Anda di halaman 1dari 23

Aqidah Manhaj Penyejuk Hati  Fikih  Sejarah  Khotbah Jum’at


Kalkulator Waris E-Book

Aqidah Manhaj Penyejuk Hati  Fikih  Sejarah  Khotbah Jum’at


 
Kalkulator Waris E-Book

Mengkaji Qunut Nazilah


oleh Yulian Purnama, S.Kom. — 21 April 2021 Waktu Baca: 13 menit  38
347
Aqidah 1.9k
Manhaj
SHARES VIEWS
Penyejuk Hati  Fikih  Sejarah  Khotbah
 Share on Facebook
Jum’at
 Share on Twitter  

Kalkulator Waris E-Book

Melihat pentingnya pembahasan tentang Qunut Nazilah pada kondisi sekarang ini, juga
dikarenakan banyak manusia yang belum memahami hukum dan tata caranya, maka
kami akan menjelaskan perihal Qunut Nazilah, hukum dan tata caranya sesuai dengan
Sunnah Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. Penjelasan ini kami bagi menjadi
beberapa bagian:
Pertama: Qunut Nazilah disyariatkan ketika terjadi musibah besar, dan boleh
dilakukan pada semua shalat wajib yang lima.
Banyak dalil yang mendasari hal ini, antara lain:
Pertama: Diriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu: “Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam berdoa Qunut selama sebulan penuh, beliau mendoakan
keburukan terhadap Ri’lan dan Dzakwan serta ‘Ushayyah yang mendurhakai Allah dan
Rasul-Nya” [HR. Bukhari-Muslim, dengan lafadz Muslim]
Kedua: Diriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu: “Suku Ri’lan, Dzakwan,
Ushiyyah, dan Bani Lihyan meminta bantuan orang kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam untuk berlindung dari musuh, beliau Shallallahu’alaihi Wasallam memberikan
bantuan 70 orang Anshor yang kami sebut sebagai Qurra’. Kebiasaan para sahabat
yang disebut Qurra’ ini adalah mereka pencari bakar di siang hari dan menegakkan
shalat lail di malam hari. Ketika 70 ornag Anshor ini berada di perjalanan dan sampai di
sumur Ma’unah, mereka dibunuh dan dikhianati oleh suku Ri’lan, Dzakwan, Ushiyyah,
dan Bani Lihyan. Berita ini sampai kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, maka
beliau melakukan Qunut Nazilah selama sebulan pada shalat shubuh mendoakan
kehancuran terhadap suku Ri’lan, Dzakwan, Ushiyyah, dan Bani Lahyan. Anas berkata:
” Kami pernah membacanya ayat Qur’an diturunkan tentang orang-orang yang dibunuh
di sumur Ma’unah tersebut , kemudian ayat tersebut diangkat (mansukh) sesudah itu.
(Yaitu ayat)
‫َب ِّلُغ وا َع َّنا َق ْو َم َنا َأ َّن ا َلِق يَنا َر َّبَنا َف َر ِض َي َع َّنا َو َأ ْر َض اَن ا‬
‘Sampaikanlah kepada kaum kami bahwa kami telah bertemu dengan Tuhan kami,
maka Dia ridha kepada kami dan kami ridha kepada-Nya.’ “ [HR. Bukhari]
Ketiga: Diriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu: “Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam terkadang berdoa Qunut (ketika ada musibah) pada shalat
Aqidah danManhaj
Maghrib Penyejuk” [HR.
shalat Shubuh Hati Bukhari]
Fikih  Sejarah  Khotbah Jum’at

Keempat:
KalkulatorDiriwayatkan
Waris E-Book dari Barra’ bin ‘Azib Radhiyallahu’anhu: “Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam terkadang berdoa Qunut (ketika ada musibah) pada shalat
Shubuh dan shalat Maghrib” [HR. Bukhari]
Kelima: Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:
“Selama sebulan penuh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam setelah membaca ‫سمع اُهَّلل‬
‫ ِلَم ْن َح ِم َد ُه‬pada raka’at terakhir dari shalat Isya beliau membaca doa Qunut:

‫ْن‬ ‫الَّلُه َّم َأ ْن َع َّي اَش ْب َن َأ ِب ي َر ِب يَع َة الَّلُه َّم َأ ْن اْلَو ِل يَد ْب َن اْلَو ِل يِد الَّلُه َّم َأ‬
‫ِج‬ ‫َّل‬ ‫ْل‬ ‫ِج‬ ‫ْل‬ ‫َّل‬ ‫َل ِج‬
‫َس َم َة ْب َن ِه اٍم ال َّم ِج ا ُم ْس َت َع ِف يَن ِم َن ا ُم ِم ِن يَن ال َّم ا ْد‬
‫ُد‬ ‫ْش‬ ‫ُه‬ ‫ْؤ‬ ‫ْض‬ ‫ْن‬ ‫َأ‬ ‫ُه‬ ‫َش‬
‫َو ْط َأ َت َك َع َلى ُم َض َر الَّلُه َّم اْج َع ْلَه ا َع َلْي ِه ْم ِس ِن يَن َكِس ِن ي ُي وُس َف‬
Ya Allah, tolonglah ‘Ayyash bin Abi Rabi’ah. Ya Allah, tolonglah Walid bin Al Walid. Ya
Allah, tolonglah Salamah bin Hisyam. Ya Allah, tolonglah orang-orang lemah dari kaum
mu’minin. Ya, Allah sempitkanlah jalan-Mu atas orang-orang yang durhaka. Ya Allah,
jadikanlah tahun-tahun yang mereka lewati seperti tahun-tahun yang dilewati Yusuf “
[HR. Bukhari][1]
Keenam: Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata: “Sungguh aku
bersungguh-sungguh dalam mencontoh shalat Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam”.
Dan pernah Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu berdoa Qunut pada raka’at terakhir shalat
Zhuhur dan shalat Isya serta shalat Shubuh setelah membaca ‫ سمع اُهَّلل ِلَم ْن َح ِم َد ُه‬kemudian
ia berdoa untuk kebaikan kaum mu’minin dan keburukan kaum kafir. [HR. Bukhari-
Muslim]
Ketujuh: Dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu’anhuma: “Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam
berdoa Qunut dengan selama sebulan dan dilakukan berturut-turut pada shalat
Zhuhur, Ashar, Maghrib, Isya, dan shalat Shubuh pada setiap raka’at terakhir setelah
membaca ‫ سمع اُهَّلل ِلَم ْن َح ِم َد ُه‬beliau mendoakan kehancuran bagi Bani Sulaim, Ri’lin,
Dzakwan dan Ushayyah. Kemudian orang-orang dibelakangnya mengamini” .
Diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Dawud dengan sanad jayyid. An Nawawi berkata:
“Diriwayatkan Abu Dawud dengan sanad hasan dan shahih” [Al Majmu’, 482/3]. Ibnul
Qoyyim berkata: “Hadits ini shahih” [Zaadul Ma’ad, 208/1]. Al Albani menghasankan
hadits ini [Lihat Shahih Sunan Abi Dawud juz 1443]
Dari beberapa hadits di atas dapat disimpulkan:
Aqidah Disyariatkannya
Pertama: Manhaj PenyejukdoaHatiQunut
 Fikih  Sejarah
Nazilah  Khotbah
saat terjadi Jum’. Ibnu
musibah at Taimiyah
berkata: “Dianjurkan berdoa Qunut saat terjadi musibah. Pendapat ini adalah pendapat 
Kalkulator
fuqaha ahli Waris E-Book
hadits dan didasari oleh riwayat-riwayat dari Khulafa Ur Rasyidin” [Majmu’
Fatawa 108/23]
Kedua: Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam melakukan praktek berdoa Qunut Nazilah
pada lima shalat waktu. Dalam Shahih Bukhari diriwayatkan beliau Shallallahu’alaihi
Wasallam berdoa Qunut pada shalat Shubuh, Zhuhur, Maghrib, dan Isya’. Adapun pada
shalat Ashar diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Dawud dengan sanad jayyid.
Sebagaimana telah lewat penjelasannya.
Ketiga: Kebanyakan riwayat menunjukkan bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam paling sering berdoa Qunut pada shalat Shubuh, setelah itu sering
dilakukan pada shalat Maghrib, setelah itu shalat Isya, setelah itu shalat Zhuhur baru
kemudian shalat Ashar.
Ibnu Taimiyah berkata: “Disyariatkan doa Qunut saat terjadi musibah pada shalat
Shubuh dan shalat wajib yang lain, untuk mendoakan kaum mu’minin dan mendoakan
keburukan untuk kaum kuffar. Sebagaimana Umar berdoa Qunut untuk memerangi
orang Nashara dengan doa ‫[ ” اللهم العن كفرة أهل الكتاب‬Majmu’ Fatawa 270/22].
Beliau juga berkata: “Doa Qunut paling banyak dilakukan oleh Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam pada shalat Shubuh” [Majmu’ Fatawa 269/22]
Ibnul Qoyyim berkata: “Petunjuk Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam dalam berdoa
Qunut adalah mengkhususkannya hanya pada saat terjadi musibah dan tidak
melakukannya jika tidak ada musibah. Selain itu tidak mengkhususkan pada shalat
Shubuh saja, walaupun memang beliau paling sering melakukan pada shalat Shubuh”
[Zaadul Ma’ad 273/1].
Keempat: Doa Qunut dilakukan pada raka’at terakhir setelah bangun dari ruku’.
Kedua: Yang sesuai dengan syariat, doa Qunut itu ringkas.
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam tidak berdoa Qunut dengan bacaan yang
panjang. Sebagaimana hadits dari Anas Radhiyallahu’anhu saat ada yang bertanya
“Apakah Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam berdoa Qunut pada shalat Shubuh?”.
Anas menjawab: “Ya. Setelah ruku’, dengan doa yang ringkas” [HR. Muslim].
Dan telah jelas bagi kita dari hadits-hadits yang telah lewat bahwa doa Qunut yang
dibaca Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam adalah doa-doa yang kalimatnya sedikit.
DanAqidah Manhaj
tentulah, Penyejukhanya
kebahagiaan Hati adaFikih pada apaSejarah Khotbah
yangsesuai Jum’contoh
dengan at Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam. 
Kalkulator Waris E-Book
Ketiga: Membatasi doa Qunut pada apa yang menjadi musibah saat itu.
Tidak dianjurkan menambah doa tentang hal lain pada doa Qunut. Karena yang benar
adalah mencukupkan doa Qunut pada apa yang menjadi musibah saat itu saja. Inilah
yang nampak dari dalil-dalil yang telah lewat dan juga dalil yang lain bahwa Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam mengulang-ulang doa Qunut yang sama ketika beliau
melakukan doa Qunut dalam sebulan penuh. Walau terkadang beliau berdoa Qunut
dengan doa yang agak sedikit berbeda.
Keempat: Qunut Nazilah hanya dilakukan karena adanya sebab, yaitu musibah besar
yang melanda kaum muslimin, jika musibah telah berakhir maka tidak dilakukan lagi.
Sedangkan Qunut Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam yang dilakukan selama sebulan
penuh sebagaimana telah lalu haditsnya, bukanlah pembatasan. Karena Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam tidak meneruskan pelaksanaan Qunut Nazilah setelah
sebab yang menjadi alasan beliau untukmelakukan Qunut Nazilah telah hilang. Yaitu
dalam hal ini, datangnya para sahabat yang didoakan Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam dalam doa Qunut dengan selamat. Hal ini didasari oleh hadits dari Abu
Hurairah Radhiyallahu’anhu: “Selama sebulan penuh Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam setelah membaca ‫ سمع اُهَّلل ِلَم ْن َح ِم َد ُه‬pada raka’at terakhir dari shalat Isya beliau
membaca doa Qunut: ‘Ya Allah, tolonglah ‘Iyyash bin Abi Rabi’ah. Ya Allah, tolonglah
Walid bin Walid. Ya Allah, tolonglah Salamah bin Hisyam. Ya Allah, tolonglah orang-
orang lemah dari kaum mu’minin. Ya, Allah sempitkanlah jalan-Mu atas orang-orang
yang durhaka. Ya Allah, jadikanlah tahun-tahun yang mereka lewati seperti tahun-
tahun yang dilewati Yusuf’ ”
Abu Hurairah berkata: “Aku melihat Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam tidak
meneruskan doa Qunut setelahnya. Kemudian aku berkata kepada para sahabat: ‘Aku
melihat Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam tidak meneruskan doa Qunut’. Lalu ada
yang bertanya: ‘Apakah kalian melihat mereka sudah datang?’[2] ” [HR. Muslim]
Ibnul Qoyyim berkata: “Qunut Nazilah dilakukan karena ada musibah yang menimpa
suatu kaum atau beberapa orang. Dan Qunut Nazilah tidak dilakukan lagi setelah orang
yang didoakan tersebut datang, atau telah terbebas dari tawanan, atau telah pulang
dengan selamat, atau orang yang didoakan keburukan telah bertaubat. Karena
disyariatkan Qunut Nazilah adalah untuk menghilangkan musibah tersebut, maka
setelah hilang tidak lagi dilakukan Qunut Nazilah” [Zaadul Ma’ad 272/1]
AqidahQunut
Kelima: Manhaj
NazilahPenyejuk Hati  Fikih
tidak memiliki Sejarah Lafadz-nya
lafadz tertentu. Khotbah Jum’at
disesuaikan dengan
musibah yang sedang terjadi 
Kalkulator Waris E-Book
Adapun doa yang diajarkan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam kepada Al Hasan
yang berbunyi:
‫الّلهم اهِد نا فيَم ن َه دْي ت و عاِف نا فيَم ن عافْي ت و َت َو َّلنا فيَم ن َت َو َّلْي ت و‬
.…
‫الخ‬ ‫باِرك َلنا فيما‬
Ini adalah doa Qunut pada shalat Witir. Dan tidak terdapat riwayat yang menetapkan
bahwa doa ini di baca Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam pada Qunut Nazilah.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata: “Disunnahkan untuk melakukan Qunut Nazilah
ketika ada musibah, dan disunnah pula padanya mendoakan kaum muslimin yang
sedang diperangi (musuh)” [Majmu’ Fatawa, 155/21]
Beliau juga berkata: “Dianjurkan seseorang yang melakukan Qunut Nazilah berdoa
sesuai dengan musibah yang terjadi saat itu. Dan jika dalam doanya ia menyebutkan
kaum mu’minin yang diperangi atau mendoakan kehancuran bagi orang-orang kafir
yang memerangi mereka, maka itu adalah sebuah kebaikan” [Majmu’ Fatawa, 271/22]
Beliau juga berkata: “Umar Radhiyallahu’anhu melakukan Qunut Nazilah ketika musibah
menimpa kaum muslimin. Dan beliau berdoa dengan doa yang sesuai dengan musibah
yang terjadi. Sebagaimana Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam berdoa Qunut pertama kali
untuk mendoakan kehancuran bagi Kabilah Bani Sulaim yang telah membunuh para
pembaca Al Qur’an. Beliau Shallallahu’alaihi Wasallam berdoa sesuai dengan keadaan
tersebut. Kemudian pada kesempatan lain Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam
mendoakan para sahabat yang dalam keadaan lemah. Pada kesempatan inipun
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam berdoa sesuai dengan keadaan. Maka sunnah
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam dan Khulafa Ar Rasyidin ini menunjukkan dua hal:
1. Qunut Nazilah dilakukan karean adanya suatu sebab, adapun melakukannya secara
rutin dan terus-menerus bukan termasuk sunnah Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam.
2. Doa Qunut Nazilah tidak ditetapkan lafadz-nya. Adapun lafadz-nya menyesuaikan
dengan musibah yang sedang terjadi. Sebagaimana doa Qunut Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam yang pertama dan kedua. Juga sebagaimana doa Umar
Radhiyallahu’anhu kepada orang yang memeranginya saat terjadi fitnah. Beliau berdoa
dengan doa yang sesuai dengan musibah yang terjadi. “ [Majmu’ Fatawa, 109/23]
Dan berdoa dengan lafadz doa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam yang sesuai dengan
musibah yang terjadi pada masa kita sekarang ini adalah sebuah kebaikan. Yaitu
Aqidah dengan
misalnya Manhajlafadz:
Penyejuk Hati  Fikih  Sejarah  Khotbah Jum’at

Kalkulator
‫اللهم‬Waris E-Book ‫ اللهم‬، ‫اللهم أنج إخواننا المسلمين في فلسطين‬
، ‫انصرهم‬
‫ اللهم‬، ‫اشدد وطأتك على اليهود المجرمين ومن شايعهم وأعانهم‬
‫ اللهم اجعلها عليهم سنين كسني يوسف‬، ‫العنهم‬
Artinya: “Ya Allah, berilah kemenangan pada dari kaum muslimin di Palestina. Ya Allah,
tolonglah mereka. Ya, Allah sempitkanlah jalan-Mu atas orang-orang Yahudi yang
nista, juga kepada sekutu dan pendukung mereka. Ya Allah, jatuhkan laknat kepada
mereka dan jadikanlah tahun-tahun yang mereka lewati seperti tahun-tahun yang
dilewati Yusuf”
Karena doa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam lebih utama dan juga telah mencakup
apa yang dimaksudkan.
Keenam: Di anjurkan bagi imam shalat untuk mengeraskan suara saat berdoa Qunut.
Hal ini didasari oleh hadits Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu: “Sesungguhnya Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam jika ingin mendoakan kebaikan bagi seseorang, atau
mendoakan keburukan bagi seseorang, beliau berdoa Qunut setelah ruku’ setelah
membaca ‫ سمع اُهَّلل ِلَم ْن َح ِم َد ُه‬beliau membaca: ‘Ya Allah bagi-Mu segala pujian. Ya Allah,
tolonglah Walid bin Walid. Ya Allah, tolonglah Salamah bin Hisyam. Ya Allah, tolonglah
‘Iyyash bin Abi Rabi’ah. Ya Allah, tolonglah orang-orang lemah dari kaum mu’minin. Ya,
Allah sempitkanlah jalan-Mu atas orang-orang yang durhaka. Ya Allah, jadikanlah
tahun-tahun yang mereka lewati seperti tahun-tahun yang dilewati Yusuf’. Beliau
membacanya dengan suara keras” [HR. Bukhari]
Imam An Nawawi berkata: “Hadits tentang Qunutnya Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam
saat dibantainya para pembaca Al Qur’an Radhiyallahu’anhum menetapkan bahwa doa
Qunut dibaca dengan suara keras pada setiap shalat. Inilah pendapat yang kuat.
Adapun pendapat benar tentang hukumnya, disunnahkan membacanya dengan suara
keras.” [Al Majmu’, 482/3]
Ibnu Hajar berkata: “Yang nampak bagiku adalah bahwa Qunut Nazilah dilakukan pada
saat I’tidal bukan saat sujud, walaupun memang doa saat sujud lebih besar
kemungkinan untuk dikabulkan. Sebagaimana ditetapkan hadits : ‘Seorang hamba
berada paling dekat dengan Rabb-nya pada saat ia sedang bersujud’. Dan juga
ditetapkan dari dalil-dalil yang ada bahwa wajib bagi ma’mum untuk mengikuti imam
dalam doa Qunut, juga jika dengan ta’min. Oleh karena itu, disepakati bahwa
pembacaan doa Qunut ialah dengan suara keras ” [Fathul Baari, 570/2]
Aqidah Dianjurkan
Ketujuh: Manhaj Penyejuk
bagi ma’mHatium untuk
Fikihta’ minSejarah  Khotbah
(mengamini) doaJum’at pada saat
imam
berdoa Qunut. 
Kalkulator Waris E-Book
Berdasarkan hadits dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu’anhuma yang menceritakan Qunut
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam: Artinya: “Beliau mendoakan kutukan terhadap Bani
Sulaim dan terhadap Ri’lan, Dzakwan dan ‘Ashiyyah. Dan orang-orang yng dibelakang
beliau pun mengamininya” [HR. Ahmad, Abu Dawud dengan sanad jayyid]
Kedelapan: Dianjurkan mengangkat kedua tangan dalam doa Qunut.
Hal ini didasari hadits Anas Radhiyallahu’anhu, ia berkata: “Tidak pernah kulihat
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersungguh-sungguh dalam berdoa seperti
doanya untuk para Qurra’. Dan pada saat itu aku melihat Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam pada shalat Shubuh beliau berdoa Qunut sambil mengangkat kedua
tangannya ” [HR. Ahmad, dengan sanad shahih. An Nawawi berkata: “Diriwayatkan
oleh Al Baihaqi dengan sanad shahih atau hasan”]. [Al Majmu’, 479/3]
Dari Abu Rafi’, ia berkata: “Aku shalat di belakang Umar bin Khattab Radhiyallahu’anhu,
beliau berdoa Qunut setelah bangun dari rukuk sambil mengangkat kedua tangannya
dan membaca doa dengan suara keras” [HR. Baihaqi, ia berkata “Riwayat ini shahih di
nisbatkan kepada Umar”. Dinukil dari Sunan Baihaqi 212/2]
An Nawawi berkata: “Dari Abu ‘Utsman ia berkata: ‘Biasanya Umar Radhiyallahu’anhu
mengangkat kedua tangan saat Qunut’. Dan dari Al Aswad ia berkata: ‘Biasanya Ibnu
Mas’ud Radhiyallahu’anhu mengangkat kedua tangan saat Qunut’. Imam Al Bukhari
meriwayatkan hadits-hadits tersebut dalam Kitab Raf’ul Yadain[3] dengan sanad
shahih. Dan Imam Al Bukhari berkata: ‘Hadits-hadits ini shahih diriwayatkan dari
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam’ ” [Al Majmu’. 490/3]

Beberapa Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam


Praktek Qunut Nazilah
Pertama: Tidak disyariatkan mengusap wajah setelah selesai berdoa
Karena riwayat yang menjelaskan tentang mengusap wajah setelah berdoa derajatnya
dhoif dan tidak bisa dijadikan hujjah. Al Baihaqi berkata: “Adapun mengusap wajah
setelah selesai berdoa Qunut, aku tidak mendapatkan ada ulama Salaf yang
berpendapat demikian dalam doa Qunut. Namun hal ini diriwayatkan sebagian Salaf
dalam doa di luar shalat. Dan hadits Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam tentang
mengusap wajah derajatnya dhoif. Memang hal ini telah dilakukan sebagian salaf di
luarAqidah
shalat, Manhaj Penyejukshalat
tetapi di dalam Hati tidakFikih Sejarah
ada hadits  Khotbah
shahih, ataupunJum’atsar
at maupun qiyas
yang mendasarinya. Dan yang lebih baik adalah tidak melakukannya dan mencukupkan 
diriKalkulator
pada apaWaris E-Book para salaf Radhiyallahu’anhum, yaitu mengangkat
yang diterapkan
tangan tanpa mengusap wajah setelahnya. Wabillahit Taufiq” [Sunan Baihaqi, 212/2]
Imam Nawawi Rahimahullah telah menjelaskan ke-dhoif-an riwayat tentang mengusap
wajah setelah doa dalam shalat, kemudian berkata: “Al Baihaqi memiliki tulisan yang
terkenal yang ia tulis untuk Syaikh Abu Muhammad Al Juwaini. Ia telah membantah
semua hal tentang mengusap wajah setelah Qunut” [Al Majmu’, 480/3]
Ibnu Taimiyah berkata: “Adapun tentang mengusap wajah dengan kedua tangan tidak
ada dalilnya kecuali satu atau dua hadits yang tidak dapat dijadikan hujjah (karena
dhoif)” [Majmu’ Fatawa, 519/22]
Kedua: Perlu di kritisi sebagian manusia yang berdoa Qunut dengan lafadz semacam
:
‫اللهم اشدد وطأتك على الصرب النصارى المجرمين برحمتك يا أرحم‬
‫ أو يا عفو يا غفور‬، ‫الراحمين‬
Artinya: “Ya Allah, sempitkanlah jalan-Mu bagi orang-orang Nashara yang berbuat
nista, dengan rahmat-Mu wahai Dzat yang Maha Penyayang ” atau “Wahai Dzat Yang
Maha Pengampun”
Karena bertawassul dengan nama dan sifat Allah di sini tidak sesuai dengan
konteksnya, yaitu untuk melaknat dan menjatuhkan adzab yang keras pada orang-
orang kuffar.
Ketiga: Menambahkan shalawat kepada Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam di akhir doa
Qunut Nazilah adalah sebuah kesalahan.
Karena hal ini tidak dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam sama sekali.
Hukum asal ibadah adalah tauqifiyyah, tidak boleh menyengaja dalam doa atau dzikir
dengan dikaitkan pada sebab atau waktu tertentu kecuali berdasarkan atas dalil.
Adapun yang diriwayatkan dari sebagian sahabat adalah pada Qunut dalam shalat
Witir.
Keempat: Yang ditetapkan oleh dalil-dalil yang ada yaitu bahwa Qunut Nazilah
dilakukan pada shalat berjama’ah.
Sedangkan Qunut Nazilah pada shalat Jum’at, atau shalat nafilah, atau shalat sendirian
tidak ada dalil tegas yang menjelaskannya. Abdurrazzaq membuat bab yang berjudul
Aqidah
“Bab QunutManhaj Penyejuk
pada shalat Jum’aHati  Fikih
t” pada  Sejarah(194/3)
Al Mushonnaf  Khotbah Jum’Ibnu
miliknya. at Abi Syaibah
dalam Al Mushonnaf(46/2) miliknya membahas tentang Qunut pada Shalat Jum’at. 
Kalkulator
Begitu juga Waris E-Bookdalam Al Ausath(122/4). Mereka semua menyebutkan riwayat
Ibnu Mundzir
dari para sahabat bahwa mereka meninggalkan dan mencela Qunut pada shalat
Jum’at. Namun tidak disebutkan dalam riwayat-riwayat tersebut bahwa yang dimaksud
adalah Qunut Nazilah. Sedangkan dalil-dalil tidak ada yang secara tegas melarang
Qunut Nazilah pada shalat Jum’at.
Al Mardawi berkata: “Rasulullah melakukan Qunut pada setiap shalat wajib kecuali
shalat Jum’at. Inilah pendapat yang benar dari mazhabku karena terdapat nash
tentangnya. Pendapat inilah yang dipilih Al Majid dalam syarah-nya, juga Ibnu ‘Abdaus
dalam At Tadzkir, serta Syaikh Taqiyyuddin dalam Al Wajiz merajihkan pendapat ini.
Sebagian ulama berpendapat: ‘Qunut Nazilah juga dilakukan pada shalat Jumat’.
Pendapat ini dipilih oleh Al Qadhi. Namun pendapat ini bertentangan dengan nash ” (Al
Inshaf, 175/2). Dan Imam Ibnu Taimiyah memilih pendapat disyariatkannya Qunut
Nazilah pada shalat sendirian (Al Inshaf, 175/2)
Namun yang jelas, hukum asal ibadah adalah terlarang sampai datang hujjah yang
menjelaskan disyariatkannya. Dan masalah ini masih memerlukan penelitian lebih
lanjut, wallahu’alam.
Kelima: Ibnu Taimiyah berkata: “Sebaiknya seorang mu’min mengikuti imamnya
dalam memutuskan ber-qunut atau tidak
Bila imam berqunut maka ma’mun mengikutinya berqunut. Jika imam tidak berqunut,
maka begitu pula ma’mun. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“Sesungguhnya seorang imam diangkat untuk diikuti”. Beliau juga bersabda: “Jangan
kalian menyelisihi imam kalian”. Juga sabda beliau yang terdapat dalam Shahih Bukhari
: “Shalatlah kalian bersama imam. Jika shalatnya imam benar, pahalanya untuk dia dan
untukmu. Jika shalatnya imam salah, pahalanya untukmu dan dosanya untuk dia”
(Majmu’ Fatawa, 115-116/23)
Keenam: Sebagian fuqaha berkata: “Qunut Nazilah dipimpin oleh seorang imam
kaum muslimin, dan tidak boleh dipimpin oleh selainnya”
Pendapat ini perlu dikritisi dengan beberapa alasan[4]:
1. Hukum asal perbuatan Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam adalah berlaku juga untuk
seluruh kaum muslimin, kecuali ada dalil yang mengkhususkannya. Dan dalam hal ini
tidak ada dalil yang mengkhususkan, maka tetap berlaku hukum asal yaitu
disyariatkannya bagi seluruh kaum muslimin
Aqidah
2. Hadits Manhaj
Malik binPenyejuk
HuwairitsHatiRadhiyallahu’
 Fikih  anhu
Sejarah Khotbah
yang marfu, Jum’at Shallallahu’alaihi
Rasulullah
Wasallam bersabda: ”Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihatku shalat”[HR. 
Kalkulator
Bukhari].Waris
HaditsE-Book
ini adalah dalil tegas bahwa perbuatan Nabi Shallallahu’alaihi
Wasallam dalam shalat adalah untuk kaum muslimin secara umum.
3. Abu Hurairah pernah memimpin Qunut Nazilah padahal beliau bukanlah imam kaum
muslimin. Sebagaimana dijelaskan hadits yang terdapat dalam Shahihain: Diriwayatkan
dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata: “Sungguh aku bersungguh-sungguh
dalam mencontoh shalat Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam”. Dan pernah Abu
Hurairah Radhiyallahu’anhu berdoa Qunut pada raka’at terakhir shalat Zhuhur dan
shalat Isya serta shalat Shubuh setelah membaca ‫ سمع اُهَّلل ِلَم ْن َح ِم َد ُه‬kemudian ia berdoa
untuk kebaikan kaum mu’minin dan keburukan kaum kafir. [HR. Bukhari-Muslim]
Walhamdulillah Rabbil ‘Alamin.
[Diterjemahkan dari artikel berjudul Qunut Nazilah karya DR. Yusuf bin Abdillah Al
Ahmad di website www.islamlight.net, 29 Dzulhijjah 1429]
Artikel asli di: http://islamlight.net/
Penerjemah: Yulian Purnama
Artikel www.muslim.or.id

[1] “’Ayyash, Walid dan Salamah” Radhiyallahu’anhum adalah para sahabat yang
ditawan oleh kaum musyrikin di Makkah ketika mereka masuk Islam. Dan kaum
musyrikin menghalangi mereka untuk ikut hijrah. Dan mereka berjanji untuk
memberontak untuk membebaskan diri dari kaum musyirikin. Maka Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam mendoakan mereka. Sabda beliau “Tolonglah kaum
mu’minin yang lemah”, yang dimaksud adalah kaum muslimin yang ditawan oleh orang
kuffar sehingga tidak bisa mengikuti Hijrah. Orang kuffar menganiaya dan menyiksa
mereka. Sabda beliau “Ya, Allah sempitkanlah jalan-Mu atas orang-orang yang
durhaka”, makna Al Wathoah adalah jalan setapak. Orang yang melewati jalan setapak
yang sempit dan terjal dengan kaki telanjang dan biasanya adalah orang yang telah
berada dalam kesengsaraan dan kehinaan yang mendalam. Maka maksudnya disini:
‘Ya Allah, jadikanlah bagi mereka kesengsaraan dan adzab yang pedih’. Kemudian
sabda beliau: “jadikanlah tahun-tahun yang mereka lewati seperti tahun-tahun yang
dilewati Yusuf” seolah-olah mengisyaratkan firman Allah Ta’ala pada surat Yusuf, yang
artinya: “Kemudian sesudah itu akan datang 7 tahun yang sulit” [Yusuf: 47]. Karena
pada saat itu kaum Yusuf melewati 7 tahun dalam kekeringan dan kekurangan bahan
makanan. Maka maksudnya di sini adalah permohonan untuk dijadikan kekeringan
yang dahsyat bagi mereka. [Lihat Al Minhal Al ‘Azb Al Maurud 82/8]
[2]Aqidah Manhaj
Maksudnya Penyejuk Hati
“Aku bertanya  Fikih
apakah SejarahWalid
kalian melihat  Khotbah Jum’dan
bin Walid at
rombongannya telah datang dari Madinah dan telah diberi kemenangan oleh Allah dari 
Kalkulator Warismereka?”
musuh-musuh E-Book(Lihat Al Minhal Al ‘Azb Al Maurud 82/8)
[3] Salah satu tulisan Imam Al Bukhari [Lihat Hadyu As Saari hal. 516]
[4] Masalah ini adalah perkara khilafiyah ijtihadiyyah diantara para ulama, pent.
🔍 Keutamaan Membayar Hutang, Maksud Nama Dan Sifat Saya, Posisi Sholat Yang
Benar, Bacaan Kalimat Tasbih
Tags: QUNUT QUNUT NAZILAH QUNUT SHUBUH

Yulian Purnama, S.Kom.


Alumni Ma'had Al Ilmi Yogyakarta, S1 Ilmu Komputer UGM, kontributor web
Muslim.or.id dan Muslimah.or.id
 

Artikel Terkait
Serial Fikih Muamalah (Bag. 8): Cara-
Cara Memperoleh Harta yang Dilarang
Syariat
OLEH MUHAMMAD IDRIS, LC.  19 SEPTEMBER 2022  0
Pada pembahasan-pembahasan yang telah lalu, kita telah
mempelajari sebab-sebab memperoleh kepemilikan yang
diperbolehkan oleh syariat. Baik itu berupa memanfaatkan
benda...

Fatwa Ulama: Pengertian “Wajib Salat”


OLEH DR. M SAIFUDIN HAKIM, M.SC., PH.D.  16 SEPTEMBER 2022  0
Fadhilatus syaikh, engkau telah menjelaskan kepada kami
tentang tata cara dan rukun-rukun salat. Kami ingin engkau
jugaAqidah Manhajapa itu...
menjelaskan, Penyejuk Hati  Fikih  Sejarah  Khotbah Jum’at

Kalkulator Waris E-Book
Serial Fikih Muamalah (Bag. 7): Sebab-
Sebab Memperoleh Kepemilikan Tidak
Sempurna
OLEH MUHAMMAD IDRIS, LC.  6 SEPTEMBER 2022  0
Kepemilikan tidak sempurna adalah kepemilikan yang terbatas
pada fisik harta (tanpa manfaatnya) atau terbatas pada
manfaatnya saja

Komentar 38

Fahrul  12 tahun yang lalu


Assalamu ‘alaikum
Bagi para pembaca yang berpendapat bahwa qunut nazilah harus berqunut nazilah
bersama pemimpin negara,apabila imam(bukan kepala negara) berqunut nazilah saat
shalat Jum’at dan launnya hendaknya dia ikut membaca supaya tak menyelisihi sang imam
(bukan kepala negara),kecuali untuk qunut shubuh terus -menerus secara hukum adalah
bid’ah maka pendapat yang terkuat dan menenangkan hati saya adalah diam karena tak
ketaatan terhadap makhluk selama bermaksiat terhadap sang Khalik(Sang Pencipta).
Sekian dari saya. Jazakallah
 Balas

Tommi  12 tahun yang lalu


Assalamu’alaikum,
“Doa Qunut Nazilah tidak ditetapkan lafadz-nya. Adapun lafadz-nya menyesuaikan
dengan musibah yang sedang terjadi.”
Afwan…ada yg ingin saya tanyakan berkenaan dengan teks diatas :
1. Bagaimana dengan org yg blm bisa bahasa Arab spt saya jika saya ingin berqunut
nazilah untuk mendoakan keburukan bagi Yahudi yg sedang memerangi Palestina?
Apakah dibolehkan Qunut Nazilah dengan bahasa Indonesia jika blm bisa bahasa Arab?
2. Di artikel diatas disebutkan bahwa doa Qunut nazilah disyariatkan pada saat setelah
bangun dari ruku’. Saya pernah baca ada riwayat dari Anas bin Malik bahwa beliau
berqunut sebelum ruku. Yg manakah yg shahih diantara 2 dalil ini?
Aqidah Terima
Manhajkasih.Penyejuk Hati  Fikih  Sejarah  Khotbah Jum’at

Balas
Kalkulator Waris E-Book

Yulian Purnama  12 tahun yang lalu


#Tommi
Wa’alaikumussalam,
1. Berdoa di dalam shalat dengan bahasa selain bahasa arab hukumnya makruh.
Sebaiknya yang menjadi imam dapat berdoa dengan bahasa arab.
2. Mohon berbagi ilmu kepada kami dengan menyampaikan riwayat tersebut.
 Balas

abu umair albagani  12 tahun yang lalu


Bismillah. Ana sepakat dengan akh fahrul, Sunnah Nabi pada zaman akhir ini makin banyak
ditinggalkan. salah satunya adalah qunut nazilah, tapi yang lucunya bukan sunnah yang
diamalkan tapi amalan bid’ah yang banyak dikerjakan seperti qunut shubuh secara terus
menerus. sudah saatnya kita menerapkan sunnah walaupun orang menganggapnya asing
tapi kita sesuaikan dulu dengan kondisi tempat dan waktunya, agar tidak terjadi salah
paham diantara kaum muslimin. hendaknya ulil ‘amri dan masyarakat selalu melakukan
qunut nazilah disaat banyak kaum muslimin tertindas oleh kaum kuffar, seperti penindasan
kaum muslimin di Palestina, dll. semoga Allah Tabaraka Wa Ta’ala memberi petunjuk
kepada kita semua. ana izin copas filenya ustadz. jazakumullah khairan.
 Balas

Bahar  12 tahun yang lalu


Artikel ini bagus sekali terutama bagi mereka yang belum mengetahui tata cara melakukan
Qunut Nazilah atau yang sudah tau tapi tidak sesuai dengan sunnah.
Jazakumullih
ana numpang copas ya
sukron
 Balas

Akhi Rizqi As-Salafi  12 tahun yang lalu


jazakumullah khoir.
mohon izin share
 Balas

umi shofi  12 tahun yang lalu


Aqidah Assalamu’
Manhaj alaikum
Penyejuk Hati  Fikihwa barakatuh
warahmatullah Sejarah  Khotbah Jum’at

KalkulatorAfwan
Warisustadz dari penjelasan di atas ana mau tanya, jadi kesimpulannya doa qunut pada
E-Book
sholat shubuh sunnah atau bid’ah? maklum ya ustadz ana orang awam mohon
penjelasannya
Jazakallahu khairon katsir
 Balas

Yulian Purnama  12 tahun yang lalu


#Umi Shofi
Wa’alaikumussalam Warahmatullah Wabarakatuh.
Terdapat hadits shahih dari sahabat Abu Malik bin Said Al Asyja-i yang langsung
menjawab pertanyaan anda. Abu Malik bertanya kepada ayahnya (Sa’id) tentang
praktek qunut Nabi, ayahnya menjawab:
، ‫ َو َص َّلْي ُت َخ ْلَف ُع َم َر َف َلْم َي ْق ُنْت‬، ‫ َو َص َّلْي ُت َخ ْلَف َأ ِب ي َب ْكٍر َف َلْم َي ْق ُنْت‬، ‫َص َّلْي ُت َخ ْلَف الَّن ِب ِّي َص َّلى اُهَّلل َع َلْي ِه َو َس َّلَم َف َلْم َي ْق ُنْت‬
}
‫ ُث َّم َق اَل َي ا ُبَن َّي إَّن َه ا ِب ْد َع ٌة َرَو اُه الَّن َس اِئ ّي َو اْبُن َم اَج ْه‬، ‫َو َص َّلْي ُت َخ ْلَف ُع ْث َم اَن َف َلْم َي ْق ُنْت َو َص َّلْي ُت َخ ْلَف َع ِل ٍّي َف َلْم َي ْق ُنْت‬
‫َو الِّت ْر ِم ِذ ُّي َو َق اَل َح ِد يٌث َح َس ٌن َص ِح ي‬
“‘Aku pernah shalat menjadi makmum Nabi Shallallahu’alaihi Wassallam namun ia tidak
membaca Qunut, Aku pernah shalat menjadi makmum Abu Bakar namun ia tidak
membaca Qunut, Aku pernah shalat menjadi makmum Umar namun ia tidak membaca
Qunut, Aku pernah shalat menjadi makmum Utsman namun ia tidak membaca Qunut,
Aku pernah shalat menjadi makmum Ali namun ia tidak membaca Qunut. Wahai
anakku ketahuilah itu perkara bid’ah‘” (HR. Nasa-i, Ibnu Majah, At Tirmidzi. At Tirmidzi
berkata: “Hadits ini hasan shahih”)
 Balas

Abu Ghazy  12 tahun yang lalu


dalam AL Qur’an QS. Ali Imron 128 Rasul ditegur ketika berqunut 1 bulan penuh atas
peristiwa pembantaian 70 suhada, setelah itu Nabi dan sahabat2 sampai tabiin tidak
melaksanakan qunut walaupun sering terjadi musibah2, dasar ini ana tidak akan berqunut
jangan2 terjerumus bid’ah krn Nabi dan sahabat2 sampai tabiin tidak melaksanakan qunut
setelah ini.
 Balas

Yulian Purnama  12 tahun yang lalu


#Abu Ghazy
Semoga Allah merahmati anda,
Coba anda cermati tafsir pada ulama mengenai ayat ini, tidak ada yang menafsirkan
bahwa ayat ini adalah larangan untuk qunut nazilah. Yang dilarang dalam ayat ini
adalah mendoakan laknat bagi suatu kaum dengan berkeyakinan bahwa kaum
Aqidah Manhaj
tersebutPenyejuk Hati tidak
sudah pasti  Fikih Sejarah
akan diberi  Khotbah
hidayah, Jum’doa
baik dalam at qunut atau di selain
doa qunut. Jadi, tidak ada kaitannya. 
Kalkulator Waris E-Bookanda bahwa sejak itu tidak pernah ada qunut lagi tidak sesuai dengan
Pernyataan
fakta. Karena seperti dijelaskan di atas, Abu Hurairah Radhiallahu’anhu mengimami
shalat dan ber-qunut nazilah, sepeninggal Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. Para
Khulafa Ar Rasyidin pun pernah melakukan qunut nazilah.
 Balas

nofian  12 tahun yang lalu


Assalamu’alaikum wr.wb
Saya mau tanyakan masalah yg menghantui saya. Suatu waktu saya dan rombongan
sholat jama’ berjama’ah dhuhur dan ashar. saat itu teman sy datang agak terlambat jd tdk
tahu niatnya yg ternyata jama’-qashar (dia tahunya jama’ biasa tdk qashar). Setelah 2
raka’at salam, teman saya melanjutkan raka’at ke 3 dan 4 kemudian salam (utk
menggenapkan niat yg 4 raka’at). Selanjutnya dia sholat sendiri 4 raka’at utk ashar yg
dijama’.
Sehabis sholat sy tnya teman sy kok tdk ikut imam apa sholat sendiri? Dia jawab
sebenarnya dia ikut imam tapi gak tahu kalau jama’-qashar tahunya jama’ biasa tanpa
qashar. Jadi dia bangkit lagi utk mengerjakan 2 raka’at sesuai niat yg 4 raka’at.
Pertanyan:
1. apakah sholat dhuhurnya sah?
2. apakah sholat asharnya juga sah?
3. bagaimana sebaiknya menyikapi situasi seperti itu?
Terimakasih sebelumnya, Assalamu’alaikum wr.wb
 Balas

Yulian Purnama  12 tahun yang lalu


#nofian
Wa’alaikumussalam Warahmatullah Wabarakatuh,
Shalat teman anda sah, baik zhuhur maupun ashar. Karena :
1. Meng-qashar shalat ketika safar bukanlah kewajiban, melainkankan rukhshah
(keringanan) yang sebaiknya diambil.
2. Tidak ada keharusan men-jama’ shalat dengan berjama’ah, sendirian pun boleh.
3. Antara imam dan makmum boleh berbeda niat.
Sikap teman anda sudah tepat, ia beramal sesuai sangkaan kuatnya dan tidak
merubah niat di tengah shalat.
Wallahu’alam.
 Balas
Aqidah tommi
Manhaj Penyejuk Hati  Fikih  Sejarah  Khotbah Jum’at
 12 tahun yang lalu

Kalkulator@al-akh
Waris Yulian
E-BookPurnama
Afwan akh, ini baru ketemu riwayatnya :
‫َح َّد َث َنا ُم َس َّد ٌد َق اَل َح َّد َث َنا َع ْب ُد اْلَو اِح ِد ْبُن ِزَي اٍد َق اَل َح َّد َث َنا َع اِص ٌم َق اَل َس َأ ْلُت َأ َن َس ْب َن َم اِلٍك‬
‫َع ْن اْلُق ُنوِت َف َق اَل َق ْد َكاَن اْلُق ُنوُت ُق ْلُت َق ْب َل الُّر ُكو َأ ْو َبْع َد ُه َق اَل َق ْب َلُه َق اَل َف ِإ َّن ُف اَل ًن ا َأ ْخ َب َر ِن ي َع ْنَك َأ َّن َك ُق ْلَت َبْع َد الُّر ُكو َف َق اَل‬
‫ِع‬ ‫ِع‬
‫َكَذ َب ِإ َّن َم ا َق َنَت َرُس وُل اِهَّلل َص َّلى اُهَّلل َع َلْي ِه َو َس َّلَم َبْع َد الُّر وِع َش ْه ًر ا َر اُه اَن َبَع َث ْو ًم ا ُي ا ُه ْم ا َّر اُء َهاَء َس ْب ِع يَن َرُج ِإ ى‬
‫َل‬ ‫اًل‬ ‫ُز‬ ‫ُق‬ ‫ْل‬ ‫َل‬ ‫ُل‬ ‫َق‬ ‫َق‬ ‫َك‬ ‫ُأ‬ ‫ُك‬
‫َق ْو ٍم ِم ْن اْلُم ْش ِر ِك يَن ُد وَن ُأ وَلِئَك َو َكاَن َب ْي َنُه ْم َو َب ْي َن َرُس وِل اِهَّلل َص َّلى اُهَّلل َع َلْي ِه َو َس َّلَم َع ْه ٌد َف َق َنَت َرُس وُل اِهَّلل َص َّلى اُهَّلل َع َلْي ِه‬
‫َو َس َّلَم َش ْه ًر ا َي ْد ُع و َع َلْي ِه ْم‬

Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, telah menceritakan kepada kami
‘Abdul Wahid bin Ziyad berkata, telah menceritakan kepada kami ‘Ashim berkata, “Aku
pernah bertanya kepada Anas bin Malik tentang qunut.” Maka dia menjawab, “Qunut itu
benar adanya.” Aku bertanya lagi, “Apakah pelaksanaannya sebelum atau sesudah rukuk?”
Dia menjawab, “Sebelum rukuk.” Ashim berkata, “Ada orang yang mengabarkan kepadaku
bahwa engkau mengatakan bahwa pelaksanaannya setelah rukuk?” Anas bin Malik
menjawab, “Orang itu dusta. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah
melaksanakannya setelah rukuk selama satu bulan. Hal itu Beliau lakukan karena Beliau
pernah mengutus sekelompok orang (ahli Al Qur’an) yang berjumlah sekitar tujuh puluh
orang kepada Kaum Musyrikin selain mereka. Saat itu antara Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam dan kaum musyrikin ada perjanjian. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam melaksanakan doa qunut selama satu bulan untuk berdoa atas mereka (karena
telah membunuh para utusannya).” (HR Bukhari)
Bagaimana mengkompromikan riwayat2 yg menyebutkan beliau Shallallahu alaihi
Wasallam berqunut sebelum ruku’ dengan berqunut setelah ruku’? Saya masih bingung
dengan hal ini. Kiranya tidak keberatan untuk dibahas. Jazakallahu khoir.
 Balas

Yulian Purnama  12 tahun yang lalu


#tommi
Jazaakallah khayr atas ilmunya,
Jika demikian adanya, berdasarkan pada hadits Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam:
Shollu kamaa roaitumuuni usholli, seluruh cara shalat yang pernah dilakukan Nabi itu
disyariatkan. Maka keduanya boleh, boleh sebelum ruku’ boleh setelah ruku’. Ini
merupakan khilaf tanawwu’ (perbedaan ragam). Wallahu’alam.
 Balas

Fahmi  12 tahun yang lalu


Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata: “Disunnahkan untuk melakukan Qunut Nazilah ketika
ada musibah, dan disunnah pula padanya mendoakan kaum muslimin yang sedang
Aqidah diperangi
Manhaj (musuh)”
Penyejuk[Majmu’
Hati  Fatawa,
Fikih  155/21]
Sejarah  Khotbah Jum’at

KalkulatorBantu
Warissaudara2
E-Bookkita di Palestin dan di tempat lain yang saat ini diperangi Yuuk!
Yah minimal tiap sholat Subuh , Nabi paling sering Qunut di Sholat ini kan?
 Balas

Yulian Purnama  12 tahun yang lalu


#Fahmi
Mohon cermati kembali tulisan di atas untuk memahami tata caranya. Merutinkan dan
mengkhususkan di shalat shubuh itu tidak diperbolehkan. Lagipula mengapa memilih
shalat shubuh, bukankah saat itu justru jama’ahnya paling sedikit jumlahnya?
 Balas

anton jaelani  12 tahun yang lalu


assalamu’alaikum wr. wb.
bagaimana apabila saya sebagai makmum, melakukan sholat shubuh berjama’ah dengan
imam yang setiap hari / selalu melakukan qunut shubuh? apakah kita harus ikut mengikuti
qunut tersebut dengan mengangkat tangan ataukah saya harus diam saja berdiri?
tolong, jawabannya di kirim ke e-mail saya. terima kasih.
 Balas

Yulian Purnama  12 tahun yang lalu


#Anton Jaelani
Wa’alaikumussalam Warahmatullah Wabarakatuh, sebaiknya anda tetap mengangkat
tangan dan mengamini doanya. Namun yang terbaik, mencari masjid lain yang
imamnya sesuai sunnah, jika memungkinkan. Lebih jelasnya simak:
http://ustadzkholid.com/tanya-ustadz/fiqih-ibadah/jika-imam-membaca-qunut-
shubuh/
 Balas

muhamad roijal  12 tahun yang lalu


ana cuma ingin menegaskan apakah qunut ada beberapa versi…dan manakah bacaan
yang seharusnya di baca
 Balas

ashiddiq  12 tahun yang lalu


assalamu’alaikum
pertanyaannya… ustadz :
1. Sholat shubuh dengan membaca qunut adalah bid’ah. bagaimana dengan sholat
Aqidah subuhnya
Manhaj sahPenyejuk Hati  Fikih  Sejarah  Khotbah Jum’at
atau tidak?
2. bagaimana cara memberi pengertian yang bijak tanpa menimbulkan antipati? 
Kalkulator3. Waris E-Bookmana mereka ambil tentang qunut subuh ini?
dari madzhab
4. mengapa pada sebagian orang terdapat kecendrungan melaksanakan/ mengamalkan
hadits2 dha’if bahkan maudhu?
5. sedikit sekali orang yang ittiba dari pada ibtida. mohon penjelasan.
 Balas

Yulian Purnama  12 tahun yang lalu


#ashiddiq
Wa’alaikumussalam,
1. Sah.
2. Nasehati dengan bahasa sopan, ilmiah, dengan akhlak mulia dan dilakukan
bertahap serta perlahan
3. Sebagian Malikiyyah dan Syafi’iyyah.
4. Mayoritas karena tidak tahu, sebagian lagi karena taklid buta.
5. Itu sudah sunnatullah. Maka anda sebagai pendakwah semestinya berdakwah
dengan hikmah dan penuh kesabaran.
 Balas

Yulian Purnama  8 tahun yang lalu


tidak mengapa shalat di masjid yang dekat itu, bila imam qunut maka anda ikut
mengangkat tangan tanpa ikut membaca doa qunut.
 Balas

yosep gusti  8 tahun yang lalu


Terimakasih pa ustad,,saya selalu mengunjungi situs ini mohon ixin dan mohon izin
screen shoot
 Balas

Achmad Tohari  8 tahun yang lalu


bagaimana bila meng amin kan doa imam g quunut ?
 Balas

Yulian Purnama  8 tahun yang lalu


Iya, dianjurkan mengangkat tangan dan mengaminkan.
 Balas
Aqidah Manhaj Penyejuk Hati  Fikih  Sejarah  Khotbah Jum’at
jaini majedi  8 tahun yang lalu 
Kalkulatorbagaimana
Waris E-Book
statusnya setiap subuh imam melakukan qunut…..dan doa yang d baca hanya
Allahuma fiiman hadait…dst…..tolong penjelasan nya
 Balas

Muhammad Abduh Tuasikal  8 tahun yang lalu


Qunut yang dilakukan Nabi tdk dikhususkan stlh Shubuh.
Sent from my iPad Air
 Balas

jaini majedi  8 tahun yang lalu


kesimpulan ustadz…..dan andaikata saya menjadi imam shalat subuh..apa yang saya
lakukan?..mohon penjelasannya
 Balas

Muhammad Abduh Tuasikal  8 tahun yang lalu


Tdk membaca qunut shubuh.
Sent from my iPad Air
 Balas

rachmad iswan nusi  7 tahun yang lalu


Assalamualaikum ustad, kalau sholat subuh imamnya baca qunut yg doanya “allohumma
fiiman hadait..” apa yg harus kita lakukan? apakah kita makmum ikut angkat tangan dan
meng aminkannya? Krn bingung kadang sy ga ikut angkat tangan, kadang ikut. Tolong
penjelasannya pak ustad. Terimakasih. Wassalamu ‘alaikum..
 Balas

Yulian Purnama  7 tahun yang lalu


Wa’alaikumussalam, yang sesuai sunnah, ikut angkat tangan.
 Balas

Ichlasul Ikhsan  2 tahun yang lalu


Bolehkah dalam qunut witir mendoakan saudara kita muslimin dan muslimat?
 Balas
Aqidah Manhaj PenyejukS.Kom.
Yulian Purnama, Hati  Fikih
2 tahun Sejarah
 yang lalu  Khotbah Jum’at
Boleh 
Kalkulator Waris E-Book
 Balas

Taufiq  2 tahun yang lalu


Assalamualaikum..
Kondisi pandemi covid, imam sholat jumat berqunut. Apakah boleh mengikutinya?
Wassalamualaikum..
 Balas

Hidayatul aini  1 tahun yang lalu


Qunut yang dilakukan setelah ruku’, baik qunut witir maupun nazilah, itu sebagai pengganti
i’tidal di rokaat terakhir (rokaat terakhir tidak ada i’tidalnya) atau ruku’ lalu i’tidal lalu qunut
lalu sujud?
 Balas

Andika Syam  1 tahun yang lalu


Assalamualaikum ustadz, berhubung dengan kondisi palestina, bolehkah ana minta lafadz
doa qunut nazilah nya ustadz, karena yg diatas tidak ada harokatnya, syukron
 Balas

Ade Saefurrohman  7 bulan yang lalu


Assalamu ‘Alaikum Ustadz,
Ana tinggal di Jabodetabek dan saat ini sudah terbit fatwa MUI yg memperbolehkan
shalat shaff dirapatkan, pengajian diadakan dsb, apakah masih disunnahkan melkasakan
Qunut Nazilah?
Syukran
 Balas

Ade Saefurrohman  7 bulan yang lalu


Assalamualaikum, apakah saat ini di mana covid sudah mereda apakah masih disunnahkan
qunut nazilah? Syukran
 Balas

Tinggalkan Balasan
AqidahemailManhaj
Alamat Anda tidakPenyejuk Hati  FikihRuas
akan dipublikasikan. Sejarah
 yang Khotbah
wajib ditandai * Jum’at

Komentar
Kalkulator* Waris E-Book

Nama *

Email * Situs Web

KIRIM KOMENTAR

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).


Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.
Media Partner
YPIA | Muslimah.or.id | Radio Muslim | FKIM
Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA
Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya
Ikuti Kami
    
Aqidah Manhaj Penyejuk Hati  Fikih  Sejarah  Khotbah Jum’at

Kalkulator Waris - Memurnikan
© 2022 Muslim.or.id E-Book Aqidah Menebarkan Sunnah Tentang Kami / Donasi / Pasang Iklan / Kontak

Anda mungkin juga menyukai