Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rina Silviana

NIM : 6022301023
Kelompok MN : Hang Nadim

MODUL NUSANTARA #2

Pada hari Sabtu, 02 September 2023 kelompok Hang Nadim bersama dengan kelompok
Costarina pergi bersama ke Masjid Cheng Hoo Batam, dan Pelabuhan Batu Ampar -
Batam. Disini saya akan menjelaskan secara singkat terkait sejarah Masjid Cheng Hoo Batam.
Masjid ini dibangun pada 21 Februari 2015, oleh arsitektur yang membangun Masjid Cheng
Hoo Surabaya yaitu Ir.Abdul Aziz (dilansir dari Liputan6.com) Masjid ini terletak di Golden
City, Bengkong, Kota Batam. Masjid ini sudah berdiri 8 tahun lamanya dan belum pernah
mengalami renovasi, hanya pengecatan ulang dan perawatan serta pemeliharaan.
Masjid ini dibangun oleh salah satu pengusaha non-muslim di Batam untuk
memfasilitasi masyarakat yang ada disekitar daerah situ dan juga sebagai upaya mengenang
sejarah perjalanan seorang Laksamana Tiongkok dan 27rb anak buahnya yang berdagang
sambil menyebarkan agama Islam di Indonesia. Masjid ini di dirikan ditengah-tengah
pemukiman warga dan wisata kuliner, yang tentunya banyak orang lalu-lalang di jalan ini.
Bahkan tidak sedikit banyak pengunjung ataupun turis yang datang untuk sekedar beribadah
atau bahkan mengagumi arsitektur Masjid Cheng Hoo yang bisa terbilang unik ini. Masjid ini
tidak memiliki pintu yang seakan-akan bermakna bahwa siapapun orang itu dipersilahkan
untuk masuk.
Di Indonesia, Masjid Cheng Hoo yang paling tua berada di Palembang, sisanya tersebar
di berbagai daerah di Indonesia, Batam sendiri memiliki 3 Masjid Cheng Hoo, (di kota asal
saya - Balikpapan memiliki 2 Masjid Cheng Hoo). Seluruh Masjid Cheng Hoo yang berada di
berbagai daerah cenderung memiliki gaya arsitektur yang hampir mirip. Yaitu memiliki
dominan warna merah, yang melambangkan “keberuntungan” dalam kepercayaan Tionghoa.
Masjid Cheng Hoo Batam, juga memiliki warna lain yaitu Kuning khas Tanah Melayu.
Setelah itu kami berkunjung ke Pelabuhan Batu Ampar – Batam yang terletak di Jalan
Lumba Lumba Nomor 5 Sei Jodoh, Batu Ampar, Kota Batam. Namun sayang sekali, kami tidak
diperbolehkan turun dari bus. Oleh karena itu, kami hanya berkeliling menggunakan bus.
Pelabuhan ini merupakan Pelabuhan bongkar muat terbesar dari 3 fasilitas Pelabuhan bongkar
muat yang ada di Batam. Pelabuhan ini termasuk lokasi pelabuhan ekspor terbesar di Provinsi
Kepulauan Riau tidak heran pelabuhan ini terlihat sibuk dan banyak kapal-kapal kargo besar
yang berlabuh di sana.
Setelah dari situ, kami menghabiskan waktu di dalam bus mengelilingi daerah Batu Aji,
lalu pulang ke Politeknik Negeri Batam. Sesampainya kami disana, tidak lupa kami makan
bersama terlebih dahulu sebelum melanjutkan aktivitas kami masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai