Anda di halaman 1dari 5

PERSALINAN SUNGSANG

No.Dokumen: No. Revisi : Halaman :


445/RSD
AERAMO/SPO/ 00 1/5
RSD AERAMO 170/02/2019
STANDAR Tanggal terbit: Disahkan oleh
PROSEDUR 25 Februari 2019 Direktur RSD Aeramo
OPERASIONAL

drg. Emerentiana R.W, MHlt&Int.Dev


NIP. 19720123 200012 2 002
Pengertian Proses melahirkan bayi yang posisinya transversal dengan
kepala di atas, sementara di bagian panggul terdapat
bokong dengan atau tanpa kaki, pervaginam
Tujuan Melahirkan janin dengan posisi transversal dan kepala di
atas sementara di bagian panggul terdapat bokong dengan
atau tanpa kaki, melalui vagina
Kebijakan 1.Undang – undang no. 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit
2.PerMenKes RI Nomor : 369/Menkes/SK/III/2007
Tentang Standar Profesi Bidan
3.Standar Pelayanan Medis, Tahun 2014
4.Surat Keputusan Direktur RSD Aeramo No: 445/ RSD
AERAMO/SK/155/02/2019 tentang Kebijakan Pelayanan
Program Nasional
Prosedur kerja A. Persiapan
Petugas mempersiapkan alat yang dibutuhkan pasien
1. Klemkocher 2 buah dan ½ kocher 1 buah
2. Gunting episiotomi 1 buah dan gunting tali pusat 1
buah
3. Kateter 1 buah dan sarung tangan steril 2 pasang
4. Benang tali pusat 1 buah
5. Kasasteril dan dispo 3 cc 1 buah dan Oksitosin
6. Doppler buah, tensimeter dan stetoskop 1 buah
7. Tempat plasenta, pispot 1 buah
8. Handuk / kain 2 buah untuk selimut bayi dan alas
bokong
9. Pakaian ibu, handuk, sarung, celana dalam,
pembalut
PERSALINAN SUNGSANG
No.Dokumen: No. Revisi : Halaman :
445/RSD
AERAMO/SPO/ 00 2/5
170/02/2019
RSD AERAMO
STANDAR Tanggal terbit: Disahkan oleh
PROSEDUR 25 Februari 2019 Direktur RSD Aeramo
OPERASIONAL

drg. Emerentiana R.W, MHlt&Int.Dev


NIP. 19720123 200012 2 002
Prosedur Kerja 10. Pakaian bayi lengkap dan selimut
11. Tempat air klorin, ember air DTT
12. Tempat sampah medis dan non medis
13. Alat Pelindung Diri (topi, masker, celemek, sepatu
bot )
Persiapan pasien
1. Petugas menjelaskan maksud dan tujuan tindakan
yang akan dilakukan dan menandatangani surat
persetujuan tindakan
2. Keluarga / suami dipersilahkan salah satu oleh
petugas untuk mendampingi ibu di kamar
3. petugas menganjurkan ibu tidur dengan posisi
litotomi
4. petugas menciptakan lingkungan yang nyaman,
bersihdan terlindung dari pemandangan umum
dengan ruangan tertutup/sampiran
Prosedur
1. Petugas memastikan keadaan umum dan vital sign
ibu dalam keadaan normal
2. Petugas memasang infus pada pasien dan lampu
sorot untuk penerangan
3. Petugas terlebih dahulu mengenakan alat pelindung
diri dan sarung tangan
4. Petugas melakukan tindakan asepsis antisepsis
vulva dan vagina luar pasien
5. Kemudian petugas melakukan kateterisasi kandung
kemih pasien (jika pasien tak bisa berkemih
spontan
PERSALINAN SUNGSANG
No.Dokumen: No. Revisi : Halaman :
445/1RSD
AERAMO/SPO/ 00 3/5
RSD AERAMO 170/02/2019
STANDAR Tanggal terbit: Disahkan oleh
PROSEDUR 25 Februari 2019 Direktur RSD Aeramo
OPERASIONAL

drg. Emerentiana R.W, MHlt&Int.Dev


NIP. 19720123 200012 2 002
Prosedur kerja 6. Petugas meakukan pemeriksaan dalam pada vulva
pasien untuk menentukan dilatasi, presentasi,
penurunan, denominator, selaput ketuban dan
ukuran panggul
7. Petugas memasukkan tangan kedalam larutan
klorin 0,5 %, bersihkan darah dan cairan tubuh
pasien yang melekat di sarung tangan, lepaskan
secara terbalik dan rendam di cairan itu.
8. Petugas memakai kembali sarung tangan steril baru
9. Petugas menginstruksikan pasien meneran dengan
benar selama ada his, yaitu dengan menarik nafas
dalam, mengatupkan mulut, mengarahkan tenaga
mendorong keperut dan anus, dengan kedua tangan
menarik lipat lutut, mengangkat kepala dan melihat
kepusat
10.Petugas memimpin pasien meneran berulang kali
hingga bokong turun kedasar panggul
11.Petugas melalukan kateterisasi kandung kemih
pasien (jika pasien tak bisa berkemih spontan)
12.Petugas melakukan pemeriksaan dalam pada
pasien untuk menentukan dilatasi, presentasi,
penurunan, denominator, selaput ketuban dan
ukuran panggul
13.Petugas memasukkan tangan kedalam larutan
klorin 0,5 %, bersihkan darah dan cairan tubuh
pasien yang melekat di sarung tangan,
melepaskan secara terbalik dan rendam di cairan
itu serta memakai sarung tangan steril baru
PERSALINAN SUNGSANG
No.Dokumen: No. Revisi : Halaman :
445/RSD
AERAMO/SPO/ 00 4/5
RSD AERAMO 170/02/2019
STANDAR Tanggal terbit: Disahkan oleh
PROSEDUR 25 Februari 2019 Direktur RSD Aeramo
OPERASIONAL

drg. Emerentiana R.W, MHlt&Int.Dev


NIP. 19720123 200012 2 002
Prosedur kerja 14. Pada saat bokong membuka vulva, asisten melakukan
stimulasi oksitosin 5 IU per infuse.
a.Melahirkan bayi secara Bracht
1)Segera setelah bokong janin lahir, bokong dipegang oleh
petugas secara Bracht dengan jempol penolong sejajar
panjang paha sementara jari-jari lain memegang panggul.
Asisten melakukan suprapubic pressure (perasat Wigand
Wingkel)
2.petugas tidak boleh melakukan intervensi, hanya ikuti
proses keluarnya bayi dengan melonggarkan tali pusat
bayi setelah lahir perut dan sebagian dada bayi
3)kemudian petugas melakukan hiperlordosis janin saat
angulus scapula inferior tampak di bawah simfisis
(dengan mengikuti rotasi anterior yaitu punggung janin
didekatkan keperut ibu tanpa tarikan) yang disesuaikan
dengan lahirnya badan bayi
4)pPetugas menggerakkan keatas sehingga lahir dahu,
mulut, hidung, dahi dan kepala janin
5)Lalu meletakkan bayi di perut ibu, bungkus bayi dengan
handuk hangat, asisten membersihkan jalan nafas bayi,
potong tali pusat. Setelah asuhan bayi baru lahir, petugas
memberikan bayi ke ibu untuk Inisiasi Menyusu Dini
b.Melahirkan badan secara Lovset
1)Bila petugas mendapat hambatan pada tahap lahirnya
janin setinggi scapula, bahu atau kepala, dilakukan
teknik manual
2)Setelah bokong dan kaki lahir, bayi dipegang dengan
kedua tangan Bayi diputar 180 derajat dengan lengan
bayi yang terjungkit kearah penunjuk jari tangan
PERSALINAN SUNGSANG
No.Dokumen: No. Revisi : Halaman :
445/RSD
AERAMO/SPO/ 00 5/5
170/02/2019
RSD AERAMO
Tanggal terbit: Disahkan oleh
STANDAR
PROSEDUR 25 Februari 2019 Direktur RSD Aeramo
OPERASIONAL

drg. Emerentiana R.W, MHlt&Int.Dev


NIP. 19720123 200012 2 002

Prosedur Kerja 3)kemudian petugas memutar bayi kembali 180 derajat


kearah berlawanan hingga kedua bahu dan lengan
dilahirkan, petugas memasukkan 2 jari tangan yang
sesuai letak bahu belakang sejajar dengan lengan bayi
untuk melahirkan lengan belakang bayi

c.Melahirkan kepala secara Maurieceau

1) Bila petugas mendapat hambatan untuk melahirkan


kepala bayi
2) Petugas meletakkan badan bayi di atas tangan kiri
seolah badan bayi menunggang kuda
3)Kemudian jari tengah penolong di mulut bayi, sedang
telunjuk dan jari manis penolong di maksila dan tangan
kanan penolong mencengkam tengkuk dan bahu bayi
4) Bersamaan dengan his pasien, asisten menekan fundus
uteri, penolong menarik bayi kebawah searah sumbu
jalan lahir dengan bimbingan jari di dalam yang menekan
dagu dan mulut bayi sampai bayi lahir
d.Melahirkan kepala dengan cunam Piper Cunam Piper
dipakai jika kepala bayi gagal dilahirkan secara
Brachtatau Maurieceau
1)Tangan dan badan bayi dibungkus kain steril oleh
petugas lalu diangkat keatas
2)Cunam Piper dipasang oleh petugas secara melintang
terhadap panggul dan kepala dari arah bawah

3) Kepala ditarik dengan traksicunam piper untuk


melahirkan bayi, kemudian menyerahkan bayi ke asisten
untuk perawatan bayi selanjutnya. Dan penalataksanan
dalam melahirkan plasenta sesuai tatalaksana.

Unit Terkait IGD Ponek, VK, OK

Anda mungkin juga menyukai