Anda di halaman 1dari 25

AYAT-AYAT

MUNAFIQ
MAKNA DAN HAKIKAT NIFAQ
 Nifaq adalah menampakkan keimanan secara lahir dan
menyembunyikan kekafiran dalam hati
 Nifaq ada 2 Jenis
 Nifaq Besar (I'tiqodi) ; bersifat keyakinan yaitu

menampakkan keislaman dan menyembunyikan


kekafiran. Nifaq ini menyebabkan pelakunya keluar dari
Islam
 Nifaq Kecil (Amali) ; melakukan sesuatu yang merupakan

perbuatan orang-orang munafik, tetapi masih tetap


memiliki iman di dalam hati. Nifaq ini tidak menyebabkan
pelakunya keluar dari Islam, tetapi bisa menyeret
pelakunya kepada nifaq sejati (i'tiqodi)
KEMUNCULAN ORANG-ORANG MUNAFIQ
 Orang-orang munafiq muncul pertama kali di Madinah
setelah Perang Badar
 Orang munafiq belum muncul di Mekah. Orang-orang
kafir justru menampakkan diri terang-terangan menindas
umat Islam masih lemah.
 Orang-orang munafiq akan selalu muncul di tengah umat
Islam ketika umat mayoritas, berkuasa, berpengaruh.
 Kehadiran mereka untuk membuat makar, merusak Islam
dari dalam jamaah kaum muslimin.
KEDUDUKAN ORANG-ORANG MUNAFIQ
 Secara umum orang munafiq dihukumi secara lahiriyah
sama seperti muslim lainnya karena mereka menyatakan
keislamannya walaupun hati mereka kafir.
 Orang munafiq lebih berbahaya daripada orang kafir
terang-terangan. Karena itu di akhirat orang munafiq
ditempatkan di neraka paling dalam.

ِ َ‫ار َولَ ْن تَ ِج َد لَهُ ْم ن‬


‫صي ًرا‬ ِ َّ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫ن‬
َ ‫م‬
ِ ‫ل‬
ِ َ ‫ف‬ ْ
‫س‬ ‫َأْل‬‫ا‬ ‫ك‬
ِ ْ‫ر‬ َّ
‫د‬ ‫ال‬ ‫ي‬ِ ‫ف‬ ‫ين‬
َ ِ ‫ق‬ِ ‫ف‬ ‫ا‬َ ‫ن‬ ‫م‬
ُ ْ
‫ال‬ ‫ِإ َّن‬
"Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan)
pada tingkatan yang paling bawah dari neraka." [An-
Nisa’ : 145]
MEWASPADAI
PERBUATAN ORANG-
ORANG MUNAFIQ
AL-BAQARAH : 8-20
 Orang munafiq itu pendusta, mereka menampakkan
keimanan secara lahir dan menyimpan kekafirannya dalam
hati
 Orang munafik itu penipu, merasa pandai (dan menganggap
orang beriman itu bodoh), tidak mau mendengar nasihat dan
mengolok-olok orang beriman
 Hati mereka penuh dengan penyakit
 Mereka selalu membuat kerusakan tetapi merasa
(mengklaim) sudah membangun
 Menukar petunjuk dengan kesesatan dan senantiasa
terombang ambing dalam kesesatan
AT-TAUBAH : 42-52, 81-101
 Membenci dan menghindari perintah jihad serta memusuhi
dan mengolok-olok orang yang berangkat untuk berjihad
 Jika mereka ikut dalam barisan jihad mereka justru merusak
barisan kaum muslimin, membuat tipu daya dan kekacauan
di tengah kaum muslimin
 Tidak senang jika kaum muslimin memperoleh kebaikan
dan kemenangan, dan sebaliknya bergembira ketika kaum
muslimin mendapat bencana dan kekalahan.
 Pendusta, gemar bersumpah dan mengingkari sumpah
AT-TAUBAH : 53-55
"Katakanlah: “Nafkahkanlah hartamu, baik dengan
sukarela ataupun dengan terpaksa, namun nafkah itu sekali-
kali tidak akan diterima dari kamu. Sesungguhnya kamu
adalah orang-orang yang fasiq. Dan tidak ada yang
menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-
nafkahnya melainkan karena mereka kafir kepada Alloh
dan RasulNya dan mereka tidak mengerjakan sholat,
melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan
(harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan." 
[At-Taubah : 53-54]
AT-TAUBAH : 56-57

"Dan mereka (orang-orang munafik) bersumpah


dengan (nama) Allah, bahwa sesungguhnya mereka
termasuk golonganmu; padahal mereka bukanlah
dari golonganmu, akan tetapi mereka adalah orang-
orang yang sangat takut (kepadamu)." [At-Taubah :
56]
AT-TAUBAH : 58-60

"Dan di antara mereka ada orang yang mencelamu


tentang (distribusi) zakat; jika mereka diberi
sebahagian dari padanya, mereka bersenang hati,
dan jika mereka tidak diberi sebahagian dari
padanya, dengan serta merta mereka menjadi
marah." [At-Taubah : 58]
AT-TAUBAH : 61-63

"Di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang


menyakiti Nabi dan mengatakan: "Nabi
mempercayai semua apa yang didengarnya".
Katakanlah: "Ia mempercayai semua yang baik bagi
kamu, ia beriman kepada Allah, mempercayai
orang-orang mukmin, dan menjadi rahmat bagi
orang-orang yang beriman di antara kamu". Dan
orang-orang yang menyakiti Rasulullah itu, bagi
mereka azab yang pedih."  
[At-Taubah : 61]
AT-TAUBAH : 64-66
“Orang-orang yang munafik itu takut akan diturunkan terhadap
mereka suatu surat yang menerangkan apa yang tersembunyi dalam
hati mereka. Katakanlah kepada mereka: “Teruskanlah ejekan-
ejekanmu (terhadap Allah dan rasul-Nya).” Sesungguhnya Allah
akan menyatakan apa yang kamu takuti itu. Dan jika kamu tanyakan
kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah
mereka akan manjawab, “Sesungguhnya Kami hanyalah bersenda
gurau dan bermain-main saja.” Katakanlah: “Apakah dengan Allah,
ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?” Tidak
usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. ...”. 
[At-Taubah : 64-66]
AT-TAUBAH : 67-68
“Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan. sebagian
dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh
membuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma’ruf dan
mereka menggenggamkan tangannya. Mereka telah lupa kepada
Alloh, maka Alloh melupakan mereka. Sesungguhnya orang-
orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik.  Alloh
mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan
orang-orang kafir dengan neraka Jahannam, mereka kekal di
dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka, dan Allah mela’nati
mereka, dan bagi mereka azab yang kekal”. [At-Taubah : 67-68]
AT-TAUBAH : 73-78
"Maka setelah Allah memberikan kepada mereka
sebahagian dari karunia-Nya, mereka kikir dengan
karunia itu, dan berpaling, dan mereka memanglah
orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran).
Maka Allah menimbulkan kemunafikan pada hati mereka
sampai kepada waktu mereka menemui Allah, karena
mereka telah memungkiri terhadap Allah apa yang telah
mereka ikrarkan kepada-Nya dan juga karena mereka
selalu berdusta."
[At-Taubah : 76-77]
AT-TAUBAH : 79-80

"(Orang-orang munafik itu) yaitu orang-orang


yang mencela orang-orang mukmin yang
memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela)
orang-orang yang tidak memperoleh (untuk
disedekahkan) selain sekedar kesanggupannya,
maka orang-orang munafik itu menghina mereka.
Allah akan membalas penghinaan mereka itu, dan
untuk mereka azab yang pedih."
[At-Taubah : 79]
AT-TAUBAH : 107-110
"Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang
yang mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudharatan
(pada orang-orang mukmin), untuk kekafiran dan untuk
memecah belah antara orang-orang mukmin serta menunggu
kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan
Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka sesungguhnya bersumpah:
"Kami tidak menghendaki selain kebaikan". Dan Allah
menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah
pendusta (dalam sumpahnya)."
[At-Taubah : 107]
AT-TAUBAH : 124-127

"Dan apabila diturunkan satu surat, sebagian mereka


memandang kepada yang lain (sambil berkata):
"Adakah seorang dari (orang-orang muslimin) yang
melihat kamu?" Sesudah itu merekapun pergi. Allah
telah memalingkan hati mereka disebabkan mereka
adalah kaum yang tidak mengerti." [At-Taubah :
127]
AL-MUNAAFIQUUN : 1-8
 Orang munafiq itu suka bersumpah untuk menunjukkan
keimanannya. Mereka itu pendusta dan menjadikan
sumpah itu untuk menghalangi manusia dari jalan Allah.
 Penampilan dan perkataannya membuat kagum
 Tidak mau menerima nasehat dan menyombongkan diri
 Mereka itu fasiq
 Mereka menghalangi orang yang berjihad dan yang
mendukung jihad.
AYAT-AYAT MUNAFIQ LAINNYA
 Membantu orang kafir  dan memata-matai orang beriman
[An Nisaa’ : 138-141]
 Riya' dan malas dalam sholat [An Nisaa’ : 142-143]
 Menolak syariat Allah dan memilih berhukum kepada
hukum thaghut / setan / jahiliyah [An-Nisa’ : 60-63, Al-
Maaidah : 49-50]
 Menjadikan orang kafir sebagai pemimpin (penolong)
[An-Nisa' : 138-139]
 Mencaci maki dan menjatuhkan kehormatan orang-orang
saleh [Al-Ahzab : 9]
HADITS-HADITS TENTANG MUNAFIQ

Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi SAW bersabda, "Tanda-


tanda orang munafik ada tiga: jika berbicara dia berdusta,
jika berjanji dia mengingkari, dan jika diberi amanah dia
berkhianat." [HR Al-Bukhari]

“Ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,


“Apakah seorang mukmin bisa menjadi penakut?” Beliau
menjawab: ‘Ya.” Kemudian ditanya lagi; “Apakah seorang
mukmin bisa menjadi bakhil?” Beliau menjawab: “Ya.” Lalu
ditanyakan lagi; “Apakah seorang mukmin bisa menjadi
pembohong?” Beliau menjawab: “Tidak.” [HR Imam Malik]
“Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‘Hendaklah kalian selalu berlaku jujur, karena kejujuran
membawa kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan
seseorang ke Surga. Dan apabila seorang selalu berlaku
jujur dan tetap memilih jujur, maka akan dicatat di sisi
Allâh sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian
berbuat dusta, karena dusta membawa seseorang kepada
kejahatan, dan kejahatan mengantarkan seseorang ke
neraka. Dan jika seseorang senantiasa berdusta dan
memilih kedustaan maka akan dicatat di sisi Allâh sebagai
pendusta (pembohong). [HR Muslim]
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda:
“Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh
dengan penipuan. Ketika itu pendusta dibenarkan sedangkan
orang yang jujur malah didustakan, pengkhianat dipercaya
sedangkan orang yang amanah justru dianggap sebagai
pengkhianat. Pada saat itu Ruwaibidhah berbicara.”
Ada yang bertanya, “Apa yang dimaksud Ruwaibidhah?”.
Beliau menjawab, “Orang bodoh yang turut campur dalam
urusan masyarakat luas.”
[HR. Ibnu Majah]
“Sesungguhnya akan datang di tengah-tengah kalian para
pemimpin sesudahku, mereka menasihati orang di forum-forum
dengan penuh hikmah, tetapi jika mereka turun dari mimbar
mereka berlaku culas, hati mereka lebih busuk daripada
bangkai. Barangsiapa yang membenarkan kebohongan mereka
dan membantu kesewenang-wenangan mereka, maka aku bukan
lagi golongan mereka dan mereka bukan golonganku dan tidak
akan dapat masuk telagaku. Barangsiapa yang tidak
membenarkan kebohongan mereka dan tidak membantu
kesewenang-wenangan mereka maka ia adalah termasuk
golonganku dan aku termasuk golongan mereka, dan mereka
akan datang ke telagaku.” [HR At-Thabrani]
“Ulama adalah kepercayaan Rasul selama mereka tidak
bergaul dengan penguasa dan tidak asyik dengan dunia. Jika
mereka bergaul dengan penguasa dan asyik terhadap dunia,
maka mereka telah mengkhianati para Rasul, karena itu
jauhilah mereka.” [HR Al-Hakim]

“Sesungguhnya paling mengkhawatirkannya yang aku


khawatirkan dari umat ini adalah para munafiq yang alim.
Bagaimana orang munafiq tapi ia alim? Ulama dunia itu
alim dalam lisannya tapi tidak dalam hati dan amaliahnya”
[Umar bin Khattab]
"Perhatikanlah panah-panah musuh ditujukan kepada siapa,
maka akan menunjukimu siapa pengikut kebenaran. Nanti di
akhir zaman akan banyak ulama yang membingungkan umat
sehingga umat bingung memilih mana ulama warosatul
anbiya dan mana ulama suu’ yang menyesatkan umat.
Ikutilah ulama yang dibenci kaum kafir, kaum munafiq, dan
kaum fasik. Jauhilah ulama yang disenangi kaum kafir,
kaum munafiq, dan kaum fasik karena ia ia akan
menyesatkanmu, menjauhimu dari keridhoan Allah" [Imam
Syafii]

Anda mungkin juga menyukai