Unsur-unsur Pranata
Sosial dalam Masyarakat
Memiliki Simbol
DHARMMAYUKTI
mengandung arti kebaikan/ keutamaan yang nyata/
yang sesungguhnya yakni yang berwujud sebagai
Kejujuran, Kebenaran dan Keadilan..
Simbol Kepolisian:
TIANG DAN NYALA OBOR
Bermakna penegasan tugas Polri, disamping
memberi sesuluh atau penerangan juga bermakna
penyadaran hati nurani masyarakat agar selalu
sadar akan perlunya kondisi kamtibmas yang
mantap.
RASTRA SEWAKOTTAMA
yang berarti Polri adalah Abdi Utama dari pada
Nusa dan Bangsa..
2. Memiliki Tata Tertib dan Tradisi
Setiap pranata memiliki tata tertib dan tradisi, baik
yang tertulis maupun tidak tertulis untuk dijadikan
pedoman bagi anggota masyarakat yang ada di
dalamnya.
Contohnya adalah dalam pranata agama, terdapat
aturan bagaimana melaksanakan ibadah dengan baik
dan benar.
Contoh lainnya, dalam pranata kesehatan terdapat
aturan tidak tertulis bahwa untuk menjaga kesehatan
maka terdapat aturan tidak tertulis bahwa untuk
menjaga kesehatan maka kita harus olahraga.
3. Memiliki Ideologi
Setiap pranata sosial memiliki ideologi tersendiri.
Ideologi tersebut dimiliki secara bersama-sama dan
dianggap ideal bagi anggota masyarakat yang ada di
dalamnya.
Sebagai contoh, bangsa Indonesia memiliki ideologi
Pancasila.
Ideologi Pancasila merupakan pedoman hidup
berbangsa dan bernegara di Indonesia. .
4. Memiliki Daya Tahan
Setiap pranata sosial yang terbentuk tidak akan
hilang begitu saja.
Contohnya adalah dalam pranata pendidikan terdapat
kurikulum yang mengatur kompetensi minimal yang
harus dicapai siswa pada mata pelajaran dan rentang
kelas tertentu.
Contoh lainnya, adanya adat istiadat yang dijadikan
pedoman perilaku dalam kehidupan masyarakat.
Adat istiadat tidak mudah hilang karena selalu
diwariskan secara turun-temurun.
5. Memiliki Usia Lebih Lama
economic institution
Educational institution
Scientific Intitutions
Penggolongan
Pranata sosial Aesthetic and recreational institutions
Religious institutions
Political Institutions
Somatic Institutions
Penggolongan Pranata Sosial
Menurut Koentjaraningrat, semua pranata dapat dikelaskan ke
dalam paling sedikit 8 (delapan) golongan tujuan, yaitu:
1. Pranata yang bertujuan untuk memenuhi keperluan kehidupan,
kekerabatan, yaitu yang sering disebut kinship atau domestic
institution. Contoh : perkawinan, tolong menolong antara kerabat,
pengasuhan anak, sopan santun dalam pergaulan antar kerabat, dan
lain-lain.
2. Pranata-pranata yang bertujuan untuk memenuhi keperluan manusia
untuk mata pencarian hidup, memproduksi, menimbun, menyimpan,
mendistribusi hasil produksi dan harta adalah economic institution.
Contoh : Pertanian, Perbankan, Pergudangan dan lain-lain.
3. Pranata-pranata yang bertujuan memenuhi keperluan penerangan dan
pendidikan manusia supaya menjadi anggota masyarakat yang beguna
adalah Educational institution. Contohnya: pemberantasan buta
hurup, pendidikan keamanan, pers, perpustakaan umum dan
sebagainya.
4. Pranata-pranata yang bertujuan memenuhi keperluan ilmiah manusia,
menyelami alam semesta sekelilingnya, adalah Scientific Intitutions.
Contohnya: metodologi ilmiah, penelitian, pendidikan ilmiah dan
sebagainya
5. Pranata-pranata yang bertujuan memenuhi keperluan manusia dalam
menghayati rasa keindahannya dan untuk rekreasi adalah Aesthetic and
recreational institutions. Contohnya: seni rupa, seni gerak, seni suara, seni
drama, kesusateraan, olahraga, lain-lain.
6. Pranata-pranata yang bertujuan memenuhi keperluan manusia untuk
berhubungan dengan dan bebrbakti kepada Tuhan atau dengan alam gaib,
adalah Religious institutions. Contohnya: penyiaran agama, pantangan,
ilmu gaib, ilmu dukun, semadi dan tapa beratha lain-lainnya.
7. Pranata-pranata yang bertujuan memenuhi keprluan manusia untuk
mengatur dan mengelola keseimbangan kekuasaan dalam kehidupan
masyarakat, adalah Political Institutions. Contohnya: pemerintahan,
demokrasi, kehakiman, kepartaian, kepolisian, ketentaraan, lainya
8. Pranata-pranata yang bertujuan memenuhi keperluan fisik dan kenyamanan
hidup manusia adalah Somatic Institutions. Contohnya: pemeliharaan
kesehatan, kedokteran, lainya.
BAGAIMANA MANUSIA SEBAGAI PENGEMBAN
AMANAH DALAM MASYARAKAT?