Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ILMU DASAR KEPERAWATAN

Dosen pengampuh: wahdaniah, S.kep.Ns.,M.Kes

Kelompok 2 bakteri:

1. Siti aisyah syahrul70300123003


2. Anisa amiruddin 70300123008
3. Najwa Juliandini Anisa Baso 70300123013
4. Jumriani 70300123013
5. Marwah aulia 70300123030
6. Adelia Ridwan 70300123035
7. Nur fadilah kamaruddin 70300123038

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS NEGERI

ALAUDDIN MAKASSAR 2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah swt atas rahmat-nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul "Bakteri". Makalah in disusun agar pembaca
dapat menambah wawasan lebih luas tentang materi sistem perkemihan tubuh manusia. Tak lupa
pula kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Wahdania S.Kep.Ns.M.Kes selaku dosen
pengampu mata kuliah ilmu dasar keperawatan dasar,, dan kepada pihak-pihak yang telah
membantu kami dalam membuat makalah ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik.

Kami menyadari bahwa makalah kami masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami berharap atas kritikan dan saran yang membangun dari para pembaca agar makalah ini
menjadi lebih baik. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.

Sekian dan terimakasih. Wassalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuuh.

Gowa, 27 Maret 2024

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2
A.Latar belakang 4
BAB II 5
PEMBAHASAN 5
A.Pengertian 5
B.Struktur dan anatomi bakteri 6
C,Klasifikasi bakteri 7
D.Jenis penyakit yang ditimbulkan bakteri 9
E. Proses infeksi/pathogenesis bakteri 10
BAB III 12
PENUTUP 12
A.Kesimpulan 12
BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Bakteri adalah organisme prokariotik yang umumnya tidak mempunyai


klorofil, dan reproduksi aseksualnya terjadi melalui pembelahan sel. Bakteri
merupakan makhluk hidup yang juga memiliki DNA, akan tetapi DNA bakteri
tidak berada pada nukleus yang juga tidak mempunyai membran sel. DNA
non-chromosomal dari bakteri tergabung menjadi satu plasmid yang
berbentuk kecil dan sirkuler.
Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih
tersebar luas dibandingkan mahluk hidup yang lain . Bakteri memiliki ratusan
ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang
ekstrim. Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan mahluk hidup
yang lain. Ciri yang dimaksud yaitu uniselluler dan prokariot serta umumnya
tidak memiliki klorofil dan berukuran renik. Yaitu memiliki ukuran (panjang)
berkisar antara 0,15 – 15μ (2020).

‫إَّنٱلَّلََهَلَيْسَتْح ِىَأن َيْض ِر َبَم َثًال َّم ا بَ ُعوَض اة َفَم ا فَ ْو قَ َها‬


“Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa
nyamuk atau yang lebih rendah dari itu”. ( Q.S Al-baqarah[1]:26 )

Lafadz famaa fauqohaa ("atau yang lebih rendah dari itu") pada ayat diatas
maksudnya yaitu sesuatu yang lebih rendah dari nyamuk dalam hal makna dan
fisik mengingat nyamuk adalah makhluk kecil yang tidak berarti.
Adapun ukuran hewan yang lebih kecil dibanding nyamuk antara lain yaitu
bakteri.
BAB II

PEMBAHASAN
A.Pengertian

Bakteri adalah organisme prokariotik yang umumnya tidak mempunyai klorofil,


dan reproduksi aseksualnya terjadi melalui pembelahan sel. Bakteri merupakan makhluk
hidup yang juga memiliki DNA, akan tetapi DNA bakteri tidak berada pada nukleus yang
juga tidak mempunyai membran sel. DNA non-chromosomal dari bakteri tergabung
menjadi satu plasmid yang berbentuk kecil dan sirkuler. Bakteri merupakan organisme
yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas dibandingkan mahluk hidup yang
lain . Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada
tempat-tempat yang ekstrim. Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan
mahluk hidup yang lain. Ciri yang dimaksud yaitu uniselluler dan prokariot serta
umumnya tidak memiliki klorofil dan berukuran renik. Yaitu memiliki ukuran (panjang)
berkisar antara 0,15 – 15μ.

B.Struktur dan anatomi bakteri


Berikut merupakan penjelasan dari struktur sel pada bakteri:

1. Kapsul(Kapsula)

Kapsul adalah lapisan mucus (lendir) yang melapisi sel dalam. Lender tersebut tersusun
dari air dan polisakarida yang biasanya terdapat pada bakteri saprofit. Lendir yang
terkumpul kemudian menebal dan membentuk kapsul yang tersusun atas glikoprotein.
Kapsul terbentuk dari hasil metabolism sel. Kapsul berfungsi untuk menempel pada
substrat dan memberikan resistensi dan perlindungan diri terhadap sistem pertahanan
inang. Kapsul sistem pertahanan inang. Kapsul bergelatin juga dapat berperan sebagai
pengikat antara sel – sel pada bakteri untuk membentuk koloni.

2. Dinding Sel

Dinding sel tersusun dari peptidoglikan, yaitu sejenis polisakarida yang berkaitan dengan
protein. Dinding sel memiliki dinding yang tebal dan kaku sehingga berfungsi untuk
mempertahankan bentuk sel, perlindungan fisik/mekanis, dan menjaga agar sel tidak
pecah dalam media hipertonis (lebih kental). Berdasarkan lapisan dinding selnya, ahli
bakteriologi asal Denmark Hans Christian Gram mengelompokan bakteri menjadi dua,
yaitu bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif. Bakteri Gram positif memiliki
lapisan peptidoglikan tebal yang akan bewarna ungu jika diberi pewarna Gram.
Sementara bakteri Gram negatif meiliki lapisan peptidologikan yang lebih tipis dan akan
bewarna merah atau merah muda jika diberi pewarna Gram.

3. Membran Sel/Membran Plasma

Membran sel atau membran plasma tersusun dari fosfolipid dan protein. Sifatnya
semipermeabel dan berfungsi untuk mengatur keluar masuknya zat ke dalam dan ke luar
sel bakteri.

4. Pili

Pili merupakan rambut – rambut halus yang tumbuh dari dinding sel. Mirip dengan
flagela, tapi ukuranya lebih pendek dan bentuknya kaku. Pili berfungsi untuk memantu
perlekatan pada substrat dan penyaluran materi genetik pada saat konjugasi.
5. Flagela

Flagela disebut juga bulu cambuk yang terdapat pada dinding sel. Flagela berfungsi
sebagai alat gerak. Flagela hanya dimiliki oleh bakteri yang berbentuk batang, koma
(vibrio), dan spiral. Flagela memiliki struktur yang kompleks tersusun atas bermacam –
macam protein.

6. Sitoplasma

Sitoplasma merujuk kepada cairan tidak berwarna yang tersusun dari air, bahan organik
(protein, karbohidrat, lemak), garam mineral, enzim, ribosom, dan asam nukleat.
Sitoplasma merupakan tempat terjadinya reaksi metabolisme pada bakteri.

7. Ribosom

Ribosom adalah organel kecil yang berfungsi sebagai tempat terjadinya sisntetis protein.
Ribosom terdiri dari senyawa protein. Jumlah ribosom dalam suatu sel bakteri mencapai
ribuan sebagai organ yang akan mensintetis protein.

8. Nukleoid

Nukleoid adalah nucleus tempat berkumpulnya DNA kromosomal bakteri.

9. Plasmid

Plasmid berfungsi dalam rekayasa genetika sebagai vector yang membawa gen asing
yang ingin disisipkan pada bakteri.
C,Klasifikasi bakteri

A. Berdasarkan suhu pertumbuhannya

1) Bakteri Hipertermofil: Hidup pada suhu diatas 90° C, misalkan di hidrothermal.


2) Bakteri Termofil: bakteri yang tumbuh optimal pada suhu lebih dari 45 °C, dan kisaran
umum pertumbuhan antara 45-80° C. Tumbuh dalam sumber air panas, tanah padang
pasir, dan spa.
3) Bakteri Mesofil: Hidup pada suhu 20° C-40° C, namun kisaran optimumnya 30° C-38°
C. Habitat yang cocok di tanah, air dan tubuh vertebrata.
4) Bakteri Psikrofil: hidup pada suhu 0° C-30°C. Terdapat di dasar lautan, di daerah kutub
dan di bahan makanan yang didinginkan.

B. Berdasarkan cara Memperoleh oksigen


Berdasarkan cara memperoleh oksigen, bakteri dikelompokan menjadi:

1) Bakteri Aerob: Bakteri aerob adalah bakteri yang membutuhkan oksigen bebas untuk
memperoleh energinya. Contoh bakteri aerob adalah Nitrosomonas, Nitrosococcus, dan
Nitrobacter.
2) Bakteri Anaerob obligat: bakteri yang tidak membutuhkan oksigen bebas untuk
memperoleh energinya. Jika ada oksigen bebas maka akan mati. Energi diperoleh dari
proses perombakan senyawa organik tanpa menggunakan oksigen yang disebut
fermentasi. Contohnya Thiobacillus dan Bacillus.
3) Bakteri Anaerob fakultatif: bakteri yang bisa hidup dalam kondisi ada atau tidak
oksigen bebas. Contohnya Escherichia coli, Salmonella dan Staphylococcus.
4) Anaerob aerotoleran: dapat hidup walaupun terdapat oksigen di sekitarnya, tetapi
mereka tetap anaerobik karena mereka tidak menggunakan oksigen sebagai akseptor
elektron terminal.
5) Bakteri Mikroaerofil: dapat tumbuh jika ada oksigen bebas (O2) dalam jumlah sedikit
(Kurang dari 0,2 atm), contohnya Helicobacter pylori.
C. Berdasarkan karakteristik dinding sel nya

Pengelompokan bakteri berdasarkan karakteristik dinding selnya. dikembangkan oleh


Hans Christian Gram. Melalui sistem pewarnaan Gram, yaitu bakteri dikelompokan
menjadi bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Bakteri gram negatif mempunyai zat
lipid yang sangat mudah larut selama pencucian dengan menggunakan alkohol, sehingga
pori yang ada pada dinding sel membesar sehingga menyebabkan permeabilitas pada
dinding sel menjadi besar, dan zat warna yang diserap menjadi mudah untuk dilepaskan
sehingga bakteri menjadi tidak berwarna. Sedangkan bakteri gram positif mempunyai sifat
yang berbeda jika dibandingkan dengan bakterigram negatif, dimana bakteri gram positif
pada saat proses pencucian dengan alkohol mengalami denaturasi protein pada dinding sel
nya. Sehingga menyebabkan protein menjadi keras dan kaku, kemudian pori akan menjadi
kecil dan permeabilitas menjadi kurang sehingga kristal violet tetap dipertahankan dan
mengakibatkan muncul warna ungu.

D.Jenis penyakit yang ditimbulkan bakteri

Peranan Bakteri yang Merugikan


Bakteri dikatakan merugikan karena menyebabkan penyakit pada manusia, hewan, dan
tumbuhan atau menghasilkan toksin.

o Bakteri penyebab penyakit pada manusia


- Mycobacterium tuberculosis, penyebab penyakit TBC.
- Mycobacterium leprae. Penyebab penyakit menular yaitu kusta/lepra.
- Salmonella typhosa, penyebab penyakit tifus.
- Shigella dysentriae, penyebab penyakit disentri.
- Diplococcus pneumoniae, penyebab penyakit radang paru-paru.
- Treponema pallidum, penyebab penyakit sifilis (raja singa).
- Meningococcus, penyebab meningitis, yaitu penyakit meningitis.
- Neisseria gonorrhoea, penyebab penyakit kencing nanah.
- Vibrio cholerae, penyebab penyakit kolera.
- Clostridium botulinum, penyebab keracunan makanan kaleng
- Clostridium tetani, penyebab penyakit tetanus
- Propionibacterium acne, penyebab jerawat

o Bakteri penyebab penyakit pada hewan


- Campylobacterfetus sp. penyebab keguguran pada sapi dan kambing.
- Bacillus anthracis, menyebabkan penyakit antraks pada temak.
- Actynomyces bovis, penyebab penyakit bengkak pada rahang sapi.
- Pasteurella multocida, penyebab kolera pada unggas
- Mycoplasma capricolum, penyebab pneumonia pada kambing

o Bakteri penyebab penyakit pada tumbuhan


- Agrobacterium tumefaciens, penyebab tumor pada tumbuhan dikotil.
- Pseudomonas cattleyae, menyerang tanaman anggrek.
- Pseudomnonas solanacearum, menyerang tanaman pisang.
- Bacterium papaye, menyerang tanaman pepaya.

E. Proses infeksi/pathogenesis bakteri

Infeksi bakteri adalah kondisi ketika bakteri masuk ke dalam jaringan tubuh lalu
berkembang biak dan menyebabkan peradangan. Penyakit ini bisa menyerang bagian
tubuh mana pun, mulai dari kulit, paru-paru, saluran cerna, kandung kemih, hingga otak.

Bakteri adalah mikroorganisme bersel tunggal yang dapat ditemukan di air, tanah, bahkan
di dalam tubuh manusia. Beberapa spesies bakteri memiliki manfaat dan biasanya tidak
menimbulkan penyakit. Akan tetapi, ada pula sejumlah bakteri yang dapat
menyebabkan infeksi.
Bakteri dapat masuk ke dalam tubuh melalui berbagai tempat, misalnya luka, hidung,
mulut, atau mata. Saat terjadi infeksi bakteri, sistem kekebalan tubuh akan berusaha
membunuh bakteri. Proses inilah yang kemudian menyebabkan demam, menggigil,
lemas, dan tanda-tanda peradangan, seperti nyeri, bengkak, dan kemerahan.

Penyebab Infeksi Bakteri

Infeksi bakteri terjadi ketika bakteri yang merugikan masuk ke dalam tubuh dan
berkembang biak dengan cepat. Berikut ini adalah beberapa penyakit infeksi bakteri dan
jenis bakteri penyebabnya:

● Anthraks, yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis

● Demam rematik, yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus tipe A

● Tuberkulosis, yang terjadi karena bakteri Mycobacterium tuberculosis

● Pneumonia, yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae atau

Mycoplasma pneumoniae

● Vaginosis bakterialis, yang diakibatkan oleh bakteri anaerob

● Meningitis, yang terjadi akibat bakteri Streptococcus grup B, Neisseria

meningitidis, atau Listeria monocytogenes

● Gonore, yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae

● Tetanus, yang terjadi akibat bakteri Clostridium tetani

● Demam Q, yang diakibatkan oleh bakteri Coxiella burnetiid

Infeksi bakteri dapat menular melalui berbagai cara, yaitu:


1. Menyentuh Benda yang Terkontaminasi Bakteri
Tangan adalah media penyebaran penyakit. Pasalnya, manusia menggunakan tangan
untuk beraktivitas dan menyentuh banyak hal di sekitarnya. Itu mengapa kamu
dianjurkan cuci tangan pakai sabun sebelum makan, setelah pergi ke toilet, setelah
menyentuh hewan, dan sebelum menyentuh wajah untuk meminimalkan risiko
penularan penyakit. Kebiasaan makan tanpa mencuci tangan bukan hanya memicu
diare, tapi juga penyakit lain yang disebabkan oleh bakteri, jamur, dan parasit lainnya.

2. Menyebar Lewat Udara


Bakteri bisa menyebar lewat udara sama seperti virus. Penyebaran ini terjadi saat
pengidap infeksi bakteri batuk atau bersin tanpa menutup mulut. Kamu dianjurkan
untuk menggunakan masker saat bepergian ke tempat ramai, seperti kereta api, pasar,
rumah sakit, dan lingkungan padat lainnya. Masker bisa digunakan saat kamu sakit
untuk mencegah penularan penyakit. Atau, kamu bisa menutup mulut saat batuk atau
bersin dan bersihkan tangan pakai sabun setelahnya.
3. Kontaminasi Silang Makanan
Proses memasak bisa menjadi sumber penularan penyakit akibat bakteri. Misalnya
proses memasak yang kurang bersih, tidak mencuci tangan setelah menyentuh
makanan mentah, serta menggunakan peralatan masak yang sama untuk makanan
mentah dan sayuran. Beberapa infeksi penyakit akibat kontaminasi silang makanan
adalah diare, botulisme, hingga keracunan makanan. Kondisi ini bisa dicegah dengan
mencuci tangan sebelum memasak, menyentuh makanan mentah (seperti ikan dan
daging), dan sebelum makan. Gunakan juga peralatan terpisah untuk makanan mentah
dan bahan masakan lainnya. Selain itu, pastikan peralatan memasak yang digunakan
dalam keadaan bersih sebelum digunakan.

Selain tiga cara di atas, infeksi bakteri bisa terjadi akibat minum air yang tercemar,
menyentuh hewan yang sakit, dan berhubungan intim dengan pengidap penyakit
menular seksual tanpa pakai kondom.

Begini Cara Bakteri Menyebabkan Penyakit


Bakteri menyebabkan penyakit dengan berbagai cara. Caranya mulai dari
berkembang biak secara berlebihan, menghancurkan jaringan tubuh secara langsung,
hingga menghasilkan racun yang membunuh sel - sel tubuh. Bakteri hanya bertahan
lama dalam tubuh setelah berhasil menginfeksi.

Bakteri nantinya menyerap nutrisi dan energi hingga menghasilkan racun yang
membahayakan tubuh. Akibatnya, seseorang yang terinfeksi bakteri mengalami gejala
demam, sesak napas, batuk, mual, muntah, diare, hingga muncul ruam kemerahan.
Maka itu, tes mikrobiologi dibutuhkan untuk menetapkan diagnosis penyakit akibat
infeksi bakteri.
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Berdasarkan materi yang telah disampaikan, dapat disimpulkan bahwa bakteri


adalah organisme prokariotik yang memiliki banyak peran penting dalam kehidupan.
Mereka dapat ditemukan di berbagai lingkungan dan memiliki beragam bentuk serta
ukuran. Bakteri memiliki kemampuan untuk menyebabkan penyakit pada manusia
dan hewan, namun juga berperan sebagai dekomposer yang membantu dalam proses
daur ulang nutrisi. Beberapa bakteri juga digunakan dalam industri makanan, farmasi,
dan bioteknologi. Untuk mengendalikan pertumbuhan bakteri yang berbahaya,
penting untuk menjaga kebersihan, melakukan sanitasi, dan menggunakan
antibiotik dengan bijak.
DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, M. (2021). Retrieved from itenes repository: http://eprints.itenas.ac.id/1554/5/5.pdf


T, D. M. (2023, Desember 26). Infeksi Bakteri. Alodokter, p. 1.
Tina Yulistania, T. L. (2020). Modul Pembelajaran Biologi Bakteri. Jakarta: Ade Suryanda.

Anda mungkin juga menyukai