Anda di halaman 1dari 13

Beberapa Kebijaksanaan dan Hasil yang Dicapai

dalam Industrialisasi Indonesia


•V

Oleh: Marjono

MARJONO, iahlrdlJakarta 1 JuN 1940. Program S-1 dlseiesalkandl


ITB Jurusan Tambang pada tahun 1965. Sejak tahun 1989 sampai
saat Inl menjabat sebagal Ka. KanwU. Departemen Perindustrian
Prop. DIY, pengalaman kerja yang lain, pada tahun 1965 di
Departemen Perindustrian, sedangkan pada tahun 1977 - 1983
pernah menjabat sebagai Ka. kanwIIDepartemenPerindustrian di
Bali dan di Kalimantan Seiatan pada tahun 1983 -1989.

Memasuki tahun-tahun akhir dari Apabila kita sim^ tamp^ jelas bahwa
pembangunan jangka panjang 25 tahun industri Aasional pada tahun 1991. sudah
pertama ini, pericembangan industri nasional mampu memenuhi amanat GBHN, yaitu:
b^ge^ semaldn cepat, dan kian meluas
keterkaitannya dengan sektor ekonomi 1. Terwujudnya~struktur ekonomi yang
lainnya yaitu dengan sektor pertanian, seimbang yaitu industri yang maju
kehutanan, pertambangan migas/non migas didukung oleh pertanian yang tangguh.
serta aspdc kehidupan nasional balk dtonomi, Hal ini tercermin pada laju p^umbuhan
politik, sosial budaya, maupun hankam. industridan sumbangannya iKida PDB.

Tabel 1: Pertumbuhan bdu^ri dau Sumbangannyapada PDB

LAJU PERtUMBUHAN SUMBANGAN PADA PDB


TAHIW
Ekonomi PertanUn Industri PenanuD Industri

1989 3.12% 11.57% 2048% 18.48%


1990 7^% 2.51% 12.8% 2142% 2042%
1991 6^% 1,03% 11.03% 19.62% 2242%

35
UNISIA. NO. 15TAHUNXIIITR!WULANIV-1992

Perkembangan tcrsebut di atas dan Elektronika, Kelompok Aneka


menunjukkan pada tahun 1991 sudah Industri sudah dalam keadaan siap tinggal
terwujud struktur ekonomi yang landas, sedangkan untuk kelompok
seimbang, dua tahun lebih cepat dari Industri Kecil yang siap tinggal landas
rencana. Menunit rencana keseimbangan adalah sistem pembinaannya yang
struktur ekonomi bam tercapai pada akhir memungkinkan berkembangnya industri
Pelita V, tahun 1993/1994. kecil dan kerajinan menjadi mandiri.
2. Industri menjadi penggerak utama Dengan mengamati upaya serta hasil-
pembangunan. hasil yang telah dicapai, maka industri
Dengan pembcrian arah yang jelas nasional mampu siap tinggal landas
utamanya pengembangan industri yang dalam Pelita VI yang akan datang sebagai
berorienlasi ekspor, kemampuan dunia awal langkah memasuki Pembangunan
usaha yang kian meningkat dengan Jangka Panjang 25 Tahun Kedua menuju
dukungan iklim usaha yang kondusif kemandirian bangsa.
serta penyediaan sarana dan prasarana
yang memadai maka ekspor non migas Ekspor Hasil Industri
mampu menjadi penggerak utamanya Ekspor hasil industri terns meningkat dari
pembangunan. Dalam ekspor non migas tahun ke tahun. Pada tahun 1991 mencapai
peranan ekspor hasi industri semakin US$ 15,3 milyar, meningkat 27% dibanding
dominan, selain menjadi penghasil devisa tahun 1990 dan merupakan 84% ekspor non
yang besar juga telah menggerakkan migas, serta 53% dari total ekspor Indonesia.
ekoiiomi masyarakat. Pada tahun 1991 Keberhasilan ekspor hasil industri yang
peranan ekspor hasil industri semakin digerakkan secara luas (broad spectrum) sejak
dominan, rata-rata mencapai lebih 84% awal Pelita IV telah berhasil merubah strktur
dari ekspor non migas dan merupakan ekspor Indonesia dari ekspor migas keekspor
lebih dari 53% total ekspor Indonesia. non migas. Perubahan struktur tersebut telah
3. Industri siap tinggal landas. memberikan landasan yang semakin kokoh
Pembangunan industri telah berkembang perekonomian Indonesia yang tercermin pada:
meningkat. Menurut UNIDO, bagi (1) Diversifikasi produk dan pasar. Dengan
negara berkembang yang melakukan pola spektrum yang luas (broad
industrialisasi, apabila peranan industri spectrum), jenis produk/komoditi hasil
pada PDB melampaui 15% maka industri semakin banyak dengan
pertumbuhannya akan bergerak cepat. jangkauan pasar yang terus meluas.
Kemudian apabila sumbangan pada PDB Lebih-lebih setelah berhasil didorong
sudah lebih dari 20%, negara itu sudah pengembangan industri yang berdaya
memasuki era industri. Dengan saing kuat, maka produk andalan ekspor
sumbangan pada PDB 22,22% pada hasil industri terus bertambah dan
tahun 1991, maka industri nasional pada berhasil memasuki pasaran global.
posisi siap tinggal landas. Keseluruhan (2) Peranan ekspor hasil industri baik
kelompok Industri Kimia Dasar, terhadap. ekspor non migas maupun total
Kelompok Industri Mesin, Logam Dasar ekspor semakin dominan seperti data ini:

36
Marjono, Beberapa Kebijaksanaan dalam Industiialisasi

Tabel 2: Ekspor HasU Industri


(dalam US$ juta)
%PERAN HSL %PERAN HSL
TOTAL NON HASIL
TAHUN MICAS THP NON IND THD
EKSPOR MIGAS INDUSTRI
MIGAS TOTAL

19S4 21.887,8 10.018.1 5.869,7 4.229,0 72,05% . 19,32%


1986 14.805,0 8.276,6 6.528,4 4.570,9 70,15% 30,93%
1988 19.218,5 7.681,6 11.536.9 9.387,9 81,97% 48,85%
1990 25.675,2 11.071,2 14.604,1 12.1093 82,92% 47,16%
1991 ' 29.141,9 10.894.9 18.247,0 15.386,0 84,32% 52,80%

(3) Ekspor hasil industri lelah mampu sebesar US$ 9,377 milyar atau naik
membiayai keperluan impor bahan 10,69% dibanding impor tahun 1990
baku/penolong sendiri bahkan sudah sebesar US$ 8,472 milyar.
suiplus. Prestasi ini dapat dijelaskan pada Perbandingan impor dan ekspor
posisi ekspor tahun 1991. membaik dari 7 : 10 pada 1990
a) Ekspor Hasil Industri tahun 1991 menjadi 6,1:10 pada tahun 1991.
US$ 15,386 milyar (naik 27,06%) Demikian juga nilai impor sebesar
(1) Industri Primer : US$ 2,250 US$ 15,386 milyar dengan surplus
milyar (naik 10,69%) US$ 6,01 milyar.
(2) Industri Pengolahan (Manufaktur)
: US$ 13.127 milyar (naik Masalah-masalah yang dihadapi.
30,25%) Dalam upaya peningkatan pengembangan
b) Impor Bahan Baku/Penolong Sektor industri nasional dalam tahun 1991 dan
Industri Tahun 1991 : US$ 9,377 tahun-tahun mendatang, pengembangan
milyar (naik 10,69%) industri masih menghadapi berbagai masalah
Catalan: baik masalah di dalam negeri maupun
Sebagian besdr diimpor untuk masalah-masalah dari luar negeri. Masalah-
industri pengolahan. Dengan masalah tersebut yang pokok adalah:
demikian dapat disampaikan bahwa 1) Dari dalam negeri
peningkatan ekspor hasil industri a) Pertumbuhan industri yang semakin
pengolahan masih di atas impor cepat masih harus diiringi dengan
bahan bakulpenolong dengan surplus pemerataan pembangunan industri
US$ 6,61% milyar. yang meluas.
c) Neraca ekspor hasil industri dan 1 Perkembangan industri dasar dan
impor bahan baku industri tahun aneka industri bergerak cepat
1991, surplus US$ 6,01 milyar. Pada belum dapat diikuti secara
tahun 1991 sektor industri secara serempak dengan perkembangan
keseluruhan berkembang dengan industri kecil yang mempunyai
mantap; sebagian bahan baku dan missi pemerataan. Perkembangan
penolong belum diproduksi di dalam pembangunan industri yang
negeri, maka realisasi impomya pada masih belum seimbangan ini
tahun 1991 juga meningkat, yaitu dapat menimbulkan kesenjangan.

37
UNtSIA, NO. 15 TAHUN XIIITBIWULANIV • 1992

2 Pembangunan industri juga ketidakpastian. Perkembangan


belum merata di seluruh wiiayah lingkungan sU-ategis baik pada tingkat
Indonesia. Walaupun disadari regional maupun internasional,
bahwa pembangunan industri itu mempunyai dampai negatif terhadap
harus sesuai dengan potensi perkembangan industri nasional.
daerah masing-masing, namun a) sikap proteksionisme baik melalui
masih banyak daerah di luar tarif maupun non tarif.
pulau Jawa yang potensial seperti b) Resistensi negara-negara maju
IBT belum berkembang terhadap ekspor barang-barang
industrinya. Di daerah-daerah luar industri negara-negaraberkembang.
pulau Jawa yang potensial itu c) Praktek oligopoli dan kartel
pembangunan industri harus perusahaan multinasional dalam
ditingkatkan. komoditi tertentu.
3 Kurang tersedianya para d) Forum perundingan GATT yang
wiraswasta dan tenaga profesi tersendat-sendat sehingga dapat
yaitu para manajer, tenaga ahli, menghambat ekspor.
tenaga terdidik, tenaga terampil e) Dan Iain-lain.
dan sebagainya dalam jumlah dan
kualitas yang memadai, juga Memasuki Tinggal Landas.
dalam penyebarannya di seluruh Berdasarkan uraian-uraian pada bab-bab
wiiayah Indonesia. terdahulu makajelas bahwa melalui peletakan
4 Sarana dan prasarana yang masih landasan kebijaksanaan pengembangan
kurang yaitu: industriyang berwawasan jauh kedepan, yang
- listiik menjangkau Repelita VI dan VII telah
-pelabulum dilaksanakan yang tertuang dalam
-jalan kebijaksanaan Strategis Utama berupa Pola
- telekomunikasi Pengembangan Industri Nasional. Disadari
- pengetatan kredit bank, dan bahwa masih terdapat beberapa kelemahan
Iain-lain berdasarkan pengalaman-pengalaman yang
5 Pencemaran lingkungan diperoleh. Ddam kaitan ini maka apa yang
Dalam pelaksanaan pembangunan telah berkembang baik pada Pelita V perlu
dewasa ini mulai timbul masalah lebih dimantapkan dan dikembangkan,
pencemaran yang mungkin dapat sedangkan kelemahan-kelemahan yang ada
disebabkan oleh industri. Oleh berupaya untuk diperbaiki dan dibenahi,
karena itu dalam rangka untuk selanjutnya dapat dimantapkan dan
mewujudkan pelaksanaan dikembangkan.
pembangunan industri Memasuki tahap tinggal landas tersebut
berwawasan lingkungan dan maka industrialisasi harus makin dipacu, agar
berlanjutan, perlu diambil peranan sektor industri sebagai penggerak
langkah preventif dan curatif utama pembangunan makin mantap, sehingga
antara Iain berupa penindakan perannya sebagai pilar penopang
langsung bagi industri yang pembangunan ekonomi menjadi semakin
benar-benar mencemarkan kokoh, sekaligus saling terkait dengan sektor
lingkungan. pertanian yang telah berhasil menjadi pilar
2) Dari luar negeri pertama dalam pembangunan ekonomi.
Keadaan dunia masih penuh gejolak dan Sektor industri yang makin dipacu

38
Marjono, Beberapa Kebijaksanaan dalam Industriaiisasi

pertumbuhannya memerlukan dukungan- mengembangkan kekuatan indusiri nasional.


dukungan yang kuat dari sektor lain seperti 1) Kebijaksanaan pembangunan industri
lersedianya sumber bahan baku utamanya nasional yang tersusun dalam Pola
yang terbaharui (pertanian, kehutanan), Pengembangan Industri Nasional
sumber daya manusia yang makin diletakkan dengan wawasan jauh kedepan.
berkualitas, kemampuan penguasaan Dalam pelaksanaannya senantiasa
teknologi, dana investasi, penyediaan jasa- memperhatikan lingkungan strategis yang
jasa seperti telekomunikasi, perdagangan, berpengaruh baik pada tingkat nasional,
transportasi, rancangan bangun dan regional maupun global.
perekayasaan, pengembangan indusiri yang 2) Dengan cermat pengembangan industri
berwawasan lingkungan serta makin mampu nasional mengamati perubahan dunia
mendukung usaha pemerataan dan penerapan yang terjadi (geopolitical landscape) dalam
tenaga kerja. bentuk regionalisasi atau blok-blok
Di samping itu memasuki tahap tinggal ekonomi.
landas juga diwarnai kondisi-kondisi yang 1. Eropa sedang berkembang menuju
lebih berat seperti makin derasnya arug pasar tunggal Eropa yang dirintis oleh
globalisasi, makin redanya pertentangan EC'12 yang akan berkembang dengan
politik negara-negara adikuasa dan bergabungnya EFTA dan negara-
berakhimya perang dingin. Hal tersebut akan negara Eropa Timur yang sedang
makin mendorong konsentrasi pada bidang bersiap memasuki sistem ekonomi
ekonomi yang akan makin meningkatkan terbuka.
persaingan antar negara dengan konsekiiensi 2. Amerika Serikat mempelopori
bahwa peningkatkan daya saing industri kita pendirian NAFTA dengan
hams makin kuat dan kokoh. kecenderungan menjangkau seluruh
benua Amerika.
Memasuki Era Globalisasi 3. Menghadapi regionalisasi ini, dalam
pengembangan industri nasional telah
Sejak Pelita IV industri nasional sudah mengambil sikap:
mengantisipasi tendensi perubahan - Mensukseskan putaran Uruguay dari
masyarakat menuju globalisasi karena sejak GATT agar supaya terjadi hubungan
Orde Baru bangsa Indonesia menganut perdangan intemasional yang lebih
ekonomi terbuka. Kemampuan ekspor basil baik.
industri kian menunjukkan kesiapan industri - Melaksanakan AFTA melalui
memasuki era globalisasi. Dalam era mekanisme .CEPT.
globalisasi ekonomi itu telah diambil - Meningkatkan kerjasama Selatan-
langkah-langkah strategis: Selatan utamanya dalam kerjasama
1) Mengembangkan industri dengan daya ekonomi dan teknologi.
saing kuat.
2) Meningkatkan daya saing produk industri. Disadari bahwa tendensi perubahan
3) Secara ofensif melakukan ekspor. masyarakat dunia dimasa datang akan penuh
dengan konflik ekonomi dalam rentangan arus
Dalam memasuki era globalisasi tersebut globalisasi dengan regionalisasi, maka
pengembangan industri ditempuh dengan industri nasional sudah disiapkan dengan
sikap dasar : wawasan jauh kedepan, cermat untuk secara mantap mampu
memperhatikan lingkungan strategis, yang memasuki era globalisasi, maka industri
keduanya itu dipadukan untuk nasional sudah disiapkan dengan cermat untuk

39
UNISIA, NO. 15TAHUN XIIITRIWULANIV-1992

secara mantap mampu memasuki era (2) membangun kawasan-kawasan


globalisasi. Globalisasi ekonomi penuh industri termasuk kawasan terikat.
peluang dan harapan, namun tidak sedikit (3) penyediaan sarana dan prasarana
hambatan dan rintangan. Oleh karcna itu 3) Dampak positif yang sudah mulai
dalam mengembangkan industri nasional dirasakan dalam memanfaatkan relokasi
sangat ditekankan peningkatan daya saing industri itu antara lain kemajuan pesat
serta kerjasama yang erat dan saling industri tekstil dengan ekspornya yang
menguntungkan antara Indonesia dengan terus meningkat, begitu pula industri
negara-negara lain. sepatu, elektronika, mainan anak-anak,
industri barang modal dan Iain-lain.
Relokasi Industri
Peningkatan Pemerataan
Semenjak akhir Pelita IV terjadi
perubahan cepat pada negara-negara maju, Pembangunan industri nasional
utamariya Jepang dan negara-negara industri diselenggarakan dengan beipedoman pada
maju. Banyak industri-industri mereka tidak Trilogi Pembangunan. Pertumbuhan industri
kompetitif lagi yang disebabkan berbagai bergerak dengan cepat semenjak 8 tahun
faktor antara lain dicabutnya GSP naiknya terakhir ini, senantiasadiiringi dengan upaya
biaya tenaga, kelangkaan bahan baku dan pemerataan dalam arti luas. Program
Iain-Iain. Di lain pihak mereka ingin tetap pemerataan ditempuh baik secara sektoral
mempertahankan kemampuan ekspor untuk maupun regional yang dilaksanakan secara
masuk pasaran global. Kondisi ini teipadu guna mewujudkan industri nasional
mendorOng negara-negara industri itu yang tangguh. Diharapkan pada waktu-waktu
mengadakanrelokasi industri kenegara-negara yang akan datang industri nasional
berkembang. Indonesia, Thailand, Malaysia, berkembang secara serasi antara industri dasar,
RRC, Mexico dan Iain-lain merupakan daerah industri hilir dan industri kecil serta
tujuan relokasi yang baik. Relokasi ini sudah berkembang diseluruh Indonesia. Langkah-
barang tentu merupakan peluan bagi negara- langkah yang diambil dalam melaksanakan
negara berkembang yang sedang melakukan program pemerataan itu adalah:
industrialisasi. Dan diketahui bahwa proses
relokasi industri itu tidak akan berlangsung 1. Pengembangan industri kecil.
lama. Sehingga perlu diambil langkah- Sudah menjadi tekad Pemerintah, pada
langkah untuk dapat memanfaatkan peluang tahun 1991 dan selanjutnya
itu seoptimal mungkin. perkembangan industri kecil terus
ditingkatkan dengan cara:
1) Relokasi industri dari negara maju
mencakup semua industri yang sudah (1) Melaksanakan program Bapak
tidak kompetitif lagi di negara asalnya Angkat sebanyak mungkin yang
yang pada umumnya mempunyai pasasran dilakukan oleh:
global. Untuk pengembangan industri, - Perusahaan swasta besar dan
Indonesia memerlukan relokasi industri menengah yang sehat.
tersebut. - Badan Usaha Milik Negara, tidak
2) Dalam memanfaatkan peluang relokasi itu saja BUMN di lingkungan
Indonesia mengambil langkah-langkah: Departemen Perindustrian melainkaii
(1) menciptakan iklim usaha yang meluas pada seluruh BUMN yang
semakin kondusif.

40
Mafjono, Beberapa Kebijaksanaan dalam Industrialisasi

Pelaksanaan program Bapak Angkat Peiaksanaannn program keterkaitan dalam


ini diarahkan utamanya pada bentuk kerjasama saling menguntungkan
pemanfaatan 20% kredit perbankan antara Bapak Angkat Mitra Usaha industri
KUK, pemanfaatan penyisihan 1 - kecil dan penjualan saham perusahaan kepada
5% laba BUMN dan Iain-lain. koperasi, diharapkan dapat menjadi Gerakan
(2) Penjualan saham perusahaan kepada Nasional yang dilaksanakan di seluruh
Koperasi. Indonesia sebagai salah satu sarana
Penjualan saham penis^aan industri mewujudkan pemerataan serta tata ekonomi
ini diarahkan kepada Koperasi sesuai makna pasal 33 UUD 1945. Hingga
Karyawan, Koperasi Unit Desa bulan Maret 1992 telah dikukuhkan
(KUD) dan Koperasi lainnya terkait kerjasama 7.000 Bapak Angkat dengan
litamanya KOPINKRA. Penjualan 37.000 Mitra Usaha Industri Kecil.
saham kepada koperasi ini akan
mempunyai dampak pemerataan juga Perkembangan industri keCil dilaksanakan
dapat ditingkatkan daya saing dari dengan prioritas pemecahan masalah pasar
perusahaan industri yang utamanya dilaksanakan melalui program
keterkaitan sistem Bapak Angkat.
bersangkutan.
(3) Peningkatan bantuan pendidikan dan Perkembangan yang telah dicapai selama
latihan untuk industri kecil. ini adalah sebagai berikut:

1969 Pelita Pelita Pelita Pelita 2111


I II m IV Pelita V

1. Sentral.K 4.600 6.100 7.120

2. Unit Usaha 1,57 1,82 1,93

(juta unit)

3. Tenaga Kerja 4.4 5,9 6,5


(juta orang)

4. Ekspor 136,7 956 1.438

(US$ juta )

41
UNISIA, NO. 15 TAHUN XIIITRIWULANIV • 1992

Yang menggembirakan adalah keperluan masyarakat dan pada gilirannya


pembangunan industri kecil yang mampu integrasi dari WPPI serta sinergi semua
meningkatkan pemerataan pembangunan di sektor terkait dapat ikut mewujudkan
daerah-daerah di luar Jawa. wawasan Nusantara.
(1) Pengembangan sentra-sentra industri
2) Pengembangan industri menengah dari kecil yang tersebar diseluruh wilayah
kelompok aneka industri. Indonesia. Pengembangan sentra-
sentra industri kecil ini dikaitkan
(1) Kelompok aneka industri dengan program Bapak
berkembang sangat cepal, hingga Angkat.Bapak Angkat untuk IBT
sekarang tercatat 28.000 perusahaan. telah ditugaskan BUMN dan
(2) Kelompok industri menengah ini perusahaan swasta tertentu.
tersebar di hampir seluruh wilayah (2) Pengembangan industri kecil di IBT
Indonesia, sesuai potensi masing- utamanya dalam bentuk
masing daerah. pengembangan industri kecil dan
industri yang berdaya saing kuat
Industri menengah dari kelompok aneka untuk memasuki pasaran ekspor.
industri ini terus didorong Industri daya saing kuat di IBT sudah
perkembangannya guna semakin mulai berkembang pada lokasi-
membuka peluang usaha dan penyediaan lokasi'tertentu yang berupa kanlong-
lapangan keija. kantong industri. Dengan
pengembangan wilayah
3) Penyebaran Industri di daerah. pembangunan industri yang
Pengembangan industri terus didorong merupakan upaya pemerataan
pemerataannya keseluruh wilayah pembangunan melalui
Indonesia sesuai potensi daerah, melalui pendekatanregional tersebut, pada
pertumbuhan Wilayah Pusat akhimya merupakan perwujudan
Pertumbuhan Industri (WPPI) yang Wawasan Nusantara.
didalamnya terdapat Zona Industri,
Kantong Industri di IBT, Kawasan Pengembangan Usaha Kecil dan
Industri dan sentra industri kecil. Dengan Menengah.
tumbuh dan berkembangnya wilayah-
wilayah pengembangan ekonomi melalui Sejalan dengan perkembangan industri
WPPI, maka dapat ditingkatkan yang semakin meningkat, usaha kecil dan
pembangunan sektor industri serta menengah juga terus berkembang. Usaha
keterkaitannya dengan sektor ekonomi menengah dan kecil banyak bergerak phda
lainnya yang berkembang secara teipadu kelompok aneka industri dan industri kecil.
dalam suatu tata ruang tertentu. Dewasa Dalam upaya meningkatkan peranan usaha
ini terdapat 5 WPPI dengan 34 Zona, 3 menengah dan kecil telah diambil langkah-
WPPI se^g dikembangkan, terdapat 101 langkah:
Kawasan Industri dan 6.092 Sentra 1) Meningkatkan pengembangan industri
Industri Kecil. Upaya penyebaran kecil melalui pelaksanaan program
pembangunan industri ini telah keteikaitan dan memperluas pencadangan
dikembangkan sehingga potensi sumber usaha untuk industri kecil.
daya alam yang terdapat ditanah Indonesia (1) Pelaksanaan program keterkaitan
itu dapat dimanfaatkan bagi sebesar-besar digerakkan dengan sebanyak

42
Marjono, Beberapa Kebijaksanaa'n dalam Industrialisasi

mungkin mengangkat Bapak Angkat pelaku industri baik sebagai wiraswasta


bagi usaha kecil. Bapak Angkat ini maupun tenaga profesi menjadi sangat
tidak saja dilakukan oleh BUMN strategis dan menentukan. Dalam mehunjang
melainkan juga oleh perusahaan proses industrialisasi yang bergerak semakin
swasta, tidak saja oleh Departemen cepat dan dinamis, dituntut tersedianya tenaga
, Perindustrian melainkan juga oleh profesi dan wiraswasta industri yang cukup
semua instansi dan Pemerintah baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
Daerah. Oleh karena itu SDM menempati posisi
(2) Pencadangan usaha untuk industri kunci dan mempunyai peranan yang sangat
kecil terus diperluas agar supaya penting, maka dalam era tinggal landas nanti,
semakin mendorong tumbuhnya pengembangan SDM menempati priorilas
wiraswasta bam yang bergerak di penting yaitu terciptanya kualitas manusia
industri kecil dalam jumlah yang dan kualitas masyarakat Indonesia yang maju
besar. dalam suasana sejahtera iahir batin.

2) Mempersiapkan dan mendorong Untuk mengatasi kesenjangan tersebut


pelaksanaan modal ventura baik untuk telah, sedang dan akan diupayakan secara
usaha kecil maupun usaha menengah. tems-menerus hal-hal sebagai berikut:
Untuk itu perlu : (1) Pengembangan tenaga profesi melalui 3
(1) Dukungan perbankan guna jalur yaitu : pendidikan formal,
penyediaan modal. pendidikan dan latihah kerja, pengalaman'
(2) Kesediaan usaha besar dan menengah kerja melalui sistem magang dan latihan
terjun dalam venture capital. di tempat
(3) Memperluas pendidikan dan latihan (2) Pengisian tenaga profesi dan penggantian
bagi persiapan tenaga-tenaga yang tenagakerja (ahli)asing pada perusahaan-
hendak bemsaha dalam rangka modal perusahaan industri.
ventura. (3) Pengembangan wiraswasta-wiraswasta
industri melalui berbagai diklat usaha
3) Meningkatkan pengembangan industri mandiri disektor industri.
berskala menengah. Selain usaha Di bidang penyediaan tenaga profesi
menengah di sektor industri yang industri telah diarahkan tersedianya tenaga
memang sudah berkembang cepat,
profesi yang ahli, terampil, terlatih dan
seyogyanya dikembangkan pula usaha
mempunyai sikap profesionalisme yang
menengah di seklor-sektor lainnya seperti tinggi terutama untuk tenaga teknisi
pertanian, perdangan, parpostel dan Iain-
menengah ke atas.
lain.
Di bidang pengembangan tenaga
wiraswasta-wiraswasta diarahkan untuk
4) Mendorong berkembangnya industri
mewujudkan wiraswasta yang tangguh
tertier/jasa dalam arti luas, ulamanya mampu beradaptasi dengan segala perubahan
industri jasa keieknikan karena
terutama wiraswasta tingkat menengah dan
peluangnya cukup besar. kecil.

Sumber Daya Manusia Penguasaan Teknologi Industri.

Dalam pembentukan masyarakal industri Kemampuan bangsa dalam penguasaan


yang maju maka peranan SDM sebagai teknologi industri berkembang semakin maju

43
UNISIA, NO. 15 TAHUN XIIITRIWULANIV -1992

sehingga dapat membentuk basis yang kuat Industri yang Berwawasan


bag! pengembangan kemampuan teknologi Lingkungan
berspektrum luas (broad based technology)
yang terceimin dengan dikuasainya teknologi Dengan mengacu pada UU No. 5 Tahun
diberbagai kelompok industri, industri das^, 1984 tentang Perindustrian, UU No. 4 Tahun
aneka industri dan industri kecil. Kemampuan 1982 tentang Pokok-pokok Pengelolaan
penguasaan teknologi itu mencakup Lingkungan Hidup serta PP No. 29 Tahun
kemampuan dalam rancangan bangun 1986 tentang AMDAL, maka Departemen
perekayasaan dan litbang madya maupun Perindustrian bekerjasama dengan Kantor
teknologi maju/canggih. Menteri Negara Kependudukan dan
Sejalan dengan perkembangan industri, Lingkungan Hidup meningkatkan
kemampuan. penguasaan teknologi makin pelaksanaan pengamanan yang ketat atas
luas basisnya, tampak pada: seluruh kegiatan industri agar supaya
(1) Penguasaan Teknologi Produksi pericembangan industribenar-benardapat:
Telah membentuk basis yang kuat bagi a) Mengamankan aspek-aspek fungsi
pengembangan kemampuan teknologi lingkungan hidup, utamanya dalam
berspektrum luas, yang tercermin dari; mehjaga kelestarian sumber daya alam
• Industri kecil sebanyak 2 juta unit bagi industri menuju terciptanya
usaha menerapkan teknologi pembangunan yang berkelanjutan.
sederhana. b) Saling mendukung dan menguatkan
- Industri skala menengah sebanyak dengan pembangunan sektor-sektor
28.(XK) pabrik menerapkann teknologi lainnya dalam mernanfaatkan sumber daya
madya dan sebagian teknologi alam yang terbatas, sehingga semua
canggih. sumber daya itu dapat dimanfaatkan secara
- Industri dasar (IKD dan IMLDF) optimal bagi pembangunan nasional.
berjumlah 2.000 unit, menerapkan c) Menciptakan "lingkungan yang sejauh
teknologi canggih. mungkin bebas pencemaran baik
(2) Penguasaan Rancangan Bangunan dan pencemaran air, udara, debu, suara
Perekayasaan Industri maupun bentuk-bentuk pencemaran
lainnya, sehingga industri dapat hidup dan
- Kemampuan rancangan bangunan dan
berkembang secara serasi dengan alam
perekayasaan industri semakin mantap serta masyarakat sekitamya.
dalam pembuatan mesin peralatan
pabrik dan peralatan lainnya maupun
Dalam upaya mewujudkan industri yang
bangunan pabrik. Untuk pembangunan
berwawasan lingkungan tersebut, maka telah
pabrik pupuk, semen, kertas dan besi
diadakan kegiatan teipadu antara Departemen
baja kekuatan intinya terdapat pada Perindustrian dengan Kantor Menteri Negara
industri pengolahan berstatus PMDN. KLH dalam:
- Di samping mampu menangani
pembangunan pabrik sendiri, usaha
(1) Penyusunan peraturan dan kebijaksanaan
nasional secara bertahap mulai
di bidang lingkungan hidup yang
memasuki pasaran ekspor, misalnya
pembangunan pabrik pupuk di mempengaruhi /melibatkan kepentingan
Malaysia, pabrik tekstil di Inggris, pengembangan industri (termasuk
pabrik Aluminium Fluorida di RRC penetapan standar-standar nasional di
dan Iain-lain. bidang pencemaran)

44
Marjono, Beberapa Kebijaksanaan dalam Industrialisasi

(2) Evaluasi AMDAL kegiatan industri PDB telah melewati 15%, maka
melalui Komisi AMDAL. perkembangan industri akan cepat, asaikan
(3) Pemantauan dan pengawasan kegiatan ikiim yang menunjang kondusif.
industri yang mempunyai potensi Perkembangan ini sesuai dengan apa yang
dialami oleh Indoesia tahun-tahun terakhir
ancaman dampak lingkungan negatif.
ini.
(4) Pemecahan masalah/kasus, pencemaran
- Apabila peranan sektorindustri padaPDB
dan kerusakan lingkungan hidup yang mencapai sekitaar 19-20%, maka akan
skalanya memerlukan pemecahan mendorong pertumbuhan industri jasa
bersama. (tersier), dimana peluang tersebul
(5) Kampanye dan pemasyarakatan budaya memerlukan penanganan oleh tenaga
lingkungan hidup. akademis dan perguruan tinggii. Peranan
Kajian-kajian masalah pencemaran dan sektor industri Indonesia pada PDB lahun
lingkungan hidup. 1991 mencapai 22,22%, karena itu
(7) Studi-studi pembangunan unit-unit diperkirakan industri jasa (tertier) akan
pengolahan limbah B3 yang terpusat dan tumbuh dengan cepat. Peluang tersebul
konsepsi operasionlist^inya. perlu dimanfaatkan oleh tenaga profesi
(8) Peningkatan kemampuan aparatur yang pada umumnyaberpendidikan tinggi
pemerintah baik kelembagaan, sarana dan dunia perguruan tinggi.
maupun personalia.
Industri jasa (tersier) yang berkembang itu
antara Iain adalah:
Upaya untuk mengembangkan industri
yang berwawasan lingkuangan ini terus
1) Jasa keteknikan/perekayasaan.
ditingkatkan baik secara preventif maupun
Telah berkembang industri jasa di bidang
represif sesuai ketentuan yang telah tercantum
keteknikan, utamanya dalam
dalam UU No. 5 Tahun 1984 tentang
Perindustrian.
(1) Jasa engineering dalam rancang
bangun dan perekayasaan, untuk
Industri Jasa Tersier peralatan pabrik, peralatan canggih.
lainnya serta pabrik secara utuh.
Perkembangan industri nasional sudah (2) Jasa pemeliharaan/repair and
mulai mampu merubah struktur ekonomi maintenance mesin-mesin dan
yang seimbang antara industri dan pertanian. peralatan pabrik lainnya, termasuk
Intensitas perubahan struktur tersebul inspeksi teknis.
memberikan dampak luas pada kegiatan (3) Jasa pengembangan teknologi
ekonomi lainnya, utamanya dalam melalui berbagai kegiatan litbang
menumbuhkembangkan kegitan jasa, terapan guna mendukung daya saing
kegiatan jasa yang lus, merupakan lapangan produksi.
berusaha bagi masyarakat luas. Apabila kita (4) Jasa konstruksi pabrik secara utuh.
amati perkembangan proses industrialisasi di (5) Jasa inspeksi peralatan canggih.
negra-negara maju, maka dapat diamati proses (6) Jasa survey, pengujian mutu dan Iain-
perkembangan yang fundamental sebagai lain.
berikut: (7) Jasa penyiapan AMDAL
- Apabila pernanan sektor industri pada (8) Jasa-jasa keteknikan lainnya.

.45
UNISIA.no. ISTAHUNXIIITRlWULANIV-1992

2) Jasa-jasa lain seperti jasa manajemen, Dalam usaha mengembangkan sektor


keungan, perbankan, jasa promosi, jasa industri disamping diarahkan untuk
indormasi dan Iain-lain. mempercepat laju pertumbuhan ekonomi,
secara simultan juga dikembangkan upaya
menuju pemerataan ekonomi melalui
Penutup. pengembangan industri kecii yang dilakukan
melalui sentra industri kecil maupun industri
Melalui peletakan kebijaksanaan strategis kecil non sentra. Program pembinaan telah
utama kebijaksanaan penunjang yang dilakukan dan akan selalu ditingkatkan
dilancarkan semenjak awal Pelila IV yang melalui program Bapak Angkat- Anak
sekalaigus juga merupakan strategi Angkat serta Kopinkra-kopinkra di daerah-
Pembangunan Industri Nasional Indonesia, daerah. Disamping itu juga penyediaan dana
maka pada akhir PJPT I atau akhir Pelita V melalui BUMN yang menyisihkan 5% dari
sektor industri telah mampu memenuhi keuntungan bersih untuk pembinaan industri
amanat GBHN yaitu terciptanya kecil dan berbagai fasilitas seperti Unit
keseimbangan antara sektor industri dengan Pelayanan Teknis di sentra-sentra industri
sektor pertanian. Ha! tersebut tercermin antara kecil. Bantuan penyediaan dana perbankan
laindarisumbangan sektorindustri padaakhir 20% untuk pengusaha golongan ekonomi
tahun 1991 telah mencapai 22,22% dan lemah termasuk industri kecil serta
sektor pertanian 19,62%. Disamping itu penyerahan pemilikan saham dari industri
sektorindustri telah mampu beiperan sebagai besar kepada koperasi.
penggerak utama pembangunan, utamanya Persebaran industri dilakukan melalui
mampu meningkatkan ekspor non migas pengembangan Wilayah Pusat Pertumbuhan
dimana pada tahun 1991 ekspor nonmigas Industri (WPPI). Zona-zona industri,
mencapai US$ 10.247,0 milyar dibanding Kawasan-kawasn Industri dan kantong-
dengan ekspor migas US$ 10.804,9 milyar. kantong Industri. Pembentukan WPPI
Ekspor hasil indusrti (industri pengolahan) diharapkan akan secara simultan
mencapai US $ 15.386,0 milyar atau 8432% mengembangkan wwlayah tersebut termasuk
dari total ek^r non migas atau 52,80% dari pengembangan industri kecil yang terkait
total seluruh ekspor. dengan industri menengah dan besar.
Keberhasilan sektor industri seperti Sejalan dengan perkembangan sektor
tersebut diatas juga didukung oleh makin industri berkembang pula kemampuan
meningkatnya daya saing komoditi hasil penguasaan teknologi termasuk rancang
industri sehingga mampu melakukan bangun dan perekayasaan industri, itiakin
terobosan dan penetrasi ke pasaran meningkatnyakualitas sumber daya manusia
intemasional. Peningkatan daya saing termasuk ketrampilan, kewiraswastaan,
tersebut dkipayakan melalui: profesionalisme ddaamn managerial. Di
samping itu tumbuhnya sektor industri juga
dapat memacu pertumbuhan industri tertier
- Pengembangan industri yang
yang berupa industri jasa-jasa seperti jasa
memanfaatkan sumberdaya alam
- Pengembangan industri yang perbankan, jasa keteknikan, perdagangan,
memanfaatkan keunggulan sumber daya telekomunikasi dan sebagainya.
manusia. Menyongsong memasuki tahap tinggal
- Pengembangan industri yang merupakan landas sektor industri hams makin dipacu
gabungan antara.keduanya. perkembangannya. Dalam kaitan tersebut

46
Marjono, Bdberapa Kebijaksanaan dalam Industrialisasi

maka pemantauan terhadap lingkungan Dalam mempercepat laju industrialisasi


strategis yang berpengaruh perlu makin dan industri yang berdaya saing kuat, maka
ditingkatkan mengingat makin derasnya arus dukungan scktor Iain sangat diperlukan
globalisasi dan terkonsentrasi kegiatan negara seperti antara lain : dana investasi, sumbar
-negara pada bidang ekonomi sebagai akibat daya manusia yang makin berkualitas,
berakhirnya perang dingin. Untuk itu pengusaan teknologi, perdagangan,
peningakatan daya saing harus makin telekomunikasi, iransportasi dan sebagainya.
ditingkatkan melalui pengingkatan efisiensi Diharapkan pada PJPT II maka peranan
dan produktivitas sektor industri, industri jasa-jasa akan sangat meningkaL

47

Anda mungkin juga menyukai