Anda di halaman 1dari 14

TUGAS PKN

KEWARGANEGARAAN

Nama : Nadya Thalita


Kelas/Absen : XII IPS 1/20
Kenzou Leon Blezynski Lewis, anak Mike Lewis dari pernikahannya dengan
Tamara Bleszynski masih memiliki dua kewarganegaraan: Indonesia dan Kanada.
Saat ini, Mike tengah mengurus paspor Kanada buat sang putra.

"Dia sebelum umur 18 bisa punya dua," kata Mike ditemui di Plaza Indonesia,
Jakarta Pusat, Kamis (18/8/2016).

Nantinya setelah Kenzou genap berusia 18 tahun, Mike baru akan


membebaskannya untuk memilih satu status kewarganegaraan. Karenanya sejak
kecil, Kenzou sudah lebih dulu dikenalkan budaya kedua negara tersebut.

"Kita akan kasih pengalaman dengan semuanya dan nanti dia yang milih its up to
him, nggak ngepush dia buat join di mana. Pilih Kanada atau Indonesia and I want
give him best experience," ujarnya.

Adapun Mike justru terpikir untuk menjalani proses naturalisasi. Meskipun dia
belum tahu kapan akan mengubah status kewarganegaraannya.

Analisa
Menurut saya dari kasus anak dari mike lewis, memang seharusnya orang tua
membebaskan anaknya untuk memilih kewarganegaraannya sesuai apa yang
anaknya mau, jika anak itu dipaksa untuk memilih anak tersebut akan sulit untuk
menerima situasi dan budaya negara tersebut. Biarkan anaknya yang memilih
untuk menjadi warga negara
kasus ;
Pemain seperti ifan bachdim dan kim jeffrey kurniawan tersebut bisa dinaturalisasi
sepanjang memiliki darah Indonesia, bisa dari kakek/nenek atau ayah/ibu. Pada
kasus ini, syarat tinggal minimal diabaikan. Contoh kasus naturalisasi pemain
seperti ini terlihat pada kasus naturalisasi Irfan Bachdim dan Kim Jeffrey
Kurniawan. Ayah Irfan Bachdim merupakan warga negara Indonesia yang tinggal
di Belanda dan beristrikan orang Belanda. Berdasarkan aturan garis keturunan,
Irfan Bachdim bisa ditarik menjadi warga negara Indonesia tanpa harus tinggal
lama di Indonesia.

Analisis
Menurut saya naturalisasi pemain seperti ini memang dibutuhkan karena banyak
pemain keturunan Indonesia yang berbakat dalam bermain bola, selain kasus irfan
bachdim dan kim jeffry ini masih ada kasus yang serupa misal Cristian Gonzales ia
tidak memiliki keturunan darah Indonesia tetapi mau menjadi WNI dan ia harus
memenuhi syarat wajib tinggal 5 tahun di Indonesia. Tetapi karena irfan Bachdim
dan kim Jeffry memiliki darah Indonesia jadi mereka tidak harus tinggal di
Indonesia selama 5 tahun , menurut saya naturalisasi pemain ini sangat berguna
untuk memajuakan sepak bola Indonesia itu sendiri
STATUS PERSONAL CINTA LAURA
Pada usia 21 tahun mendatang Cinta Laura harus memilih kewarganegaraan
Jerman mengikuti sang ayah, aua Indonesia dan mengikuti sang ibunda. Namun
Cinta mengatakan untuk mempermudah karier internasionalnya, dia akan memilih
negara Jerman. Saat ini usia Cinta baru menginjak 18 tahun, sehingga dia mengaku
masih memikirkan kewarganegaraan mana. Hal itu pun sempat membuat Cinta
bingung sebab dia sangat mencintai kedua negara tersebut..

Analisis Kasus
Dalam hal ini Cinta laura mengalami masalah tentang status
kewarganegaraannya yang timbul karena melihat status kewarganegaraannya.
Melihat kasus tersebut perolehan kewarganegaraan Cinta Laura diperoleh saat
mengijak usia dewasa yakni 21 tahun yang mana Cinta Laura harus mementukan
kewarganegaraannya. Bila mengikuti peraturan yang lama kewarganegaraan anak
dibawah umur mengikuti kewarganegaraan ayahnya. Namun setelah umur 17
tahun ia dapat menentukan sendiri kewarganegaraan yang ia inginkan. Dalam
peraturan baru anak dalam perkawinan campuran saat dibawah pengampuan atau
belum dewasa dapat mengikuti kewarganegaraan ibu atau ayahnya, dan pada saat
umur 21 tahun atau menginjak dewasa ia diwajibkan untuk menentukan
kewarganegaraannya.
Kehilangan Kewarganegaraan

Pimpinan Majelis Mujahidin Indonesia Abu Bakar Ba`asyir terancam


kehilangan status kewarganegaraan Indonesia. Sebab, ustad yang kini dituding
terlibat perencanaan pembunuhan Presiden Megawati Sukarnoputri itu pernah
menetap di Malaysia selama lima tahun berturut-turut sejak 1985 sampai 1999 tapi
tak pernah melapor ke Kedutaan Besar RI setempat. "Secara yuridis, status
kewarganegaraan Ba`asyir terancam dicabut," kata Kepala Bidang Penerangan
Umum Markas Besar Polri Komisaris Besar Polisi Prasetyo, dalam jumpa pers di
Gedung Interpol Mabes Polri di Jakarta, Rabu (6/11) siang.

Prasetyo menjelaskan, Ba`asyir tak pernah mengurus perpanjangan dokumen WNI-


nya ke KBRI selama 14 tahun berdomisili di Malaysia. Nah, sesuai Undang-
undang Nomor 68 Tahun 1952 Pasal 17, seseorang yang meninggalkan Indonesia
selama lima tahun berturut-turut dan tak pernah melapor ke KBRI di negara
bersangkutan, secara otomatis bakal kehilangan status WNI. "Kini, pengadilan
tengah memproses status kewarganegaraan Ba`asyir," kata Prasetyo.

Prasetyo menandaskan, jika kelak status WNI Ba`asyir dicabut, Polri tetap
berwenang memeriksanya di Indonesia. Sebab, tindak pidana yang dituduhkan
kepada tokoh agama kelahiran Jombang ini dilakukan di wilayah Indonesia
Sekadar mengingatkan, Ba`asyir meninggalkan Indonesia pada 1985 gara-gara
divonis sembilan tahun penjara oleh Mahkamah Agung dalam kasus subversi
karena menentang asas tunggal Pancasila. Sebenarnya, MA telah mengubah
statusnya menjadi tahanan rumah selama empat tahun, meski keputusan itu ditolak
Ba`asyir. Selama di Negeri Jiran, Ba`asyir mengaku mengajar agama Islam
termasuk jihad tapi bukan yang bersifat kekerasan. Pada 1999, barulah Ba`asyir
kembali ke Indonesia karena UU Subversi sudah dicabut

Analisis
Dalam kasus ini kita ketahui bahwa jika seorang warga negara asing menempati
negara lain selama 5 tahun tanpa memberi kabar ke kedutaan besar negara asalnya
maka warga negara tersebut akan kehilangan kewarganegaraanya, karena jika kita
ingin tinggal di negara lain kita harus melapor ke kedutaan besar negara asal kita
agar kita tidak kehilangan warga negara kita, seharusnya Ba’ asyir melapor ke
kedutaan besar Indonesia sebelum 5 tahun karena kalau sudah 5 tahun berlalu
warga negara Indonesia akan hilang.
Kewarganegaraan Ganda
mantan anggota pasukan pengibar bendera pusaka (paskibraka) Gloria Natapradja Hamel yang
sempat tersandung masalah kewarganegaraan ganda kecewa dengan putusan Mahkamah
Konstitusi (MK).
MK menolak gugatan ibunda Gloria, Ira Hartini Natapradja Hamel terkait ketentuan
mendaftarkan diri sebagai WNI bagi anak hasil kawin campur sebelum usia 18 tahun.
Gloria berpendapat, penolakan putusan ini akan berdampak pada nasib anak-anak hasil kawin
campur lainnya.
"Saya ingin sekali pemerintah bisa memikirkan anak-anak lain, karena saya tahu bagaimana
rasanya tidak dipikirkan sama negara sendiri," ujar Gloria di gedung MK,

Dalam putusannya, MK menyatakan permohonan tersebut tidak beralasan menurut hukum.


Alasan ketidaktahuan dari anak hasil kawin campur untuk mendaftarkan diri, dianggap tak bisa
menjadi dasar penuntutan apalagi membuat seseorang bebas dari hukum atau peraturan
perundang-undangan.

Menanggapi putusan, Gloria tetap menghormati apapun putusan MK. "Soal ini ya kami respek
aja sama putusan MK," tuturnya.

Hingga saat ini, Gloria masih memiliki paspor Perancis, sesuai negara asal ayahnya. Gloria
berencana mengikuti proses naturalisasi sesuai syarat yang berlaku dalam UU Kewarganegaraan.
Hanya saja Duta Kemenpora ini menyayangkan biaya sebesar Rp50 juta yang harus dibayarkan
untuk mendaftarkan diri sebagai WNI ke pemerintah.

"Ini harga yang cukup fantastis untuk memerah-putihkan surat (resmi sebagai WNI)," ucap
Gloria.
Pada kesempatan yang sama, ibu Gloria, Ira, menilai kewajiban untuk membayar Rp50 juta
sebagai biaya permohonan proses naturalisasi ini dinilai memberatkan. Apalagi permohonan
tersebut belum tentu dikabulkan.

Dikutip dari Peraturan Pemerintah (PP) 45/2014 menyebutkan biaya naturalisasi berdasarkan
permohonan Warga Negara Asing (WNA) adalah Rp50 juta. Sementara berdasarkan perkawinan
sebesar Rp2,5 juta. Dalam beberapa kasus, kata Ira, terdapat sejumlah warga hasil kawin campur
yang harus menunggu hingga dua tahun untuk mendapatkan status WNI yang sah.

"Ini yang kami protes ke pemerintah. Tidak fair bayar Rp50 juta satu anak. Daftar terus bayar
saat itu juga. Sudah begitu belum tentu dikabulkan," kata Ira.
Ira mengatakan, proses naturalisasi bagi anaknya akan lebih mudah karena mendapat
rekomendasi dari pihak Kemenkumham. Namun senada dengan Gloria, ia ragu dengan proses
naturalisasi anak-anak hasil kawin campur lainnya.

"Kalau Gloria mungkin bisa lewat jalur prestasi tapi tidak segampang itu untuk anak-anak lain.
Apa yang akan mereka perbuat," tuturnya.

Terlebih proses naturalisasi ini hanya berlaku untuk pasangan asing dari orang Indonesia, bukan
anak hasil kawin campur. Sehingga anak hasil kawin campur mesti melalui jalur
pewarganegaraan asing murni yang dipandang tidak punya kaitan apa pun dengan Indonesia.
Gloria sebelumnya sempat ramai dibicarakan jelang peringatan hari kemerdekaan 17 Agustus
2016. Ia terancam batal menjadi anggota paskibraka karena memiliki paspor Perancis sesuai
dengan negara asal ayahnya. Namun Presiden Joko Widodo saat itu akhirnya mengizinkan
Gloria tetap bertugas di Istana Negara.

Analisis
Menurut saya seharusnya seseorang yang ingin menjadi warga negara Indonesia tidak di pungut
biaya apapun, apalagi seperti kasus diatas contoh orang yang berprestasi yang ingin menjadi
warga negara Indonesia tetapi dipungut biaya 50 juta itu pun belum dikabulkan, seorang yang
cinta dan sayang dengan negara ini hingga ikut paskibra untuk merayakat HUT RI tahun 2016
dipersulit untuk menjadi WNI menurut saya kasus seperti diatas lebih dipermudah untuk menjadi
WNI
JAKARTA - Kabar tak sedap datang dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
Arcandra Tahar. Menteri yang pernah tinggal selama 20 tahun di Amerika Serikat (AS) ini
dikabarkan saat ini masih berstatus sebagai warga negara AS. Bahkan, Arcandra dikabarkan
telah menjadi warga negara Paman Sam sejak 2012.

Berdasarkan informasi yang diterima Sindonews, menteri hasil perombakan (reshuflle) kabinet
jilid II ini ternyata telah menjadi warga negara AS melalui proses naturalisasi. Arcandra
dikabarkan telah mengambil oat of allegiance atau sumpah setia yang bersangkutan kepada
Negeri Abang Sam.

Di Indonesia sendiri tidak mengakui sistem dwi kewarganegaraan. Maka, secara otomatis status
warga negara Indonesia (WNI) yang bersangkutan gugur seiring dengan dilakukannya sumpah
setia tersebut.

Saat dikonfirmasi Sindonews, orang dekat Arcandra Tahar, Wakil Deputi I Kantor Staf
Kepresidenan Yuni Rusdinar tidak menampik namun juga tidak membenarkan kabar tersebut.
Menurutnya, dalam waktu dekat Arcandra kemungkinan akan memberikan penjelasan mengenai
hal tersebut.

"Oh mohon maaf, saya belum ketemu bapak (Arcandra Tahar). Saya lagi keluar kota. Nanti
mungkin ada penjelasannya lah (soal status kewarganegaraan Arcandra)," katanya kepada
Sindonews di Jakarta, Sabtu (13/8/2016).

Saat ditanya kabar yang menyebutkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memanggil
Arcandra ikhwal hal tersebut, lagi-lagi Yuni memilih untuk tidak bersuara. Dirinya meminta
untuk menunggu penjelasan langsung dari yang bersangkutan.

"Nanti ditanya aja. Nanti ada waktunya ketika penjelasan diberikan. Tapi saya enggak tau soal
pertanyaan ini. Sementara ini nanti dulu," tandasnya

Analisis
Menurut saya seharusnya orang yang punya jabatan di negara Indonesia harus benar benar warga
negara Indonesia. Tidak seperti kasus diatas (Arcandra Tahar) yang berstatus sebagai warga
negara Amerika tetapi menjabat menteri diIndonesia, karena diIndonesia sendiri tidak mengakui
sistem dwikewarganegaraan. Maka secara otomatis status warga negra Indonesia yang
bersangkutan gugur seiring dengan dilakukannya sumpah setia tersebut.
Kewarganegaraan Ganda

Tudingan politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu terhadap
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, mengenai kepemilikan dua warga
negara, dibantah.

Rini membenarkan bahwa dirinya memang lahir di Maryland, Amerika. Meski begitu, dia
menjamin tidak menyandang kewarganegaraan Amerika, melainkan Indonesia. Meski Amerika
Serikat adalah penganut prinsip kewarganegaraan ius soli, yakni hak kewarganegaraan individu
berdasarkan wilayah tempat dia dilahirkan.

"Kalau lahir di Maryland tidak berarti saya memiliki kewarganegaraan ganda," kata Rini
Dia menuturkan, kelahiran di Maryland lantaran ayahnya sedang menjalankan tugas negara.
Alhasil, kondisi itu membuat keluarganya diboyong.

"Ayah saya waktu itu dikirim oleh pemerintah sebagai Direktur IMF. Waktu itu saya lahir 1958,
jadi sekarang umur saya 57. Warga negara Indonesia," terangnya.

Sebelumnya, Masinton Pasaribu mendesak Presiden Joko Widodo segera menendang Rini
Soemarno dari posisinya sebagai Menteri BUMN. Sebab, kata dia, Rini memiliki
kewarganegaraan ganda. "Presiden harus bersikap karena negara kecolongan. Harus dievaluasi,
ya digantilah," kata Masinton.

Masinton menyebut dalam UU, tidak dapat dibenarkan seorang pejabat negara memiliki
kewarganegaraan ganda. Apalagi, Rini diketahui sudah dua kali menjadi menteri. Sehingga, kata
dia, negara sudah kecolongan dua kali membiarkan orang yang memiliki kewarganegaraan ganda
duduk sebagai menteri.

"Tidak boleh warga negara ganda karena loyalitasnya harus tunggal, harus ke NKRI. Negara
kecolongan karena itu seharusnya BIN sudah memverifikasi status kewarganegaraan Rini sejak
awal. Rini sudah dua kali jadi menteri yang kecolongan BIN," katanya. [bal]

Analisis
Pendapat saya tentang kasus ini seharusnya Ibu Rini Soemarno ini menjadi warga negara
Amerika karena di Amerika menganut asas Soli yang artinya hak kewarganegaraan individu
berdasarkan wilayah tempat Ibu Rini Soemarno dilahirkan. Dan seharusnya negara Indonesia
juga mengecek kewarganegaraan seseorang pejabat yang menjabat untuk negara Indonesia
karena tidak boleh memiliki kewarganegaraan ganda karena benar loyalitas harus tunggal ke
NKRI
BJ Habibie menjadi satu sosok kebanggaan Indonesia sampai sekarang. Yang paling mencolok
adalah jasanya dalam membangun sumber daya manusia. Sehingga Indonesia mampu
menciptakan pesawat untuk kali pertama.

Kecerdasan, totalitas dan tanggung jawab terhadap negara rupanya tidak hanya kelihatan saat dia
di Indonesia. Sebelum Indonesia sadar akan potensinya, Habibie sudah beberapa kali ditawari
oleh beberapa negara lain untuk menggalakkan teknologi pesawat terbang.

Tawaran pertama datang datang dari Jerman. Jerman yang saat itu tahu Habibie bukan orang
biasa, langsung saja menawari Habibie dengan status 'warga negara kehormatan'. Bukannya
senang dengan status yang jarang diberikan Jerman, Habibie justru menolak.

"Sekalipun menjadi warga negara Jerman, kalau suatu saat Tanah Air ku memanggil, maka
paspor (Jerman) akan saya robek dan akan pulang ke Indonesia," kata Habibie seperti dikutip
dalam buku Habibie dan Ainun.

Jerman pun mahfum dan tetap memberi penghormatan kepada Habibie dengan membebaskannya
tinggal di Jerman sepanjang yang dia mau. Hal yang hampir sama juga dilakukan, pemerintah
Filipina membujuk Habibie dan menawari mengelola dirgantara.

lagi-lagi jawaban Habibie tegas dan sama. Dia kembali menolak tawaran dari negara luar.

Analisis
Saya bangga dengan Pa Habibie beliau orang yang cerdas , loyalitas dan tanggung jawab kepada
negara Indonesia walaupun ia ditawari menjadi warga negara Jerman tetapi beliau menolak dan
tetap memilih untuk menjadi warga negara Indonesia, dari situ kita bisa lihat mana orang yang
benar-benar cinta dan sayang pada tanah air . tidak hanya ditawari warga negara Jerman Pa
Habibie juga di tawari menjadi warga negara Filipina tetapi beliau juga masih memilih menjadi
warga negara Indonesia, hingga Pa Habibie berbicara seperti ini "Sekalipun menjadi warga
negara Jerman, kalau suatu saat Tanah Air ku memanggil, maka paspor (Jerman) akan saya
robek dan akan pulang ke Indonesia,"
Calon presiden dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Prabowo Subianto, disebut
pernah mendapatkan status kewarganegaraan Yordania pada 1998. Dia mendapatkan anugerah
tersebut dari Raja Yordania Hussein melalui dekrit raja yang isinya menganugerahkan status
kewarganegaraan kepada seorang warga negara Indonesia bernama Prabowo Subianto Kusumo.

Majalah Tempo edisi 29 Desember 1998, menyebutkan kabar itu dilansir koran Al-Ra'i dua
pekan sebelumnya dan dimuat harian Kompas sepekan sebelumnya. Prabowo yang ketika itu
tengah berada di ibu kota Yordania, Amman, mengirimakn faks. Putra begawan ekonomi Prof
Soemitro Djojohadikusumo itu menyatakan ia memang ditawari status itu, tapi ia tak bisa
menerimanya karena tahu persis bahwa Republik Indonesia melarang warganya memiliki
kewarganegaraan rangkap.

Keluarga Djojohadikusumo turut merespons kabar tersebut. Adik Prabowo, Hashim


Djojokusumo, mengaku bangga dengan status baru Prabowo. "Sebagai anugerah atas jasa-jasa
(Prabowo) dalam memajukan dunia Islam pada umumnya," kata Hashim Djojohadikusumo, adik
Prabowo, dalam jumpa pers di Hotel Shangrila Jakarta akhir Desember 1998. Prabowo sendiri,
dalam suratnya yang dimuat berbagai media di Jakarta, mengaku "tak bisa menerima"
kewarganegaraan Yordania itu.

Sebuah sumber menjelaskan, proses kewarganegaraan Yordania untuk Prabowo ini sudah
bergulir sejak Maret lalu--dua bulan menjelang Presiden Soeharto lengser. Biasanya, negeri-
negeri Arab itu tak akan mengeluarkan kewarganegaraan jika tak diminta. Dalam versi ini,
diduga pihak Prabowo-lah yang aktif bergerak. Dan, diduga, Anak Raja Hussein yang paling
berpengaruh, Pangeran Abdullah, sangat membantu dalam soal ini. Namun, di sisi lain, Abdullah
sangat ingin Prabowo menjadi penasihat militer di negerinya. Jadi, mungkin saja anak raja itu
bergerak lebih cepat dan menentukan.

Abdullah oleh Raja Hussein diserahi jabatan penting, Menteri Panglima Angkatan Bersenjata.
Maka, Abdullah sangat berperan di militer. Ia sempat mengundang Prabowo untuk melihat
latihan militer di Yordania. Abdullah pun dibawa Prabowo ke Batujajar, Bandung, pusat latihan
Kopassus itu. Abdullah ini kabarnya hafal semua jenis senjata, mulai dari tank, bazoka, semua
jenis mortir, dan peluru. Tentu saja, klop dengan mantan Dan Kopassus yang pernah berguru di
Fort Benning, AS, dan ahli "perang gerilya antigerilya".

Ketua Umum Gerindra Suhardi tak banyak bicara ketika dikonfirmasi soal status
kewarganegaraan Yordania yang disandang Prabowo. Dia mengaku tak mengetahui ihwal
informasi ini.

Permasalahan kewarganegaraan Prabowo menjadi bermasalah menjelang pemilihan presiden.


Berdasarkan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008, calon presiden harus memiliki satu
kewarganegaraan yaitu Indonesia.
Analisis
Menurut saya pada kasus Prabowo ini yang saya ketahui bahwa Prabowo menyandang
kewarganegaraan Yordania karena diketahui bahwa salah satu dalang kerusuhan Mei 1998 itu
adalah Prabowo, maka dari itu prabowo menetap selama bertahun-tahun di Yordania untuk
menghilangkan kasus yang membawa nama dirinya. Sesudah beberapa tahun tersebut Prabowo
kembali ke Indonesia dan menjadi Warga negara Indonesia kembali dan mencalon diri sebagai
Presiden dimana kita ketahui Berdasarkan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008, calon
presiden harus memiliki satu kewarganegaraan yaitu Indonesia.
Jakarta - Cassandra Lee sudah wajib memilih kewarganegaraan saat usianya 21 tahun nanti.
Cassie pun mengaku ingin menjadi WNI.

"Aku ingin jadi Warga Negara Indonesia selamanya. Tapi aku serahkan semuanya sama Tuhan,
karena manusia bisa bikin planning A dan B, tapi buat masa depan Tuhan yang tentukan," kata
bintang sinetron 'Ganteng-ganteng Serigala' tersebut.

Artis kelahiran 15 Maret 2001 itu berharap semua rencana berjalan sesuai dengan harapannya.
Beruntung, kedua orangtuanya juga membebaskan Cassie memilih apa yang dikehendakinya soal
kewarganegaraan.

"Ini hidup aku, jadi aku punya hak penuh untuk menentukan aku tinggal di mana. Mereka nggak
pernah paksakan apapun sama aku," katanya.

Di sisi lain, Cassie juga mengaku sangat mencintai Indonesia. Meski pada awal kepindahannya
ia merasa semua hal sangat berbeda dengan Inggris.

"Pas baru pindah aku sempat culture shock. Beda banget gaya hidup dan tradisi di sini dengan di
Inggris," tuturnya.

Analisis
Kasus ini sama dengan kasus anak dari Mike Lewis yang anaknya nanti diusia 21 tahun harus
menetapkan kewarganegaraannya sesuai yang ia inginkan. Kasus cassandra Lee ini juga harus
menentukan kewarganegaraanya disini peran anak untuk memilih dimana kita untuk tinggal dan
jangan ada paksaan dari pihak manapun untuk lebih condong ke kewarganegaraan yang dituju
biarkan anak yang memilih karena diusia 21 tahun mereka sudah bisa berpikir panjang apa yang
mereka perbuat dan apa yang mereka pilih

Anda mungkin juga menyukai