Anda di halaman 1dari 18

Nama : Wuisanggeni Bagus A

NIM : C3A023007

Judul Artikel The propensity toward inter-organizational Is Nepotism Good or Bad? Types of From Longevity of Firms to Transgenerational
cooperation in small-and medium-sized Nepotism and Implications for Entrepreneurship of Families: Introducing Family
family businesses Knowledge Management Entrepreneurial Orientation

Pertanyaan Apakah ada perbedaan kecenderungan antara 1. Bagaimana perbedaan antara 1. Bagaimana konsep kewirausahaan
Umum Penelitian UMKM Berbasis keluarga dengan Non keluarga nepotisme pemberian hak dan transgenerasi dibedakan dari
dalam kolaborasi antar bisnis ?
nepotisme timbal balik kewirausahaan konvensional, dan
memengaruhi dinamika mengapa penting untuk memahami konsep
manajemen pengetahuan diam- ini dalam konteks perusahaan keluarga?
diam dan keunggulan kompetitif 2. Bagaimana orientasi kewirausahaan
dalam perusahaan keluarga? keluarga mempengaruhi kemampuan
2. Apa implikasi dari praktik perusahaan keluarga dalam menciptakan
nepotisme terhadap manajemen nilai lintas generasi, dan apa perbedaannya
sumber daya manusia di dengan orientasi kewirausahaan pada
perusahaan keluarga, terutama perusahaan non-keluarga?
dalam konteks pertukaran sosial 3. Apa implikasi dari mengalihkan fokus
antara anggota keluarga dan analisis dari tingkat perusahaan ke tingkat
karyawan non-keluarga? keluarga dalam memahami umur panjang
3. Bagaimana praktik nepotisme dan penciptaan nilai transgenerasi dalam
mempengaruhi budaya organisasi perusahaan keluarga?
dan norma keluarga dalam 4. Bagaimana aktivitas kewirausahaan di luar
perusahaan keluarga, dan apa perusahaan inti keluarga berkontribusi
implikasinya terhadap kohesi terhadap penciptaan nilai transgenerasi,
keluarga dan kinerja perusahaan? dan apa hubungannya dengan orientasi
4. Bagaimana perbandingan praktik kewirausahaan keluarga?
nepotisme antara negara dan 5. Bagaimana skala orientasi kewirausahaan
budaya dapat memberikan keluarga diukur dan diuji dalam penelitian
wawasan tambahan tentang peran ini, dan apa implikasinya terhadap
konteks dalam memahami pemahaman kita tentang kewirausahaan
dampak nepotisme dalam transgenerasi dalam konteks perusahaan
konteks organisasi? keluarga?
5. Apa rekomendasi praktis bagi
perusahaan keluarga untuk
mengelola nepotisme agar
meminimalkan dampak
negatifnya pada pertukaran sosial
dan memaksimalkan potensi
manajemen pengetahuan diam-
diam serta keunggulan
kompetitif?

Konseptualisasi Konseptualisasi ini menggunakan dua  epotisme dalam Perusahaan 1. Kewirausahaan Transgenerasi:
perspektif teoritis utama, yaitu teori tata Keluarga: Penelitian ini memfokuskan Penelitian ini memperkenalkan konsep
kelola transaksi dan pandangan berbasis pada fenomena nepotisme dalam konteks kewirausahaan transgenerasi, yang
sumber daya. Teori tata kelola transaksi perusahaan keluarga, yang mengacu merujuk pada kemampuan keluarga untuk
membantu memahami bagaimana struktur pada praktik memberikan hak atau menggunakan pola pikir kewirausahaan
organisasi dan proses pembentukan mendapatkan keuntungan kepada dan sumber daya yang dipengaruhi
kepercayaan mempengaruhi kerjasama anggota keluarga dalam proses keluarga untuk menciptakan nilai
antar-organisasi, sementara pandangan rekrutmen, promosi, atau pengambilan kewirausahaan, finansial, dan sosial yang
berbasis sumber daya memberikan keputusan organisasi. melewati generasi.
wawasan tentang bagaimana karakteristik 2. Orientasi Kewirausahaan Keluarga:
sumber daya internal memengaruhi strategi  Dua Jenis Nepotisme: Konstruksi orientasi kewirausahaan
kerjasama. Konseptualisasi ini mengidentifikasi dua keluarga dijelaskan sebagai pendahulu
jenis nepotisme: nepotisme pemberian penciptaan nilai transgenerasi. Ini
hak dan nepotisme timbal balik. mengacu pada pola pikir, sikap, dan nilai-
Nepotisme pemberian hak terjadi ketika nilai kewirausahaan yang dimiliki oleh
anggota keluarga diberi posisi atau hak anggota keluarga dan mempengaruhi
secara langsung tanpa aktivitas kewirausahaan mereka.
3. Pendekatan Konseptual: Penelitian ini
mempertimbangkan kualifikasi atau menawarkan pendekatan alternatif
kinerja, sementara nepotisme timbal terhadap studi mengenai umur panjang
balik terkait dengan hubungan perusahaan keluarga dengan memfokuskan
pertukaran sosial yang umum antara analisis dari perusahaan ke tingkat
anggota keluarga dan potensi manajemen keluarga. Ini membantu dalam memahami
pengetahuan diam-diam. bagaimana keluarga menjadi pendorong
aktivitas dan pertumbuhan kewirausahaan
 Manajemen Pengetahuan Diam- dari waktu ke waktu.
diam: Penelitian ini mengaitkan 4. Penciptaan Nilai Transgenerasi: Konsep
nepotisme timbal balik dengan ini menyoroti pentingnya peran keluarga
kemampuan perusahaan untuk terlibat dalam menciptakan nilai yang
dalam manajemen pengetahuan diam- berkelanjutan dan melintasi generasi. Ini
diam. Konsep ini mengacu pada melampaui penciptaan nilai finansial
pengetahuan yang tidak secara eksplisit semata dan mencakup nilai kewirausahaan
diungkapkan dan dibagikan di dalam dan sosial yang diwariskan dari satu
organisasi, yang dapat memberikan generasi ke generasi berikutnya.
keunggulan kompetitif.

 Keunggulan Kompetitif:
Konseptualisasi ini mengaitkan
nepotisme timbal balik dengan potensi
keunggulan kompetitif bagi perusahaan
keluarga, dengan mengasumsikan bahwa
praktik ini dapat memfasilitasi
pengelolaan pengetahuan diam-diam
yang efektif.

 Keterkaitan dengan Hubungan


Pertukaran Sosial: Penelitian ini
menyoroti hubungan pertukaran sosial
yang umum antara anggota keluarga
sebagai faktor yang mempengaruhi
praktik nepotisme, serta implikasinya
terhadap budaya organisasi, norma
keluarga, dan kohesi keluarga.

Hipotesis dan Ada 5 hipoteses utama dalam penelitian ini 6. Hipotesis: Nepotisme timbal 1. Hipotesis 1: Terdapat hubungan positif
Teori yaitu : balik dalam perusahaan keluarga antara orientasi kewirausahaan keluarga
berhubungan positif dengan dan kemampuan perusahaan keluarga
1. Hipotesis 1: Perusahaan keluarga kemampuan perusahaan untuk dalam menciptakan nilai lintas generasi.
memiliki kecenderungan yang lebih terlibat dalam manajemen 2. Hipotesis 2: Perusahaan keluarga dengan
rendah untuk berkerjasama pengetahuan diam-diam. tingkat orientasi kewirausahaan keluarga
dibandingkan dengan perusahaan 1. Teori Pendukung: Teori yang lebih tinggi akan memiliki tingkat
non-keluarga. Pertukaran Sosial, yang inovasi yang lebih tinggi dan lebih mampu
2. Hipotesis 2: Proporsi anggota menyatakan bahwa menghasilkan nilai tambah dalam jangka
keluarga dalam tim manajemen hubungan pertukaran panjang.
puncak secara inversi berkaitan sosial yang kuat antara 3. Hipotesis 3: Aktivitas kewirausahaan di
dengan kecenderungan untuk anggota keluarga dapat luar perusahaan inti keluarga, seperti
berkerjasama. Artinya, semakin memfasilitasi pertukaran investasi ventura keluarga atau
banyak anggota keluarga dalam tim informasi dan pembentukan perusahaan baru oleh
manajemen puncak, semakin rendah pengetahuan diam-diam anggota keluarga, akan berkontribusi
kecenderungan untuk berkerjasama. di dalam organisasi. signifikan terhadap penciptaan nilai
3. Hipotesis 3: Kecenderungan untuk Selain itu, Teori Sumber transgenerasi.
berkerjasama meningkat seiring Daya Manusia menyoroti
dengan keluarga bisnis berlanjut pentingnya hubungan 1. Teori Kewirausahaan Keluarga: Teori
melalui generasi-generasi. sosial dalam ini menyatakan bahwa orientasi
4. Hipotesis 4: Kecenderungan untuk memfasilitasi pertukaran kewirausahaan yang ditanamkan dalam
berkerjasama lebih rendah pada pengetahuan dan keluarga secara inheren mempengaruhi
perusahaan keluarga yang sedang informasi di tempat kerja. strategi bisnis dan kinerja perusahaan
menjalani proses suksesi. keluarga.
7. Hipotesis: Nepotisme pemberian 2. Teori Perpindahan Nilai: Teori ini
5. Hipotesis 5: Efek dari suksesi mengusulkan bahwa nilai, baik finansial
terhadap kecenderungan untuk hak dalam perusahaan keluarga maupun non-finansial, dapat ditransfer dari
berkerjasama dipengaruhi oleh berhubungan negatif dengan satu generasi ke generasi berikutnya dalam
generasi yang bertanggung jawab kohesi keluarga dan budaya konteks perusahaan keluarga, dan bahwa
atas bisnis tersebut. organisasi yang mendukung kewirausahaan transgenerasi merupakan
manajemen pengetahuan diam- mekanisme utama untuk melakukan
diam. transfer nilai ini.
1. Teori Pendukung: Teori 3. Teori Inovasi dalam Konteks Keluarga:
Konflik Sosial, yang Teori ini menyatakan bahwa keluarga
menyatakan bahwa sebagai unit sosial memiliki dinamika dan
praktik-praktik yang nilai-nilai tertentu yang memengaruhi
memicu ketidakadilan dan proses inovasi dan adaptasi, yang dapat
ketidaksetaraan di dalam memberikan keunggulan kompetitif jangka
organisasi dapat panjang bagi perusahaan keluarga.
mengganggu kohesi dan
menyebabkan konflik.
Selain itu, Teori Budaya
Organisasi menekankan
bahwa praktik-praktik
organisasi memengaruhi
pembentukan budaya
yang mendukung atau
menghambat manajemen
pengetahuan diam-diam.

8. Hipotesis: Nepotisme dalam


perusahaan keluarga memiliki
implikasi berbeda tergantung
pada kondisi keluarga yang
mempengaruhi tingkat hubungan
pertukaran sosial.
1. Teori Pendukung: Teori
Pertukaran Sosial dan
Teori Sistem Keluarga,
yang mengakui peran
kondisi keluarga dan
hubungan pertukaran
sosial dalam membentuk
dinamika dan struktur
keluarga serta interaksi di
dalamnya. Teori ini
menyoroti pentingnya
mempertimbangkan
konteks keluarga dalam
memahami dampak
praktik nepotisme dalam
perusahaan keluarga.

Operasionalisasi  ariabel Utama: Kecenderungan 1. Nepotisme: 1. Kewirausahaan Transgenerasi:


dan Pengukuran Kerjasama Antar Organisasi o Operasionalisasi: o Pengukuran: Ini dapat
Nepotisme dapat dioperasionalisasikan melalui skala
 Pengukuran: Penelitian ini dapat dioperasionalisasikan atau indikator yang mengukur
menggunakan skala Likert yang sebagai praktik pemberian sejauh mana keluarga
mengukur tingkat kesediaan atau hak atau mendapatkan menggunakan pola pikir
intensitas kerjasama antar keuntungan kepada kewirausahaan dan sumber daya
organisasi. Contoh pertanyaan: anggota keluarga dalam yang dipengaruhi keluarga untuk
o Sejauh mana perusahaan proses rekrutmen, menciptakan nilai yang melintasi
Anda cenderung untuk promosi, atau generasi.
melakukan kerjasama pengambilan keputusan o Contoh: Skala yang mengukur
dengan organisasi lain? organisasi. tingkat kreativitas, inovasi, dan
o Seberapa sering perusahaan o Pengukuran: Pengukuran pengambilan risiko dalam aktivitas
Anda telah terlibat dalam dapat dilakukan melalui bisnis keluarga yang diterapkan
perjanjian kerjasama dengan survei atau kuesioner dari satu generasi ke generasi
organisasi lain dalam yang menanyakan tentang berikutnya.
setahun terakhir? praktik pemberian hak
atau keuntungan kepada 2. Orientasi Kewirausahaan Keluarga:
 Variabel Utama: Faktor-faktor yang anggota keluarga dalam o Pengukuran: Dapat diukur melalui
Mempengaruhi Pembentukan proses rekrutmen, kuesioner atau skala yang menilai
Perjanjian Kolaboratif promosi, atau sikap, nilai-nilai, dan norma-norma
pengambilan keputusan kewirausahaan yang dimiliki oleh
 Pengukuran: organisasi. Skala Likert anggota keluarga.
o Proporsi anggota keluarga dapat digunakan untuk o Contoh: Penggunaan skala yang
dalam tim manajemen menilai tingkat sejauh mengukur sejauh mana anggota
puncak: dapat diukur mana nepotisme dianggap keluarga mendorong inovasi,
sebagai persentase dari total umum atau signifikan keberanian mengambil risiko, dan
anggota tim manajemen dalam perusahaan. sikap proaktif dalam menghadapi
puncak yang merupakan peluang bisnis.
anggota keluarga. 2. Nepotisme Timbal Balik:
o Generasi yang bertanggung o Operasionalisasi: 1. Survei atau kuesioner kepada anggota
jawab: dapat diukur dengan Nepotisme timbal balik keluarga perusahaan untuk mengukur
menentukan generasi dapat orientasi kewirausahaan keluarga dan
keluarga yang saat ini dioperasionalisasikan persepsi mereka tentang kewirausahaan
mengelola perusahaan. sebagai hubungan transgenerasi.
o Tahapan proses suksesi: pertukaran sosial yang 2. Wawancara mendalam dengan anggota
dapat diukur dengan umum antara anggota keluarga atau pemangku kepentingan
menentukan apakah keluarga, yang kunci untuk mendapatkan pemahaman
perusahaan sedang dalam memfasilitasi pertukaran yang lebih mendalam tentang bagaimana
proses suksesi atau tidak. informasi dan nilai kewirausahaan dan sumber daya yang
pengetahuan diam-diam dipengaruhi keluarga digunakan untuk
 Variabel Kontrol: Karakteristik di dalam organisasi. menciptakan nilai lintas generasi.
Konfigurasi Sumber Daya Bisnis o Pengukuran: Pengukuran
Keluarga dapat dilakukan melalui 1. Analisis statistik deskriptif untuk
survei atau wawancara mendapatkan gambaran umum tentang
 Pengukuran: Penelitian ini dapat yang menanyakan tentang orientasi kewirausahaan keluarga dan
menggunakan data sekunder atau tingkat hubungan praktik kewirausahaan transgenerasi di
pertukaran sosial antara
wawancara untuk mengumpulkan anggota keluarga, sejauh perusahaan keluarga.
informasi tentang karakteristik mana anggota keluarga 2. Analisis regresi untuk mengevaluasi
konfigurasi sumber daya bisnis saling membantu atau hubungan antara orientasi kewirausahaan
keluarga, seperti: berbagi informasi di keluarga dan praktik kewirausahaan
o Tingkat kepemilikan dalam perusahaan. Skala transgenerasi dengan variabel-variabel
keluarga Likert atau skala ordinal lain, seperti kinerja bisnis atau
o Keberlanjutan sumber daya dapat digunakan untuk keberhasilan penciptaan nilai lintas
keluarga menilai tingkat hubungan generasi.
o Kualitas hubungan antara pertukaran sosial. 3. Analisis faktor atau analisis jalur untuk
anggota keluarga dalam mengeksplorasi hubungan yang kompleks
bisnis 3. Manajemen Pengetahuan antara variabel-variabel yang diteliti.
Diam-diam:
 Variabel Kontrol: Faktor Eksternal o Operasionalisasi:
Manajemen pengetahuan
 Pengukuran: Beberapa faktor diam-diam dapat
eksternal yang dapat mempengaruhi dioperasionalisasikan
kecenderungan kerjasama antara sebagai kemampuan
organisasi dapat diukur, seperti: perusahaan untuk
o Regulasi industri mengelola pengetahuan
o Tekanan persaingan yang tidak secara eksplisit
o Perkembangan teknologi diungkapkan dan
dibagikan di dalam
organisasi.
o Pengukuran: Pengukuran
dapat dilakukan melalui
survei atau kuesioner
yang menanyakan tentang
praktik atau kebijakan
perusahaan dalam
mengelola pengetahuan
diam-diam, sejauh mana
informasi dianggap
penting tetapi tidak secara
eksplisit diungkapkan
atau dibagikan.
Pertanyaan terstruktur dan
skala Likert dapat
digunakan untuk menilai
tingkat keefektifan
manajemen pengetahuan
diam-diam.

4. Keunggulan Kompetitif:
o Operasionalisasi:
Keunggulan kompetitif
dapat
dioperasionalisasikan
sebagai posisi yang
membedakan perusahaan
dari pesaingnya dan
memberikan keuntungan
kompetitif.
o Pengukuran: Pengukuran
dapat dilakukan dengan
mengukur indikator-
indikator kinerja seperti
pangsa pasar,
profitabilitas, atau inovasi
produk. Data internal
perusahaan atau data
publik dapat digunakan
untuk mengevaluasi
tingkat keunggulan
kompetitif.

Rancangan 1. Tujuan Penelitian: 1. Penentuan Variabel dan 1. Populasi dan Sampel: Identifikasi
Mengeksplorasi perbedaan Konstruk: Identifikasi variabel perusahaan keluarga yang relevan sebagai
kecenderungan kerjasama antar utama yang akan diteliti, seperti populasi, kemudian pemilihan sampel
organisasi antara bisnis keluarga nepotisme (nepotisme pemberian yang representatif dari populasi tersebut.
dan non-keluarga dalam skala kecil hak dan nepotisme timbal balik), 2. Pengumpulan Data: Penggunaan
dan menengah, serta menilai faktor- manajemen pengetahuan diam- kuesioner terstruktur untuk mengumpulkan
faktor yang mempengaruhi diam, dan keunggulan kompetitif. data tentang orientasi kewirausahaan
pembentukan perjanjian kolaboratif Selain itu, konstruk dan dimensi keluarga dan praktik kewirausahaan
di tingkat bisnis keluarga. dari masing-masing variabel transgenerasi dari anggota keluarga
2. Metode Penelitian: harus didefinisikan secara jelas. perusahaan.
o Desain Penelitian: 2. Pengembangan Instrumen 3. Variabel Studi: Variabel utama adalah
Penelitian dapat Pengumpulan Data: Pembuatan orientasi kewirausahaan keluarga
menggunakan pendekatan survei atau kuesioner yang (misalnya, inovasi, keberanian mengambil
kuantitatif dengan studi mencakup pertanyaan-pertanyaan risiko) dan praktik kewirausahaan
komparatif antara terkait dengan variabel yang transgenerasi (misalnya, transfer
perusahaan keluarga dan diteliti, seperti praktik nepotisme, pengetahuan, penggunaan sumber daya
non-keluarga. manajemen pengetahuan diam- keluarga).
o Sampel: Sampel terdiri dari diam, dan kinerja perusahaan. 4. Analisis Data: Analisis statistik seperti
272 perusahaan kecil dan Instrumen ini harus dirancang regresi berganda untuk mengevaluasi
menengah di Italia, dengan untuk mengumpulkan data yang hubungan antara orientasi kewirausahaan
jumlah yang seimbang valid dan reliabel. keluarga dan praktik kewirausahaan
antara perusahaan keluarga 3. Pemilihan Sampel: Memilih transgenerasi, serta pengaruhnya terhadap
dan non-keluarga. sampel yang representatif dari penciptaan nilai lintas generasi.
o Instrumen Pengumpulan perusahaan keluarga yang
Data: Pengumpulan data relevan untuk penelitian ini. 1. Desain Penelitian: Pendekatan studi kasus
dapat dilakukan melalui Sampel dapat dipilih secara acak mungkin lebih cocok di sini, dengan fokus
survei yang mencakup atau stratifikasi berdasarkan pada beberapa perusahaan keluarga untuk
pertanyaan tentang ukuran, industri, atau faktor lain mendapatkan pemahaman yang mendalam
kecenderungan kerjasama yang relevan. tentang orientasi kewirausahaan keluarga
antar-organisasi, faktor- 4. Pengumpulan Data:
faktor yang mempengaruhi Mengumpulkan data melalui dan praktik kewirausahaan transgenerasi.
pembentukan perjanjian survei atau wawancara dengan 2. Pengumpulan Data: Wawancara
kolaboratif, seperti generasi responden yang merupakan mendalam dengan anggota keluarga dan
yang bertanggung jawab dan anggota perusahaan keluarga pemangku kepentingan kunci untuk
tahapan proses suksesi, serta yang memiliki pengetahuan mendapatkan pemahaman yang kaya
karakteristik konfigurasi tentang praktik nepotisme, tentang pengalaman dan persepsi mereka
sumber daya perusahaan manajemen pengetahuan diam- terkait dengan kewirausahaan
keluarga. diam, dan kinerja perusahaan. transgenerasi.
o Analisis Data: Analisis data 5. Analisis Data: Menganalisis data 3. Analisis Data: Analisis tematik digunakan
dilakukan dengan yang dikumpulkan menggunakan untuk mengidentifikasi pola, tema, dan
menggunakan teknik metode statistik yang sesuai, kesimpulan utama dari wawancara, yang
statistik seperti analisis seperti analisis regresi untuk kemudian digunakan untuk merumuskan
regresi untuk menguji menguji hubungan antara temuan penelitian.
hubungan antara variabel variabel yang diteliti. Selain itu,
independen (seperti status teknik analisis kualitatif juga
keluarga bisnis, generasi dapat digunakan untuk
yang bertanggung jawab, memahami konteks dan dinamika
tahapan proses suksesi) yang lebih dalam.
dengan variabel dependen 6. Interpretasi Hasil:
(kecenderungan kerjasama Menginterpretasikan hasil
antar-organisasi). Selain itu, analisis untuk menarik
analisis statistik deskriptif kesimpulan tentang hubungan
juga dapat digunakan untuk antara nepotisme, manajemen
memberikan gambaran pengetahuan diam-diam, dan
tentang karakteristik sampel. keunggulan kompetitif dalam
perusahaan keluarga. Hal ini
3. Operasionalisasi dan dapat melibatkan pembahasan
Pengukuran: tentang implikasi praktis dan
o Variabel independen: teoritis dari temuan.
 Status keluarga 7. Pembahasan dan Kesimpulan:
bisnis: Dapat Membahas temuan penelitian
dioperasionalisasikan dalam konteks literatur yang
sebagai variabel relevan, serta menyoroti
biner (1 = keluarga kontribusi penelitian terhadap
bisnis, 0 = non- pemahaman tentang dampak
keluarga). nepotisme dalam perusahaan
 Proporsi anggota keluarga. Menyimpulkan
keluarga dalam tim penelitian dengan
manajemen puncak: merekomendasikan arah untuk
Diukur sebagai penelitian masa depan.
persentase dari total
anggota tim
manajemen puncak
yang merupakan
anggota keluarga.
 Generasi yang
bertanggung jawab:
Diukur dengan
menanyakan kepada
responden tentang
generasi mana yang
saat ini bertanggung
jawab atas bisnis
keluarga.
 Tahapan proses
suksesi: Dapat
diukur menggunakan
skala ordinal yang
mengidentifikasi
tahapan suksesi
bisnis (misalnya,
tahap persiapan,
tahap transisi, tahap
stabil).
 Karakteristik
konfigurasi sumber
daya perusahaan
keluarga: Diukur
dengan pertanyaan
yang mencakup sifat
diam-diam dan
melekat dari sumber
daya perusahaan
keluarga.

o Variabel dependen:
 Kecenderungan
kerjasama antar-
organisasi: Diukur
dengan skala Likert
yang mengukur
sejauh mana
perusahaan bersedia
untuk berkolaborasi
dengan organisasi
lain.

4. Prosedur Penelitian:
o Identifikasi dan seleksi
sampel perusahaan kecil dan
menengah keluarga dan non-
keluarga di Italia.
o Pengumpulan data melalui
survei atau kuesioner yang
dikirimkan kepada
responden yang terlibat
dalam pengambilan
keputusan di perusahaan.
o Analisis data menggunakan
teknik statistik yang sesuai.
o Interpretasi hasil dan
penarikan kesimpulan.

Pengumpulan dan  Desain Penelitian: Penelitian dapat 1. Desain Penelitian: Penelitian ini 1. Survei atau Kuesioner: Desain survei
Analisa Data menggunakan pendekatan dapat menggunakan pendekatan atau kuesioner akan dikembangkan
kuantitatif dengan studi komparatif kuantitatif, dengan desain studi berdasarkan konsep-konsep utama dalam
antara perusahaan keluarga dan lintas-seksi atau studi survei penelitian, seperti kewirausahaan
non-keluarga. potong lintang untuk transgenerasi dan orientasi kewirausahaan
 Sampel: Sampel terdiri dari 272 mengumpulkan data dari keluarga. Pertanyaan akan dirancang untuk
perusahaan kecil dan menengah di berbagai perusahaan keluarga. mengukur variabel-variabel yang telah
Italia, dengan jumlah yang 2. Populasi dan Sampel: Populasi dioperasionalisasikan sebelumnya.
seimbang antara perusahaan penelitian adalah perusahaan 2. Wawancara Mendalam: Selain survei,
keluarga dan non-keluarga. keluarga di berbagai industri. wawancara mendalam dengan anggota
 Instrumen Pengumpulan Data: Sampel dapat dipilih secara acak keluarga perusahaan atau pemangku
Pengumpulan data dapat dilakukan atau stratifikasi untuk kepentingan kunci dapat dilakukan untuk
melalui survei yang mencakup memastikan representasi yang mendapatkan pemahaman yang lebih
pertanyaan tentang kecenderungan baik dari populasi. mendalam tentang praktik kewirausahaan
kerjasama antar-organisasi, faktor- 3. Variabel Penelitian: transgenerasi dan orientasi kewirausahaan
faktor yang mempengaruhi o Variabel independen: keluarga.
pembentukan perjanjian kolaboratif, Nepotisme (pemberian 3. Dokumentasi dan Data Sekunder: Data
seperti generasi yang bertanggung hak dan timbal balik). sekunder seperti laporan keuangan
jawab dan tahapan proses suksesi, o Variabel intervening: perusahaan, dokumen perusahaan, atau
serta karakteristik konfigurasi Manajemen Pengetahuan publikasi industri juga dapat digunakan
sumber daya perusahaan keluarga. Diam-diam. untuk memberikan konteks tambahan dan
 Analisis Data: Analisis data o Variabel dependen: mendukung analisis.
dilakukan dengan menggunakan Keunggulan Kompetitif.
teknik statistik seperti analisis
regresi untuk menguji hubungan 4. Pengumpulan Data: 1. Analisis Deskriptif: Data survei akan
antara variabel independen (seperti o Survei: Penggunaan dianalisis secara deskriptif untuk
status keluarga bisnis, generasi yang kuesioner untuk memberikan gambaran umum tentang
bertanggung jawab, tahapan proses mengumpulkan data orientasi kewirausahaan keluarga, praktik
suksesi) dengan variabel dependen tentang praktik kewirausahaan transgenerasi, dan variabel
(kecenderungan kerjasama antar- nepotisme, persepsi lain yang diteliti.
organisasi). Selain itu, analisis karyawan tentang 2. Analisis Statistik: Teknik statistik yang
statistik deskriptif juga dapat manajemen pengetahuan sesuai akan digunakan untuk menganalisis
digunakan untuk memberikan diam-diam, dan indikator hubungan antara variabel-variabel yang
gambaran tentang karakteristik keunggulan kompetitif diteliti. Ini mungkin meliputi analisis
sampel. perusahaan. regresi untuk mengevaluasi pengaruh
o Data Sekunder: orientasi kewirausahaan keluarga terhadap
Pengumpulan data praktik kewirausahaan transgenerasi, atau
sekunder dari laporan analisis multivariat lainnya untuk
keuangan perusahaan memahami hubungan yang kompleks
untuk mengevaluasi antara variabel-variabel.
kinerja keuangan dan 3. Analisis Kualitatif: Untuk data kualitatif
pangsa pasar. dari wawancara mendalam, analisis
kualitatif seperti analisis isi atau analisis
5. Metode Analisis Data: tematik dapat digunakan untuk
o Analisis Statistik mengidentifikasi pola-pola, tema-tema,
Deskriptif: Untuk dan temuan kunci dalam data.
menggambarkan 4. Triangulasi: Data dari berbagai sumber,
karakteristik sampel dan seperti survei, wawancara, dan data
variabel-variabel utama. sekunder, akan disatukan dan dianalisis
o Analisis Korelasi: Untuk secara bersama-sama untuk memberikan
mengevaluasi hubungan pemahaman yang komprehensif tentang
antara variabel-variabel fenomena yang diteliti. Triangulasi dapat
yang diteliti, seperti membantu memvalidasi temuan dan
hubungan antara memperkuat keabsahan penelitian.
nepotisme dengan 5. Interpretasi dan Kesimpulan: Hasil
manajemen pengetahuan analisis akan diinterpretasikan untuk
diam-diam dan menarik kesimpulan yang relevan dengan
keunggulan kompetitif. tujuan penelitian. Implikasi praktis dan
o Analisis Regresi: Untuk teoritis dari temuan akan dibahas, dan
mengevaluasi pengaruh rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut
nepotisme terhadap atau praktik bisnis akan disampaikan.
manajemen pengetahuan
diam-diam dan
keunggulan kompetitif,
serta untuk mengontrol
faktor-faktor potensial
lainnya.
o Analisis Mediasi: Untuk
mengevaluasi apakah
manajemen pengetahuan
diam-diam bertindak
sebagai mediator antara
nepotisme dan
keunggulan kompetitif.

6. Validitas dan Reliabilitas:


Penting untuk memastikan
validitas dan reliabilitas
instrumen pengukuran yang
digunakan dalam survei.
Penggunaan tes ulang dan
analisis faktor dapat membantu
memvalidasi instrumen.
7. Kontrol Variabel Lain: Penting
untuk mempertimbangkan dan
mengontrol variabel eksternal
yang dapat mempengaruhi hasil,
seperti ukuran perusahaan,
industri, dan faktor lingkungan.
8. Interpretasi Hasil: Hasil analisis
data harus diinterpretasikan
dengan cermat, dan kesimpulan
harus ditarik berdasarkan bukti
empiris yang diperoleh dari
penelitian.

Komentar Rancangan penelitian ini memiliki tujuan Penelitian ini menyajikan Artikel ini memberikan kontribusi yang berharga
Menyeluruh yang jelas untuk mengeksplorasi konsep-konsep yang penting dalam memahami kewirausahaan transgenerasi di
kecenderungan kerjasama antar-organisasi dalam memahami dampak konteks perusahaan keluarga. Pendekatan untuk
dalam bisnis keluarga, dengan metode yang nepotisme dalam perusahaan mengalihkan fokus analisis dari perusahaan ke
relevan, operasionalisasi variabel yang keluarga, khususnya terkait tingkat keluarga membuka pintu bagi pemahaman
tepat, analisis data yang sesuai, implikasi dengan manajemen pengetahuan yang lebih holistik tentang peran kewirausahaan
manajerial yang jelas, serta kesadaran diam-diam dan keunggulan dalam penciptaan nilai lintas generasi. Konsep
terhadap keterbatasan dan rekomendasi kompetitif. Dengan kewirausahaan transgenerasi dan orientasi
untuk penelitian masa depan. mengidentifikasi dua jenis kewirausahaan keluarga yang diperkenalkan
nepotisme, penelitian ini memberikan landasan konseptual yang kuat, yang
memberikan wawasan tentang membantu membimbing penelitian dan pemikiran
hubungan pertukaran sosial di bidang ini.
antara anggota keluarga dan
dampaknya pada kohesi keluarga Penggunaan data dari Family Firm Institute –
serta kinerja perusahaan. Goodman Longevity Study memberikan dasar
Rekomendasi untuk penelitian empiris yang kuat untuk mendukung argumen
masa depan mencakup fokus dalam artikel ini. Penggunaan data sekunder ini
pada pengujian model secara memberikan kepercayaan tambahan pada temuan
empiris dan pengelolaan praktik dan implikasi yang dihasilkan.
nepotisme dalam konteks
perusahaan keluarga. Namun, artikel ini juga memberikan arahan untuk
Kesimpulannya, penelitian ini penelitian masa depan dengan menyebutkan
memberikan kontribusi penting
untuk pemahaman tentang kebutuhan untuk lebih menguji model konseptual
dinamika internal perusahaan yang diusulkan dan mengeksplorasi lebih lanjut
keluarga dan implikasinya tentang kewirausahaan keluarga di luar
terhadap strategi dan kinerja perusahaan inti. Ini memberikan peluang bagi
organisasi. peneliti untuk memperluas pemahaman tentang
bagaimana nilai diciptakan dan dipertahankan
dalam konteks perusahaan keluarga.

Secara keseluruhan, artikel ini memberikan


kontribusi yang signifikan untuk literatur tentang
kewirausahaan transgenerasi dan membuka pintu
bagi penelitian lebih lanjut di bidang ini.

Anda mungkin juga menyukai