Anda di halaman 1dari 3

Penjelasan isi Q.

S al munafiqun ayat 1-11

Munāfiq atau Munafik adalah terminologi dalam Islam untuk merujuk pada
mereka yang berpura-pura mengikuti ajaran agama Islam, tetapi sebenarnya
hati mereka memungkirinya.

Surah Al-Munafiqun (bahasa Arab:‫ )المنافقون‬adalah surah ke-63 dalam al-Qur'an.


Surah ini tergolong surah Madaniyah, terdiri atas 11 ayat. Dinamakan Al
Munaafiqun yang berarti Orang-orang yang munafik karena surat ini
mengungkapkan sifat-sifat orang-orang munafik.
1. Ayat 1-4: Akhlak dan sifat kaum munafik, persekongkolan yang mereka lakukan
terhadap Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan kaum mukmin, dan peringatan kepada
Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dan kaum mukmin agar berhati-hati
terhadap mereka.
2. Ayat 5-8: Akhlak kaum munafik, ucapan buruk mereka kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam dan anggapan mereka bahwa agama Beliau akan binasa.
3. Ayat 9-11: Peringatan kepada kaum mukmin agar tidak tersibukkan oleh dunia sehingga
melalaikan diri dari beribadah kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala, dan ajakan kepada
mereka untuk beramal saleh dan berinfak di jalan Allah sebelum ajal tiba.

Surat Al-Munafiqun ayat 1-11menjelaskan tentang karakteristik orang-orang


munafik, yaitu :
1. Bahwa mereka merupakan orang-orang yang penuh dengan kebohongan.

2. Mereka terbiasa menyatakan sumpah palsu dan bohong

3. Mereka gemar menghalang-halangi manusia dari melakukan ketaatan atau peribadatan


kepada Allah swt.

4. Mereka memiliki amal perbuatan yang buruk karena mengotori keimanan dengan
kekufuran.

5. Mereka memiliki kebusukan hati. Hati mereka menolak kebenaran, meskipun lisan
mereka mengakui.

6. Mereka berpenampilan menarik, akan tetapi batin mereka rusak.

7. Mereka bertutur kata manis, akan tetapi memiliki maksud yang buruk.
8. Mereka adalah orang-orang yang memiliki prasangka buruk.

9. Mereka yang berpaling dari kebenaran dan memiliki kesombongan.

10. Mereka mengahalang-halangi atau melarang orang untuk berinfak.

11. Mereka memiliki keinginan untuk menyingkirkan orang-orang beriman.

SIFAT KAUM MUNAFIK DALAM URUSAN AQIDAH


1. MENENTANG ALLAH AZZA WA JALLA DAN RASUL-NYA.
2. RIYA DAN MENCARI RIDHA MANUSIALUPA KEPADA ALLAH AZZA WA JALLA.
3. TIDAK RIDHA DENGAN PUTUSAN RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM.
4. ENGEJEK RASUL SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM DAN KAUM MUKMININ.
5. FASIK Secara bahasa, fasik berarti keluar. Sedangkan dalam istilah syar’i fasik bermakna
keluar dari ketaatan kepada Allâh; baik secara total yang berarti ia kafir dan musyrik;
atau secara parsial, artinya ia ahli maksiat, meski termasuk kaum Muslimin.[18]
6. TIDAK MENGAMBIL MANFAAT DARI AYAT-AYAT ALLAH AZZA WA JALLA.
Dan apabila diturunkan suatu surat, maka di antara mereka (orang-orang munafik) ada
yang berkata: “Siapakah di antara kamu yang bertambah imannya dengan (turunnya)
surat ini?” Adapun orang-orang yang beriman, maka surat ini menambah imannya, dan
mereka merasa gembira. Adapun yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan
surat itu bertambah kekafiran mereka, di samping kekafirannya (yang telah ada) dan
mereka mati dalam keadaan kafir. Dan tidaklah mereka (orang-orang munafik)
memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun, dan mereka tidak
(juga) bertaubat dan tidak (pula) mengambil pelajaran? Dan apabila diturunkan satu
surat, sebagian mereka memandang kepada yang lain (sambil berkata): “Adakah
seorang dari (orang-orang Muslimin) yang melihat kamu?” Sesudah itu merekapun
pergi. Allâh telah memalingkan hati mereka disebabkan mereka adalah kaum yang tidak
mengerti. [At-Taubah /9:124-127].

Kaum Mukmin mendapatkan dua hal yaitu menambah iman dan mendapat kabar
gembira. Sedangkan kaum munafik mendapatkan dua musibah: semakin bertambah
kekufuran mereka di samping kekufuran dasarnya. Dan bahwa mereka mati dalam
keadaan kafir.
Ada penyakit hati, baik kekufuran, keraguan, atau maksiat, baik karena dorongan
syahwat ataupun adanya syubhat. Ini bisa dirujuk pada Surat Al-Mâ’idah ayat ke-52.
Cinta dan mengedepankan kesenangan dunia yang akan sirna. Yang membuat para
dedengkot kafir Quraisy, termasuk juga Kaisar Raja Romawi, enggan menerima
kebenaran tidak lain adalah takut kalau kedudukan dan pangkat mereka sirna. Bisa
dilihat pada ayat ke-11 dan ke-12 dari Surat al-Fath.

Anda mungkin juga menyukai