2010117543
Latar Belakang
Dasar Hukum
Republik Indonesia.
1. Pasal 1 angka 1 “Warga Negara adalah warga suatu negara yang ditetapkan
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
2. Pasal 1 angka 2 “Kewarganegaraan adalah segala hal ihwal yang berhubungan
dengan warga negara”
3. Pasal 4 huruf d “Warga Negara Indonesia adalah d. anak yang lahir dari
perkawinan yang sah dari seorang ayah warga negara asing dan ibu Warga
Negara Indonesia.
4. Pasal 6 ayat (1) “Dalam hal status Kewarganegaraan Republik Indonesia
terhadap anak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf c, huruf d, huruf h,
huruf l, dan Pasal 5 berakibat anak berkewarganegaraan ganda, setelah berusia
18 (delapan belas) tahun atau sudah kawin anak tersebut harus menyatakan
memilih salah satu kewarganegaraannya”
5. Pasal 6 ayat (2) “Pernyataan untuk memilih kewarganegaraan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dibuat secara tertulis dan disampaikan kepada Pejabat
dengan melampirkan dokumen sebagaimana ditentukan di dalam peraturan
perundang-undangan”.
d. dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
e. tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan
pidana penjara 1 (satu) tahun atau lebih;
Kesimpulan
Dalam kasus Gloria Natapradja Hamel sebagai Warga Negara Asing yaitu
Warga Negara Perancis sejak ia lahir, oleh karena yang bersangkutan lahir sebelum
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan RI disahkan,
dimana dalam ketentuan peralihan Pasal 41 UU Kewarganegaraan tersebut yang
lahir sebelum tahun 2006 untuk paling lambat hingga pada tahun 2010. Namun, yang
bersangkutan tidak melakukan pendafataran diri dalam waktu yang telah ditentukan,
sehingga diaspora kewarganegaraan (kewarganegaraan ganda) sementara tidak
berlaku terhadap Gloria Natapradja Hamel, dan yang bersangkutan berstatus sebagai
Warga Negara Perancis.
Latar Belakang
Pada tahun 2016 Presiden Republik Indonesia melantik Menteri energi dan
sumber daya mineral dengan status warga negara Indonesia namun sudah pernah
mengangkat sumpah setia pada negara Amerika Serikat. Menteri tersebut bernama Ir.
Arcandra Tahar, M. Sc., Ph.D. Pasal 23 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006
tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia mengatur, apabila seseorang
memperoleh kewarganegaan lain karena kemauan sendiri, maka status warga negara
Indonesia yang bersangkutan akan hilang. Arcandra Tahar mengakui memiliki dua
paspor dan telah menjadi warga negara Amerika Serikat, status warga negara
Indonesia yang dimiliki Arcandra Tahar menjadi tidak sah karena UndangUndang
Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia mengaturnya
demikian.