25 - Maya Damai Hati Marpaung - 2314101147
25 - Maya Damai Hati Marpaung - 2314101147
Oleh:
NIM: 2314101147
Kelas: 2 D
Absen : 25
Posisi Kasus
Identifikasi Masalah
Masalah utama dalam kasus ini adalah ketidaksesuaian antara peraturan hukum
yang mengatur kewarganegaraan ganda anak hasil kawin campur sebelum usia 18
tahun dengan implementasinya dalam kehidupan nyata. Gloria, sebagai contoh
kasus, menghadapi konsekuensi dari memiliki kedua kewarganegaraan namun
dihadapkan pada batasan-batasan hukum yang mempengaruhi hak-haknya sebagai
warga negara Indonesia.
Analisis Kasus
Dalam kasus Gloria E Mairering yang mencuat karena pencoretan namanya dari
daftar pasukan pengibar bendera pusaka (paskibraka) akibat pemegang paspor
Perancisnya, terdapat beberapa pasal yang menjadi sumber hukum yang relevan
untuk dianalisis. Pasal-pasal tersebut antara lain terdapat dalam Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Analisis kasus ini akan menyoroti aspek-
aspek hukum terkait kewarganegaraan ganda, pengakuan ganda dari negara terkait,
dan dampak hukumnya terhadap hak konstitusional individu.
Hukum domisili yang terkait dengan salah satu kewarganegaraannya juga menjadi
fokus. Beberapa penulis seperti Koster, Van Brakel, dan Wollf menyatakan bahwa
domisili yang terkait dengan salah satu kewarganegaraan dianggap sebagai bukti
konkret dari nasionalitas yang efektif.
Gugatan yang diajukan ke Mahkamah Konstitusi juga menjadi langkah hukum yang
signifikan, karena Mahkamah Konstitusi memiliki wewenang untuk menguji
konstitusionalitas suatu undang-undang. Namun, keputusan akhirnya akan
bergantung pada argumentasi hukum yang diajukan dan interpretasi pasal-pasal
terkait dalam UU Kewarganegaraan dan UUD 1945.
Kesimpulan
REFERENSI