Anda di halaman 1dari 14

PERHITUNGAN ARUS LALU LINTAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE

UNDERWOOD

Dosen Pengampu : Bobby Agung, MT


Disusun Oleh :

1. M. Zulfikar Ibrahim ( 2101207 )


2. Amar Maulana ( 2201025 )
3. Dian Lestari ( 2201088 )
4. Gandi Riya Putra ( 2201134 )
5. Nurhidayah Lestari ( 2201310 )
6. Muhammad Fikri Fahmi ( 2201252 )
7. Zhulfa Ayu Legita ( 2201429 )
8. Reivandy Elvan Nugrafita ( 2201340 )

JURUSAN D-IV TRANSPORTASI DARAT


POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA – STTD
2024
DAFTAR ISI

JUDUL ............................................................................................................................................. i

DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii

KATA PENGANTAR .................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 1

1.2 Tujuan Penulisan ........................................................................................................... 1

1.3 Manfaat Penulisan ......................................................................................................... 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................. 2

2.1 Model Underwood ......................................................................................................... 4

BAB III METODOLOGI PENILITIAN .................................................................................. 6

BAB IV ANALISIS DATA .......................................................................................................... 7

BAB V PENUTUP ...................................................................................................................... 11

ii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan laporan tentang “ Laporan Hasil Survey
Traffic Counting dan Kecepatan” yang sebelumnya kami telah melakukan pengamatan dan
survey langsung di lapangan. Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat
kekurangan, baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam laporan ini. Oleh
karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki laporan ini. Kami berharap semoga laporan yang kami susun ini memberikan
manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.

Bekasi, 20 Maret 2024

Penulis

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Transportasi adalah suatu pergerakan orang dan barang, transportasi digunakan untuk
memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehariharinya, sehingga transportasi
merupakan kegiatan yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat dengan transportasi
manusia melakukan segala kegiatan dan aktivitasnya, seperti bekerja, mendistribusikan
sandang pangan, berkunjung pada keluarga dan lain sebagainya. Melihat pentingnya
transportasi, tidak di imbangi dengan kemudahan dalam bertransportasi dimana banyak
terdapat permasalahan-permasalahan transportasi salah satunya yang menjadi permasalahan
klasik transportasi di wilayah perkotaan adalah kemacetan.

Kemacetan lalu lintas sendiri dapat dipahami sebagai akibat dari adanya kegiatan
penduduk atau aktifitas ekonomi yang terjadi. Di jalan di depan kampus PTDI – STTD
dilakukan pengamatan terkait permasalahan yang terjadi.

Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut perlu dilakukan studi yakni dilakukannya


Survey Traffic Counting dan Kecepatan sebagai dasar pemecahan permasalahan yang ada.

1.2 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui kondisi jalan di depan kampus PTDI – STTD.
2. Untuk mengetahui permasalahan yang ada di jalan di depan kampus PTDI – STTD.
3. Menyampaikan saran dan Solusi apa yang harus dilakukan untuk mengatasi
permasalahan tersebut.

1.3 Manfaat Penulisan


1. Manfaat bagi pembaca yakni bisa mendapatkan informasi mengenai kondisi di jalan
di depan Kampus PTDI – STTD.
2. Manfaat bagi penulis menuangkan ide dan gagasan serta Solusi-solusi yang bisa
digunakan untuk memperbaiki permasalahan yang terjadi di jalan di depan Kampus
PTDI - STTD

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Karakteristik arus lalu lintas pada suatu area menarik untuk diteliti dan dianalisis,
dimana hasil yang diperoleh dapat merepresentasikan kondisi dari ruas jalan yang ada.
Dalam hal ini dikenal ada 3 parameter yang utama yaitu:
1. Arus (volume) lalu lintas
2. Kerapatan (densitas) lalu lintas
3. Kecepatan (speed) lalu lintas

Menurut Tamin karakteristik ini dapat dipelajari dengan suatu hubungan matematik di
antara ketiga parameter di atas yaitu kecepatan, arus dan kerapatan lalu lintas pada ruas jalan.
Hubungan matematis tersebut dapat dinyatakan dalam Persamaan 1.

V = D.S (1)

dimana:

V = arus
D = kepadatan
S = kecepatan

Hubungan di atas bila dijelaskan dalam Gambar 1, Gambar 2, dan Gambar 3.

Gambar 1. Kecepatan Vs Volume

2
Gambar 2. Kerapatan Vs Kecepatan

Gambar 3. Volume vs Kecepatan

Keterangan Gambar 1, Gambar 2, dan Gambar 3 sebagai berikut:


VM = kapasitas atau arus maksimum (kendaraan /jam)
SM = kecepatan pada kondisi arus lalu lintas maksimum ( km/jam)
DM = kerapatan pada kondisi arus lalu lintas maksimum ( kendaraan/ km)
Dj = kerapatan pada kondisi arus lalu lintas macet total ( kendaraan/ km )
Penurunan Model yang dapat menyatakan atau merepresentasikan hubungan antara
Kerapatan dan Kecepatan ada 3 yaitu:

i. 1.Model Greenshield
ii. Model Greenberg
b. Model Underwood

Pada penelitian ini hanya akan dibahas model yang ketiga yaitu model Underwood dan
rute yang diambil sebagai sample adalah ruas jalan Ps. Setu, Cibitung, Kab. Bekasi.
3
2.1 Model Underwood

Underwood mengemukakan, bahwa hubungan antara kecepatan dan kepadatan adalah


merupakan hubungan eksponensial dengan bentuk persamaan, sbb:

Vs = Vf . exp [- D/Dm) ……………………………………….. Pers. (1)

Dimana :

Vf = Kecepatan pada saat arus LL bebas,

Dm = Kepadatan pada saat volume maksimum.

Untuk mendapatkan nilai Vf dan Dm, maka persamaan (1) dapat diubah menjadi
persamaan linier : y = a + b.x, yang selanjutnya dilogaritmakan menjadi :

Ln Vs = Ln [Vf . exp (- D/Dm)]

= Ln . Vf + Ln. Exp [- D/Dm]

= Ln . Vf + [- D/Dm]

Ln Vs = Ln . Vf – D/Dm ………………………………………... Pers. (2)

Dengan memisalkan: y = Ln . Vs; a = Ln . Vf ; b = - 1/Dm ; dan x = D Bila persamaan


Vs = D Q disubsitusikan ke persamaan (1)

 Hubungan volume dan kepadatan


Q = D . Vf . exp [- D/Dm] …………………………………………. Pers. (3)
 Hubungan volume dan kecepatan, maka persamaan D = Vs Q , disubsitusikan ke
persamaan (1), menjadi :
Q = Vs . Dm . Ln [ Vs Vf ] …………………………………………. Pers. (4)

Volume maksimum untuk model Underwood juga dapat dihitung menggunakan persamaan :

Qm = Dm x Vm

Untuk menentukan nilai Dm dan Vm, maka persamaan (3) dan (4) harus diturunkan masing-
masing terhadap kepadatan dan kecepatan, dan selanjutnya hasil differensialnya disamakan
dengan nol.

a. Kepadatan saat volume maksimum (Dm) , adalah :


Q = D . Vf . e [- D/Dm]

4
𝑑𝑄
= Vf . e [- D/Dm] + Vf . D [- 1/Dm x e [- D/Dm]
𝑑𝑉𝑠

= Vf . e [- D/Dm] – Dm D x [ Vf x e (- D/Dm) ]
𝐷𝑚
Vf . e [- D/Dm] . [ 1 – ]=0
𝐷
𝐷𝑚
Vf . e [- D/Dm] . [ 1 – ] = 0 : Vf . e [- D/Dm]
𝐷
𝐷𝑚
1– =0
𝐷

Maka, D = Dm ………………………………………………… Pers. (5)


b. Kecepatan saat volume maksimum (Vm), adalah :
𝑉𝑓
Q = Vs . Dm . Ln [ ]
𝑉𝑠
𝑑𝑄 𝑉𝑓 − Vf Vs2 𝑉𝑓
= Dm . Ln [ ] + Vs . Dm [ − ] = Dm . Ln [ ] – Dm
𝑑𝑉𝑠 𝑉𝑠 Vf Vs 𝑉𝑠
𝑉𝑓
Dm . [ Ln ( )–1]=0
𝑉𝑠
𝑉𝑓
Dm . [ Ln ( ) – 1 ] = 0 : Dm
𝑉𝑠
𝑉𝑓
Ln ( ) – 1 = 0
𝑉𝑠
𝑉𝑓
Ln ( ) = 1
𝑉𝑠
𝑉𝑓
Ln ( ) = Ln . e
𝑉𝑠
𝑉𝑓 𝑉𝑓
( ) = e , maka : Vs = Vm = …………… Pers. (6)
𝑉𝑠 𝑒

Dari persamaan (5) dan (6), didapatkan :

𝑉𝑓 [𝐷𝑗.𝑉𝑚]
Qm = Dm x Vm = Dm x = ………………… Pers. (7)
𝑒 𝑒

5
BAB III
METODE PENELITIAN

Metode penelitian tentang model Underwood dalam karakteristik lalulintas dapat


dilakukan dengan menganalisis hubungan matematis antara volume, kecepatan, dan kepadatan
lalu lintas menggunakan model Underwood. Model Underwood memperjelas hubungan
matematis S-D (hubungan volume dan kecepatan) dan V-S (hubungan volume dan kepadatan)
dengan persamaan berikut:

S = 𝑆𝑓𝑓. 𝑒 −𝐷

V = 𝑆𝑓𝑓. 𝑒 −𝐷

Dalam penelitian ini, dapat dilakukan perhitungan nilai koefisien determinasi (R2) dan
nilai korelasi (r) untuk menentukan keunggulan model Underwood dibandingkan dengan
model lainnya, seperti Greenshields, Greenberg, dan lainnya. Kemudian, dapat dilakukan
perbandingan hasil analisis untuk menentukan model yang paling tepat untuk menggambarkan
hubungan karakteristik lalulintas.

Penelitian ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan data lalu lintas, seperti volume,
kecepatan, dan kepadatan, menggunakan metode survei atau data yang telah tersedia. Setelah
data dikumpulkan, dapat dilakukan perhitungan dan analisis statistik menggunakan software
statistik atau aplikasi khusus.

Pada akhirnya, hasil penelitian dapat digunakan untuk memperbaiki sistem pengelolaan
lalu lintas, mengembangkan strategi pengelolaan lalu lintas yang efektif, maupun untuk
pembuatan perencanaan jalan yang lebih efisien.

6
BAB IV
ANALISIS DATA

Data Regresi Untuk Model Underwood

D Ln(VS)
NO (VS) Y12 X12 X1 * Y1
X1 Y1
1 2 3 4 5 6 7
1 40,21 304,92 3,69 13,65 92975,70 1126,41
2 44,85 235,77 3,80 14,47 55588,71 896,72
3 46,08 192,19 3,83 14,67 36936,04 736,15
4 40,39 207,18 3,70 13,68 42923,55 766,27
5 43,45 207,54 3,77 14,23 43072,73 782,76
6 42,76 193,98 3,76 14,10 37626,56 728,50
7 50,61 163,19 3,92 15,40 26631,97 640,39
8 48,13 138,09 3,87 15,01 19069,58 534,96
9 40,39 197,28 3,70 13,68 38918,04 729,64
10 47,41 165,16 3,86 14,89 27278,97 637,34
11 38,23 195,36 3,64 13,28 38167,44 711,84
12 39,02 205,31 3,66 13,43 42152,24 752,27
TOTAL 521,53 2405,98 45,22 170,47 501341,53 9043,24

Maka persamaan eksponensialnya diperoleh :

n x 1 y1 -  x 1 y
b
1

2 - 
1  x
2
QAn 1 x

(12  9043,24)  (2405,98  45,22)


(12 501341,53)  (2405,98)2
b = -0,001

Dimana = y 1 = 3,77 = = 200,5

= 3,77– (- 0,001 x 200,5)


= 3,97

7
Jadi :
a = 3,97 Vf = exp (a) = 52,98 KM/Jam
-0,001 Dm = -1/b = 1000 smp/jam

persamaan eksponensialnya diperoleh :


= 52,98 x Exp(-D/1000)

Koefisien Determinasi :

(12  9043,24)  (2405,98  4 5,22)


r=
501341,53
r = -0,001

2
Jadi Koefisien Determinasi (r ) :

= 0,000001

Koefisian determinasi yang diperoleh dari model Underwood disimpulkan bahwa nilai r
adalah 0,000001, maka proses regresi yang dihasilkan adalah sangat buruk berarti korelasi
liniernya sangat buruk.

 Hubungan Volume dan Kecepatan

ada hubungan volume dan kecepatan model Underwood ini berlaku persamaan sebagai
berikut :

Q = Vs.1000.ln(52,98/ )

 Hubungan Volume dan Kepadatan

Hubungan volume dan kepadatan berlaku persamaan berikut :

8
Q = D . 52,98.Exp(-D/1000)

 Volume maksimum (Qmaks) adalah :

Qmaks = 1000 x 52,98/Exp

Qmaks = 19.490,25 smp/jam

Kecepatan pada saat volume maksimum (Qmaks) didapat dengan menggunakan


persamaan:

= 52,98 /2,718282 = 19,50 km/jam

Kesimpulan Perhitungan :

VARIABLE SATUAN UNDERWOOD

 Volume Maksimum (Qmaks) smp/jam 19.490,25

 Kecepatan bebas (Vf) km/jam 52,98

 Kecepatan maksimum (Vm) km/jam 19,50

 Kepadatan maksimum (Dj) smp/km 1000

 Koefisien determinan (r2) - 0,000001

Model Underwood

V s = 52,98 x Exp(-D/1000) (hubungan kecepatan dan kepadatan)

Q = Vs x 1000 x ln(52,98/ ) (hubungan volume dan kecepatan)

Q = D x 52,98 x Exp(-D/1000) (hubungan volume dan kepadatan)

Langkah selanjutnya dilakukan perhitungan nilai Vs dan Q untuk melihat hubungan antara
kecepatan dengan kepadatan, volume dengan kecepatan, serta volume dengan kepadatan,
sebagaimana terlihat dalam tabel di bawah ini.

9
Hubungan Antara
Hubungan Antara Hubungan Antara Volume
Kecepatan dan
Kecepatan dan Volume dan Kepadatan
Kepadatan
Underwood Underwood Underwood
D Vs Vs Q D Q
304,92 39,06 40,21 12260,8 304,92 11908,91
235,77 41,85 44,85 10574,4 235,77 9867,58
192,19 43,72 46,08 8856 192,19 8401,78
207,18 43,07 40,39 8368 207,18 8922,42
207,54 43,05 43,45 9017,6 207,54 8934,70
193,98 43,64 42,76 8294,4 193,98 8464,80
163,19 45,00 50,61 8259,2 163,19 7344,12
138,09 46,15 48,13 6646,4 138,09 6372,50
197,28 43,49 40,39 7968 197,28 8580,47
165,16 44,91 47,41 7830,4 165,16 7418,16
195,36 43,58 38,23 7468,8 195,36 8513,59
205,31 43,15 39,02 8011,2 205,31 8858,44

10
BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

1. Hasil penelitian model Underwood dapat digunakan untuk memperbaiki sistem


pengelolaan lalu lintas, mengembangkan strategi pengelolaan lalu lintas yang efektif,
maupun untuk pembuatan perencanaan jalan yang lebih efisien
2. Koefisian determinasi yang diperoleh dari model Underwood disimpulkan bahwa nilai r
adalah 0,000001, maka proses regresi yang dihasilkan adalah sangat buruk berarti korelasi
liniernya sangat buruk.
3. Dengan dilakukannya penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa volume maksimal jalan
tersebut 19.490,25 smp/jam, kecepatan bebas 52,98km/jam, kecepatan maksimum 19,50
km/jam, kepadatan maksimum 1000 smp/jam, koefisien determinasi 0,000001

5.2 Saran

1. Melakukan evaluasi ulang terhadap model Underwood untuk memastikan bahwa data yang
digunakan sesuai dengan karakteristik wilayah atau lingkungan yang diuji. Jika koefisien
determinasi yang rendah menunjukkan korelasi yang buruk, perlu mempertimbangkan
faktor-faktor lain yang mungkin memengaruhi sistem pengelolaan lalu lintas.
2. Melakukan kolaborasi dan konsultasi dengan ahli perencana transportasi dan lalu lintas
lainnya serta pihak terkait lainnya untuk mendapatkan wawasan dan masukan tambahan
dalam memperbaiki sistem pengelolaan lalu lintas dan perencanaan jalan.

11

Anda mungkin juga menyukai