Oleh : Muhamad Suhaemi

PERTEMUAN-2

2
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SERANG RAYA
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
 BUDAYA DAN LINGKUNGAN ORGANISASI
Apa yang di maksud dengan budaya organisasi ?
Budaya sebuah sistem makna dan keyakinan bersama yang di anut
oleh seluruh anggota organisasi, atau mewakili persepsi bersama,
yang menentukan bagaimana cara mereka bertindak dan berperilaku.

Budaya memiliki aturan dan larangan yang menentukan

bagaimana para anggota akan bertindak satu sama lain maupun
terhadap orang lain yang ada di luar organisasi

Budaya organisasi juga mempengaruhi apa yang dapat dan

harus dilakukan oleh karyawan, serta menentukan
bagaimana mereka harus berinisiatif, mendefinisikan,
menganalisis, dan memecahkan masalah yang terjadi dalam
organisasi.
Apa yang dimaksud dengan budaya kuat dan budaya lemah, serta apa yang
menentukan kuat lemahnya suatu budaya organisasi?

Budaya dikatakan kuat nilai-nilai utamanya dipegang teguh dan

ikuti secara luas oleh seluruh anggota organisasi yang ada. Dengan
kata lain, semakin kuat budaya, maka akan semakin besar
penerimaan karyawan akan nilai-nilai yang terkandung dalam
budaya tersebut serta semakin besar pula komitmen seluruh
anggota organisasi terhadap perusahaan.

Kuat lemahnya suatu budaya sangat tergantung pada beberapa

faktor : seperti besar kecilnya organisasi, lamanya organisasi berdiri,
seberapa besar perputaran keluar masuknya karyawan.

Budaya yang lemah, sering kali tidak jelas antara apa yang penting
dan apa yang tidak penting bagi karyawan dan perusahaan. Dalam
organisasi seperti ini, budaya biasanya kurang dapat mempengaruhi
komitmen karyawan.
Dari mana budaya suatu organisasi berasal, dan bagaimana
cara para karyawan mempelajari budaya tersebut?

Budaya organisasi bersumber dari apa yang telah dilakukan sebelumnya,

yang menjadi visi dan misi para pendiri organisasi tersebut. Para pendiri
menetapkan budaya awal dengan membayangkan cara yang akan
melekat atau diraih organisasi nantinya. Budaya ini untuk selanjutnya
menjadi adat istiadat, tradisi, pola pikir, pola kerja, dan cara umum (cara
pandang) bagi seluruh karyawan yang terlibat dalam organisasi untuk
bertindak dan berperilaku.

Budaya organisasi dapat disampaikan dengan cara melalui cerita,

acara pertemuan (serangkain kegiatan), simbol-simbol materi, dan
juga bahasa atau istilah khas.
 Bagaimana budaya suatu organisasi mempengaruhi
apa yang dilakukan oleh manajer?

Terdapat pengaruh langsung antara nilai-nilai yang terkandung

dalam budaya organisasi dengan tindakan dan perilaku manajer.
Contoh : apabila budaya organisasi menganut paham bahwa laba
dapat ditingkatkan dengan memperkecil biaya, maka manajer
akan cenderung manghindari proyek-proyek atau program-
program yang bersifat jangka panjang, inovatif, ekspansif, dan
mengandung risiko.
Dengan demikian sangat jelas bahwa nilai budaya organisasi
menentukan tindakan dan perilaku manajer yang semestinya,
serta mempengaruhi cara manajer dalam merencanakan,
mengorganisasikan, mempimpin dan mengendalikan.
 Bagaimana manajer mengelola keragaman angkatan kerja
untuk menciptakan budaya kerja yang inklusif?

Pada dasarnya, keharusan keragaman angkatan kerja tidak lagi hanya

dimandatkan oleh negara, melainkan bahwa organisasi memang telah
menyadari dan mengakui manfaat serta pentingnya keragaman tersebut bagi
kemajuan dan perkembangan bisnis perusahaan (diantaranya melalui
pemberian atau kontribusi solusi yang kreatif dalam menyelesaikan suatu
problem bisnis). Oleh karena itu, manajer harus mengembangkan budaya
organisasi yang mendukung keragaman melalui penciptaan budaya tenaga
kerja yang mendorong masuknya semua individu dan pandangan yang
beragam.
Para manajer harus bisa menghargai keragaman dan menunjukannya melalui
keputusan dan tindakan mereka. Salah satu cara untuk melakukan hal itu
adalah menerima berbagai sudut pandang yang beragam dan menekankan
kinerja dalam menghadapi konflik, serta tidak mendefinisikan masalah
berdasar jenis kelamin, budaya, atau etnis tertentu.
 ( Pesaing )
( Pelanggan )

( pasar tenaga kerja )

( Penyedia)