JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG 2024 PERHITUNGAN TENTANG PERIKANAN
Seorang pengusaha memiliki lahan 5 x 5 x 1 m3 dan memelihara
lele beukuran 8-10 cm dengan bobot awal tebar 5 gr sampai ukuran 8 ekor/kg. Jika SR = 80%, FCR = 1 dengan asumsi ikan mati 10% pada 1 hari pertama (W = 5 gr), 5% pada hari kedua (W = 5,3 gr), dan 5% pada hari ketiga (W = 5,5 gr). Harga benih Rp 150,-/ekor, kepadatan 200 ekor/m2, harga pakan Rp 5.000, /Kg. Berapa modal yang diperlukan ? Keuntungan ? Jika tenaga, lahan gratis dan saat panen dibantu dengan 2 orang pegawai dengan gaji Rp 20.000,- /orang. Harga saat panen Rp 8.400,-/Kg dan asumsi sumber modal dari investor dengan pembagian hasil 70% untuk pelaksana dan 30% untuk investor. Berapa pula resiko kerugian jika terjadi banjir pada hari terakhir sehingga semua ikan hilang ? (resiko rugi sama dengan pembagian hasil)
Jawab :
1. Luas kolam =5x5m
= 25 m2
2. Jumlah benih = L kolam x padat tebar
= 25 m2 x 200 ekor/m2 = 5.000 ekor
3. Biaya benih = Jumlah benih x harga benih
= 5.000 ekor x Rp 150,-/ekor = Rp 750.000,-
4. Biomassa akhir (Wt)= Jumlah panen x bobot rata-rata
= (SR x Jumlah tebar) 1 Kg/ 8 ekor = (80% x 5.000 ekor) x 1 Kg/ 8 ekor = 500 Kg 5. Biomassa awal (Wo) = Jumlah tebar x bobot rata-rata = 5.000 ekor x 5 gr/ekor = 25.000 gr = 25 Kg
6. Biomassa mati = ((10% +x 5.000 e x 5 gr) + (5% x 5.000 e x 5,3 gr) + (5% x 5.000 e x 5,5 gr)) = (2.500 gr + 1.325 gr + 1.375 gr) = 5.200 gr = 5,2 Kg
7. Jumlah pakan = FCR x (Wt – Wo + Wmati)
= 1 x (500 Kg – 25 Kg + 5,2 Kg) = 480,2 Kg
8. Biaya pakan = Jumlah pakan x harga pakan
= 480,2 Kg x Rp 5.000,-/Kg =2.401.000,-
9. Biaya lain-lain= Lahan + pegawai + listirk + transportasi
= 0 + 2 orang x Rp 20.000,- + 0 + 0 = Rp 40.000,-
10. Modal= Biaya benih + B. pakan + B. lain-lain
= Rp 750.000,- + Rp 2.401.000,- + Rp 40.000,- = Rp 3.191.000,-
11. Penerimaan = Wt x harga ikan
= 500 Kg x Rp 8.400,-/Kg = Rp 4.200.000,- 12. Keuntungan = Penerimaan – Modal = Rp 4.200.000 – Rp 3.191.000 = Rp 1.009.000,-
13. Pelaksana = 70% x Keuntungan
= 70% x Rp 1.009.000,- = Rp 706.300,-
14. Investor = 30 % x Rp 1.009.000,-
= Rp 302.700,-
Jika banjir, maka :
15. Kerugian = modal = Rp 3.151.000,- (tanpa biaya panen)
Pelaksana = 70% x 3.151.000,- = Rp 2.205.700,- Investor = 30% x 3.151.000,- = Rp 945.300,- Contoh soal : Permintaan benih ikan patin untuk perusahaan A adalah 1.000.000 ekor/bulan. Jika SR benih patin siap jual 1” (inch) dari tebar larva adalah 50% harga benih Rp 7,-/ekor, sedangkan harga jualnya yaitu Rp 75,-/ekor. Kebutuhan artemia 2 kaleng/ 150.000 larva tebar, kebutuhan cacing 25 takar/ 150.000 larva tebar, dengan padat tebar benih 40 ekor/L tinggi air 30 cm. Tersedia wadah pemeliharaan berapa tendon (2 x 1 x 0,3 m), harga artemia Rp 230.000,-/kaleng, cacing Rp 5.000,-/takar, kebutuhan aerasi 4 titik/tendon. Setiap aerasi diperlukan 1 kran (Rp 1.000), 1 batu aerasi (Rp 500), dan selang (Rp 500/m). Supply oksigen/udara dari Blower (Rp 400.000,-/buah) dengan maksimal 60 titik. Harga tandon Rp 500.000,- /bak. Berapa larva yang ditebar ? artemia yang diperlukan ? cacing yang diperlukan ? Blower, selang, kran, batu aerasi yang diperlukan dan keuntungan untuk 1 siklus produksi (1 bulan). Jika peralatan bisa dipakai selama 10 tahun
Jawab :
16. SR= Nt x100%
No 50%=1.000.000e x100%
No NO= 1.000.000e x100% : 50% = 2.000.000 ekor
17. Biaya benih = Jumlah benih tebar x harga benih
= 2.000.000 ekor x Rp 7,-/ekor = Rp 14.000.000,- 18. Kebutuhan artemia = Jumlah tebar x 2 kaleng/ 150.000 larva tebar = 2.000.000 ekor x 2 kaleng/ 150.000 larva tebar = 26,67 kaleng= 27 kaleng
19. Biaya artemia = Kebutuhan artemia x harga artemia
= 27 kaleng x Rp 230.000,-/Kg = Rp 6.210.000,-
20. Kebutuhan cacing = Jumlah tebar x 25 takar/ 150.000 larva