REPUBLIK INDONESI
---------------------------------
LAPORAN SINGKAT
RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI
DENGAN ASOPS KAPOLRI, KAKORLANTAS POLRI, KAPOLDA METRO JAYA,
KAPOLDA JABAR, KAPOLDA BANTEN DAN KAPOLDA BANTEN
---------------------------------------------------
KESIMPULAN/KEPUTUSAN
I. PENDAHULUAN
Rapat Dengar Pendapat Komisi III dengan Asops Kapolri, Kakorlantas Polri, Kapolda
Metro Jaya, Kapolda Jabar, Kapolda Lampung dan Kapolda Banten dibuka pukul
13.45 WIB oleh Wakil Ketua Komisi III, DR.H.Aziz Syamsuddin, SH dengan agenda
sebagaimana tersebut diatas.
1. Pimpinan rapat menyampaikan bahwa pada rapat hari ini Kapolri berhalangan
hadir karena mendampingi Presiden RI melihat korban bencana gempa yang
terjadi di Aceh. Berkenaan dengan hal tersebut dan berdasarkan surat yang
disampaikan Kapolri, maka Kapolri menugaskan Asops Kapolri, Kakorlantas Polri,
Kapolda Metro Jaya, Kapolda Jabar, Kapolda Lampung dan Kapolda Banten untuk
mewakili Kapolri rapat dengan Komisi III DPR RI.
2. Selanjutnya Pimpinan rapat menyampaikan terkait dengan surat permohonan izin
dari Komisi V DPR RI yang akan mengadakan rapat dengan Kakorlantas Polri.
3. Terkait dengan surat dari Komisi V DPR RI dan berdasarkan pandangan fraksi-
fraksi disetujui untuk dilakukan rapat gabungan dan Komisi III DPR RI sebagai
host (tuan rumah) dari rapat tersebut.
1
4. Penjelasan tertulis Kapolri terkait dengan kesiapan Polri dalam pengamanan
lebaran Tahun 2013 (yang diwakili oleh Asops Kapolri didampingi Kakorlantas
Polri, Kapolda Metro Jaya, Kapolda Jabar, Kapolda Lampung dan Kapolda
Banten), sebagai berikut :
1. Perbandingan kecelakaan lalu lintas tahun 2011 sebesar
4.744 kejadian sedangkan tahun 2012 sebesar 5.233 kejadian mengalami
kenaikan dengan selisih 489 kejadian atau naik sebesar 10,30% dengan rincian
sebagai berikut :
meninggal dunia tahun 2011 sebesar 779 orang sedangkan
2012 sebesar 908 orang mengalami kenaikan dengan selisih 129 orang atau
naik sebesar 16,56%.
luka berat tahun 2011 sebesar 1.334 orang sedangkan
tahun 2012 sebesar 1.505 orang mengalami kenaikan dengan selisih 171
orang atau naik sebesar 12,82%.
luka ringan tahun 2011 sebesar 3.443 orang sedangkan
tahun 2012 sebesar 5.139 orang mengalami kenaikan dengan selisih 1.696
orang atau naik sebesar 49,26%.
2. Perbandingan kendaraan yang terlibat kecelakaan lalu lintas
tahun 2011 sebesar 6.063 unit sedangkan tahun 2012 sebesar 8.032 unit
mengalami kenaikan dengan selisih 1.969 unit atau naik sebesar 32% dengan
rincian sebagai berikut :
Sepeda motor pada tahun 2011 sebesar 4.325 unit sedangkan
tahun 2012 sebesar 5.710 unit mengalami kenaikan dengan selisih 1.385
unit atau naik sebesar 32%.
Mobil penumpang pada tahun 2011 sebesar 836 unit
sedangkan tahun 2012 sebesar 1.202 unit mengalami kenaikan dengan
selisih 376 unit atau naik sebesar 46%.
Mobil bus pada tahun 2011 sebesar 241 unit sedangkan tahun
2012 sebesar 278 unit mengalami kenaikan dengan selisih 37 unit atau naik
sebesar 15%.
Mobil barang pada tahun 2011 sebesar 542 unit sedangkan
tahun 2012 sebesar 675 unit mengalami kenaikan dengan selisih 133 unit
atau naik sebesar 25%.
Kendaraan khusus pada tahun 2011 sebesar 14 unit
sedangkan tahun 2012 sebesar 14 unit.
Kendaraan tidak bermotor pada tahun 2011 sebesar 115 unit
sedangkan tahun 2012 sebesar 153 unit mengalami kenaikan dengan selisih
38 unit atau naik sebesar 33%.
3. Jumlah penumpang pada Moda transportasi pada tahun 2010
sebesar 14.627.392, pada tahun 2011 sebesar 15.121.854 dan pada tahun 2012
sebesar 15.121.854. prediksi moda tranportasi pada tahun 2013 sebesar
18.098.837 mengalami peningkatan 4,46% dengan rincian sebagai berikut :
Moda angkutan jalan pada tahun 2010 sebesar 5.464.134,
pada tahun 2011 sebesar 5.524.875 dan pada tahun 2012 sebesar
5.998.162. prediksi moda tranportasi angkutan jalan pada tahun 2013
sebesar 6.221.563 mengalami peningkatan 3,72%.
Moda angkutan SDP pada tahun 2010 sebesar 3.164.896,
pada tahun 2011 sebesar 3.247.804 dan pada tahun 2012 sebesar
3.276.851. prediksi moda tranportasi angkutan jalan pada tahun 2013
sebesar 3.334.425 mengalami peningkatan 1,76%.
Moda angkutan Kereta Api pada tahun 2010 sebesar
2.436.612, pada tahun 2011 sebesar 1.904.517 dan pada tahun 2012
sebesar 3.102.386. prediksi moda tranportasi angkutan jalan pada tahun
2013 sebesar 3.121.553 mengalami peningkatan 0,62%.
Moda angkutan Laut pada tahun 2010 sebesar 991.246, pada
tahun 2011 sebesar 1.457.577 dan pada tahun 2012 sebesar 1.585.554.
2
prediksi moda tranportasi angkutan jalan pada tahun 2013 sebesar
1.664.832 mengalami peningkatan 5%.
Moda angkutan Udara pada tahun 2010 sebesar 2.570.504,
pada tahun 2011 sebesar 2.987.081 dan pada tahun 2012 sebesar
3.363.107 prediksi moda tranportasi angkutan jalan pada tahun 2013 sebesar
3.756.464 mengalami peningkatan 11,7%.
4. Permasalahan transportasi darat, sebagai berikut :
Fasilitas Jalan Raya.
Fasilitas Angkutan Umum (Bus / KA) Pribadi.
Terminal / Stasiun KA.
Kenaikan Tarif Angkutan Umum (Toeslag).
Simpul Kemacetan dan Rawan Laka.
Jalur Alternatif / Infrastruktur.
Sepeda Motor / Alat Transportasi bukan Jarak Jauh.
5. Permasalahan transportasi laut, sebagai berikut :
Kondisi Cuaca.
Fasilitas dan Kelaikan Kapal.
Pelabuhan Embarkasi / Debarkasi.
Kenaikan Tarif (Calo)
Pemeriksaan Kapasitas Penumpang.
Kelengkapan Keselamatan.
Jadwal Pemberangkatan (Pengaturan Pemuatan)
6. Permasalahan transportasi udara, sebagai berikut :
Kondisi Cuaca.
Fasilitas dan Kelaikan Pesawat.
Terminal Embarkasi dan Debarkasi.
Kenaikan Tarif (Calo).
Pemeriksaan Kelaikan Pesawat.
Pemeriksaan Penumpang dan Bagasi.
7. Lokasi permasalahan kemacetan di Pulau Sumatera, Jawa
dan Bali, sebagai berikut :
a. Bakauheni
1) Pelabuhan Bakauheni terjadi antrian kendaraan yang akan melakukan
penyebrangan ke Merak (Banten) yang disebabkan oleh minimnya
kapal penyebrangan dan gangguan cuaca.
2) Daya tampung kantong – kantong parkir kurang memadai dengan
volume kendaraan yang akan melakukan penyebrangan.
b. Merak
1) Pelabuhan Merak terjadi antrian kendaraan yang akan melakukan
penyebrangan ke Bakauheni (Lampung) yang disebabkan oleh
minimnya kapal penyebrangan dan gangguan cuaca.
2) Daya tampung kantong – kantong parkir kurang memadai dengan
volume kendaraan yang akan melakukan penyebrangan.
c. Jomin
Terjadi kemacetan di simpang Jomin disiebakan oleh penyempitan jalan
(botle nex) dan bertemunya arus dari keluar Tol Cikampek dengan jalur
arteri jalur Cikarang Cikampek dan pertemuan arus kendaraan dari arah
timur menuju Tol Cikampek.
d. Loh Bener
1) Pengalihan di exit Tol Plumbon II – Palimanan - Ciwaringin bila terjadi
kepadatan di ruas Tegal Karang – Lohbener Indramayu pada arus balik.
2) Pengalihan arus melalui exit Plumbon II - Palimanan - Ciwaringin –
Bunder – Susukan - Indramayu - Jakarta pada arus balik.
e. Cikopo
1) Terjadinya kemacetan akibat dari arus kendaraan yang keluar Tol
CIkampek yang mengarah Pantura Jawa karena adanya peyempitan
3
jaln dua arah dari arah timur menuju Tol Cikampek yang akan
dilewatkan melalui pintu Tol Dawuan.
4
10. Dalam pelaksanaannya Operasi Ketupat Tahun 2013
Kepolisian Daerah dibagi menjadi 2 (Dua) daerah Operasi, antara lain :
5
c. Koordinasi Dan Sinergitas Instansi Terkait Pada Pam Lebaran 2013
1) Transportasi Masyarakat :
Kementerian Perhubungan
Kementerian BUMN
Pemda
Organda
Gaikindo / Aisi
Jasa Raharja
2) Pam Jalur Lalin & Obyek Vital :
Polri
TNI
Kementerian Perhubungan
Kementerian PU
Kementerian Kesehatan
Pemda
3) Infrastruktur / Sarpras Jalan :
Kementerian PU
Kementerian Perhubungan
Polri
Pemda
Kementerian BUMN
4) Ketersediaan / distribusi sembako dan BBM :
Kementerian Perdagangan
Kementerian SDM
Kementerian BUMN
Pemda
Polri
12. Jumlah Lokasi CCTV yang terpasang sebanyak 475 Unit,
yaitu :
a. Polda Sumsel : 21 Titik
b. Polda Riau : 3 Titik
c. Polda Metro Jaya : 33 Titik
d. Polda Kalbar : 6 Titik
e. Polda Kalsel : 4 Titik
f. Polda Jateng : 33 Titik
g. Polda Jatim : 25 Titik
h. Polda Sulut : 5 Titik
i. Polda Sumut : 10 Titik
j. Korlantas Polri : 226 Titik
k. Polda Lampung : 1 Titik
l. Polda Banten : 7 Titik
m. Polda Jabar : 65 Titik
n. Polda DIY : 15 Titik
o. Polda Bali : 20 Titik
p. Polda Kalteng : 1 Titik
13. Rekomendasi dari Kepolisian Negara Republik Indonesia :
Mensosialisasikan / Menghimbau masyarakat melalui media cetak dan
elektronik agar tidak menggunakan sepeda motor/berboncengan lebih dari 2
orang ;
Pemerintah, BUMN, Pengusaha untuk melakukan mudik bersama dengan
kendaraan Bus;
Kebijakan percepatan pembangunan infrastruktur agar mendapat dukungan
secara politik dan ekonomi sehingga Realisasi Pembangunan Jalan Tol Trans
Jawa dan Pembangunan Rel Kereta Api Double Trek dapat diwujudkan.
Koordinasi dengan instansi terkait agar tidak ada keterlambatan distribusi
Sembako & BBM;
6
kesiapan infrastruktur jalan dan rambu lalu lintas pada Jalur Lintas Utara,
Tengah, Selatan dan Alternatif;
Mewaspadai lintasan Kereta Api tanpa pintu (PTKA dan PEMDA);
Penyiapan Rambu-Rambu tambahan petunjuk arah dan sarana penerangan
Jalan Pada Jalur Alternatif, Brosur/ Leaflet Informasi;
Buat Pos Pam Ops Ketupat sesuai kerawanannya dan Pos Yan Terpadu;
Laksanakan Turjagwali di titik rawan Laka Dan Macet;
Manfaatkan Potmas secara maksimal ( Saka Bhayangkara, Supeltas, Media
Cetak Dan Elektronik, Orari, Club Automotive/IMI );
Ketauladanan, Kepedulian, beri Reward dan Punishment serta Supervisi
(Untuk Solutif);
Waskat Berjenjang dan Efektif Serta Wasdal Rutin / Sidak;
Melaksanakan Anev dan menindaklanjuti;
Pelayanan Prima, Anti KKN dan Anti Kekerasan.
14. Laporan hasil survey Pantura, sebagai berikut :
a. Sasaran :
1) Jalur Pantura Utama dan Alternatif (Jakarta – Surabaya – Jakarta)
2) Jalur Pansel Utama dan Alternatif (Jakarta – Surabaya – Jakarta)
3) Jalinsum Utama dan Alternatif (Jakarta – Lampung – Jakarta)
b. Polda :
1) Polda Jabar
2) Polda Jateng
3) Polda Jatim
4) Polda DIY
5) Polda Banten
6) Polda Lampung
c. Waktu Pelaksanaan :
Beberapa hal lainnya yang menjadi pokok-pokok pembahasan, diantaranya sebagai
berikut :
Diusulkan agar Komisi III dalam melakukan rapat gabungan dengan Komisi V DPR
RI dengan Kakorlantas Polri, Komisi III DPR RI menjadi tuan rumah dari rapat
gabungan tersebut.
Bahwa Polri perlu melihat pula persoalan yang akan muncul menjelang hari
lebaran, misalnya angka kriminalitas yang meningkat, seiring kenaikan harga
BBM.
Meminta penjelasan Polri terkait permasalahan hilangnya 250 dinamit, dan Polri
harus serius agar tidak meresahkan masyarakat.
Dalam pemberian SIM, Polri agar lebih selektif dalam mengeluarkannya. Apakah
dimungkin seseorang diberikan SIM seumur hidup namun dengan proses
pemberian yang sangat selektif. Selanjutnya terhadap pengurusan KIR, dimana
sering kali ada kendaraan yang tidak layak namun tetap diloloskan.
Pelayanan institusi Kepolisian harus dilaksanakan secara maksimal, agar tidak
terjadi lagi tindakan-tindakan seperti pungutan liar.
Pentingnya melakukan sosialisasi melalui televisi, radio
sebelum pelaksanaan mudik berlangsung, agar timbul keteraturan dan
mengurangi kecelakaan pada saat mudik, dan mengurangi tindakan–tindakan
kriminal selama lebaran dan waktu mudik berlangsung.
Perlunya Polri untuk mengikutsertakan peran serta organisasi
kemasyarakatan dalam pengamanan lebaran.
Polri perlu mengantisipasi munculnya terminal bayangan,
yang seringkali menjadi penyebab munculnya pelanggaran Kamtibmas.
Bagaimana Kepolisian menyikapi kekosongan material dalam
hal berlalu lintas dan tugas Polri yang multisektor yaitu melindungi dan mengayomi
pengemudi.
Polri perlu melakukan antisipasi terhadap aksi-aksi
premanisme di jalur keramaian yang mengintai para pemudik dan supir angkutan.
7
Antisipasi terhadap jalur-jalur yang rawan, seperti jalur
Lampung – Sumsel agar terciptanya keamanan bagi pemudik.
Meminta penjelasan Polri terhadap unit CCTV di Provinsi
Lampung yang hanya ada 1 (satu) unit. Aapakah tingkat kerawanan di daerah
tersebut tidak terlalu banyak.
III. KESIMPULAN/PENUTUP
1. Komisi III DPR RI memutuskan bahwa terkait dengan surat tembusan dari
Pimpinan Komisi V DPR RI yang meminta izin untuk mengadakan rapat dengar
pendapat dengan Kakorlantas Polri, disepakati untuk dilakukan rapat gabungan
bersama-sama dengan Komisi III DPR RI. Selanjutnya dalam dalam rapat
gabungan tersebut, Komisi III DPR RI menjadi tuan rumahnya.