Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)

PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN


UPTD PUSKESMAS BAWAN
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) NON FISIK BIDANG KESEHATAN
TAHUN ANGGARAN 2024

INSTANSI : UPTD Puskesmas Bawan


BIDANG : Kesehatan
SUB BIDANG : UKM Essensial Primer
PROGRAM : Pelayanan Gizi Masyarakat
HASIL : Terlaksananya kegiatan pendampingan
pemberian MPASI dan ASI Ekslusif
KEGIATAN : Pendampingan pemberian MPASI dan ASI
Ekslusif
SASARAN KEGIATAN : Ibu bayi 0-6 bulan
Ibu bayi dan balita 6-24 bulan
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN : Terlaksananya kegiatan pendampingan
pemberian MPASI dan ASI Ekslusif
SATUAN UKUR DAN JENIS : Cakupan ASI Eklusif meningkat
KELUARAN Cakupan pemberian MPASI meningkat

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum Tugas Fungsi atau Kebijakan
a. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2014
Tentang Upaya Perbaikan Gizi

2. Gambaran Umum
Pendampingan pemberian MPASI (Makanan Pendamping ASI) adalah
proses membantu ibu bayi yang sudah mencapai usia 6 bulan untuk
memperkenalkan makanan tambahan selain ASI. Pemberian MPASI
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang semakin kompleks seiring
pertumbuhan bayi. Dengan pemberian MPASI yang tepat, menjadi salah satu
upaya pencegahan permasalahan gizi pada anak di masa keemasannya.
Selain pendampingan pemberian MPASI, pendampingan pemberian
ASI ekslusif merupakan proses untuk membantu ibu dalam memberikan ASI
pada bayinya dengan cara yang benar dan efektif. ASI ekslusif artinya adalah
memberi asupan kepada bayi hanya dengan ASI tanpa memberikan makanan
atau minuman lain kecuali jika ada indikasi medis sampai bayi berusia 6
bulan.
Berdasarkan hasil laporan cakupan pemberian ASI ekslusif dan MPASI
tahun 2023 di wilayah kerja Puskesmas Bawan masih didapatkan bayi balita
yang tidak memiliki status ASI ekslusif dan pemberian MPASI yang belum
tepat sehingga diperlukan kegiatan pendampingan pemberian MPASI dan ASI
ekslusif kepada ibu bayi dan balita.

3. Alasan dilaksanakan
Untuk meningkatkan pencegahan dan penanganan stunting di wilayah
Banama Tingang maka perlu dilaksanakannya kegiatan pendampingan
pemberian MPASI dan ASI ekslusif kepada ibu bayi dan balita.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Maksud
Pelaksanaan kegiatan pendampingan pemberian MPASI dan ASI ekslusif
kepada ibu bayi dan balita mendukung terlaksananya Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2014 Tentang Upaya
Perbaikan Gizi

2. Tujuan
Pelaksanaan pendampingan pemberian MPASI dan ASI ekslusif kepada ibu
bayi dan balita bertujuan untuk meningkatkan cakupan pemberian ASI
eksklusif dan pemberian MPASI yang tepat kepada balita

C. PELAKSANAAN (METODE,TAHAPAN DAN TEMPAT)


1. Metode Pelaksanaan
Kegiatan pendampingan pemberian MPASI dan ASI ekslusif dilaksanakan
menggunakan metode wawancara dan penyuluhan di posyandu.

2. Tahapan Pelaksanaan
a. Pemberian edukasi dan pendampingan mengenai pemberian MPASI
b. Pemberian edukasi dan pendampingan mengenai pemberian ASI
ekslusif
c. Diskusi/tanya jawab
d. Praktik/simulasi

3. Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan pendampingan pemberian MPASI dan ASI ekslusif
dilaksanakan di posyandu wilayah kecamatan Banama Tingang

D. PELAKSANA, PENANGGUNG JAWAB DAN PENERIMA MANFAAT


1. Pelaksana
Pelaksana pendampingan pemberian MPASI dan ASI ekslusif yang terdiri dari
bidan dan tenaga pelaksana gizi
2. Penanggung Jawab
Penanggung jawab kegiatan adalah Tenaga Pelaksana Gizi Puskesmas
Bawan
3. Penerima Manfaat
Penerima manfaat kegiatan ini adalah balita

E. JADWAL PELAKSANAAN DAN PEMBIAYAAN


1. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan kegiatan terlampir (dalam matriks)

2. Matriks Pelaksanaan
Matriks pelaksanaan kegiatan terlampir

3. Biaya yang Diperlukan


Kegiatan pendampingan pemberian MPASI dan ASI ekslusif tahun 2024 di
biayai oleh Dan non Fisik Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Bawan
Tahun 2024 yang di anggarkan sebesar Rp. 12.320.000,-
Kepala UPTD Puskesmas Bawan

Fransiskus Deden, Amd. KL


NIP. 197280628 200604 1 014

Anda mungkin juga menyukai