Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Program Linier dan Aplikasinya.
Disusun Oleh :
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Degenerasi pada
Masalah Transportasi ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas pada mata
kuliah Program Linear. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang degenerasi pada masalah transportasi dalam program linier bagi para pembaca
maupun penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Thesa Kandaga, S.Si., S.Pd.,
M.Pd., selaku dosen pembimbing mata kuliah Program Linier yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang
studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terdapat kasus khusus dalam program linier yang dapat diselesaikan
dengan menggunakan metode simpleks yang lebih sederhana. Kasus khusus
tersebut tentang pengaturan distribusi dari sumber – sumber yang menyediakan
produk – produk ke tempat – tempat yang membutuhkan, distribusi dilakukan
secara optimal dengan biaya termurah. Pengalokasian seperti ini harus diatur
sedemikian rupa karena terdapat perbedaan biaya alokasi dari satu sumber atau
beberapa sumber ke tempat tujuan yang berbeda. Dengan demikian, informasi
yang harus ada dalam masalah transportasi meliputi banyaknya sumber beserta
jumlah barang yang tersedia, banyaknya tempat tujuan beserta kapasitas atau
permintaan barang untuk masing – masing tempat dan jarak atau biaya angkut tiap
unit barang dari tempat asal ke tempat tujuan.
Metode transportasi khusus adalah metode linear programming yang
digunakan untuk meminimumkan biaya dari sejumlah (Source) ke sejumlah
tujuan (Destination), biasanya kapasitas sumber dan tujuan terbatas telah
ditentukan. Metode ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1941 dalam The
Distribution of a Product from Several Source to Numerous Localities ditulis oleh
F.I. Hitchock. Enam tahun kemudian T.C. Koopmans memperkenalkan Optimum
Utilization of Transportation System. Pada tahun 1953 A. Charnes and WW
Cooper mengembangkan Stepping Stone Method. Kemudian Modified
Distribution (MODI) Method dengan pendekatan terkomputerisasi mulai dibuat
tahun 1955.
Seperti halnya dengan metode simpleks, dalam masalah transportasi juga
ada yang disebut dengan degenerasi. Degenerasi lebih mudah untuk
diindentifikasi dan diatasi. Solusi optimum dari suatu masalah transportasi dengan
m kapasitas sumber dan n kapasitas tujuan yang akan dicapai ketika ada sejumlah
atau lebih dari ( m + n – 1) sel yang terisi. Jika jumlah sel yang terisi, baik saat
pembuatan TSA ( Tabel Simpleks Awal ) maupun TS ( Tabel Selanjutnya ),
kurang dari ( m + n – 1), maka kondisi itu disebut sebagai masalah pemerosotan
(degenerasi) transportasi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana permasalahan dari degenerasi transportasi?
2. Bagaimana penyelesaian dari permasalahan yang disebabkan oleh degenerasi
transportasi tersebut?
1
2
C. Tujuan
Penyusunan makalah ini bertujuan sebagai berikut :
1. Bagi mahasiswa dan para pembaca diharapkan isi dari makalah yang disusun
ini dapat membantu proses pembelajaran dalam mata kuliah program linier
dan aplikasinya, khususnya pada degenerasi pada masalah transportasi.
2. Bagi penyusun, diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan
di dalam penyusunan makalah ini.
3. Bagi dosen, sebagai bahan pertimbangan untuk nilai tugas pada mata kuliah
program linier dan aplikasinya.
D. Manfaat
Adapun makalah ini bermanfaat untuk :
1. Mempelajari masalah – masalah yang disebabkan oleh degenerasi
transportasi.
2. Menyelesaikan permasalahan yang disebabkan oleh degenerasi
transportasi.
3. Menjelaskah langkah – langkah yang dapat dilakukan untuk
menyelesaikan permasalahan oleh degenerasi transportasi.
4. Memahami jenis – jenis permasalahan yang disebut dengan degenerasi
transportasi.
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
Biaya Penggilingan
Tempat Panen Chicago ST. Louis Cincinnati
A B C
Kansas City 6 8 10
Oklahoma 7 11 11
Des Moines 4 5 12
Pada model ini solusi fisibel awal dapat ditentukan dengan motede alternatif , yaitu :
metode northwest corner, metode biaya sel minimum, dan metode pendekatan vogel.
6
Masukan 150 (pasokan paling besar) ke sel 1A, masukan nilai 50 ke sel 2A,
masukan 100 ke sel 2B, masukan nilai 15 ke sel 2C, masukan nilai 275 ke sel 3C.
Alokasi Awal
Tujuan
Pasokan
A B C
+ 6 - 8 10 150
1
25 125
Sumber
7 11 11 175
2
175
- 4 + 5 12 275
3
175 100
Permintaan 200 100 300 600
Evaluasi atas ke-empat sel menunjukan tidak ada lagi penurunan biaya, sehingga solusi
optimalnya adalah :
𝑥1𝐴 = 25 𝑡𝑜𝑛, 𝑥1𝐶 = 125 ton, 𝑥2𝑐 = 175 ton dan 𝑥3𝐵 = 100 ton.
Z = 6(25) + 10 (125) + 11(175) + 5(100) + 4(175) = 4.525.
Ringkasan langkah – langkah pada metode Stepping-Stone adalah :
a. Tentukan lintasan Stepping-Stone dan perubahan biaya untuk setiap sel yang
kosong dalam Tabel.
b. Alokasikan sebanyak mungkin ke sel kosong yang mengalami penurunan
terbesar.
c. Ulangi langkah a dan b sampai semua sel kosong memiliki perubahan biaya yang
positif yang mengindikasikan tercapainya solusi optimal.
Solusi Optimal alternatif :
16
— Pengalokasian 0 pada sebuah sel bersifat acak, karena tidak ada jaminan
pengalokasian 0 pada sebuah sel akan terbentuk semua lintasan.
— Contoh jika, 0 dialokasikan ke sel 2B bukannya sel 1A tidak ada satupun lintasan
stepping stone akan terbentuk.
17
Pada contoh diatas square yang terpakai adalah : 4, padahal jumlah baris
ditambah kolom dikurangi 1 adalah 5. Sehingga disini terjadi degenerasi.
Jika jalur terputus maka penyelesaian menggunakan metode Stepping-
stone akan mengalami jalan buntu karena tidak dapat menemukan jalur untuk uji
perbaikan, demikian juga jika menggun akan MODI, akan tidak dapat
menemukan nilai R dan C, karena 𝑅𝑖 + 𝐶𝑗 = biaya pada segiempat terisi, tidak
akan dapat diselesaikan. Masalah degenerasi diatasi dengan cara mengisi
segiempat yang dapat membuat jalur menjadi tidak terputus ( membuat jembatan
) dengan muatan sebesar 0 (nol).
Jadi pada kasus diatas, jembatan dapat dibuat dengan menempatkan
muatan sebanyak nol (0) pada segiempat XC atau YB. Setelah diberi jembatan,
tabel pemecahan I yang baru adalah :
Ke
Pelanggan 1 Pelanggan 2 Pelanggan 3 Ketersediaan
Dari
Gudang 1 2 8 8
35 4 55
20 8 8
Gudang 2 1 2 2 0 1
25
16 25 24 0 16
Gudang 3 8 1 3 2
35
8 16 35 24
Permintaan
35 45 35 115
19
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses degenerasi akan terjadi jika jumlah pengambilan tempat atau rute
dalam tabel solusi transportasi kurang dari jumlah baris ditambah jumlah kolom
dikurangi satu. Situasi tersebut akan muncul pada solusi awal maupun pada
langkah selanjutnya.
Degenerasi memerlukan beberapa prosedur khusus untuk memperbaiki
masalah. Tanpa square terpakai (used square) dan yang tidak dipergunakan(
unused square ) yang cukup, maka proses tersebut tidak mungkin diaplikasikan
ke metode Stepping Stone. Metode stepping stone adalah metode untuk
mendapatkan solusi optimal masalah transportasi (TC yang minimum), metode
ini bersifat trial and error, yaitu dengan mencoba-coba memindahkan sel yang
ada isinya (stone) ke sel yang kosong (water). Degenerasi juga tidak mungkin
diaplikasikan untuk meghitung nilai R dan K yang diperlukan untuk teknik
MODI.
Sehingga diperlukan jembatan nol untuk menyelesaikan permasalahan
degenerasi kemudian dilanjutkan dengan metode seperti biasa agar diperoleh
solusi yang optimal.
B. Saran
Untuk mempelajari degenerasi pada masalah transportasi, mahasiswa
diharuskan untuk mempelajari dan menguasai terlebih dahulu berbagai metode
sebelumnya, misalnya Vogel, Stepping-stone dan MODI. Metode – metode
tersebut diperlukan sebagai tahap selanjutnya untuk menyelesaikan masalah
degenerasi agar didapatkan solusi yang optimal.
20
21
DAFTAR PUSTAKA
Darta, S.Pd., M.Pd., Thesa Kandaga, S.Si.,M.Pd. (2019). Program Linier dan
Aplikasinya. PT. Refika Aditama : Bandung.
Taha, Hamdy A. (1982). Riset Operasi Jilid 1. Tanggerang : Binarupa Aksara.
Siang, Jong Jek. (2011). Riset Operasi dalam Pendekatan Algoritma.
Yogyakarta : ANDI.
Dimyati, Tjutju Tarliah dan Akhmad Dimyati. (2003). Operations Research
Model–model Pengambilan Keputusan. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Subagyo, Pangestu dkk. (2000). Dasar – dasar Operations Research.
Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.
Asri, Marwan.,& Widayat,Wahyu. (2014). Linear Programming. Yogyakarta :
BPFE-Yogyakarta.