Anda di halaman 1dari 13

KARYA TULIS SENI BUDAYA

“ TIE DYE”
Karya tulis ini disusun untuk memenuhi tugas Seni Budaya

TEMA: SPIRAL TIE DYE

Disusun Oleh:

Nama : Safira Maharani


Kelas : XII IPS C
NIS : 15199

SMA NEGERI 58 JAKARTA


Jl. SMA. N 58 No.1, RT.7/RW.3, Ciracas, Kec. Ciracas, Kota Jakarta
Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13740

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang atas rahmat-Nya
saya dapat menyelesaikan karya yang berjudul “Tie Dye”. Dalam penulisan karya
saya masih memiliki banyak kekurangan baik pada teknik maupun penulisan
materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki. Untuk itu kritik dan saran
dari semua pihak sangat diperlukan untuk penyempurnaan karya ini. Saya
berharap agar karya ini mampu memberikan banyak manfaat bagi kita semua
untuk mengetahui proses pembuatan Tie Dye.
Tidak lupa juga saya menyampaikan ucapan terimakasih kepada guru Seni
Budaya, Bapak Dadang Supriana S.Pd. yang telah meluangkan waktu, tenaga,
pikiran dalam proses pengerjaan Tie Dye. Saya juga menyampaikan terimakasih
kepada keluarga dan teman-teman yang sudah berkontribusi baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Akhir kata, semoga ALLAH SWT memberikan imbalan yang setimpal
pada mereka yang telah memberikan bantuan untuk menyelesaikan karya ini.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Jakarta, November 2019

2
Safira Maharani

3
DAFTAR ISI

Halaman Judul……………………………………………………………… 1

Kata Pengantar……………….…………………………………………...... 2

Daftar isi …………………………………………………………………… 3

Bab 1 Pendahuluan……...…………………………………………………. 4

1. Latar Belakang………………...…………….……………………… 4
2. Tujuan Penulisan…………..…………...…………………………… 5
3. Fungsi Penulisan…………..…………..……………………………. 5

Bab 2 Pembahasan………………………………………………………….. 6

1. Alat dan Bahan…………………………………..…………..……. .. 6


2. Zat Pewarna………………………………………………………… 6
3. Cara Kerja………………..…………………………….…………... 8
4. Tabel Warna Tie Dye………………………………………………. 9
5. Pola Lipatan………………………………………………………… 9
6. Hasil Karya…………………………….………………………….. .. 11

Bab 3 Penutup…………………………………………………………….... 12

1. Kesimpulan…………………………….…………………………… 12
2. Saran……………………………………….……………………….. 12
3. Daftar Pustaka……………………………………………………… 12

4
BAB 1
PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Tie Dye diambil dari kosakata bahasa Inggris yang artinya ikat dan
celup. Tie Dye merupakan teknik merwanai kain dengan cara mengikat kain
dengan cara tertentu sebelum dilakukan pencelupan. Dahulu, banyak orang yang
mengira bahwa Tie Dye adalah teknik mewarnai kain yang diciptakan oleh kaum
Hippies(Amerika), ketika tahun 1960-an menentang perang yang dilakukan
Amerika di Vietnam.
Padahal jika ditelusuri melalui sejarah negeri ini, pada Prasasti Sima yang
dibuat pada abad ke-10, menunjukkan bahwa Indonesia telah berkembang
dengan pesat yaitu kain yang pola nya mirip dengan Tie Dye.
Beberapa daerah di Indonesia, memiliki nama lain dari teknik ini yaitu di
Palembang (Cinde/Pelangi), Jawa Barat (Tritik/Jumputan), serta di Banjarmasin
(Sasirangan).
Tokoh dari Indonesia banyak yang mengembangkan Tie Dye sebagai
busana yang dapat digemari oleh masyarakat. Tokohnya anatara lain: Dian
Pelangi, Okke Hatta Rajasa, Ella V. Brizadly dan Elvara Subyakto.
Jenis-jenis ikatan dalam Tie Dye

5
II. TUJUAN PENULISAN

1. Mengetahui pengertian dan asal usul Tie Dye


2. Mengetahui bahan dan alat yang digunakan dalam pembuatan Tie Dye
3. Mengetahui cara kerja pembuatan Spiral Tie Dye

III. FUNGSI PENULISAN


1. Menambah wawasan pembaca tentang teknik tie dye
2. Menginformasikan kepada pembaca bagaimana cara pembuatan tie dye
3. Memberitahukan pembaca proses atau tahapan pembuatan tie dye

6
BAB 2
PEMBAHASAN

I. ALAT DAN BAHAN

Alat:

 Kompor gas 1 buah


 Panci besar 1 buah
 Sarung tangan 1 pasang
 Ember dolang 8 buah
 Karet gelang 4 buah
 Jarum dan benang
 Kantong plastik bening
 Semprotan air
 Sendok makan

Bahan:
 Kaos katun combat 100%
 Naftol
 Soda api
 Bubuk TRO
 Garam warna
 Air

II. ZAT PEWARNA


Pewarnaan bertujuan untuk memberi warna pada kain batik sehingga
menghasilkan suatu gabungan warna yang baik. Proses pewarnaan dapat
dilakukan dengan cara celupan, coletan, dan kuasan.
Zat perwarna dibagi menjadi 2 :

A. Zat pewarna alami


Zat pewarna alami ini berasal dari tumbuh-tumbuhan yang dibuat melalui sistem
ekstrasi. Ekstrasi adalah proses yang paling sederhana dilakukan dengan cara
konvensional yaitu dengan merebus tumbuh-tumbuhan tersebut, bahan yang

7
direbus adalah: bagian daun, batang, buah, kulit buah, kulit akar, dan bunga.
Bahan tumbuh-tumbuhan yang dapat dijadikan zat pewarna alami diantaranya:
Daun Mangga (hijau), Daun alpokat, daun mahoni,Kunyit, kapur sirih, Daun jati
muda, Daun jarak kepyar dan Kulit bawang merah.

B. Zat pewarna Sintesis


Zat pewarna sintesis adalah zat pewarna buatan terdiri dari :
· Cat warna naptol dan garam
Cat warna ini banyak dipakai dalam pembatikan, Penggunaan yang mudah cepat
dan praktis serta karena memiliki daya serap yang baik pada katun. Serta daya
tahannya yang cukup baik terhadap sinar matahari dan gesekan.dapat
dikombinasikan antara warna yang satu dengan warna yang lain. Warna naptol
juga dapat digunakan untuk pencelupan dalam keadaan dingin.

Warna naptol ini terdiri dari 2 bagian antara lain,


a. naptol yang selalu menggunaka kode AS, yang penggunaannya di campurkan
dengan soda api kemudian diseduh dengan air panas.
b. garam yang berfungsi untuk membangkitkan warna di seduh dengan air
dingin.
zat warna naptol ini dapat dikombinasikan dari warna satu dengan warna lainnya
yang penting kita bisa mencampurkan antara warna yang satu dengan warna yang
lain, sebelumnya kita harus menganal duli pencampuran warna, baik itu warna
primer, sekunder dan tersier

1) Warna primer adalah warna pokok


Warna primer adalah Merah, Kuning, Biru

2) Warna Sekunder adalah pemcampuran dari warna primer


Misalnya :
 Merah + kuning = 0ranya
 Kuning + Biru = Hijau
 Biru + Merah = Ungu
3) Warna tersier adalah pencampuran antara warna primer dan warna sekunder
 Orange + Merah = Oranye kemerah-merahan
 Orange + kuning = Oranye kekuning kuningan
 Hijau + Kuning = Hijau kekuning kuningan
 Hijau + Biru = Hijau kebirubiruan
 Ungu + Biru = Ungu kebiru-biruan
 Ungu + Merah = Ungu kemerah merahan.

8
III. CARA KERJA

1. Buat desain/rancangan gambar yang akan digunakan sebagai panduan kerja


dalam membuat Tie Dye
2. Buat pola pada kaos dengan menggunakan benang dan jarum dengan teknik
jelujur/dilipat dan diikat
3. Ambil kaos dibuat sesuai rancangan dan pola Spiral/sesuai keinginan
4. Semprot dengan kispray sampai kaos lembab/basah
5. Rebus air dengan menggunakan panci sampai mendidih
6. Siapkan 8 ember dolang dan tuang air ke dalam ember tersebut
7. Ambil pewarna tekstil, garam warna, dan naftol. Aduk sampai rata (Dua
sendok garam warna 1 sendok makan; 2 liter Air untuk satu kemasan warna;
Pewarna dan naftol dimasukkan sebanyak 1 sendok makan)
8. Celupkanlah kaos ke dalam ember dolang yang telah diisi campuran warna
9. Jika menginginkan 1 warna maka kaos semuanya dicelup. Namun, jika lebih
dari 1 kain disisakan untuk pencelupan warna berikutnya.
Pencampuran warna sebagai berikut:
1) Warna primer adalah warna pokok
Warna primer adalah Merah, Kuning, Biru
2) Warna Sekunder adalah pemcampuran dari warna primer
Misalnya :
Merah + kuning = 0ranya
Kuning + Biru = Hijau
Biru + Merah = Ungu

3) Warna tersier adalah pencampuran antara warna primer dan warna sekunder
Orange + Merah = Oranye kemerah-merahan
Orange + kuning = Oranye kekuning kuningan
Hijau + Kuning = Hijau kekuning kuningan
Hijau + Biru = Hijau kebirubiruan
Ungu + Biru = Ungu kebiru-biruan
Ungu + Merah = Ungu kemerah merahan.

10.Apabila proses pencelupan warna selesai, kaos diangkat dan dibilas


menggunakan air dingin yang bersih
11. Kemudian semua ikatan dilepas, kaos ditiriskan dan dikeringkan
12. Setelah kering, rapikan dengan menyetrika kaos tersebut.

9
IV. TABEL WARNA TIE DYE

V. POLA LIPATAN

10
11
VI. HASIL KARYA

12
BAB 3
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian sebelumnya, saya dapat menyimpulkan sebagai berikut:


1. Tie Dye memiliki daya tarik sendiri dalam pembuatannya karena memiliki
pola yang beragam
2. Memiliki harga jual yang tinggi karena harus teliti dan sabar dalam
membuatnya
3. Mempelajari proses pembuatannya dapat bermanfaat bagi diri sendiri maupun
orang lain

B. SARAN

Setiap siswa harus dapat memahami cara pembuatan karya Tie Dye ini
karena memiliki motif yang menarik dan unik sehingga dapat memiliki daya jual.
Bukan hanya untuk siswa saja, namun masyarakat di Indonesia juga harus
mengembangkannya agar Tie Dye dapat dipakai oleh semua orang di dunia.

DAFTAR PUSTAKA

https://kumpulantugasekol.blogspot.com/2014/09/jelaskan-pengertian-seni-kriya-
ikat-Celup-Tie-Dye-Dan-Sebutkan-Contohnya.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Ikat_celup
http://www.ruangfreelance.com/tutorial-desain-web-pemula/mempelajari-warna-
dan-bagaimana-cara-menggunakannya-dengan-benar/

13

Anda mungkin juga menyukai