Islam menyuruh kita berbuat baik dan melarang perbuatan munkar. Termasuk dari perbuatan
munkar dan mulai dilakukan kembali oleh kaum muslimin adalah dusta atau bohong. Dusta
adalah (mangatakan) menunjukan sesuatu yang berbeda dengan yang sesunguhnya. Dusta ini
bisa dilakukan dengan lesan, perbuatan, maupun keyakinan.
Mereka semua, baik yang berbohong dengan ucapan, amal, dan keyakinannnya adalah para
pembohong yang tercela. Mereka adalah orang-orang yang dibenci oleh Allah Azza wa Jalla dan
dilaknat, baik di langit maupun di bumi.laknattallahi alal kazibiin
"...laknat Allah itu ditimpakan atas orang-orang yang dusta." (Ali-Imran: 61).
Mereka adalah orang-orang yang menghalalkan apa yang diharamkan Allah dan mengharamkan
apa yang dihalalkan oleh Allah. Allah menyifati mereka dengan pendusta yang sering mengada-
adakan sesuatu. Mereka mengatakan atas dasar Allah apa yang mereka tidak ketahui. Begitu pula
dengan orang-orang Yahudi yang mudah-mudahan dilaknat oleh Allah Azza wa Jalla, mereka
memohon (kepada Nabi) untuk mendapatkan kemenangan atas orang-orang kafir, mereka
memberi tahu bahwa seorang nabi akan datang kepada mereka dan mereka berharap agar nabi itu
berasal dari kalangan Bani Israel. Namun, tatkala Allah SWT mengutus Nabi Muhammad saw
yang bukan keturunan dari Bani Israel, mereka mengingkarinya. Allah SWT berfirman: "Dan
sesungguhnya Kami telah mendatangkan al-kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah
menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-
bukti kebenaran (mukjizat) kepada 'Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan
Ruhul-Qudus. Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran)
yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong; maka berapa orang (di antara
mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (di antara mereka) kamu dustakan dan beberpa
orang (yang lain) kamu bunuh?"(Al-Baqarah: 87).
Demikianlah kondisi orang-orang yang yang kafir. "Sungguh telah merugi orang-orang yang
mendustakan pertemuan mereka dengan Allah; sehingga apabila kiamat datang kepada mereka
dengan tiba-tiba, mereka berkata: 'Alangkah besarnya penyesalan kami, terhadap kelalaian
kami tentang kiamat itu!' sambil mereka memikul dosa-dosa di atas punggungnya. Ingatlah,
amatlah buruk apa yang mereka pikul itu." (Al-An'am: 31). Mereka itu adalah orang-orang yang
menjadikan dusta dan pendustaan sebagai din dan tempat kembali mereka adalah neraka
jahanam.
"Sesungguhnya neraka jahanam itu (padanya) ada tempat pengintai, lagi menjadi tempat
kembali bagi orang-orang yang melampaui batas, mereka tinggal di dalamnya berabad-abad
lamanya, mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman,
selain air yang mendidih dan nanah, sebagai pembalasan yang setimpal, sesungguhnya mereka
tidak takut kepada hisab, dan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dengan sesungguh-
sungguhnya." (An-naba: 21 -- 28). Balasan kedustaan mereka adalah kekal di neraka dan adzab
yang abadi.
Dan seseorang itu masih berdusta dan memilih kedustaan sehingga Allah menulis di sisi-Nya
sebagai orang yang dusta. Dusta itu akan mengarah ke mana? mengarah kepada perbuatan
kemaksiatan. Lalu kemaksiatan ini akan mengarah ke mana? mengarah ke neraka. Maka, amat
buruklah tempat kembali pendusta, amat buruklah tempat kembali orang-orang kafir. Amat
buruklah tempat kembali orang-orang yang sombong. Neraka jahanam dipersiapkan oleh Allah
Azza wa Jalla bagi mereka yang menjadikan dusta sebagai syariat dan agama.
Rasulullah saw memberi kabar gembira kepada orang-orang yang benar (jujur) dengan jannah
(surga). Rasulullah saw bersabda, dari Abi Umamah dan diriwayatkan oleh Abi Daud, "Saya
adalah penjamin rumah di rabdhil jannah--apa yang ada disekitar jannah--bagi siapa yang
meninggalkan perdebatan meskipun ia benar. Aku adalah penjamin di tengah surga bagi siapa
yang menginggalkan dusta meskipun itu bercanda dan aku adalah penjamin di atas surga bagi
siapa yang berakhlak baik."
Bohong adalah buruk dan jelek. Rasulullah saw bersabda, "Tanda-tanda orang munafik ada tiga:
bila berkata dusta; bila berjanji mengingkari; dan bila diberi amanat berkhianat."
"Ada empat hal yang barangsiapa berada di dalamnya, maka ia orang munafik murni. Dan,
barangsiapa yang di dalamnya ada salah satu perangai dari keempat hal tersebut, maka ia
memiliki perangai dari kemunafikan sehingga ia meninggalkannya: apabila berbicara dusta;
apabila diberi amanat berkhianat; apabila berjanji mengingkari; dan bila berbantahan durhaka
(bohong)."