Anda di halaman 1dari 15

POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Budidaya
IKAN COBIA
Dosen Pengampu: Qoorie Astaria, S.Pi., M.Si

KELOMPOK 2B
Politeknik negeri Lampung

NAMA KELOMPOK
Jessica Lumban Gaol 22742034
Laila Pauzi 22742035
Etika Selviana 22742030
Reza Ardiansyah 22742043
Bahrul ilmi kholish 22742027
Ramadhoni 22742041
Robby Nailul authar 22742051
Hendy Tio pratama 22742036
Renaldi simatupang 22742042
Nanda Adinata 22742038
Satria Dananjaya 22742044
Dwi Apriyadi 22742047
Andrean Febrianto 22742049
Politeknik Negeri lampung

PENDAHULUAN
Ikan cobia (Rachycentron canadum)
merupakan ikan pelagik yang hidup
dengan suhu tropis (hangat) dan salah
satu jenis ikan karnivora, memiliki ciri
tubuh yang memanjang dan membulat
seperti torpedo dengan duri pada sirip
punggung yang terpisah-pisah, memiliki
sirip punggung dan dubur panjang serta
sirip ekor seperti bulan sabit, dan memiliki
warna kecoklatan tua atau hitam dengan 2
garis sempit pucat yang terlihat jelas.
Politeknik Negeri lampung

KEUNGGULAN

Ikan cobia mendapatkan perhatian sepuluh tahun


terakhir ini karena memiliki keunggulan seperti;
pertumbuhan cepat,
perawatan nya mudah,
mudah beradaptasi pada pemeliharaan di
keramba,
tahan terhadap penyakit
serta efisiensi pemberian pakan.
Politeknik negeri Lampung

PEMILIHAN LOKASI

lokasi yang cocok untuk budidaya ikan


cobia diantaranya perairan selat kecil
atau teluk yang terlindung dari ombak,
selain itu pola pergantian massa airnya
baik, bebas dari pencemaran, mudah
diperoleh benih, pakan dan terjangkau
Politeknik negeri Lampung

SARANA & PRASARANA

Sarana dan prasarana yang digunakan dalam


pembesaran ikan cobia di KJA terdiri dari: Jaring,
Rakit, Jangkar, Peralatan Kerja di KJA (rombong,
timbangan, bambu dengan panjang 4-5 m, skop
net, penggaris, sepatu boots), Rumah Jaga, Alat
Transportasi, dan Alat Komunikas dll
Politeknik Negeri Lampung

PERSIAPAN
Persiapan yang dilakukan sebelum pembesaran di KJA adalah :
membersihkan jaring dengan cara disikat sehingga hewan
maupun sisa pakan yang menempel akan terlepas.
pencucian jaring dengan menyemprot air bersih dengan
tekanan tinggi dan dijemur di bawah terik matahari agar
semua hama yang ada mati.
Lakukan pemeriksaan dan perbaiki simpul-simpul yang
lepas atau bagian yang robek pada jaring.
kemudian Jaring dipasang dengan cara mengikat keempat
ujung jaring dengan tali pada rakit. Keempat sudut jaring
bagian bawah diberi pemberat agar jaring tenggelam dan
membentuk kotak.
Politeknik Negeri Lampung

PENEBARAN
Pembesaran cobia yang dilakukan di KJA menggunakan
benih berukuran berat antara 250–300 g yang didapatkan
dari hasil pembenihan yang dilakukan di BBPBL. Benih
ditebar di KJA pada pagi/sore hari untuk menghindari suhu
tinggi dan stres dengan padat tebar 5 ekor / m2 atau 10
ekor/m3 dan dipelihara selama lebih kurang 6-8 bulan.
Sebelumnya benih diaklimatisasikan terlebih dulu dengan
cara merendam kantong plastik wadah benih yang akan
ditebar di perairan KJA selama 30 menit, hal ini bertujuan
agar benih bisa menyesuaikan dengan suhu lingkungan di
KJA.
Politeknik Negara lampung

PEMBERIAN PAKAN
Pemberian pakan ikan Cobia di KJA dilakukan
sebanyak dua kali sehari, pakan yang diberikan
berupa pelet dan ikan Rucah , Pemberian pakan
menggunakan pelet bermerek Megami No 5 (GR5)
untuk ukuran 30-100g , Megami No 7 (GR 10) untuk
ukuran 120-1.000 g bobot ikan . Metode pemberian
pakan secara ad-satiation (sekeyangnya) atau bisa
menggunakan FR 5% dari bobot biomassa. selama
pemeliharaan dilakukan sampling sebulan sekali
untuk mengetahui laju pertumbuhan dan penentuan
jumlah pakan yang akan diberikan
Politeknik Negara lampung

PENCEGAHAN PENYAKIT

Tindakan pencegahan terhadap penyakit dilakukan dengan


cara perendaman dengan menggunakan air tawar sekitar 3-
5 menit dan memperhatikan kondisi ikan saat direndam.
Apabila ada ikan yang terluka maka dilakukan pengobatan
dengan cara pemberian antiparasit pada bagian yang luka
dengan larutan antiparasit Acriflavine. Selain itu dilakukan
pemantauan kualitas air secara rutin untuk mencegah
serangan penyakit dan gangguan lingkungan.
Politeknik Negeri lampung

MONITORING KUALITAS AIR


Dalam pemeliharaan ikan cobia dilakukan monitoring kualitas
air dengan pengukuran parameter kualitas air secara rutin.
DO (oksigen terlarut) 4,6-5,8 ppm
pH 7,6 - 7,75
salinitas 31-32 ppt
suhu 29-32 derajat Celsius
kecerahan 5-7 m
amoniak 0,01-0,04 ppm
dan nitrit 1,68-2,515 ppm
selama pemeliharaan dilakukan pengecekan dan pergantian
jaring min 2 minggu sekali
Politeknik Negeri lampung

PENGENDALIAN HAMA DAN


PENYAKIT
Pengendalian penyakit pada budidaya ikan cobia di Keramba
Jaring Apung (KJA) dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Salah satu penyakit yang sering menyerang ikan cobia adalah
infeksi bakteri Flexibacter maritimus. Upaya pengendalian
penyakit ini dilakukan dengan kombinasi antiparasit dan
antibiotik. Antiparasit yang digunakan adalah Acriflavine
neutral dengan dosis 5 ppm, sedangkan antibiotiknya adalah
Nifurpirinol 10% dengan dosis 0,5 ppm dan Oxolinic dengan
dosis 20 ppm.
Politeknik Negeri lampung

PEMANENAN
Ikan Cobia sudah bisa dipanen saat berukuran
2kg Cara panen ikan cobia yaitu dengan
mengangkat jaring sampai kedalaman
tertentu, kemudian jaring disekat dengan
menggunakan bambu supaya ikan terkumpul
di salah satu sisi keramba. pemanenan
sebaiknya dilakukan pada waktu pagi hari
untuk menghindari suhu tinggi dan stres pada
ikan.
Politeknik Negeri lampung

KESIMPULAN

Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam


budidaya ikan Cobia, yaitu persiapan dan
pemasangan jaring, penebaran benih, pemberian
pakan, perawatan dan pengontrolan, pemanenan,
pengangkutan serta penanggulangan hama dan
penyakit.
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Terima
KASIH
Atas Perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai