Anda di halaman 1dari 14

Mata Kuliah:

HUKUM INTERNASIONAL

Dr. Andi Aina Ilmih, SH,MH

Universitas Islam Sultan Agung


Semarang

Copyrights@AndiAinaIlmih 1
Kompetensi dasar 3

• Materi Utama :
1. Suaka dalam HI
2. Tanggung Jawab Negara dalam HI
3. Perjanjian Internasional
4. Persyaratan/Reservasi

Copyrights@AndiAinaIlmih 2
SUAKA DALAM
HUKUM internASionAL

Kata “Suaka” berasal dari bahasa Yunani “asylon”


atau dalam bahasa Latin ”asylum”, yg artinya,
tempat yg tidak bisa/dapat dilanggar, dimana
seseorang yg dikejar2 mencari tempat berlindung.

OPPENHEIM LAUTERPACHT
suaka adalah dalam hubungan dgn wewenang suatu
negara yg mempunyai kedaulatan di atas
territorialnya untuk memperbolehkan seorang asing
memasuki dan tinggal didalam wilayahnya dan atas
perlindungannya.
Copyrights@AndiAinaIlmih 3
SUAKA DALAM
HUKUM internASionAL
GRASIA MORI
dalam bukunya “Intern’l Law and Asylum As Human
Right”, mengatakan bahwa Suaka adalah suatu
perlindungan yg diberikan oleh suatu negara kepada
orang yg melawan negara asalnya.

PROF.DR.SUMARYO SURYOKUSUMO
mengatakan bahwa Suaka adalah dimana seseorang
pengungsi/pelarian politik mencari perlindungan, baik
diwilayah suatu negara lain maupun didalam
lingkungan gedung Perwakilan Diplomatik dari suatu
negara.
Copyrights@AndiAinaIlmih 4
SUAKA DALAM
HUKUM internASionAL
Jika perlindungan yg dicari itu diberikan, maka Pencari
Suaka itu dapat KEBAL dari proses hukum dari negara
dimana ia berasal.

J.G.STARKE
mengatakan Konsepsi Suaka dalam HI mencakup 2
unsur, yaitu:
a. Tempat perlindungan, dalam arti melebihi sekedar t4
perlindungan semata.
b. Tingkat perlindungan Aktif dari pihak penguasa
wilayah suaka.
Copyrights@AndiAinaIlmih 5
SUAKA DALAM
HUKUM internASionAL

Dalam HI terdapat perbedaan antara Suaka dan


Pengungsi (Refugees)

United Nations High Commision of Refugees (UNHCR)


Dalam “Information Paper”nya mengatakan:
“Pengungsi adalah orang yg terpaksa memutuskan
hubungan dengan Negara asalnya, karena rasa
takut yg berdasar mengalami Persekusi
(persecution). Rasa takut yg berdasar inilah yg
membedakan Pengungsi dari Jenis Migran lainnya.

Copyrights@AndiAinaIlmih 6
SUAKA DALAM
HUKUM internASionAL

Suaka dalam hukum internasional, ada 2 jenis, yaitu:


1. Suaka Territorial
2. Suaka Ekstra Territorial (Suaka Diplomatik)

Ad.1.Suaka Territorial, diberikan oleh suatu negara


didalam wilayahnya atau wilayah yg berada
didalam Yurisdiksi Negara Pemberi Suaka.
Pada umumnya suaka territorial diberikan diwilayah
darat suatu negara. Namun dapat terjadi suaka
diberikan di wilayah perairan negara pemberi suaka.

Copyrights@AndiAinaIlmih 7
SUAKA DALAM
HUKUM internASionAL
Majelis Umum PBB dalam sidang tgl 14 Desember 1967
menyetujui suatu Resolusi yg memberikan
rekomendasi/patokan dalam Pemberian Suaka:
1.Apabila seseorang meminta suaka, maka seharusnya
permintaan tidak ditolak, atau jika seseorang sudah berada
dalam wilayah negara itu seharusnya tidak diusir. Tetapi
jika sekelompok orang dalam jumlah besar meminta suaka,
hal itu dapat ditolak dengan alasan Keamanan Nasional.
2.Jika suatu negara menemui kesulitan dalam pemberian
suaka atau meneruskan jangka waktu pemberian suaka, maka
haruslah diperhatikan langkah2 yg layak demi rasa
Persatuan Internasional.
3.Apabila suatu negara memberikan suaka kepada kaum
pelarian/buronan (belligerensi), maka negara lain harus
menghormatinya (tidak boleh ada intervensi).
Copyrights@AndiAinaIlmih 8
SUAKA DALAM
HUKUM internASionAL
Ad.2.Suaka Ekstra Territorial (Suaka Diplomatik)
Dalam suaka diplomatik, tempat suaka adalah tempat2 yg menjadi
milik atau yg digunakan untuk keperluan resmi negara pemberi
suaka dan yg terdapat atau kebetulan terdapat diwilayah negara
lain, yg diakui tidak dapat dilanggar (invioble) atau yg mempunyai
kekebalan (immunity) dari Yurisdiksi negara dimana tempat tsb
berada atau kebetulan berada.
Tempat2 tsb sbb:
1. Gedung dan pekarangan misi diplomatik atau konsuler.
2. Rumah dinas kepala misi diplomatik atau konsuler.
3. Tempat lembaga internasional . Ch perwakilan WHO di Jakarta.
4. Pangkalan atau Kamp.Militer
5. Kapal perang atau pesawat terbang militer.

Copyrights@AndiAinaIlmih 9
SUAKA DALAM
HUKUM internASionAL
CONTOH THE LEADING CASE
Kasus Suaka “Peruvion and Columbian Asylum Case”.
Duduk perkaranya sbb:
- Pada tgl 3 Oktober 1948 terjadi Coup (kudeta) militer di Negara
Peru, namun Coup ini gagal.
- Presiden Peru mengeluarkan statement kepada mereka yg ikut dlm
Coup ini (tergabung dalam The American People’s Revolutionary
Alliance), bahwa mereka tidak akan dilindungi oleh UU Peru dan
dinyatakan sbg pengkhianat negara dan akan dituntut menurut
hukum miliiter Negara Peru.
- Seorang pemimpin gerakan tsb yg berkewarnegaraan Peru bernama
Victor Raul Haya dela Torre meminta perlindungan suaka kepada
Perwakilann Columbia di Peru. Kepaanya diberikan suaka di
Kedutaan Besar Columbia di Peru. Oleh Duta besar Columbia
berdasarkan alasan bahwa Haya de la Torre melakukan kejahatan
politik.
Copyrights@AndiAinaIlmih 10
SUAKA DALAM
HUKUM internASionAL

- Sebaliknya Peru berpendapat bahwa Haya de la Torre melakukan


tindak pidana/kejahatan biasa/umum dan memohon penyerahan
kembali orang tsb.
- Sengketa ini kemudian diajukan ke Mahkamah Intern’l, yg dalam
putusannya November 1950 mengemukakan, bahwa Suaka memangg
dapat diberikan secara territorrial ataupun secara diplomatik.
Namun tuntutan Peru agar Columbia menyerahkan Haya de la Torre
baru dapat dilaksanakan apabila ada perjanjian sebelumnya antara
2 negara tsb. Mahkamah berpendapat, apabila suaka telah
diberikan di gedung perwakilan, maka tidak ada keharusan untuk
menyerahkan orang tsb kepada penguasa setempat, jika tidak ada
perjanjian sebelumnya.

Copyrights@AndiAinaIlmih 11
SUAKA DALAM
HUKUM internASionAL

Dalam HI tidak diakui hak secara umum dari Kepala Perwakilan Asing
untuk memberikan suaka didalam Gedung Perwakilannya, karena
dapat menghalangi perUUan setempat.
Ter da pa t ka s us d i m a n a k e d u t a a n y g m e m b e r i s u a k a t e r p a k s a
menyerahkan orang-orang yg meminta suaka kepada penguasa
setempat.
Contoh Kasus:
Kedutaan Inggris di Swedia tahun 1947 memberikan suaka kepada
SPINGER, seorang Swedia yg dituduh berkhianat kepada negaranya.
Akibat tekanan yg dilakukan oleh Pemerintah Swedia dengan cara
mengepung Kedutaan Inggris tsb maka akhirnya SPINGE R
diserahkan kepada Pemerintah Swedia.

Copyrights@AndiAinaIlmih 12
SUAKA DALAM
HUKUM internASionAL

Kasus Lain:
Pada tahun 1950 Duta Besar Perancis di Peru terpaksa
harus menyerahkan WN Peru yg memita suaka di Kedutaan
Perancis karena berbagai tekanan yg dialaminya.

Menurut Hukum Intern’l, suaka dapat diberikan di gedung


perwakilan asing dalam 3 hal:
1. Bagi seseorang yg secara fisik dalam bahaya karena adanya
kekerasan massal atau dalam hal seseorang buronan dlm
bahaya karena kegiatan politik terhadap negara setempat,
maka suaka dapat diberikan untuk Sementara Waktu.
2. Dalam hal terdapat Kebiasaan yg sudah lama diakui dan
mengikat.
3. Jika terdapat perjanjian khusus antara Negara dimana
Copyrights@AndiAinaIlmih 13
suaka berasal dgn Negara dimana terdapat perwakilannya.
Wah..
Materinya dah selesai untuk
pertemuan ini.
C U Next meeting...
Copyrights@AndiAinaIlmih 14

Anda mungkin juga menyukai