STMK “AMIKBANDUNG”
Bahwa sesunggunya, pembinaan, pengisian, dan pengamanan Negara Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila adalah juga menjadi tanggung jawab generasi muda, demi terbentuknya masyarakat yang adil
dan makmur yang diridhoi oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer “AMIKBANDUNG” adalah Sekolah Tinggi yang
bergerak pada bidang pendidikan, peneltian ilmiah dan pengabdian pada masyarakat yang dinamis sesuai
dengan fungsinya.
Mahasiswa program jurusan Teknik Informatika STMIK “AMIKBANDUNG” merupakan unsur yang mutlak
dan tidak dapat dipisah-pisahkan dari program jurusan Teknik Informatika STMIK “AMIKBANDUNG”. Sadar
atas tanggung jawabnya terhadap Tuhan Yang Maha Esa, tanah air dan bangsa, maka seluruh mahasiswa
jurusan Teknik Informatika STMIK “AMIKBANDUNG” menggabungkan diri di dalam suatu wadah organisasi
Badan Eksekutif Mahasiswa STMIK “AMIKBANDUNG”.
STMK “AMIKBANDUNG”
BAB I
NAMA, TEMPAT, KEDUDUKAN dan WAKTU PENDIRIAN
Pasal 1
Nama
Pasal 2
Tempat, Kedudukan
Pasal 3
Waktu
Didirikan pada tanggal 24 November 1992 dengan nama HIMA.T.IF, yang diperkuat dengan SK No.
SKEP/03/SEMA/1214/92 untuk batas waktu yang tidak ditentukan.
Pasal 4
Diperbaharui dengan SK No. ………………… tentang pembentukan Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika
STMIK “AMIKBANDUNG” (HIMATIF).
BAB II
ASAS, MAKSUD dan TUJUAN
Pasal 5
Asas
1) Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika STMIK “AMIKBANDUNG” berdasarkan Pancasila dan UUD
1945 serta Tri Dharma Perguruan Tinggi.
3) Mempersiapkan potensi dan kemampuan anggota untuk menghadapi masa depan dan pengabdian
pada masyarakat.
BAB III
STATUS
Pasal 7
HIMATIF STMIK “AMIKBANDUNG” adalah bagian dari Badan Eksekutif Mahasiswa STMIK “AMIKBANDUNG”
dan mempunyai otonomi luas dalam lingkungan HIMATIF STMIK “AMIKBANDUNG”.
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 8
1) Anggota HIMATIF,
Pasal 9
Anggota adalah pemegang kekuasaan tertinggi melalui mekanisme Rapat Umum Anggota (RUA).
BAB V
PIMPINAN
Pasal 10
Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika dipimpin oleh seorang Ketua Dewan Pengurus.
BAB VI
RAPAT
Pasal 11
1) Rapat Pengurus,
2) Rapat Anggota,
Pasal 12
1) Dana Akademik,
BAB VIII
LAMBANG
Pasal 13
BAB IX
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 14
Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga hanya bisa dilaksanakan melalui Rapat Umum
Anggota (RUA).
BAB X
PEMBUBARAN
Pasal 15
BAB XI
PENUTUP
Pasal 16
1) Hal-hal lain yang tidak tercantum dalam Anggaran Dasar ditentukan atau diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga.
Tanggal :
Disetujui
(...................…………………..)
Mengetahui / Menyetujui,
PUKET III
(...................…………………..)
Atas Nama
(...................…………………..)
Mengetahui / Menyetujui
(……………………….)
Mengesahkan,
Ketua
STMIK “AMIKBANDUNG”
(………………………….)
ANGGARAN RUMAH TANGGA
HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK INFORMATIKA
STMIK “AMIKBANDUNG”
BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1
Jenis Keanggotaan
2) Anggota HIMATIF adalah setiap orang yang dinyatakan lulus dalam menjalani peraturan dan ketentuan
penerimaan anggota himpunan.
3) Anggota Kehormatan HIMATIF adalah orang yang telah berjasa dan berkontribusi aktif serta ingin
mendarma baktikan dirinya untuk kemajuan HIMATIF.
Pasal 2
Syarat Keanggotaan
Anggota HIMATIF
d) Disahkan oleh Dewan Pengurus dan wajib mengikuti masa bimbingan yang diadakan oleh himpunan
dibawah Dewan Pengurus.
Anggota kehormatan HIMATIF diusulkan dalam rapat anggota dan disahkan oleh Dewan Pengurus.
Pasal 3
Sifat Keanggotaan
2) Setiap anggota tidak diperbolehkan menjadi anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) yang lain
di lingkungan STMIK “AMIKBANDUNG”.
Pasal 4
Kewajiban Anggota
1) Mempelajari, memahami, dan mengamalkan AD dan ART HIMATIF sebagai landasan perjuangan.
3) Mengikuti dan membantu kegiatan-kegiatan himpunan secara langsung atau tidak langsung, selama
kegiatan tersebut sejalan dengan maksud dan tujuan himpunan.
4) Menjaga dan menjunjung tnggi nama baik himpunan khususnya dan almamater pada umumnya.
Pasal 5
Hak Anggota
2) Anggota HIMATIF mempunyai hak memilih dan dipilih, hak kontrol dan mosi tidak percaya.
Pasal 6
Sanksi Organisasi
1.2. Melakukan tindakan-tindakan yang dapat merugikan dan mencemarkan nama baik himpunan.
1) Sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan, sanksi organisasi yang dijatuhkan dapat berupa :
1.1 Peringatan.
Pasal 7
Pelaksanaan Sanksi
1. Peringatan keras diberikan secara lisan dan tertulis oleh Dewan Pengurus setelah mendengar :
2. Pemecatan sementara atau pemecatan selamanya ditetapkan oleh Dewan Pengurus setelah diadakannya
pertimbangan dan alasan dari anggota himpunan lainnya.
Pembelaan Diri
Anggota yang mendapat sanksi organisasi berhak membela diri di rapat yang diadakan untuk maksud
tersebut atau Rapat Umum Anggota.
Pasal 9
Rehabilitasi Anggota
1) Setelah masa pemecatan sementara berakhir, anggota yang terkena pemecatan tersebut harus
dupulihkan keanggotaanya oleh Dewan Pengurus.
2) Apabila dalam pembelaan diri (seperti dimaksud pasal 8) dinyatakan tidak bersalah maka kenggotaanya
harus dipulihkan.
Pasal 10
Pembatalan Keanggotaan
1) Meninggal dunia.
BAB II
RAPAT
Pasal 11
Pedoman Umum
1) Semua jenis rapat di dalam himpunan berpedoman pada musyawarah untuk mufakat.
2) Apabila tidak mencapai mufakat maka dilanjutkan dengan pengambilan suara terbanyak (vouting).
3) Apabila ayat 1 dan ayat 2 tidak tercapai maka keputsan terakhir diserahkan kepada kebijaksanaan
pimpinan rapat.
4) Rapat dilakukan dengan memperhatikan tata tertib rapat yang telah ditentukan oleh pimpinan rapat.
Pasal 12
Rapat Pengurus
Rapat Pengurus adalah rapat rutin Dewan Pengurus yang membahas dan mengevaluasi program kerja
Dewan Pengurus.
Pasal 13
Rapat Anggota
Rapat Anggota adalah rapat yang diselenggarakan oleh Dewan Pengurus dan anggota untuk membahas
segala sesuatu yang berhubungan dengan himpunan.
Pasal 14
Rapat Umum Anggota adalah rapat yang diselenggarakan untuk membahas hal-hal yang prinsip tentang
himpunan.
BAB III
RAPAT UMUM ANGGOTA
Pasal 15
Ketentuan Umum
1) Rapat Umum Anggota dapat diselenggarakan atas dasar permintaan sekurang-kurangnya 25 anggota.
2) Sidang dalam RUA dipimpin oleh suatu dewan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pasal 16
Peserta
Rapat Umum Anggota dihadiri oleh anggota himpunan dan dapat mengundang atau menerima peninjau.
Pasal 17
1) Setiap anggota himpunan yang hadir dalam rapat tersebut mempunyai hak bicara dan suara.
2) Peninjau atau undangan dari luar anggota himpunan boleh berbicara apabila dipandang perlu oleh
pimpinan sidang atas persetujuan forum.
Pasal 18
Pengambilan Keputusan
Keputusan Rapat Umum Anggota sah apabila sesuai dengan pasal 11 tentang Pedoman Umum Rapat.
BAB IV
DEWAN FORMATUR
Pasal 19
Pembentukan
1) Ketua Dewan Formatur dipilih dalam rapat anggota yang diadakan khusus untuk itu.
2) Ketua Dewan Formatur membentuk kepanitiaan yang minimal terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara,
dan 2 (dua) orang anggota.
Pasal 20
1) Mengambil alih kepemimpinan sementara Dewan Pengurus demisioner sampai terbentuk Dewan
Pengurus yang baru.
2) Selama masa transisi segala sesuatu yang berhubungan dengan himpunan di bawah tanggung jawab
Dewan Formatur.
4) Apabila tidak terbentuk Dewan Pengurus yang baru, otomatis Ketua Dewan Formatur menjadi Ketua
Dewan Pengurus selanjutnya.
5) Masa jabatan Dewan Formatur berakhir setelah Ketua Dewan Pengurus yang baru terpilih.
Pasal 21
3) Verifikasi Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Dewan Pengurus demisioner dan diserahkan kepada
Dewan Pengurus yang baru.
BAB V
KEPENGURUSAN
Pasal 22
Struktur
2) Ketua Dewan Pengurus terpilih berhak menentukan anggota lainnya sebagai Dewan Pengurus.
Pasal 23
4) Dewan Pengurus wajib memberikan pertanggung jawaban pada masa akhir periode kepengurusan, atau
sewaktu-waktu bila diminta anggota.
5) Dewan Pengurus berhak memecat anggota dan mempertanggung jawabkannuya dalam RUA.
6) Dewan Pengurus berhak mengangkat Anggota Kehormatan yang telah disahkan dalam Rapat Anggota.
Pasal 24
2) Ketua Dewan Pengurus berhak dipilih kembali untuk masa jabatan selanjutnya melalui prosedur pemilihan
yang sudah ditetapkan di AD dan ART.
3) Dewan Pengurus dapat dibubarkan melalui RUA atas dasar mosi tidak percaya yang diajukan sekurang-
kurangnya oleh 25 anggota.
4) Apabila mosi tidak percaya disetujui oleh suara terbanyak di dalam RUA, maka pengurus lama demisioner
dan selanjutnya dibentuk Dewan Formatur.
BAB VI
KEPANITIAAN
Pasal 25
Pembentukan
3) Kepanitiaan diangkat oleh anggota himpunan melalui pemilihan dan disahkan oleh Dewan Pengurus.
Pasal 26
Sifat
2) Kepanitiaan merupakan badan pengkajian strategis dalam bidang tertentu yang menunjang adanya
suatu kegiatan.
Pasal 27
Perbendaharaan
1) Setiap pergantian Dewan Pengurus, pengurus yang lama harus menginventariskan seluruh
perbendaharaan himpunan, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak.
2) Apabila dianggap perlu, Dewan Pengurus dapat membentuk Badan Pemeriksa Keuangan.
Pasal 28
Penggunaan
Perbendaharaan himpunan digunakan untuk kelancaran himpunan dan membiayai pelaksanaan kegiatan-
kegiatan yang diadakan himpunan.
BAB VIII
Pasal 29
Lambang
Artinya, HIMATIF merupakan organisasi yang berada di bawah naungan STMIK AMIKBANDUNG.
Bentuk simetris memberikan arti HIMATIF selalu memberikan kontribusi yang sama, baik terhadap
anggota maupun terhadap institusi.
3. BENTUK SINYAL, representasi dari bilangan biner yang merupakan bahasa dasar yang dipergunakan
komputer.
Artinya, setiap anggota HIMATIF diharapkan berpikiran maju, selalu mempunyai motifasi untuk terus
menjadi yang terbaik.
Artinya, setiap anggota HIMATIF diharapkan bisa memberikan kontribusi bagi bangsa dan negara dengan
ilmu yang dimilkinya.
Artinya, setiap anggota HIMATIF adalah saudara, tanpa memandang suku, agama, golongan dan
kebangsaan.
Pasal 30
Semboyan
SOLIDARITY FOREVER.
Pasal 31
Atribut
Atribut resmi sebagai tanda keanggotaan adalah Jaket Himpunan dan Kartu Tanda Anggota (KTA).
BAB IX
PENUTUP
Pasal 32
Kekuatan Peraturan
2) Anggaran Rumah Tangga – disingkat ART – merupakan peraturan tertinggi di bawah Anggaran Dasar.
3) Peraturan yang dikeluarkan oleh Dewan Pengurus atau badan lainnya (jika ada) untuk kelancaran
kegiatan himpunan harus mengacu pada AD dan ART.
Pasal 33
Peraturan Peralihan
1) Hal-hal yang berkaitan dengan pelakdanaan/diberlakukannya AD dan ART akan diatur oleh Dewan
Pengurus.
2) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga apabila perlu akan diatur oleh Dewan
Pengurus selama hal itu tidak bertentangan dengan AD dan ART, kemudian dipertanggung jawabkan
dalam Rapat Umum Anggota.
Pasal 34
Pengesahan
Anggaran Rumah Tangga ini disempurnakan dari Anggaran Rumah Tangga terdahulu
oleh………………………………………..