftar Isi ix
x Metodologi Penelitian. Untuk Ekonomi dan Bisnis
Bab 1
Ruang Lingkup
Metodologi
Penelitian
TABEL 1.1.
Konsep Metodologi Penelitian Menurut Para Ahli
Ahli Konsep
Hidayat dan “Metodologi penelitian adalah pembahasan mengenai konsep
Sedarmayanti (2002) teoritik berbagai metode, kelebihan dan kekurangan, yang
dalam karya ilmiah dilanjutkan dengan pemilihan metode
yang digunakan. Pengertian metodologi adalah “pengkajian
terhadap langkah-langkah dalam menggunakan sebuah
metode”. Sedangkan pengertian metode penelitian adalah
mengemukakan secara teknis tentang metode-metode yang
digunakan dalam penelitiannya”.
Teguh (1999) “Metodologi adalah ilmu atau studi yang berhubungan dengan
penelitian, sedangkan penelitian (research) menunjukkan
kegiatan pelaksanaan dari metodologi penelitian. Pelajaran yang
memperbincangkan metode-metode ilmiah untuk research
tersebut disebut Metodologi Penelitian. Penelitian merupakan
penyaluran hasrat ingin tahu (curiosity) manusia dalam taraf
keilmuan”.
Gambar 1.1. menunjukkan empat ciri dasar penelitian. Secara umum terdiri
dari sistematis dan logis, bersifat ilmiah, efisien dan bermanfaat, serta analitis.
Bersifat sistematis dan logis Artinya penelitian dilaksanakan melalui prosedur atau
langkah-langkah yang berurutan. Selain itu penelitian juga harus dibuat secara
logis dan tidak memanipulasi hal apa pun di dalamnya.
Efisien dan bermanfaat Artinya penelitian harus disusun seefisien mungkin dan
bisa dipahami oleh banyak kalangan. Selain itu, penelitian juga harus memiliki
kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
GAMBAR 1.1
Empat ciri dasar penelitian
Penelitian Penelitian
Penelitian
Eksperimental Eksperimental
Tindakan
Sungguhan Semu
GAMBAR 1.2
Macam Rancangan Penelitian
Sumber: DIKTI
Hal-hal berikut ini merupakan pembeda dari jenis dan karakteristik penelitian,
yaitu:
1. Berdasarkan tujuannya
Penelitian dapat dibedakan ke dalam penelitian eksploratif (penelitian
yang bertujuan untuk menemukan permasalahan-permasalahan baru
yang akan ditindaklanjuti melalui kegiatan penelitian lanjutan), penelitian
verikatif (penelitian yang bertujuan untuk menguji kebenaran tentang
suatu pengetahuan atau teori dalam suatu bidang kajian tertentu), dan
penelitian pengembangan (penelitian yang ditujukan untuk mengembangkan
pengetahuan atau teori-teori yang sudah ada).
2. Berdasarkan penggunaan hasilnya
Penelitian dibedakan menjadi penelitian murni (pure/basic research) dan
penelitian terapan (applaid research).
3. Berdasarkan tempat/lokasi penelitian
Penelitian dibedakan menjadi penelitian laboratorium (laboratory research),
penelitian kepustakaan (library research), dan penelitian lapangan (field
research).
4. Berdasarkan cara dan tarap pembahasan masalahnya,
Penelitian dibedakan ke dalam penelitian deskriptif (penelitian yang ditujukan
untuk mengungkap masalah atau keadaan/fakta guna memberikan gambaran
secara objektif tentang keadaan yang sebenarnya tentang objek/masalah yang
sedang diteliti) dan penelitian inferensial (penelitian yang ditujukan tidak
Perumusan masalah
Perumusan hipotesis
Pengujian hipotesis
Penarikan kesimpulan
GAMBAR 1.2
Proses Ilmu Pengetahuan Sehingga Mencapai Kebenaran Menurut
Cogoci-Hypotheticoverifikasi
Sumber: Yuyun S. Suria Sumantri, 1995)
Identifikasi
Identifikasi
Studi Merumuskan Variabel
dan Rumusan
Pendahuluan Hipotesis dan Definisi
Masalah
Operasional
Merumuskan
Menganalis Data
Hasil
GAMBAR 1.3
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian ilmiah
TABEL 1.2
Kriteria Metode Ilmiah
F. PARADIGMA PENELITIAN
Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia
nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya.
Paradigma menunjukkan pada mereka apa yang penting, absah, dan masuk akal.
Paradigma juga bersifat normatif, menunjukkan kepada praktisinya apa yang harus
dilakukan tanpa perlu melakukan pertimbangan eksistensial atau epistemologis
yang panjang (Mulyana, 2003).
Paradigma menurut Thomas Kuhn dipergunakan dalam dua arti yang berbeda
yakni paradigma berarti keseluruhan konstelasi kepercayaan, nilai, teknik, dan
sebagainya yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota masyarakat tertentu. Di sisi
Hasil penelitian akan memberi kontribusi yang lebih besar jika peneliti
dapat menggabungkan kedua paradigma atau pendekatan tersebut. Penggabungan
paradigma tersebut dikenal istilah triangulation. Penggabungan kedua
A. PROSES PENELITIAN
Menurut Yusuf (2016) penelitian adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan
secara sistematis, objektif dan logis dengan mengendalikan atau tanpa
mengendalikan berbagai aspek/varibel yang terdapat dalam fenomena, kejadian,
maupun fakta yang diteliti untuk dapat menjawab pertanyaan atau masalah yang
diselidiki berdasarkan pengertian penelitian tersebut dapat kita pahami bahwa
salah satu tujuan dari penelitian adalah menjawab pertanyaan atau masalah yang
diselidiki dengan proses penelitian secara sistematis, objektif dan logis. Namun
apakah fungsi penelitian memilki makna yang sama dengan tujuan penelitian? Dan
bagaimanakah proses penelitan yang sistematis, objektif, dan logis itu?.
Menurut KBBI Proses artinya rangkaian tindakan. Jadi proses penelitian
adalah rangkaian tindakan apa saja yang dilakukan dalam melaksanakan penelitian.
Dalam proses penelitian dilaksanakan secara sistematis, objektif dan logis. Sistematis
artinya penelitian merupakan proses yang tersruktur dengan mengikuti aturan atau
kaidah secara berurut, objektif artinya penelitian didasarkan pada fakta dan data,
selanjutnya logis artinya penelitian mendasarkan pada pengkajian secara rasional,
krisis dan analisis. Karena Penelitian dilakukan secara sistematis, maka terdapat
tahapan yang harus dilakukan secara urut dalam pelaksanaannya. Adapun tahapan
proses penelitian menurut beberapa ahli:
Berikut ini gambar-gamber yang menunjukkan proses penelitian menurut
beberapa Ahli dalam swarjana (2012). Tahapan tersebut bersifat urutan dan tidak
bisa satu tahapan mendahului tahapan lainnya.
GAMBAR 2.1
Proses Penelitian Menurut Mikelsen
Sumber: Swarjana (2012)
Mengkomunikasikan hasil
Mengumpulkan data Analisis data
penelitian
GAMBAR 2.2
Proses Penelitian Menurut Houser
Sumber: Swarjana (2012)
Pelaksanaan yang terdiri atas pengumpulan data, pengolahan dan analisis data,
menafsirkan hasil analisis dan membuat kesimpulan
Penulisan laporan
GAMBAR 2.3
Proses Penelitian Menurut Para Ahli
Sumber: Swarjana (2012)
B. FUNGSI PENELITIAN
Menurut KBBI kata fungsi memiliki arti kegunaan atau tugas. Jadi definisi dari
fungsi penelitian adalah kegunaan atau tugas dari penelitian itu sendiri. Sehingga
fungsi dan tujuan penelitian memiliki makna yang berbeda dimana tujuan penelitian
merupakan hal yang akan dicapai dalam melakukan penelitian sedangkan fungsi
penelitian adalah kegunaan atau tugas dari penelitian misalnya tujuan penelitian
yaitu menjawab permasalahan yang diteliti maka fungsi penelitian adalah mencari
jawanban terkait permasalahan yang diteliti. Adapun fungsi penelitian secara umum
menurut Yusuf (2016), yaitu:
1. Penelitian dengan tugas Mendeksripsikan gejala dan peristiwa
Fungsi penelitian ini adalah mendeksripsikan gejala dan peristiwa dengan
memberikan data atau informasi sesuai dengan kenyataan sebenarnya
pada waktu itu. Banyak kejadian dan pristiwa yang terdapat dan terjadi di
masyarakat yang perlu mendapat perhatian dan penanggulangan. Gejala
Non- Semi-
tiga atau Restro- Eksperi- Eksperi-
satu dua prospektif Eksperi-
lebih pektif mental mental mental
Coss- Sebelum
Longitu-
sectional dan
dinal
sesudah
GAMBAR 2.1.
Menunjukan jenis-jenis desain penelitian yang sering digunakan dalam
penelitian bidang sosial dan kemasyarakatan
Penelitian eksperimental masih terbagi lagi menjadi banyak jenis desain studi,
antara lain:
1. Desain penelitian sesudah-saja
Dalam jenis studi ini, peneliti mengetahui bahwa populasi sedang dan
telah mendapatkan intervensi dan peneliti hanya melakukan studi terhadap
dampaknya pada populasi. Kelemahan utama dari desain ini adalah bahwa
dua set data yang diperoleh sebenarnya sangat tidak dapat diperbandingkan,
mengingat data awal bukanlah data yang tepat untuk diperbandingkan.
2. Desain penelitian sebelum dan sesudah
3. Desain penelitian grup-kontrol
Peneliti memilih dua grup populasi, yaitu grup eksperimen dan grup
kontrol. Kedua grup dibuat sedemikian rupa sehingga mempunyai kondisi
yang semirip mungkin dan sebanding. Satu hal yang berbeda adalah adanya
simulasi
- Pengujian
- Goodness of
- Feel for data
ANALISIS DATA
Hipotesis
Data
GAMBAR 2.2
Rincian studi dari desain penelitian
a. Tujuan Studi
1. Studi eksploratif
Dilakukan jika tidak banyak diketahui mengenai situasi yang
dihadapi, atau tidak ada informasi yang tersedia mengenai
bagaimana masalah atau isu penelitian yang mirip diselesaikan
dimasa lalu. Intinya studi ekspolratif dilakukan untuk memahami
dengan lebih baik sifat masalah karena mungkin baru sedikit studi
yang telah dilakukan dalam bidang tersebut. Wawancara ekstensif
dengan banyak orang mungkin harus dilakukan untuk menangani
situasi dan memahami fenomena. Penelitian yang lebih ketat pun
kemudian dapat dilaksanakan.
Selain memiliki kelebihan, case study juga memiliki kekurangan, antara lain:
1. Oleh sebab case study mempelajari aspek aspek yang spesifik,
kemungkinan untuk mencapai generalisasi sangat terbatas. Generalisasi
berdasarkan case study disangsikan kebenarannya bagi populasi yang
lebih luas. Disini dihadapi kesulitan hingga manakah case study yang
dipelajari itu benar-benar mewakili atau representatif bagi populasi
dan inilah yang menentukan mutu case study itu dan generalisasi yang
dihasilkan. Jadi kalaupun diambil sebuah generalisasi, maka itu harus
dianggap sebagai tentatif yang perlu diuji kebenaranyya dikemudian hari.
2. Case study memakan waktu yang lebih lama bila dibandingkan dengan
survey. Antara lain hal ini disebabkan oleh metode pengumpulan data.
Dalam survey sering dapat digunakan angket, sedangkan dalam case
study mengharuskan peneliti langsung terlibat dalam pengumpulan
data dengan melakukan wawancara secara pribadi serta menggunakan
metode-metode lain.
c. Desain Eksperimen
Sebuah desain eksperimental murni adalah suatu desain dimana peserta
penelitian secara acak ditugaskan dalam kelompok eksperimental dan control.
Kelebihan utama dari desain ini adalah dapat mengatur dampak potensial
pretest pada keluaran posttest. Peneliti dapat menentukan apakah
perbedaan posttest disebabkan intervensi pretest, atau kombinasi dari
perlakuan eksperimen dan pretest. Desain ini menawarkan fitur terbaik
dari kedua kelompok desain yang memungkinkan peneliti dapat menguji
perbedaan dasar antar kelompok tanpa pengaruh administrasi pretest
pada hasil. Dengan alasan ini, desain empat kelompok Solomon dapat
dilihat sebagai contoh yang sangat dasar dari desain factorial karena
menguji efek terpisah dan gabungan terhadap lebih dari satu variable
bebas.
c. Desain Faktorial
Sebagian besar hasil dalam penelitian cenderung memiliki beberapa
penyebab yang berinteraksi satu sama lain dalam berbagai cara yang tidak
dapat diidentifikasi menggunakan dua kelompok eksperimen desain.
Sebagai contoh, seperti yang dibahas, dua kelompok desain pretest-
posttest mungkin akan menghasilkan sebuah interaksi tidak terdeteksi.
Kelebihan dari desain factorial adalah peneliti dapat menguji secara
empiris efek lebih dari satu variable bebas, baik secara individu maupun
gabungan, terhadap variable tak bebas.
Meskipun desain ini tidak acak, bisa cukup kuat dalam hal kemampuannya
untuk menyingkirkan penjelasan lain untuk efek yang diamati. Desain ini
memungkinkan kita untuk memeriksa kecenderungan dalam data, pada titik-
A. PENGERTIAN POPULASI
Menurut Supranto (2008) populasi adalah kumpulan dari dari seluruh elemen
sejenis tetapi dapat dibedakan satu sama lain karena karakteristiknya. Sedangkan
menurut Sugiyono (2012: 80) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:
obyek/obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Misalnya, kita akan melakukan penelitian pada suatu perusahaan A, maka
perusahaan A ini merupakan populasi. Perusahaan A mempunyai sejumlah orang/
subyek dan obyek yang lain. Hal ini berarti bahwa populasi dalam arti jumlah/
kuantitas. Akan tetapi, Perusahaan A juga mempunyai karakteristik orang-orangnya,
seperti motivasi kerjanya, disiplin kerjanya, kepemimpinan direkturnya, iklim
organisasinya dan lain-lain, dan juga mempunyai karakteristik obyek lain, seperti
kebijakan, prosedur kerja, tata ruang, dan lain-lain. Yang terakhir ini dinamakan
populasi dalam arti karakteristik.
Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda-benda alam yang lain.
populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari,
tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh objek atau subjek itu.
Menurut Margono (2004), populasi adalah seluruh data yang menjadi
perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Jadi
populasi berhubungan dengan data, bukan manusianya. Kalau setiap manusia
memberikan suatu data maka, maka banyaknya atau ukuran populasi akan sama
dengan banyaknya manusia. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian
(Arikunto, 2002).
Kerlinger (Furchan, 2004) menyatakan bahwa populasi merupakan semua
anggota kelompok orang, kejadian, atau objek yang telah dirumuskan secara jelas.
Nazir (2005) menyatakan bahwa populasi adalah kumpulan dari individu dengan
kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan. Kualitas atau ciri tersebut dinamakan
variabel. Sebuah populasi dengan jumlah individu tertentu dinamakan populasi finit
sedangkan, jika jumlah individu dalam kelompok tidak mempunyai jumlah yang
tetap, ataupun jumlahnya tidak terhingga, disebut populasi infinit. Misalnya, jumlah
petani dalam sebuah desa adalah populasi finit. Sebaliknya, jumlah pelemparan
mata dadu yang terus-menerus merupakan populasi infinit.
Pengertian lainnya, seperti yang sampaikan oleh Nawawi (2004) bahwa
populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-
benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes, atau peristiwa-peristiwa
sebagai sumber data yang memiliki karaktersitik tertentu di dalam suatu penelitian.
Kaitannya dengan batasan tersebut, populasi dapat dibedakan berikut ini.
1. Populasi terbatas atau populasi terhingga, yakni populasi yang memiliki batas
kuantitatif secara jelas karena memilki karakteristik yang terbatas. Misalnya
5.000.000 orang karyawan perusahaan tekstil pada awal tahun 2000, dengan
karakteristik; masa kerja 2 tahun, lulusan program Strata 1, dan lain-lain.
2. Populasi tak terbatas atau populasi tak terhingga, yakni populasi yang tidak
dapat ditemukan batas-batasnya, sehingga tidak dapat dinyatakan dalam
bentuk jumlah secara kuantitatif. Misalnya nasabah bank di Indonesia, yang
berarti jumlahnya harus dihitung sejak guru pertama ada sampai sekarang
dan yang akan datang. Dalam keadaan seperti itu jumlahnya tidak dapat
dihitung, hanya dapat digambarkan suatu jumlah objek secara kualitas dengan
karakteristik yang bersifat umum yaitu orang-orang, dahulu, sekarang dan
yang akan menjadi guru. populasi seperti ini disebut juga parameter.
Selain itu, menurut Margono (2004) populasi dapat dibedakan ke dalam hal
berikut ini:
1. Populasi teoretis (teoritical population), yakni sejumlah populasi yang batas-
batasnya ditetapkan secara kualitatif. Kemudian agar hasil penelitian berlaku
B. PENGERTIAN SAMPEL
Menurut Supranto (2008) sampel adalah sebagian dari populasi. Sedangkan
menurut Sugiyono (2012) sampel adalah bagian atau jumlah dan karakteritik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, missal karena keterbatan dana, tenaga
dan waktu, maka peneliti akan mengambil sampel dari populasi itu. Apa yang
dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk
itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative.
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2002;
Furchan, 2004). Pendapat yang senada pun dikemukakan oleh Sugiyono (2001:
56). Ia menyatakan bahwa sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana,
tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari
populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan
Secara umum, Sumadi (2013) menyatakan bahwa sampel yang baik adalah
yang dapat mewakili sebanyak mungkin karakteristik populasi. Sampel yang valid
harus memenuhi hal sebagai berikut:
1. Probability Sampling
Sugiyono (2001) menyatakan bahwa probability sampling adalah teknik
sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi
untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik sampel ini meliputi:
a. Simple Random Sampling
Dinyatakan simple (sederhana) karena pengambilan sampel anggota populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi
itu. Margono (2004: 126) menyatakan bahwa simple random sampling
adalah teknik untuk mendapatkan sampel yang langsung dilakukan pada
unit sampling. Dengan demikian setiap unit sampling sebagai unsur populasi
yang terpencil memperoleh peluang yang sama untuk menjadi sampel atau
2. Nonprobability Sampling
Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsure atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel. Menurut Sugiyono (2001) nonprobability sampling adalah
teknik yang tidak memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Sugiyono (2001) menyampaikan
bahwa teknik sampel ini meliputi:
a. Sampling Sistematis
Sampling sistematis adalah teknik penentuan sampel berdasarkan urutan dari
anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Misalnya anggota populasi
yang terdiri dari 100 orang. Dari semua anggota itu diberi nomor urut, yaitu
nomor 1 sampai dengan nomor 100. Pengambilan sampel dapat dilakukan
dengan nomor ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu,
misalnya kelipatan dari bilangan lima. Untuk itu maka yang diambil sebagai
sampel adalah 5, 10, 15, 20 dan seterusnya sampai 100.
b. Sampling Kuota sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel
dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang
diinginkan. Menurut Margono (2004: 127) dalam teknik ini jumlah populasi
Sumadi (2013) menyampaikan bahwa secara umum ada dua jenis teknik
pengambilan sampel yaitu:
a. Sampel acak atau random sampling/probability sampling
Sampel acak adalah cara pengambilan sampel yang memberikan kesempatan
yang sama pada setiap elemen populasi untuk diambil sebagai sampel. Artinya
jika elemen populasinya ada 1000 dan yang akan dijadikan sampel adalah 100,
maka setiap elemen tersebut mem-punyai kemungkinan 100/1000 untuk bisa
dipilih menjadi sampel.
b. Sampel tidak acak atau nonrandom samping/nonprobability sampling
Sampel tidak acak adalah cara pengambilan sampel di mana setiap elemen
populasi tidak mempunyai kemungkinan yang sama untuk dijadikan sampel.
Lima elemen populasi dipilih sebagai sampel karena letaknya dekat dengan
rumah peneliti, sedangkan yang lainnya, karena jauh, tidak dipilih; artinya
kemungkinannya 0 (nol).
Dua jenis teknik pengambilan sampel di atas mempunyai tujuan yang berbeda.
Jika peneliti ingin hasil penelitiannya bisa dijadikan ukuran untuk mengestimasikan
populasi (generalisasi), maka seha-rusnya sampel representatif dan diambil secara
acak. Namun jika peneliti tidak mempunyai kemauan melakukan generalisasi
hasil pe-nelitian, maka sampel bisa diambil secara tidak acak. Sampel tidak acak
biasanya juga diambil jika peneliti tidak mempunyai data pasti tentang ukuran
populasi dan informasi lengkap tentang setiap elemen populasi. Contohnya, jika
yang diteliti populasinya adalah konsumen teh botol, kemungkinan besar peneliti
tidak mengetahui dengan pasti berapa jumlah dan karakteristik konsumennya.
Karena peneliti tidak mengetahui ukuran populasi yang tepat, apakah 200
konsumen sebagai sampel dianggap “representatif ”? Kemudian, dapatkah peneliti
memilih sampel secara acak, jika tidak ada informasi yang cukup lengkap tentang
diri konsumen? Dalam situasi yang demikian, pengambilan sampel dengan cara
acak tidak dimungkinkan, maka tidak ada pilihan lain kecuali sampel diambil
dengan cara tidak acak atau nonprobability sampling, namun dengan konsekuensi
hasil penelitiannya tersebut tidak bisa digeneralisasikan. Jika ternyata dari 2CC
Contoh:
Jika diketahui jumlah populasi guru SMA lulusan D3 di Jateng adalah
400.000 orang. Di antara mereka yang tinggal di daerah pedesaan (luar kota)
sebanyak 50.000 orang. Berapa sampel yang perlu diselidiki dalam rangka
mengungkapkan hambatan penamaan disiplin sekolah di wilayah masing-
masing.
Perhitungan:
50.000
F= ×100% = 12, 5% atau P = 0,125
400.000
q = 1, 00 − 0,125 = 0.875
Zα = 1, 96 (pada derajat konfidensi 99% atau 0,05)
2
b = 5 % atau 0,,05
Apabila proporsi di dalam populasi yang tersedia tidak diketahui maka variasi
p dan q dapat mengganti dengan harga maksimum, yakni (0,50 x 0,50 = 0,25).
Ukuran sampel yang harus diselidiki:
2
1.96
n ≥ 0, 025
0, 05
n ≥ 3, 84
Misalnya, jumlah populasi adalah 125, dan tingkat kesalahan yang dikehendaki
adalah 5%, maka jumlah sampel yang digunakan adalah:
= 125/125 (0,05)2 + 1 = 95,23, dibulatkan 95
3. Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus Taro Yamane. Untuk jumlah
populasi yang telah diketahui dapat digunakan rumus Taro Yamane (Taro
Yamane, 1967) untuk menghitung jumlah sampel yang diperlukan:
N
n=
Nd 2 + 1
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
d = level signifikansi yang diinginkan (umumnya 0,05 untuk bidang
non-eksak dan 0,01 untuk bidang eksakta).
Contoh 1:
Misal seorang peneliti ingin mengetahui produktivitas kerja pegawai dilembaga
A. Peneliti berhipotesis bahwa produktivitas kerja pegawai dilembaga A paling
sedikit 70% dari tolok ukur ideal yang ditetapkan. Untuk itu diperlukan
ukuran sampel sebagai sumber datanya.
Untuk menghitungkan ukuran sampel diperlukan rumus sebagai berikut:
pq
n≥
σ p2
Keterangan:
n = Ukuran sampel yang diperlukan
p = Prosentase hipotesis (Ho) dinyatakan dalam peluang yang besarnya
= 0,50
q = 1 – 0,50 = 0,50
σ p = Perbedaan antara yang ditaksir pada hipotesis kerja (Ha) dengan
hipotesis nol (Ho), dibagi dengan Z pada tingkat kepercayaan
tertentu.
A. PENGERTIAN VARIABEL
Secara teoritis variabel dapat didefenisikan sebagai atribut seseorang, atau
obyek yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek
dengan obyek yang lain (Hatch dan Farhady, 1981). Suryabrata (2010) mengatakan
Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian.
Sementara itu sugiyono menjelaskan bahwa variabel adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan
penelitian. Pengertian yang dapat diambil dari definisi tersebut ialah bahwa dalam
penelitian terdapat sesuatu yang menjadi sasaran, yaitu variabel, sehingga variabel
merupakan fenomena yang menjadi pusat perhatian penelitian untuk diobservasi
atau diukur. Menurut Suharsimi Arikunto (1998), pengertian variabel penelitian
adalah objek penelitian atau apa yang menjadi perhatian suatu titik perhatian suatu
penelitian. Menurut Sugiyono (2009), pengertian variabel adalah segala sesuatu
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut
Kerlinger (2006), pengertian variabel adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari
yang mempunyai nilai yang bervariasi. Variabel adalah simbol atau lambang yang
padanya kita letakkan sembarang nilai atau bilangan.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat dirumuskan bahwa
variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan
yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.
B. MACAM-MACAM VARIABEL
1. Variabel Kuantitatif, variabel ini terdiri dari:
a. Variabel diskrit (nominal,kategorik) yaitu variabael 2 kutub berlawanan.
Contoh: 1) Kehadiran: hadir, tidak hadir 2) Jenis kelamin: laki-laki,
perempuan.
b. Variabel kontinum terdiri dari 1) Variabel Ordinal: variabel tingkatan.
Contoh: Satria terpandai, Raka pandai, Yudit tidak pandai. 2) Variabel
Interval: variabel jarak. Contoh: jarak rumah Anto kesekolah 10 km,
sedangkan Yuli 5 km maka vr intervalnya adalah 5 km. 3) Variabel Ratio:
variabel perbandingan (sekian kali). Contoh: berat badan Heri 80 kg,
sedangkan berat badan Upi 40 kg, maka berat badan Heri 2 kali lipat Upi.
2. Variabel Kualitatif adalah variabel yang menunjukkan suatu intensitas
yang sulit diukur dengan angka. Contoh: kedisiplinan, kemakmuran dan
kepandaian.
3. Variabel Independen (Pengaruh, Bebas, Stimulus, Prediktor).
Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
4. Variabel Dependen (Dipengaruhi, Terikat, Output, Kriteria, Konsekuen).
Merupakan variabel yang dipengaruhi atau akibat, karena adanya variabel
bebas.Contoh: Pengaruh Iklan Terhadap Motivasi Pembelian. Iklan = Variabel
Independen Motivasi Pembelian = Variabel Dependen.
5. Variabel Moderator. Merupakan variabel yang mepengaruhi (memperkuat
atau memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen.
Variabel ini sering disebut sebagai variabel independen kedua. Contoh: Anak
adalah variabel yang memperkuat hubungan suami isteri. Pihak ketiga adalah
variabel yang memperlemah hubungan suami isteri.
6. Variabel Intervening (Antara). Merupakan variabel yang menghubungkan
antara variabel independen dengan variabel dependen yang dapat
Ada tiga cara pendekatan dalam menyusun definisi operasional variabel, yaitu:
a. Definisi Operasional Tipe A, disusun berdasarkan pada operasi yang
dilakukan, sehingga menyebabkan gejala atau keadaan yang didefinisikan
menjadi nyata atau dapat terjadi.
b. Definisi Operasional Tipe B, disusun berdasarkan perumusan dalam bentuk
deskripsi tentang bagaimana suatu objek (benda tertentu) beroperasi, yakni
apa yang dilakukan atau terdiri dari apa ciri-ciri dinamis objek tersebut.
c. Definisi Operasional Tipe C, disusun berdasarkan pada penampakan
seperti apa obyek atau gejala yang didefinisikan tersebut, yaitu apa saja yang
menyusun karaktersitik-karaktersitik statisnya Contoh nya penelitian dengan
judul “Pengaruh media flash dalam peningkatan hasil belajar Matematika
di kelas X”, Definisi Operasioanal Tipe A. “Media Flash adalah media yang
dibuat dari ….. Dengan demikian, media flash…Definisi Operasioanal
Tipe B. “Penggunaan media flash dalam pembelajaran dapat berupa…. Dan
mekanismenya seperti… Oleh karena itu, setiap pengajar harus memiliki
keterampilan dalam memilih strategi pembelajaran. Definisi Operasioanal
Tipe C.” Yang dimaksud media flash dalam penelitian ini adalah …
A. TUJUAN PENGUKURAN
Tujuan pengukuran adalah menerjemahkan karakteristik data empiris ke
dalam bentuk yang dapat dianalisis oleh penliti. Dengan demikian, pengukuran
selalu melibatkan penggunaan prosedur yang secara simbolik dapat merefleksikan
dimensi realitas dalam dunia analitik si peneliti. Singkatnya, titik fokus pengukuran
adalah pemberian “angka” terhadap data empiris berdasarkan sejumlah aturan/
prosedur tertentu. Prosedur ini dinamakan proses pengukuran, yaitu investigasi
engenai cirri-ciri yang mendasari kejadian empiris dan member angka atas cirri-
ciri tersebut. Kendati komponen pengukuran amat beragam, setidaknya ada tiga
komponen yang dibutuhkan dalam setip pengukuran, yaitu: (1) kejadian empiris
(empirical events) yang dapat diamati, (2) penggunaan angka (the use of numbers)
untuk menggambarkan kejadian tersebut, (3) sejumlah aturan pemetaan (set of
mapping rules).
Kejadian empiris mrupakan sejumlah cirri-ciri dari objek, individu atau
kelompok yng diamati. Dapat diamati mengandung arti bahwa setiap orang dapat
menngkap, tau setidaknya menyimpulkan, bahwa suatu objek, individu, atau
kelompok mempunyai cirri-ciri tertentu. Sebagai contoh, bila kita ingin mempelajari
hubungan antara jenis kelamin administrator dan kepuasan kerja bawahan-
bawahannya, maka langkah pertama yag harus dilakukan adalah engidentifikasi
unit analisis, yaitu: objek, individu, atau kelompok yang kita amati. Dalam kasus
ini, unit analisis adaah individu administrator dan bawahannya. Setelah objek
empiris utama berhsil di pusat perhatian, yang dalam hal ini adalah jenis kelamin
administrator dan tingkat kepuasan kerja bawahannya. Inilah konsep-konsep yang
perlukita ukur.
Komponen pengukuran kedua adalah penggunaan angka untuk
menggambarkan kejadian empiris, “angka” adalah numeric atau symbol-simbol
lain yang digunakan untuk mengidentifikasi. Penggunaan angka adalah untuk
memberi arti bagi cirri-ciri yang menjadi pusat perhatian peneliti. Spesifikasi
tingkat pengukuran, kemudian, diberikan dengan member arti bagi angka tersebut.
Komponen terakhir yang penting dari setiap pengukuran adalah sejumlah
aturan pemetaan, yaitu pernyataan yang menjelaskan arti angka terhadap kejadian
empiris. Misalnya, dalam kasus diatas, aturan pemetaan mengenai jenis kelamin
administrator memberikan angka 1 bila pria angka 2 bila wanita. Sementara untuk
kepuasan kerja bawahan aturan pemetaan adalah -2 bila sangan tidak puas, -1
bila tidak puas, 0 bila netral (puas/tidak puas), 1 bila puas, dan 2 bila sangat puas.
Aturan-aturan ini menggambarkan dengan gamblang ciri-ciri apayang kita ukur.
Aturan-aturan pemetaan disusun oleh peneliti untuk tujuan studi.
Agar lebih jelas memahami tiga komponen yang diperlukan dalam
pengukuran maka disajikan tabel berikut. Dalam contoh, diasumsikan hanya ada
dua administrator (Sumi dan Soma), yang masing-sing mengawasi dua orang
bawahan (Johan dan Rena, Andi dan Sekar). Kemudian kita menaksir kejadian
empiris (jenis kelamin administrator dan kepuasan kerja bawahan) untuk masing-
masing individu dan member angka menurutaturan pemetaan yang telah digariskan
oleh peneliti.
C. SKALA PENGUKURAN
Skala pengukuran amat bervariasi. Skala sederhana (simple scale) adalah
suatu skala yang digunakan untuk mengukur beberapa karakterisitik. Misalnya “
apakah anda laki-laki atau perempuan?” skala yang kompleks adalah skala yang
beragam. Yang digunakan untuk mengukur beberapa karaketristik. Misalnya,
bagaimana tanggapan anda tentang pemberantasan penyakit AIDS di kompleks
lokasi pelacuran: sangat tidak setuju, tidak setuju, tidak peduli, setuju, sangat setuju.
Kendati kompleksitas dan variasi alat pengukuran amat beragam, setiap skala
mempunyai ciri-ciri setidaknya satu dari empat tingkatan sekala dalam pengukuran
dalam riset bisnis yaitu: nominal, ordinal, interval, rasio.
1. Skala Nominal
Adalah skala yang hanya digunakan untuk memeberikan kategori saja. Sifat
kategori bersifat mutually exclusive. Artinya jika satu indicator sudah masuk pada
satu kategori maka tidak mungkin masuk kedalam kategori lainnya. Sekala nominal
merupakan sekala yang memiliki tingkat yang paling rendah dalam sebuah riset.
Dari nilai diatas berarti tidak berarti bahwa laki laki lebih tinggi dari
perempuan Karena bernilai 2, atau sebaliknya. Angka diatas hanya diguankan
untuk membedakan jenis kelamin saja.
2. Skala Ordinal
Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk menyatakan
peringkat antar tingkatan. Akan tetapi jarak antau interval antar tingkatan belum
jelas. Sekala ordinal memeiliki tingkatan yang lebih tinggi dinadingak dengan
sekala nominal Karena tidak hanya menyatakan kategori saja. Tetapi sudah dapat
menyatakan peringkat.
Contoh:
1. Bagaimana penilaian anda terhadap tempat parkir super market di Dieng
Plateau?
o Sangat baik score 5
o Baik score 4
o Cukup score 3
o Tidak baik score 2
o Sangat tidak baik score 1
2. Bagaimana penilaian anda terhadap tempat parkir super market di Dieng Jaya?
o Sangat baik score 5
o Baik score 4
o Cukup score 3
o Tidak baik score 2
o Sangat tidak baik score 1
Jawaban:
Supermarket Dieng plateau
3. Skala Interval
Skala interval adalah sekala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk
menyatakan peringkat antar tingkatan. Pada sekala ini jarak atau interval antar
tingkatan sudah jelas. Tetapi belum memiliki nilai 0(nol) yang mutlak. Skala interval
memiliki tingkatan yang lebih tinggi dibandingkan sekla ordinal Karena selain
menyatakan peringkat, jarak antar tingkat sudah jelas.
Contoh:
Skala dalam thermometer
Suhu dala ruangan adalah 15 derajat celcius,sedangkan ruangan yang lain
memiliki suhu 30 derajat celcius. Bisa diakakan bahwa selisih suhu antara satu
ruangan dengan ruangan yang lain adlaha 15derajat celcius.akan tetapi, ketika
suatu ruangan bersuhu 0 derajat celcius maka tidak berarti bahwa ruangan tersebut
benar-benar tidak bersuhu Karena pada sekala nilai ini bukan merupakan nilai
yang mutlak.
4. Skala Rasio
Adalah sekala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk menyatakan
peringkat antar tingkatan. Pada sekala ini jarak atau interval antar tingkatan sudah
jelas dan memiliki nilai 0 mutlak. sekala rasio memiliki tingkatan yang lebih
tinggi dibandingkan dengan sekala interval Karena disamping dapat menyatakan
peringkat, jarak antar tingkatan sudah jelas dan sudah memiliki niai nol mutlak.
Nilai nil mutlak memiliki arti bahwa nol benar- benar menyatakan tidak ada.
Contoh:
Berat badan FAKHRUN 30 KG sedangkan berat badan Jevi 60 kg denga demikian
dapat diakatakan bahwa selisih berat badan jevi dengan berat badan fakhrun 30
Tipe sekala pengukuran juga sangat berkaitan dengan alat analisis data yagn
diguknakan jika sekala pengukuran yang digunakan adalah sekala nominal dan
ordinal maka alat analisi stastistik yang digunakan adalah statisitk non-parametik
akan tetapi, jika sekala pengukuran yang digunakan adalah interval dan rasio maka
alat analisis ststistik yang diguanakan adalah non parametirik.
Setelah variabel yang menjadi perhatian diidentifikasi dan didefinisikan
secara konseptual,suatu jenis sekala harus dipilih. Pemilihan sekala amat tergantung
dari ciri-ciri yang mendasari konsep dan antisipasi peneliti terhadap penggunaan
variabel yang digunakan dalam tahap analisi data. Dengan kata lain, untuk memilih
skala yang sesuai, peneliti harus memilih peralatan yang dapat mengukur secara
tepat dan konsisten apa yang harus diukur untuk mencapai tujuan penelitian.
Proses ini disebut evalusai mengenai skala pengukuran. Dalam mengevalusai skala
pengukuran, harus diperhatikan dua hal (1) validitas dan (2) reliabelitas
D. VALIDASI
Suatu skala pengukuran disebut valid bila melakukan apa yang seharusnya
dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur. Bila skala pengukuran tidak
valid maka tidak bermanfaaat bagi peneliti Karena tidak mengukur atau melakukan
apa yang seharusnya dilakukan.
E. RELIABILITAS
Reliabilitas menunjukkan konsistensi dan stabilitas dari suatu skor (skala
pengukuran). Reliabilitas berbeda dengan validitas karena yang pertama
memusatkan perhatian pada masalah kosistensi, sedang yang kedua lebih
memperhatikan masalah ketepatan. Dengan demikian, realibilitas mencakup dua
hal utama yaitu; stabilitas ukuran dan konsistensi internal ukuran (Sekaran, 2000).
F. STABILITAS UKURAN
Stabilitas ukuran menunjukkan kemampuan sebuah ukuran untuk tetap
stabil atau tidak rentan terhadap perubahan situasi apapun. Kestabilan ukuran
Validitas Deskripsi
Content Validity Apakah ukuran telah cukup mengukur sebuah konsep?
Face Validity Apakah “ahli” mengesahkan bahwa instrumen telah
mengukur apa yang seharusnya diukur?
Criterion-Related Validity Apakah ukuran dibedakan sehingga dapat membantu dalam
memprediksi variable kriteria?
Concurrent Validity Apakah ukruan dibedakan sehingga dapay membantu dalam
memprediksi variable kriteria saat ini?
Predictive Validity Apakah ukuran dibedakan untuk membantu memprediksi
kriteria masa depan?
Construct Validity Apakah instrumen yang ada sesuai dengan konsep teori?
Convergent Validity Apakah kedua instrumen dalam mengukur konsep
berkorelasi tinggi?
Discriminant Validity Apakah ukuran memiliki korelas yang rendah dengan yang
seharusnya tidak berhubungan dengan variabel?
Sumber: Sekaran (2000:209)
1. Skala Likert
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian,
fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya
disebut sebagai variabel penelitian.
Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai
gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata
antara lain:
1. Sangat setuju 1. selalu
2. Setuju 2. sering
3. Ragu-ragu 3. kadang-kadang
4. Tidak setuju 4. tidak pernah
5. Sangat tidak setuju
2. Skala Guttman
Skala pengukuran dengan tipe ini, akan didapat jawaban yang tegas, yaitu “ya-
tidak”; “benar-salah”; “pernah-tidak pernah”; “positif-negatid”; dan lain-lain. Data
yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio dikhotomi (dua alternatif).
Jadi kalau pada skala Likert terdapat 3,4,5,6,7 interval, dari kata “sangat setuju”
samapai “sangat tidak setuju”, maka pada dalam skala Guttman hanya ada dua
interval yaitu “setuju” atau “tidak setuju”. Penelitian menggunakan skala Guttman
dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan
yang ditanyakan.
Contoh:
1. Bagaimana pendapat anda, bila orang itu menjabat Kepala Sekolah di sini?
a. Setuju
b. Tidak setuju
2. Pernahkah Pemilik Sekolah melakukan pemeriksaan di ruang kelas anda?
a. Tidak pernah
b. Pernah
3. Semantic Defferensial
Skala pengukuran yang berbentuk semantic defferensial dikembangkan oleh
Osgood. Skala ini juga digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak
pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang
jawaban “sangat positifnya” terletak di bagian kanan garis, dan jawaban yang “sangat
negatif ” terletak di bagian kiri garis, atau sebaliknya. Data yang diperoleh adalah
4. Rating Scale
Dari ke tiga skala pengukuran seperti yang telah dikemukakan, data yang
diperoleh semuanya adalah data kualitatif yang kemudian dikuantitatifkan. Tetapi
dengan rating-scale data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan
dalam pengertian kualitatif.
Responden menjawab, senang atau tidak senang, setuju atau tidak setuju,
pernah-tidak pernah adalah merupakan data kualitatif. Dalam skala model rating
scale, responden tidak akan menjawab salah satu dari jawaban kualitatif yang
telah disediakan, tetapi menjawab salah satu jawaban kuantitatif yang disediakan.
Oleh karena itu rating scale ini lebih fleksibel, tidak terbatas untuk pengukuran
sikap saja tetapi untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena lainnya,
seperti skala untuk mengukur status sosial ekonomi, kelembagaan, pengetahuan,
kemampuan, proses kegiatan dan lain-lain.
Yang penting bagi penyusun instrumen dengan rating scale adalah harus dapat
mengartikan setiap angka yang diberikan pada alternatif jawaban pada setiap item
instrumen. Orang tertentu memilih jawaban angka 2, tetapi angka 2 oleh orang
tertentu belum tentu sama maknanya dengan orang lain yang juga memilih jawaban
dengan angka 2.
A. PENGANTAR
Pengumpulan data memegang peranan yang sangat penting dalam
mendapatkan informasi kesehatan, penelitian klinik dan kesehatan masyarakat.
Pengumpulan data dapat diibaratkan sebagai orangyang memasak makanan, untuk
itu timbullah pertanyaan seperti akan memasak apa, bahan apa yang dibutuhkan,
berapa banyak, siapa yang belanja, dimana tempay untuk mendapatkan bahan
tersebut dan siapa yang memasak agar agar menghasilkan masakan yang enak.
Apabila bahan yang dibeli tidak baik atau terdapat bahan penting yang tidak
diperoleh maka makanan yang dihasilkan tidak enak walaupun dimasak oleh
ahlinya, demikian juga dengan pengumpulan data.
Kegiatan pengumpulan data yang baik dan sesuai dengan tujuan dibagi
menjadi 2 tahap, yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Pada tahap persiapan
hal yang dilakukan adalah menentukan dan merumuskan tujuan penelitian
secara baik, menentukan metode yang akan digunakan, menentukan teknik
pengmpulan data, menyusun pedoman daftar pertanyaan yang dapat menjawab
tujuan, menentukan sasaran, menentukan tempat dimana data dikumpulkan dan
jumlah responden, menentukan siapa pelaksana pengumpulan data. Pada tahap
pelaksanaan, hal yang dilaksanakan adalah pengumpulan data dan survey lapangan
sebelum data dibawa dan diolah.
B. SUMBER DATA
Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh. Apabila
peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya,
maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab
pertanyaanpertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis ataupun lisan. Apabila
peneliti menggunakan teknik observasi, maka sumber datanya bisa berupa benda,
gerak atau proses sesuatu. Peneliti yang mengamati tumbuhnya padi, maka sumber
datanya adalah padi, sedangkan objek penelitiannya adalah pertumbuhan jagung.
Apabila peneliti menggunakan dokumentasi, maka dokumen atau catatan yang
menjadi sumber data, sedangkan isi catatan adalah objek penelitian atau variabel
penelitian. Klasifikasi sumber data, dilihat dari subjek di mana data menempel, yang
disingkat dengan 3 P, yaitu: 1. Person: Jika sumber data berupa orang. Person yaitu
sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara
atau jawaban tertulis melalui angket. 2. Place: Jika sumber data berupa tempat. Place
yaitu sumber data yang menyajikan tampilan berupa keadaan diam dan bergerak.
Diam, misalnya ruangan, kelengkapan alat, wujud benda, warna dan lain-lain.
Bergerak, misalnya: aktivitas, kinerja, laju kendaraan dan lain-lain. Pada umumnya
tampilan diam dan gerak merupakan objek untuk penggunaan metode observasi.
3. Paper: Jika sumber data berupa symbol. Paper merupakan sumber data yang
menyajikan tandatanda berupa huruf, angka, gambar, atau symbol symbol lain.
Pengertian paper bukan terbatas hanya pada kertas, tapi juga dapat berwujud batu,
kayu, tulang, daun lontar dan sebagainya, yang cocok untuk penggunaan metode
dokumentasi.
Dalam sebuah penelitian data yang digunakan adalah data yang bersifat
kuantitatif karena dinyatakan dengan angka-angka yang menunjukkan nilai
terhadap besaran atas variabel yang diwakilinya. Sumber data penelitian dibedakan
menjadi 2, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder (Sugiyono,
2015). Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data. Data primer diperoleh dari menyebar kuesioner ke karyawan
pengguna sistem informasi akuntansi pada perusahaan distributor alat kesehatan
di Semarang yang bersedia menjadi responden dan mengisi kuesioner. Sedangkan
data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Data sekunder
2. Angket
Angket adalah pertanyaan tertulis yang diajukan kepada responden, jawaban
diisi oleh responden sesuai daftar pertanyaan yang diterima, sedangkan pada
wawancara jawaban responden diisi oleh pewawancara. Untuk pengembalian daftar
isian dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu; 1.Canvaser, yaitu daftar yang telah di isi
ditunggu oleh petugas yang menyerahkan; 2.Householder, yaitu jawaban responden
dikirmkan kepada alamat yang telah ditentukan.
Keuntungan teknik pengumpulan data dengan cara angket adalah relatif
murah, tidak membutuhkan banyak tenaga, dapat di ulang. Sedangkan kerugiannya
adalah jawaban tidak spontan, banyak terjadi non respon, pertanyaan harus jelas
dan disertai dengan petunjuk yang jelas, Jawaban sering tidak lengkap terutama
bila pertanyaan kurang dimengerti responden, sering tidak di isi oleh responden,
tetapi di isi oleh orang lain, tidak dapat digunakan oleh responden yang buta
huruf. Hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi kerugian ini antara lain lakukan
kunjungan dan dilakukan wawancara pada nonrespon, jawaban yang terlambat
harus dikeluarkan dan tidak dianalisis, apabila tejadi non respon terlalu banyak
dapat diulang.
3. Observasi
Obeservasi adalah salah satu teknik pengumpulan data yang menggunakan
pertolongan indra mata. observasi juga merupakan salah satu teknik pengumpulan
data yang sangat lazim dalam metode penelitian kualitatif. Observasi hakikatnya
4. Pemeriksaan
Pemeriksaan dapat dilakukan dapat berupa pemeriksaan laboratorium,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan radiologis. Pemeriksaan dapat dilakukan berulang-
1. Tabel
Tabel adalah penyajian data dalam bentuk kumpulan angka yang disusun
menurut kategori tertentu dalam suatu daftar (Sudjana, 2008). Tabel dapat dibagi
menjadi beberapa jenis yaitu: tabel biasa, tabel kontingensi, dan tabel distribusi
frekeunsi.
Dalam penyusunan tabel ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:
1. Judul dibuat jelas dan singkat. Apabila perlu diberi keterangan yang
dicantumkan di kaki tabel
2. Judul atau kepala kolom dibuat ringkas. Jika ada penjumlahan data dalam
baris dimuat pada kolom terakhir. Apabila jumlah kolom banyak dapat diberi
nomor. Pencantuman unit ukuran tidak boleh dilupakan.
3. Jika dianggap perlu data dapat dikelompokkan. Kelompok data yang akan
dibandingkan, diletakkan berdekatan.
4. Keterangan di bawah (foot note) dimuat untuk memberi penjelasan mengenai
judul, kepala kolom, atau angka-angka dalam tabel
2. Grafik
Grafik adalah lukisan pasang surutnya suatu keadaan dengan garis atau
gambar (tentang turun naiknya suatu statistik) (Irianto, 2010). Beberapa bentuk
grafik yang umunya kita kenal adalah histogram, poligon frekuensi, dan ogive.
1. Histogram
Histogram merupakan diagram frekuensi bertangga yang bentuknya batang-
batang berimpit. Untuk buat histogram yang diperhatikan adalah tepi kelas.
2. Poligon
Poligon frekuensi ialah grafik garis yang menghubungkan nilai tengah tiap
sisi atas yang berdekatan dengan nilai tengah jarak frekuensi mutlak masing-
masing. Dari histogram jika titik-titik tengah pada batang dihubungkan
dengan garis maka garis tersebut disebut poligon.
3. Ogive
Jika garis diagram poligon frekuensi kumulatif dijadikan kurva mulus maka
kurva tersebut disebut ogif. Ada 2 macam ogif yaitu:
a. Ogif positif, yang diperoleh dari poligon frekuensi kumulatif kurang dari
b. Ogif negatif, yang diperoleh dari poligon frekuensi kumulatif lebih dari
3. Diagram
Diagram ialah gambaran untuk memperlihatkan atau menerangkan sesuatu
data yang akan disajikan.
1. Diagram Batang
Diagram batang digunakan untuk menyajikan data yang bersifat kategori atau
data distribusi. Diagaram batang umumnya digunakan untuk menggambarkan
perkembangan nilai suatu objek penelitian dalam kurun waktu tertentu.
Diagram batang digunakan untuk menyajikan data diskrit.
2. Diagram Garis
Diagram garis digunakan untuk menggambarkan keadaan yang serba terus
menerus (Subana, Rahadi dan Sudrajat, 2000). Diagram garis biasanya dipakai
untuk menggambarkan suatu data yang berkelanjutan dalam suatu kurun
waktu tertentu. Misalnya data tentang produksi dari tahun ke tahun, nilai
ekspor suatu jenis barang dari tahun ke tahun dan sebagainya.
3. Diagram Piktogram/Lambang
Diagram lambang adalah penyajian data statistik dalam bentuk gambar-
gambar dengan ukuran tertentu untuk menunjukkan nilai masing-masing
data.
4. Diagram Lingkaran/Pastel/Pie
Diagram lingkaran dan Pastel/pie adalah untuk penyajian data yang berbentuk
kategori dinyatakan dalam persentase. Diagram lingkaran digunakan untuk
menyajikan data yang menunjukkan perbandingan. Diagram lingkaran dibagi
dalam juring-juring lingkaran besar sudut juring lingkaran sebanding dengan
nilai data yang disajikan.
5. Diagram Peta
Diagram peta yaitu diagram yang melukiskan fenomena atau keadaan
dihubungkan dengan tempat kejadian. Contoh:
6. Diagram Pencar (titik)
Diagram pencar (titik) ialah diagram yang menunjukkan gugusan titik-titik
setelah garis koordinat sebagai penghubung dihapus.
Contoh:
Arum ingin meneliti tentang hubungan antara pendidikan orang tua dengan
prestasi belajar siswa. setelah kuesioner kembali dan isisanya dicek, beberapa
siswa mengisi tidak tahu pendidikan orang tuanya, sebagian jawaban meragukan
dan sebagian lain dikosongkan. Dengan demikian demi kelengkapan data
maka arum berkewajiban mengembalikan kuesioner kepada responden guna
memperbaiki kekurangan jawaban responden. Apabila responden anonim
maka lebih baik diurunkan saja, dalam arti itemnya di drop, dan dihilangkan
dari analisis.
1. Uji Validitas
Uji Validitas Item atau butir dapat dilakukan dengan menggunakan software
SPSS.[1] Untuk proses ini, akan digunakan Uji Korelasi Pearson Product Moment.
Dalam uji ini, setiap item akan diuji relasinya dengan skor total variabel yang
2. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas dilakukan dengan uji Alpha Cronbach. Rumus Alpha Cronbach
sebagai berikut:
Jika nilai alpha > 0,7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability)
sementara jika alpha > 0,80 ini mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh
tes secara konsisten secara internal karena memiliki reliabilitas yang kuat.[3] Atau,
ada pula yang memaknakannya sebagai berikut:
Jika alpha > 0,90 maka reliabilitas sempurna
Jika alpha antara 0,70 – 0,90 maka reliabilitas tinggi
Jika alpha rendah, kemungkinan satu atau beberapa item tidak reliabel.
Kemudian, segera identifikasi dengan prosedur analisis per item. Item Analysis
adalah kelanjutan dari tes Aplha sebelumnya guna melihat item-item tertentu yang
tidak reliabel. Lewat ItemAnalysis ini maka satu atau beberapa item yang tidak
reliabel dapat dibuang sehingga Alpha dapat lebih tinggi lagi nilainya.
Reliabilitas item diuji dengan melihat Koefisien Alpha dengan melakukan
Reliability Analysis dengan SPSS ver. 16.0 for Windows. Akan dilihat nilai Alpha-
Cronbach untuk reliabilitas keseluruhan item dalam satu variabel. Agar lebih
teliti, dengan menggunakan SPSS, juga akan dilihat kolom Corrected Item Total
Correlation.
Nilai tiap-tiap item sebaiknya ≥ 0.40 sehingga membuktikan bahwa item
tersebut dapat dikatakan punya reliabilitas Konsistensi Internal.[5] Item-item
yang punya koefisien korelasi < 0.40 akan dibuang kemudian Uji Reliabilitas item
diulang dengan tidak menyertakan item yang tidak reliabel tersebut. Demikian
terus dilakukan hingga Koefisien Reliabilitas masing-masing item adalah ≥ 0.40.
Cara Uji Reliabilitas dengan SPSS:
1. Klik Analyze > Scale > Reliability Analysis
2. Masukkan seluruh item Variabel X ke Items
3. Pastikan pada Model terpilih Alpha
4. Klik OK
Jika nilai alpha > 0,7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability)
sementara jika alpha > 0,80 ini mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh
tes secara konsisten secara internal karena memiliki reliabilitas yang kuat.[6] Atau,
ada pula yang memaknakannya sebagai berikut:
Jika alpha > 0,90 maka reliabilitas sempurna
Jika alpha antara 0,70 – 0,90 maka reliabilitas tinggi
Jika alpha antara 0,50 – 0,70 maka reliabilitas moderat
Jika alpha < 0,50 maka reliabilitas rendah[7]
A. PENGERTIAN HIPOTESIS
Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, Hupo berarti Lemah atau kurang atau di
bawah,Thesis berarti teori, proposisi atau pernyataan yang disajikan sebagai bukti.
Sehingga dapat diartikan sebagai Pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan
perlu dibuktikan atau dugaan yang sifatnya masih sementara. Hipotesis juga dapat
diartikan sebagai pernyataan keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya
menggunakan data/informasi yang dikumpulkan melalui sampel, dan dapat
dirumuskan berdasarkan teori, dugaan, pengalaman pribadi/orang lain, kesan
umum, kesimpulan yang masih sangat sementara.
Hipotesis berasal dari bahasa Yunani: hypo berarti di bawah, thesis berarti
pendirian.
Menurut para ahli:
1. Hypothesis is a conjectural statement of the relation between two or more
variables. (Kerlinger, 1956)
2. Hypothesis is a formal statement that presents the expected relationship between
an independent and dependent variable. (Creswell, 1994)
3. Hypothesis relates theory to observation and observation to theory.(Ary, Jacobs
and Razavieh, 1984)
4. An hypothesis is a statement or explanation that is suggested by knowledge or
observation but has not, yet, been proved or disproved. (MacleodClark J and
Hockey L 1981)
5. Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai suatu hal yang dibuat untuk
menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melakukan pengecekannya.
(Sudjana, 1992)
Untuk Membuat Hipotesis yang Baik dan Benar, Harus Memiliki Beberapa
Ciri-ciri Pokok antara lain:
1. Hipotesis diturunkan dari suatu teori yang disusun untuk menjelaskan
masalah dan dinyatakan dalam proposisi-proposisi. Oleh sebab itu, hipotesis
merupakan jawaban atau dugaan sementara atas masalah yang dirumuskan
atau searah dengan tujuan penelitian.
H0 : 0 = 00
H1 : 0 > 00
H1 : 0 < 00
H1 : 0 ≠ 00
Apabila hipotesis nol (H0) diterima (benar) maka hipotesis alternatif (Ha) di
tolak. Demikian pula sebaliknya, jika hipotesis alternatif (Ha) di terima (benar)
maka hipotesis nol (H0) ditolak.
2. Menentukan Taraf Nyata (α)
Taraf nyata adalah besarnya batas toleransi dalam menerima kesalahan hasil
hipotesis terhadap nilai parameter populasinya. Semakin tinggi taraf nyata
yang di gunakan, semakin tinggi pula penolakan hipotesis nol atau hipotesis
yang di uji, padahal hipotesis nol benar.
Besaran yang sering di gunakan untuk menentukan taraf nyata dinyatakan
dalam %, yaitu: 1% (0,01), 5% (0,05), 10% (0,1), sehingga secara umum taraf
nyata di tuliskan sebagai α0,01, α0,05, α0,1. Besarnya nilai α bergantung pada
keberanian pembuat keputusan yang dalam hal ini berapa besarnya kesalahan
daerah tolak
daerah tolak daerah tolak
A. PENGANTAR
Teknik Analisis Data adalah suatu metode atau cara untuk mengolah sebuah
data menjadi informasi sehingga karakteristik data tersebut menjadi mudah untuk
dipahami dan juga bermanfaat untuk menemukan solusi permasalahan, yang
tertutama adalah masalah yang tentang sebuah penelitian. Atau analisis data juga
bisa diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk merubah data hasil dari
sebuah penelitian menjadi informasi yang nantinya bisa dipergunakan untuk
mengambil sebuah kesimpulan.
Tujuan dari analisis data adalah untuk mendeskripsikan sebuah data sehingga
bisa di pahami, dan juga untuk membuat kesimpulan atau menarik kesimpulan
mengenai karakteristik populasi yang berdasarkan data yang diperoleh dari sampel,
yang biasanya ini dibuat dengan dasar pendugaan dan pengujian hipotesis. Nah,
agar lebih paham lagi penulis sudah merangkumkan di bawah ini.
Teknik analisis data untuk penelitian terbagi menjadi dua macam metode,
yaitu analsis data secara kuatitatif dan analisis data secara kualitatif. Kedua metode
penelitian tersebut, baik kuatitatif dan kualitatif memiliki teknik analisis data
yang berbeda. Penelitian kuatitatif adalah penelitian yang dikemukakan dengan
hipotesis yang diturunkan dari suatu teori dan kemudian diuji kebenarannya
berdasarkan data empiris, sedangkan penelitian kuliatatif adalah penelitian yang
bersifat naturalistic yang dikumpulkan dari empiris, kemudian dari data tersebut
ditentukan pola atau tema (adanya penemuan atau discovery) dan dikembangkan
menjadi suatu teori.
TABEL 9.1
Gambaran umum perbedaan data Kualitatif dan data Kuantitatif
Kualitatif Kuantitatif
Simbol Bentuk kata-kata Bentuk angka atau huruf
Penjelas dari Karakteristik atau sifat Hasil perhitungan dan pengukuran
Terdiri dari Data nominal dan ordinal Data interval dan rasio
Contoh Kondisi Barang (jelek, sedang, Tinggi Badan, Umur, Jumlah benda,
bagus), dll.
Tingkat Kepuasan (Tidak puas,
puas, Sangat puas),dll.
Sifat Deskripsi panjang lebar, dan tidak Lebih sistematis, terbakukan dan
mengkategorikan ke dalam kategori mudah disajikan dalam format
baku peneliti sendiri. ringkas. Ada pengkategian
pengalaman responden ke dalam
kategori baku peneliti sendiri.
Sumber: Bogdan dan Biklen (1998)
Berdasarkan bentuk dan sifatnya, data penelitian dapat dibedakan dalam dua
jenis, yaitu data kualitatif (yang berbentuk kata-kata/kalimat) dan kuantitatif (yang
berbentuk angka). (Trianto, 2010)
Data Kualitatif adalah data yang berupa tulisan mengenai tingkah laku manusia
yang dapat diamati. Data Kualitatif berbentuk uraian terperinci, kutipan langsung
dan dokumentasi kasus. Data Kualitatif merupakan tangkapan atas perkataan
Proses analisis data dalam penelitian kualitatif dimulai sejak sebelum peneliti
memasuki lapangan. Kemudian analisis data dilanjutkan pada saat peneliti berada
di lapangan sampai peneliti menyelesaikan kegiatan di lapangan. Analisis dilakukan
terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data sekunder, yang akan digunakan
untuk menentukan fokus penelitian. Namun hal ini bersifat sementara dan akan
berkembang setelah peneliti di lapangan.
CATATAN LAPANGAN
LAPANGAN HASIL REDUKSI
LAP
2!D2#3%4 AABECDE
Ab%5cA%B reduksi dbcae
E&aC*eD*E 212345
GAMBAR 9.1
Ilustrasi Reduksi Data dalam Penelitian Kualitatif
Strategi analisis data utama metode campuran adalah untuk mengubah data
yang dikumpulkan dalam satu tradisi penelitian ke tradisi lainnya sebagaimana
teknik alternatif yang dapat digunakan untuk menganalisis data yang sama. Strategi
Analisi data Campuran:
1) Transformasi data: Perubahan atau transformasi satu jenis data ke jenis
lainnya sehingga keduanya dapat dianalisis bersama. Dalam strategi-strategi
konkuren, peneliti bisa saja menghitung data kuantitatif atau sebaliknya,
peneliti juga dapat mengklasifikasi data kuantitatif.
2) Mengeksplorasi Outlier-outlier: dalam strategi-strategi sekuensial analisis data
kuantitatif pada tahap pertama dapat menghasilkan kasus-kasus ekstrem dan
outlier. Setelah analisis peneliti dapat menindaklanjuti dengan wawancara
kualitatif tentang kasus-kasus outlier tersebut untuk memperoleh pengetahuan
tentang mengapa kasus ini berbeda atau menyimpang dari sampel kuantitatif.
3) Membuat instrument: dengan menerapkan salah satu strategi sekuensial,
kumpulkan tema-tema atau statemen tertentu dari partisipan pada tahap
pertama, selanjutnya gunakan statemen tersebut sebagai item-item spesifik dan
Analisis paralel dari dua jenis data yaitu Kualitatif dan Kuantitatif menyediakan
pemahaman yang lebih bernuansa atas variabel dan keterkaitannya. Seorang peneliti
harus lebih memahami data kualitatif dan kuantitatif dengan:
1. Melakukan kedua jenis analisis data (Kual dan Kuan) pada data yang sama
secara berbarengan
2. Menegaskan/memperluas inferensi yang diturunkan dari satu metode analisis
data (misal, Kual) dengan analisis sekunder atas data yang sama melalui
pendekatan berbeda (misal, Kuan)
3. Secara berurutan menggunakan hasil yang diperoleh melalui satu pendekatan
(misal mengklasifikasikan individu ke dalam kelompok melalui analisis
kualitatif) sebagai titik permulaan untuk analisis data yang lain dengan
pendekatan alternatif (misal secara statistik membandingkan kelompok yang
telah diidentifikasikan dengan pengamatan kual)
4. Menggunakan hasil dari satu model analisis (misal, wawancara permulaan
dan atau analisis isi suatu teks) sebagai titik permulaan untuk merencanakan
langkah selanjutnya (misal, pengembangan instrumen) atau pengumpulan
data baru dengan menggunakan pendekatan lain. Sebagai contoh, banyak
kuisioner survei disusun sesudah kajian kualitatif permulaan dalam populasi
yang sesuai. Tashakkori dan Teddle (2010)
A. PENGANTAR
Sesuai dengan bidangnya, statistika membedakan dua jenis analisis, yaitu
analisis (a) deskriptif, dan (b) induktif atau inferensial. Statistika deskriptif berkaitan
dengan penyajian data dalam bentuk diagram atau tabel, penentuan hilai-nilai
statistik seperti Mean, Median, Modus, Kuartil, Desil, Persentil, Standar Deviasi, dan
sebagainya. Tujuannya adalah memudahkan pemahaman terhadap informasi yarg
diperoleh. Statistika induktif berhubungan dengan penarikan kesimpulan mengenai
populasi yang sedang diselidiki berdasarkan sampel. Di sini dikenal teknik Regresi,
Korelasi, t-test, Chi Kuadrat, Analisis Varian (ANAVA), dan sebagainya. Tujuannya
adalah untuk menarik kesimpulan (inferens) kaitan antara dua variabel atau lebih
dari suatu pendugaan (sampel) untuk digeneralisasikan ke dalam populasi.
TABEL 10.1
Jumlah Murid Sekolah Di Daerah A Menurut Tingkat Sekolah Dan Jenis Kelamin
Tingkat Sekolah
SD SLTP SLTA Jumlah
Jenis Kelamin
Laki-laki 4.758 2.795 1.459 9.012
Perempuan 4.032 2.116 1.256 7.404
Jumlah 8.790 4.911 2.715 16.416
Sumber: Sudjana, 1989a, h. 20.
Data yang berskala interval dan atau rasio, selain dapat disajikan dalam bentuk
tabel dan diagram, juga dapat dihitung nilai tendensi sentral dan variabilitasnya
sehingga peneliti dapat mendeskripsikan informasi lain yang lebih lengkap.
Berikut akan dikemukakan contoh analisis deskriptif terhadap Berdasarkan
dua bentuk sajian data tersebut, peneliti setidaknya dapat mengemukakan bahwa
distribusi nilai hasil belajar statistika 80 mahasiswa paling banyak berada pada nilai
61 ke atas. Kurvanya juling positif. Jika batas kelulusannya adalah 60, ini berarti
sebagian besar mahasiswa mempunyai nilai di atas batas kelulusan, dan proses
belajar mengajar dapat dikatakan berhasil. Lebih lanjut, dari data tersebut dapat
dihitung nilai rata- rata, median, modus, dan standar deviasinya. Dengan nilai- nilai
tersebut, peneliti dapat menyajikan lebih banyak lagi informasi.
Y Y
X X
hubungan positif hubungan negatif
Salah satu syarat penting dalam penggunaan teknik korelasi adalah bahwa
hubungan antara X dan Y adalah hubungan linier. Kuat lemahnya hubungan
dinyatakan dalam bilangan, biasa disebut koefesien korelasi, yang nilainya bergerak
di antara -1 sampai dengan +1. Koefesien yang bertanda positif menunjukkan
arah hubungan positif, sebaliknya koefesien yang bertanda negatif menunjukkan
hubungan negatif. Koefesien korelasi nol menunjukkan tidak ada sama sekali
hubungan antar variabel.
Teknik korelasi yang sangat dikenal dan banyak digunakan adalah korelasi
product moment yang dikembangkan oleh Karl Pearson. Untuk menggunakan
rumus ini skala datanya adalah interval. Penerapannya dapat dilihat pada contoh 1.
2. Uji t (t-test)
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh suatu perlakuan dengan
menguji signifikansi perbedaan mean dari dua sampel. Teknik ini digunakan dalam
ekperimen yang mengggunakan sampel-sampel yang berkorelasi, yakni sampel yang
3. Chi Kuadrat
Chi kuadrat adalah teknik statistika yang memungkinkan peneliti memperoleh
perbedaan frekuensi yang nyata antara hasil observasi (fo) dengan frekuensi yang
diharapkan (fh) dalam kategori-kategori tertentu sebagai akibat dari kesalahan
sampling.
Chi Kuadrat dapat digunakan untuk mengadakan estimasi maupun untuk
menguji hipotesis. Pada kesempatan ini, yang akan diuraikan adalah fungsi chi
kuadrat untuk menguji hipotesis.
Sebagai alat uji hipotesis, Chi kuadrat digunakan untuk menguji apakah
perbedaan frekuensi yang diperoleh dari dua sampel (atau lebih) merupakan
perbedaan-perbedaan yang signifikan, bukan disebabkan oleh kesalahan sampling.
Karena yang diuji adalah frekuensi, maka skala data yang digunakan adalah ordinal.
Penerapannya dapat dilihat pada contoh 3.
E. REGRESI BERGANDA
Disamping hubungan linear dua variabel, hubungan linear lebih dari dua
variabel bisa juga terjadi misalnya; hubungan antara hasil penjualan dengan harga
dan daya beli.
Hubungan linear lebih dari dua variabel bila dinyatakan dalam bentuk
persamaan matematis adalah:
Keterangan:
x, x1, x2……..xk = variabel-variabel
a, b1, b2……..bk = bilangan konstan (konstanta) koefisien variabel
Keterangan
ŷ : Variabel terikat (nilai duga y)
a, b1, b2 b3……..bk : koefisien regresi
x1, x2 x3……..xk : variabel bebas
e : kesalahan pengganggu
Se =
∑y 2
− b1 ( ∑ x1 y ) + b 2 ( ∑ x 2 y )
n−m
Keterangan
Se : Kesalahan baku regresi berganda
n : Jumlah pasangan observasi
m : jumlah konstant dalam persamaan regresi berganda.
Keterangan:
y : Nilai statistik mahasiswa
x1 : Nilai inteligensi mahasiswa
x2 : Frekuensi membolos mahasiswa
b1 : Pengaruh x1 terhadap y jika x2 konstan
b2 : Pengaruh x2 terhadap y jika x1 konstan
KPB y.12 =
b1 ∑x y +b ∑x y
1 2 2
∑y 2
R y.12 =
b1 ∑x y +b ∑x y
1 2 2
∑y 2
(I − r 2 y1 )(I − r 2I2 )
2) Koefisien korelasi parsial antara y dan x2, apabila x1 konstan
dirumuskan
ry 2 − ry1 .rI2
ry.12 =
(I − r 2 y1 )(I − r 2 y 2 )
3) Koefisien korelasi parsial antara x1 dan x2 apabila y konstan
dirumuskan
r12 − ry1 .rI2
R12y =
(I − r 2 y1 )(I − r 2 y 2 )
2. Korelasi linear berganda dengan 3 variabel bebas
a. Koefisien penentu berganda
∑x y+b ∑x y +b ∑x y
KPB =
b1 1 2 2 3 3
∑y 2
2
(∑ y )
∑ y =∑y −
n
2 2
ry123 =
b1 ∑x y+b ∑x y +b ∑x y
1 2 2 3 3
∑y 2
TABEL 11.1
Perbedaan penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif menurut Suharsini Arikunto
TABEL 11.3
Perbedaan istilah dalam pengujian keabsahan data antara metode kualitatif dan
kuantitatif
1. Observasi
Observasi yaitu tindakan yang merupakan penafsiran dari teori (karl popper).
Namun dalam penelitian, pada waktu memasuki ruang kelas dengan maksud
mengobservasi, sebaiknya meninggalkan teori-teori untuk menjustifikasi sebuah
teori atau menyanggah. Observasi merupakan tindakan atau proses pengambilan
informasi melalui media pengamatan.
Observasi yaitu teknik pengumpulan yang mengharuskan peneliti turun ke
lapangan mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan,
waktu, peristiwa, tujuan dan perasaan.
Observasi yang paling efektif adlaah melengkapinya dengan format atau
blangko pengamatan sebagai instrumen. Format yang disusun berisi item-item
tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi.
Metode observasi dibedakan menjadi:
a. Observasi biasa
Menurut prof. Parsudi suparlan, dalam observasi biasa si peneliti tidak boleh
terlibat dalam hubungan emosi pelaku yang menjadi sasaran penelitian
b. Observasi terkendali
Menurut prof. Parsudi suparlan, para pelaku yang akan diamati dan dikondisi-
kondisi yang ada dalam tempat kegiatan. Pelaku diamati dan dikendalikan si
peneliti
Kelebihan observasi:
1. Merupakan metode yang dapat langsung digunakan untuk meneliti
bermacam-macam gejala. Banyak aspek tingkah laku manusia yang hanya
dapat diteliti melalui observasi langsung.
2. Untuk subjek yang diteliti, observasi ini lebih sedikit tuntutannya, orang-orang
yang selalu sibukpun mungkin tidak berkeberatan untuk diamat-amati, walau
dia mungkin keberatan menjawab kuesioner.
3. Memungkinkkan pencatatan yang serempak dengan terjadinya sesuatu gejala.
4. Tidak tergantung kepada self-report
5. Dengan metode observasi, peneliti dapat memperoleh pandangan yang
holistik/menyeluruh terhadap responden yang diteliti
6. Peneliti dapat menggunakan variasi pendekatan termasuk pendekatan
inductive discovery (yaitu pengamatan yang mendasarkan kepada kejadian
spesifik mendalam dan realistik serta merefleksikan keadaan responden)
7. Peneliti dapat melihat hal-hal yang tidak dapat diungkap dengan teknik lain
termasuk perilaku biasa
8. Peneliti dapat mengetahui dan melaporkan apa adanya tentang perilaku
responden yang biasa maupun diluar konteks permasalahan yang hendak
diteliti.
2. Wawancara
Wawancara yaitu pertemuan yang langsung direncanakan antara pewawancara
dan yang diwawancarai untuk memberikan/menerima informasi tertentu. Menurut
Moleong (1988:148) wawancra adalah kegiatan percakapan dengan maksud tertentu
yang dilakukan oleh kedua belah pihak yaitu pewawancara dan yang diwawancarai.
Wawancara merupakan pertanyaan yang dilakukan secara verbal kepada
orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal
yang dipandang perlu. Ada tiga teknik wawancara yaitu:
1. Wawancara baku dan terjadwal
2. Wawancara baku dan tidak terjadwal
3. Wawancara tidak baku
3. Dokumen
Menurut Goetz dan Le compte (1984), dokumen yang menyangkut para
partisipan penelitian akan menyedeikan kerangka bagi data yang mendasar, yang
termasuk didalamnya:
a. Koleksi dan analisis buku teks
b. Kurikulum dan pedoman pelaksanaannya
c. Arsip penerimaan murid baru
d. Catatan rapat
e. Catatan tentang siswa
f. Rencana pelajran dan catatan guru
g. Hasil karya siswa
h. Kumpulan dokumen pemerintah
i. Koleksi arsip guru berupa buku harian, catatan peristiwa penting (logs) dan
kenang-kenangan dari siswa angkatan lama
4. Triangulasi
Merupakan teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada, tujuan
dari triangulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang beberapa fenomena, tetapi
lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan.
2. Fokus Penelitian
Salah satu asumsi tentang gejala dalam penelitian kuantitatif adalah
bahwa gejala dari suatu obyek itu sifatnyatunggal dan parsial. Dengan demikian
berdasarkan gejala tersebut peneliti kuantitaif dapat menemukan variabel-variabel
yang akan diteliti. Dalam pandangan penelitian kualitatif, gejala itu bersifat holistik
(menyeluruh tidak dapat dipisah-pisahkan), sehingga peneliti kualitatif tidak akan
B
E
TRANFE C
A
RABILITY F
D
GAMBAR 11.1
Model generalisasi penelitian kualitatif. Sampel puposive,
hasil A dapat ditransferkan hanya ke B,C,D
B G
I
A D E H J
C F
Angket (kuesioner)
Wawancara
Observasi
Tes
Memilih pola hubungan semantik tertentu atas dasar informasi informasi atau fakta yang
tersedia dalam catatan harian penelitia di lapangan.
Mencari konsep-konsep induk dan kategori-kategori simbolik dari tertentu yang sesuai
dengan suatu pola hubungan semantik
GAMBAR 11.1
Langkah-langkah dalam mengaplikasikan analisis domain
Bagian Awal
Hal yang termasuk dalam bagian awal adalah:
Halaman Sampul
Lembar Logo
Halaman Judul
Lembar Persetujuan
a) Lembar Persetujuan Pembimbing
b) Lembar Persetujuan dan Pengesahan
Pernyataan Keaslian Tulisan
Abstrak (untuk skripsi, tesis dan disertasi perlu ditambahkan abstrak dalam
bahasa inggris)
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
Daftar Lainnya
Bagian Inti
Alternatif Pertama
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Tujuan Penelitian dan Pengembangan
C. Spesifikasi Produk yang Diharapkan
D. Pentingnya Penelitian dan Pengembangan
E. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian & Pengembangan
F. Definsi Istilah dan Definisi Operasional
BAB II METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
A. Model Penelitian dan Pengembangan
B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan
C. Uji Coba Produk
1. Desain Uji Coba
2. Subjek Coba
3. Jenis Data
4. Instrumen Pengumpulan Data
5. Teknik Analisis Data
BAB III HASIL
A. Penyajian Data Uji Coba
B. Analisis Data
C. Revisi Produk
BAB IV KAJIAN DAN SARAN
A. Kajian Produk yang Telah Direvisi
B. Saran Pemanfaatan, Diseminasi, dan Pengembangan Produk Lebih Lanjut
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah Latar belakang masalah mengungkapkan konteks penelitian
dan pengembangan projek dalam masalah yang hendak
dipecahkan. Oleh karena itu, uraian perlu diawali dengan
identifikasi kesenjangan-kesenjangan yang ada antara kondisi
nyata dengan kondisi ideal, serta dampak yang ditimbulkan
oleh kesenjangan-kesenjangan itu. Berbagai alternatif
untuk mengatasi kesenjangan itu perlu dipaparkan secara
singkat disertai dengan identifikasi faktor penghambat dan
pendukungnya. Alternatif yang ditawarkan sebagai pemecah
masalah beserta rasionalnya dikemukakan pada bagian akhir
dari paparan latar belakang masalah. Hasil kajian pustaka
yang berupa teori-teori dan temuan-temuan empiris yang
relevan dengan produk yang dikembangkan perlu dipaparkan
secara terpadu dalam latar belakang masalah.
Tujuan Penelitian dan Tujuan penelitian dan pengembangan dirumuskan bertolak
Pengembangan dari masalah yang ingin dipecahkan dengan menggunakan
alternatif yang telah dipilih. Arahkan rumusan tujuan
penelitian dan pengembangan ke pencapaian kondisi ideal
seperti yang telah diuraikan dalam latar belakang masalah.
Spesifikasi Produk yang Bagian ini dimaksudkan untuk memberi gambaran lengkap
Diharapkan tentang karakteristik produk yang diharapkan dari penelitian
dan pengembangan. Karakteristik produk mencakup semua
idntitas penting yang dapat digunakan untuk membedakan
satu produk dengan produk lainnya.
z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0.0 00.00 00.40 00.80 01.20 01.60 01.99 02.39 02.79 03.19 03.59
0.1 03.98 04.38 04.78 05.17 05.57 05.96 06.36 06.75 07.14 07.53
0.2 07.93 08.32 08.71 09.10 09.48 09.87 10.26 10. 64 11.03 11.41
0.3 11.79 12.17 12.55 12.93 13.31 13.68 14.06 14.43 14.80 15.17
0.4 15.54 15.91 16.28 16.64 17.00 17.36 17.72 18.08 18.44 18.79
0.5 19.15 19.50 19.85 20.19 20.54 20.88 21.23 21.57 21.90 22.24
0.6 22.57 22.91 23.24 23.57 23.89 24.22 24.54 24.86 25.17 25.49
0.7 25.80 26.11 26.42 26.73 27.03 27.34 27.64 27.94 28.23 28.52
0.8 28.81 29.10 29.39 29.67 29.95 30.23 30.51 30.78 31.06 31.33
0.9 31.59 31.86 32.12 32.38 32.64 32.89 33.15 33.40 33.65 33.89
1.0 34.13 34.38 34.61 34.85 35.08 35.31 35.54 35.77 35.99 36.21
1.1 36.43 36.65 36.86 37.08 37.29 37.49 37.70 37.90 38.10 38.30
1.2 38.49 38.69 38.88 39.07 39.25 39.44 39.62 39.80 39.97 40.15
1.3 40.32 40.49 40.66 40.82 40.99 41.15 41.31 41.47 41.62 41.77
1.4 41.92 42.07 42.22 42.36 42.51 42.65 42.79 42.92 43.06 43.19
1.5 43.32 43.45 43.57 43.70 43.82 43.94 44.06 44.19 44.29 44.41
1.6 44.52 44.63 44.74 44.84 44.95 45.05 45.15 45.25 45.35 45.45
1.7 45.54 45.64 45.73 45.82 45.91 45.99 46.08 46.16 46.25 46.33
1.8 46.41 46.49 46.56 46.64 46.71 46.78 46.86 46.93 46.99 47.06
1.9 47.13 47.19 47.26 47.32 47.38 47.44 47.50 47.56 47.61 47.67
2.0 47.72 47.78 47.83 47.88 47.93 47.98 48.03 48.08 48.12 48.17
2.1 48.21 48.26 48.30 48.34 48.38 48.42 48.46 48.50 48.54 48.57
2.2 48.61 48.64 48.68 48.71 48.75 48.78 48.81 48.84 48.87 48.90
2.3 48.98 48.96 48.98 49.01 40.04 49.06 49.09 49.11 49.13 49.16
2.4 49.18 49.20 49.22 40.25 49.27 49.29 49.31 49.32 49.34 49.36
2.5 49.38 49.40 49.41 40.43 49.45 49.46 49.48 49.49 49.51 49.52
2.6 49.53 49.55 49.56 49.57 49.59 49.60 49.61 49.62 49.63 49.64
2.7 49.65 49.66 49.67 49.68 49.69 49.70 49.71 49.72 49.73 49.74
2.8 40.74 49.75 49.76 49.77 49.77 49.78 49.79 49.79 49.80 49.81
2.9 49.81 49.82 49.82 40.83 49.84 49.84 49.85 49.85 49.86 49.86
3.0 49.87 49.87 49.87 49.88 49.88 49.89 49.89 49.89 49.90 49.90
3.1 49.90 49.91 49.91 49.91 49.92 49.92 49.92 49.92 49.93 49.93
3.2 49.93 49.93 49.94 49.94 49.94 49.94 49.94 49.95 49.95 49.95
3.3 49.95 49.95 49.95 49.96 49.96 49.96 49.96 49.96 49.97 49.97
3.4 49.97 49.97 49.97 49.97 49.97 49.97 49.97 49.97 49.97 49.98
3.5 49.98 49.98 49.98 49.98 49.98 49.98 49.98 49.98 49.98 49.98
3.6 49.98 49.98 49.99 49.99 49.99 49.99 49.99 49.99 49.99 49.99
3.7 49.99 49.99 49.99 49.99 49.99 49.99 49.99 49.99 49.99 49.99
3.8 49.99 49.99 49.99 49.99 49.99 49.99 49.99 49.99 49.99 49.99
3.9 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00
Z
N
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
5 31 188 500 812 969
6 16 109 344 656 891 984
7 8 62 227 500 773 938 992
8 4 35 145 363 637 855 965 996
9 2 20 90 254 500 746 910 980 998
10 1 11 55 172 377 623 828 945 989 999
11 6 33 113 274 500 726 887 967 994
12 3 19 73 194 387 613 806 927 981 997
13 2 11 46 133 291 500 709 867 954 989 998
14 1 6 29 90 212 395 605 788 910 971 994 999
15 4 18 59 151 304 500 696 849 941 982 996
16 2 11 38 105 227 402 598 773 895 962 989 998
17 1 6 25 72 166 315 500 685 834 928 975 994 999
18 1 4 15 48 119 240 407 593 760 881 952 985 996 999
19 2 10 32 84 180 324 500 676 820 916 968 990 998
20 1 6 21 58 132 252 412 588 748 868 942 979 994
21 1 4 13 39 95 192 332 500 668 808 905 961 987
22 2 8 26 67 143 262 416 584 738 857 933 974
23 1 5 17 47 105 202 339 500 661 798 895 953
24 1 3 11 32 76 154 271 419 581 729 846 924
25 2 7 22 54 115 212 345 500 655 788 885
Taraf Signifikan
dk
50% 30% 20% 10% 5% 1%
1 0.455 1.074 1.642 2.706 3.841 6.635
2 1.386 2.408 3.219 4.605 5.991 9.210
3 2.366 3.665 4.642 6.251 7.815 11.341
4 3.357 4.878 5.989 7.779 9.488 13.277
5 4.351 6.064 7.289 9.236 11.070 15.086
n2
N
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3
3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4
4 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5
5 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 6 6
6 2 2 3 3 4 4 4 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6
7 2 3 3 3 4 4 5 5 5 6 6 6 6 6 7 7 7 7
8 2 3 3 4 4 5 5 5 6 6 6 7 7 7 7 8 8 8
9 2 3 3 4 5 5 5 6 6 7 7 7 7 8 8 8 8 9
10 2 3 4 4 5 5 6 6 7 7 7 8 8 8 9 9 9 9
11 2 2 3 4 4 5 6 6 7 7 7 8 8 8 9 9 9 10 10
12 2 2 3 4 5 5 6 6 7 7 8 8 9 9 9 10 10 10 10
13 2 2 3 4 5 5 6 7 7 8 8 9 9 9 10 10 10 11 11
14 2 3 3 4 5 6 6 7 7 8 8 9 9 10 10 11 11 11 12
15 2 3 4 4 5 6 6 7 8 8 9 9 10 10 11 11 11 12 12
16 2 3 4 4 5 6 7 7 8 9 9 10 10 11 11 11 12 12 12
17 2 3 4 5 5 6 7 8 8 9 9 10 10 11 11 12 12 13 13
18 2 3 4 5 6 6 7 8 8 9 10 10 11 11 12 12 13 13 13
19 2 3 4 5 6 6 7 8 9 9 10 10 11 12 12 13 13 13 13
n2
N
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1
2
3
4 9 9
5 9 10 10 11 11
6 9 10 11 12 12 13 13 13 13
7 11 12 13 13 14 14 14 14 15 15 15
8 11 12 13 14 14 15 15 16 16 15 16 17 17 17 17 17
9 13 14 14 15 16 16 16 17 `17 18 18 18 18 18 18
10 13 14 15 16 16 17 17 18 18 18 19 19 19 20 20
11 13 14 15 16 17 17 18 19 19 19 20 20 20 21 21
12 13 14 16 16 17 18 19 19 20 20 21 21 21 22 22
13 15 16 16 18 19 19 20 20 21 21 22 22 23 23
14 15 16 17 18 19 20 20 21 22 22 23 23 23 24
15 15 16 18 18 19 20 21 22 22 23 23 24 24 25
16 17 18 19 20 21 21 22 23 23 24 25 25 25
17 17 18 19 20 21 22 23 23 24 25 25 26 26
18 17 18 19 20 21 22 23 24 25 25 26 26 27
19 17 18 20 21 22 23 23 24 25 26 26 27 26
20 17 18 20 21 22 23 24 25 25 26 27 27 28
π1
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
π2
1
2 0 0 0 0 0 0 1 1
3 1 1 1 2 2 2 3 3 4 4 4 5
4 3 3 4 5 5 6 7 7 8 9 9 10
5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
6 7 8 9 11 12 13 15 16 18 19 20 22
7 9 11 12 14 16 17 19 21 23 24 26 28
8 11 13 15 17 20 22 24 26 28 30 32 34
9 14 16 18 21 23 26 28 31 33 36 38 40
10 16 19 22 24 27 30 33 36 38 41 44 47
11 18 22 25 28 31 34 37 41 44 47 50 53
12 21 24 28 31 35 38 42 46 49 53 56 60
13 23 27 31 35 39 43 47 51 55 59 63 67
14 26 30 34 38 43 47 51 56 60 65 69 73
15 28 33 37 42 47 51 56 61 66 70 75 80
16 31 36 41 46 51 56 61 66 71 76 82 87
17 33 38 44 49 55 60 66 71 77 82 88 93
18 36 41 47 53 59 65 70 76 82 88 94 100
19 38 44 50 56 63 69 75 82 88 94 101 107
20 40 47 53 60 67 73 80 87 93 100 107 114
z 0.00 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09
0.0 0.5000 0.4960 0.4920 0.4880 0.4840 0.4801 0.4761 0.4721 0.4681 0.4641
0.1 0.4602 0.4562 0.4522 0.4483 0.4443 0.4404 0.4364 0.4325 0.4286 0.4247
0.2 0.4207 0.4168 0.4129 0.4090 0.4052 0.4013 0.3974 0.3936 0.3897 0.3859
0.3 0.3821 0.3783 0.3745 0.3707 0.3669 0.3632 0.3594 0.3557 0.3520 0.3483
0.4 0.3446 0.3409 0.3372 0.3336 0.3300 0.3264 0.3228 0.3192 0.3156 0.3121
0.5 0.3086 0.3050 0.3015 0.2981 0.2946 0.2912 0.2877 0.2843 0.2810 0.2776
0.6 0.2743 0.2709 0.2676 0.2643 0.2611 0.2578 0.2546 0.2514 0.2483 0.2451
0.7 0.2420 0.2389 0.2358 0.2327 0.2297 0.2266 0.2236 0.2206 0.2177 0.2148
0.8 0.2119 0.2000 0.2061 0.2033 0.2005 0.1977 0.1949 0.1922 0.1894 0.1867
0.9 0.1841 0.1814 0.1788 0.1762 0.1736 0.1711 0.1685 0.1660 0.1635 0.1611
1.0 0.1587 0.1562 0.1535 0.1515 0.1492 0.1469 0.1446 0.1423 0.1401 0.1379
1.1 0.1357 0.1335 0.1314 0.1292 0.1271 0.1251 0.1230 0.1210 0.1190 0.1170
1.2 0.1151 0.1131 0.1112 0.1093 0.1075 0.1056 0.1038 0.1020 0.1003 0.0985
1.3 0.0968 0.0951 0.0934 0.0918 0.0901 0.0885 0.0809 0.0853 0.0838 0.0823
1.4 0.0808 0.0793 0.0778 0.0764 0.0749 0.0735 0.0721 0.0708 0.0694 0.0681
1.5 0.0668 0.0655 0.0643 0.0630 0.0618 0.0606 0.0594 0.0581 0.0571 0.05559
1.6 0.0548 0.0537 0.0526 0.0516 0.0505 0.0495 0.0485 0.0475 0.0465 0.0455
1.7 0.0445 0.0436 0.0427 0.0418 0.0409 0.0401 0.0392 0.0384 0.0375 0.0367
1.8 0.0359 0.0351 0.0344 0.0336 0.0329 0.0322 0.0314 0.0307 0.0301 0.0294
1.9 0.0287 0.0281 0.0274 0.0268 0.0262 0.0256 0.0250 0.0244 0.0239 0.0233
2.0 0.0228 0.0222 0.0217 0.0212 0.0207 0.0202 0.0197 0.0192 0.0188 0.0183
2.1 0.0179 0.0174 0.0170 0.0166 0.0162 0.0158 0.0154 0.0150 0.0146 0.0143
2.2 0.0139 0.0136 0.0132 0.0129 0.0125 0.0122 0.0119 0.0116 0.0113 0.0110
2.3 0.0107 0.0104 0.0102 0.0099 0.0096 0.0094 0.0091 0.0089 0.0087 0.0084
2.4 0.0082 0.0080 0.0078 0.0075 0.0073 0.0071 0.0069 0.0068 0.0066 0.0064
2.5 0.0062 0.0060 0.0059 0.0057 0.0055 0.0054 0.0052 0.0051 0.0049 0.0048
2.6 0.0047 0.0045 0.0044 0.0043 0.0041 0.0040 0.0039 0.0038 0.0037 0.0036
2.7 0.0035 0.0034 0.0033 0.0032 0.0031 0.0030 0.0029 0.0028 0.0027 0.0026
2.8 0.0026 0.0025 0.0024 0.0023 0.0023 0.0022 0.0021 0.0021 0.0020 0.0019
2.9 0.0019 0.0018 0.0018 0.0017 0.0016 0.0016 0.0015 0.0015 0.0014 0.0014
3.0 0.0013 0.0013 0.0013 0.0012 0.0012 0.0011 0.0011 0.0011 0.0010 0.0010
3.1 0.0010 0.0009 0.0009 0.0009 0.0008 0.0008 0.0008 0.0008 0.0007 0.0007
3.2 0.0007 0.0007 0.0006 0.0006 0.0006 0.0006 0.0006 0.0006 0.0005 0.0005
3.3 0.0005 0.0005 0.0005 0.0004 0.0004 0.0004 0.0004 0.0004 0.0003 0.0003
3.4 0.0003 0.0003 0.0003 0.0003 0.0003 0.0003 0.0003 0.0003 0.0003 0.0002
3.5 0.0002 0.0002 0.0002 0.0002 0.0002 0.0002 0.0002 0.0002 0.0002 0.0002
3.6 0.0002 0.0002 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001
3.7 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001
3.8 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001
3.9 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000
1 161 200 216 225 230 234 237 239 241 242 243 244 245 246 248 249 250 251 252 253 253 254 254 254
4.052 4.999 5.403 5.625 5.764 5.859 5.928 5.981 6.022 6.056 6.082 6.106 6.142 6.169 6.208 6.234 6.258 6.286 6.302 6.323 6.334 6.352 6.361 6.356
2 18.51 19.00 19.16 19.25 19.30 19.33 19.36 19.37 19.38 19.39 19.4 19.41 19.42 19.43 19.44 19.45 19.46 19.47 19.47 19.48 19.49 19.49 19.50 19.50
98.49 99.00 99.17 99.25 99.30 99.33 99.34 99.36 99.38 99.40 99.41 99.42 99.43 99.44 99.45 99.46 99.47 99.48 99.48 99.49 99.49 99.49 99.49 99.50
3. 10.13 9.55 9.28 9.12 9.01 8.94 8.88 8.84 8.81 8.78 8.76 8.74 8.71 8.69 8.66 8.84 8.82 8.80 8.58 8.57 8.58 8.54 8.54 8.53
34.12 30.81 29.46 28.71 28.24 27.91 27.67 27.49 27.34 27.23 27.13 27.05 26.92 26.83 26.69 26.60 26.50 26.41 26.35 26.27 26.23 26.18 26.14 26.12
4. 7.71 6.94 6.59 6.39 6.26 6.16 6.09 6.04 6.00 5.96 5.93 5.91 5.87 5.84 5.80 5.77 5.74 5.71 5.70 5.68 5.66 5.65 5.64 5.63
21.20 18.00 16.69 15.98 15.52 15.21 14.98 14.80 14.66 14.54 14.45 14.37 14.24 14.15 14.02 13.93 13.83 13.74 13.69 13.61 13.57 13.52 13.48 13.45
5. 6.61 5.79 5.41 5.19 5.05 4.95 4.88 4.82 4.78 4.74 4.70 4.68 4.64 4.60 4.56 4.53 4.50 4.46 4.44 4.42 4.40 4.38 4.37 4.36
16.26 13.27 12.06 11.39 10.97 10.67 10.45 10.27 10.15 10.05 9.96 9.89 9.77 9.68 9.55 9.47 9.38 9.29 9.24 9.17 9.13 9.07 9.04 9.02
6. 5.99 5.14 4.76 4.53 4.39 4.28 4.21 4.15 4.10 4.06 4.03 4.00 3.96 3.92 3.87 3.84 3.81 3.77 3.75 3.72 3.71 3.89 3.68 3.67
13.74 10.92 9.78 9.15 8.75 8.47 8.26 8.10 7.98 7.87 7.79 7.72 7.60 7.52 7.39 7.31 7.23 7.14 7.09 7.02 6.99 6.94 6.90 6.38
7. 5.59 4.74 4.35 4.14 3.97 3.87 3.79 3.73 3.68 3.63 3.60 3.57 3.51 3.49 3.44 3.41 3.38 3.34 3.32 3.29 3.28 3.25 3.24 3.23
12.25 9.55 8.45 7.85 8.46 8.19 7.00 6.84 6.71 6.62 6.54 6.47 6.35 6.27 6.15 6.07 5.98 5.90 5.85 5.78 5.75 5.70 5.67 5.65
8. 5.32 4.46 4.07 3.84 3.69 3.58 3.50 3.44 3.39 3.34 3.31 3.28 3.23 3.20 3.15 3.12 3.08 3.05 3.03 3.00 2.98 2.96 2.94 2.93
11.26 8.65 7.59 7.01 6.63 6.37 6.19 6.03 5.91 5.82 5.74 5.67 5.56 5.48 5.36 5.28 5.20 5.11 5.06 5.00 4.96 4.91 4.88 4.88
9. 5.12 4.26 3.86 3.63 3.48 3.37 3.29 3.23 3.18 3.13 3.10 3.07 3.02 2.98 2.93 2.90 2.86 2.82 2.80 2.77 2.76 2.73 2.72 2.71
10.56 8.02 6.99 6.42 6.06 5.80 5.62 5.47 5.35 5.26 5.18 5.11 5.00 4.92 4.80 4.73 4.64 4.56 4.51 4.45 4.41 4.36 4.33 4.31
10. 4.96 4.10 3.71 3.48 3.33 3.22 3.14 3.07 3.02 2.97 2.94 2.91 2.86 2.82 2.77 2.74 2.70 2.67 2.64 2.61 2.59 2.56 2.55 2.54
10.04 7.56 6.55 5.99 5.64 5.39 5.21 5.06 4.95 4.85 4.78 4.71 4.60 4.52 4.41 4.33 4.25 4.17 4.12 4.05 4.01 3.96 3.93 3.91
11. 4.84 3.98 3.59 3.36 3.20 3.09 3.01 2.95 2.90 2.86 2.82 2.79 2.74 2.70 2.65 2.61 2.57 2.53 2.50 2.47 2.45 2.42 2.41 2.40
9.65 7.20 6.22 5.67 5.32 5.07 4.88 4.74 4.63 4.54 4.46 4.40 4.29 4.21 4.10 4.02 3.94 3.86 3.80 3.74 3.70 3.66 3.62 3.60
12. 4.75 3.88 3.49 3.26 3.11 3.00 2.92 2.85 2.80 2.76 2.72 2.69 2.64 2.60 2.54 2.50 2.46 2.42 2.40 2.36 2.35 2.32 2.31 2.30
9.33 6.93 5.95 5.41 5.06 4.82 4.65 4.50 4.39 4.30 4.22 4.16 4.05 3.98 3.86 3.78 3.70 3.61 3.56 3.49 3.46 3.41 3.38 3.36
13. 4.67 3.80 3.41 3.18 3.02 2.92 2.84 2.77 2.72 2.67 2.63 2.60 2.55 2.51 2.46 2.42 2.38 2.34 2.32 2.28 2.26 2.24 2.22 2.21
193
v2 =dk v1 = dk pembilang
194
Penyebut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 16 20 24 30 40 50 75 100 200 500 0
9.07 6.71 5.74 5.20 4.86 4.62 4.44 4.30 4.19 4.10 4.02 3.96 3.85 3.78 3.67 3.59 3.51 3.42 3.37 3.30 3.27 3.21 3.18 3.16
14. 4.60 3.74 3.34 3.11 2.96 2.85 2.77 2.70 2.65 2.60 2.56 2.53 2.48 2.44 2.39 2.35 2.31 2.27 2.24 2.21 2.19 2.16 2.14 2.13
8.86 6.51 5.56 5.03 4.69 4.46 4.28 4.14 4.03 3.94 3.86 3.80 3.70 3.62 3.51 3.43 3.34 3.26 3.21 3.14 3.11 3.06 3.02 3.00
15. 4.54 3.68 3.29 3.06 2.90 2.79 2.70 2.64 2.59 2.55 2.51 2.48 2.43 2.39 2.33 2.29 2.25 2.21 2.18 2.15 2.12 2.10 2.08 2.07
8.68 6.36 5.42 4.89 4.56 4.32 4.14 4.00 3.89 3.80 3.73 3.67 3.56 3.48 3.36 3.29 3.20 3.12 3.07 3.00 2.97 2.92 2.89 2.87
16. 4.49 3.63 3.24 3.01 2.85 2.74 2.66 2.59 2.54 2.49 2.45 2.42 2.37 2.33 2.28 2.24 2.20 2.16 2.13 2.09 2.07 2.04 2.02 2.01
8.53 6.23 5.29 4.77 4.44 4.20 4.03 3.89 3.78 3.69 3.61 3.55 3.45 3.37 3.25 3.18 3.10 3.01 2.96 2.89 2.86 2.80 2.77 2.75
17. 4.45 3.59 3.20 2.96 2.81 2.70 2.62 2.55 2.50 2.45 2.41 2.38 2.33 2.29 2.23 2.19 2.15 2.11 2.08 2.04 2.02 1.99 1.97 1.96
8.40 6.11 5.18 4.67 4.34 4.10 3.93 3.79 3.68 3.59 3.52 3.45 3.35 3.27 3.16 3.08 3.00 2.92 2.96 2.79 2.76 2.700 2.67 2.65
18. 4.41 3.55 3.16 2.93 2.77 2.66 2.58 2.51 2.46 2.41 2.37 2.34 2.29 2.25 2.19 2.15 2.11 2.07 2.04 2.00 1.98 1.95 1.93 1.92
8.28 6.01 5.09 4.58 4.25 4.01 3.85 3.71 3.60 3.51 3.44 3.37 3.27 3.19 3.07 3.00 2.91 2.83 2.78 2.71 2.68 2.62 2.59 2.57
19. 4.38 3.52 3.13 2.90 2.74 2.63 2.55 2.48 2.43 2.38 2.34 2.31 2.26 2.21 2.15 2.11 2.07 2.02 2.00 1.96 1.94 1.91 1.90 1.88
8.18 5.93 5.01 4.50 4.17 3.94 3.77 3.63 3.52 3.43 3.36 3.30 3.19 3.12 3.00 2.91 2.84 2.76 2.70 2.63 2.60 2.54 2.51 2.49
20. 4.35 3.49 3.10 2.87 2.71 2.60 2.52 2.45 2.40 2.35 2.31 2.28 2.23 2.18 2.12 2.08 2.04 1.99 1.96 1.92 1.90 1.87 1.85 1.84
8.10 5.85 4.94 4.43 4.1 3.87 3.71 b 3.45 3.37 3.30 3.23 3.13 3.05 2.94 2.86 2.77 2.69 2.63 2.56 2.53 2.47 2.44 2.42
21. 4.32 3.47 3.07 2.84 2.68 2.57 2.49 2.42 2.37 2.32 2.28 2.25 2.20 2.15 2.09 2.05 2.00 1.96 1.93 1.89 1.87 1.84 1.82 1.81
8.02 5.78 4.87 4.37 4.04 3.81 3.65 3.51 3.40 3.31 3.24 3.17 3.07 2.99 2.88 2.80 2.72 2.63 2.58 2.51 2.47 2.42 2.38 2.36
22. 4.32 3.44 3.05 2.82 2.66 2.55 2.47 2.40 2.35 2.30 2.26 2.23 2.18 2.13 2.07 2.03 1.98 1.93 1.91 1.87 1.84 1.81 1.80 1.78
8.02 5.72 4.82 3.99 3.76 3.59 3.45 3.35 3.26 3.18 3.12 3.02 2.94 2.83 2.75 2.67 2.58 2.53 2.46 2.42 2.37 2.33 2.31
23. 4.28 3.42 3.03 2.80 2.64 2.53 2.45 2.38 2.32 2.28 2.24 2.20 2.14 2.10 2.04 2.00 1.96 1.91 1.88 1.84 1.82 1.79 1.77 1.76
7.88 5.66 4.78 4.26 3.94 3.71 3.54 3.41 3.30 3.21 3.14 3.07 2.97 2.89 2.78 2.70 2.62 2.53 2.48 2.41 2.37 2.32 2.28 2.26
24. 4.26 3.40 3.01 2.78 2.62 2.51 2.43 2.36 2.30 2.26 2.22 2.18 2.13 2.09 2.02 1.98 1.94 1.89 1.86 1.82 1.80 1.76 1.74 1.73
7.82 5.61 4.72 4.22 3.90 3.67 3.50 3.36 3.25 3.17 3.09 3.03 2.93 2.85 2.74 2.66 2.58 2.49 2.44 2.36 2.33 2.27 2.23 2.21
25. 4.24 3.38 2.99 2.76 2.60 2.49 2.41 2.34 2.28 2.24 2.20 2.16 2.11 2.06 2.00 1.96 1.92 1.87 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72 1.71
7.77 5.57 4.88 4.18 3.86 3.63 3.46 3.32 3.21 3.13 3.05 2.89 2.81 2.70 2.62 2.54 2.45 2.40 2.32 2.29 2.23 2.19 2.17
26. 4.22 3.37 2.98 2.74 2.59 2.47 2.39 2.32 2.27 2.22 2.18 2.15 2.10 2.05 1.99 1.95 1.90 1.85 1.82 1.78 1.76 1.72 1.70 1.69
7.72 5.53 4.64 4.14 3.82 3.59 3.42 3.29 3.17 3.09 3.02 2.96 2.86 2.77 2.66 2.58 2.50 2.41 2.36 2.28 2.25 2.19 2.15 2.13
27. 4.21 3.35 2.96 2.73 2.57 2.46 2.37 2.30 2.25 2.20 2.16 2.13 2.08 2.03 1.97 1.93 1.88 1.84 1.80 1.76 1.74 1.71 1.68 1.67
7.68 5.49 4.60 4.11 3.79 3.56 3.39 3.26 2.14 3.06 2.98 2.93 2.83 2.74 2.63 2.55 2.47 2.38 2.33 2.25 2.21 2.16 2.12 2.10
28. 4.20 3.34 2.95 2.71 2.56 2.44 2.36 2.29 2.24 2.19 2.15 2.12 2.06 2.02 1.96 1.91 1.87 1.81 1.78 1.75 1.72 1.69 1.87 1.55
195
TABEL XIV
TABEL HARGA- HARGA KRITIS z DALAM OBSERVASI
Z .00 .01 .02 .03 .04 .05 .06 .07 .08 .09
.0 .5000 .4960 .4920 .4880 .4840 .4801 .4761 .4721 .4681 .4641
.1 .4602 .4562 .4522 .4483 .4443 .4404 .4364 .4325 .4286 .4247
.2 .4207 .4168 .4129 .4090 .4052 .4013 .3974 .3936 .3897 .3859
.3 .3821 .3783 .3745 .3707 .3669 .3632 .3594 .3557 .3520 .3483
.4 .3446 .3409 .3372 .3336 .3300 .3264 .3228 .3192 .3156 .3121
.5 .3085 .3050 .3015 .2981 .2946 .2912 .2877 .2843 .2810 .2776
.6 .2743 .2709 .2676 .2643 .2611 .2578 .2546 .2514 .2483 .2451
.7 .2420 .2389 .2358 .2327 .2296 .2266 .2236 .2206 .2177 .2148
.8 .2119 .2090 .2061 .2033 .2005 .1977 .1949 .1922 .1894 .1867
.9 .1841 .1814 .1788 .1762 .1736 .1711 .1685 .1660 .1635 .1611
1.0 .1587 .1562 .1539 .1515 .1492 .1469 .1446 .1423 .1379
1.1 .1357 .1335 .1314 .1292 .1271 .1251 .1230 .1210 .1190 .1170
1.2 .1151 .1131 .1112 .1093 .1075 .1056 .1038 .1020 .1003 .0985
1.3 .0968 .0951 .0934 .0918 .0901 .0885 .0869 .0853 .0838 .0823
1.4 .0808 .0793 .0778 .0764 .0749 .1735 .0721 .0708 .0694 .0681
1.5 .0668 .0655 .0643 .0630 .0618 .0606 .0594 .0582 .0571 0.559
1.6 .0548 .0537 .0526 .0516 .0505 .0495 .0485 .0475 .0465 .0455
1.7 .0446 .0436 .0427 .0418 .0409 .0410 .0392 .0384 .0375 .0367
1.8 .0359 .0351 .0344 .0336 .0329 .0322 .0314 .0307 .0301 .0294
1.9 .0287 .0281 .0274 .0268 .0262 .0256 .0250 .0244 .0239 .0233
2.0 .0228 .0222 .0217 .0212 .0207 .0202 .0197 .0192 .0188 .0183
2.1 .0179 .0174 .0170 .0166 .0162 .0158 .0154 .0150 .0146 .0143
2.2 .0139 .0136 .0132 .0129 .0125 .0122 .0119 .0116 .0113 .0110
2.3 .0107 .0104 .0102 .0099 .0096 .0094 .0091 .0089 .0087 .0084
2.4 .0082 .0080 .0078 .0075 .0073 .0071 .0069 .0068 .0066 .0064
2.5 .0062 .0060 .0059 .0057 .0055 .0054 .0052 .0051 .0049 .0048
2.6 .0047 .0045 .0044 .0043 .0041 .0040 .0039 .0038 .0037 .0036
2.7 .0035 .0034 .0033 .0032 .0031 .0030 .0029 .0028 .0027 .0026
2.8 .0026 .0025 .0024 .0023 .0023 .0022 .0021 .0021 .0020 .0019
2.9 .0019 .0018 .0018 .0017 .0016 .0016 .0015 .0015 .0014 .0014
3.0 .0013 .0013 .0013 .0012 .0012 .0011 .0011 .0011 .0010 .0010
3.1 .0010 .0009 .0009 .0009 .0008 .0008 .0008 .0008 .0007 .0007
3.2 .0007
3.3 .0005
3.4 .0003
3.5 .00023
3.6 .00016
3.7 .00011
3.8 .00007
3.9 .00005
4.0 .00003