Kelompok 2
Jika strategi menawarkan logika formal untuk mengarahkan orang ke arah tujuan
perusahaan, maka budaya mengekspresikan tujuan melalui nilai-nilai dan kepercayaan.
Budaya memandu kegiatan melalui asumsi bersama dan norma kelompok.Karena
membentuk sikap dan perilaku, budaya dapat menjadi energi menuju tujuan bersama. Itu
tidak hanya mendorong karyawan untuk bekerja keras untuk mencapai target, tetapi merasa
senang melakukannya. Oleh karena itu, budaya mempengaruhi produktivitas dan kinerja
mereka (dan juga perusahaan). kombinasi budaya yang selaras dengan strategi dan
kepemimpinan mendorong hasil positif. Sebaliknya, budaya yang tidak efektif dapat
mengurangi kinerja organisasi. Tingkat absensi tinggi, turnover tinggi, dan hubungan
pelanggan yang buruk adalah contoh dampak budaya buruk. Itu semua merugikan
perusahaan. Kegagalan merger dan akuisisi seringkali berasal dari masalah budaya.
Konflik budaya muncul karena masing-masing perusahaan membawa Budaya yang
berbeda. Tidak mudah untuk mendamaikan perbedaan diantara mereka dan membangun
fondasi bersama untuk masa depan.
Bagaimana budaya perusahaan muncul dan berkembang
Para pendiri biasanya memiliki pengaruh yang signifikan terhadap budaya awal perusahaan.
Mereka akan berusaha membangun budaya untuk memfasilitasi pencapaian visi dan misi
mereka. Tanpa itu, perusahaan tidak akan lebih terstruktur.Budaya berkembang seiring
pertumbuhan bisnis. Masuknya eksekutif baru berkontribusi pada perubahan budaya
perusahaan. Mereka mungkin membawa perspektif yang berbeda dari yang dibawa oleh
pendiri. Budaya beragam antar perusahaan. Beberapa dari mereka lebih birokratis, sementara
yang lain lebih fleksibel. Beberapa perusahaan mungkin secara terbuka menyelesaikan
konflik untuk menciptakan konsensus, sementara yang lain menyelesaikannya secara hierarki
dan diam – diam dibalik pintu tertutup. Meskipun telah ditetapkan, budaya perusahaan
masih fleksibel untuk berubah. Sebagai contoh, eksekutif mengejar perubahan radikal atas
arah perusahaan untuk beradaptasi dengan lingkungan bisnis yang dinamis. Perubahan ini
mengharuskan mereka untuk mengembangkan budaya baru yang lebih tepat.
Jenis Budaya Perusahaan
Budaya terfragmentasi
Mercenary culture
(fragmented culture)
Budaya integratif: