Anda di halaman 1dari 3

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan (Modul 3.

2)
PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMER DAYA

Sari Utami-SMP Negeri 5 Ungaran


CGP Angkatan 5 Kabupaten Semarang

Model 4P - Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran, Penerapan

1. Peristiwa
a. Mulai dari Diri
Mulai dari diri CGP diminta recall pengetahuan tentang faktor-faktor yang
memengaruhi ekosistem sekolah dan peran pemimpin dalam pengelolaan sekolah
melalui berbagai pertanyaan dalam LMS lalu merefleksikan hasil jawaban yang dari
pengetahuan awal tentang keadaan di sekolah masing-masing, mengajukan
pertanyaan dan harapan tentang materi ini dan menjawab beberapa pertanyaan yang
bertujuan untuk mengaktifkan ulang pengetahuan awal CGP tentang ekosistem
sekolah dan peran pemimpin dalam pengelolaan sumber daya sekolah.
b. Eksplorasi Konsep
Kegiatan di fase ini CGP melakukan eksplorasi mandiri dengan menelaah konsep
dasar tentang sekolah sebagai ekosistem, Pendekatan Berbasis Kekurangan dan
Pendekatan Berbasis Aset, Sejarah Singkat Pendekatan Asset-Based Community
Development, dan aset-aset dalam sebuah komunitas, kemudian berdiskusi bersama
dengan CGP lainnya pada Forum Diskusi.
c. Ruang Kolaborasi:
Ruang kolaborasi di bagi menjadi 2 sesi, sesi pertama pembentukan kelompok dan
sesi kedua mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Pada rukol pertama, CGP
Mengidentifikasi berbagai sumber daya di daerah untuk sekolahnya dan strategi
pemanfaatannya secara efektif dan hasilnya dipresentasikan dalam rukol kedua lalu
mendapat umpan balik dari kelompok lain.
d. Demonstrasi Kontekstual:
CGP melakukan analisis visi dan prakarsa perubahan dari video praktik baik,
mengidentifikasi tindakan yang dilakukan guru dalam masing-masing tahapan B-A-G-
J-A dari video praktik baik dan merefleksikan peran pemimpin dari video praktik baik.
e. Elaborasi Pemahaman:
CGP mengelaborasi pemahamannya tentang strategi pengelolaan sumber daya
melalui proses tanya jawab dan diskusi menggunakan moda konferensi daring
dengan narasumber dan fasilitator. Pertanyaan-pertanyaan akan diberikan untuk
menggali pemahaman CGP.
f. Koneksi Antar Materi:
CGP membuat kesimpulan yang diunggah ke dalam sosial media dalam bentuk yang
diinginkan, seperti video, artikel, infografis, powerpoint, atau lagu.
g. Aksi Nyata:
CGP mempraktikkan pengetahuan untuk mengidentifikasi aset/potensi/sumber daya
secara kolaboratif bersama warga sekolah, orang tua dan tokoh masyarakat. Dalam
hal ini CGP mengundang pemilik yayasan sekolah Islam dan pengusaha Jamur.

2. Perasaan
Mengidentifikasi aset ternyata bisa membuka lebar-lebar potensi sekolah untuk lebih
berkembang melalui pemberdayaan aset yang telah teridentifikasi. Melibatkan orangtua
dan masyarakat merupakan langkah efektif untuk menemukenali aset- aset yang bisa
digunakan. Perasaan tertantang melakukan implementasi dari pemberdayaan aset yang
telah teridentifikasi merupakan langkah awal dari aksi nyata kedepannya dalam rencana
jangka panjang.

3. Pembelajaran
Seorang pemimpin pembelajaran harus memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi
sumber daya disekitarnya untuk menjalankan program sekolah dan menggunakan
sumber daya sekolah secara efektif untuk meningkatkan kualitas belajar dan secara
khusus memiliki kemapuan menganalisis aset dan kekuatan dalam pengelolaan sumber
daya yang efektif dan efisien dan merancang pemetaan potensi yang dimiliki sekolahnya
menggunakan pendekatan Pengembangan Komunitas berbasis Aset (Asset-Based
Community Development).

4. Penerapan
Pendekatan PKBA menekankan kepada kemandirian dari suatu komunitas untuk dapat
menyelesaikan tantangan yang dihadapinya dengan bermodalkan kekuatan dan potensi
yang ada di dalam diri mereka sendiri, dengan demikian hasil yang diharapkan akan
lebih berkelanjutan.
Ke depan CGP akan mengimplementasikan Pendekatan PKBA dalam mengembangkan
sekolah. Kolaborasi dengan orang tua dan stake holder akan ditingkatkan agar aset lebih
tergali lagi.

Anda mungkin juga menyukai