Anda di halaman 1dari 2

Faktor-Faktor Perilaku Proaktif Manusia

Irwan Gus Liem A


5210811118

Perilaku proaktif merupakan perilaku mengambil inisiatif untuk mengubah keadaan di


sekitar menjadi lebih baik. bentuk dasar kepribadian proaktif sebagai seseorang yang relatif
tidak didesak oleh kekuatan situasional dan seseorang yang mempengaruhi perubahan
lingkungan. Sehingga, orang yang proaktif dapat mengenali peluang dan bertindak atas
peluang tersebut, menunjukkan inisiatif dan gigih memperjuangkan perubahan yang berarti.
Menurut Robbins (2001) kepribadian proaktif adalah di mana beberapa individu secara aktif
berinisiatif untuk memperbaiki keadaannya atau menciptakan inisiatif-inisiatif baru di saat
individu lain duduk dengan pasif dalam menghadapi berbagai situasi. Karyawan yang
proaktif cenderung oportunitis, berinisiatif, berani bertindak dan tekun hingga berhasil
mencapai perubahan yang berarti. Sedangkan menurut Bateman dan Crant (1993)
mendefinisikan kepribadian proaktif adalah sebagai konstruksi disposisional yang
mengidentifikasi perbedaan antara orang-orang dalam hal sejauh mana mengambil tindakan
untuk mempengaruhi lingkungan. Lebih lanjut dijelaskan bahwa kepribadian proaktif
dianggap sebagai pendahuluan untuk perilaku proaktif, memberikan keterampilan bagi
seorang karyawan untuk terlibat aktif dalam perubahan lingkungan. Lalu menurut Covey
(2001), perilaku proaktif adalah mengambil inisiatif dan mampu mengendalikan hidupnya
sendiri dan membuat pilihan menurut nilai, berpikir sebelum bereaksi, sadar bahwa tidak bisa
mengendalikan segala yang terjadi. Bersikap proaktif bukan sekedar mengambil inisiatif.
Bersikap proaktif artinya bertanggung jawab atas perilaku diri sendiri (di masa lalu, di masa
sekarang, maupun di masa mendatang), dan membuat pilihan-pilihan berdasarkan prinsip
serta nilai–nilai, bukan berdasarkan suasana hati dan keadaan sekitarnya. Orang–orang yang
proaktif adalah pelaku–pelaku perubahan dan memilih untuk tidak jadi korban. Dapat
disimpulkan bahwa perilaku proaktif ialah mengambil inisiatif dan mampu mengendalikan
hidupnya sendiri dan membuat pilihan menurut nilai, berpikir sebelum bereaksi, sadar bahwa
tidak bisa mengendalikan segala yang terjadi.

Perilaku proaktif dipengaruhi oleh faktor yang merujuk kepada paradima hidup
inside-out. Paradigma hidup inside-out dipandang sebagai usaha mengubah dari dalam
keluar, ditandai dengan kecenderungan berpikir. Maksudnya, orang proaktif tidak
dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal seperti perubahan cuaca dan perubahan perlakuan
orang lain kepada dirinya. faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku proaktif, terutama yang
berkenaan dengan paradigma tentang diri sendiri atau faktor internal, antara lain adalah
kepercayaan, motivasi, kebiasaan, dan sikap. Kepercayaan, dalam budaya organisasi
mendorong berbagi pengetahuan diantara individu dan perilaku yang layak dipercaya
meningkatkan kecepatan komunikasi dengan memberikan wewenang pada individu lain
dalam berbagi masalah dan pengetahuan pribadi dengan lebih leluasa. Motivasi, adalah suatu
dorongan untuk melakukan kegiatan belajar yang dipengaruhi oleh hal-hal yang berasal dari
dalam diri sendiri (internal) maupun hal-hal dari luar (eksternal) individu yang bersangkutan.
Kebiasaan, adalah perilaku yang sudah berulang-ulang dilakukan, sehingga menjadi otomatis,
artinya berlangsung tanpa dipikirkan lagi, tanpa dikomando oleh otak. Untuk dapat melatih
kebiasaan dibutuhkan waktu yang cukup panjang dan juga harus didukung pengulangan yang
berkelanjutan. Sikap, sebagai pernyataan evaluatif, baik yang menyenangkan maupun tidak
menyenangkan terhadap objek, individu, atau peristiwa. Hal ini mencerminkan bagaimana
perasaan seseorang tentang sesuatu.

Selain paradigma tentang diri sendiri atau faktor internal, perilaku proaktif
dipengaruhi oleh paradigma luar atau faktor eksternal, antara lain teman, keluarga, uang,
barang, tempat ibadah. Teman atau persahabatan diartikan sebagai sebuah hubungan yang
kuat dan bertahan lama antara dua individu yang dikarakteristikkan dengan kesetiaan,
kekariban, dan saling menyayangi. Keluarga, Keluarga dalam bentuk murni merupakan suatu
kesatuan sosial yang terdiri dari suami, isteri dan anak–anak. Uang, sebagai suatu kekayaan
yang dimiliki untuk dapat melunasi hutang dalam jumlah tertentu dan pada waktu yang
tertentu pula. Barang, adalah produk yang berwujud fisik sehingga dapat dilihat, disentuh,
dirasa, dipegang, disimpan, dan perlakukan fisik lainnya. Dan yang terakhir adalah tempat
ibadah, adalah Sebuah tempat yang digunakan oleh umat beragama untuk melaksanakan
ajaran agama atau kepercayaan.

Dari penjelasan–penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa, faktor-faktor yang


mempengaruhi perilaku proaktif terdapat dari paradigma diri sendiri (faktor internal) dan
paradigma luar (faktor eksternal) antara lain, kepercayaan, motivasi, kebiasaan, sikap, teman,
keluarga, uang, barang, dan tempat ibadah. Faktor yang diambil oleh peneliti untuk
melakukan penelitian ini adalah paradigma luar yaitu teman. Yang dimaksud teman adalah
rekan kerja atau pimpinan yang memiliki pengaruh kuat dalam menunjukkan perilaku
proaktif sehari-hari yang mungkin dialami dan dilakukan individu tersebut.

Anda mungkin juga menyukai