Anda di halaman 1dari 5

Latar belakang yang Wulan sajikan cukup informatif dan mendalam dalam menjelaskan

sejarah serta perkembangan kerajinan gerabah di Kabupaten Deli Serdang, terutama di Desa
Bangun Sari. Namun, ada beberapa poin yang dapat diperbaiki atau ditambahkan untuk
memperkaya informasi:

1. Tinjauan Pustaka: Memperdalam tinjauan pustaka tentang sejarah kerajinan gerabah


secara umum dan khususnya di Indonesia dapat memberikan pemahaman yang lebih
luas. Wulan dapat menambahkan referensi tentang perkembangan kerajinan gerabah
di Indonesia dan bagaimana hal itu terkait dengan perkembangan budaya dan
ekonomi masyarakat setempat.
2. Analisis Konteks Sosial dan Ekonomi: Melakukan analisis lebih lanjut tentang
dampak sosial dan ekonomi dari perkembangan industri kerajinan gerabah, seperti
bagaimana hal itu memengaruhi mata pencaharian masyarakat setempat, pertumbuhan
ekonomi lokal, dan keberlanjutan lingkungan.
3. Perbandingan dengan Daerah Lain: Memberikan perbandingan dengan daerah lain
yang memiliki industri kerajinan gerabah yang cukup berkembang dapat memberikan
wawasan yang lebih luas tentang potensi dan tantangan yang dihadapi.
4. Kajian Terkait Kebijakan: Menyajikan informasi tentang kebijakan pemerintah
terkait industri kerajinan gerabah, seperti insentif untuk pengrajin, dukungan dalam
pemasaran, dan program pelatihan, dapat memberikan gambaran lebih jelas tentang
dukungan pemerintah terhadap industri ini.
5. Prospek dan Tantangan Masa Depan: Menyajikan prospek dan tantangan yang
dihadapi industri kerajinan gerabah di masa depan, seperti perkembangan teknologi,
perubahan pola konsumsi, dan tantangan lingkungan, dapat membantu dalam
merencanakan langkah-langkah strategis untuk menghadapi perubahan tersebut.

Dengan memperhatikan poin-poin di atas, latar belakang yang Wulan buat akan menjadi
lebih komprehensif dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang industri kerajinan
gerabah di Kabupaten Deli Serdang.
Berikut adalah beberapa saran untuk merumuskan masalah penelitian terkait industri
kerajinan gerabah di Desa Bangun Sari, Kabupaten Deli Serdang:

1. Perubahan dalam Teknologi Produksi: Bagaimana perkembangan teknologi


produksi kerajinan gerabah dari tahun 2004 hingga 2015 mempengaruhi proses
produksi dan kualitas produk di Desa Bangun Sari?
2. Evolusi Desain Produk: Bagaimana desain produk kerajinan gerabah di Desa
Bangun Sari telah berkembang dari tahun 2004 hingga 2015, dan bagaimana hal itu
memengaruhi minat pasar dan daya saing produk?
3. Pengaruh Kebijakan Pemerintah: Bagaimana kebijakan pemerintah terkait industri
kerajinan gerabah, seperti program pelatihan atau insentif bagi pengrajin, telah
berubah dari tahun 2004 hingga 2015, dan bagaimana hal itu memengaruhi
perkembangan industri?
4. Perubahan dalam Pola Pemasaran: Bagaimana pola pemasaran dan distribusi
produk kerajinan gerabah di Desa Bangun Sari telah berubah sejak tahun 2004, dan
bagaimana hal itu mempengaruhi akses pasar dan penjualan?
5. Dampak Sosial dan Ekonomi: Bagaimana industri kerajinan gerabah di Desa
Bangun Sari telah berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi lokal dan
kesejahteraan masyarakat sejak tahun 2004 hingga 2015?
6. Pengaruh Perubahan Lingkungan: Bagaimana perubahan lingkungan, baik dari
segi sosial maupun ekonomi, telah mempengaruhi keberlanjutan industri kerajinan
gerabah di Desa Bangun Sari selama periode tersebut?

Dengan mengaitkan rumusan masalah dengan rentang waktu 2004-2015, penelitian Wulan
akan dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang perkembangan industri
kerajinan gerabah di Desa Bangun Sari selama periode tersebut.
Untuk tinjauan pustaka tentang industri kerajinan gerabah di Desa Bangun Sari, Kabupaten
Deli Serdang, selama rentang waktu 2004-2015, berikut adalah beberapa saran dan masukan:

1. Sejarah Perkembangan Kerajinan Gerabah: Tinjau kembali sejarah perkembangan


industri kerajinan gerabah di Indonesia secara umum, dan khususnya di Sumatera
Utara, untuk memberikan konteks historis tentang bagaimana industri ini berkembang
dari masa ke masa.
2. Literatur tentang Desain Keramik: Tinjau literatur terkait desain keramik untuk
memahami tren desain, teknik, dan konsep estetika yang relevan dalam industri
kerajinan gerabah. Fokus pada evolusi desain dari tahun 2004 hingga 2015.
3. Teknologi Produksi: Telusuri literatur tentang teknologi produksi keramik, termasuk
teknik pembakaran, pembentukan, dan finishing, untuk memahami bagaimana
penggunaan teknologi telah berkembang dalam industri kerajinan gerabah.
4. Pemasaran dan Manajemen Bisnis: Tinjau literatur tentang strategi pemasaran dan
manajemen bisnis yang dapat diterapkan dalam industri kerajinan gerabah. Fokus
pada strategi pemasaran yang efektif untuk memperluas pasar produk.
5. Dampak Sosial dan Ekonomi: Teliti literatur tentang dampak sosial dan ekonomi
dari industri kerajinan gerabah, termasuk pada tingkat lokal, seperti pertumbuhan
ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan perubahan sosial dalam masyarakat.
6. Kebijakan Pemerintah: Tinjau kebijakan pemerintah terkait industri kerajinan
gerabah, seperti insentif, program pelatihan, dan regulasi, untuk memahami dukungan
pemerintah dalam pengembangan industri.
7. Kegiatan Penelitian Terkait: Telusuri kegiatan penelitian terkait industri kerajinan
gerabah di Indonesia atau wilayah lain yang dapat memberikan wawasan tambahan
tentang potensi dan tantangan dalam industri ini.
8. Pengelolaan Lingkungan: Tinjau literatur tentang praktik pengelolaan lingkungan
dalam industri kerajinan gerabah, termasuk penggunaan bahan baku yang ramah
lingkungan dan upaya pengurangan limbah.

Dengan menggali literatur yang relevan dan terkini tentang industri kerajinan gerabah,
penelitian Wulan akan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang
perkembangan industri ini di Desa Bangun Sari, Kabupaten Deli Serdang, selama periode
2004-2015.

Untuk mengembangkan kerangka konseptual penelitian tentang industri kerajinan gerabah di


Desa Bangun Sari, Kabupaten Deli Serdang, selama periode 2004-2015, Wulan dapat
mempertimbangkan beberapa hal berikut:

1. Identifikasi Variabel Penelitian: Tentukan variabel-variabel utama yang akan


menjadi fokus penelitian, seperti inovasi desain, teknologi produksi, pemasaran,
dampak sosial dan ekonomi, keberlanjutan industri, dan lain-lain.
2. Hubungan Antara Variabel: Jelaskan hubungan antara variabel-variabel tersebut,
misalnya, bagaimana inovasi desain mempengaruhi daya saing produk, atau
bagaimana teknologi produksi memengaruhi efisiensi produksi dan kualitas produk.
3. Konteks Temporal: Sertakan konteks temporal dengan memperhitungkan perubahan
dan evolusi industri kerajinan gerabah dari tahun 2004 hingga 2015, termasuk
perubahan dalam teknologi, desain, dan kebijakan pemerintah.
4. Kerangka Teoritis: Gunakan teori-teori yang relevan dalam bidang desain produk,
manajemen operasi, pemasaran, ekonomi, dan keberlanjutan untuk mendukung
kerangka konseptual Wulan.
5. Kerangka Penelitian Sebelumnya: Tinjau penelitian sebelumnya yang telah
dilakukan tentang industri kerajinan gerabah atau industri kreatif lainnya untuk
mendapatkan wawasan dan mendukung kerangka konseptual Wulan.
6. Kaitkan dengan Tujuan Penelitian: Pastikan kerangka konseptual Wulan terkait
erat dengan tujuan penelitian Wulan, sehingga dapat memberikan panduan yang jelas
dalam mengidentifikasi masalah, merumuskan hipotesis, dan menganalisis data.
7. Fleksibilitas dan Adaptasi: Sediakan ruang untuk fleksibilitas dan adaptasi, karena
kondisi industri kerajinan gerabah dapat berubah seiring waktu, dan Wulan mungkin
perlu menyesuaikan kerangka konseptual Wulan selama proses penelitian.

Dengan mengembangkan kerangka konseptual yang kokoh dan terperinci, Wulan dapat
membangun lwulansan yang kuat untuk penelitian Wulan dan menghasilkan hasil yang lebih
bermakna dan relevan dalam memahami industri kerajinan gerabah di Desa Bangun Sari,
Kabupaten Deli Serdang, selama periode 2004-2015.

Berikut adalah outline untuk penelitian tentang Industri Kerajinan Gerabah di Desa Bangun
Sari, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, tahun 2004-2015:

I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Kerangka Konseptual

II. Tinjauan Pustaka


A. Sejarah Industri Kerajinan Gerabah di Indonesia
B. Perkembangan Industri Kerajinan Gerabah di Sumatera Utara
C. Konsep Desain dalam Kerajinan Gerabah
D. Teknologi Produksi Kerajinan Gerabah
E. Pemasaran dan Distribusi Produk Kerajinan Gerabah
F. Dampak Sosial dan Ekonomi Industri Kerajinan Gerabah
G. Kebijakan Pemerintah terkait Industri Kerajinan Gerabah
H. Pengelolaan Lingkungan dalam Industri Kerajinan Gerabah

III. Metodologi Penelitian


A. Pendekatan Penelitian
B. Desain Penelitian
C. Populasi dan Sampel Penelitian
D. Teknik Pengumpulan Data
E. Analisis Data

IV. Hasil Penelitian


A. Profil Industri Kerajinan Gerabah di Desa Bangun Sari, Tanjung Morawa
B. Inovasi Desain dalam Produk Kerajinan Gerabah
C. Pengaruh Teknologi Produksi terhadap Kualitas dan Efisiensi Produksi
D. Strategi Pemasaran dan Distribusi Produk Kerajinan Gerabah
E. Dampak Sosial dan Ekonomi Industri Kerajinan Gerabah terhadap Masyarakat Lokal
F. Keberlanjutan Industri Kerajinan Gerabah di Desa Bangun Sari, Tanjung Morawa

V. Pembahasan
A. Analisis Hasil Penelitian
B. Hubungan Temuan dengan Kerangka Konseptual
C. Implikasi Penelitian

VI. Kesimpulan dan Rekomendasi


A. Kesimpulan
B. Rekomendasi untuk Pengembangan Industri Kerajinan Gerabah di Desa Bangun Sari,
Tanjung Morawa, ke Depan

VII. Daftar Pustaka


VIII. Lampiran
A. Instrumen Penelitian
B. Data Tambahan

Dengan menggunakan outline ini, Wulan dapat merencanakan penelitian Wulan dengan lebih
terstruktur dan sistematis, sehingga memudahkan dalam melakukan penelitian dan
menyajikan hasilnya.

Anda mungkin juga menyukai