Kelas : MAT. 2A
NPM : 19130006
TUGAS 2 !
Jawaban :
Manohara Odelia Pinot merupakan seorang gadis belia Indonesia yang menikah
dengan bangsawan negeri jiran Malaysia dan hidup bersama dengan suaminya di Malaysia.
Akan tetapi cerita tersebut berubah menjadi cerita penculikan dan penganiayaan. Dari
kejadian tersebut, Manohara Odelia Pinot mengkritik pemerintahan Indonesia yang tidak
memberikan perlindungan kepada Warga Negara Indonesia yang berada di luar negeri
seperti yang tercantum pada UU no. 12 tahun 2006. Setelah ditilik lebih jauh, kasus ini
ternyata terkait dengan kewarganegaraan yang dimiliki oleh Manohara.
Manohara termasuk dalam Multipatride karena mempunyai kewarganegaraan
ganda dari pernikahan ibunya yang merupakan WNI dan ayahnya yang merupakan Warga
Negara Asing dan ia menikah dengan seorang warga negara malaysia. Ayah biologis
Manohara adalah warga Perancis yang mempunyai kewarganegaraan Amerika Serikat.
Sedangkan ayah tiri Manohara yang memberikan nama Pinot sebagai nama belakang
Manohara adalah seseorang berkewarganegaraan Jerman. Dengan kondisi seperti itu,
Manohara juga bisa saja memilih salah satu contoh kasus kewarganegaraan ganda
berdasarkan keturunan dari ayahnya. Akan tetapi, apabila menggunakan ius soli, Manohara
lahir dan dibesarkan di Indonesia. Seharusnya ia menjadi warga negara Indonesia saat ia
berusia 18 tahun atau sudah menikah. Akan tetapi pada saat permasalahan tersebut terjadi,
ia berusia 17 tahun dan masih mempunyai dua kewarganegaraan dan memohon
perlindungan dari Indonesia. Hal ini melanggar hukum Indonesia, karena Indonesia tidak
menerima sistem kewarganegaraan ganda bagi warga negara yang sudah cukup umur atau
sudah menikah. Dan perlindungan warga negara yang berada di luar negeri hanya diberikan
bagi WNI yang bekerja atau menempuh pendidikan di luar negeri. Bukan bagi seseorang
yang diperistri oleh WNA dan tinggal menetap di luar negeri.
Archandra Tahar adalah salah seorang pejabat tinggi negara yang dilantik dengan
jabatan Menteri ESDM pada Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo. Archandra dilantik
menjadi Menteri ESDM pada 27 Juli 2016. Kurang dari sebulan setelah itu, muncul dugaan
bahwa Archandra memiliki kewarganegaraan ganda. Hal itu terbukti dengan kepemilikan
paspor Amerika Serikat. Sebelum menjadi menteri, Archandra memang menempuh
pendidikan dan bekerja di Amerika Serikat. Akan tetapi, beliau lahir dan besar di Indonesia.
Seperti yang kita tahu, hukum Indonesia tidak mengakui kewarganegaraan ganda untuk
warga negara di atas 18 tahun dengan kondisi apapun.