Anda di halaman 1dari 8

Artinya: Diriwayatkan dari Abu Salamah, ia pernah bertanya kepada Aisyah r.

a:

menambah pada bulan Ramadhan dan bulan lainnya lebih dari sebelas rakaat: shalat empat
rakaat, yang betapa bagus dan lama, lantas shalat tempat rakaat, kemudian tiga rakaat. Aku
pun pernah bertanya: Wahai Rasulullah, apakah engkau tidur sebelum menunaikan shalat
witir? Beliau menjawa -Bukhari, juz: 7, hal:
134, no: 1874)

Artinya: Diriwayatkan dari Yazid bin khushoifah dari al-

malam) di bulan Ramadlan 20 rakaat dengan membaca 200 ayat, sedangkan pada masa

(2/496)
Artinya : Telah menceritakan kepada kami Muha -Razi, Ali bin al-
Abu Syaibah bin Utsman dari al-Hakam dari Miqsam dari IbniAbbas, beliau berkata:

-Thabarani, al- juz: 10, hal: 86).

ng paling sempurna 20
rakaat. Dan Imam Malik berkata: 36 rakaat dan itulah yang dilakukan Ahli Madinah,

dengan Ahli Makkah, sebab Ahli Makkah melakkukan thawaf tujuh kali putaran di antara
dua tarwihan (dua istirahatan), kemudian Ahli Madinah menjadikan posisi setiap tujuh kali
-Syathiri, Syarah Al-Yaqut
An-Nafis, hal. 194

Nabi SAW, shalat di masjid kemudian diikuti orang-orang, kemudian shalat lagi di malam
berikutnya maka orang-orang yang shalat semakin banyak. Kemudian di malam ketiganya
orang-orang telah berkumpul (di masjid) akan tetapi Rasulullah SAW tidak keluar. Ketika

kalian lakukan, (sebenarnya) tiada yang menghalangiku keluar kepada kalian melainkan
a
(HR. al-Bukhari: 4/290).

malam di bulan Ramadhan, sedangkan orang-orang terpisah-pisah, ada yang shalat


sendirian ada pula yang shalat kemudian diikuti oleh sekelompok orang. Kemudian Umar

Kemudian aku keluar bersama Umar pada malam lainya sedangkan orang-orang shalat
-
sedangkan yang tidur terlebih dahulu kemudian bangun beribadah di akhir malam itu
-Bukhori: 7/135, Al-
-Baihaqi: 2/493)
x

x
Selain ibadah puasa, salah satu yang spesial di bulan Ramadhan adalah shalat tarawih.
Ritual yang dilakukan setelah shalat Isya ini memiliki keutamaan dan pahala yang besar.
x Syekh Taqiyuddin al-Hishni dalam karyanya Kifayatul Akhyar menegaskan bahwa
kesunnahan shalat tarawih merupakan kesepakatan seluruh ulama dari berbagai mazhab,
tidak dianggap pendapat-pendapat yang menyelisihi konsensus tersebut.

Al-Hishni mengatakan:
telah menjadi kukuh di dalam kesunnahannya, yang demikian dikatakan tidak hanya satu
orang. Tidak dianggap pendapat- -
Hishni, Kifayah al-Akhyar, hal. 89).

Ulama sepakat atas kesunnahan tarawih dan sesungguhnya tarawih adalah shalat yang
dikehendaki dalam hadits Nabi, Barang siapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadhan seraya
beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau. Hadits diriwayatkan
al-
demikian itu haq seraya meyakini keutamaannya.

Syekh Muhammad bin Ahmad al-Ramli mengatakan:

.
-Imam al-Haramain berkata, yang dilebur adalah dosa-dosa kecil, bukan dosa-dosa
besar. Berkata pengarang kitab al-Dzakhair, ini adalah vonis sepihak dari al-Imam al-
Haramain yang butuh dalil, padahal haditsnya umum dan anugerah Allah luas tak
terbendung. Ibnu al-Mundzir berkata di dalam sabda Nabi, Barangsiapa ibadah (tarawih)
di bulan Ramadhan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah
lampau, ini adalah perkataan yang umum, diharapkan terampuninya seluruh dosa-dosa
-Ramli,
Nihayah al-Muhtaj, juz 3, hal. 206).
Note!
Note!
Note!
Note!

Anda mungkin juga menyukai