Anda di halaman 1dari 18

PERUMUSAN MATERI PEMBELAJARAN

“Makalah ini disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kelompok Pengelolaan
Pembelajaran”

Kelompok 3:

Naila Zulfa (22002037)

Pelda Yulisa (22002041)

Putri Nabila (22002044)

Sesi: 202320020144

Dosen Pengampu :

Dra. Nelfia Adi, M.Pd

Sari Febrianti, M.Pd

DEPARTEMEN ADMINISTRASI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena telah memberikan kesempatan


kepada kami selaku penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Perumusan Materi Pembelajaran”.

Penulis berterima kasih kepada ibu Dra. Nelfia Adi, M.Pd, dan Ibu Sari
Febrianti, S.Pd, M.Pd selaku dosen mata kuliah Pengelolaan Pembelajaran yang
telah memberikan tugas ini kepada penulis dan membimbing penulis sampai saat
ini. Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna bagi pembaca dalam
rangka menambah wawasan serta pengetahuan bagi penulis maupun pembaca.

Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalah ini terdapat


kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Sebelumnya penulis mohon maaf
apabila terdapat kesalahan baik dari segi kata, pengejaan maupun materi. Penulis
memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan
makalah ini di waktu yang akan datang.

Padang, 29 Februari 2024

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii


DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar belakang ......................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 2

C. Tujuan Masalah ....................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 4


A. Pengertian Materi Pembelajaran ............................................................................. 4

B. Perumusan Materi Pembelajaran ............................................................................ 5

C. Fungsi dan Kegunaan Materi Pembelajaran ......................................................... 11

BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 14


A. Kesimpulan ........................................................................................................... 14

B. Saran ..................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Sebagai konsekuensi atas terbitnya Undang-Undang Republik Indonesia
nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan
Pemerintah (PP) nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(SNP)Pemerintah, dalam hal ini Menteri Pendidikan Nasional, telah
menerbitkan berbagai peraturan agar penyelenggaraan pendidikan di seluruh
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dapat memenuhi acuan
atau standar tertentu. Berbagai standar tersebut adalah: (1) standar isi, (2)
standar kompetensi lulusan, (3) standar proses, (4) standar pendidik dan
tenaga kependidikan, (5) standar sarana dan prasarana, (6) standar
pengelolaan, (7) standar pembiayaan, dan (8) standar penilaian pendidikan.
Dalam pencapaian standar isi (SI) yang memuat standar kompetensi (SK) dan
kompetensi dasar (KD) yang harus dicapai oleh peserta didik setelah melalui
pembelajaran dalam jenjang dan waktu tertentu, sehingga pada gilirannya
mencapai standar kompetensi lulusan (SKL) setelah menyelesaikan
pembelajaran pada satuan pendidikan tertentu secara tuntas. Agar peserta
didik dapat mencapai SK, KD, maupun SKL yang diharapkan, perlu didukung
oleh berbagai standar lainnya, antara lain standar proses dan standar pendidik
dan tenaga kependidikan.
Untuk membantu peserta didik mencapai berbagai kompetensi yang
diharapkan, pelaksanaan atau proses pembelajaran perlu diusahakan agar
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan kesempatan yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Analisis terhadap standar
kompetensi dan kompetensi dasar juga merupakan bagian sangat penting
dalam mendukung keseluruhan komponen dari materi pembelajaran tersebut.
Penjabaran SK dan KD sebagai bagian dari pengembangan kurikulum tingkat
satuan pendidikan (KTSP) dilakukan melalui pengembangan silabus dan
rencana pelaksanaan pembelajaran. Silabus merupakan penjabaran secara
umum dengan mengembangkan SK-KD menjadi indikator, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar dan penilaian. Sebagai
bagian dari langkah pengembangan silabus, pengembangan indikator
merupakan langkah strategis yang berpengaruh pada kualitas pembelajaran. di
kelas. Kemampuan guru dan sekolah dalam mengembangkan indikator
berpengaruh pada kualitas kompetensi peserta didik di sekolah tersebut

1
Dalam PP nomor 19 tahun 2005 Pasal 20, diisyaratkan bahwa guru diharapkan
mengembangkan materi pembelajaran, yang kemudian dipertegas malalui
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) nomor 41 tahun 2007
tentang Standar Proses, yang antara lain mengatur tentang perencanaan proses
pembelajaran yang mensyaratkan bagi pendidik pada satuan pendidikan untuk
mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Salah satu elemen
dalam RPP adalah sumber belajar. Dengan demikian, guru diharapkan untuk
mengembangkan materi pembelajaran sebagai salah satu sumber belajar dan
acuan pembelajaran.
Selain itu, pada lampiran Permendiknas nomor 16 tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, juga diatur tentang berbagai
kompetensi yang harus dimiliki oleh pendidik, baik yang bersifat kompetensi
inti maupun kompetensi mata pelajaran. Bagi guru pada satuan pendidikan
jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), baik dalam tuntutan kompetensi
pedagogik maupun kompetensi profesional, berkaitan erat dengan kemampuan
guru dalam mengembangkan sumber belajar dan materi pembelajaran.
Oleh karena itu, disamping sebagai implementasi dari Permendiknas nomor 25
tahun 2006 tentang Rincian Tugas Unit Kerja di Lingkungan Ditjen
Mandikdasmen bahwa rincian tugas Subdirektorat Pembelajaran - DitPSMA
(yang antara lain disebutkan bahwa melaksanakan penyiapan bahan
penyusunan pedoman dan prosedur pelaksanaan pembelajaran, termasuk
penyusunan pedoman pelaksanaan kurikulum) dipandang perlu menyusun
panduan bagi guru SMA sehingga dapat dijadikan salah satu referensi dalam
pengembangan materi pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan materi pembelajaran?

2. Apa saja kriteria yang harus dipenuhi dalam merumuskan materi


pembelajaran?

3. Bagaimana langkah yang harus dilakukan untuk merumuskan materi


pembelajaran?

4. Bagaimana contoh dalam merumuskan materi pembelajaran?

5. Apa manfaat dan kegunaan materi pembelajaran?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian materi pembelajaran.

2
2. Mengetahui kriteria yang harus dipenuhi dalam merumuskan materi
pembelajaran.

3. Mengetahui langkah yang harus dilakukan untuk merumuskan materi


pembelajaran.

4. Mengetahui contoh dalam merumuskan materi pembelajaran.

5. Mengetahui manfaat dan kegunaaan materi pembelajaran.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Materi Pembelajaran


Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Hal yang harus diketahui yaitu bahwa materi dalam rencana
pembelajaran atau RPP merupakan pengembangan dari materi pokok yang
terdapat dalam silabus. Oleh karena itu menteri pembelajaran dalam RPP
harus dikembangkan secara terperinci bahkan jika perlu guru dapat
mengembangkannya menjadi buku siswa. Dalam pandangan Wina Sanjaya
bahan atau materi pelajaran (learning materials) adalah segala sesuatu yang
menjadi isi kurikulum yang harus dikuasai oleh siswa sesuai dengan
kompetensi dasar dalam rangka mencapai standar kompetensi setiap mata
pelajaran yang ada dalam satuan pendidikan tertentu. Materi pelajaran
merupakan bagian terpenting dalam proses pembelajaran, bahkan dalam
pengajaran yang berpusat pada materi pembelajaran (subject-centered
teaching) metode pembelajaran merupakan inti dari kegiatan pembelajaran.
Menurut (subject-center teaching) keberhasilan suatu proses pembelajaran
ditentukan oleh seberapa banyak siswa dapat menguasai materi kurikulum.

Adapun menurut National Center for vocational educational research Ltd,


bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru
atau instruktur dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Bahan yang
dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Bahan ajar
merupakan seperangkat menteri yang disusun secara sistematis baik secara
tertulis maupun tidak, sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang
memungkinkan peserta didik untuk belajar. Ada pula yang berpendapat bahwa
bahan ajar adalah informasi, alat dan teks yang diperlukan guru atau instruktur
untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran titik
pandangan ini dilengkapi oleh panen bahwa bahan ajar adalah bahan-bahan
atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis, yang digunakan guru dan

4
peserta didik dalam proses pembelajaran dalam website di Mannjur
dikemukakan bahwa bahan ajar adalah seperangkat materi atau substansi
pelajaran atau teaching material yang disusun secara sistematis pemahaman
menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam
kegiatan pembelajaran dengan bahan ajar memungkinkan siswa dapat
mempelajari suatu kompetensi secara runtut dan sistematis sehingga secara
akumulatif maupun menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu.

Jadi dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa bahan atau materi
pelajaran pada dasarnya merupakan segala bahan atau baik secara informasi,
alat maupun teks yang disusun secara sistematis yang menampilkan sosok
utuh Dari kompetensi yang akan dikuasai peserta didik dan digunakan dalam
proses pelajaran agar siswa mampu menguasai kompetensi dasar dalam
rangka pencapaian standar kompetensi dan kompetensi inti setiap mata
pelajaran dalam suatu pendidikan tertentu.

B. Perumusan Materi Pembelajaran


Perumusan materi pembelajaran adalah proses menuangkan tujuan
pembelajaran ke dalam bentuk materi yang siap diajarkan kepada siswa.
Materi pembelajaran yang baik akan membantu siswa mencapai tujuan
pembelajaran dengan mudah dan efektif.

a. Kriteria Perumusan Materi Pembelajaran

Titik tolak perumusan materi pembelajaran adalah suatu rumusan


tujuan. Materi berkaitan dengan substansi isi pelajaran yang harus
diberikan. Materi perlu disusun dengan memperhatikan kriteria-kriteria
berikut diantaranya:

1. Shahih atau valid

Materi yang dituangkan dalam media untuk pembelajaran benar-


benar telah diuji kebenarannya dan kesehariannya. Hal ini juga
berkaitan dengan keaktualan materi sehingga materi yang

5
disiapkan tidak ketinggalan zaman dan memberikan kontribusi
untuk masa yang akan datang

2. Tingkat kepentingan atau (significant)

Dalam memilih materi perlu dipertimbangkan pertanyaan sebagai


berikut sejauh mana materi tersebut penting untuk dipelajari?
Penting untuk siapa? Di mana dan mengapa? Dengan demikian
materi yang diberikan kepada siswa tersebut benar-benar yang
dibutuhkannya.

3. Gambar pemanfaatan atau (utility)

Kebermanfaatan yang dimaksud haruslah dipandang dari dua sudut


pandang yaitu kebermanfaatan secara akademis dan non akademis
secara akademis materi harus bermanfaat untuk meningkatkan
kemampuan siswa, sedangkan non akademis materi harus menjadi
bekal berupa file skill baik berupa pengetahuan aplikatif
keterampilan dan sikap yang dibutuhkannya, dalam kehidupan
keseharian.

4. Learnability

Artinya sebuah program harus dimungkinkan untuk dipelajari, baik


dari aspek tingkat kesulitannya artinya tidak terlalu mudah ataupun
tidak terlalu sulit dan bahan ajar tersebut layak digunakan sesuai
dengan kebutuhan setempat.

5. Menarik minat (interest)

Materi yang dipilih hendaknya menarik minat dan dapat


memotivasi siswa untuk mempelajarinya lebih lanjut. Setiap materi
yang diberikan kepada siswa harus menimbulkan keinginantahuan
lebih lanjut sehingga memunculkan dorongan lebih tinggi untuk
belajar secara aktif dan mandiri.

6
b. Langkah-langkah dalam Perumusan Materi Pembelajaran:

1. Menetapkan Tujuan Pembelajaran, tujuan pembelajaran harus SMART


(Specific, Measurable, Achievable, Relevant, and Time-bound). Tujuan
pembelajaran harus sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin
dicapai.

2. Mengidentifikasi Karakteristik siswa, guru perlu memahami


karakteristik siswa, seperti tingkat pengetahuan awal, gaya belajar, dan
minat mereka.

3. Memilih Materi Pembelajaran, materi pembelajaran harus relevan


dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik siswa. Materi
pembelajaran harus akurat dan terkini.

4. Mengorganisasikan Materi Pembelajaran, materi pembelajaran harus


diorganisasikan secara logis dan sistematis. Materi pembelajaran harus
dibagi menjadi beberapa sub-topik yang lebih mudah dipahami.

5. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran, kegiatan pembelajaran harus


dirancang untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran harus bervariasi dan menarik bagi siswa.

6. Mengembangkan Alat Penilaian, alat penilaian harus digunakan untuk


mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran
serta alat penilaian harus valid dan reliabel.

c. Contoh Perumusan Materi Pembelajaran

Contoh Rumusan Materi Pembelajaran Manajemen Perkantoran di SMK

Kompetensi Keahlian: Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis

Kelas : XI

Mata Pelajaran : Manajemen Perkantoran

Topik : Pengelolaan Surat Menyurat

7
Tujuan Pembelajaran:

Memahami Pengertian dan Jenis-Jenis Surat Menyurat

Tujuan:

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian surat menyurat.

2. Siswa dapat menyebutkan jenis-jenis surat menyurat.

3. Siswa dapat membedakan jenis-jenis surat menyurat.

Materi:

1. Pengertian surat menyurat

Surat adalah alat komunikasi tertulis dalam sebuah kertas sebagai


sarana informasi dan komunikasi kepada pihak lain baik atas nama pribadi
atau instansi yang memiliki persyaratan khusus berupa notasi, pemakaian
bahasa yang khas serta pencantuman tanda tangan.

Menurut Sugiarto (2005), surat adalah alat komunikasi tertulis


untuk menyampaikan pesan kepada pihak lain yang memiliki persyaratan
khusus yaitu penggunaan kertas, penggunaan model/bentuk, penggunaan
kode dan notasi, pemakaian bahasa yang khas serta pencantuman tanda
tangan. Sedangkan Menurut Barthos (2005), surat adalah alat komunikasi
tertulis yang berasal dari satu pihak dan ditujukan kepada pihak lain untuk
menyampaikan warta.

2. Fungsi surat menyurat

Fungsi surat adalah sebagai alat komunikasi tertulis mengenai suatu


hal tertentu secara jelas dan terperinci (Simorangkir, 2005). Surat
dikatakan barometer kemajuan kantor atau organisasi, karena semakin
banyak aktivitas atau kegiatan suatu kantor atau organisasi akan banyak.

Dalam suatu kantor atau organisasi yang besar, proses pengurusan surat
meliputi surat masuk dan surat keluar akan berlangsung secara terus
menerus. Kemajuan teknologi yang cepat dan semakin canggih
komunikasi mampu menyampaikan informasi secara lisan dengan cepat

8
misalnya melalui TV, internet, radio dan telepon. dan menurut (Yudha,
2011).

Surat berfungsi sebagai sarana komunikasi dan alat penyampaian

pesan, surat terutama secara resmi juga berfungsi sebagai :

1. Wakil dan penulis atau pengiriman

2. Pedoman dalam mengambil tindak lanjut

3. Alat pengingat atau berpikir

4. Media alat bukti duta komunikasi

5. Alat tata usaha, dan

6. Pengukur maju mundurnya aktifitas suatu usaha

Dalam lingkup surat menyurat, surat memiliki fungsi sebagai piranti tata
usaha, pengukur maju mundurnya suaty kegiatan usaha, media komunikasi
yang bersifat tertulis dan juga menjadi alat bukti tertulis.

3. Jenis-jenis surat menyurat:

1) Surat dinas

Surat dinas adalah surat yang menyangkut soal tugas atau yang
menyangkut segi kedinasan baik diperusahaan atau pun diinstansi
pemerintah.

2) Surat niaga

Surat niaga adalah surat yang dibuat badan usaha yang berhubungan
dengan masalah niaga atau perdagangan.

3) Surat pribadi

Surat pribadi adalah alat komunikasi penyampaian informasi dari


seseorang kepada orang lain atau dengan instansi. Surat pribadi terdiri dari

9
surat yang sifatnya kekeluargaan, persahabatan dan sebagainya. Dan surat
setengah resmi, misalnya surat lamaran pekerjaan.

Kegiatan Pembelajaran:

1. Ceramah

Ceramah merupakan salah satu cara untuk mengajarkan materi kepada


siswa. Ceramah dapat dilakukan oleh guru atau siswa yang memiliki
kemampuan untuk mengajarkan materi tersebut.

2. Diskusi

Diskusi merupakan salah satu cara untuk mengembangkan kemampuan


komunikasi dan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.
Diskusi dapat dilakukan dalam bentuk grup atau individu.

3. Praktek

Praktek merupakan salah satu cara untuk mengembangkan keterampilan


praktis siswa terhadap materi yang diajarkan. Praktek dapat dilakukan
dalam bentuk praktikum, laboratorium, atau lainnya.

Alat Penilaian:

1. Tes tertulis

Tes tertulis merupakan alat penilaian yang digunakan untuk mengukur


pemahaman siswa terhadap materi pelajaran secara tertulis. Tes ini dapat
berupa pilihan ganda, esai, atau bentuk lainnya yang memungkinkan siswa
menunjukkan pemahaman mereka

2. Praktek

praktek juga merupakan alat penilaian yang penting dalam pembelajaran.


Melalui kegiatan praktik, guru dapat memancarkan kemampuan siswa
dalam menerapkan pengetahuan yang telah dipelajari ke dalam situasi
nyata.

10
Sumber Belajar:

1. Buku teks Manajemen Perkantoran

Buku teks merupakan salah satu sumber belajar yang umum digunakan dalam
Manajemen Perkantoran. Buku teks ini memuat materi yang lengkap dan detail
tentang Manajemen Perkantoran, seperti pengertian, prinsip, dan teknik-teknik
yang digunakan dalam Manajemen Perkantoran.

2. Modul pembelajaran Manajemen Perkantoran

Modul pembelajaran merupakan salah satu sumber belajar yang umum digunakan
dalam Manajemen Perkantoran. Modul ini berisi materi yang lengkap dan detail
tentang Manajemen Perkantoran, seperti pengertian, prinsip, dan teknik-teknik
yang digunakan dalam Manajemen Perkantoran. Modul ini dapat digunakan
untuk mengajarkan materi dalam bentuk praktikum, laboratorium, atau lainnya.

3. Internet

Internet merupakan sumber belajar yang umum digunakan dalam Manajemen


Perkantoran. Internet dapat digunakan untuk mengakses informasi, dokumen, dan
materi yang berkaitan dengan Manajemen Perkantoran. Internet dapat digunakan
untuk mengakses informasi yang lengkap dan detail tentang Manajemen
Perkantoran, seperti pengertian, prinsip, dan teknik-teknik yang digunakan dalam
Manajemen Perkantoran.

C. Fungsi dan Kegunaan Materi Pembelajaran

Dijelaskan oleh Andi Prastowo bahwa keberadaan materi atau bahan


ajar memiliki sejumlah fungsi dan kegunaan dalam kegiatan pembelajaran.
Ada dua klasifikasi utama fungsi bahan ajar yang pertama menurut pihak yang
memanfaatkan bahan ajar dan kedua menurut strategi pembelajaran yang
digunakan. Berdasarkan pihak-pihak yang menggunakan bahan ajar fungsi
bahan ajar dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu fungsi bagi pendidik
dan fungsi bagi peserta didik.

Fungsi bahan ajar bagi pendidik yaitu:

11
a) Menghemat waktu pendidik dalam mengajar

b) Mengubah Peran pendidik dari seorang pengajar menjadi seorang


fasilitator.

c) Meningkatkan proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan


interaktif.

d) Pedoman bagi pendidik yang akan mengarahkan semua aktivitasnya


dalam proses pembelajaran dan merupakan substansi kompetensi yang
semestinya diajarkan kepada peserta didik.

e) Alat evaluasi pencapaian atau penguasaan hasil pembelajaran

Fungsi bahan ajar bagi peserta didik:

a) Peserta didik dapat belajar tanpa harus ada pendidik atau teman peserta
didik yang lain

b) Peserta didik dapat belajar kapan saja dan di mana saja yang ia
kehendaki

c) Peserta didik dapat belajar sesuai dengan kecepatannya masing-


masing.

d) Peserta didik dapat belajar menurut urutan yang dipilihnya sendiri.

e) Membantu potensi peserta didik untuk menjadi pelajar atau mahasiswa


yang mandiri.

f) Pedoman bagi peserta didik yang mengarahkan semua aktivitasnya


Dalam proses pembelajaran dan merupakan substansi kompetensi yang
seharusnya dipelajari dan dikuasainya.

Adapun manfaat pengembangan bahan ajar meliputi dua macam yaitu


kegunaan bagi guru dan kegunaan bagi siswa. Bagi guru kegunaan
penyusunan bahan ajar ada beberapa macam yaitu:

12
a) Diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan
kebutuhan siswa.

b) Tidak lagi tergantung pada buku teks yang terkadang sulit untuk diperoleh.

c) Bahan ajar menjadi lebih kaya karena dikembangkan dengan


menggunakan berbagai referensi.

d) Menambah Khazanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis


bahan ajar.

e) Bahan ajar akan mampu membangun komunikasi pembelajaran yang


efektif antara guru dan siswa karena siswa akan merasa lebih percaya diri
kepada gurunya.

f) Diperoleh bahan ajar yang dapat membantu dalam pelaksanaan kegiatan


pembelajaran.

g) Dapat diajukan sebagai karya yang dinilai untuk menambah angka kredit
untuk keperluan kenaikan pangkat.

Sementara itu bagi siswa sendiri apabila bahan ajar dikembangkan secara
variatif inovatif, dan menarik tiga manfaat yaitu:

a) Kegiatan pembelajaran lebih menarik.

b) Akan lebih banyak mendapatkan kesempatan untuk belajar secara mandiri


dengan bimbingan pendidik.

c) Akan mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi


yang harus dikuasainya.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Hal yang harus diketahui yaitu bahwa materi dalam rencana
pembelajaran atau RPP merupakan pengembangan dari materi pokok yang
terdapat dalam silabus. Oleh karena itu menteri pembelajaran dalam RPP
harus dikembangkan secara terperinci bahkan jika perlu guru dapat
mengembangkannya menjadi buku siswa.

Perumusan materi pembelajaran adalah proses menuangkan tujuan


pembelajaran ke dalam bentuk materi yang siap diajarkan kepada siswa.
Materi pembelajaran yang baik akan membantu siswa mencapai tujuan
pembelajaran dengan mudah dan efektif.

Titik tolak perumusan materi pembelajaran adalah suatu rumusan tujuan.


Dijelaskan oleh Andi Prastowo bahwa keberadaan materi atau bahan ajar
memiliki sejumlah fungsi dan kegunaan dalam kegiatan pembelajaran.

B. Saran
Pembuat makalah mengharapkan kepada pembaca, agar memberikan saran
dan kritik, sehingga makalah ini bisa menjadi sumber acuan untuk perumusan
materi pembelajaran. Setelah membaca makalah ini, diharapkan kita dapat
memahami dan dapat mengambil hal yang positif dan meninggalkan yang
negatif. Sehingga dapat dipelajari oleh teman-teman dengan baik dan sebagai
penopang kedepannya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Susilana Rudi, Riyana Cepi. 2009. Media Pembelajaran: Hakikat,


Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung: CV Wacana
Prima.

Prastowo Andi. 2015. Menyusun Rencana Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu


Implementasi Kurikulum 2013 untuk SD/MI. Jakarta: Kencana

Ananda Rusyandi. 2019. Perencanaan Pembelajaran. Medan: Lembaga Peduli


Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPPI).

Sulastriningsih Djumingin, Juanda, Nurlindasari. 2022. Pengembangan Materi


Pembelajaran Bahasa Indonesia. Makassar: Badan Penerbit Universitas
Negeri Maakassar.

15

Anda mungkin juga menyukai