Anda di halaman 1dari 11

KAJIAN NILAI ESTETIS TARI RENGGA MANIS DI KABUPATEN

PEKALONGAN

Elisa Rizanti
R. Indriyanto
mahasiswa Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang
elisarizanti@yahoo.co.id
Abstrak
Tari Rengga Manis merupakan tarian tunggal putri yang biasanya ditarikan lebih dari satu
orang penari. Tarian ini mempunyai nilai keindahan dari segi gerak, rias busana serta iringan.
Dari gerak lembut yang ditarikan, ada gerak-gerak dengan tekanan yang tegas serta cepat
terdapat pada gerakan silat atau beladiri yang memiliki pesan tertentu.Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui, memahami nilai-nilaiestetis yang ada dalam tari Rengga Manis di
Kabupaten Pekalongan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan
Estetis Koreografis, dengan lokasi penelitian di Desa Nyamok,Kecamatan Kajen, Kabupaten
Pekalongan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, teknik
wawancara, dan teknik dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data,
penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi.Teknik keabsahan data menggunakan
triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi waktu.Nilai estetis tari Rengga Manis
dapat dilihat dari bentuk koreografi yang terdiri dari aspek gerak tari yaitu tenaga, ruang dan
waktu, serta iringan tari, tata rias busana, pelaku tari, tempat pementasan dan
penikmat/penonton. Nilai estetis tari Rengga Manis juga dapat dilihat dari komponen
pendukung koreografi seperti rias dan busana tari, iringan, isi tari yang terdiri dari suasana,
gagasan, pesan serta yang terakhir yaitu penampilan terdiri dari wiraga, wirama dan wirasa.
Dilihat dari geraknya memunculkan kesan lembut, terlihat lincah saat gerakan dengan
tekanan yang kuat dan tempo cepat.Tarian ini menggunakan iringan “Renggong Manis”
dengan ciri khas pada kendhang dan bonang yang merupakan campuran cengkok Solo,
Banyumas dan Sundasehingga kesan yang dihasilkan rancak dan dinamis. Pekalongan
menggunakan notasi ji yang diganti pi sehingga menghasilkan nada yang rancak dan
menarik. Didukung dengan busana yang dipakai menggunakan perpaduan warna hijau yang
memberikan kesan ketenangan dan warna kuning yang memberikan kesan bahagia dan
semangat.

Kata Kunci: nila iestetis, tari Rengga Manis

___________________________________________________________________________
PENDAHULUAN tari Rengga Manis yang mempunyai nilai
keindahan dari segi gerak, rias serta
Setiap tarian mempunyai sisi-sisi busana yang dipakai dalam tari
keindahan yang khas yang menempel tersebut.Tari “Rengga Manis”
pada tari itu. Melalui sisi-sisi menceritakan legenda gadis cantik dari
koreografinya sebuah tarian dapat desa Lolong yang menjadi ciri khas
diketahui keindahannya. Keindahan suatu kabupaten Pekalongan. Semula “Rengga
tari dapat ditelaah melalui bentuk dan isi Manis” merupakan nama seorang bunga
tarian yang berupa tema tari, alur cerita desa di daerah Kabupaten Pekalongan
tari serta pesan yang disampaikan melalui tepatnya di desa Lolong Kecamatan
gerak-gerak tari. Demikian juga dengan Karanganyar Kabupaten Pekalongan.

1
Rengga Manis adalah seorang yang bentuk, teknik dan biasanya mengabaikan
cantik, luwes dan lincah sehingga banyak latar budaya dari mana tarian/penata tari
pemuda yang tertarik padanya. Tetapi berasal.
Rengga Manis tidak mudah menyerahkan Nilai-nilai estetis adalah sifat-sifat
dirinya kepada laki-laki yang tertarik yang mempunyai keindahan sebagai
padanya. Dengan kecantikan, keluwesan, kemampuan yang terdapat pada suatu
kelembutan serta lincah dalam objek yaitu sebuah karya seni yang
berperilaku tetapi Rengga Manis bisa dihasilkan seorang seniman sehingga dapat
menjaga diri dari laki-laki yang ingin menimbulkan pengalaman estetis pada
menggodanya. orang yang mengamatinya sebagai pelaku
Rumusan masalah dalam penelitian seni, karena bernilai estetis untuk manusia
ini yaitu: (1) Bagaimana bentuk tari sebagai subjek indra jiwa (Jazuli
Rengga Manis di Kabupaten 2008:109). Estetika merupakan cabang
Pekalongan? (2) Bagaimana nilai estetis ilmu filsafat yang berasal dari pengalaman
yang ada dalam tari Rengga Manis di jiwa yang dapat diserap oleh panca indra
Kabupaten Pekalongan?Tujuan penelitian seseorang karena sublimasi seluruh
ini adalah: (1) Memahami, Mengetahui, medium suatu karya seniman secara utuh
dan mendiskripsikan Bentuk tari Rengga menempatkan keindahan dan seni sebagai
Manis di Kabupaten Pekalongan.(2) obyek telaah (Djelantik 1999:12).
Nilai-nilai estetis yang ada dalam tari Soedarsono dalam Prihatini (1997:
Rengga Manis di Kabupaten Pekalongan. 6) Keindahan adalah sesuatu yang
Menurut Alwi (1995:270). Estetis memberikan kepuasan batin, maka semua
mempunyai arti indah atau keindahan. gerak yang dapat memberikan kepuasan
Konsep tentang nilai estetis inilah yang batin disebut indah. Tidak hanya gerak-
dijadikan peneliti sebagai acuan untuk gerak yang halus saja, tetapi juga gerak-
membantu mengungkapkan nilai gerak yang keras, kasar, kuat penuh
keindahan pada tari. Ada dua macam dengan tekanan-tekanan serta aneh
penilaiankeindahan, yaitu keindahan sekalipun dapat merupakan gerak yang
bersifat Subjektif dan Objektif , yaitu: indah.
KeindahanSubjektif Ruang lingkup estetika sebagai
Menilai keindahan karya seni dari salah satu jenis persoalan filsafat pada
cara kita dalam menangkap, merespon atau pokonya berkenaan pada empat hal, yaitu
menanggapi keindahan, kita mampu nilai estetis, pengalaman estetis, perilaku
menemukan, merasakan keindahan dan pencipta seni atau seniman, dan seni atau
sekurang-kurangnya daya tarik dari karya karya seni (Sahman 1993:3). Adapun
seni itu sebatas kemampuan diri (Jazuli keempat hal dapat diuraikan sebagai
2008: 110). Keindahan subjektif berasal berikut:
dari interpretasi dan evaluasi. Dimana 1) Nilai estetis adalah kemampuan dari
penikmat seni melakukan penilaian karya suatu objek, dalam hal ini karya seni
lebih dekat dengan murni seperi bentuk, yang dapat menimbulkan pengalaman
ukuran dan warna. objek tersebut.
KeindahanObjektif 2) Pengalaman estetis berupa tanggapan
Menilai keindahan karya seni dan pengalaman seseorang dalam
secara lebih detail, yaitu unsur-unsur hubungannya denga karyaseni,
objektif itu nyata, yang dapat dilihat, dapat yaituseniman, penikmat atau
didengar serta dapat dirasakan. Seperti penghayat seni.
keindahan pada nada suara itu (alat musik 3) Perilaku orang yang mencipta seni
dan pita suara manusia) (Djelantik 1999: atau seniman, yaitu mereka yang telah
165). Keindahan objektif merupakan mampu menciptakan sesuatu yang
keindahan yang dapat dilihat dari gaya, baru di dalamseni.

2
4) Seni atau karya seni yang berasal dari yang menyusunnya, serta dari segi
kata art, yang diartikan sebagai suatu susunannya itu sendiri.
kemahiran dalam membuat barang- Dengan pembagian mendasar atas
barang. Seni sebagai suatu kegiatan pengertian (konsep) wujud itu, yakni
manusia adalah kegiatan orang bahwa semua wujud terdiri dari :
mencipta seni atau karya seni. a. Bentuk (form) atau unsur yang
Menurut Djelantik (1999: 17) Ada mendasar
tiga unsur estetika, yaitu semua benda atau b.Struktur atau tatanan (structure)
peristiwa kesenian mengandung tiga aspek Keindahan yang dapat dilihat
yang mendasar, yakni : melalui bentuk gerak yang lincah serta
1) Wujud atau rupa patah-patah, rias cantik dengan accecoris
Wujud dalam tari berarti bentuk gerak ditelinga sebelah kanan menjadikan penari
dalam tarian yang ditampilkan,rias dan terlihat manis dan busana mekak warna
busana yang dipakai dalam menarikan kuning membuat penari terlihat lebih segar
tarian tersebut serta iringan yang dipandang saat menari tari Rengga Manis.
digunakan dalam tari. gerakan yang telah tersusun rapi, busana
2) Bobot atau isi yang sudah dirancang, dibuat sebagai
Bobot dalam tari berarti nilai yang aspek pendukung penampilan tari serta rias
diberikan kepada pelaku seni oleh yang bertujuan untuk mempercantik wajah
penikmat seni serta cerita yang penari sehingga dapat dinikmati oleh
disampaikan dalam tarian yang penikmat seni.
diungkapkan melalui gerakan yang indah. Bobot
3) Penampilan, penyajian. Isi atau bobot dari benda atau
Tarian yang ditampilkan oleh peristiwa kesenian meliputi bukan hanya
pelaku tari yang sudah mempersiapkan yang dilihat semata-mata tetapi juga apa
karya tari dengan berlatih secara yang dirasakan atau dihayati sebagai
maksimal serta didukung tempat makna dari wujud kesenian itu. Bobot
pertunjukan yang memadai, seperti kesenian mempunyai tiga aspek :
adanya panggung dan tata lampu. a. Suasana (mood)
Keindahan yang dilihat dari bagaiman tari b. Gagasan (idea)
tersebut ditampilkan, dengan didukung c. Ibarat, pesan (message)
oleh tata panggung serta tata lampu untuk Keindahan yang dapat dilihat dan
menggambarkan suasana tari. dirasakan melalui gerak-gerak tubuh
Tiga unsur estetika tersebut akan di penari yang mengungkapkan maksud dari
jelaskan secara lebih rinci seperti tari yang ditampilkan,gerak tersebut
penjelasan dibawah sebagai berikut : dihayati agar tersampaikan makna gerak
Wujud tarian yang didukung dengan suasana, ide-
Istilah wujud mempunyai arti yang ide gerak serta pesan yang terdapat pada
lebih luas daripada rupa yang lazim tarian Rengga Manis.
dipakai dalam kata seni rupa, kata rupa Penampilan
dimaksudkan tentang sesuatu bagaimana Penampilan dimaksudkan cara
nampaknya dengan mata kita. Dalam bagaimana kesenian itu disajikan,
kesenian banyak ha lain yang tidak disuguhkan kepada yang menikmatinya,
nampak dengan mata seperi misalnya sang pengamat. Untuk penampilan
suara gamelan, yanyian, yang tidak kesenian tiga unsur yang berperan adalah :
mempunyai rupa, tetapi jelas mempunyai a. Bakat (talent)
wujud. Baik wujud yang Nampak dengan Dalam seni pentas orang yang
mata (visul) maupun wujud yang nampak kurang bakatnya dapat mencapai
melalui telinga(akustis) bisa dianalisis, kemahiran dalam suatu dengan melatih
dibahas tentang komponen-komponen dirinya setekun-tekunnya. Ia akan

3
mencapai ketrampilan tinggi, walaupun penari melakukan gerak secara runtut dan
mungkin kurang dari temannya yang kesinambungan antar gerak.
berbakat dan berlatih dengan ketekunan Wirama
yang sama. Murgiyanto (1983:17), mengatakan
Ketrampilan (skill) bahwa wirama adalah pemahaman
Ketrampilan adalah kemahiran terhadap gendhing dalam arti luas, artinya
dalam pelaksanaan sesuatu yang dicapai penari mengerti tentang jenis, nama, dan
dengan latihan. Taraf kemahiran watak gendhing dalam kaitannya dengan
tergantung dari cara melatih dan tari, sehingga penari dapat
ketekunannya melatih diri. mengekspresikan gerak dan jiwanya sesuai
Sarana atau media (medium atau vehicle) dengan gendhingnya. Sehingga penari
Busana, make up serta panggung tersebut dapat menguasai keadaan
mempengaruhi kesenan yang ditampilkan. bagaimanapun yang berkaitan dengan tari.
Cara membawakan kesenian diatas Pendapat di atas didukung Jazuli
panggung yang membuat suasana menjadi (2008:116) bahwa wirama digunakan
penunjang atau menghalang pennampilan untuk menilai kemampuan penari terhadap
yang baik. Faktor penunjang seperti sinar, penguasa irama, baik irama musik
cahaya dan warna. iringannya maupun irama geraknya yang
Keindahan yang dilihat dari dilakukan oleh penari. Kepekaan penari
bagaimana tari tersebut ditampilkan, terhadap irama sangat menentukan kualitas
dengan bakat yang ada dalam diri penari tariannya.
merupakan dasar untuk mengolah atau Wirasa
melatih tubuh menjadi penari yang bagus Ujung dari keindahan adalah yang
pada saat pementasan, dengan didukung di sebut dengan rasa, suatu pengertian
oleh tata panggung serta tata lampu untuk yang dalam ilmu keindahan masyarakat
menggambarkan suasana tari. jawa khususnya diartikan sebagai
Dari berbagai pendapat mengenai perpaduan ide yang diiringi oleh serangkai
nilai estetis, peneliti menyimpulkan bahwa pengertian akal, dengan penerimaan indera
nilai estetis merupakan penilaian atau yang dilontarkan oleh wujud, gerak, atau
tanggapan mengenai hasil karya seni yang suara berpola tertentu yang melambangkan
dipertunjukan kepada penikmat seni atau pengertian-pengertian tersebut (Sedyawati,
penonton tentang keindahan yang ada pada 1981:20). Jadi wirasa adalah penghayatan
tari dari segi gerak maupun yang dilihat terhadap gerak atau segala sesuatu yang
dari tiga unsur estetika yaitu wujud,bobot digerakan dalam menari dan penghayatan
dan penampilan tari tersebut sehingga terhadap irama tari, yaitu ketepatan rasa
penikmat seni bisa merasa nyaman, yang disesuaikan dengan irama yang
terpesona bahkan merasa puas setelah mengiringi tari tersebut.
melihat pertunjukan tari. Secara keseluruhan unsur utama
Nilai- nilai keindahan yang ada dalam tari dapat disimpulkan bahwa
dalam tari dapat dilihat dari unsur-unsur wiraga adalah keserasian gerakan seluruh
utama tari serta unsur pendukungnya tubuh yang didukung oleh wirama.
sebagai berikut: Wirama adalah unsur ritme yang
Wiraga menjadikan terpadunya iringan dan
Pada dasarnya wiraga erat gerakan. Penjiwaan antara wiraga dan
hubungannya dengan cara menilai bentuk wirama inilah yang disebut dengan wirasa.
fisik tari, terutama segi geraknya Sebuah tarian dapat menyentuh
keterampilan gerak penari diukur dengan batin atau perasaan pengamatannya apabila
ketentuan indeks nilai yang telah unsur-unsur yang mendukungnya dibentuk
ditetapkan (Jazuli, 2008:116) misalnya sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah
bagaimana sikap dengan geraknya, apakah tarian yang berjiwa dan menarik perhatian.

4
Berkaitan dengan tari, pertunjukan tari bukan pertunjukan tari (Murgiyanto
adalah kegiatan mempertunjukan sebuah 1983:100)
karya tari kepada para penikmat tari. Menurut Jazuli (2008:20) Fungsi
Musik Tari busana dalam tari adalah untuk
Tari adalah suatu gerak yang mendukung tema, atau isi tari dan
ritmis. Tarian dapat diperkuat dan memperjelas peran-peran dalam suatu
diperjelas dengan menyertakan musik sajian tari. Busana tari bukan hanya untuk
sebagai pengiringnya. Iringan pada menutupi tubuh, melainkan juga
umumnya berupa bunyi-bunyian atau mendukung desain ruang dalam suatu
suara. Bunyi atau suara yang sering pertunjukan. Hal-hal yang harus
disebut musik di dalam tari ada 2 macam diperhatikan dalam berbusana tari adalah :
yaitu musik internal dan eksternal. Musik 1) Busana hendaknya terlihat enak pada
internal adalah musik yang bersumber atau saat dilihat oleh penonton
berasal dari diri penari, misalnya vocal, 2) Penggunaan busana menyesuaikan
hentakan kaki, tepuk tangan, gongsengan tema/isi tari sehingga dapat
dan lain-lain. Sedangkan musik eksternal mendukung dalam pertunjukan tari.
adalah musik yang berasal dari luar diri 3) Penataan busana hendaknya bias
penari atau pemusik yang bersumber dari merangsang imajinasi penonton.
alat-alat instrument baik sebagian maupun 4) Desain busana hendaknya harus
lengkap dan diakukan oleh orang lain, memperhatikan gerak-gerak dalam tari
misalnya suara gitar, genderang, agar tidak mengganggu gerakan penari.
kenthongan, gamelan dan lain-lain 5) Busana hendaknya dapat member
(Murgiyanto 1986:131). proyeksi kepada penarinya, sehingga
Fungsi iringan pada tari juga selain busana itu dapat merupakan bagian
pemberi irama, iringan juga berfungsi dari penari.
menguatkan suasana cerita tari dan 6) Perpaduanwarna busana sangat penting
dinamika gerak yang menambah karena berpengaruh dengan tata
keindahan tarian, serta membantu cahaya.
merangsang gairah menari sehingga Harimawan (1988:127-133)
ekspresi tarian dapat ditangkap oleh mengemukakan bahwa tata arias dan tata
penikmat tari sehingga tercipta perasaan busana dapat diartikan sebagai berikut:
senang atau puas setelah menyaksikan Tata rias merupakan seni menggunakan
pertunjukan tari. bahan kosmetika untuk mewujudkan wajah
Tata rias dan Busana sesuai peranan, dengan tujuan membuat
Tata rias berperan penting dalam wajah lebih berbudaya, mengatasi efek tata
membentuk efek wajah penari yang cahaya dan membuat wajah sesuai peranan
diinginkan ketika lampu panggung yang diinginkan. Sedangkan tata busana
menyinari (Hidajat 2005:60). Rias korektif adalah segala sandangan dan perlengkapan
adalah rias dengan cara mempertegas (acecories)yang dikenakan dalam pentas.
garis-garis wajah tanpa mengubah karakter Pada dasarnya adanya tata rias dan busana
orangnya. Rias karakter adalah rias untuk memberikan tekanan pada peranan yang
membentuk karakter tokoh tertentu. Rias dibawakan.
fantasi adalah rias atas dasar fantasi Tempat Pementasan
seseorang. Suatu pertunjukan kesenianapapun
Kostum tari adalah pelengkap bentuknya mulai dari pementasan di
sebuah pertunjukan jangan sampai busana panggung terbuka, maupun di panggung
tari lebih menonjol daripada penari. Jika pertunjukan selalu memerlukan tempat
kostum penari lebih penting daripada tari, atau ruangan guna menyelenggarakan
maka akan merupakan peragaan busan pertunjukan itu sendiri. Tempat dalam
dunia tari atau pertunjukan disebut

5
panggung. Panggung merupakan bagain efektivitas koreografi, dan efektivitas
dari unsur-unsur seni tari. Persyaratan pertunjukan.
tempat pada umunya berbentuk ruang yang
datar, terang dan mudah dilihat dari tempat HASIL DAN PEMBAHASAN
penonton (Jazuli 2008: 25).
Asal MulaTari RenggaManis
METODE Tari Rengga Manis mempunyai
asal mula yang menarik, menurut bapak
Metode penelitian yang digunakan Hadi (55 tahun), Tari “Rengga Manis”
adalah metode kualitatif dengan menceritakan legenda gadis cantik dari
pendekatan Estetis Koreografi yaitu desa Lolong yang menjadi ciri khas
keindahan yang dilihat melalui aspek- kabupaten Pekalongan. Semula “Rengga
aspek koreografinya. Pendekatan yang Manis” merupakan nama seorang bunga
digunakan sebagai landasan berpikir yang desa di daerah Kabupaten Pekalongan
pertama oleh peneliti adalah koreografis, tepatnya di desa Lolong Kecamatan
dimana dalam ilmu ini membantu dalam Karangayar Kabupaten Pekalongan.
mengupas tentang bentuk gerak tari, teknik Rengga Manis adalah anak dari seorang
geraknya serta gaya geraknya. Ketiga janda yang bernama Situmbu. Merupakan
elemen atau aspek-aspek dalam sebuah seorang yang cantik, luwes dan lincah
koreografi ini merupakan kesatuan bentuk sehingga banyak pemuda yang tertarik
tari yang utuh. Teknik pengumpulan data padanya. Banyak pemuda rela
yang dilakukan oleh peneliti terdiri mempertaruhkan nyawanya demi
atas observasi, wawancara, dokumentasi. mendapatkan hati Rengga Manis. Tetapi
Teknik keabsahan data yang digunakan Rengga Manis tidak mudah menyerahkan
oleh peneliti dengan menggunakan teknik dirinya kepada laki-laki yang tertarik
triangulasi sumber. Teknik analisis data padanya. Wajahnya yang cantik, tutur
menggunakan konsepnya Adshead katanya lembut serta lincah dalam
(dalamMurgiyanto, 2002:9-10), Adshead berperilaku tetapi Rengga Manis bisa
membagi proses analisis kedalam empat menjaga diri dari laki-laki yang ingin
tahap menggodanya. Bahkan ada dua saudara
1. Mengengamati dan mendiskripsikan kembar kakak beradik yang bernama
komponen Aryawala dan Aryawalong yang bertarung
2. Memahami hubungan antara untung mendapatkan hati sang pujaan hati
tetapi akhirnya tak ada satupun yang
komponen
menang dan mendapatkan Rengga Manis.
3. Melakukan interpretasi berdasarkan Tari Rengga Manis merupakan
konsep dan latar belakang sosial tarian tunggal tetapi ditarikan lebih dari
budaya, konteks pertunjukan, gaya satu penari dan bukan tarian kelompok,
dan genre, tema, dan konsep tidak ada patokan jumlah penari dalam tari
interpretasi spesifik. Rengga Manis. Rengga manis berasal dari
4. Melakukan evaluasi tentang nilai kata “rengga” dan “manis”. Rengga adalah
estetis tari Rengga Manis di nama seorang bunga desa. Manis artinya
KabupatenPekalonganberdasarkan : cantik dan menarik.
a) Nilai yang berlaku di dalam Tari Rengga Manis diiringi dengan
kebudayaan dan masyarakat irama gamelan jawa gending ”renggong
kabupaten Pekalongan b) Nilai-nilai manis”, yang merupakan gending
khusus yang terkait dengan gaya dan bercengkok khas Pekalongan. Ciri khusus
genre, isi dan pesan tari Rengga pada gending renggong manis adalah
Manis c) Konsep-konsep spesifik tari kendang dan bonang yang merupakan
Rengga Manis yang mencangkup campuran cengkok Solo, Banyumasan, dan

6
Sunda. Sehingga tarian ini menjadi Tari Rengga Manis tanaga yang
menarik dan memukau penonton sehingga digunakan tidak rata atau disebut juga
seringkali penonton ikut menari larut dengan aksen, terdapat dalam gerak
dalam irama gamelan. sabetan. Karena perpindahan gerak dari
Nilai EstetisTari RenggaManis tenaga yang teratur langsung berpindah ke
Bentuk Koreografi tenaga yang kuat. Aksen memberikan
Untuk melihat nilai estetis tari kesan surprise (kejutan) kepada penonton
Rengga Manis dapat dilihat melalui aspek bahwa gerak tari yang dilakukan oleh
pokok gerak yang akan ditinjau melalui pelaku tari tidak disangka-sangka serta
bentuk ragam-ragam gerak tari. Nilai membuat tari menjadi lebih indah.
estetis tari akan dapat dilihat melalui aspek Gerak tari Rengga Manis rata-rata
tubuh sebagai media dan aspek dasar gerak volume yang dihasilkan adalah lebar dan
yang meliputi tenaga, ruang dan waktu, kuat. Seperti misalnya pada gerakan jalan
didalam gerak terdapat aksen. Nilai estetis cepat dengan cara doble step serta tangan
tari Rengga Manis dapat dilihat dari aspek menthang digerakkan cara lonthang depan
koreografi yang terdapat dalam tari dan seblak sampur menghasilkan volume
Rengga Manis. Aspek koreografi di bagi lebar serta memberikan kesan senang dan
menjadi dua yaitu aspek pokok dan aspek lincah. Sehingga penari terlihat lincah dan
pendukung, aspek pokok meliputi tenaga, menarik. Permainan level pada tari Rengga
ruang dan waktu dan aspek pendukung tari Manis bervariasi. Pada ragam gerak
meliputi iringan, tata rias dan busana, serta tertentu penari saling bergantian
tempat pementasan tari. menggunakan level tinggi, sedang dan
Dalam tari Rengga Manis ada rendah. Sehingga tari terlihat lebih variatif
beberapa macam ragam gerak yaitu: ragam dan tidak membosankan karena penari
gerak jalan seblak sampur, sendi, menggunakan level saat menari. Untuk
sembahan, geol, goyang bahu, ndodhog fokus pandangan saat menari, penari
patah-patah, lambehan, magak manis, menyesuaikan dengan arah hadap. Jika
ngithing sampur, goyang pinggul, putar menghadap ke serong kanan atau kiri
pinggul, lambehan sampur, trecek ukel, kepala sedikit nengkleng agar terlihat
lampah tigo, magak manis, maju kemayu, lebih luwes dan menarik.
miwir sampur, driji lincah, manggut ayu, Untuk peralihan perpindahan ke
silatan, putar tangan seblak. Gerakan yang gerak berikutya membutuhkan tempo yang
paling sering diulang-uang pada tari cepat. Tempo yang sering digunakan
Rengga Manis adalah ragam gerak Sendi dalam tari Rengga Manis ini tempo sedang
yang berfungsi sebagai gerak penghubung kemudian cepat, sehingga terlihat lincah
antar ragam gerak. dan agresif. Durasi tari Rengga Manis ini
Dari analisis peragam gerak tari sekitar tujuh menit, tidak panjang atau
Rengga Manis diatas penulis pendek. Diharapkan dengan waktu tujuh
menyimpulkan bahwa ragam gerak tari menit tersebut penonton tidak merasa
Rengga Manis terdiri dari 21 ragam gerak bosan saat melihat pertunjukan tari Rengga
tari dan dalam setiap perpindahan gerak Manis.
diawali dengan sabetan. Didalam gerak tari Komponen Pendukung Koreografi
Rengga Manis tenaga yang dikeluarkan Rias dan Busana
tidak rata. Karena pada awal gerakan Pada tata rias dan rambut Tari
menggunakan tenaga yang seimbang tetapi Rengga manis menggunakan rias korektif
ditengah dan diakhir gerakan yang memperjelas wajah seseorang,
menggunakan tenaga yang cukup besar memperkuat ekspresi serta penambah daya
yang memberikan kesan semangat pada tarik penampilan seorang penari.
tarian. Penggunakan cara merias dengan teknik-
teknik yang benar serta didukung oleh

7
perias yang sudah biasa me make up akan Musik Tari
menghasilkan riasan yang maksimal. Dalam tari iringan musik selain
Keindahan rias dapat dilihat dari sebagai pemberi irama, juga berfungsi
pembuatan alis yaitu bagian pangkal menguatkan suasana cerita tari dan
sedikit lebar serta sedikit naik dan menjadi dinamika gerak yang menambah
semakin runcing, jika alisnya terlihat keindahan tarian, memberi penekanan
cantik, menarik dan luwes (dilihat dari pada gerak tari serta membantu
hasil pembuatan alis yang tidak kaku dan merangsang gairah penari sehingga
lebih cantik dari alis asli) hasil lainnya pun ekspresi tarian dapat diungkap oleh
akan terlihat semakin cantik. penikmat tari. Nilai estetis pada iringan
Keindahan tata rias rambut dalam tari Rengga Manis diiringi dengan irama
tari Rengga Manis terdapat pada rambut gamelan jawa gending ”Renggong Manis”,
yang diberi aksesoris seperti di bagian yang merupakan gending bercengkok khas
depan sanggul yang terbuat dari kulit yang Pekalongan. Ciri khusus pada gending
dibentuk seperti mahkota yang menempel renggong manis adalah kendang dan
seperti gelang dan diberi hiasan manik- bonang yang merupakan campuran
manik yang berkilau. Untuk bagian depan cengkok Solo, Banyumasan, dan Sunda.
berwarna kuning dan diberi manik-manik Serta dilihat dari bentuknya tabuhan
berwarna merah agak besar. Untuk kendang menyesuaikan gerakan tubuh
mempermanis lingkar sanggul berwarna penari. Pekalongan menggunakan pelok
silver. Sedangkan untuk mempercantik sehingga notasi 1 menjadi 7 (ji dadi pi )
hiasan kepala, dibagian telinga memakai sehingga menghasilkan nada rancak yang
sumping dengan aksesoris mote-mote. berbeda danmenjadi menarik dan
Walaupun tata rambut yang sederhana tapi memukau penonton sehingga seringkali
terlihat praktis dan mempunyai kesan penonton ikut menari larut dalam irama
elegant dan indah dipandang. gamelan. Kesan yang dihasilkan dari
Didukung busana yang dipakai tari iringan yang digunakan tari menjadi lebih
Rengga Manis yang menggunakan rancak dan dinamis. Yang berawal dari
perpaduan warna hijau yang memberi tempo lambat, sedang kemudian cepat,
kesan ketenangan dan warna kuning yang dalam pementasan penari dapat menguasai
memberi kesan rasa bahagia dan iringan dan menghasilkan penampilan
bersemangat. Serta selendang yang yang menarik seperti contohnya pada
berwarna ungu yang segar dipandang. tempo lambat saat menggerakkan bahu
Kesan yang ada dalam penggabungan yang ditarik kebelakang secara bergantian
warna kostum tersebut yaitu rasa bahagia kanan dan kiri.
yang tenang namun tetap bersemangat. Isi Tari
Mekak yang dipakai berwarna kuning Suasana
cerah, memperlihatkan pundak dan bentuk Perpaduan gerakan-gerakan dalam
lekuk tubuh penari sehingga terkesan tari Rengga Manis menimbulkan suasana
simple tetapi tetap terlihat cantik dan ceria, sumringah yang dapat dilihat dari
menarik. Jarik yang dibuat wiru dua depan ekspresi para penari yang selalu tersenyum
yang menjuntai kebawah serta bagian saat membawakan tarian. Serta pada saat
belakang menutup setengah membuat penari mengajak dan menari bersama
penari nyaman saat bergerak dan tidak penonton terlihat merasa senang mencoba
mengurangi kelincahan penari saat menggerakan tubuh mengikuti alunan
bergerak. Busana yang digunakan musik iringannya. Contoh suasana ceria
mempunyai kesan praktis, nyaman dan dilihat dari salah saatu gerakan dengan
menarik. volume lebar saat gerakan lampah tigo,
dari rias busana yang menggunakan warna
kuning dan hijau memberikan kesan

8
suasana yang bahagia dan bersemangat, nylekenthing sudah menunjukan kalau
serta dari iringan yang rancak dan dinamis sikap badan saat penari sudah benar dan
sehingga menimbulkan suasana ceria. fisik penari sudah siap.
Gagasan Wirama
Tema terhadap pembuatan tari Kemampuan penari terhadap
Rengga Manis ini berawal dari Dewan penguasaan irama, baik irama musik
Kesenian Kabupaten Pekalongan yang iringannya maupun irama geraknya yang
mempunyai ide untuk membuat tarian dilakukan pada saat menari. Pemahaman
yang menggambarkan karakter wanita penari terhadap gendhing yaitu mengetahui
Kabupaten Pekalongan yang cantik, tentang jenis nama, dan watak gendhing
semangat dalam bekerja, tetapi tidak yang ada kaitanya dengan tari yang
mengurangi sisi naluri seorang wanita ditampilkan. Sehingga penari lebih
yang luwes, serta lembut dalam bertutur menghayati gerak karena mengetahui
kata. Yang diungkapkan dalam gerak irama yang digunakan. Seperti halnya tari
seperti gerakan silat atau beladiri. Renggo Manis penari yang menampilkan
Bapak Hadi dibantu beberapa sudah mempunyai kemampuan terhadap
orang dalam proses penggarapan tari, penguasaan irama musik dan irama gerak.
yakni ibu Rianah dan ibu Yusti. Bapak Sehingga Penari terlihat menguasai irama
Hadi menyelesaikan penggarapan tari gerak yang berkesinambungan dengan
Rengga Manis dalam waktu 1 bulan irama musik.
beserta dengan musik iringannya. Wirasa
Pesan Penghayatan gerak penari saat
Pesan yang disampaikan dari tari menampilkan tarian. Penghayatan yang
Rengga Manis yaitu wanita harus bisa dimaksud tidak hanya menghayati gerak
menjaga diri dan harga dirinya, tidak saja tetapi juga menghayati irama tari serta
mudah menyerahkan dirinya kepada laki- ketepatan rasa yang disesuaikan dengan
laki dan juga menjaga tutur kata dan irama yang mengiringi tari tersebut.
perilakunya di masyarakat. Lebih baik lagi Dalamtari Rengga Manis, penari
jika dapat berperan membantu kepentingan sudah bias menghayati atau menjiwai
bersama dalam bermasyarakat. Karena gerak dan berekspresi saat menari. Dapat
wanita merupakan calon-calon ibu yang dilihat pada saat gerakan lincah, ekspresi
akan melahirkan penerus bangsa penari terlihat ceria dengan ungkapan yang
diharapkan bisa memberikan contoh yang berupa senyuman. Seorang penari jika
baik untuk kesejahteraan bersama. Pesan dapat menghayati gerak dan irama dengan
tersebut dapat dilihat pada tari berupa baik, maka maksud dari tari dapat
gerakan yang lembut, tegas, kuat, dan diungkapkan melalui gerakan dan akan
lincah. tersampaikan dengan indah.
Penampilan
Wiraga SIMPULAN DAN SARAN
Dalam setiap penampilan tari, fisik Berdasarkan hasil penelitian yang
perlu diperhatikan sebelum menampilkan dilakukan dapat disimpulkan bahwa nilai
karya tari tersebut. Proses latihan-latihan, estetis tari Rengga Manis dapat dilihat dari
pembentukan kemantapan atau bentuk koreografi yang terdiri dari aspek
kematangan gerak harus dilakukan dengan gerak tari yaitu tenaga, ruang dan waktu,
benar. Seperti contohnya pada saat serta iringan tari, tata rias busana, pelaku
mendhak posisi badan penari benar-benar tari, tempat pementasan dan
ndeghek atau membusungkan dada. penikmat/penonton. Nilai estetis tari
Contoh lain seperti tanjak laki-laki, posisi Rengga Manis juga dapat dilihat dari
kaki membuka, badan tegap dan dada komponen pendukung koreografi seperti
dibusungkan dengan ibu jari kaki rias dan busana tari, iringan, isi tari yang

9
terdiri dari suasana, gagasan, pesan serta DAFTAR PUSTAKA
yang terakhir yaitu penampilan terdiri dari
wiraga, wirama dan wirasa. Dilihat dari Alwi, Hasan.1995.Kamus Besar Bahasa
geraknya memunculkan kesan lembut, Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka
terlihat lincah saat gerakan dengan tekanan
yang kuat dan tempo cepat. Hal ini terlihat Djelantik, A.A.M. 1999.Estetika Sebuah
salah satunya pada gerakan goyang Pengntar. Bandung: Masyarakat
pinggul yang menggunakan kekuatan Seni Pertunjukan Indonesia.
pinggul yang digerakkan secara cepat dan Hidajat, Robby. 2005. Wawasan Seni Tari
berulang-ulang. Tarian ini menggunakan Pengetahuan Praktis Bagi Guru
iringan “Renggong Manis” dengan cirri Seni Tari. Malang : JurusanSeni
khas pada kendhang dan bonang yang dan
merupakan campuran cengkok Solo, DesainFakultasSastraUniversitasN
Banyumas dan Sunda. Pekalongan egeri Malang.
menggunakan notasi ji yang diganti pi
sehingga menghasilkan nada yang rancak Jazuli,M. 1994. Telaah Teoritis Seni Tari.
dan menarik. Didukung dengan busana Semarang : IKIP Semarang Press
yang dipakai menggunakan perpaduan
warna hijau yang memberikan kesan -------------.2008. Pendidikan Seni Budaya.
ketenangan dan warna kuning yang Semarang : UNNES PRESS
memberikan kesan bahagia dan semangat.
Berdasarkan simpulan dalam penelitian ------------------------.2006. Metode
yang telah dilakukan, peneliti memberikan Penelitian Kualitatif. Bandung : PT
saran kepada koreografer untuk tetap Remaja Rosda Karya
mempertahankan atau tidak merubah
gerakan-gerakan, iringan, rias dan busana Murgiyanto, Sal. 1983. Koreografi.
agar nilai keindahan dalam tari Rengga Jakarta: Proyek Pengadaan Buku
Manis tetap terjaga serta tarian tersebut Pendidikan Menengah Kejuruan.
dapat dilestarikan oleh generasi muda. -------------------. 1986. “Komposisi Tari”,
dalam Edi Sedyawati (Ed.).
PengetahuanElementer Tari dan
Berbagai Masalah Tari. Jakarta:
Direktorat Kesenian Proyek
Pengembangan Kesenian Jakarta
Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
--------------------. 2002. KRITIK TARI
Bekal dan KemampuanDasar.
Jakarta :
MasyarakatSeniPertunjukanIndone
sia.
Prihatini, Sri.1997. Dolalak
Purworejo.Surakarta : ISI Press SOLO

Sahman, Humar.1993. Estetika Telaah


Sistematika dan
Historik.Semarang:IKIP Semarang
Press.

10
Sedyawati.1979.Pengetahuan Estetika
Telaah Sistematika dan
Historik.Semarang:IKIP Semarang
Press.

Sedyawati, Edi. 1981. Pertumbuhan Seni


Pertunjukan. Jakarta: Sinar
Harapan.

Smith, J.1985. Komposisi Tari Sebuah


Petunjuk Praktis Bagi Guru.
Terjemahan Ben Suharto.
Yogyakarta : Ikalasti.

11

Anda mungkin juga menyukai