Anda di halaman 1dari 9

PENTINGNYAKETERAMPILANBERPIKIRTINGKATTINGGI

OLEH:

RISMA EKA

WAHYUNINGSIH

A1G121131

V.C

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2023
PENTINGNYAKETERAMPILANBERPIKIRTINGKATTINGGI

Pemerintah mengharapkan para peserta didik mencapai berbagai kompetensi


denganpenerapanHOTSatauKeterampilanBepikirTingkatTinggi.Kompetensitersebutyaituberp
ikir kritis (criticial thinking), kreatif dan inovasi (creative and innovative),
kemampuanberkomunikasi(communicationskill),kemampuanbekerjasama(collaboration),dan
kepercayaan diri (confidence). Lima hal yang disampaikan pemerintah yang menjadi
targetkarakter peserta didik tersebut pada sistem evaluasi, yaitu dalam UN dan juga
merupakankecakapanabad21.KeterampilanBerpikirTingkatTinggi(HighOrderThinkingSkills/
HOTS)jugaditerapkanmenyusulmasihrendahnyaperingkatProgrammeforInternationalStudent
Assessment(PISA)danTrendsinInternationalMathematicsandScienceStudy(TIMSS)dibanding
kandengannegaralain,sehinggastandarsoalUNditingkatkanuntukmengejarketertinggalan.Penge
mbanganpembelajaranberorientasipadaketerampilanberpikirtingkattinggiatauHigherOrderThi
nkingSkill(HOTS)merupakanprogramyangdikembangkan sebagai upaya Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan melalui DirektoratJenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
(Ditjen GTK) dalam upaya peningkatan kualitaspembelajaran dan meningkatkan kualitas
lulusan. Program ini dikembangkan mengikuti arahkebijakan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan yang pada tahun 2018 telah terintegrasiPenguatan Pendidikan Karakter dan
pembelajaran berorientasi pada Keterampilan BerpikirTingkatTinggi atau Higher Order
Thinking Skill (HOTS).

Pembelajaranketerampilanberpikirtingkattinggi,dikembangkandengantujuanmengemb
angkankompetensigurusehinggamampumengembangkanpembelajaranberorientasipadaKetera
mpilan Berpikir Tingkat Tinggi;

1. KonsepBerpikirTingkatTinggi
Keterampilan berpikir tingkat tinggi yang dalam bahasa umum dikenal
sebagaiHigher Order Thinking Skills (HOTS) dipicu oleh empat kondisi berikut. a.
Sebuahsituasi belajar tertentu yang memerlukan strategi pembelajaran yang spesifik
dan tidakdapat digunakan di situasi belajar lainnya. b. Kecerdasan yang tidak lagi
dipandangsebagai kemampuan yang tidak dapat diubah, melainkan kesatuan
pengetahuan yangdipengaruhi oleh berbagai faktor yang terdiri dari lingkungan
belajar, strategi,
dankesadarandalambelajar.c.Pemahamanpandanganyangtelahbergeserdariunidimensi,
linier, hirarki atau spiral menuju pemahaman pandangan ke
multidimensidaninteraktif.d.Keterampilanberpikirtingkattinggiyanglebihspesifiksepert
ipenalaran, kemampuan analisis, pemecahan masalah, dan keterampilan berpikir
kritisdan kreatif. Menurut beberapa ahli, definisi keterampilan berpikir tingkat tinggi
salahsatunya dari Resnick (1987) adalah proses berpikir kompleks dalam
menguraikanmateri,membuatkesimpulan,membangunrepresentasi,menganalisis,danm
embangunhubungandenganmelibatkanaktivitasmentalyangpalingdasar.Keterampilanin
ijugadigunakan untuk menggarisbawahi berbagai proses tingkat tinggi menurut
jenjangtaksonomi Bloom. Menurut Bloom, keterampilan dibagi menjadi dua bagian.
Pertamaadalahketerampilantingkatrendahyangpentingdalamprosespembelajaran,yaitu:
mengingat (remembering), memahami (understanding), dan menerapkan
(applying),dan kedua adalah yang diklasifikasikan ke dalam keterampilan berpikir
tingkat
tinggiberupaketerampilanmenganalisis(analyzing),mengevaluasi(evaluating),danmenc
ipta(creating).

Pembelajaran yang berorientasi pada Keterampilan Berpikir Tingkat


Tinggiadalah pembelajaran yang melibatkan 3 aspek keterampilan berpikir tingkat
tinggiyaitu:transferofknowledge,criticalandcreativethinking,danproblemsolving.Dala
mprosespembelajaranketerampilanberpikirtingkattinggitidakmemandanglevelKompet
ensi Dasar (KD), apakah KD nya berada pada tingkatan C1, C2, C3, C4, C5,atau C6.

a. Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi sebagai Transfer of


KnowledgeKeterampilanberpikirtingkattinggieratkaitannyadenganketerampila
n
berpikir sesuai dengan ranah kognitif, afektif, dan psikomotor yang menjadi
satukesatuandalam proses belajar dan mengajar.
1) Ranah Kognitif Ranah kognitif meliputi kemampuan dari peserta didik
dalammengulangataumenyatakankembalikonsep/prinsipyangtelahdipelajaridal
amprosespembelajaranyangtelahdidapatnya.Prosesiniberkenaandengankemam
puan dalam berpikir, kompetensi dalam mengembangkan
pengetahuan,pengenalan, pemahaman, konseptualisasi, penentuan, dan
penalaran. Tujuanpembelajaran pada ranah kognitif menurut Bloom
merupakan segala aktivitaspembelajaran menjadi enam tingkatan sesuai
dengan jenjang terendah sampaitertinggi.

AndersondanKrathwollmelaluitaksonomiyangdirevisimemilikirangkaianproses-
prosesyangmenunjukkankompleksitaskognitifdenganmenambahkandimensipengetahu
an,seperti:1)Pengetahuanfaktual,Pengetahuanfaktualberisielemen-elemen dasar yang
harus diketahui para peserta didik jika mereka akan
dikenalkandengansuatudisiplinatauuntukmemecahkanmasalahapapundidalamnya.Ele
menelemen biasanya merupakan simbol-simbol yang berkaitan dengan
beberapareferensikonkret,atau"benang-
benangsimbol"yangmenyampaikaninformasipenting. Sebagian terbesar, pengetahuan
faktual muncul pada level abstraksi yangrelatifrendah.

Duabagianjenis pengetahuanfaktualadalah:

 Pengetahuan terminologi meliputi nama-nama dan simbol-simbol


verbaldannonverbal tertentu.
 Pengetahuan yang detail dan elemen-elemen yang spesifik mengacu
padapengetahuanperistiwa-peristiwa,tempat-tempat,orang-
orang,tanggal,sumberinformasi, dan semacamnya.
2) Pengetahuankonseptual,Pengetahuankonseptualmeliputiskema-skema,model-
model mental, atau teori-teori eksplisit dan implisit dalam model-
modelpsikologikognitif yang berbeda.

Pengetahuankonseptualmeliputitigajenis:

 Pengetahuanklasifikasidankategorimeliputikategori,kelas,pembagian,d
anpenyusunanspesifikyangdigunakandalampokokbahasanyangberbeda;
 Prinsip dan generalisasi cenderung mendominasi suatu disiplin
ilmuakademisdandigunakanuntukmempelajarifenomenaataumemecahk
anmasalah-masalah dalam disiplin ilmu;dan
 Pengetahuan teori, model, dan struktur meliputi pengetahuan
mengenaiprinsip-prinsipdangeneralisasi-
generalisasibersamadenganhubunganhubungandiantaramerekayangme
nyajikanpandangansistemis,jelas,danbulatmengenaisuatufenomena,mas
alah,ataupokokbahasanyangkompleks.
3) Pengetahuanprosedural,"pengetahuanmengenaibagaimana"melakukansesuatu.
Halinidapatberkisardarimelengkapilatihan-latihanyangcukuprutinhingga
memecahkan masalah-masalah baru. Pengetahuan prosedural
seringmengambilbentukdarisuaturangkaianlangkah-
langkahyangakandiikuti.Halinimeliputipengetahuankeahlian-
keahlian,algoritma-algoritma,teknik-teknik,danmetode-
metodesecarakolektifdisebut sebagaiprosedur-prosedur.

 Pengetahuankeahliandanalgoritmaspesifiksuatusubjek.
Pengetahuanproseduraldapatdiungkapkansebagaisuaturangkaia
nlangkah-langkah,yangsecarakolektifdikenalsebagaiprosedur.
Kadangkala langkah-langkah tersebut diikuti perintah yangpasti, di
waktu yang lain keputusan-keputusan harus dibuat mengenailangkah
mana yang dilakukan selanjutnya. Dengan cara yang sama,kadang-
kadang hasil akhirnya pasti, dalam kasus lain hasilnya
tidakpasti.Meskipunprosestersebutbisapastiataulebihterbuka,hasilakhirt
ersebutsecaraumumdianggappastidalambagian jenispengetahuan.
 Pengetahuanteknikdanmetodespesifiksuatusubjek.
Pengetahuan teknik dan metode spesifik suatu subjek
meliputipengetahuanyangsecaraluasmerupakanhasildarikonsensus,pers
etujuan, atau normanorma disipliner daripada pengetahuan
yanglebihlangsungmerupakansuatuhasilobservasi,eksperimen,ataupene
muan.Bagianjenispengetahuaninisecaraumummenggambarkanbagaima
na para ahli dalam bidang atau disiplin ilmu tersebut berpikirdan
menyelesaikan masalah-masalah daripada hasilhasil dari
pemikiranataupemecahan masalahtersebut.
 Pengetahuankriteriauntukmenentukankapanmenggunakanprosedurpros
eduryang tepat.
Sebelum terlibat dalam suatu penyelidikan, para peserta
didikdiharapkan dapat mengetahui metode-metode dan teknik-teknik
yangtelahdigunakandalampenyelidikan-
penyelidikanyangsama.Padasuatutingkatannantidalampenyelidikanters
ebut,merekadapatdiharapkanuntukmenunjukkanhubungan-
hubunganantarametode-metodedanteknik-teknikyangmerekabenar-
benarlakukandanmetode-metode yang dilakukan oleh peserta didik
lain. 4) Pengetahuanmetakognitif, Pengetahuan metakognitif adalah
pengetahuan
mengenaikesadaransecaraumumsamahalnyadengankewaspadaandanpe
ngetahuan tentang kesadaran pribadi seseorang. Penekanan
kepadapesertadidikuntuklebihsadardanbertanggungjawabterhadappeng
etahuandanpemikiranmerekasendiri.Perkembanganparapesertadidik
akan menjadi lebih sadar dengan pemikiran mereka sendiri
samahalnyadenganlebihbanyakmerekamengetahuikesadaransecaraumu
m, dan ketika mereka bertindak dalam kewaspadaan ini,
merekaakancenderungbelajar lebih baik.

 Pengetahuanstrategi.
Pengetahuanstrategiadalahpengetahuanmengenaistrategi-
strategiumumuntukpembelajaran,berpikir,danpemecahanmasalah.
 Pengetahuanmengenaitugaskognitif,termasukpengetahuankontekstuald
an kondisional.
Parapesertadidikmengembangkanpengetahuanmengenaistrategi
-
strategipembelajarandanberpikir,pengetahuaninimencerminkanbaikstra
tegistrategiumumapayangdigunakandanbagaimanamerekamenggunaka
n.
 Pengetahuandiri.
Kewaspadaan diri mengenai keluasan dan kedalaman dari
dasarpengetahuan dirinya merupakan aspek penting pengetahuan diri.
Parapesertadidikperlumemperhatikanterhadapjenisstrategiyangberbeda.
Kesadaranseseorangcenderungterlalubergantungpadastrategitertentu,
dimana terdapat strategistrategi lain yang lebih tepat
untuktugastersebut,dapatmendorongkearahsuatuperubahandalampengg
unaanstrategi.

2. Ranah Afektif Kartwohl & Bloom juga menjelaskan bahwa selain kognitif,
terdapatranah afektif yang berhubungan dengan sikap, nilai, perasaan, emosi serta
derajatpenerimaan atau penolakan suatu objek dalam kegiatan pembelajaran dan
membagiranahafektif menjadi 5 kategori,yaitu sepertitabel di bawah.
 A1Penerimaansemacamkepekaandalammenerimarangsanganataustimulasi
dari luar yang datang padadiri pesertadidik.
 A2 Menanggapi suatu sikap yang menunjukkan adanya partisipasi
aktifuntuk mengikutsertakan dirinya dalam fenomena tertentu dan
membuatreaksiterhadapnyadengan salah satu cara.
 A3 Penilaian memberikan nilai, penghargaan, dan kepercayaan
terhadapsuatugejala atau stimulus tertentu.
 A4Mengelolakonseptualisasinilai-
nilaimenjadisistemnilai,sertapemantapandan prioritasnilai yang telah
dimiliki.
 A5Karakterisasiketerpaduansemuasistemnilaiyangtelahdimilikiseseorangy
angmempengaruhi polakepribadiandantingkahlakunya.

3. Ranah Psikomotor Keterampilan proses psikomotor merupakan keterampilan


dalammelakukan pekerjaan dengan melibatkan anggota tubuh yang berkaitan dengan
gerakfisik(motorik)yangterdiridarigerakanrefleks,keterampilanpadagerakdasar,persept
ual,ketepatan,keterampilankompleks,ekspresif,daninterperatif.Keterampilanprosespsik
omotor dapatdilihatdi bawah.

 P1Imitasi Imitasiberartimenirutindakanseseorang.
 P2ManipulasiManipulasiberartimelakukanketerampilanataumenghasilk
an produk dengan cara mengikuti petunjuk umum, bukanberdasarkan
observasi. Pada kategori ini, peserta didik dipandu
melaluiinstruksiuntuk melakukan keterampilan tertentu.
 P3 Presisi Presisi berarti secara independen melakukan
keterampilanatau menghasilkan produk dengan akurasi,proporsi, dan
ketepatan.Dalambahasasehari-
hari,kategoriinidinyatakansebagai“tingkatmahir”.
 P4ArtikulasiArtikulasiartinyamemodifikasiketerampilanatauprodukaga
r sesuai dengan situasi baru, atau menggabungkan lebih dari
satuketerampilandalam urutan harmonis dan konsisten
 P5NaturalisasiNaturalisasiartinyamenyelesaikansatuataulebihketerampi
landenganmudahdanmembuatketerampilanotomatisdengantenagafisika
taumentalyangada.Padakategoriini,sifataktivitas telah otomatis, sadar
penguasaan aktivitas, dan
penguasaanketerampilanterkaitsudahpadatingkatstrategis(misalnyadapa
tmenentukanlangkah yang lebih efisien).
b. KeterampilanBerpikirTingkatTinggisebagaiCriticalandCreativeThinkingJohnDew
eymengemukakanbahwaberpikirkritissecaraesensialsebagaisebuahprosesaktif,dim
anaseseorangberpikirsegalahalsecaramendalam,mengajukanberbagaipertanyaan,
menemukan informasi yang relevan daripada menunggu
informasisecarapasif(Fisher,2009).Berpikirkritismerupakanprosesdimanasegalape
ngetahuan dan keterampilan dikerahkan dalam memecahkan permasalahan
yangmuncul,mengambilkeputusan,menganalisissemuaasumsiyangmunculdan
melakukan investigasi atau penelitian berdasarkan data dan informasi yang
telahdidapatkansehinggamenghasilkan informasiatausimpulanyang diinginkan.
Berfikir kreatif merupakan kemampuan yang sebagian besar dari kita
yangterlahirbukanpemikirkreatifalami.Perluteknikkhususuntukmembantumenggun
akanotakkitadengancarayangberbeda.Masalahpadapemikirankreatifadalah bahwa
hampir secara definisi dari setiap ide yang belum diperiksa akanterdengar aneh
dan mengada-ngada bahkan terdengar gila. Tetapi solusi yang baikmungkin akan
terdengar aneh pada awalnya. Namun demikian, solusi
tersebutjarangdiungkapkandandicoba.Berpikirkreatifdapatberupapemikiranimajina
tif,menghasilkanbanyak kemungkinansolusi, berbeda,dan bersifatlateral.
Keterampilanberpikirkritisdankreatifberperanpentingdalammempersiapkanpes
erta didik agar menjadi pemecah masalah yang baik dan mampu
membuatkeputusan maupun kesimpulan yang matang dan mampu
dipertanggungjawabkansecaraakademis.

c. KeterampilanBerpikirTingkatTinggisebagaiProblemSolvingKeterampilanberpikirt
ingkattinggisebagaiproblemsolvingdiperlukandalamprosespembelajaran,karenape
mbelajaranyangdirancangdenganpendekatanpembelajaran berorientasi pada
keterampilan tingkat tinggi tidak dapat
dipisahkandarikombinasiketerampilanberpikirdanketerampilankreativitasuntukpe
mecahan masalah. Keterampilan pemecahan masalah merupakan
keterampilanpara ahli yang memiliki keinginan kuat untuk dapat memecahkan
masalah yangmunculpadakehidupan sehari-hari.
MenurutMourtos,Okamoto,danRhee,adaenamaspekyangdapatdigunakanuntuk
mengukur sejauhmana keterampilan pemecahanmasalah peserta didik,yaitu:
1) Menentukanmasalah
Mendefinisikanmasalah,menjelaskanpermasalahan,menentukankebutuhan
data dan informasi yang harus diketahui sebelum
digunakanuntukmendefinisikanmasalahsehinggamenjadilebihdetail,danme
mpersiapkan kriteria untuk menentukan hasil pembahasan dari
masalahyangdihadapi;
2) Mengeksplorasimasalah
Menentukanobjekyangberhubungandenganmasalah,memeriksamasalahyan
g terkait dengan asumsi, dan menyatakan hipotesis yang terkait
denganmasalah;
3) Merencanakansolusi
Pesertadidikmengembangkanrencanauntukmemecahkanmasalah,memetaka
n sub-materi yang terkait dengan masalah, memilih teori prinsipdan
pendekatan yang sesuai dengan masalah, dan menentukan
informasiuntukmenemukan solusi;
4) Melaksanakanrencana
Padatahapinipesertadidikmenerapkanrencana yangtelahditetapkan;
5) Memeriksasolusi
Mengevaluasisolusiyangdigunakanuntukmemecahkanmasalah;dan
6) Mengevaluasi
Padalangkahini,solusidiperiksa,asumsiyangterkaitdengansolusidibuat,mem
perkirakan hasil yang diperoleh ketika mengimplementasikan
solusidanmengomunikasikan solusi yang telah dibuat.

2.KompetensiKeterampilan4Cs(Creativity,CriticalThinking,Collaboration,Communicat
ion)

Pembelajaran abad 21 menggunakan istilah yang dikenal sebagai 4Cs


(criticalthinking,communication,collaboration,andcreativity).4Csadalahempatketeram
pilan yang telah diidentifikasi sebagai keterampilan abad ke-21 (P21)
yaituketerampilanyang sangatpenting dan diperlukanuntuk pendidikan abadke-21.

a. KerangkaKerjaenGauge21stCenturySkillPerkembanganilmukognitifmenunjukkan
bahwa hasil yang diharapkan dalam pembelajaran akan meningkatsecara
signifikan ketika peserta didik terlibat dalam proses pembelajaran
melaluipengalamandunianyatayangotentik.KeterampilanenGaugeAbadke-
21dibangunberdasarkanhasilpenelitianyangterus-
menerussertamenjawabkebutuhanpembelajaran yang secara jelas mendefinisikan
apa yang diperlukan peserta didikagardapat berkembang di eradigital saat ini.

1) DigitalAgeLiteracy/EraLiterasiDigital
 Literasiilmiah,matematika,danteknologidasar
 Literasivisualdaninformasi
 Literasibudayadankesadaranglobal
2) InventiveThinking/BerpikirInventif
• Adaptablilitydankemampuanuntukmengelolakompleksitas
• Keingintahuan,kreativitas,danpengambilanrisiko
• Berpikirtingkattinggidanalasanyangmasuk akal
3) EffectiveCommunication/KomunikasiyangEfektif
• Keterampilan,kolaborasi,daninterpersonal
• Tanggungjawabpribadidansosial
• Komunikasiinteraktif
4) HighProductivity/ProduktivitasTinggi
• Kemampuanuntukmemprioritaskan,merencanakan,danmengelolahasil
• Penggunaanalatdunianyatayangefektif
• Produkyangrelevandanberkualitastinggi

b. Kerangka konsep berpikir abad 21 di Indonesia Implementasi dalam


merumuskankerangka sesuai P21 bersifat mutidisiplin, artinya semua materi dapat
didasarkansesuai kerangka P21. Untuk melengkapi kerangka P21 sesuai dengan
tuntutanPendidikandiIndoensia,berdasarkanhasilkajiandokumenpadaUUSisdiknas,
Nawacita, dan RPJMN Pendidikan Dasar, Menengah, dan Tinggi, diperoleh
2standar tambahan sesuai dengan kebijakan Kurikulum dan kebijakan
Pemerintah,yaitu sesuai dengan Penguatan Pendidikan Karakter pada
Pengembangan Karakter(Character Building) dan NilaiSpiritual (Spiritual Value).
Secara keseluruhanstandar P21 di Indonesia ini dirumuskan menjadi Indonesian
Partnership for 21CenturySkill Standard (IP-21CSS).

Anda mungkin juga menyukai