Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Disusun oleh:

Nama : Aurelia Sherly Amelia


NIM 5101420049

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHUN 2024
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Bidang Kerja
Selama praktikan melaksanakan kegiatan UNNES PRIGEL atau Praktik
Kerja Lapangan (PKL) di pembangunan GOR Bulutangkis Universitas
Diponegoro, praktikan melakukan kegiatan dengan bimbingan dan arahan
pembimbing lapangan. Tugas praktikan adalah sebagai berikut:
a. Pengenalan Profil Proyek
b. Monitoring Pilecap dan Kolom
c. Membuat Rekap Data Kedatangan Barang
d. Memperbarui HSE Performance Board
e. Stake out Struktur Bangunan
f. Perhitungan Volume Retaining Wall
g. Pembuatan Beton Decking
h. Checklist Tulangan Plat
4.2 Pelaksanaan Kerja
Praktikan melaksanakan kegiatan UNNES PRIGEL atau PKL dimulai
pada hari Senin, 4 Desember 2023. Dalam kegiatan PKL ini, praktikan
melaksanakan kegiatan di luar ruangan maupun di dalam ruangan. Di
tempat PKL, praktikan diarahkan oleh Bapak Rifqi selaku Safety Officer,
Bapak Niung selaku surveyor, dan Bapak Aditya selaku pembimbing PKL.
Berikut ini merupakan tugas praktikan selama menjalani PKL :
a. Pengenalan Profil Proyek
Pengenalan Profil Proyek ini diberikan kepada praktikan sebagai tahap
orientasi dengan proyek pembangunan GOR Bulutangkis Universitas
Diponegoro. Kegiatan diawali dengan berkeliling kantor, gudang
logistik, dan lokasi proyek. Progress pekerjaan per tanggal 4 Desember
2023 sebesar 26%, sudah sampai tahap pekerjaan pengurugan tanah.
Pekerjaan urugan tanah ini dilakukan setelah pekerjaan pondasi (bored
pile) selesai. Praktikan bertugas untuk mengambil dokumentasi dari tiap
pekerjaan. Selanjutnya hasil dokumentasi dikumpulkan kepada
pembimbing.
Gambar 4. 1 Kegiatan Orientasi Proyek
b. Monitoring Pilecap dan Kolom
Kegiatan monitoring Pilecap dan kolom dilakukan oleh praktikan
secara bersamaan. Dengan arahan dari pembimbing lapangan, praktikan
mampu mendata progress pekerjaan pilecap dan kolom dengan aplikasi
Ms. Excel. Pekerjaan pilecap bisa dilakukan ketika tanah urug sudah
dipadatkan dan tie beam sudah dicor. Kegiatan ini meliputi monitoring
pekerjaan pembesian, begisting, dan pengecoran. Agar memudahkan
dalam membaca progress, tiap-tiap tahapan diberi indikator warna yang
berbeda. Seperti pada pekerjaan pembesian diberi warna kuning, untuk
begisting diberi warna hijau, dan pekerjaan pengecoran diberi warna
merah.

Gambar 4. 2 Kegiatan Monitoring Pilecap dan Kolom


c. Membuat Rekap Data Kedatangan Barang
Kegiatan membuat rekap data kedatangan barang ini biasanya
dilakukan oleh praktikan setiap satu bulan sekali. Data kedatangan
barang ini berupa alat dan bahan untuk proyek pembangunan GOR
Bulutangkis Universitas Diponegoro. Data-data yang praktikan rekap
berasal dari buku yang berada di gudang logistik. Awal mula data
ditulis tangan lalu praktikan bertugas untuk memindahkannya kedalam
excel. Waktu pengerjaan tugas ini sekitar satu hari karena banyaknya
alat dan bahan yang dikirim setiap harinya.
Gambar 4. 3 Kegiatan Rekap Data Kedatangan Barang
d. Memperbarui HSE Performance Board
Pengertian dari HSE (Health, Security, and Environtment) Performance
Board adalah papan yang menyediakan informasi terkini tentang data
keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan, mencakup jumlah
kecelakaan kerja/nearmiss, jumlah hari/jam kerja tanpa kecelakaan,
hari/jam kerja hilang akibat kecelakaan, dan tanggal terakhir terjadinya
kecelakaan kerja. HSE Performance Board digunakan sebagai alat
untuk memantau dan juga mengukur tingkat keberhasilan pelaksanaan
program K3 atau Sistem Manajemen K3 di perusahaan. Kegiatan
memperbarui HSE Performance Board pada proyek pembangunan
GOR Bulutangkis Universitas Diponegoro ini dilakukan setiap pagi.
Papan ini diletakkan pada tempat yang dapat dilihat oleh banyak orang.
Praktikan bertugas untuk mengganti tanggal dan jumlah jam kerja yang
setiap harinya bertambah. Pada hari Senin-Jum’at jam kerja proyek
berkisar selama 10- 14 jam, sedangkan pada hari Sabtu-Minggu
berkisar selama 10 jam. Jumlah pekerja biasanya diperbarui setiap hari
Sabtu.

Gambar 4. 4 Kegiatan Memperbarui HSE Performance Board


e. Stake out Struktur Bangunan
Stake out adalah pengukuran ulang lapangan di awal suatu pekerjaan
untuk memastikan besar perbedaan/perubahan antara rencana dengan
keadaan di lapangan. Praktikan didampingi oleh Bapak Niung selaku
surveyor proyek pembangunan GOR Bulutangkis Universitas
Diponegoro melakukan pengukuran ulang terhadap kolom-kolom yang
sudah selesai dicor. Kegiatan ini menggunakan alat total station. Total
station merupakan teodolit terintegrasi dengan komponen pengukur
jarak elektronik (electronic distance meter (EDM)) untuk membaca
jarak dan kemiringan dari instrumen ke titik tertentu. Pengukuran
elevasi plat digunakan alat automatic level waterpass atau pesawat
penyipat datar. Waterpass merupakan alat yang berfungsi untuk
mengukur atau menentukan sebuah benda atau garis dalam posisi rata
baik pengukuran secara vertikal maupun horizontal. Kegiatan stake out
ini tidak bisa dilakukan hanya dengan satu orang. Biasanya Bapak
Niung ditemani oleh asistennya dan beberapa anak magang. Agar data
yang diambil akurat, Pak Niung bertugas sebagai pembidik dan
asistennya biasanya bertugas untuk menggambar garis pada beton
sebagai as menggunakan paku.

Gambar 4. 5 Kegiatan Pengecekan Elevasi


f. Perhitungan Volume Retaining Wall
Retaining wall atau turap adalah dinding luar yang mempunyai fungsi
sebagai penahan tanah agar kondisinya terus stabil dan tidak bisa
longsor atau terlindung dari erosi. Konstruksi dinding penahan sering
diaplikasikan di tanah yang kondisinya miring atau punya tingkat
elevasi yang berbeda. Perbedaan elevasi pada lokasi mengakibatkan
perlunya pembuatan retaining wall. Retaining wall ini dibangun
mengitari bangunan GOR Bulutangkis Universitas Diponegoro.
Praktikan bertugas untuk menghitung volume secara detail pekerjaan
retaining wall. Perhitungan dimulai dari pekerjaan tanah hingga
pekerjaan jalan.
Gambar 4. 6 Kegiatan Perhitungan Retaining Wall
g. Pembuatan Beton Decking
Beton decking atau tahu beton adalah beton yang digunakan untuk
menjaga tulangan agar dapat diletakkan pada posisi sesuai dengan
aturan dan persyaratan penulangan beton pra-cetak (precast). Pada
kesempatan kali ini praktikan membuat beton decking untuk plat yang
berdiameter 5 cm dan tebal 2,5 cm. Cetakan beton ini terbuat dari PVC
dan tengahnya diberi kawat bendrat. Kawat tersebut berfungsi sebagai
pengait antara tulangan dengan beton decking. Setelah kering beton
decking direndam pada air kurang lebih satu hari untuk mencegah beton
mengalami kekeringan yang terlalu cepat saat proses pengeringan awal.
Ini membantu menghindari retak dan retak yang mungkin terjadi jika
beton mengering terlalu cepat.

Gambar 4. 7 Kegiatan Pembuatan Beton Decking


h. Checklist Tulangan Plat
Kegiatan ini dilakukan oleh praktikan ketika akan dilakukan proses
pengecoran. Kegiatan checklist ini didampingi oleh Bapak Rifqi. Jarak
antar tulangan diperiksa menggunakan meteran. Gambar kerja dengan
realisasi tidak boleh terlampau jauh bedanya. Setelah diukur, praktikan
mengambil dokumentasi dan mengirimkannya kepada Pak Rifqi.
Setelah itu dokumentasi tersebut diteruskan kepada pengawas.

Gambar 4. 8 Kegiatan Checklist Tulangan


4.3 Permasalahan dan Pemecahan Masalah Proyek
Dalam setiap pekerjaan pasti akan menemukan berbagai permasalahan.
Namun permasalahan bukan untuk dihindari, tapi harus dicari jalan
keluarnya. Selama pelaksanaan pekerjaan timbul beberapa masalah yang
menyebabkan terhambatnya kemajuan proyek tersebut. Masalah-masalah
yang timbul dibagi dalam beberapa kategori, yaitu:
a. Faktor cuaca
Faktor alam yang menyebabkan terhambatnya kemajuan proyek adalah
hujan. Dalam pelaksanaan pekerjaan, sebagian besar proyek ini melalui
musim penghujan. Air hujan dapat mengakibatkan terjadinya genangan
dan memperlambat pekerjaan pengecoran. Apabila intensitas hujan
besar maka proses pengecoran harus dihentikan sementara.
Untuk pemecahannya, dalam mengatasi jam kerja yang berkurang jika
hujan turun, maka jam kerja yang terpotong dialihkan hingga sore hari,
atau hari minggu. Perlu diperhatikan pemberlakuan jam lembur tidak
boleh sering dilakukan karena dikhawatirkan akan mengurangi kualitas
dari hasil pekerjaan akibat keterbatasan pengawasan maupun
kemampuan tenaga kerja.

b. Faktor pelaksanaan
Pada saat pelaksanaan pembangunan, ada beberapa bagian struktur yang
tidak sesuai dengan perencanaan. Banyak faktor yang memengaruhi.
Dalam pembangunan GOR Bulutangkis Universitas Diponegoro ini
mengalami kesalahan penempatan tulangan balok dan kolom. Sehingga
harus dilakukan stek balok dan kolom. Hal ini bisa disebabkan oleh
kesalahan pengukuran.
Hal tersebut dapat diatasi dengan memotong tulangan yang salah.
Selanjutnya melakukan pengukuran ulang untuk menentukan posisi
tulangan lalu diberi tanda pada titik tersebut. Pengeboran dapat
dilakukan pada titik itu dengan kedalaman 10 kali diameter besi. Mata
bor yang digunakan harus sesuai dengan diameter tulangan. Lalu diberi
chemical anchor atau stek abu untuk memperkuat kedudukan tulangan
dengan beton.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
a. Proyek ini memiliki luas bangunan 5200 m2. GOR Bulutangkis
Universitas Diponegoro memiliki 2 lantai, lantai 1 sebagai basement
parkir dan lantai 2 sebagai lapangan.
b. Proyek ini menggunakan pondasi bored pile dengan kedalaman 12 m.
c. Owner dari proyek ini adalah PT. Djarum.
d. PT. Sekawan Triasa memenangkan lelang sebagai pelaksana sekaligus
pengawas.
e. Proyek ini dimulai pada 4 Desember 2023 hingga 31 Januari 2024.
f. Mutu beton pada proyek ini untuk kolom, plat, dan balok adalah K300.
g. Masalah yang terjadi pada proyek ini adalah beberapa balok dan kolom
tidak sesuai titik.
h. Semua masalah yang terjadi dilapangan dikonsultasikan kepada
Proejct Manager yang kemudian disampaikan kepada owner.
5.2 Saran
a. Demi menjaga mutu dan kualitas pada proyek ini alangkah baiknya
Owner menghadirkan pengawas guna mengawasi setiap pekerjaan
yang dilakukan di lapangan.
b. PT,Sekawan Triasa Kontraktor kedepan lebih tegas dalam penerapan
Keselamatan, Keamanan, dan Kesehatan Kerja di lapangan.
c. Mengawasi setiap pekerjaan di lapangan sehingga balok yang meleset
dari as bisa di minimalisir.

Anda mungkin juga menyukai