Menurut Handoyo (2008:19) nama jumputan berasal dari
kata “jumput”, kata ini mempunyai makna berhubungan dengan cara pembuatan kain yang dicomot (ditarik) atau dijumput (dalam Bahasa Jawa). Kata jumputan berasal dari bahasa Jawa. Menjumput berarti memungut atau mengambil dengan semua ujung jari tangan.
Sesuai dengan namanya, jumputan dibuat dengan cara
menjumput kain yang diisi biji-bijian sesuai dengan motif yang dikehendaki, dilanjutkan mengikat, dan terakhir melakukan pencelupan ke dalam pewarna (Rini Ningsih, 2001:1).
2. Macam-macam Jumputan
Beberapa macam motif batik ikat jumput yaitu :
- Ikat mawar - Ikat garis
- Ikatan donat atau mawar ganda
- Ikatan spiral 3. Alat dan Bahan
Alat : - Wadah. - Sendok. - Gunting.
Bahan :
- Kain berjenis mori prima, blaco, atau primissima.
- Pewarna dan penguatnya dalam satu kemasan, bisa menggunakan garam atau wantex. - 2 liter air untuk satu kemasaan pewarna. - 2 sendok makan garam. - Cuka secukupnya. 4. Cara Pembuatan
- Putar/gulung kain bagian bawah ke depan secara rapi.
- Bila sudah setengah yang digulung, maka lakukan pula pada bagian atasnya. - Gulung terus sampai keduanya bertemu satu sama lain. Jangan lupa untuk merapikannya. - Bila sudah rapi, ikat kain dengan karet dengan berjarak agak jauhan. - Lalu kasih pewarna yang telah dikasih garam/wantex sesuai selera, pada setiap ruang kain yang di batasi oleh karet. Sebaiknya menggunakan sarung tangan. - Keringkan sampai kainnya tak lagi basah. - Setelah kering, angkat lalu potong karet-karetnya. - Buka kainnya, dan lihatlah hasil karyamu. 5. Hasil Pembuatan