Anda di halaman 1dari 36

COVER

TUGAS 1
DRAFT ARTIKEL

PENGEMBANGAN MODUL AJAR BERDIFERENSIASI KONTEN


BERBANTUAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN KOMUNIKASI SISWA DALAM MENGGALI
INFORMASI TEKS EKSPLANASI ILMIAH KELAS VI SD NEGERI LEBAN
KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Inovasi
Pembelajaran Bahasa SD

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ida Zulaeha, M.Hum.
Dr. Panca Dewi Purwati, M.Pd.

Disusun oleh:
Shofa Rahayu
NIM. 2399010113

PENDIDIKAN DASAR S2
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2024
Shofa Rahayu
2399010113

DRAFT ARTIKEL

1. Draft Judul
Pengembangan modul ajar berdiferensiasi konten berbantuan artificial intelligence
untuk meningkatkan keterampilan komunikasi siswa dalam menggali informasi
teks eksplanasi ilmiah kelas VI SD Negeri Leban Kecamatan Boja Kabupaten
Kendal.

2. Pendahuluan
a. Latar Belakang
Temuan masalah yang paling sering muncul dalam kegiatan belajar terkait
capaian pembelajaran elemen membaca dan memirsa siswa mampu membaca
kata-kata dengan berbagai pola kombinasi huruf dengan fasih dan indah serta
memahami informasi dan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, literal,
konotatif, dan kiasan untuk mengidentifikasi objek, fenomena, dan karakter.
Peserta didik mampu mengidentifikasi ide pokok dari teks deskripsi, narasi dan
eksposisi, serta nilai-nilai yang terkandung dalam teks sastra (prosa dan pantun,
puisi) dari teks dan/atau audiovisual di SD Negeri Leban, Kecamatan Boja,
Kabupaten Kendal adalah :
a) Peserta didik yang sudah lancar membaca seringkali mengalami kesulitan
dalam memahami teks karena keterbatasan pemahaman kosakata.
b) Peserta didik kesulitan menggali ide pokok dalam suatu bacaan.
c) Kemampuan membaca peserta didik belum benar-benar fasih.
d) Peserta didik memiliki beragam gaya belajar yang perlu terpenuhi dalam
kegiatan belajar.
e) Peserta didik kesulitan mengidentifikasi nilai-nilai yang terkandung dalam
teks.
f) Peserta didik kurang tertarik dalam kegiatan membaca. Hanya sebagian
kecil peserta didik yang menyukai kegiatan membaca teks eksplanasi.
Shofa Rahayu
2399010113

g) Peserta didik kurang mampu mengekspresikan kreativitas dalam menulis


teks eksplanasi.
h) Kurangnya penggunaan materi audiovisual sehingga membuat
pembelajaran menjadi kurang menarik.
i) Kurang beragamnya media pembelajaran yang dapat memfasilitasi
keberagaman yang ada pada peserta didik.

b. Rumusan Masalah
1) Bagaimana mengembangkan media berdiferensisasi berbantuan artificial
intelligence untuk meningkatkan keterampilan komunikasi peserta didik
dalam menggali informasi teks eksplanasi ilmiah kelas VI SD Negeri
Leban Kecamatan Boja Kabupaten Kendal ?
2) Bagaimana modul ajar berdiferensiasi konten berbantuan artificial
intelligence meningkatkan keterampilan komunikasi peserta didik dalam
menggali informasi teks eksplanasi ilmiah kelas VI SD Negeri Leban
Kecamatan Boja Kabupaten Kendal?

3. Kajian Pustakan dan Kerangka Teoretis


a. Kajian Pustaka
1) Salfera, Novi. (2017), yang berjudul “Meningkatkan kemampuan menulis
teks eksplanasi dengan menggunakan media gambar berseri pada siswa
kelas VII”. Penelitian ini membahas masalah mengenai sebagian besar
siswa belum mampu mengungkapkan gagasannya melalui menulis teks
eksplanasi. Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut dengan
menggunakan media gambar berseri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terjadinya peningkatan kemampuan siswa dalam menulis teks eksplanasi.
Peningkatan kemampuan siswa itu terlihat dalam mengungkapkan isi
tulisan, struktur, kosakata, kalimat dan mekaniknya. Ini membuktikan
Shofa Rahayu
2399010113

bahwa gambar berseri cocok digunakan dalam pembelajaran menulis teks


eksplanasi.1
2) Yusuf, A. B., & Dahlan, M. (2021) yang berjudul “Peningkatan
Keterampilan Menyusun Teks Eksplanasi dengan Model Investigasi
Kelompok dan Media Visual pada Siswa Kelas VIII SMPN 21 Kota
Makassar.” Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan
menulis teks ekplanasi melalui penerapan model Investigasi kelompok dan
menggunakan media visual. Metode penelitian yang digunakan adalah
kuantitatif dan deskripsi kualitatif. Pada studi awal, penelitian ini
melibatkan mitra kerjasama guru Bahasa Indonesia SMPN 21 Kota
Makassar untuk mendapatkan informasi terkait kondisi pembelajaran
Bahasa Indonesia pada aspek keterampilan menulis teks eksplanasi dan
tempat penelitian dalam menerapkan model Investigasi kelompok dan
penggunakan media visual. Hasil penelitian ini menunjukkan proses
pembelajaran keterampilan menyusun teks eksplanasi dengan model
investigasi kelompok dan media visual pada siswa kelas VIII SMPN 21
Kota Makassar dari siklus I ke siklus II yaitu dengan rerata persentase
9.99% menjadi 91.67% dan mengalami peningkatan sebesar 91.67%. 2
3) Farida, V. C. (2023) yang berjudul “Implementasi Pembelajaran
Berdiferensiasi pada Materi Teks Berita KelasVII SMPN 4 Surakarta
Tahun Ajaran 2022/2023.” Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
dan menjelaskan (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) evaluasi, (4)
(kendala dan (5) solusi pembelajaran berdiferensiasi pada materi teks berita
kelas VII SMPN 4 Surakarta tahun ajaran 2022/2023. Penelitian ini
menggunakan jenis deskrptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus.
Sumber data yang digunakan berupa tuturan dan tindakan guru Bahasa

1 Salfera, Novi. (2017). Meningkatkan kemampuan menulis teks eksplanasi dengan menggunakan media

gambar berseri pada siswa kelas VII. Jurnal EDUCATIO: Jurnal Pendidikan Indonesia, 3(2), 32-43.
2 Yusuf, A. B., & Dahlan, M. (2021). Peningkatan Keterampilan Menyusun Teks Eksplanasi dengan Model

Investigasi Kelompok dan Media Visual pada Siswa Kelas VIII SMPN 21 Kota Makassar. Jurnal Onoma:
Pendidikan, Bahasa, Dan Sastra, 7(2), 541-552.
Shofa Rahayu
2399010113

Indonesia dan siswa-siswi kelas VII D SMPN 4 Surakarta. Teknik


pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data penelitian ini yakni
wawancara, observasi langsung dan dokumen. Penelitian ini menggunakan
teknik uji validitas data dengan triangulasi sumber data dan metode. Teknik
analisis data yang digunakan teknik analisis mengalir oleh Miles &
Huberman dengan model interaktif (1) pengumpulan data, (2) reduksi data,
(3) penyajian data, dan (4) penarikan simpulan dan verifikasi. Hasil dari
penelitian ini pada tahap perencanaan, guru melakukan pemetaan
kebutuhan peserta didik, membuat modul ajar beserta Alur Tjuan
Pembelajaran (ATP) dan menentukan Kriteria Ketuntasan Tujuan
Pembelaajaran (KKTP). Pada tahap pelaksanaan guru melaksanakan
pembelajaran dengan model berdiferensiasi berdasarkan konten, proses dan
produk sesuai dengan hasil diagnostik siswa yaitu viasual, auditori dan juga
kinestetik. Pada tahap evaluasi, penelitian ini menggunakan asesmen
diagnostik, formatif dan juga sumatif. 3
4) Nuramila, N., Ali, A. H., Agustin, P. D., Djou, D. N., & Sartika, E. (2024)
yang berjudul “Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis Virtual Assistant
Pictory & Fliki AI (Artificial Intelligence) Di SMP Negeri 6 Kota
Gorontalo.” Penelitian ini membahas mengenai peran dari pengajar yang
sangat ditransformasi oleh kecerdasan buatan ini termasuk dalam hal
pembuatan media pembelajaran. Media dalam hal ini sangat diperlukan
untuk dapat menarik antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran, serta
untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, bermakna, kreatif,
dan interaktif. Adanya penggunaan Pictory dan Fliki AI menjadikan guru
lebih mudah dalam membuat media pembelajaran karena fitur Pictory dan
Fliki yang mampu memvisualkan sebuah teks menjadi video edukasi secara
otomatis sesuai dengan topik tertentu. Sasaran kegiatan dalam pelaksanaan

3
Farida, V. C. (2023). Implementasi Pembelajaran Berdiferensiasi pada Materi Teks Berita KelasVII
SMPN 4 Surakarta Tahun Ajaran 2022/2023.
Shofa Rahayu
2399010113

pengabdian ini adalah guru-guru yang ada di SMP Negeri 6 Kota Gorontalo.
Kegiatan ini memberikan kontribusi terhadap terciptanya pembelajaran
yang kreatif dan menyenangkan dengan berbasis pada perkembangan
zaman yaitu penggunaan teknologi. Pelaksanan kegiatan pengabdian ini
menggunakan metode Pelatihan dan Pendampingan.4

b. Kerangka Teoretis
1) Definisi Modul Ajar Kurikulum Merdeka
Kurikulum merdeka belajar memiliki empat prinsip yang diubah
menjadi arahan kebijakan baru, yaitu; 1) USBN telah diganti menjadi ujian
asesmen, hal ini untuk menilai kompetensi siswa secara tes tertulis atau
dapat menggunakan penialain lain yang sifatnya lebih komprehensif
seperti penugasan, 2) UN diubah menjadi asesmen kompetensi
minimum dan survei karakter, kegiatan ini bertujuan untuk memacu
guru dan sekolah untuk meng-upgrademutu pada pemelajaran dan tes
seleksi peserta didik ke jenjang selanjutnya tidak dapat dijadikan sebagai
acuan secara basic.Asesmen kompetensi minimum untuk menilai literasi,
numerasi, dan karakter. 4) RPP, berbeda dengan kurikulum sebelumnya
yang mana RPP mengikuti format pada umumnya. Kurikulum merdeka
memberikan keleluasaan bagi guru untuk dapat secara bebas memilih,
membuat, menggunakan, dan mengembangkan format RPP. Hal yang
perlu diperhatikan adalah 3 komponen inti pada pembuatan RPP yaitu
tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan asesmen. RPP kini
terkenal dengan modul ajar.5
Modul ajar merupakan perangkat pembelajaran atau rancangan
pembelajaran yang berlandaskan pada kurikulum yang diaplikasikan

4 Nuramila, N., Ali, A. H., Agustin, P. D., Djou, D. N., & Sartika, E. (2024). Pembuatan Media

Pembelajaran Berbasis Virtual Assistant Pictory & Fliki AI (Artificial Intelligence) Di SMP Negeri 6 Kota
Gorontalo. Jurnal Pengabdian Bersama Masyarakat Indonesia, 2(1), 55-65.
5 Maulida, U. (2022). Pengembangan modul ajar berbasis kurikulum merdeka. Tarbawi: jurnal pemikiran

dan pendidikan islam, 5(2), 130-138.


Shofa Rahayu
2399010113

dengan tujuan untuk menggapai standar kompetensi yang telah


ditetapkan.6 Modul ajar mempunyai peran utama untuk menopang guru
dalam merancang pembelajaran.7 Pada penyusunan perangkat
pembelajaran yang berperan penting adalah guru, guru diasah kemampuan
berpikir untuk dapat berinovasi dalam modul ajar. Oleh karena itu
membuat modul ajar merupakan kompetensi pedagogik guru yang perlu
dikembangkan, hal ini agar teknik mengajar guru di dalam kelas lebih
efekti, efisien, dan tidak keluar pembahasan dari indikator
pencapaian.
2) Pembelajaran Berdiferensiasi
a) Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi
Menurut Tomlinson dalam Fitriyah, F., & Bisri, M. (2023),8
pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha untuk menyesuaikan proses
pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu
setiap murid. Pembelajaran berdiferensiasi bukanlah berarti bahwa guru
harus mengajar dengan 30 cara yang berbeda untuk mengajar 30 orang
murid. Bukan pula berarti bahwa guru harus memperbanyak jumlah soal
untuk murid yang lebih cepat bekerja dibandingkan yang lain.
Pembelajaran berdiferensiasi juga bukan berarti guru harus
mengelompokkan yang pintar dengan yang pintar dan yang kurang
dengan yang kurang. Bukan pula memberikan tugas yang berbeda untuk
setiap anak. Pembelajaran berdiferensiasi bukanlah sebuah proses
pembelajaran yang semrawut (chaotic), yang gurunya kemudian harus
membuat beberapa perencanaan pembelajaran sekaligus, di mana guru

6 Nurdyansyah, N. (2018). Pengembangan Bahan Ajar Modul Ilmu Pengetahuan Alam Bagi Siswa

Kelas IVSekolah Dasar.Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.


7 Nesri, F. D. P., & Kristanto, Y. D. (2020). Pengembangan Modul Ajar Berbantuan Teknologi

Untuk Mengembangkan Kecakapan Abad 21 Siswa.AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan


Matematika,9(3), 480-492.
8 Fitriyah, F., & Bisri, M. (2023). Pembelajaran Berdiferensiasi Berdasarkan Keragaman Dan Keunikan

Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Review Pendidikan Dasar: Jurnal Kajian Pendidikan Dan Hasil Penelitian, 9(2),
67-73.
Shofa Rahayu
2399010113

harus menghampiri setiap anak untuk membantu si A, si B atau si C


dalam waktu yang bersamaan.
b) Tujuan Pembelajaran Berdiferensiasi
Fitriyah, F., & Bisri, M. (2023),9 menyatakan bahwa secara umum,
pembelajaran berdiferensiasi bertujuan untuk mengakomodir
pembelajaran peserta didik denga memperhatikan minat belajar,
kesiapan belajar, dan preferensi belajar. Secara khusus, tujuan
pembelajaran berdiferensiasi adalah:
a) Untuk membantu semua peserta didik dalam belajar. Agar guru bisa
meningkatkan kesadaran terhadap kemampu-an peserta didik,
sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai oleh seluruh peserta
didik.
b) Untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik. Agar
peserta didik memperoleh hasil belajar yang sesuai dengan tingkat
kesulitan materi yang diberikan guru. Jika peserta didik dibelajarkan
sesuai dengan kemampuannya maka motivasi belajar peserta didik
meningkat.
c) Untuk menjalin hubungan yang harmonis guru dan peserta didik.
Pembelajaran berdiferensiasi meningkatkan relasi yang kuat antara
guru dan peserta didik sehingga peserta didik semangat untuk
belajar.
d) Untuk membantu peserta didik menjadi pelajar yang mandiri. Jika
peserta didik dibelajarkan secara mandiri, maka peserta didik
terbiasa dan menghargai keberagaman.
e) Untuk meningkatkan kepuasan guru. Jika guru menerapkan
pembelajaran berdiferensiasi, maka guru merasa tertantang untuk

9 Fitriyah, F., & Bisri, M. (2023). Pembelajaran Berdiferensiasi Berdasarkan Keragaman Dan Keunikan

Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Review Pendidikan Dasar: Jurnal Kajian Pendidikan Dan Hasil Penelitian, 9(2),
67-73.
Shofa Rahayu
2399010113

mengembangkan kemampuan mengajarnya sehingga guru menjadi


kreatif.
c) Macam-Macam Diferensiasi dalam Pembelajaran
Fitriyah, F., & Bisri, M. (2023),10 menyatakan bahwa terdapat tiga
strategi diferensiasi diantaranya;
a) Direfensiasi konten, konten adalah apa yang kita ajarkan kepada
murid. Konten dapat dibedakan sebagai tanggapan terhadap
kesiapan, minat, dan profil belajar murid maupun kombinasi dari
ketiganya. Guru perlu menyediakan bahan dan alat sesuai dengan
kebutuhan belajar murid. Isi meliputi apa yang dipelajari peserta
didik. Isi berkaitan dengan kurikulum dan materi pembelajaran.
Pada aspek ini, guru memodifikasi kurikulum dan materi
pembelajaran berdasarkan gaya belajar peserta didik dan kondisi
disabilitas yang dimiliki. Isi kurikulum disesuaikan dengan kondisi
dan kemampuan peserta didik. Umumnya, guru tidak mampu
mengontrol isi kurikulum yang spesifik (yang tidak bisa dipahami
semua anak) berdasarkan gaya belajar peserta didik serta
menyesuaikan materi pembelajaran berdasarkan jenis disabilitas
yang dimiliki. Diferensiasi dalam isi pembelajaran meliputi: (a)
Merefleksikan standar kurikulum nasional, (b) Topik, konsep, atau
tema kurikulum (c) Menyajikan fakta dan keterampilan penting, (d)
Membedakan melalui asesmen awal pemahaman dan keterampilan
peserta didik, lalu mencocokkan peserta didik dengan kegiatan yang
sesuai, (e) Memberikan pilihan kepada peserta didik untuk
menambah kedalaman pembelajaran, (f) Memberikan peserta didik
dengan sumber daya tambahan yang sesuai dengan tingkat
pemahamannya. Contoh diferensiasi isi adalah: (a). Menggunakan

10 Fitriyah, F., & Bisri, M. (2023). Pembelajaran Berdiferensiasi Berdasarkan Keragaman Dan Keunikan

Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Review Pendidikan Dasar: Jurnal Kajian Pendidikan Dan Hasil Penelitian, 9(2),
67-73.
Shofa Rahayu
2399010113

bahan bacaan dengan berbagai tingkat keter-bacaan, (b)


Menyediakan bahan ajar dalam kaset, (c) Menggunakan daftar
kosakata untuk mengetahui tingkat kesiapan peserta didik, (d)
Menyajikan ide melalui sarana pendengaran dan penglihatan, (e)
Menggunakan teman bacaan, (f) Menggunakan kelompok kecil
untuk mengajarkan kembali ide atau keterampilan pada peserta
didik berkebutuhan khusus, serta memperluas keterampilan peserta
didik yang sudah menguasai.
b) Diferensiasi proses, proses mengacu pada bagaimana murid akan
memahami atau memaknai apa yang dipelajari. Diferensiasi proses
mengacu pada bagaimana peserta didik mengolah ide dan informasi.
Bagaimana peserta didik berinteraksi dengan materi dan bagaimana
interaksi tersebut menjadi bagian yang menentukan pilihan belajar
peserta didik. Karena banyaknya perbedaan gaya dan pilihan belajar
yang ditunjukkan peserta didik, maka kelas harus dimodifikasi
sedemikian rupa agar kebutuhan belajar yang berbeda-beda dapat
diakomodir dengan baik. Diferensiasi proses dapat dilakukan
dengan cara:
- menggunakan kegiatan berjenjang,
- meyediakan pertanyaan pemandu atau tantangan yang perlu
diselesaikan di sudut-sudut minat,
- membuat agenda individual untuk murid (daftar tugas,
memvariasikan lama waktu yang murid dapat ambil untuk
menyelesaikan tugas, dan
- mengembangkan kegiatan bervariasi.
c) Diferensiasi produk, produk adalah hasil pekerjaan atau unjuk kerja
yang harus ditunjukkan murid kepada kita (karangan, pidato,
rekaman, doagram) atau sesuatu yang ada wujudnya. Diferensiasi
produk berfokus pada bagaimana peserta didik menunjukkan apa
yang telah dipelajari. Produk pembelajaran memungkinkan guru
Shofa Rahayu
2399010113

menilai materi yang telah dikuasai peserta didik dan memberikan


materi berikutnya. Gaya belajar peserta didik juga menentukan hasil
belajar seperti apa yang akan ditunjukkan pada guru. Produk yang
diberikan meliputi 2 hal: (a) memberikan tantangan dan keragaman
atau variasi, (b) memberikan murid pilihan bagaimana mereka dapat
mengekspresikan pembelajaran yang diinginkan
3) Keterampilan Komunikasi Peserta didik
a) Pengertian Keterampilan Komunikasi Peserta didik
Effendy (2009: 9) mengemukakan bahwa istilah komunikasi atau dalam
Bahasa Inggris comunication berasal dari kata Latin communicatio, dan
dari kata communis yang berarti sama makna. Jadi apabila dua orang
terlibat dalam komunikasi misalnya dalam bentuk percakapan, maka
komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna
mengenai apa yang dipercakapkan.
Moor (dalam Rohim, 2009: 8) menambahkan komunikasi adalah
penyampaian pengertian antar individu. Ia menyatakan pula bahwa
semua manusia dilandasi kapasitas untuk menyampaikan maksud,
hasrat, perasaan, pengetahuan dan pengalaman dari orang yang satu
kepada orang yang lain. Pada intinya komunikasi adalah pusat minat
dan situasi perilaku di mana suatu sumber menyampaikan pesan kepada
orang penerima dengan berupaya memengaruhi perilaku penerima
tersebut.
Levi (dalam Noviyanti, 2011: 86) menyatakan bahwa
“Keterampilan komunikasi merupakan keterampilan dasar yang
harus dimiliki peserta didik untuk memahami sebuah materi,
keterampilan komunikasi yang tinggi akan mempermudah peserta
didik untuk berdiskusi, mencari informasi, menganalisis,
mengevaluasi data serta membuat laporan”. Komunikasi adalah
membagi informasi yang melibatkan dua orang atau lebih.
Dengan berkomunikasi peserta didik atau yang lain akan menambah
Shofa Rahayu
2399010113

pengetahuan yang baru. Komunikasi sangatlah penting dalam ilmu


pengetahuan, tanpa adanya komunikasi orang lain tidak akan tahu
apa yang akan direncanakan dan apa yang akan diinformasikan.
b) Indikator Keterampilan Komunikasi Peserta didik
Indikator komunikasi peserta didik menurut Marlina (2019: 394)
sebagai berikut:
• Memahami, mengelola, dan menciptakan komunikasi yang efektif.
• Menyampaikan pikiran dan ide – ide secara efektif dalam berbagai
bentuk dan isi baik secara lisan, tertulis, dan multimedia.
• Mendengarkan secara efektif untuk memahami makna, termasuk
pengetahuan, nilai, sikap, dan minat.
• Menggunakan komunikasi untuk berbagai tujuan (memberi
informasi, instruksi, memotivasi, dan persuasi).
• Memanfaatkan media komunikasi dan teknologi dan tahu
bagaimana menilai efektifitas dan dampaknya
• Berkomunikasi secara efektif dalam berbagai lingkungan.
4) Kemampuan Peserta didik Menyusun Teks Eksplanasi
a) Pengertian dan Struktur Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi merupakan teks yang memuat konten-konten tentang
proses yang berhubungan dengan fenomena alam, ilmu budaya, sosial
dan topik-tpik lainnya (Priyatni, 2014). Seluruh konten yang termuat
dalam sebuah teks eksplanasi memaparkan hal terkait mengapa dan
bagaimana suatu pristiwa dapat terjadi. Sejalan dengan hal tersebut,
(Kosasih & Restuti, 2013) menyatakan bahwa teks eksplanasi
merupakan teks yang menerangkan atau menjelaskan mengenai proses
atau fenomena alam dan sosial. Teks eksplanasi menjelaskan bagaimana
suatu fenomena bisa terjadi, apa sebabnya, dan apa hubungannya
dengan fenomena lain yang sudah lebih dulu terjadi. Teks eksplanasi
bertujuan menyajikan informasi yang faktual kepada pembaca. Oleh
Shofa Rahayu
2399010113

sebab itu, menulis teks eksplanasi sangat penting diajarkan kepada


peserta didik.
Menurut Kosasih (2013:180) teks eksplanasi disusun dengan struktur
sebagai berikut:
• Identifikasi fenomena (phenomenon identification),
mengidentifikasi sesuatu yang akan diterangkan,
• Pengambaran rangkaian kejadian (explanation sequence), merinci
proses kejadian yang relevan dengan fenomena yang diterangkan
sebagai pernyataan atas bagaimana atau mengapa,
• Rincian yang berpola atas pernyataan “bagaimana” akan melahirkan
uraian yang tersusun secara kronologis ataupun gradual. Dalam hal
ini fasefase kejadiannya disusun berdasarkan urutan waktu,
• Rincian berpola atas pernyataan “mengapa” akan melahirkan uraian
yang tersusun secara kausalitas. Dalam hal ini fasefase kejadiannya
disusun berdasarkan hubungan sebab akibat,
• Ulasan (review), berupa komentar atau penilaian tentang
konsekuensi atas kejadian yang dipaparkan sebelumnya.
b) Ciri-Ciri Teks Eksplanasi
Ciri-ciri yang dimiliki oleh teks eksplanasi ini tentu memiliki fungsi dan
kegunaanya sendiri, sehingga dapat digunakan sebagai pembeda dengan
jenis teks lainnya. Menurut Kosasih (2013:41) ciri-ciri teks eksplanasi
ini diantaranya yaitu sebagai berikut.
• Memiliki informasi yang harus sesuai dengan fakta atau nyata
yang benar-benar terjadi.
• Fakta mengenai informasi dari peristiwa yang terjadi, harus
berkaitan atau berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan ilmiah.
• Memiliki 3 struktur yang umum yaitu seperti pernyataan umum,
adanya sebab akibat, dan intrepretasi (kesimpulan).
c) Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi
Shofa Rahayu
2399010113

Menurut Kosasih (2016:56) menyatakan ciri teks kebahasaannya secara


umum, teks eksplanasi sama dengan kaidah pada teks prosedur. Sebagai
teks yang berkategori factual (nonsastra), teks eksplanasi banyak
menggunakan kata yang bermakna lugas atau denotatif.
Kalimat-kalimat di dalam teks eksplanasi pada umumnya berupa
pernyataan (afirmatif). Berikut pemaparan mengenai kaidah
kebahasaan teks eksplanasi sebagai berikut :
• Menggunakan konjungsi waktu
Konjungsi merupakan kata sambung atau ungkapan yang
menghubungankan dua satuan bahasa yang sederajat, kata dengan
kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, serta kalimat dengan
kalimat. Konjungsi banyak jenisnya, salah satunya adalah konjungsi
waktu. Konjungsi waktu diantaranya adalah sementara, sejak,
kemudian, lalu, setelah, sesudah, sebelum, kita, saat, sementara itu,
setelah itu, sesudah itu dan sebelum itu. Konjungsi waktu
dinyatakan untuk menyatakan waktu.
• Menggunakan konjungsi sebab-akibat
Konjungsi sebab-akibat diantaranya adalah sebab, karena akibatnya,
oleh karena itu dan sehingga. Konjungsi sebab-akibat
menghubungan satuan kebahasaan untuk menyatakan satuan sebab-
akibat. Suatu proses fenomena alam dijelaskan dengan mengurutkan
kejadian-kejadian. Kejadian satu umumnya mengakibatkan
kejadian yang lain. Oleh karena itu konjungsi sebab akibat
digunakan untuk menulis teks eksplanasi.
d) Langkah-Langkah Menyusun Teks Eksplanasi
Menurut Kosasih (2013:192) langkah-langkah menulis teks eksplanasi
adalah sebagai berikut:
• Penentuan topik atau tema yang mengandung suatu proses. Artinya,
penulisan teks eksplanasi menentukan topik yang tepat yang akan
Shofa Rahayu
2399010113

disusun. Topik atau tema dapat ditemukan dengan berbagai cara


misalnya sebuah pengamatan objek secara langsung.
• Pengumpulan bahan-bahan (referensi). Tahap ini peserta didik
untuk mengumpulkan informasi data berkaitan dengan hal yang
akan ditulis. Data dapat dicari dari berbagai sumber misalya buku-
buku, suratkabar, majalah ataupun internet.
• Pembuatan peta pikiran. Artinya membuat kerangka karangan
berdasarkan struktur teks eksplanasi. Kerangka karangan adalah
rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu
karangan yang akan ditulis dan merupakan rangkaian ide-ide yang
disusun secara sistematis.
• Peninjauan kembali bahan-bahan tulisan. Tahap ini melakukan
peninjaun terhadap struktur teks eksplanasi yang sesuai dengan
kerangka karangan yang telah disusun secara sistematis dan secara
berurutan.
• Pengembangan peta pikkiran menjadi teks yang yang utuh. Yaitu
pengembangan karangan menjadi sebuah teks utuh, peserta didik
mengembangkan kerangka teks eksplanasi yang telah dibuat
menjadi sebuah paragraf yang utuh dengan membekali informasi
data yang sudah dikumpulkan sebelumnya. Dalam mengembangkan
peta pikiran peserta didik juga harus memperhatikan pilihan kata,
serta kaidah dari teks eksplanasi. Agar dapat menyusun teks
eksplanasi peserta diri harus memahami hakikat dari teks eksplanasi
berupa pengertian, struktur dan kaidahnya.
5) Artificial Intelligence atau Kecerdasan Buatan
Menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlein dalam (Siahaan
et al., 2020) menngartikan kecerdasarn buatan “kemampuan sebuah sistem
dalam mengartikan data eksternal secara benar. Memasukkan kecerdasan
kedalam sebuah teknologi sehingga dapat melakukan sebuah kegiatan
seperti seorang manusia”, makadari itulah mengapa jenis kemajuan
Shofa Rahayu
2399010113

teknologi ini disebut sebagai kecerdasan buatan, karena kemampuannya


yang hampir menyamai perilaku dan pola pikir manusia pada
umumnya. Terdapat berbagai macam jenis Artificial Intelligence (AI)
diantaranya adalah games,chat GPT, robot, tiruan jaringan saraf, dan
masih banyak lagi.
Secara lebih luas, penggunaan AI dapat memberikan umpan balik yang
membawa banyak manfaat dalam proses pembelajaran. Melalui AI
memungkinkan guru dapat menggunakan sistem otomatis untuk
menganalisis hasil kinerja peserta didik secara real-time dan memberikan
umpan balik secara cepat. Dengan umpan balik ini membantu peserta
didik untuk memperbaiki kelemahan atau kesalahan mereka secara
cepat. Sehingga, dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan
memfasilitiasi bimbingan yang lebih efektif dari guru. Terlebih umpan
balik merupakan elemen penting ketika proses pembelajaran berlangsung.
Melalui umpan balik peserta didik dapat mengetahui letak kesalahan
mereka dan dapat memperbaikinya. Hal ini dapat membantu peserta
didik agar lebih cepat berkembang (Mambu, et al., 2023).

4. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and
Development, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk
tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.11
Penelitian dan pengembangan (research and development) bertujuan untuk
menghasilkan produk baru melalui proses pengembangan. Produk penelitian dan
pengambangan dalam bidang pendidikan dapat berupa model, media, peralatan,
buku, modul, alat evaluasi dan perangkat pembelajaran, kurikulum, kebijakan
sekolah, dan lain-lain.12

11 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta,
2012), hlm. 407.
12 Endang Mulyatiningsih, Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm.

161.
Shofa Rahayu
2399010113

Pengembangan media pembelajaran ini menggunakan model ADDIE yang


dicetuskan oleh Branch.13 Tahapan model ADDIE menurut Branch (2009)
mempunyai 5 tahap yaitu, analisis (Analyze), perancangan (Design),
pengembangan (Development), implementasi (Implement), dan Evaluasi
(Evaluate). Pembahasan pada kajian ini terbatas berfokus pada tahapan analisis
(Analyze), perancangan (Design), dan pengembangan (Development).
1) Analisys (Analisis), yakni meliputi: analisis kompetensi, analisis karakteristik peserta
didik, dan analisis instruksional.
2) Design (Perencanaan), yakni berupa penyusunan kerangka, penentuan sistematika, dan
perencanaan alat evaluasi.
3) Development (Pengembangan), proses dalam tahap ini adalah pembuatan modul ajar
yang meliputi: pra penulisan, penulisan, penyuntingan, dan revisi.

5. Daftar Pustaka
Amalia, L. 2021. Pengembangan Keterampilan Berpikir Kreatif sebagai High
Order Thinking Pada Pembelajaran IPA. Jurnal Prosiding Magister
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam.
Branch, Robert Maribe. 2009. Instructional Design: The ADDIE Approach. New
York : Springer.
Effendi, O.U. 2009. Ilmu Komunikasi (Teori dan Praktek). Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Farida, V. C. 2023. Implementasi Pembelajaran Berdiferensiasi pada Materi Teks
Berita KelasVII SMPN 4 Surakarta Tahun Ajaran 2022/2023.
Filsaime, D.K. 2008. Menguak Rahasia Berpikir Kritis dan Kreatif. Berkualitas.
Jakarta: Prima.
Fitriyah, F., & Bisri, M. 2023. Pembelajaran Berdiferensiasi Berdasarkan
Keragaman Dan Keunikan Peserta didik Sekolah Dasar. Jurnal Review
Pendidikan Dasar: Jurnal Kajian Pendidikan Dan Hasil Penelitian. Hlm, 67-
73.

13 Branch, Robert Maribe. 2009. Instructional Design: The ADDIE Approach. New York : Springer.
Shofa Rahayu
2399010113

Mambu, J. G. Z., Pitra, D. H., Rizki, A., Ilmi, M., Nugroho, W., Leuwol,N. V, Muh,
A., & Saputra, A. 2023. Pemanfaatan Teknologi Artificial Intelligence (AI)
Dalam Menghadapi Tantangan Mengajar Guru di Era Digital. Journal on
Education, Hlm. 2689–2698.
Marlina.. 2019. Panduan Pelaksanaan Model Pembelajaran Berdiferensiasi di
Sekolah Inklusif. 2019. Padang : PLB FIP Universitas Negeri Padang.
Maulida, U. 2022. Pengembangan Modul Ajar Berbasis Kurikulum Merdeka.
Tarbawi: Jurnal Pemikiran Dan Pendidikan Islam, 5(2), Hlm. 130-138.
Mulyatiningsih, Endang. 2012. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan.
Bandung: Alfabeta.
Nesri, F. D. P., & Kristanto, Y. D. 2020. Pengembangan Modul Ajar
Berbantuan Teknologi Untuk Mengembangkan Kecakapan Abad 21 Siswa.
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika,9(3), Hlm. 480-
492.
Noviyanti, M. 2011. Pengaruh Motivasi Dan Keterampilan Berkomunikasi
Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Pada Tutorial Online Berbasis
Pendekatan Kontekstual Pada Makuliah Statistika Pendidikan. Jurnal
Pendidikan, 12 (2), hlm. 80-88.
Nuramila, N., Ali, A. H., Agustin, P. D., Djou, D. N., & Sartika, E. 2024.
Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis Virtual Assistant Pictory & Fliki
AI (Artificial Intelligence) Di SMP Negeri 6 Kota Gorontalo. Jurnal
Pengabdian Bersama Masyarakat Indonesia, 2(1), Hlm. 55-65.
Nurdyansyah, N. 2018. Pengembangan Bahan Ajar Modul Ilmu Pengetahuan
Alam Bagi Siswa Kelas IVSekolah Dasar.Universitas Muhammadiyah
Sidoarjo.
Rohim, S. 2009. Teori Komunikasi (Perspektif, Ragam, dan Aplikasi). Jakarta:
Rineka Cipta.
Salfera, Novi. 2017. Meningkatkan Kemampuan Menulis Teks Eksplanasi dengan
Menggunakan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas VII. Jurnal
EDUCATIO: Jurnal Pendidikan Indonesia, 3(2), Hlm. 32-43.
Shofa Rahayu
2399010113

Siahaan, M., Jasa, C. H., Anderson, K., Rosiana, M. V., Lim, S., & Yudianto,
W. 2020. Penerapan Artificial Intelligence (AI) Terhadap Seorang
Penyandang Disabilitas Tunanetra. Journal of InformationSystem and
Technology (JOINT), 1(2), Hlm. 186–193.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Susanto, A. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana Prenamedia Group
Yusuf, A. B., & Dahlan, M. 2021. Peningkatan Keterampilan Menyusun Teks
Eksplanasi dengan Model Investigasi Kelompok dan Media Visual pada Siswa
Kelas VIII SMPN 21 Kota Makassar. Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, Dan
Sastra, 7(2), Hlm. 541-552.

6. Lampiran
a. Lampiran 1 : Modul Ajar
b. Lampiran 2 : Pedoman Wawancara bagi Guru dan Siswa
c. Lampiran 3 : Draft Instrumen Validasi Ahli Materi, Ahli Media, dan Ahli
Bahasa
COVER

TUGAS 2
ARTIKEL ILMIAH

PENGEMBANGAN MODUL AJAR BERDIFERENSIASI KONTEN


BERBANTUAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN KOMUNIKASI PESERTA DIDIK DALAM MENGGALI
INFORMASI TEKS EKSPLANASI ILMIAH KELAS VI SD NEGERI LEBAN
KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Inovasi
Pembelajaran Bahasa SD

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ida Zulaeha, M.Hum.
Dr. Panca Dewi Purwati, M.Pd.

Disusun oleh:
Shofa Rahayu
NIM. 2399010113

PENDIDIKAN DASAR S2
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2024
Shofa Rahayu
2399010113

PENGEMBANGAN MODUL AJAR BERDIFERENSIASI KONTEN


BERBANTUAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN KOMUNIKASI PESERTA DIDIK DALAM MENGGALI
INFORMASI TEKS EKSPLANASI ILMIAH KELAS VI SD NEGERI LEBAN
KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL

Shofa Rahayu
Program Studi Magister Pendidikan Dasar, Universitas Negeri Semarang
email : shofarahayu@students.unnes.ac.id

ABSTRAK
Pendidikan memainkan peran kunci dalam membentuk individu dan masyarakat,
mencerminkan nilai, tujuan, dan aspirasi suatu bangsa. Dalam menghadapi dinamika
globalisasi dan revolusi teknologi di Era Abad ke-21, pendidikan dituntut untuk
beradaptasi dan berkembang secara terus-menerus. Pemerintah Indonesia telah
meresmikan Kurikulum Merdeka bagi pendidikan dasar dan menengah untuk
mengakomodasi konsep Merdeka Belajar. Kurikulum Merdeka menekankan pada
pembelajaran yang mendalam, bermakna, dan menyenangkan, serta memberikan
kebebasan pada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka secara holistik.
Penelitian ini membahas pengembangan modul ajar berdiferensiasi konten
dengan memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan keterampilan
komunikasi peserta didik dalam memahami teks eksplanasi ilmiah. Modul tersebut
dirancang dengan berbagai konten seperti teks, komik, dan video animasi,
menggunakan alat kecerdasan buatan seperti Chat Open AI, Leonardo AI, Runaway
ML, dan aplikasi Wondershare Filmora. Metode penelitian yang digunakan adalah
penelitian pengembangan dengan model ADDIE, meliputi analisis kebutuhan,
kurikulum, dan karakteristik peserta didik, perancangan modul, pengembangan
konten, dan evaluasi.
Shofa Rahayu
2399010113

Kurikulum Merdeka menawarkan solusi untuk mengatasi kesulitan peserta didik


dalam memahami teks eksplanasi ilmiah dengan diferensiasi konten. Modul ajar ini
bertujuan untuk mengembangkan keterampilan komunikasi peserta didik dalam
memahami dan menyampaikan informasi dari teks eksplanasi ilmiah secara efektif,
melalui pembelajaran berbasis proyek. Diharapkan modul ini dapat meningkatkan
keterampilan komunikasi peserta didik dalam menghadapi tantangan di masa depan.
Keywords : Modul Ajar, Pembelajaran Berdiferensiasi, Artificial Intelligence,
Kreativitas, Teks Eksplanasi

1. PENDAHULUAN bagi jenjang pendidikan dasar dan


Pendidikan merupakan kunci menengah selaras dengan konsep
utama dalam pembentukan individu Merdeka Belajar yang sudah
dan masyarakat. Pendidikan secara dicetuskan pada tahun 2019.
fundamental mencerminkan nilai, Keunggulan Kurikulum
tujuan, dan aspirasi suatu bangsa. Merdeka dijelaskan oleh Kemdikbud
Dalam menghadapi dinamika (2021) berfokus pada materi yang
globalisasi, revolusi teknologi, serta esensial dan pengembangan
beragam tantangan sosial dan kompetensi peserta didik pada
ekonomi yang ditimbulkan oleh Era fasenya sehingga peserta didik dapat
Abad 21, pendidikan dihadapkan belajar lebih mendalam, bermakna
pada tuntutan untuk beradaptasi dan dan menyenangkan, tidak terburu-
berkembang secara terus-menerus. buru. Pembelajaran jauh lebih
Perkembangan pendidikan dituntut relevan dan interaktif melalui
untuk selalu menyesuaikan dengan kegiatan projek memberikan
perkembangan zaman yang terjadi peluang lebih luas pada peserta didik
secara cepat dan pesat. Pemerintah untuk aktif mengeksplorasi isu-isu
Indonesia melalui Kementerian aktual seperti isu lingkungan,
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan kesehatan, dan lainnya untuk
Teknologi pada tahun 2022 mendukung pengembangan karakter
menyetuskan Kurikulum Merdeka
Shofa Rahayu
2399010113

dan kompetensi profil Pelajar memiliki kebebasan dalam


Pancasila. menerjemahkan kurikulum serta
Merdeka Belajar adalah konsep penjabarannya terhadap peserta
pendidikan yang mendorong peserta didik yang selalu berpihak pada
didik untuk mengambil peran aktif kebutuhan dalam pembelajaran
dalam proses pembelajaran mereka (Izza, Falah, & Susilawati, 2020).
dengan memperoleh kemandirian Hadirnya kurikulum merdeka
dalam menentukan tujuan merupakan bentuk upaya perbaikan
pembelajaran, merencanakan mutu pendidikan yang lebih baik.
strategi belajar, menggunakan Kurikulum Merdeka dengan
berbagai sumber belajar, terlibat mengusung Merdeka Belajar
secara aktif dalam pembelajaran, menekankan pada konsep
melakukan evaluasi diri secara pendidikan yang menuntun anak
berkala, berkolaborasi dengan sesuai dengan kodrat alam dan
sesama peserta didik, dan kodrat zaman di mana anak tumbuh
mengembangkan fleksibilitas serta dan berkembang. Minat, bakat, dan
kreativitas dalam menjalani proses ragam karakteristik peserta didik
pembelajaran. Dengan demikian, menjadi suatu suatu pertimbangan
peserta didik dapat mengembangkan yang sangat penting untuk
potensi mereka secara holistik dan diperhatikan dalam proses
siap menghadapi tantangan di masa pendidikan anak. Ketika
depan. Merdeka Belajar memberikan diimplementasikan dalam kegiatan
kebebasan dan otonomi kepada pembelajaran, proses pembelajaran
lembaga pendidikan, merdeka dari pada kurikulum-kurikulum
birokratisasi, dan peserta didik bebas sebelumnya menjadi kurang relevan
memilih bidang yang disukai karena belum mengusung
(Mustaghfiroh, 2020). Garis besar memfasilitasi keberagaman
konsep Merdeka Belajar karakteristik dan kebutuhan belajar
menekankan pada konsep merdeka peserta didik. Kurikulum Merdeka
berpikir (Indarta et al., 2022). Guru menawarkan sebuah solusi melalui
Shofa Rahayu
2399010113

penerapan pembelajaran fenomena alam, ilmu budaya, sosial


berdiferensiasi untuk memenuhi dan topik-tpik lainnya (Priyatni,
ragam kebutuhan belajar peserta 2014). Seluruh konten yang termuat
didik melalui diferensiasi konten, dalam sebuah teks eksplanasi
proses, dan produk pembelajaran. memaparkan hal terkait mengapa
Pembelajaran berdiferensiasi dan bagaimana suatu pristiwa dapat
sejalan dengan konsep dan tujuan terjadi. Sejalan dengan hal tersebut,
pendidikan Ki Hajar Dewantara (Kosasih & Restuti, 2013)
yaitu memerdekakan kehidupan menyatakan bahwa teks eksplanasi
anak lahir dan batin. Dalam kegiatan merupakan teks yang menerangkan
pembelajaran, guru memiliki peran atau menjelaskan mengenai proses
sebagai fasilitator yang harus atau fenomena alam dan sosial. Teks
memberikan fasilitas belajar eksplanasi menjelaskan bagaimana
sehingga peserta didik memiliki suatu fenomena bisa terjadi, apa
kebebasan untuk mengembangkan sebabnya, dan apa hubungannya
diri sesuai potensi yang dimilikinya. dengan fenomena lain yang sudah
SD Negeri Leban, Kecamatan lebih dulu terjadi. Teks eksplanasi
Boja, Kabupaten Kendal merupakan bertujuan menyajikan informasi
salah satu sekolah yang sudah yang faktual kepada pembaca. Oleh
menerapkan Kurikulum Merdeka. sebab itu, menulis teks eksplanasi
Berdasarkan kajian pada praktik sangat penting diajarkan kepada
pembelajaran Bahasa Indonesia peserta didik.
kelas VI SD Negeri Leban, materi Menurut Kosasih (2013) ciri-
teks eksplanasi ilmiah merupakan ciri teks eksplanasi ini diantaranya
salah satu materi yang dinilai oleh yaitu sebagai berikut: 1) memiliki
peserta didik sebagai materi yang informasi yang harus sesuai dengan
cukup sulit. fakta atau nyata yang benar-benar
Teks eksplanasi merupakan teks terjadi, 2) fakta mengenai informasi
yang memuat konten-konten tentang dari peristiwa yang terjadi, harus
proses yang berhubungan dengan berkaitan atau berhubungan dengan
Shofa Rahayu
2399010113

ilmu pengetahuan dan ilmiah, 3) beragamnya media pembelajaran


memiliki 3 struktur yang umum yaitu yang dapat memfasilitasi
seperti pernyataan umum, adanya keberagaman yang ada pada peserta
sebab akibat, dan intrepretasi didik.
(kesimpulan). Dari masalah yang tampak
Setelah ditelaah lebih lanjut, tersebut, dapat diidentifikasi bahwa
ditemukan beberapa permasalahan kondisi yang muncul menunjukkan
diantaranya kemampuan membaca masih kurangnya keterampilan
peserta didik belum benar-benar komunikasi peserta didik dalam
fasih sedangkan peserta didik yang pembelajaran Bahasa Indonesia
sudah lancar membaca seringkali materi teks eksplanasi ilmiah. Hal
mengalami kesulitan dalam tersebut didasarkan pada indikator
memahami teks eksplanasi karena keterampilan komunikasi menurut
keterbatasan pemahaman kosakata, Indikator komunikasi peserta didik
peserta didik kesulitan menggali ide menurut Marlina (2019) yaitu
pokok dalam suatu teks eksplanasi, memahami, mengelola, dan
peserta didik memiliki beragam gaya menciptakan komunikasi yang
belajar yang belum terpenuhi dalam efektif, menyampaikan pikiran dan
kegiatan belajar, peserta didik ide – ide secara efektif dalam
kurang tertarik dalam kegiatan berbagai bentuk dan isi baik secara
membaca dan hanya sebagian kecil lisan, tertulis, dan multimedia,
peserta didik yang menyukai mendengarkan secara efektif untuk
kegiatan membaca teks eksplanasi, memahami makna, termasuk
peserta didik kurang mampu pengetahuan, nilai, sikap, dan minat,
mengoneksikan teks eksplanasi yang menggunakan komunikasi untuk
disajikan menjadi informasi, guru berbagai tujuan (memberi informasi,
kurang dalam menggunakan media instruksi, memotivasi, dan persuasi),
pembelajaran seperti audiovisual memanfaatkan media komunikasi
sehingga membuat pembelajaran dan teknologi dan tahu bagaimana
menjadi kurang menarik, dan kurang menilai efektifitas dan dampaknya,
Shofa Rahayu
2399010113

berkomunikasi secara efektif dalam Pembelajaran berdiferensiasi


berbagai lingkungan. menjadi salah satu jawaban yang
Permasalahan terkait rendahnya paling relevan dalam menyelesaikan
keterampilan komunikasi peserta permasalahan terkait rendahnya
didik menjadi penting untuk keterampilan komunikasi peserta
diselesaikan dikarenakan menurut didik. Salah satu diferensiasi yang
Levi (dalam Noviyanti, 2011: dapat memfasilitasi kemampuan
86) menyatakan bahwa awal peserta didik yang beragam
“Keterampilan komunikasi adalah diferensiasi konten. Fitriyah,
merupakan keterampilan dasar F., & Bisri, M. (2023), menyatakan
yang harus dimiliki peserta didik bahwa konten adalah apa yang kita
untuk memahami sebuah materi, ajarkan kepada murid. Konten dapat
keterampilan komunikasi yang dibedakan sebagai tanggapan
tinggi akan mempermudah peserta terhadap kesiapan, minat, dan profil
didik untuk berdiskusi, mencari belajar murid maupun kombinasi
informasi, menganalisis, dari ketiganya. Guru perlu
mengevaluasi data serta membuat menyediakan bahan dan alat sesuai
laporan”. Komunikasi adalah dengan kebutuhan belajar murid. Isi
membagi informasi yang meliputi apa yang dipelajari peserta
melibatkan dua orang atau lebih. didik. Isi berkaitan dengan
Dengan berkomunikasi peserta kurikulum dan materi pembelajaran.
didik atau yang lain akan Pada aspek ini, guru memodifikasi
menambah pengetahuan yang baru. kurikulum dan materi pembelajaran
Komunikasi sangatlah penting berdasarkan gaya belajar peserta
dalam ilmu pengetahuan, tanpa didik dan kondisi disabilitas yang
adanya komunikasi orang lain dimiliki. Isi kurikulum disesuaikan
tidak akan tahu apa yang akan dengan kondisi dan kemampuan
direncanakan dan apa yang akan peserta didik. Umumnya, guru tidak
diinformasikan. mampu mengontrol isi kurikulum
yang spesifik (yang tidak bisa
Shofa Rahayu
2399010113

dipahami semua anak) berdasarkan Menggunakan teman bacaan, (f)


gaya belajar peserta didik serta Menggunakan kelompok kecil untuk
menyesuaikan materi pembelajaran mengajarkan kembali ide atau
berdasarkan jenis disabilitas yang keterampilan pada peserta didik
dimiliki. Diferensiasi dalam isi berkebutuhan khusus, serta
pembelajaran meliputi: (a) memperluas keterampilan peserta
Merefleksikan standar kurikulum didik yang sudah menguasai.
nasional, (b) Topik, konsep, atau Hadirnya artificial intelligence
tema kurikulum (c) Menyajikan (AI) sangat mempermudah guru
fakta dan keterampilan penting, (d) dalam mengembangkan konten
Membedakan melalui asesmen awal pembelajaran berdiferensiasi untuk
pemahaman dan keterampilan memenuhi kebutuhan belajar peserta
peserta didik, lalu mencocokkan didik. Secara lebih luas, penggunaan
peserta didik dengan kegiatan yang AI dapat memberikan umpan balik
sesuai, (e) Memberikan pilihan yang membawa banyak manfaat
kepada peserta didik untuk dalam proses pembelajaran.
menambah kedalaman Melalui AI memungkinkan guru
pembelajaran, (f) Memberikan dapat menggunakan sistem otomatis
peserta didik dengan sumber daya untuk menganalisis hasil kinerja
tambahan yang sesuai dengan peserta didik secara real-time dan
tingkat pemahamannya. Contoh memberikan umpan balik secara
diferensiasi isi adalah: (a). cepat. Dengan umpan balik ini
Menggunakan bahan bacaan dengan membantu peserta didik untuk
berbagai tingkat keter-bacaan, (b) memperbaiki kelemahan atau
Menyediakan bahan ajar dalam kesalahan mereka secara cepat.
kaset, (c) Menggunakan daftar Sehingga, dapat meningkatkan
kosakata untuk mengetahui tingkat kualitas pembelajaran dan
kesiapan peserta didik, (d) memfasilitiasi bimbingan yang
Menyajikan ide melalui sarana lebih efektif dari guru. Terlebih
pendengaran dan penglihatan, (e) umpan balik merupakan elemen
Shofa Rahayu
2399010113

penting ketika proses pembelajaran meningkatkan keterampilan menulis


berlangsung. Melalui umpan balik teks ekplanasi melalui penerapan
peserta didik dapat mengetahui letak model investigasi kelompok dan
kesalahan mereka dan dapat menggunakan media visual gambar.
memperbaikinya. Hal ini dapat 3) Penelitian Farida, V. C. (2023)
membantu peserta didik agar lebih yang berjudul “Implementasi
cepat berkembang (Mambu, et al., Pembelajaran Berdiferensiasi pada
2023). Materi Teks Berita KelasVII SMPN
Lima penelitian yang relevan 4 Surakarta Tahun Ajaran
dengan penelitian ini adalah 1) 2022/2023.” Penelitian ini bertujuan
Penelitian Salfera, Novi. (2017), untuk mendeskripsikan dan
yang berjudul “Meningkatkan menjelaskan (1) perencanaan, (2)
kemampuan menulis teks eksplanasi pelaksanaan, (3) evaluasi, (4)
dengan menggunakan media gambar (kendala dan (5) solusi pembelajaran
berseri pada siswa kelas VII”. berdiferensiasi pada materi teks
Penelitian ini membahas masalah berita kelas VII SMP Negeri 4
mengenai sebagian besar siswa Surakarta tahun pelajaran
belum mampu mengungkapkan 2022/2023. 4) Penelitian Nuramila,
gagasannya melalui menulis teks N., Ali, A. H., Agustin, P. D., Djou,
eksplanasi. Salah satu cara untuk D. N., & Sartika, E. (2024) yang
mengatasi masalah tersebut dengan berjudul “Pembuatan Media
menggunakan media gambar berseri. Pembelajaran Berbasis Virtual
2) Penelitian Yusuf, A. B., & Assistant Pictory & Fliki AI
Dahlan, M. (2021) yang berjudul (Artificial Intelligence) Di SMP
“Peningkatan Keterampilan Negeri 6 Kota Gorontalo.” Penelitian
Menyusun Teks Eksplanasi dengan ini membahas mengenai peran dari
Model Investigasi Kelompok dan pengajar yang sangat ditransformasi
Media Visual pada Siswa Kelas VIII oleh kecerdasan buatan ini termasuk
SMPN 21 Kota Makassar.” Tujuan dalam hal pembuatan media
penelitian ini adalah untuk pembelajaran.
Shofa Rahayu
2399010113

Berbeda dengan penelitian di Menurut Sugiono (2012), penelitian


atas, penelitian ini akan berfokus pengembangan atau Research and
pada pengembangan modul ajar Development yaitu metode
berdiferensiasi konten dengan penelitian yang digunakan untuk
memanfaatkan Artificial Intelligence menghasilkan produk tertentu, dan
guna meningkatkan keterampilan menguji keefektifan produk tersebut.
komunikasi peserta didik dalam Menurut Endang (12), penelitian dan
menggali informasi dari teks pengembangan (research and
eksplanasi ilmiah di kelas VI. Modul development) bertujuan untuk
ajar yang dikembangkan akan menghasilkan produk baru melalui
dilengkapi dengan bahan ajar yang proses pengembangan. Produk
memuat diferensiasi konten seperti penelitian dan pengambangan dalam
sajian dalam bentuk teks, komik, dan bidang pendidikan dapat berupa
video animasi. Pembuatan konten model, media, peralatan, buku,
yang beragam tersebut akan modul, alat evaluasi dan perangkat
memanfaatkan beberapa Artificial pembelajaran, kurikulum, kebijakan
Intelligence yaitu Chat Open AI sekolah, dan lain-lain.
untuk membuat teks eskplanasi, Pengembangan media
Leonardo AI untuk membuat pembelajaran ini menggunakan
gambar, Runaway ML untuk model ADDIE yang dicetuskan oleh
mengubah gambar menjadi animasi, Branch. Tahapan model ADDIE
aplikasi Wondershare Filmora untuk menurut Branch (2009) mempunyai
mengedit video dan menambahkan 5 tahap yaitu, analisis (Analyze),
suara, serta memanfaatkan Canva perancangan (Design),
untuk membuat komik. pengembangan (Development),
implementasi (Implement), dan
2. METODE PENELITIAN Evaluasi (Evaluate). Pembahasan
Penelitian ini merupakan pada kajian ini terbatas berfokus
penelitian pengembangan atau pada tahapan : 1) analisys yakni
Research and Development. meliputi: analisis kompetensi,
Shofa Rahayu
2399010113

analisis karakteristik peserta didik, terkandung dalam teks


dan analisis instruksional, 2) design, eksplanasi. Selain itu, peserta
yakni berupa penyusunan kerangka, didik juga menyampaikan
penentuan sistematika, dan keinginginan mereka terkait
perencanaan alat evaluasi untuk ahli proses pembelajaran di kelas
materi, ahli media, dan ahli bahasa, terkait dengan pembelajaran
dan 3) development yakni proses Bahasa Indonesia materi teks
dalam tahap ini adalah pembuatan eksplanasi. Peserta didik
modul ajar yang meliputi: pra menginginkan pembelajaran teks
penulisan, penulisan, penyuntingan, eksplanasi disajikan dalam
dan revisi. berbagai bentuk media
pembelajaran seperti video
3. PEMBAHASAN kartun animasi atau dengan
Dalam pengembangan modul menggunakan gambar-gambar
ajar ini, terdapat 3 tahap yang membantu peserta didik
pengembangan sebagai berikut : dalam memahami isi teks
a. Tahap Pengembangan eksplanasi. Berdasarkan hasil
Analisys wawancara tersebut, dapat
Tahapan analisis meliputi disimpulkan bahwa peserta didik
analisis kebutuhan, analisis membutuhkan konten
kurikulum, dan analisis pembelajaran yang tersaji dalam
karakteristik peserta didik. beragam bentuk media dan
Analisis kebutuhan dilakukan bersifat komunikatif, materi
dengan melakukan observasi dan yang mendalam tetapi
wawancara dengan peserta didik mengandung gambar/ilustrasi
kelas VI SD Negeri Leban. Hasil yang menarik. belajar peserta
dari wawancara tersebut didik.
menyatakan bahwa peserta didik Analisis kurikulum
mengalami kesulitan dalam dilakukan dengan menelaah
memahami informasi yang Capaian Pembelajaran yang
Shofa Rahayu
2399010113

terkait dengan pembelajaran Analisis karakteristik


Bahasa Indonesia materi teks peserta didik dilakukan dengan
eksplanasi sehingga peneliti memanfaatkan asesmen
dapat mengembangkan modul diagnostik untuk melihat
ajar yang sesuai dengan acuan bagaimana minat belajar, gaya
kurikulum yang berlaku. Adapun belajar, serta kemampuan awal
Capaian pembelajaran tersebut peserta didik.
pada elemen membaca dan b. Tahap Pengembangan Design
memirsa: peserta didik mampu a) Membuat naskah teks
membaca kata-kata dengan eksplanasi tentang rangkaian
berbagai pola kombinasi huruf listrik sederhana dengan
dengan fasih dan indah serta menggunakan Chat GPT
memahami informasi dan Naskah teks eksplanasi yang
kosakata baru yang memiliki dibuat dengan menggunakan
makna denotatif, literal, Chat GPT akan digunakan
konotatif, dan kiasan untuk sebagai dasar dalam
mengidentifikasi objek, pembuatan audiovisual,
fenomena, dan karakter. Peserta komik, dan teks. Dalam
didik mampu mengidentifikasi proses pembuatan ini, naskah
ide pokok dari teks deskripsi, yang diperoleh dari Chat
narasi dan eksposisi, serta nilai- GPT diubah dan diperbaiki
nilai yang terkandung dalam teks agar lebih komunikatif untuk
sastra (prosa dan pantun, puisi) peserta didik.
dari teks dan/atau audiovisual. b) Membuat gambar animasi
Berdasarkan analisis audiovisual dengan
kurikulum di atas, menggunakan Leonardo AI
pengembangan modul ajar dapat Naskah yang sudah dibuat
dilakukan dengan diferensiasi dengan menggunakan Chat
konten berupa teks, komik, dan GPT kemudian diubah
audiovisual.
Shofa Rahayu
2399010113

menjadi gambar animasi d. Keterampilan Komunikasi


menggunakan Leonardo AI. yang Terkandung dalam
c) Membuat gambar menjadi Modul Ajar
animasi bergerak dengan Keterampilan komunikasi yang
menggunakan Runaway ML dikembangkan dalam
d) Menggabungkan video dan perencanaan pembelajaran ini
menambahkan suara dengan meliputi :
menggunakan aplikasi 1) Memahami, mengelola, dan
Wondershare Filmora. menciptakan komunikasi
e) Membuat komik dengan yang efektif melalui kegiatan
menggunakan Canva membaca dan memirsa teks
f) Menyusun instrumen eksplanasi sesuai dengan
penilaian ahli materi gaya belajar peserta didik.
g) Menyusun instrumen Peserta didik menuangkan
penilaian ahli media hasil identifikasi materi yang
h) Menyusun instrumen diperoleh dalam Lembar
penilaian ahli bahasa Kerja Peserta Didik.
c. Tahap Pengembangan 2) Menyampaikan pikiran dan
Development ide – ide secara efektif dalam
Pada tahap pengembangan ini, berbagai bentuk dan isi baik
media pembelajaran yang sudah secara lisan, tertulis, dan
disusun pada tahap sebelumnya multimedia melalui kegiatan
diintegrasikan ke dalam modul presentasi hasil penyusunan
ajar berdiferensiasi dengan teks eksplanasi.
menyusun langkah pembelajaran 3) Mendengarkan secara efektif
hingga evaluasi pembelajaran. untuk memahami makna,
Model pembelajaran yang termasuk pengetahuan, nilai,
diterapkan dalam modul ajar ini sikap, dan minat melalui
adalah Project Based Learning. kegiatan menyimak media
pembelajaran dan menyimak
Shofa Rahayu
2399010113

guru serta teman yang sedang dalam menggali informasi dari teks
melakukan presentasu. eksplanasi ilmiah. Modul ajar
4) Menggunakan komunikasi tersebut akan dirancang dengan
untuk berbagai tujuan berbagai konten seperti teks, komik,
(memberi informasi, dan video animasi, yang dibuat
instruksi, memotivasi, dan menggunakan berbagai alat
persuasi) meliputi kecerdasan buatan seperti Chat Open
komunikasi ketika menelaah AI, Leonardo AI, Runaway ML, dan
informasi, menyajikan aplikasi Wondershare Filmora.
informasi pada LKPD, dan Metode penelitian yang digunakan
bagaimana peserta didik adalah penelitian pengembangan
menyampaikan gagasannya (Research and Development) dengan
dalam bentuk teks mengikuti model ADDIE, yang
eksplanasi. terdiri dari analisis, perancangan,
5) Memanfaatkan media pengembangan, implementasi, dan
komunikasi dan teknologi evaluasi. Analisis kebutuhan,
dan tahu bagaimana menilai kurikulum, dan karakteristik peserta
efektifitas dan dampaknya didik dilakukan untuk merancang
6) Berkomunikasi secara efektif modul ajar yang sesuai. Tahap
dalam berbagai lingkungan. pengembangan melibatkan
pembuatan naskah, gambar animasi,
komik, dan penyusunan instrumen
4. SIMPULAN penilaian. Modul ajar ini bertujuan
Dalam penelitian ini, fokusnya untuk mengembangkan
adalah pada pengembangan modul keterampilan komunikasi peserta
ajar berdiferensiasi konten dengan didik dalam memahami dan
memanfaatkan kecerdasan buatan menyampaikan informasi dari teks
(Artificial Intelligence) untuk eksplanasi ilmiah secara efektif,
meningkatkan keterampilan melalui pembelajaran berbasis
komunikasi peserta didik kelas VI proyek (Project Based Learning).
Shofa Rahayu
2399010113

Dengan berbagai konten multimedia Fitriyah, F., & Bisri, M. 2023.


yang disajikan, modul ajar ini Pembelajaran Berdiferensiasi
diharapkan dapat meningkatkan Berdasarkan Keragaman Dan
keterampilan komunikasi peserta Keunikan Peserta didik Sekolah
didik. Dasar. Jurnal Review
Pendidikan Dasar: Jurnal
5. DAFTAR PUSTAKA Kajian Pendidikan Dan Hasil
Amalia, L. 2021. Pengembangan Penelitian. Hlm, 67-73.
Keterampilan Berpikir Kreatif Mambu, J. G. Z., Pitra, D. H., Rizki,
sebagai High Order Thinking A., Ilmi, M., Nugroho, W.,
Pada Pembelajaran IPA. Jurnal Leuwol,N. V, Muh, A., &
Prosiding Magister Pendidikan Saputra, A. 2023. Pemanfaatan
Ilmu Pengetahuan Alam. Teknologi Artificial Intelligence
Branch, Robert Maribe. 2009. (AI) Dalam Menghadapi
Instructional Design: The Tantangan Mengajar Guru di
ADDIE Approach. New York : Era Digital. Journal on
Springer. Education, Hlm. 2689–2698.
Effendi, O.U. 2009. Ilmu Marlina.. 2019. Panduan
Komunikasi (Teori dan Pelaksanaan Model
Praktek). Bandung: PT. Remaja Pembelajaran Berdiferensiasi
Rosdakarya. di Sekolah Inklusif. 2019.
Farida, V. C. 2023. Implementasi Padang : PLB FIP Universitas
Pembelajaran Berdiferensiasi Negeri Padang.
pada Materi Teks Berita Maulida, U. 2022. Pengembangan
KelasVII SMPN 4 Surakarta Modul Ajar Berbasis Kurikulum
Tahun Ajaran 2022/2023. Merdeka. Tarbawi: Jurnal
Filsaime, D.K. 2008. Menguak Pemikiran Dan Pendidikan
Rahasia Berpikir Kritis dan Islam, 5(2), Hlm. 130-138.
Kreatif. Berkualitas. Jakarta: Mulyatiningsih, Endang. 2012.
Prima. Metode Penelitian Terapan
Shofa Rahayu
2399010113

Bidang Pendidikan. Bandung: Nurdyansyah, N. 2018.


Alfabeta. Pengembangan Bahan Ajar
Nesri, F. D. P., & Kristanto, Y. Modul Ilmu Pengetahuan
D. 2020. Pengembangan Alam Bagi Siswa Kelas
Modul Ajar Berbantuan IVSekolah Dasar.Universitas
Teknologi Untuk Muhammadiyah Sidoarjo.
Mengembangkan Kecakapan Rohim, S. 2009. Teori Komunikasi
Abad 21 Siswa. AKSIOMA: (Perspektif, Ragam, dan
Jurnal Program Studi Aplikasi). Jakarta: Rineka
Pendidikan Matematika,9(3), Cipta.
Hlm. 480-492. Salfera, Novi. 2017. Meningkatkan
Noviyanti, M. 2011. Pengaruh Kemampuan Menulis Teks
Motivasi Dan Keterampilan Eksplanasi dengan
Berkomunikasi Terhadap Menggunakan Media Gambar
Prestasi Belajar Mahasiswa Berseri Pada Siswa Kelas VII.
Pada Tutorial Online Berbasis Jurnal EDUCATIO: Jurnal
Pendekatan Kontekstual Pada Pendidikan Indonesia, 3(2),
Makuliah Statistika Pendidikan. Hlm. 32-43.
Jurnal Pendidikan, 12 (2), hlm. Siahaan, M., Jasa, C. H.,
80-88. Anderson, K., Rosiana, M. V.,
Nuramila, N., Ali, A. H., Agustin, P. Lim, S., & Yudianto, W.
D., Djou, D. N., & Sartika, E. 2020. Penerapan Artificial
2024. Pembuatan Media Intelligence (AI) Terhadap
Pembelajaran Berbasis Virtual Seorang Penyandang
Assistant Pictory & Fliki AI Disabilitas Tunanetra. Journal
(Artificial Intelligence) Di SMP of InformationSystem and
Negeri 6 Kota Gorontalo. Technology (JOINT), 1(2),
Jurnal Pengabdian Bersama Hlm. 186–193.
Masyarakat Indonesia, 2(1), Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Hlm. 55-65. Pendidikan Pendekatan
Shofa Rahayu
2399010113

Kuantitatif, Kualitatif, dan


R&D. Bandung: Alfabeta.
Susanto, A. 2013. Teori Belajar dan
Pembelajaran di Sekolah
Dasar. Jakarta: Kencana
Prenamedia Group
Yusuf, A. B., & Dahlan, M. 2021.
Peningkatan Keterampilan
Menyusun Teks Eksplanasi
dengan Model Investigasi
Kelompok dan Media Visual
pada Siswa Kelas VIII SMPN
21 Kota Makassar. Jurnal
Onoma: Pendidikan, Bahasa,
Dan Sastra, 7(2), Hlm. 541-552.

Anda mungkin juga menyukai