Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN PRAKTIKUM

PELUANG TERAPAN

Modul II

PENERAPAN TEORI PELUANG PADA PERCOBAAN


PELEMPARAN UANG LOGAM, PENGAMBILAN KARTU
UNDIAN, DAN PENGAMBILAN KARTU UNDIAN WARNA

Oleh:
Annisa Nur Ramadhani 2043231002
Kurnianing Lintang Safitri 2043231061

Asisten Dosen
Nisa Abiba

Dosen :
Dr. Drs. Brodjol Sutijo Suprih Ulama, M.Si.
Mochammad Reza Habibi, S.Si., M.Mat.

Program Studi Sarjana Terapan


Departemen Statistika Bisnis
Fakultas Vokasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
2023
ABSTRAK

Banyak kejadian yang terjadi di dunia secara tidak pasti, antara lain hidup dan
mati, terjadinya inflasi, bencana alam, curah hujan dan lainnya. Adanya ketidakpastian
tersebut akan menimbulkan peluang yang kemudian dapat diukur dengan menggunakan
teori peluang. Penggunaan teori peluang dapat mengetahui seberapa besar suatu kejadian
akan terjadi. Nilai peluang di antara 0 dan 1. Peluang kejadian 0 artinya kejadian tersebut
tidak mungkin terjadi, sedangkan peluang kejadian 1 artinya kejadian tersebut pasti
terjadi. Laporan praktikum kali ini diolah dengan menggunakan konsep dasar peluang
dengan cara membandingkan perhitungan teori dengan hasil percobaan yang sudah
dilakukan antara lain pelemparan dua koin, pengambilan satu kartu undian, dua kartu
undian, satu kartu undian warna dengan titik sampel kartu warna hijau dan dua kartu
undia warna dengan titik sampel warna ungu. Penelitian ini memuat kejadian, ruang
sampel, titik sampe, penentuan nilai probabilitas dan penarikan intepretasi dari data
percobaan. Data praktikum ini kemudian diolah dan dianalisis dengan menggunakan
software excel dan disajikan dalam bentuk tabel dan bar chart. Tujuan praktikum ini
adalah perbandingan yang mungkin dengan titik sampel yang ada dan dibandingkan
dengan teori peluang. Namun dari 5 percobaan yang telah membuktikan bawha semakin
banyak dilakukannya percobaan maka probabilitas akan mendekati nilai teori peluang
hanya terdapat satu percobaan yang tidak dapat membuktikan hal tersebut.
Kata Kunci: Kartu Undian, Kartu undian berwarna, Koin, Teori Peluang

2
DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK..............................................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v

DAFTAR TABEL.................................................................................................vi

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2

1.3 Tujuan.......................................................................................................2

1.4 Manfaat.....................................................................................................2

1.5 Batasan Masalah.......................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Peluang......................................................................................................4

2.2 Dasar-Dasar Peluang.................................................................................4

2.2.1 Ruang Sampel (S)...........................................................................5

2.2.2 Titik Sampel...................................................................................5

2.2.3 Kejadian..........................................................................................6

2.3 Permutasi...................................................................................................7

2.4 Kombinasi.................................................................................................7

2.5 Jenis-Jenis Peluang...................................................................................8

2.5.1 Peluang Saling Lepas......................................................................8

2.5.2 Peluang Tidak Saling Lepas...........................................................9

2.5.3 Peristiwa Bebas...............................................................................9

2.5.4 Peristiwa Bersyarat.......................................................................10

iii
2.6 Bar Chart................................................................................................10

2.6 Koin Logam............................................................................................11

2.7 Kartu Undian...........................................................................................11

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Sumber Data............................................................................................12

3.2 Variabel Penelitian..................................................................................12

3.3 Langkah Analisis.....................................................................................12

3.4 Diagram Alir...........................................................................................13

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Peluang Pelemparan Dua Koin.................................................14

4.2 Analisis Peluang Pengambilan Satu Kartu Undian.................................15

4.3 Analisis Peluang Pengambilan Dua Kartu Undian.................................16

4.4 Analisis Peluang Pengambilan Satu Kartu Undian Warna (Hijau).........17

4.5 Analisis Peluang Pengambilan Dua kartu Undian Warna (Ungu)..........17

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan.............................................................................................19

5.2 Saran........................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

iv
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Contoh Diagram Pohon Perhitungan Titik Sampel pada Pelemparan
Tiga koin.............................................................................................6
Gambar 2.2 Kejadian Saling Lepas........................................................................8
Gambar 2.3 Bar Chart..........................................................................................10
Gambar 3.1 Diagram Alir.....................................................................................13
Gambar 4.1 Bar Chart Pelemparan Dua Koin.................................................... 14
Gambar 4.2 Bar Chart Pengambilan Satu Kartu Undian.................................... 15
Gambar 4.3 Bar Chart Pengambilan Dua Kartu Undian.....................................16
Gambar 4.4 Bar Chart Pengambilan Satu Kartu Undian Warna.........................17
Gambar 4.5 Bar Chart Pengambilan dua Kartu Undian Warna..........................18

v
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.1 Variabel Penelitian............................................................................... 12
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Percobaan Pelemparan Dua Uang Koin .................14
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Pengambilan Satu Kartu Undian ............................15
Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Pengambilan Dua Kartu Undian............................. 16
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Pengambilan Kartu Undian Warna .........................17
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Peluang Pengambilan Dua Kartu Undian Warna....17

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Tabel Percobaan


Lampiran 2. Perhitungan Manual
Lampiran 3. Dokumentasi
Lampiran 4. Lembar Asistensi

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pertimbangan mengenai hal-hal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari
dimana dihadapkan dengan berbagai pilihan keputusan, berbagai pilihan
merupakan banyaknya jenis titik sampel yang digunakan untuk menyelesaikan
suatu masalah. Masalah yang datang biasanya beragam dan memiliki
ketidakpastian yang tinggi, ketidakpastian tersebut adalah situasi tidak dapat
menetukan jawaban terhadap suatu permasalahan. Akibat dari adanya
ketidakpastian tersebut adalah munculnya sebuah perkiraan yang didasari pada
data yang kemudian dapat diselesaikan dengan menggunakan metode teori
peluang. Ide utama tentang keacakan ini adalah ide tentang ‘unpredictability’.
Sebuah pola acak sering digambarkan sebagai sesuatu yang tidak bisa diprediksi.
Teori peluang adalah ukuran yang digunakan untuk mengetahui terjadinya
atau tidak terjadinya suatu peristiwa (Herrhyanto, 2015). Nilai peluang di antara
0 dan 1. Peluang kejadian 0 artinya kejadian tersebut tidak mungkin terjadi,
sedangkan peluang kejadian 1 artinya kejadian tersebut pasti terjadi. Teori
Probabilitas merupakan dasar dan pengantar untuk penyusunan Statistika lebih
jauh, dimana dipakai pada penentuan selang untuk distribusi peluang yang terbagi
atas distribusi peluang diskrit dan distribusi peluang kontinu.
Praktikum kali ini menggunakan teori peluang untuk melakukan beberapa
percobaan seperti pelemparan dua koin, pengambilan satu kartu undian, dua kartu
undian, pengambilan satu kartu warna dan dua buah kartu warna. Percobaan ini
dilakukan sebanyak 3 kali yaitu pengambilan 10 kali, 50 kali dan 100 kali. Hasil
percobaan tersebut akan dilakukan perbandingan dengan teori peluang. Aplikasi
excle membantu untuk mendata hasil percobaan dan mengolah data yang didapat
sehingga memperoleh kesimpulan yan sesuai dengah teori peluang. Besar harapan
kami agar laporan praktikum ini dapat membantu pembaca untuk memahami
mengenai konsep teori peluang agar dapat mengandaikan hal–hal yang terjadi
dikehidupan dengan menggunakan teori peluang secara beruntun untuk
memperoleh kefekfian terhadap materi teori peluang.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka beberapa
rumusan masalah dalam praktikum ini sebagai berikut.
1. Bagaimana karakteristik analisis peluang pelemparan dua koin?
2. Bagaimana karakteristik analisis peluang pengambilan satu kartu undian?
3. Bagaimana karakteristik analisis peluang pengambilan dua kartu undian?
4. Bagaimana karakteristik analisis peluang pengambilan satu kartu undian
warna?
5. Bagaimana karakteristik analisis peluang pengambilan satu kartu undian
warna?
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan
dilakukannya praktikum ini sebagai berikut.
1. Mengetahui analisis peluang pelemparan dua koin.
2. Mengetahui analisis peluang pengambilan satu kartu undian.
3. Mengetahui analisis peluang pengambilan dua kartu undian.
4. Mengetahui analisis peluang pengambilan satu kartu undian warna.
5. Mengetahui analisis peluang pengambilan satu kartu undian warna.
1.4 Manfaat
Penelitian ini memiliki manfaat antara lain, memahami definisi dan konsep
teori peluang. Selain itu, diharapkan memahami penerapan perbandingan dari
percobaan yang di lakukan dalam pengumpulan dan pengolahan data serta
menginterpretasikan hasil analisis teori peluang yang disajikan dalam bentuk bar
chart. Penulis berharap pembaca dapat memahami berbagai data yang telah
disajikan sehingga pembaca mampu mendapatkan informasi relevan mengenai
teori peluang.
1.5 Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi oleh variabel yang digunakan yaitu dua koin, satu
kartu undian, dua kartu undian, satu kartu warna dan dua kartu warna. Tak hanya
itu, penelitian ini dibatasi oleh banyaknya muncul gambar dan angka pada uang
koin. Titik sampel kemunculan angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 dan kemunculan
angka ganjil genap pada undian kertas putih serta titik sampel kemunculan angka

2
1 hingga 10 dan empat warna berbeda pada pengambilan kartu warna. Penelitian
ini dilakukan dengan percobaan pelemparan dan pengambilan sebanyak 10, 50
dan 100 kali percobaan.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Peluang
Teori peluang adalah salah satu cabang dari matematika yang berkutat
pada analisis tentang suatu kemungkinan akan suatu kejadian acak. Fokus utama
dalam teori peluang adalah analisis kemungkinan tentang variabel acak, proses
ilmiah, dan kejadian. Ide utama tentang keacakan ini adalah ide tentang
‘unpredictability’. Sebuah pola acak sering digambarkan sebagai sesuatu yang
tidak bisa diprediksi. Ide-ide ini muncul sejak zaman mesir kuno, yang kemudian
banyak dikembangkan oleh para ilmuwan ternama, diantaranya adalah Galileo
Galilei dalam artikelnya yang berjudul “Thoughts About Dice-Games” Galileo
menanyakan, mengapa dari pelambungan tiga dadu jumlah 10 dan 11 lebih sering
muncul dibandingkan 9 dan 12. Penyelesaiannya merupakan materi berhitung
sederhana. Ia memulai dengan menunjukkan bahwa hanya ada 16 jumlahan yang
berbeda yang muncul dari pelambungan tiga dadu, yaitu 3, 4, …, 18. Ketiga dadu
tersebut identik kecuali warna. Jumlah 3 diperoleh dengan satu cara, jumlah 4
dengan tiga cara, dan seterusnya. Galileo menunjukkan ada 27 cara mendapatkan
jumlah 10 dan 25 cara untuk mendapatkan jumlah 9. Secara keseluruhan terdapat
216 cara untuk untuk mendapatkan jumlah 3 sampai dengan 18. 216 cara tersebut
diperoleh dari 6 x 6 x 6, yaitu 6 angka dari dadu I, 6 angka dari dadu II, dan 6
angka dari dadu III. Selain Galileo, ada pula ilmuwan terkenal lainnya yang ikut
mencetuskan teori-teori peluang, diantaranya ada Pierre de Fermat, Blaise Pascal,
Jacob Bernoully, Edmond Halley, Johann Carl Friedrich Gauss, dan Ronald
Aylmer Fisher. Penemuan masing-masing ilmuwan memiliki karakteristik yang
cenderung berbeda-beda, tetapi intinya sama, yaitu membahas tentang probabilitas
dalam suatu kejadian acak (Anggoro, 2015).
2.2 Dasar-Dasar Peluang
Secara kualitatif peluang menyatakan suatu bentuk sifat kemungkinan
terjadinya suatu keadaan seperti besar kecilnya suatu keaadan untuk mungkin
terjadi, dan secara kuantitatif peluang menyatakan nilai-nulai numeris baik dalam
pecahan maupun persentase atau desimal antara 0 dan 1 (0 ≤ Peluang ≤ 1).

4
Peluang sama dengan 0 berarti sebuah peristiwa sudah pasti tidak mungkin terjadi.
Sedangkan peluang sama dengan 1 berarti peristiwa tersebut sudah pasti terjadi
(J.H. Lumbantoruan, 2019). Peluang suatu kejadian A (P(A)) memiliki ruang
sampel (S) dan titik sampel (n(S)) dalam proses penganalisisannya. Rumus
peluang A secara umum adalah seperti pada Persamaan 2.1.
n( A )
P( A)= (2.1)
n( S)

2.2.1 Ruang Sampel (S)


Ruang Sampel merupakan himpunan dari semua kemungkinan yang telah
terjadi pada suatu percobaan. Peristiwa merupakan himpunan bagian dari sampel.
Peristiwa sederhana hanya memuat 1 elemen, sedangkan peristiwa bersusun
merupakan gabungan dari peristiwa-peristiwa sederhana. Ruang sampel yang
anggotanya dapat dihitung disebut ruang sampel diskrit, jika tidak dapat dihitung
disebut ruang sampel kontinu (non-diskrit). Jika hasil suatu percobaan termasuk
dalam himpunan A maka peristiwa tersebut telah terjadi (J.H. Lumbantoruan,
2019). Ruang sampel dinotasikan sebagai S dan anggota ruang sampel dinotasikan
sebagai n(S). Misal ruang sampel dari percobaan mengambil kartu dengan nomor
1 sampai 10 adalah seperti ditunjukkan pada Persamaan 2.2.
A={1 , 2, 3 , 4 ,5 , 6 , 7 , 8 , 9 ,10 } (2.2)
Keterangan:
A = Ruang sampel pengambilan kartu dengan nomor 1 sampai
10
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 = Anggota ruang sampel (n(S))
2.2.2 Titik Sampel
Titik sampel atau disebut juga anggota ruang sampel merupakan masing-
masing hasil yang mungkin dari eksperimen atau setiap anggota dari ruang sampel
(Darwanto dan Dinata, 2021). Titik sampel dinotasikan sebagai n(S). Penentuan
titik sampel dapat dilakukan dengan menggunakan 2 cara, yaitu kaidah perkalian
(rule of product) dan kaidah penjumlahan (rule of sum). Kaidah perkalian
digunakan dengan mengkalikan hasil percobaan dari dua atau lebih eksperimen,
sehingga didapatkan hasil. Kaidah perkalian digunakan ketika mencari peluang
kejadian bersyarat atau saling bebas. Contohnya adalah pada diagram pohon.

5
Kaidah penjumlahan digunakan dengan menjumlahkan hasil percobaan dari dua
atau lebih eksperimen sehingga didapatkan hasil. Digunakan pada kejadian saling
lepas/terpisah dan kejadian tidak saling terpisah (Irmayanti, 2019).

Gambar 2.1 Contoh Diagram Pohon Perhitungan Titik Sampel pada Pelemparan Tiga Buah Koin
2.2.3 Kejadian
Sebuah kejadian adalah sebuah himpunan bagian (subset) dari ruang
sampel S (A ⊂ S) (Darwanto dan Dinata, 2021). Setiap himpunan bagian dari
ruang sampel S merupakan sebuah peristiwa. Kejadian bisa berupa kejadian
sederhana (tunggal) atau majemuk. Misalnya, saat melempar dadu, kejadian
sederhana bisa menjadi "munculnya angka 4", sementara kejadian majemuk
adalah kombinasi seperti "munculnya gambar pada koin pertama dan angka pada
koin kedua" saat melempar dua koin. Kejadian majemuk merupakan dua atau
lebih kejadian yang dapat dioperasikan sehingga membentuk kejadian baru
(Lumbantoruan, 2019). Bila A dan B merupakan kejadian sembarang pada ruang
sampel S, gabungan kejadian A dan B yang ditulis A ∪ B adalah kumpulan semua
titik sampel yang ada pada A atau B atau pada keduanya. Kejadian A ∪ B disebut
kejadian majemuk. Demikian halnya, kejadian A ∪ B yaitu kumpulan titik sampel
yang ada pada A dan B, ditulis A ∪ B={ x ∈ A atau x ∈ B } juga disebut kejadian
majemuk. Probabilitas kejadian A ∪ B dirumuskan seperti pada Persamaan 2.3.
P ( A ∪ B )=P ( A ) + P ( B ) −P( A ∩ B) (2.3)
Keterangan:

6
P ( A ∪ B ) = Peluang kejadian majemuk A gabungan B
P(A) = Peluang A
P (B ) = Peluang B
P( A ∩ B) = Peluang A terjadi bersama B
Kejadian Majemuk juga merupakan dua atau lebih kejadian yang dapat
dioperasikan sehingga membentuk kejadian baru. Misalnya, suatu kejadian E dan
kejadian komplemen E’ sehingga memenuhi persamaan seperti pada Persamaan
2.4.
c
P( E)+ P( E )=1 atau P ( E ’)=1 – P( E) (2.4)

2.3 Permutasi
Permutasi adalah susunan-susunan yang dibentuk dari angota-anggota
suatu himpunan dengan mengambil seluruh atau sebagian anggota himpunan dan
memberi arti pada urutan anggota dari masing-masing susunan tersebut. Pada
permutasi ututan dari anggota sangat diperhatikan. Contohnya, jika kita
mempunyai himpunan {a, b, c}, letak huruf “a” pada susunan pertama berbeda
artinya dengan pada susunan kedua. Susunan huruf “ab” berbeda dengan huruf
“ba”, sehingga ab ≠ ba; ac ≠ ca; bc ≠ cb. Simbol yang digunakan pada permutasi
adalah huruf “P” (J.H. Lumbantoruan, 2019). Jumlah permutasi dari suatu
himpunan yang terdiri dari n obyek yang berbeda secara keseluruhan menjadi n!,
dinyatakan seperti pada Persamaan 2.5.
nPn=n! (2.5)
Bila himpunan terdiri atas n anggota dan diambil sebanyak r, dan r ≤ n,
maka banyaknya susunan yang dapat dibuat adalah seperti pada Persamaan 2.6.
n!
nPr= (2.6)
( n−r ) !

2.4 Kombinasi
Kombinasi adalah susunan-susunan yang dibentuk dari angota-anggota
suatu himpunan dengan mengambil seluruh atau sebagian dari anggota himpunan
tanpa memberi arti pada urutan anggota dari masing-masing susunan tersebut.
Pada kombinasi urutan anggota tidak mempunyai arti atau tidak diperhatikan
sehingga jika kita mempunyai himpunan {a, b, c} maka susunan: ab = ba; ac = ca
dan bc = cb. Simbol yang digunakan pada kombinasi adalah huruf “C” (J.H.

7
Lumbantoruan, 2019). Jumlah kombinasi pada r dari n obyek yang berbeda
dinyatakan seperti pada Persamaan 2.7.
n!
nCr= (2.7)
r ! ( n−r ) !

2.5 Jenis-Jenis Peluang


Peluang suatu kejadian dapat didefinisikan, Jika N adalah banyaknya titik
sampel pada ruang sampel S suatu percobaan dan E merupakan suatu kejadian
dengan banyaknya n pada percobaan tersebut, maka peluang kejadian E adalah
n
P ( E )= . Peluang berdasarkan kejadiannya dibagi menjadi 4. Diantaranya adalah
N
peluang saling lepas, peluang tidak saling lepas, peristiwa saling bebas, dan
peluang bersyarat (Djarir, 2017).
2.5.1 Peluang Saling Lepas
Dua kejadian dikatakan saling terpisah jika kedua kejadian tersebut tidak
dapat terjadi secara bersamaan. Dalam semesta (S), kejadian A dan B tidak dapat
terjadi secara bersamaan, sehingga tidak memiliki irisan peluang. Kejadian yang
masuk dalam kategori kejadian saling lepas benar-benar tidak dapat terjadi secara
bersamaan, seperti pada pelemparan 1 buah koin, tidak bisa muncul gambar dan
koin sekaligus dalam 1 waktu (Irmayanti, 2019).

A B

Gambar 2.2 Kejadian Saling Lepas


Rumus peluang kejadian saling lepas adalah seperti pada Persamaan 2.8.
P ( A ∪ B )=P ( A ) + P(B) (2.8)
Keterangan:
P ( A ∪ B ) = Peluang A terjadi bersama B
P(A) = Peluang A
P (B ) = Peluang B

8
2.5.2 Peluang Tidak Saling Lepas
Dua kejadian dikatakan tidak terpisah jika kedua kejadian tersebut bisa
terjadi secara bersamaan. Peluang kejadian tidak saling lepas, juga dikenal sebagai
peluang kejadian dependen, merujuk pada situasi di mana hasil atau terjadinya
satu kejadian dapat memengaruhi atau bergantung pada hasil atau terjadinya
kejadian lainnya. Dalam konteks ini, kejadian-kejadian tersebut tidak terjadi
secara independen dan memiliki hubungan yang dapat memengaruhi peluang
masing-masing (Irmayanti, 2019). Peluang kejadian tidak saling lepas ditunjukkan
pada Persamaan 2.9.
P ( A ∪ B )=P ( A ) + P ( B ) −P( A ∩ B) (2.9)
Keterangan:
P ( A ∪ B ) = Peluang kejadian tidak saling lepas A gabungan B
P(A) = Peluang A
P (B ) = Peluang B
P( A ∩ B) = Peluang A terjadi bersama B (A irisan B)

2.5.3 Peristiwa Bebas


Dua kejadian A dan B saling bebas, jika munculnya kejadian A tidak
mempengaruhi peluang munculnya kejadian B. Berlaku pula kebalikannya.
Misalnya adalah percobaan melempar dua buah dadu, peluang munculnya mata 4
pada dadu pertama tidak mempengaruhi peluang munculnya mata 3 pada dadu
kedua (Lumbantoruan, 2019). Untuk A dan B saling bebas, peluang bahwa A dan
B terjadi bersamaan adalah seperti pada Persamaan 2.10.
P( A ∩ B)=P ( A ) × P( B) (2.10)
Keterangan:
P( A ∩ B) = Peluang A terjadi bersama B
P(A) = Peluang A
P (B ) = Peluang B
Jika kejadian A dan B saling bebas, maka memenuhi hubungan berikut.
 P(A|B) = P(A) (Kejadian B tidak mempengaruhi kejadian A)
 P(B|A) = P(B) (Kejadian A tidak mempengaruhi kejadian B)

9
2.5.4 Peristiwa Bersyarat
Jika munculnya A mempengaruhi peluang munculnya kejadian B atau
sebaliknya, A dan B adalah kejadian bersyarat. Jika kejadian A muncul setelah
kejadian B muncul, notasi tersebut dituliskan dengan A|B. Berlaku juga apabila
kejadian B muncul setelah kejadian A muncul, notasi tersebut dituliskan dengan
B|A. Dari keduanya diketahui bahwa suatu kejadian telah terjadi untuk
menghitung peluang terjadinya peluang lain yang masih berkaitan (Irmayanti,
2019). Peluang kejadian bersyarat dihitung dengan menggunakan rumus pada
Persamaan 2.11.
P( A ∩ B)
P ( A|B )= (2.11)
P( B)
Keterangan:
P ( A|B ) = Peluang kejadian A terjadi jika kejadian B sudah diketahui
P( A ∩ B) = Peluang A terjadi bersama B
P (B ) = Peluang B

2.6 Bar Chart


Grafik batang tunggal (single bar chart) adalah grafik yang terdiri atas
satu batang yang menggambarkan perkembangan suatu keadaan/kejadian berupa
data berkala dari waktu ke waktu. Diagram ini digunakan untuk memahami
persoalan secara visual. Pada diagram batang, lebar kelas diambil dari selang
kelas distribusi frekuensi, sedangkan frekuensi masing-masing kelas ditunjukkan
oleh tinggi batang (Gunarto, 2013).

Gambar 2.3 Bar Chart

10
2.6 Koin Logam
Koin logam merupakan salah satu alat pembayaran yang cukup sering
digunakan. Koin logam cenderung memiliki nilai yang tidak terlalu besar, lebih
dominan kecil, karena dari segi fungsi sendiri, koin logam umumnya hanya
digunakan dalam transaksi kecil (Sumarni, 2016). Koin logam sendiri sering
digunakan dalam permodelan percobaan matematika peluang, karena memiliki
kemungkinan kejadian yang cukup sederhana karena hanya terdiri dari gambar
dan angka. Keduanya dalam peluang kejadian sederhana memiliki peluang sama
besar yakni 0,5 atau 50%.
2.7 Kartu Undian
Kartu undian adalah media prasarana yang umumnya digunakan untuk
pengacakan dalam pengambilan suatu hasil, atau dalam teori peluang disebut
sebagai titik sampel. Pada dasarnya pengambilan kartu undian adalah dengan
memilih kartu secara acak dalam suatu susunan kartu yang sudah diberi simbol
(angka, gambar, kata-kata, dll). Pemilihan kartu secara acak tidak dengan
mempublikasi atau menampakkan urutan kartu sehingga pengambilan kartu
bersifat tidak transparan (Yanti, 2016).

11
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Sumber Data


Sumber data penelitian ini yaitu data primer yang diperoleh secara
langsung dengan melakukan penelitian terhadap pelemparan koin, pengambilan
kartu undian, dan pengambilan kartu undian warna. Pengumpulan data dilakukan
pada tanggal 29 September 2023 pukul 19.00 WIB di Geprek Cip Cip Arief
Rahman Hakim.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel penelitian yang digunakan pada praktikum kali ini terlampir pada
Tabel 3.1 sebagai berikut.
Tabel 3.1 Variabel Penelitian
Variabel Keterangan
X1 Analisis peluang pelemparan dua koin
X2 Analisis peluang pengambilan satu kartu undian
X3 Analisis peluang pengambilan dua kartu undian
Analisis peluang pengambilan satu kartu undian
X4
warna
Analisis peluang pengambilan dua kartu undian
X5
warna
3.3 Langkah Analisis
Berdasarkan variabel penelitian, dapat dibuat analisis sebagai berikut.
1. Melakukan percobaan pelemparan koin, pengambilan satu kartu undian,
pengambilan dua kartu undian, pengambilan satu kartu undian warna dan
pengambilan kartu undian warna
2. Mengumpulkan data dengan masing-masing percobaan dilakukan
sebanyak 10 kali, 50 kali, dan 100 kali
3. Mencatat kejadian yang muncul dari percobaan yang telah dilakukan
4. Menentukan kejadian yang mungkin muncul dalam percobaan (ruang
sampel)
5. Menghitung peluang masing-masing kejadian berdasarkan ruang sampel
yang diperoleh
6. Membandingkan hasil percobaan dengan hasil teori peluang
7. Menarik kesimpulan dan saran

12
3.4 Diagram Alir
Berdasarkan langkah analisis yang telah dipaparkan sebelumnya, maka
dibuatlah diagram alir sebagai berikut.

Mulai

Melakukan Percobaan

Mengumpulkan Data

Mendeskripsikan Karakteristik Data


percobaan

Analisis dan Interpretasi Data


percobaan

Kesimpulan dan saran

Selesai

Gambar 3.1 Diagram Alir

13
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Analisis dan pembahasan percobaan pelemparan dua koin, pengambilan


satu kartu undian, pengambilan dua kartu undian, pengambilan satu kartu undian
berwarna, dan pengambilan dua kartu undian berwarna sebanyak masing-masing
10 kali, 50 kali, dan 100 kali adalah sebagai berikut.
4.1 Analisis Peluang Pelemparan Dua Koin
Berdasarkan data pelemparan dua koin sebanyak 10 kali, 50 kali dan 100
kali diperoleh hasil seperti tertera pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Hasil perhitungan Percobaan Pelemparan Dua Koin
Titik Frekuensi Teori Peluang
Sampel 10x 50x 100x Peluang 10x 50x 100x
AA 2 15 19 0,25 0,2 0,3 0,19
AG 2 8 27 0,25 0,2 0,16 0,27
GA 3 14 26 0,25 0,3 0,28 0,26
GG 3 13 28 0,25 0,3 0,26 0,28
Total 10 50 100 1 1 1 1
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa pada pelemparan 10 kali, kejadian dengan
peluang paling besar adalah gambar-angka (GA) dan gambar-gambar (GG)
dengan peluang 0,3 dan frekuensi 3. Sedangkan untuk pelemparan 50 kali
kejadian paling banyak muncul adalah angka-angka (AA) dengan frekuensi 15
dan peluang 0,3. Pelemparan 100 kali kejadian paling sering muncul adalah
gambar-gambar (GG) dengan peluang 0,28 dan frekuensi 28. Tidak hanya dalam
bentuk tabel, berikut adalah visualisasi data dengan bar chart.

Gambar 4.1 Bar Chart Peluang Pelemparan Dua Koin

14
Gambar 4.1 memaparkan informasi bahwa pada pelemparan dua koin
sebanyak 50 kali dan 100 kali memiliki peluang muncul gambar-gambar (GG)
dan gambar-angka (GA) dengan peluang 0,26 paling mendekati nilai peluang teori
yaitu 0,25.
4.2 Analisis Peluang Pengambilan Satu Kartu Undian
Berdasarkan data pengambilan satu kartu undian 10 kali, 50 kali dan 100
kali diperoleh hasil seperti tertera pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Hasil Pengambilan Satu Kartu Undian
Titik Frekuensi Teori Peluang
Sampel 10x 50x 100x Peluang 10x 50x 100x
1 0 4 12 0,1 0 0,08 0,12
2 1 8 7 0,1 0,1 0,16 0,07
3 2 6 17 0,1 0,2 0,12 0,17
4 1 3 11 0,1 0,1 0,06 0,11
5 1 2 10 0,1 0,1 0,04 0,1
6 1 5 7 0,1 0,1 0,1 0,07
7 1 7 9 0,1 0,1 0,14 0,09
8 1 3 8 0,1 0,1 0,06 0,08
9 1 7 9 0,1 0,1 0,14 0,09
10 1 5 10 0,1 0,1 0,1 0,1
Total 10 50 100 1 1 1 1
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa pada pelemparan 10 kali, kejadian dengan
peluang paling besar adalah munculnya angka 3 dengan frekuensi 2 dengan
peluang 0,2. Sedangkan untuk pelemparan sebanyak 50 kali, kejadian yang paling
banyak muncul adalah angka 2 dengan frekuensi 8 dan peluang 0,16. Pelemparan
100 kali, kejadian yang paling banyak muncul adalah angka 3 dengan frekuensi 17
dan peluang sebesar 0,17. Tidak hanya dalam bentuk tabel, berikut adalah
visualisasi data dengan bar chart.

Gambar 4.2 Bar Chart Pengambilan Satu Kartu Undian

15
Gambar 4.2 menunjukan bahwa pada pengambilan 10 kali secara
keseluruhan memiliki peluang paling mendekati teori peluang sebesar 0,1 pada
kartu dengan nomor 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10 dengan masing-masing peluangnya
adalah 0,1.
4.3 Analisis Peluang Pengambilan Dua Kartu Undian
Berdasarkan data pengambilan dua kartu undian 10 kali, 50 kali dan 100
kali diperoleh hasil seperti tertera pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Hasil Pengambilan Dua Kartu Undian
Frekuensi Peluang
Titik sampel Teori Peluang
10x 50x 100x 10x 50x 100x
Genap-Ganjil 2 9 25 0,25 0,2 0,18 0,25
Genap-Genap 2 13 24 0,25 0,2 0,26 0,24
Ganjil-Ganjil 3 13 21 0,25 0,3 0,26 0,21
Ganjil-Genap 3 15 30 0,25 0,3 0,3 0,3
Total 10 50 100 1 1 1 1
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa pada pengambilan 10 kali, kejadian dengan
peluang paling besar adalah Ganjil-Ganjil dan Ganjil-Genap dengan peluang
keduanya adalah 0,3 dan frekuensi masing-masing 3. Sedangkan untuk
pelemparan 50 kali kejadian paling banyak muncul adalah Ganjil-Genap dengan
frekuensi 15 dan peluang 0,3. Pelemparan 100 kali kejadian paling sering muncul
adalah Ganjil-Genap dengan peluang 0,3 dan frekuensi 30. Tidak hanya dalam
bentuk tabel, berikut adalah visualisasi data dengan bar chart.

Gambar 4.3 Bar Chart Pengambilan Dua Kartu Undian


Gambar 4.3 menunjukan bahwa pada pengambilan 100 kali secara
keseluruhan memiliki peluang paling mendekati teori peluang sebesar 0,25 pada
kartu dengan nomor Genap-Ganjil dengan peluangnya adalah 0,25.

16
4.4 Analisis Peluang Pengambilan Satu Kartu Undian Warna (Hijau)
Berdasarkan data pengambilan satu kartu undian warna 10 kali, 50 kali
dan 100 kali diperoleh hasil seperti tertera pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Hasil Pengambilan Satu Kartu Undian Warna
Frekuensi Peluang
Kejadian 50 Teori Peluang 10
10 Kali Kali 100 Kali Kali 50 Kali 100 Kali
2 16 27 0,25 0,2 0,32 0,27
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa pada pengambilan satu kartu undian warna,
peluang paling besar kartu warna hijau yaitu ketika dilakukan percobaan 50 kali,
yaitu peluang 0,32 dengan frekuensi 16. Sedangkan yang paling mendekati
peluang kartu warna hijau keluar adalah pada percobaan pengambilan 100 kali
yaitu peluang 0,27 dengan frekuensi 27. Tidak hanya dalam bentuk tabel, berikut
adalah visualisasi data dengan bar chart.

Gambar 4.4 Bar Chart Pengambilan Satu Kartu Undian Warna Hijau
Gambar 4.4 menunjukkan bahwa peluang terambilnya kartu hijau yang
paling mendekati teori peluang adalah pada pengambilan 100 kali, dengan besar
peluangnya adalah 0,27.
4.5 Analisis Peluang Pengambilan Dua kartu Undian Warna (Ungu)
Berdasarkan data pengambilan satu kartu undian warna 10 kali, 50 kali
dan 100 kali diperoleh hasil seperti tertera pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Hasil Pengambilan Dua Kartu Undian Warna Ungu
Frekuensi Peluang
Teori
Kejadian 10 10
50 Kali 100 Kali Peluang 50 Kali 100 Kali
Kali Kali
4 24 43 0,25 0.2 0.24 0.215
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa pada pengambilan dua kartu undian warna,
peluang paling besar kartu warna ungu keluar adalah ketika pada percobaan 50

17
kali, yaitu peluang 0,24 dengan frekuensi 24, yang juga merupakan peluang hasil
percobaan yang paling mendekati peluang teori. Tidak hanya dalam bentuk tabel,
berikut adalah visualisasi data dengan bar chart.

Gambar 4.5 Bar Chart Pengambilan Dua Kartu Undian Warna Ungu
Gambar 4.5 menunjukkan bahwa peluang terambilnya kartu ungu yang
paling mendekati teori peluang adalah pada pengambilan 50 kali, dengan besar
peluangnya adalah 0,24.

18
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis percobaan pelemparan dua
buah koin, satu kartu undian, dua kartu undian, satu kartu undian warna, dan dua
kartu undian warna adalah sebagai berikut.
1. Pada pelemparan dua koin dengan percobaan sebanyak 50 kali dan 100
kali memiliki peluang muncul gambar-gambar (GG) dan gambar-angka
(GA) paling mendekati nilai peluang teori, menunjukkan bahwa hasil
pelemparan koin mendekati teori peluang.
2. Pada pengambilan satu kartu undian 10 kali secara keseluruhan memiliki
peluang paling mendekati teori peluang yang menunjukkan bahwa
pengambilan kartu undian sesuai dengan teori peluang.
3. Pada pengambilan dua kartu undian 100 kali secara keseluruhan memiliki
peluang paling mendekati teori peluang pada kartu dengan nomor Genap-
Ganjil, menunjukkan bahwa pengambilan dua kartu undian sesuai dengan
teori peluang.
4. Peluang terambilnya kartu undian warna hijau yang paling mendekati teori
peluang adalah pada pengambilan 100 kali, menunjukkan bahwa peluang
terambilnya kartu warna hijau sedikit lebih tinggi atau mendekati teori
peluang.
5. Peluang terambilnya kartu undian warna ungu yang paling mendekati teori
peluang adalah pada pengambilan 50 kali, menunjukkan bahwa peluang
terambilnya kartu warna ungu sedikit lebih rendah atau mendekati teori
peluang.
5.2 Saran
Bagi penulis, praktikum adalah salah satu cara melatih kemampuan baik
secara teori maupun praktik. Berkat pengalaman yang didapatkan penulis dalam
praktikum kali ini diharapkan penulis dapat memahami teori peluang secara
menyeluruh dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pada

19
praktikum kali ini, dibutuhkan ketelitian dan keuletan ekstra dalam melakukan
percobaan dengan banyaknya data yang dibutuhkan. Diharapkan dengan
praktikum kali ini penulis makin pandai dalam menggunakan software dengan
alat-alatnya yang dapat meminimalisir kesalahan dalam input maupun analisis
data serta manajemen waktu yang baik, supaya membawa hasil yang lebih baik
lagi untuk praktikum selanjutnya. Teruntuk pembaca, diharapkan hasil dari
praktikum kali ini dapat memberikan wawasan dan dapat menjadi rujukan bagi
pembaca yang membutuhkan.

20
DAFTAR PUSTAKA

Herrhyanto, S. (2015). Pemahaman Konsep Peluang. Jurnal Cendikia: Jurnal


Pendidikan Matematika, 4(2), 1054-1063.
Anggoro, B. S. (2015). Sejarah Teori Peluang dan Statistika. Al-Jabar: Jurnal
Pendidikan Matematika, 13.
Darwanto, K. B. (2021). Pengantar Teori Peluang. Lampung: UMKO Publishing.
Dr. Djadir, M. (2017). Matematika. BAB 1 Peluang.
Irmayanti. (2019). Peluang. Jurnal Statistika Universitas Komputer Indonesia.
Jitu Halomoan Lumbantoruan, S. M. Buku Materi Pembelajaran Teori
Jitu Halomoan Lumbantoruan, S. M. (2019). Buku Materi Pembelajaran Teori
Peluang dan Kombinatorika. Jakarta Universitas Kristen Indonesia.
Muji Gunarto, 2013. Konsep Dasar Statistika, Pengolahan data. Jurnal
Universitas Binadarma.
Sumarni, T. (2016). Analisis Citra untuk Identifikasi Nilai Mata Uang Logam
Rupiah. Skripsi Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Semarang
Syaifudin, M.Si, MAct.Sc, ASAI, W. H., & Choiruddin, S.Si, M.Sc, D. (2021).
Pengantar Teori Probabilitas dan Statistika. Bengkulu: Elmarkazi.
LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Percobaan


A. Pelemparan Dua Koin
Pengambilan 10 Kali
AA GA GA GG GG AG AG GG GA AA

Percobaan 50 Kali
A A
GG GG GG GG GA AA GG GA
A A
G G
AA AA AA GG AA GA GG AG
G A
G A
GA GA AA AG GG AG GG GA
A G
G A
AA AG GA AG AA GA AA AA
A A
G A A
AA GG GA GG GG AG AA
A G A

Percobaan 100 Kali


A
AG AG GG GA AG GA GG AA GG
G
A
GA AA GG GA AG GA GG GG GG
A
G
GG AA GG GA AG GG AG AG GG
G
G
AA AA GG AG GA GG AG GA GG
G
G
AA GG GG AG GA AG GG AG AG
G
G
GG GG AA GG GA AG GA GA GA
G
A
AG GA AA AA GA GG AA GG GA
G
A
GA AG AG GG GG AA AG AA GA
A
A
AG GA AG AA AA GA GA AA AG
G
G
GA AG GA GA AA AG
A AG AA GA
B. Pengambilan Satu Kartu Undian
Pengambilan 10 Kali
5 7 8 4 10 3 3 6 9 2
Pengambilan 50 Kali
2 7 2 4 1 9 3 9 7 6
1 4 1 6 2 3 6 6 7 9
7 3 5 10 7 10 6 2 4 10
9 8 8 9 3 10 8 1 2 2
3 5 2 10 7 9 9 2 3 7

Lampiran 1. Hasil Percobaan (Lanjutan)


Pengambilan 100 Kali
10 3 3 9 4 4 2 3 7 9
3 5 7 3 3 9 8 8 9 4
7 8 10 1 6 4 7 9 3 1
3 1 5 6 8 7 3 2 4 1
3 5 10 6 3 2 2 5 2 4
6 1 9 10 8 5 4 5 1 2
4 6 6 10 4 8 1 8 8 3
7 9 1 5 1 10 7 3 4 10
10 5 3 3 1 3 10 2 3 1
1
5 4 7 7 9 1 6 9
5 0
C. Pengambilan Dua Kartu Undian
Pengambilan 10 Kali
8. 6. 7. 1.
5.6 1.2 10.5 9.3 3.5 2.10
1 8 1 4

Pengambilan 50 Kali
8.3 8.7 9.1 9.2 6.8 5.7 9.4 8.4 7.3 5.1
1.2 3.8 6.8 1.9 4.7 1.9 7.2 3.4 2.4 2.1
10.4 9.3 3.1 10.7 3.4 8.3 3.5 1.5 6.9 7.3
6.4 7.6 5.7 5.2 5.2 10.2 8.2 8.10 9.7 4.2
2.5 5.10 4.10 3.4 6.2 1.6 10.6 9.4 9.10 6.1

Pengambilan 100 Kali


6.4 5.7 1.5 2.6 1.2 4.1 8.7 4.8 2.1 5.10
4.7 8.4 6.2 7.2 3.7 5.6 10.5 3.7 5.3 2.4
3.7 1.7 5.4 4.9 3.9 7.8 9.1 1.4 4.6 9.4
5.1 10.4 8.4 5.6 3.10 10.2 8.3 9.3 7.10 8.1
10.2 7.10 7.2 1.10 1.6 6.9 7.2 3.10 5.4 2.10
4.2 5.4 6.9 3.7 4.8 8.4 4.1 2.7 1.9 4.6
3.8 9.7 10.4 9.4 9.5 2.3 1.8 4.6 8.4 4.3
9.4 5.8 7.3 2.4 8.2 7.5 4.7 7.9 6.3 7.10
1.6 4.3 4.1 5.7 10.6 5.4 6.1 5.10 4.7 9.4
8.4 10.1 8.7 5.7 2.9 6.1 10.2 4.7 3.8 1.7
D. Pengambilan Satu Kertas Undian Warna
Pengambilan 10 Kali
8 1 9
3 4
3 2 5
6 5
Lampiran 1. Hasil Percobaan (Lanjutan)
Pengambilan 50 Kali
5 10
2 7 4 4
9 7
1 9
6 3 9 5
6 3 5
4 4
2
1 7 10
6 2
5 4
2 10 3
9 5 1
10 7 6
10 3 4
8
4 3 2
3 8 1 7
9 10
8

Pengambilan 100 Kali


10 2 5 6 5 8
1 5 10 3 3
7 6 8 1 7 2
8 9 6
1
7 9 7 2
0
10 4 2 1 4
8 1 6 7
5 1 8 3 9 8
3 4 9 1 8 9 7
6 10 7 5 10 8
9 8 7 2 9
4 6 2
10 6 2 7 5
2 4 3 10 6
1 9 9 5 9
4 10 8 5 10
1
8 2 6 2
0
7 10 5 7 2
4 1 9 10
2 7 3 6 8 7

Lampiran 1. Hasil Percobaan (Lanjutan)


E. Pengambilan Dua Kertas Undian Warna
Pengambilan 10 Kali
10 6 8
8 3 3
7 5
10 5
1 9 1
3 4
2 7
6 2 2

Pengambilan 50 Kali
1
3 1
0
5 8
10 8 5
1 9
7 8 6
4 7
7 4 1
6 1
4 2
4 1
4 3 5
7 1 3
5
2 7 9 1 2
8 1
9 1
8 1 5 7
6
6 8
1
8 6
0
1
9 8
0
7 6 4
9
1
5 4
0
2 1
3 4 2
7
1 3 7 1
1
8
0
2 1 3
9 10 3
8 9
9 2
5 10
‘Lampiran 1. Hasil Percobaan (Lanjutan)
Pengambilan 50 Kali
1 3 10 10 6
1
2 7 7
4 10 1
2
4 9 9

Pengambilan 100 Kali


4 5 5 7 2
1
6 3 4 2
0
3 8 7
1 10 6 1 3 7 1
1
7 10 8
0
8 7 6 4 2 1 3
6 9 9 10 3
9 4 8 9
1
1 1 7 6 8
0
2 7 8 3 3
6 5 8 4 7 5
1
8 5
0
8 9 1 1 5 1 9 1
8 6 3 4
6 2 7
9 10 6 2 2
1
3 1 4 5
0
5 8 4 6
10 8 5 4 8
1
1 9 7 1 6
0
1
7 8 6 5
0
4 7 2 7 6 4
7 4 1 8 9
6 1 9 4
7 2 1 1 7 8
3 4 2 2 1
7 6 5 8 10
1 3 7 1
8 10 8 9 1 7
2 1 3 8 6 2
9 10 3
8 9 9 10 10
4 5 5 7 2
1
6 3 4 2
0
3 8 7
1 10 6 1 3 7 1
1
7 10 8
0
8 7 6 4 2 1 3
6 9 9 10 3
9 4 8 9

Lampiran 2. Perhitungan Manual


A. Peluang pada Pelemparan Dua Koin
Teori Peluang:
n( A) 1
P(A) = = =0 , 25
n (S) 4
B. Peluang pada Pengambilan Satu Kartu Undian

Teori Peluang:
n( A) 1
P(A) = = = 0,100
n (S) 10
C. Peluang pada Pengambilan Dua Kartu Undian
Teori Peluang:
n( A) 1
P(A) = = = 0 , 25
n (S) 4

D. Peluang pada Pengambilan Satu Kartu Undian Warna


Teori Peluang:
n( A) 10
P(A) = = = 0 , 25
n (S) 40
Peluang Pengambilan 10 kali:
n( A) 1
P(A) = = = 0,1
n (S) 10
Peluang Pengambilan 50 kali:
n( A) 13
P(A) = = = 0 , 26
n (S) 50
Peluang Pengambilan 100 kali:
n ( A ) 24
P(A) = = = 0 , 24
n ( S ) 100
E. Peluang pada Pengambilan Dua Kartu Undian Warna
Teori Peluang:
5 5 38
C5 +(C 4 × C 4 )
P(A) = 43 = 0 ,383417
C5
Peluang Pengambilan 10 kali:
n( A) 2
P(A) = = = 0,2
n (S) 10
Peluang Pengambilan 50 kali:
n( A) 12
P(A) = = = 0 , 24
n (S) 50
Lampiran 2. Perhitungan Manual (Lanjutan)
Peluang Pengambilan 100 kali:
n ( A ) 27
P(A) = = = 0 , 27
n ( S ) 100

Lampiran 3. Dokumentasi
lampiran 4. Lembar Asistensi
LEMBAR ASISTENSI
PRAKTIKUM PELUANG TERAPAN
SEMESTER GENAP 2022/2023
Modul Ke-/Judul : Modul Ke-II /Penerapan Teori Peluang Terapan
Percobaan Pelemparan Uang Logam, Pengambilan
Kartu Undian, dan Pengambilan Kartu Undian Warna.
Nama Asdos : Nisa Abiba
Nama Praktikan 1/NRP: Annisa Nur Ramadhani / 2043231002
Nama Praktikan 2/NRP: Kurnianing Lintang Safitri / 2043231061
ASISTENSI I TTD Asdos

Kehadiran

1. 2.
1. Annisa Nur Ramadhani
 Abstrak
 Daftar isi, Daftar Gambar, Daftar Tabel,
Daftar Lampiran
 Bab 1
 Bab 3
 Bab 4
 Lampiran
Peran
2. Kurnianing Lintang Safitri
 Cover
 Daftar isi, Daftar Gambar, Daftar Tabel,
Daftar Lampiran
 Bab 2
 Bab 4
 Bab 5
 Daftar Pustaka

Tanggal: 10 Oktober 2023


 Abstrak
Materi yang
 Bab 4
direvisi
 Bab 5
 Lampiran

Anda mungkin juga menyukai