Anda di halaman 1dari 12

ILMU RESEP

NAMA KELOMPOK :

• Rr. Dewi Fitri (34)


• Selly Indria Cahyani (37)
• Sevia Ovarisma Navinta (38)
• Silfia Fitriani (39)
• Tasya Artha M.A (40)
• Yayah Fitriyana (41)

SMK FARMASI SURABAYA


TAHUN 2016-2017
Urobilin dan urobilinogen
Urine adalah cairan sisa yang dieksresikan oleh
ginjal yang dikeluarkandari dalam tubuh melalui
proses urinasi.. Eksresi urine diperlukan untuk
membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang
disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis
cairan tubuh ine terdiri dari air dan bahan terlarut
berupa sisa metabolismeseperti urea, garam terlarut
dan materi organik. Cairan dan materi penyusun
urin berasal dari darah dan cairan intrastitiel.
Komposisi urineberubah selama proses reardsorbsi 
Urine terdiri dari air dan bahan terlarut berupa sisa
metabolismeseperti urea, garam terlarut dan materi
organik. Cairan dan materi penyusun urin berasal dari
darah dan cairan intrastitiel. Komposisi urineberubah
selama proses reardsorbsi (tekniklogika, 2012).

Urobilin adalah pigmen alami dalam urine yang


menghasilkan warna kuning. Ketika urine kental, urobilin
dapat membenuk warna orange kemerahan yang
intensitasnya bervariasi dengan drajat oksidasi (kamus
kesehatan).

Urobilinogen
Urine dengan penambahan pada reagen benedict akan
timbul warna merah
Bilirubin adalah produk perombakan hemoglobin
oleh  sel-sel retikuloendotel yang tersebar diseluruh
tubuh. Bilirubin bersifat tidak larut air,
kemudiandikonjugasi oleh hati sehingga dapat larut
air. Bilirubin akan dirubah oleh bakteri dalam usus
halus menjadi urobilinogen. Karena proses oksidasi
urobilinogen akan berubah menjadi urobilin, yaitu
zat yang memberi warna khas pada urine (kiana,
2013)
Prosedur
 Spesimen urin sewaktu
Urine harus dalam keadaan masih segar dan harus
segera diperiksa. Uji dapat dilakukan sebagai bagian
dari analisis urin rutin, menggunakan strip reagen
(dipstick) atau pereaksi Erlich. Celupkan strip reagen
ke dalam urin, tunggu 30 detik. Amati perubahan
warna dan bandingkan dengan bagan warna.
Pembacaan dipstick dengan instrument otomatis
lebih dianjurkan untuk memperkecil kesalahan
dalam pembacaan secara visual.
 Spesimen urin 2 jam
Kumpulkan specimenurin di antara jam 13.00 –
15.00, atau antara jam 14.00 – 16.00, karena
urobilinogen mencapai puncaknya di siang hari pada
jam-jam tersebut. Urin harus disimpan dalam lemari
pendingin dan tempat yang gelap; urin harus segera
diperiksa dalam 30 menit karena urobilinogen dapat
teroksidasi menjadi urobilin (zat oranye). Uji dapat
dilakukan dengan menggunakan strip reagen
(dipstick).
 Spesimen urin 24 jam
Kumpulkan urin 24 jam, masukkan dalam wadah besar dan
simpan dalam lemari pendingin. Jika perlu tambahkan bahan
pengawet. Jauhkan urin dari pajanan cahaya. Tunda pemberian
obat yang dapat mempengaruhi hasil uji selama 24 jam atau
sampai uji selesai dilakukan. Jika obat memang harus diberikan,
cantumkan nama obat tersebut pada formulir laboratorium. Uji
dilakukan dengan menggunakan strip reagen (dipstick).

Nilai Rujukan

Urin acak : negatif (kurang dari 2mg/dl>


Urin 2 jam : 0.3 – 1.0 unit Erlich
Urin 24 jam : 0.5 – 4.0 unit Erlich/24jam, atau 0,09 – 4,23
µmol/24 jam (satuan SI)

 
Dalam urine normal, tidak mengandung protein dan glukosa,
tetapi mengandung bahan-bahan seperti:
1.  Air, urea, dan amonia yang merupakan sisa pembakaran protein
2. Garam-garam mineral terutama NaCl
3.  Zat-zat berlebih dalam darah seperti vitamin B, vitamin

C, obat-obatan dan hormon (kirana, 2013).


ALAT DAN BAHAN
.  Alat
a. Urobilinogen
·  Gelas ukur 10ml
·  Pipet tetes
·  Tabung reaksi
·  Rak tabung
b. Bilirubin
·  Gelas ukur 10ml
·  Pipet tetes
·  Tabung reaksi
Faktor yang Dapat Mempengaruhi Temuan Laboratorium
Reaksi positif palsu
Pengaruh obat : fenazopiridin (Pyridium), sulfonamide, fenotiazin,
asetazolamid (Diamox), kaskara, metenamin mandelat
(Mandelamine), prokain, natrium bikarbonat, pemakaian pengawet
formaldehid.
Makanan kaya karbohidrat dapat meninggikan kadar urobilinogen,
oleh karena itu pemeriksaan urobilinogen dianjurkan dilakukan 4 jam
setelah makan.
Urine yang bersifat basa kuat dapat meningkatkan kadar urobilinogen;
urine yang dibiarkan setengah jam atau lebih lama akan menjadi basa.
Reaksi negatif palsu
Pemberian antibiotika oral atau obat lain (ammonium klorida, vitamin
C) yang mempengaruhi flora usus yang menyebabkan urobilinogen
tidak atau kurang terbentuk dalam usus, sehingga ekskresi dalam
urine juga berkurang.
Paparan sinar matahari langsung dapat mengoksidasi urobilinogen
menjadi urobilin.
Urine yang bersifat asam kuat.
 
2.  Bahan
a.       Urobilinogen
·      Urine 2,5ml
·      Reagen ehrlich 5tetes
b.      Bilirubin
·      Urine 5ml
 
G.    CARA KERJA
1.      Bilirubin
5ml urine dipipet dan dimasukkan dalam tabung reaksi
Urine dikocok kuat-kuat
Diperhatikan perubahan warna yang terjadi
Penilaian: negatif  (-) bila busa tidak berwarna
               Positif (+) bila busa berwarna kuning
2. Urobilinogen
2,5ml urine dipipet dan dimasukkan dalam tabung
reaksi
 
Ditetesi dengan 5 tetes reagen ehrlich sambil
dibolak-balik
Ditunggu 5 menit
 Diperhatikan perubahanwarna yang terjadi
Penilaian: negatif (-) bila tidak berubah warna
               Positif (+) bila timbul warna merah
Masalah Klinis
Peningkatan ekskresi urobilinogen dalam urine terjadi bila
fungsi sel hepar menurun atau terdapat kelebihan
urobilinogen dalam saluran gastrointestinal yang melebehi
batas kemampuan hepar untuk melakukan rekskresi.
Urobilinogen meninggi dijumpai pada : destruksi
hemoglobin berlebihan (ikterik hemolitika atau anemia
hemolitik oleh sebab apapun), kerusakan parenkim hepar
(toksik hepar, hepatitis infeksiosa, sirosis hepar, keganasan
hepar), penyakit jantung dengan bendungan kronik,
obstruksi usus, mononukleosis infeksiosa, anemia sel sabit.
Hasil positif juga dapat diperoleh setelah olahraga atau
minum atau dapat disebabkan oleh kelelahan atau sembelit.
Orang yang sehat dapat mengeluarkan sejumlah kecil
urobilinogen.
Urobilinogen urine menurun dijumpai pada ikterik
obstruktif, kanker pankreas, penyakit hati yang parah
(jumlah empedu yang dihasilkan hanya sedikit), penyakit
inflamasi yang parah, kolelitiasis, diare yang berat.

Anda mungkin juga menyukai