Anda di halaman 1dari 2

Uji Obermeyer

Tujuan Praktikum:
Membuktikan adanya indikan dalam urin

Dasar Teori:
Indikan (indoksil sulfat) merupakan produk penguraian bakteri dari triptofan
pada usus dengan reaksi:
Triptofan -----> Indol dan Skatol (di usus)

(di hati)

Pada orang dengan konsumsi makanan normal, indikan yang dieksresikan dalam
urin sangat sedikit, yaitu rata-rata hanya sekitar 10-20 mg per hari.
Meningkatnya indikan dalam urin secara fisiologis disebabkan karena diet tinggi
protein, sehingga protein banyak yang tidak diserap dan diubah menjadi indikan.
Keadaan patologis tingginya indikan dalam urin mengindikasikan adanya
obstruksi intestinal, kanker lambung, hipoklorhidria, obstruksi bilier, gangren
dan sindrom malabsorpsi. Deteksi adanya indikan pada urin bergantung pada
dekomposisi dan oksidasi indoksil menjadi biru indigo oleh kloroform.
Interpretasi hasil tes dilakukan secara kualitatif yaitu dengan menilai perubahan
warna yang terjadi. Uji ini dinamakan uji Obermeyer.

Dasar dari uji Obermeyer ini adalah FeCl3 pada pereaksi Obermeyer dalam HCl
pekat akan mengoksidasi gugus indoksil, yang apabila bereaksi dengan
kloroform akan menghasilkan warna biru indigo yang larut dalam kloroform.

Perubahan warna yang terjadi secara kualitatif adalah sebagai berikut


Perubahan Warna Interpretasi
Bening atau kebiruan Negatif
Baby blue, hijau mint, kuning Positif 1 (+)
Biru laut, hijau rumput, kuning Positif 2 (++)
kecoklatan
Biru indigo, hijau tua, coklat tua Positif 3 (+++)
Hitam Positif 4 (++++)

Bahan dan Pereaksi:


1. Urin
2. Pereaksi obermeyer
3. Kloroform

Cara Kerja:
Memipetkan ke dalam tabung reaksi bahan-bahan berikut:
Larutan Tabung
Urin 4 mL
Pereaksi Obermeyer 4 mL
Didiamkan beberapa menit
Kloroform 1,5 mL
Membolak-balik tabung kira-kira 10 kali dengan tidak mengocok

Hasil:
Pada urin OP tidak terjadi perubahan warna (-). Hal ini mengindikasikan tidak
terdapat indikan pada urin OP.

Pembahasan:
Hasil negatif sampai positif satu digolongkan normal, artinya pencernaan OP
dalam keadaan baik dan protein diserap sempurna. OP juga tidak sedang
mengkonsumsi makanan yang tinggi protein.

Referensi:
BPP
Jackson JA, Riordan HD, Neathery SS. Urine indican as an indicator of disease. J.
Orthomol. Med. 2000;15(1):18-20.

Anda mungkin juga menyukai