Kompetensi Inti
A. Tujuan Pembelajaran
Menganalisis tata cara bersuci dari hadas dan najis untuk membangun pola hidup bersih dan
sehat dalam konteks kehidupan sehari-hari.
F. Kegiatan Pembelajaran
I. Glosarium
• Hadas = perkara yang terdapat pada beberapa anggota tubuh manusia yang
jika keluar dari tubuh manusia dapat menghalangi sahnya shalat
• Hadas besar = keadaan tidak suciyang disebabkan oleh haid, nifas, bersetubuh, dan
keluar mani, yang dihilangkan dengan mandi wajib
• Hadas kecil = keadaan tidak suci yang disebabkan oleh buang air kecil, air besar,
dan buang angin, yang menyebabkan batalnya wudu, yang dihilangkan dengan cara
membersihkan kotoran dari tempat keluarnya dengan air suci atau berwudhu
• Istinja’ = Salah satu cara untuk mensucikan najis dengan menggunakan alat
yang berupa benda-benda padat dengan ketentuan-ketentuan tertentu
• Najis = segala jenis kotoran yang menjijikkan dan harus disucikan
berdasarkan ketentuan yang fikih agar ibadahibadah tertentu dapat diterima.
• Tayammum = Salah satu bentuk bersuci dengan cara mengusap debu ke wajah dan
kedua tangan dengan syarat-syarat tertentu sebagai ganti berwudhu dan mandi besar
• Thaharah = bersuci dari najis dan hadats dengan cara-cara yang telah diatur oleh
syariat Islam melalui ilmu fikih.
J. Daftar Pustaka
1. CD Pembelajaran Interaktif, MGMP Fikih MTs Jakarta Timur, 2011
2. Kementerian Agama, Fikih kelas VII Untuk MTs, Jakarta: Kementerian Agama, 2020
3. Imam Nawawi, Nihaayatuzzain Fii Irsyaadil Mubtadi’iin, (Daru Ihyail Kutub Al-
Arabiyyah Indonesia, tanpa tahun)
4. Ibrahim al-Bajuri, Haasyiyatus Syaikh Ibraahiim al-Baajuuri, (Beirut: Dar AlKotob Al-
Ilmiyyah, 2010)
5. Kementerian Agama, Buku Siswa Fikih, (Jakarta: Kementerian Agama, 2015
6. Kementerian Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya,(Jakarta: Direktorat Jendral BIMAS
Islam, 2012)
7. Tim Tirakat ’14, Ngaji Untuk Bekal Kehidupan Dunia-Akherat, (Kediri: Santri Salaf
Press, 2014)
8. Tim Pembukuan ANFA 2015, Menyingkap Sejuta Permasalahan dalam Fathul Qarib,
(Kediri: ‘Anfa Press, 2015)
9. Syaikh Muhammad bin Qasim, Fath al-Qariib al-Mujiib, (Jakarta: Dar AlKutub Al-
Islamiyah, 2014)
10. Sayyid Ahmad al-Hasyimi, Mukhtaar al-Ahadiits al-Nawawiyah wa al-Hikam al-
Muhammadiyyah, (Surabaya: Darul Ilmi, tanpa tahun)
11. Syaikh Imam Abi Ishaq Ibrahim bin Ali al-Fairuz, al-Muhadzzab, (Beirut: Dar al-Fikr,
2019)
LAMPIRAN
1. Bahan Ajar
A. MATERI FAKTA
Dasar Hukum Thaharah antara lain:
a. Dalam al-Qur’an, Allah Swt. berfirman:
Artinya: “Sungguh Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang
menyucikan diri.”QS.Al-Baqarah (1): 222
b. Allah Swt. juga berfiman:
Artinya: “Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Allah menyukai
orang- orang yang bersih.”QS. Al-Taubah (9): 108
c. QS. Al-Maidah (5) : 6
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan
shalat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu
dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka
mandilah”.
B. MATERI KONSEP
Istilah thaharah dari segi bahasa berarti membersihkan diri, pakaian, temat dan benda-benda
lain dari najis dan hadast dengan tata cara yang ditentukan oleh syariat Islam. Bersuci
menempat kedudukan yang penting dalam ibadah. Setiap muslim yang akan mengerjakan
shalat dan tawaf diwajibkan terlebih dahulu bersuci seperti berwudhu, mandi atau tayamum.
Ditinjau dari kedudukannya dan hukum penggunaannya, air dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:
a) Air suci dan mensucikan
b) Air yang suci namun tidak mensucikan
c) Air yang terkena najis atau mutanajjis.
Diperbolehkan menggunakan benda padat selain batu dengan syarat memiliki kriteria:
a) Suci
b) Padat dan kering.
c) Mampu menyerap, menghilangkan, dan membersihkan.
d) Bukan benda yang dihormati dan sangat dibutuhkan
C. MATERI PROSEDUR
Macam-macam najis dan cara menyucikannya: Najis Mukhaffafah ’Ainiyah:
1. Dibersihkan lebih dulu sifatnya, sehingga warna, bau, dan rasa najis tidak lagi kelihatan
dan dapat dirasakan
2. Kemudian air yang suci dan mensucikan dipercikkan ke tempat atau benda yang terkena
najis. Air yang dipercikkan harus mengenai seluruh tempat atau benda yang terkena najis
3. Air yang dipercikkan tidak disyaratkan hingga mengalir.
3. Dikeringkan dengan kain atau benda lain yang suci.
Najis Mukhaffafah Hukmiyah:
1. Tempat atau benda yang terkena najis dilingkari lebih dulu untuk memastikan pemercikan
air secara tepat
2. Kemudian air yang suci dan mensucikan dipercikkan ke tempat atau benda yang terkena
najis dan telah dilingkari. Air yang dipercikkan harus mengenai seluruh tempat atau benda
yang terlingkari
3. Air yang dipercikkan tidak disyaratkan hingga mengalir. Dikeringkan dengan kain atau
benda lain yang suci.
Najis Mughalladhah ’Ainiyah:
1. Dibersihkan lebih dulu sifatnya, sehingga warna, bau, dan rasa najis tidak lagi kelihatan
dan dapat dirasakan.
2. Menyiramkan air hingga mengalir ke tempat atau benda yang terkena najis sebanyak tujuh
kali dan salah satu diantaranya dicampur dengan debu yang suci.
3. Cara pertama: Air dicampur dengan debu yang suci dalam satu tempat kemudian
disiramkan ke tempat atau benda yang terkena najis.
4. Cara kedua: Menaruh debu di tempat atau benda yang terkena najis, lalu menyiramkan air
dan mengosokkannya, dan diakhiri dengan menyiram dan mengelap air dengan benda
yang bersih.
5. Cara ketiga: Menyiramkan air ke tempat atau benda yang terkena najis, lalu menaburkan
debu dan selanjutnya mencampur keduanya serta menggosok-gosokkannya, dan diakhiri
dengan mengelap air dengan benda yang bersih.
Rukun merupakan hal pokok yang tidak boleh ditinggalkan.
Demikian juga dengan berwudhu, ada beberapa hal yang tidak boleh ditinggalkan, rukun
wudhu ada 6 yaitu:
(1) Niat, yaitu niat dalam hati untuk berwudhu menghilangkan hadats. Waktu niat adalah
bersamaan dengan membasuh muka
(2) Membasuh muka dari tumbuhnya rambut sebelah atas hingga ke dagu, dari telinga kanan
sampai telinga kiri
(3) Membasuh kedua tangan sampai siku-siku
(4) Mengusap sebagian kepala
(5) Membasuh kedua kaki sampai kedua mata kaki
(6) Tertib
Sunnah-sunnah wudhu
(1) Membaca basmalah saat memulai wudhu
(2) Membasuh kedua telapak tangan sampai pergelangan tangan sebanyak 3 kali sebelum
memulai wudhu.
(3) Berkumur-kumur
(4) Menghiru air kedalam hidung dan mengeluarkannya lagi
(5) Mengusap seluruh kepala
(6) Mengusap dua daun telinga (luar dan dalam)
(7) Membasuh tiap-tiap anggota sebanyak 3 kali
(8) Menyilang-nyilang anak jari kedua tangan dan anak jari kedua kaki.
(9) Mendahulukan anggota yang kanan dari anggota yang kiri.
(10) Wudhu dilakukan tanpa pertolongan orang lain, kecuali dalam keadaan terpaksa
(sakit)
(11) Pembasuhan anggota wudhu dilakukan secara berturut-turut (tidak menunggu
keringnya satu anggota badan, baru membasuh anggota badan yang lain)
(12) Menggosok anggota wudhu agar lebih bersih
Yang menyebabkan batalnya wudhu:
(1) Keluarnya sesuatu dari salah satu kedua jalan (kubul dan dubur)
(2) Hilangnya akal, baik karena tidur, mabuk, gila atau pingsan.
(3) Bersentuhan kulit antara pria dan wanita dewasa yang bukan mahram
(4) Menyentuh kemaluan dengan telapak tangan
D. MATERI METAKOGNITIF
Hikmah Thaharah:
1) bersuci, karena bersuci salah satu bentuk pengakuan Islam terhadap fitrah manusia sebagai
umat Islam.
2) selalu menjaga kemuliaan serta wibawa dari umat Islam.
3) melindungi diri dan menjaga kesehatan dari berbagai jenis penyakit. Karena kebersihan
merupakan pangkal kesehatan terutama dalam masa pandemi covid 19
4) menyiapkan diri dalam kondisi yang baik ketika menghadap Allah SWT. Seorang hamba
Allah, setiap umat Islam memang wajib mensucikan diri baik secara lahir dan batin, jasmani
dan rohani
2. Rubrik Penilaian :
Rubrik Penilaian Kinerja kelompok
Nama Madrasah : MTsN 1 Kuningan
Mata Pelajaran : Fikih
Nama Siswa : Dilla Asyafa Putri, Hilma Lutfiyah, Husnun Nihayah
Kelas/ Semester : VII/ Ganjil
Hari/ Tanggal : Senin, Juli 2022
Skor
No. Indikator Sangat Sempurna Cukup Perlu
Sempurna Bimbingan
1. Menjelaskan Pengertian √
Hadas dan Najis
2. Menyebutkan √
macam-macam hadas
dan najis
3. Mengonsepkan tatacara √
bersuci dari hadas dan najis
Soal :
1) Tuliskan pengertian Hadas dan Najis ?
2) Sebutkan macam-macam hadas ?
3) Sebutkan macam-macam najis ?
4) Jelaskan tatacara bersuci dari hadas?
5) Jelaskan tatacara bersuci dari Najis ?
Rubrik Penilaian :
Rubrik Penialain
Nama Madrasah : MTsN 1Kuningani
Mata Pelajaran : Fikih
Kelas / Semester : VII/ Ganjil
Petunjuk Penilaian :
Indikator Penilaian sikap Spiritual
1. Jujur
2. Disiplin
3. Tanggungjawab
4. Santun
5. Peduli
6. Percaya diri
Jurnal Lembar Penilaian Diri Sikap Sosial selama proses pembelajaran dan
diluar pembelajaran
Tanggal :
Kelompok :
Kelas :
Ketua Kelompok :
Anggota Kelompok :
1.
2.
3.
4.
Instruksi:
1. Diskusikan dalam kelompok mengenai informasi dan data apa yang ingin disajikan
dalam materi hadas dan najis sesuai dengan pembagian tugas yang diberikan.
2. Buat daftar informasi yang akan dijadikan konten infografis.
3. Tentukan tugas masing-masing anggota kelompok. Misalnya, dua anggota bertanggung
jawab mencari isi materi pertama, dua anggota membuat mind mapping, dan dua orang
berkunjung ke kelompok lain untuk mencari informasi tentang materi yang sedang
dipelajari, dan dua anggota lain bertanggung jawab menjaga stand kelompok serta
memberikan informasi kepada pengunjung
4. Koreksi kembali hasil kunjungan untuk menghindari kesalahan informasi yang akan
disajikan/disampaikan.
5. Secara berkelompok, presentasikan hasil kunjungan ke kelompok lain di depan kelas
Judul materi :
Tujuan :
1. Cara untuk membersihkan atau mensucikan diri dari hadast dan najis dalam ilmu Fikih
disebut…..
a. Ibadah
b. Thaharah
c. Ibadah
d. Muamalah
2. Sesuatu yang dianggap kotor dan menghalangi sahnya seseorang dalam beribadah adalah…
a. Hadast
b. Najis
c. Thaharah
d. Mughaladah
3. Berikut yang tidak termasuk Hadas kecil adalah….
a. Kentut
b. Tidur
c. Haid
d. Menyentuh Qubul dan Dubur
4. Dalam ilmu Fikih Najis terbagi menjadi….
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
5. Cara mensucikan pakaian yang terkena air liur anjing adalah…
a. Cukup siram dengan air sampai bersih
b. Direndam beberapa menit dengan air sabun
c. Cukup dibersihkan dengan tisu basah yang harum
d. Disiram dengan air sampai tujuh kali dan salah satunya dicampur dengan tanah yang suci
Lengkapi tabel berikut dengan memberikan tanda cent
B. Leng
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Skala Penilaian:
• Sangat Baik 4
• Baik 3
• Cukup 2
• Butuh Bimbingan:1