Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA DENGAN

MENGGUNAKAN STANDAR PELAYANAN MINIMUM


Received: 21th September 2017; Revised: 18th October 2017; Accepted: 24 th November 2017

Rina Widyanti Abstrak : Pelayanan salah satu aspek yang di utamakan dalam
UIN Imam Bonjol Padang organisasi sektor publik terutama pemerintah. Pemerintah
Email: rinawidyanti99@yahoo.com sudah mengatur mengenai pelayanan dalam setiap pelaksanaan
administrasi pemerinthan. Hal tersebut tertuang dalam
Permendagri nomor 6 tahun 2007 yang merupakan cikal bakal
lahirnya aturan tentang pelayanan tersebut. Standar pelayanan
minimum (SPM) merupakan unsur wajib pemerintah yang
berhak diperoleh secara minimal untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat dalam kebutuhan sosial, ekonomi dan pemerintah.
Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menganalisis kinerja
badan perpustakaan dan kearsipan dengan metode standar
pelayanan minimum. Jenis penelitian adalah deskriptif
kuantitatif Metode analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini ialah uji validitas dengan uji reliabilitas dan
analisis deskriptif, dengan jumlah sampel 50 responden. Teknik
pengumpulan sampel yang digunakan adalah simple random
sampling. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini menunjukan
bahwa pelayanan yang diberikan oleh Badan Perpustakaan dan
Kearsipan Sumatera Barat sudah dinyatakan baik dari berbagai
indikator seperti indikator pelayanan, waktu pelayanan,harga
pelayanan dan sarana prasarana

Kata Kunci : Kinerja, Standar Pelayanan Minimum

PENDAHULUAN Standar pelayanan minimum (SPM)


adalah ketentuan tentang jenis dan mutu
Akuntansi sektor publik telah pelayanan dasar yang merupakan urusan
mengalami perkembangan yang sangat wajib pemerintah yang berhak diperoleh
pesat. Saat ini terdapat perhatian yang lebih warga secara minimal. Maksud dari
besar terhadap peraktik akuntansi yang pelayanan dasar ini ialah pelayanan yang
dilakukan oleh lembaga-lembaga mendasar dan mutlak untuk memenuhi
pemerintah, perusahaan milik negara atau kebutuhan masyarakat dalam kebutuhan
daerah, dan organisasi publik lainya. sosial, ekonomi dan pemerintahan.
Standar pelayanan merupakan ukuran yang
dibakukan dalam penyelenggarakan Sesuai fenomena yang terlihat pada
pelayanan publik yang wajib ditaati oleh sekarang ini masih banyak lembaga
pemberi dan atau penerima pelayanan. maka pemerintah yang memberikan pelayanan
pada tanggal 18 Juli 2009 Indonesia yang kurang baik salah satunya yaitu tidak
mengesahkan Undang-Undang No.25 tahun dapat merealisasikan pelayanan publik
2009 tentang Pelayanan Publik. sesuai apa yang telah mereka janjikan,
anggarkan ataupun yang telah mereka

160
Subhan Ajrin Sudirman, Pengaruh Spiritualitas terhadap Servant Leadership…. 161

prograkan jadi dari sana masyarakat mulai 2. Indikator Kinerja


merasa tidak puas akan pelayanan yang Menurut Bastian (2006 : 267),
telah diberikan pemerintah. Dari fenomena Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif
tersebut sedikit banyaknya dapat dan kualitatif yang menggambarkan tingkat
mengurangi penilaian masyarakat terhadap pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang
kinerja pemerintah, walaupun tidak semua telah ditetapkan ,Menurut Indikator kinerja
instansi atau lembaga yang memberikan adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang
pelayanan kurang baik, tetapi kebanyakan menggambarkan tingkat pencapaian suatu
masyarakat menilai dari sudut pandang sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan,
yang mutlak mereka alami dan mereka dengan memperhitungkan indikator
rasakan dalam menggunakan jasa pelayanan masukan (input), hasil (outcome), manfaat
masyarakat. (benefit) dan dampak (impacts).
Badan perpustakaan dan kearsipan
merupakan lembaga yang memberikan a.Syarat-syarat Indikator Kinerja
pelayanan seperti peminjaman buku kepada Menurut Bastian (2005:267) sebelum
pihak-pihak yang membutuhkan diataranya menyusun dan menetapkan indikator kinerja,
siswa siswi, mahasiswa, guru dan pihak syarat-syarat yang harus dipenuh oleh suatu
lainya. Selain itu badan perpustakan dan indikator kinerja perlu diketahui, syarat-
kearsipan ini memberikan pelayanan berupa syarat yang berlaku untuk semua kelmpk
pustaka keliling kesetiap sekolah-sekolah kierja tersebut adalah sebagai berikut :
yang ada di Sumatera Barat.Pada awalnya 1. Spesifik, jelas, dan tidak ada
Lembaga ini merupakan dua lembaga yang kemungkinan kesalahan interprestasi
disatukan menjadi satu akibat 2. Dapat diukur secara objektif baik
dikeluarkannya Peraturan Daerah yaitu yang bersifat kualitatif maupun
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun kuantitatif, yaitu dua atau lebih yang
2007 tentang Pembagian Urusan mengukur indikator kinerja
Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintah
mempunyai kesimpulan yang sama.
Daerah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten
atau Kota dam Peraturan Pemerintah Nomor 3. Relevan : indikator kinerja harus
41 Tahun 2007 tentang Organisasi menangani aspek objektif yang
Perangkat Daerah. Maka dari itu peneliti relevan.
tertarik untuk melakukan penelitian yang 4. Dapat dicapai, penting, dan harus
berjudul “Analisis Pengukuran Kinerja beguna untuk menunjukan
Dengan Menggunakan Standar Pelayanan
Minimum Pada Badan Pepustakaan Dan
keberhasilan masuk, proses keluar,
Kearsipan Sumatera Barat ”. hasil, manfaat, serta dampak.
5. Harus cukup fleksibel dan sensitif
TEORI terhadap perubahan atau
1. Kinerja penyesuaian pelaksanaan, dan hasil
Menurut Bastian (2005:274) kinerja pelaksanaan kegiatan.
adalah gambaran pencapaian suatu kegiatan,
b.Tujuan dan Ruang lingkup indikator
program, kebijaksanaan dalam mewujudkan kinerja
sasaran, tujuan, misi dan visi. Daftar apa
Tujuan dari indikator kinerja utama di
yang ingin dicapai tertuang dalam
lingkungan instansi pemerintah tercantum
perumusan penskemaan strategi (strategic
dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan
planning) suatu organisasi. Secara umum,
Aparatur Negara nomor:
kinerja merupakan prestasi yang
PER/09/M.PAN/5/2007 BAB 2 pasal 2
dicapaioleh organisas dalam priode tertentu.
adalah :
162 Jurnal Al-Qalb, JIlid 9, Edisi 2, September 2017

a. Untuk memperoleh informasi kinerja 3.Kualitas dan Standar Pelayanan


yang penting dan diperlukan dalam (qualiti and standards)
menyelenggarakan manajemen kinerja Indikator kualitas dan standar
secara baik. pelayanan merupakan indikator yang paling
b. Untuk memperoleh ukuran keberhasilan sulit diukur karna menyangkut
dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran pertimbangan yang bersifat subjektif.
strategi organisasi yang digunakan untuk Penggunaan indikator kualitas dan standar
perbaikan kinerja dan peningkatan pelayanan harus dilakukan secara hati-hati
akuntabilitas kinerja. karena kalau terlalu menekankan indikator
Ruang lingkup indikator kinerja ini justru dapat menyebabkan kontras
produktif.
tetuang dalam Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara nomor: Contohnya indikator kinerja kualitas
PER/09/M.PAN/5/2007 BAB 2 pasal 3 yang dan standar pelayanan, misalnya perubahan
berbunyi “setiap instansi pemerintah wajib jumlah komplain masyarakat atas pelayanan
menetapkan indikator kinerja utama di tertentu. Dalam segi waktu pelayanan atau
lingkungan masingmasing.” Adapun layanan yang diberikan
Indikator kinerja kunci (key performance
4.Cakupan Pelayanan (coverage)
indicator) Merupakan sekumpulan indikator
Indikator ini perlu dipertimbangkan
yang dapat dianggap sebagai ukuran kinerja
apabila terdapat kebijakan atau peraturan
kunci baik yang bersifat finansial maupun perundangan yang mensyaratkan untuk
nonfinansial untuk melaksanakan operasi memberikan pelayanan dengan tingkat
dan kinerja unit bisnis. Indikator ini dapat ditetapkan.misalnya penetapan kebijakan
digunakan manajer untuk mendeteksi dan harga pelayanan
mempertimbangkan komponen berikut :
1.Biaya Pelayanan (cost of service) 5.Kepuasan (satisfactioni)
Indikator biaya biasanya diukur dalam Indikator kepuasan biasanya diukur
bentuk biaya unit (unit cost), misalnya biaya melalui metode jejak secara langsung. Bagi
per unit pelayanan (panjang jalan yang pemerintah daerah, metode penjaringan
diperbaiki, jumblah tonsampah yang aspirasi masyarakat (need assessment) dapat
terangkut, biaya per siswa). Beberapa juga digunakan untuk menetapkan
pelayanan mungkin tidak dapat ditentukan indikator kepuasan, namun demikian dapat
biaya unitnya, karena output yang juga dihgunakan indikator proksi misanya
dihasilkan tidak dapat dikuantifikasi atau jumlah komplain (Mardiasmo, 2002:125).
tidak ada keseragaman tipe pelayananyang Adapun dari indikator yang ada, maka
diberikan. indikator yang akan dilihat dari penelitian
ini adalah:
2.Penggunaan (utilization) 1. Indikator pelayanan
Indikator ini pada dasarnya 2. Indikator kualitas pelayanan (waktu
membandingkan antara jumlah pelayanan pelayanan)
yang ditawarkan (supply of service) dengan 3. Inikator cakupan (harga pelayanan)
permintaan publik (public demand) Indikator kepuasan (sarana prasarana)
indikator ini harus mempertimbangkan
preferensi publik, sedangkan pengukuranya
biasa berupa volume absolut atau
Prosentase tertentu misalnya Prosentase
penggunaan kapasitas.
Subhan Ajrin Sudirman, Pengaruh Spiritualitas terhadap Servant Leadership…. 163

Tabel 2.1
Indikator Penelitian METODE PENELITIAN
Badan Perpustakaan dan Kearsipan Sumatera Lokasi Penelitian
Barat Adapun lokasi penelitian ini adalah
Badan Perpustakan dan Kearsipan Sumatera
No Indika Rincian Perindikator Barat. Alasan yang mendasari objek
tor penelitian ini adalah karena lembaga ini
1 Indikat a. Penerimaan anggota merupakan lembaga yang berhubungan
langsung dengan mayarakat dalam
or b. Peminjaman buku
memberikan pelayanan publik.
Pelaya c. Pengembalian buku
nan d. Layanan di dalam Jenis dan Sumber Data
lokasi badan Dalam penelitian ini data yang
perpustakaan dan digunakan yaitu sebagai berikut :
kearsipan sumatera 1. Data Primer
barat. Data Primer yaitu data yang diperoleh
2 Indikat a. Proses menjadi langsung dari lapangan atau lokasi
or anggotaWaktu penelitian. Data ini diperoleh dari penelitian
pelaya b. Proses pembuatan yang akan dilakukan dengan cara
nan kartu anggota menyebarkan kuesioner kepada Pengguna
c. Proses pemberian Jasa Badan Perpustakan dan Kearsipan
Sumatera Barat .
layanan
2. Data Sekunder
3 Indikat a. Pemakaian Internet Data Sekunder yaitu data primer
or b. DendaHarga
keterlambatan yang telah diolah sehingga menjadi lebih
Pelaya pengembalian buku informatif dan bisa langsung digunakan
na yang dapat berupa dokumendokumen.
4 Indikat a. Profil Badan sedangkan sumber data bersumber dari
or Perpustakaan dan badan perpustakaan dan kearsipan sumatera
Sarana Kearsipan barat berupa visi dan misi, tujuan dan
dan Sumatera Barat sasaran, serta struktur organisasi
Prasara b. Fasilitas yang
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
na tersedia
Dalam penelitian ini peneliti
c. Ketersediaan buku
mengambil populasi dan sampel dalam
pengumpulan data yaitu :
Sumber : Layanan Badan Pepustakaan dan 1. Populasi
Kearsipan Sumatera Barat Populasi dalam penelitian ini adalah
Pengguna jasa Badan Perpustakan dan
STANDAR PELAYANAN MINIMUM
Kearsipan Sumatera Barat .
Menurut PEMENDAGRI NO 6 tahun 2. Sampel
2007 standar pelayanan minimum yang
Dalam penelitian ini peneliti mengambil
disingkat SPM adalah ketentuan tentang
sampel beberapa pengguna jasa Badan
jenis dan mutu pelayanan dasar yang
Perpustakan dan Kearsipan Sumatera Barat.
merupakan unsur wajib daerah yang berhak
Dari pangambilan sampel tersebut peneliti
diperoleh setiap warga negara secara
menetapkan kriteria responden yang akan
minimal. Menurut Undang-Undang 32 tahun
dijadikan sampel untuk pengguna jasa lama
2004 penjelasan pasal 167 (3), menyatakan
minimal 1 tahun menjadi anggota pengguna
bahwa SPM adalah standar suatu pelayanan
jasa pada Badan Perpustakaan dan
yang memenuhi persyaratan minimal
kearsipan Sumatera Barat . Sedangkan
kelayakan
164 Jurnal Al-Qalb, JIlid 9, Edisi 2, September 2017

anggota baru maksimal 3 bulan baru pelayanan dan indikator sarana dan
menjadi anggota. Sedangkan teknik prasarana (masyarakat).
pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah “Simple Random METODE ANALISIS DATA
Sampling” yaitu pengambilan sampel yang Berdasarkan teknik pengumpulan data
sederhana karena pengambilan anggota diatas peneliti menganalisis data dengan
sampel dari populasi dilakukan secara acak menggunakan :
tanpa memperhatikan strata yang ada dalam 1. Uji Validitas
populasi itu. Menurut Sugiono (2009:205) Uji
Sedangkan Teknik pengumpulan data Validitas digunakan untuk mengetahui
dalam penelitian menggunakan teknik penafsiran responden terhadap setiap butir
pengumpulan data berikut : pernyataan atau pertanyaan yang terdapat
1. Studi Pustaka dalam instrumen penelitian, apakah
Data didapatkan dengan cara penafsiran setiap responden sama atau beda
mempelajari dan memahami teori-teri yang sama sekali. Apabila penafsiran responden
ada dengan permasalahan yang yang ada tersebut sama maka instrumen penelitian
pada penelitian. Ini dipakai sebagai tersebut dapat dikatakan valid, sebaliknya
landasan teoritis serta pedoman dalam apabila tidak sama dapat dikatakan tidak
menganalisa masalah. valid dan dapat diganti. Untuk menguji
2. Studi Lapangan kevalidan tersebut pertanyaan akan
Teknik ini dilakukan dengan dibagikan kepada pengguna jasa badan
mengumpulkan data secara langsung dari perpustakaan dan kearsipan sumatera barat.
objek yang akan diteliti supaya memperoleh Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan
data yang dibutuhkan dan gambaran dengan analisa faktor yaitu menggunakan
permasalahan yang sesungguhnya terjadi metode korelasi tunggal product moment
pada Badan Perpustakan dan kearsipan pearson. Adapun kaidah yang berlaku
daerah Sumatera Barat. dalam pengujian validitas ini adalah sebagai
Teknik pengumpulan data dengan berikut:
studi lapangan yaitu :
1. Observasi Jika r-hitung < r-tabel pada α = 0,05,
Merupakan teknik pengumpulan data maka butir tidak valid
yang secara langsung melakukan Jika r-hitung ≥ r-tabel pada α = 0,05, maka
pengamatan terhadap objek yang diteliti. butir valid
Guna memperoleh data yang akurat
mengenai Badan Perpustakan dan kearsipan 3. Uji Reliabilitas
daerah Sumatera Barat . Uji Reliabitas digunakan untuk
2. Kuesioner mengetahui penafsiran responden mengenai
Merupakan suatu daftar yang butir-butir pernyataan yang ditujukan
berisikan pertanyaan mengenai masalah dengan kekonsistenan jawaban yang
yang akan diteliti. Data yang akan diambil diberikan.Reliabitas merupakan ukuran
dari penyebaran kuesioner ini adalah mengenai konsistensi internal dari indikator
bagaimana tingkat akuntabilitas publik sebuah konstruk yang menunjukan derajat
pemerintahan kepada pengguna jasa atau sampai dimana masing-masing indikator
masyarakat terhadap Badan Perpustakan mengidentifikasikan sebuah faktor laten
dan kearsipan daerah Sumatera Barat. yang umum. Untuk menilai apakah variabel
Kuesioner akan disebarkan atau ditujukan dapat dipercaya, handal, dan akurat. Dalam
langsung kepada pengguna jasa berdasarkan penelitian ini menggunakan Cronbach
indikator yang ada yaitu indikator Alpha (α). Menurut Sugiono (2009:205)
pelayanan indikator harga pelayanan waktu menyatakan cara mengukur reliabilitas
Subhan Ajrin Sudirman, Pengaruh Spiritualitas terhadap Servant Leadership…. 165

dengan Cronbach Alpha’s dengan kriteria 7) Menghitung TCR dengan cara :


sebagai berikut :
a. Kurang dari 0,6 tidak reliabel
b. 0,6-0,7 akseptabel
c. 0,7-0,8 baik 8) Menghitung Skor ideal tiap item
d. Lebih dari 0,8 reliabel dengan cara : Skor Ideal = 5 x Jumlah
Responden
4. Analisis Deskriftif Skor nilai jawaban responden
Setelah data terkumpul, peneliti akan penelitian
melakukan analisis terhadap data yang 1. Sangat baik =5
diperoleh dengan pedekatan kuantitatif 2. Baik =4
yaitu dengan menggunakan rumus-rumus 3. Cukup Baik =3
statistik dan pengolahan data dengan 4. Kurang Baik = 2
menggunakan Software komputer berupa Sangat Tidak Baik =1
SPSS ((Statistical Product Service
Solution). Dalam pengolahan data 7) Menentukan kriteria interprestasi skor
menggunakan metode statistik deskriptif.
sebagai berikut :
Menurut Riduwan (2009 :89 )
Skor 0 – 20% = Sangat
Langkah-langkah dalam teknik analisis data
Tidak Baik
deskriptif adalah sebagai berikut :
1. Menyusun data, kegiatan ini dilakukan Skor 21 – 40% = Tidak Baik
untuk memeriksa kelengkapan identitas
responden dan isian data yang sesuai Skor 41 – 60% = Cukup Baik
dengan tujuan penelitian.
2. Tabulasi data dan pengolahan data, Skor 61 – 80% = Baik
dengan langkah-langkah berikut ini :
1) Memberi skor pada tiap pernyataan 81 –
2) Menjumlahkan skor pada tiap item Skor 100% = Sangat Baik
3) Menghitung rata-rata dan item
HASIL dan PEMBAHASAN
setiap variabel
Uji Validitas
4) Menghitung Tingkat Capaian
Dalam penelitian ini uji validitas yang
Responden (TCR) tiap item
digunakan yaitu Korelasi Produk Momen
5) Menyusun rangking skor pada setiap
Pearson (Bivariate Pearson), yaitu dengan
item dan variabel penelitian. cara mengkorelasikan masing-masing skor
Perhitungan TCR dalam dalam item dengan skor total. Skor total adalah
penelitian ini dengan cara berikut : penjumlahan dari keseluruhan item.
6) Skor tiap item dengan cara : Dengan menggunakan taraf signifikan
1 x ∑responden yang menjawab sangat =0,05, kriteria pengambilan keputusan
tidak baik = adalah sebagai berikut :
2 x ∑responden yang menjawab kurang Jika rhitung rtabel = VALID Jika rhitung
baik = ≤ rtabel = TIDAK VALID
3 x ∑responden yang menjawab cukup N= 50 r tabel= 0,279
baik =
4 x ∑responden yang menjawab baik
=
5 x ∑responden yang menjawab sangat
baik =
Skor item yang dihitung
166 Jurnal Al-Qalb, JIlid 9, Edisi 2, September 2017

Tabel 4.1 Tabel 4.1.1


Hasil Pengujian Validitas Case Processing Summary
Pengguna Jasa Badan
Perpustakaan dan Kearsipan N %
Item r r Case Valid 50 100.0
Prtnyn hitung tabel Ket s
Excluded 0 .0
1 0,72 0,279 Valid a

2 0,64 0,279 Valid Total 50 100.0


3 0,674 0,279 Valid
4 0,526 0,279 Valid a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
5 0,771 0,279 Valid
6 0,582 0,279 Valid Tabel 4.1.2
7 0,635 0,279 Valid Reliability Statistics
8 0,66 0,279 Valid Cronbach's Alpha
9 0,655 0, 279 Valid N of Items
10 0,653 0,279 Valid .903 16
11 0,738 0,279 Valid
12 0,696 0,279 Valid Berdasarkan hasil analisis Kuesioner
Pengguna jasa Badan Perpustakaan dan
13 0,447 0,279 Valid
Kearsipan Sumatera Barat diatas didapat
14 0,579 0,279 Valid nilai Alpha 0,756. Data ini menunjukkan
15 0,620 0,279 Valid nilai yang berada pada kisaran di atas 0,6.
16 0,684 0,279 Valid maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir
pertanyaan penelitian tersebut reliabel.
Sumber :Data Primer yang diolah
berdasarkan Lampiran

Berdasarkan hasil analisis kuesioner yang


disebarkan kepada Pengguna Jasa Badan
Pepustakaan Dan Kearsipan didapat nilai
korelasi untuk pertanyaan 1- 16 nilainya
lebih dari 0,279 dan dapat disimpulkan
Valid. Dari 16 pertanyaan pada kuesioner
yang telah disebarkan pada Pengguna Badan
Pepustakaan Dan Kearsipan dinilai valid
keseluruhan.

Uji Reliabilitas
Setelah dilakukan uji dari kuesioner
Pengguna jasa Badan Perpustakaan dan
Kearsipan sumatera Barat maka dapat di uji
realibilitasnya sebagai berikut:
Subhan Ajrin Sudirman, Pengaruh Spiritualitas terhadap Servant Leadership…. 167

Tingkat Capaian Responden (TCR)

Tabel 4.1.3
Jawaban Responden Atas Informasi
Kepuasan Pengguna jasa
Badan Perpustakaan dan Kearsipan
Sumatera Barat
168 Jurnal Al-Qalb, JIlid 9, Edisi 2, September 2017

Min 64% Baik


Max 79%
Rata-
Rata 71%
Sumber: Data primer yang diolah
Min 64% Baik

Menghitung skor ideal tiap item secara


keseluruhan :
Subhan Ajrin Sudirman, Pengaruh Spiritualitas terhadap Servant Leadership…. 169

Skor Ideal = 5 x Jumlah Responden Tabel 4.1.4


Jumlah pertanyaan yang Valid = 16 Penilaian Skor Ideal Pertanyaan
16 x 5x 50 = 4000 Kuesioner Pengguna Jasa Badan
Jadi total capaian responden (TCR) dapat di Perpustakaan dan Kearsipan
hitung sebagai berikut : Jumlah
skor skor
Pertanyaan %
No Ideal Pertanya
an
Penilaian Skor Ideal Pertanyaan Penjelasan
Skor ideal setiap pertanyaan yang atas setiap
1 pelayanan
mana jumlah dari jawanban perpertanyaan
secara
akan dibagi dengan skor ideal yang mana umum 250 174 0,70
skor ideal tersebut ialah 250 yang akan 2 Pertanyaan 250 180 0,72
menghasilkan hasil prosentase 2
perpertanyaan yang mana akan melihat
mana pertanyaan yang paling diminatii oleh 3 Pertanyaan 250 182 0,73
responden atau yang mempunyai skor yang 3
baik dan yang mana pertanyaan yang 4 Pertanyaan 250 176 0,70
mempunyai skor paling sedikit. 4

5 Pertanyaan 250 176 0,70


5

6 Pertanyaan 250 169 0,68


6

7 Pertanyaan 250 180 0,72


7

8 Pertanyaan 250 187 0,75


8

9 Pertanyaan 250 198 0,79


9

10 Pertanyaan 250 179 0,72


10

11 Pertanyaan 250 179 0,72


11

12 Pertanyaan 250 181 0,72


12

13 Pertanyaan 250 160 0,64


13

14 Pertanyaan 250 171 0,68


14

15 Pertanyaan 250 176 0,70


15

16 Pertanyaan 250 189 0,76


16
170 Jurnal Al-Qalb, JIlid 9, Edisi 2, September 2017

Sumber : data primer yang diolah Perpustakaan dan Kearsipan sumatera Barat
menunjukkan bahwa kinerja sektor publik
Berdasarkan data pada tabel 4.1.4 yang tertuju ke bagian umum Pengguna
menunjukan bahwa dari 16 pertanyaan yang Jasa Badan Perpustakaan dan Kearsipan
mendapatkan prosentase skor ideal tertinggi sumatera Barat serta pelayanan yang
yaitu pertanyaan no 9 yaitu 79% dan yang diberikan sudah dinilai baik.
terendah ialah pertanyaan 13 yaitu 64%.
Kesimpulan
Analisis Deskriptif Standar Pelayanan Minimum
Setelah dilakukan perhitungan TCR merupakan ketentuan tentang jenis dan
(Total Capaian Responden) terhadap mutu pelayanan dasar yang merupakan
pertanyaan kuesioner yang diberikan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh
kepada Pengguna Jasa Badan Perpustakaan setiap warga secara minimal. Badan
dan Kearsipan sumatera Barat dari 16 yang perpustakaan dan kearsipan sumatera barat
valid dan didapatkan hasil 71,43%. memberikan Pelayanan kepada masyarakat
Sedangkan secara minimal berdasarkan tolok ukur
Kriteria interprestasi skor sebagai berikut : indikator yang ada yaitu indikator
pelayanan, waktu pelayanan, harga
Skor 0 – 20% = Sangat pelayanan, dan sarana prasarana
Tidak Baik Dalam hal ini untuk mengukur
Skor 21 – 40% = Kurang Baik pelayanan yang diberikan peneliti
Skor 41 – 60% = Cukup Baik melakukan penganalisisan data dengan
Skor 61 – 80% = Baik mengggunakan rumus statistik dan
Skor 81 – 100% = Sangat Baik Pengolahan data dengan menggunakan
sofware komputer yang berupa SPSS
(Statistical Procut service Solution) yang
Berdasarkan kuesioner yang
nantinya akan melihatkan hasil TCR
disebarkan kepada Pengguna Jasa Badan
(Tingkat Capai Responden)
Perpustakaan dan Kearsipan sumatera Barat
Berdasarkan Dari data yang telah
Setelah dilakukan perhitungan terhadap
diperoleh baik itu data skunder maupun data
TCR didapat hasil sebesar 71,43% yang
primer, yang telah diolah maupun yang
dapat dikategorikan bahwa standar
sudah disajikan bahwa dapat disimpulkan
pelayanan yang diberikan oleh Badan
bahwa Hasil Perhitungan TCR menunjukan
Perpustakaan dan Kearsipan sumatera Barat
bahwa standar pelayanan yang diberikan
sudah dapat dikategorikan baik karna
oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan
berada pada interval skor 61% sampai
sumatera Barat sudah dapat dikategorikan
dengan 80%.
baik. Karena berada dalam range 61%-80%.
Jika dilihat dari perhitungan skor
Jika dilihat dari indikator yang ada seperti
ideal perpertanyaan, pertanyaan yang yang
indikator pelayanan, waktu pelayanan,
mendapat skor tertinggi dari 16 pertanyaan
sarana dan prasarana secara keseluruhan
yaitu pertanyaan no 9 yang mana bunyi dari
dapat dinilai baik.
pertanyaan tersebut ialah “Penampilan Fisik
Badan Perpustakaan dan Kearsipan
SARAN
Sumatera Barat” yaitu 79%, sedangkan
Berdasarkan dari kesimpulan diatas
pertanyaan yang mendapatkan skor
maka saran yang dapat peneliti berikan
terendah yaitu pertanyaan no 13 yang
adalah:
berbunyi “setiap jasa yang diberikan selalu
1. Dengan melihat perhitungan TCR
tepat waktu tidak pernah menyuruh kami
menunggu” yaitu 64%. dari kuesioner yang telah di isi oleh
Jadi berdasarkan kuesioner yang responden yang menyatakan
disebarkan kepada Pengguna Jasa Badan pelayanan yang diberikan Badan
Subhan Ajrin Sudirman, Pengaruh Spiritualitas terhadap Servant Leadership…. 171

Perpustakaan dan Kearsipan DAFTAR KEPUSTAKAAN


Sumatera Barat sudah dinyatakan
baik, walaupun demikian Aparatur Bastian, indra, 2005. Akuntansi sektor
Sipil Negara harus senantiasa publik suatu pengantar. Jakarta:
meningkatkan pelayanan yang erlangga
diberikan kepada pengguna jasa, Boediyono.1999. Moralitas politik dan
guna keberhasilan dari kinerja yang pemerintahan yang
diberikan oleh Badan Perpustakaan bersih.jakarta;RajaGrafindo Persada
dan Kearsipan Sumatera Barat untuk Kasmidi.2013.Panduan Modern Penelitian
masa yang akan datang. Kuantitatif. Bandung:Alfabeta
Lembaga Administrasi Indonesia (LAN-RI)
2. Berdasarkan perhitungan yang
dalam Pasolog. 2007. Teori
diperoleh terlihat bahwa ada salah
Administrasi Publik. Jakarta:
satu indikator yang menurut
Alfabeta
pengguna jasa indikator tersebut Mardiasmo, 2002. Akuntansi Sektor
perlu ditingkatkan kinerjanya atau Publik. Yogyakarta : Andi.
diperbaiki, yaitu indikator waktu _________ 2004.akuntansi sektor publik.
pelayanan atau lamanya proses jasa Yogyakarta; Andi
pelayanan yang diberikan sehingga Nordiawan,Dedi,(2004).akuntansi sektor
saran yang dapat peneliti berikan publik jilid 2.yokyakarta:Erlangga
adalah agar aparatur sipil negara Pasolong.2007.Teori Administrasi
dapat memberikan layanan yang Publik .jakartaAlfabeta
senantiasa tidak membuat pengguna Republik Indonesi. Undang-Undang 32
jasa menunggu lama, selain tahun 2004 penjelasan pasal 167 (3),
indikator waktu pelayanan masih ada (http://www.bpkp.go.id/uu/filedownlo
indikator yang menurut pengguna ad/2/39/237.bpkp), diakses tanggal 03
jasa perlu ditingkatkan, seperti ada september 2014 pukul 10:45
pada sarana dan prasarasna seperti ______ Kepmen PAN
ketersediaan buku, agar pemerintah No.25:KEP/M.PAN/2/2004
ataupun Pimpinan, Badan tentang pedoman umum
Perpuskaan dan kearsipan dapat penyusunan indeks kepuasan
menambah jumlah koleksi bacaan, masyarakat unit pelayanan
karena semakin banyak buku atau instansi pemerintah,
bacaan yang tersedia maka semakin (http://www.pu.go.id/satminkal/
tinggilah minat baca bagi itjen/lama/hukum/kmpan25-
masyarakat, serta semakin banyak 04.htm) diakses tanggal 03
buku atau bacaan yang tersedia maka september 2014 pukul 10:17
semakin membantu bagi pengguna _____ 2007. Peraturan Daerah Sumatera
Barat Nomor 9 Tanggal 2
jasa dalam mempero oleh informasi,
Agustus 2007 Tentang
baik itu dalam segi ilmu
Retribusi Pemakaian
pengetahuan umum, sosial,
Kekayaan Daerah Riduwan,
penetahuan tentang adat istiadat
2009. Metodologi
maupun informasi lainnya.
Penelitian.Bandung : Alfabeta.
Diharapkan kepada peneliti
Sinambela dkk.2007.Teori Administrasi
selanjutnya dapat meneliti dengan variabel Publik.Jakarta.
lainya yang berkaitan dengan pengukuran __________ 2010. Reformasi Pelayanan
kinerja sektor publik seperti balanced Publik.jakarta
scorecard, value of money, cost of benefit,
dan good governice,
172 Jurnal Al-Qalb, JIlid 9, Edisi 2, September 2017

Siregar, Baldric dan Bonni Siregar, 2001.


Akuntansi Pemerintahan dengan
Sistem Dana.
Srimindarti,Caecilia.2004.”Balanced
Scorecard:Sebagai Alternatif Untuk
Mengukur Kinerja. Jakarta : PT
serabi ilmu semesta Sugiono.
2009.Metode Penelitian Bisnis.
Bandung: Alfabeta.
Umar, Husein.2003.Metode riset
Akuntansi Terapan.Jakarta : Ghalia
Umar, Husein.2003.Metode riset
Akuntansi Terapan.Jakarta : Ghalia
Indonesiat

Anda mungkin juga menyukai