Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH TAUHID

KONSEP KAFIR

Disusun oleh :
Kelompok 11

1. Ayu Nurfila Sari (2001020315)


2. Eka Putri Agustina (2001020264)
3. Fatya Hastarie Handoko (2001020202)
4. Ahmad Padillah (2001020333)
5. Ahmad Indra Hafizi (2001020286)

UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD


ARSYAD AL BANJARI
ILMU ADMINISTRASI PUBLIK
BANJARMASIN
2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan kenikmatan-Nya bagi
seluruh makhluk-Nya. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi akhir zaman
Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah, berkat rahmat dan pertolongan Allah kami dapat
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas dari ibu Sari Kumala S.Pd., M.Pd. Adapun
judul makalah ini adalah KONSEP KAFIR . Kami menyadari bahwa makalah ini belum
sempurna oleh karena itu mohon dimaklumi .
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................3
1.1 LATAR BELAKANG.....................................................................................................................3
1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................................................................3
1.3 TUJUAN PENULISAN...................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................................5
2.1 PENGERTIAN KAFIR...................................................................................................................5
2.2 MACAM KAFIR / KATEGORI KAFIR.......................................................................................5
2.3 CIRI ORANG KAFIR.....................................................................................................................6
2.4 PERBEDAAN KAFIR DAN MUSYRIK.......................................................................................6
2.5............................................................................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Al-Qur’an adalah Kitab Suci Islam yang merupakan kumpulan firman-firman Allah yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Istilah “kafir” selalu saja dimunculkan baik untuk
kalangan internal maupun kalangan eksternal. Untuk kalangan internal biasanya ditujukan
kepada orang-orang atau kelompok yang secara pemikiran berbeda. Adapun pada kalangan
eksternal ditujukan kepada orang-orang yang berbeda agama.
Salah satu masalah pokok yang banyak dibicarakan dalam al-Qur’an adalah kufr
(kekafiran), kufr pada dasarnya adalah antitesis dari iman, sedangkan iman adalah bagian dari
ajaran atau aspek Islam yang paling mendasar, maka kufr yang banyak dibicarakan dalam al-
Qur’an sangat penting untuk dikaji dan diteliti. Secarah naluriah, setiap orang beragama sangat
tidak senang dengan julukan “kafir”. Bahkan tidak jarang diantara mereka bersedia
mempertaruhkan jiwanya untuk membela diri dari tuduhan kafir. Hal ini menunjukkan bahwa
masalah kufr adalah masalah yang peka bagi umat manusia, Dari segi bahasa Arab kufur berati
takdhib (mendustakan) Rasulullah SAW. dalam segala ajaran yang beliau bawa. Sedangkan
iman adalah membenarkan (tas}diq) kepada seluruh ajaran yang beliau sampaikan. Oleh karena
itu orang-orang Yahudi dan Nasrani adalah Kafir, karena mereka telah mendustakan Rasulullah
Saw.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Pengertian Kafir
2. Macam-macam kafir / Kategori Kafir
3. Ciri-ciri orang Kafir
4. Perbedaan Kafir dan Musyrik
5.

1.3 TUJUAN PENULISAN


Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan dari makalah ini ialah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui penjelasan kafir
2. Untuk mengetahui macam kafir / kategori kafir
3. Untuk mengetahui ciri orang kafir
4. Untuk mengetahui perbedaan dari kafir dan musyrik
5. X
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN KAFIR

Secara bahasa kata kafir memiliki arti orang yang ingkar. Kata kafir berasal dari kata kufr yang
berarti menyembunyikan atau ingkar. Dalam termenologi Islam kafir berarti orang yang
menyembunyikan atau mengikari dan orang yang menolak Islam.
Kafir adalah sebuah istilah dalam Islam yang digunakan untuk menyebut manusia yang tidak
mau beriman (mengakui rukun Iman). Apabila seseorang masuk Islam disebut muslim ketika ia
telah mengucapkan dua kalimah syahadah. Adapun fungsi syahadah adalah sebagai pintu
gerbang masuk Islam, inti pengajaran Islam, furqon (pembeda antara muslim dan kafir),
mempunyai banyak keutamaan, sebagai ikrar (penyerahan secara totalitas kepada Allah). Dari
sini saja sudah bisa diambil garis tentang apa itu kafir. Ketika seseorang tidak mau mengucapkan
dua kalimah syahadah maka dia disebut kafir-yahudi, nasrani, Kristen, protestan, hindu, budha,
konghucu dan faham-faham lain yang mengingkari pada ketuhanan terhadap Allah SWT.
Istilah kafir bukanlah sebutan untuk menghinakan golongan yang menganut agama lain. Karena
dalam prespektif Islam, kata-kata kafir memang digunakan bagi mereka yang tidak mau
menerima ajaran Islam. Karena makna di balik istilah itu sendiri adalah menyembunyikan atau
ingkar terhadap dakwah Islam.

2.2 MACAM KAFIR / KATEGORI KAFIR

Empat Kategori Kafir: Harbi, Dzimmi, Mu’ahad dan Musta’min


Di bawah ini terdapat 4 (empat) kelompok orang kufar yang masing-masing dari sifatnya
memiliki kekhasan, yang perlu dicatat bahwa tidak semua orang kufar boleh ditumpahkan
darahnya (dibunuh).
Apa perbedaan antara Kafir Harbi, Kafir Dzimmi, Mu’ahad dan Musta’min?
Ada 4 (empat) kelompok kufar, 1 (Satu) di antaranya wajib dibunuh/ diperangi yakni:
1. Kafir adz–Dzimmi/Kitabi
Kafir Dzimmi adalah orang kufar yang tinggal di Negeri Muslim, memiliki perjanjian (damai)
dengan kaum Muslimin, membayar pajak (jizyah/ uang keamanan/ upeti sebagai kompensasi
pemerintah Islam terhadap harta dan darahnya/ jiwanya. Ketika mereka tidak mampu membayar
jizyah, maka jizyah tersebut dapat digugurkan darinya) kepada pemerintah Islam dan ditegakkan
kepada mereka hukum-hukum Islam. Sementara itu kaum muslimin juga dikenakan kewajiban
membayar zakat.
2. Kafir al–Mu’ahad
Kafir Mu’ahad adalah orang yang memiliki perjanjian (terikat perjanjian damai, perjanjian
dagang atau selainnya) dengan kaum Muslimin yang berada atau bertugas di negeri kaum
Muslimin tidak boleh disakiti, selama mereka menjalankan kewajiban dan perjanjiannya.
3. Kafir al–Musta’min
Kafir Musta’min yakni orang yang datang dari Negara kufar, baik utusan, pedagang, atau
selainnya yang memiliki jaminan keamanan dari Penguasa/ Umara’ atau seorang Muslim.
4. Kafir Harbi
kafir harbi adalah yang wajib dibunuh. Kafir Harbi (‫ )الكافر الحربي‬adalah orang kufar yang
memerangi kaum Muslimin dan halal darahnya untuk ditumpahkan (dibunuh atau diperangi).
Mereka adalah orang kufar yang tidak memiliki jaminan keamanan dari kaum muslimin atau
pemimpinnya, tidak dalam perjanjian damai, dan tidak membayar jizyah kepada kaum muslimin
sebagai jaminan keamanan mereka, merekalah yang diperintahkan oleh Allah ‘Azza Wa Jalla
untuk diperangi (lihat Q.S. Al-Baqarah (Sapi Betina) [2]: 190-191).

2.3 CIRI ORANG KAFIR


Ciri-Ciri Orang Kafir Dalam Islam Wajib Diketahui Umat Muslim :
1. Menolak syariat Islam
2. Menyembah selain Allah
3. Percaya ramalan
4. Sombong
5. Mengingkari nikmat Allah
6. Selalu menggoda muslim
7. Senang melihat muslim kesusahan
8. Cinta dunia
9. Memusuhi rasul
10. Munafik

2.4 PERBEDAAN KAFIR DAN MUSYRIK


Kekafiran adalah menolak kebenaran dan menutupinya karena makna dasar kekafiran dalam
bahasa Arab adalah menutupi. Sedangkan kemusyrikan adalah beribadah kepada selain Allah.
Kekafiran bisa timbul karena menentang dan mendustakan sedangkan orang musyrik itu beriman
kepada Allah. Inilah perbedaan mendasar antara orang kafir dan orang musyrik.
Akan tetapi terkadang digunakan kata kekafiran dengan pengertian kemusyrikan dan
kemusyrikan dengan pengertian kekafiran. Jadi maknanya bisa ditukar tukar.
An Nawawi mengatakan, “Istilah kekafiran dan kemusyrikan terkadang digunakan dalam
pengertian kafir kepada Allah. Namun kedua kata tersebut terkadang maknanya berbeda.
Kemusyrikan dikerucutkan dalam pengertian beribadah kepada patung atau makhluk lainnya
diiringi pengakuan dan keimanan kepada Allah. Dalam kondisi ini kekafiran itu lebih luas
cakupannya dari pada kemusyrikan” (Syarh Shahih Muslim 2/71).

2.5

Anda mungkin juga menyukai