Anda di halaman 1dari 3

A.

Pengertian Konsultasi
Konsultasi merupakan suatu proses yang berjalan secara interaktif dan menghasilkan sesuatu.
Konsultasi pun bisa juga memastikan bahwa persepsi yang sedang dibicarakan akan
mengarah pada pengambilan keputusan seperti kegiatan untuk membantu klien baik
perseorangan, kelompok, organisasi ataupun masyarakat dalam mengatasi dan memecahkan
persoalannya.
Seperti rumusan menurut Beckhard :
Bahwa konsultasi adalah proses pemecahan persoalan dengan mempergunakan perilaku klien
yang bersifat khusus.
Yang dimana didalamnya harus terkandung kegiatan diagnosis, penaksiran dan penyusunan
macam – macam situasi yang memungkinkan terjadinya perubahan yang spesifik.
Tujuan adanya konsultasi menurut Profesor Turner dalam artikelnya yang berjudul
“Consulting is more than giving advice”, terdapat delapan tujuan konsultasi yang wajib
diketahui sebagai berikut :

1. Memberi informasi yang diminta oleh klien;


2. Memberi solusi untuk memecahkan suatu masalah;
3. Melakukan diagnosis guna mendefinisikan masalah yang dihadapi klien;
4. Memberi rekomendasi;
5. Membantu implementasi penyelesaian masalah dengan berbagai pendekatan;
6. Membangun consensus dan komitmen;
7. Memfasilitasi pembelajaran klien;
8. Meningkatkan efektivitas organisasi.

Dengan begitu keberhasilan kegiatan konsultasi ditentukan oleh kemampuan seorang


konsultan untuk membantu memecahkan persoalan – persoalan yang sedang dihadapi oleh
kliennya. Karena kemampuan membantu orang lain itu dapat mencakup berbagai macam
sasaran berupa bantuan langsung dan terutama bantuan yang bersifat tidak langsung.
Ada beberapa karakteristik utama yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan kegiatan
konsultasi menurut Margulies dan Raia diantaranya :
1. Kegiatannya dilakukan dalam hubungan dengan orang lain;
2. Pusat perhatiannya adalah pada proses pemecahan persoalan;
3. Semuanya dilakukan dengan memperhatikan sumber – sumber yang diperlukan untuk
merubah keadaan dari klien;
4. Semuanya mengikutsertakan berbagai spesialis atau ahli dari berbagai macam bidang
keahlian.
Dengan memperhatikan karakteristik tersebut, maka sesungguhnya seorang manager
mungkin berperan bagi para bawahannya, rekan sekerja atau pimpinannya. Sebaliknya
mungkin pula orang luar yang mempunyai keahlian tertentu untuk bertindak menjadi
konsultan bagi organisasi tertentu. Malahan mungkin seorang pegawai bisa dalam arti bukan
seorang manager, tetapi mempunyai keahlian dibidang teknik manajemen tertentu bertindak
sebagai orang konsultan bagi organisasinya.
Fungsi manajer ialah perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan, dan
sebagainya. Maka dari itu penting sekali peranan manajer dalam menyempurnakan sistem
sosial dari suatu organisasi, para manajer dituntut untuk lebih memahami berbagai
persyaratan bagi keberhasilan kegiatan konsultasi diantaranya :
1. Mempunyai sifat simpatik, hati – hati, kepekaan sosial, mampu menjadi pendengar
yang baik, orientasi kepada manusia;
2. Mempunyai kemampuan analisis dan diagnostik;
3. Mempunyai pengetahuan dan keterampilan khusus mengenai dinamika dan perilaku
hubungan antar perseorangan;
4. Mempunyai kemampuan untuk memahami perilaku organisasi, struktur dan proses
organisasi, praktik – praktik manajemen dan hal lain yang berkaitan dengan sistem
sosial dan teknik.
Hal diatas merupakan faktor - faktor yang perlu diperhatikan bagi keberhasilan kegiatan
konsultasi.
B. Berbagai bentuk hubungan dalam kegiatan pemberian bantuan
Konsultasi ialah suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara
berkesinambungan, supaya individu tersebut mampu memahami dan mengarahkan diri dalam
mencapai tingkat perkembangan yang optimal sesuai dengan tuntutan keadaan lingkungan
baik dalam organisasi, masyarakat serta kehidupan pada umumnya.
Berbagai macam bentuk hubungan mulai dari yang bersifat pengobatan dan penyuluhan
terhadap pasien oleh ahli penyakit jiwa dan ilmu jiwa, pemberian ‘ coaching ‘ kepada
bawahan oleh para manajer , pengajaran oleh guru kepada murid, pemberian kemudahan
dalam proses belajar mengajar oleh pendidik sampai dengan pemberian konsultasi terhadap
organisasi oleh para konsultan dibidang manajemen.
Menurut Carl Rogers bahwa dalam proses pemberian bantuan paling tidak ada salah satu
pihak berkeinginan untuk meningkatkan pertumbuhan, perkembangan, kematangan,
peningkatan kemampuan, dan perbaikan kemampuan menyesuaikan diri dengan kehidupan
dari yang lainnya. Berbagai macam bentuk pemberian bantuan mulai dari yang bersifat
perseorangan, seorang dengan kelompok dan mungkin kelompok dengan kelompok yang
semuanya dimaksud untuk mempermudah proses pertumbuhan dan perkembangan.
Karakteristik – karakteristik yang mampu mendorong terjadinya pertumbuhan dan
perkembangan hubungan yang lebih harmonis antara lain :
1. Konsultan haruslah mampu menciptakan rasa percaya dan kebersamaan pada pihak
klien;
2. Konsultan bertugas mengobati dengan cara berkomunikasi sejelas mungkin dengan
klien;
3. Konsultan haruslah secara tulus memperlihatkan kesediaan dan keinginan untuk
membantu kliennya;
4. Konsultan harus mempunyai kemampuan untuk mengerti dan memahami perasaan
dan hal – hal yang terdapat dalam kejiwaan kliennya;
5. Konsultan bekerjasama dengan klien dalam menciptkan hubungan pemberi bantuan
yang efektif dan tidak saling mengadili atau menyalahkan.
Dapat disimpulkan karena dalam prakteknya tidak selalu konsultan berusaha
mengembangkan suasana hubungan yeng bersifat ‘love-trust approach ‘, tetapi pula
mempergunakan pendekatan lain yang disebut dengan ‘ conflict-confrontation’.
Uraian tentang beberapa karakteristik hubungan pemberian bantuan diatas kiranya cukup
memberikan gambaran akan beberapa pendekatan dan model dari konsultasi.

Anda mungkin juga menyukai