Anda di halaman 1dari 14

https://journal.unismuh.ac.id/index.

php/kimap/index

Strategi Pengawasan Pemerintah Dalam Pengelolaan Limbah Bahan


Berbahaya dan Beracun (B3) Hotel di Kota Makassar

Nursaid1 , Fatmawati2, Haerana3

1) Ilmu Administrasi Negara, Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia


2) Ilmu Administrasi Negara, Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia
3) Ilmu Administrasi Negara, Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia

Abstract

This study purposed to determine the Government's Supervision Strategy in the Management of
Hazardous and Toxic (B3) waste Hotel in Makassar City. This study used a qualitative
descriptive and phenomonological type. The results of this study showed that the Makassar City
Environment Department has the main task of formulating, fostering, coordinating and
controlling policies in the environmental field including environmental impact analysis,
environmental impact recovery and environmental law compliance. In addition, the
government's supervision strategy in managing hotel B3 waste in Makassar City, the Office of
the Environment had not been maximized in controlling B3 waste management by considering
determinant factors, including inadequate facilities and infrastructure and the lack of
understanding of B3 waste by the hotel.

Keywords: supervision strategy, government, hotel b3 waste management

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi Pengawasan Pemerintah Dalam Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Hotel di Kota Makassar. Jenis penelitian yang
digunakan adalah deskriptif kualitatif dan tipe yang digunakan fenomonologis. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar mempunyai tugas pokok yaitu
merumuskan, membina, mengkoordinasikan dan mengendalikan kebijakan di bidang
lingkungan hidup meliputi analisis dampak lingkungan, pemulihan dampak lingkungan serta
penaatan hukum lingkungan. Selain itu strategi pengawasan pemerintah dalam pengelolaan
limbah B3 hotel di Kota Makassar, Dinas Lingkungan Hidup belum maksimal dalam
pengawasan pengelolaan limbah B3 dengan pertimbangan faktor determinan, antara lain minim
degan sarana dan prasarana yang belum memadai serta kurangnya pemahaman mengenai
limbah B3 oleh pihak hotel.

Kata kunci: strategi pengawasan, pemerintah, pengelolaan limbah b3 hotel


nursaid@gmail.com

Volume 1, Nomor 3, Desember 2020


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

PENDAHULUAN lingkungan yang dihasilkan dari


aktivitas-aktivitas hotel itu sendiri.
Negara merupakan suatu kesatuan
Dengan itu pengawasan sangat
masyarakat ataupun lainya yang
diperlukan terkhusus dilingkungan
terdapat bagunan-bagunan yang harus
hidup serta harus memberikan
memiliki strategi pengawasan dari
keseriusan penuh dari pemerintah
pemimpin, karena pengawasan
sehingga dilahirkan, UU No. 32 tahun
merupakan suatu hal yang tidak dapat
2009 tentang perlindungan dan
dihilangkan dalam sebuah tatanan
pengelolaan lingkungan hidup, dan
kenegaraan untuk mengendalikan
didalam undang-undang tersebut
struktur negara. Supaya apa yang
menyebutkan bahwa pemerintah daerah
hendak untuk diselenggarakan dapat
bupati/walikota sesuai dengan
sejalan sesuai dengan rencana.
kewenangannya wajib melakukan
Dengan pengawasan sendiri bisa
pengawasan ketaatan penanggung
memberikan jaminan pada suatu
jawab usaha dan/atau kegiata terhadap
negara untuk hasil yang telah
izin lingkungan hidup, adapun
direncanakan, diimplementasikan agar
wewenang perlingdungan dan
bisa berjalan sesuai ekspektasi yang
pengelolaan lingkungan hidup
diharuskan memberikan beberapa
(PPLHD) menurut UU Nomor 32
perubahan yang terjadi dalam suatu
Tahun 2009 pasal 74, pejabat pengawas
negara yang hendak dihadapi.
lingkungan hidup sebagaimana
Indonesia merupakan negara
dimaksud dalam pasal 71 ayat (3)
berkembang yang memiliki wilayah
berwenang, melakukan pemantauan,
yang luas, serta pembangunan
meminta keterangan, membuat salinan
didalamnya begitu berkembang pesat
dari dokumen dan/atau membuat
tentunya membutuhkan perhatian
catatan yang diperlukan, memasuki
khusus untuk mengawasi aktivitas-
tempat tertentu, memotret, membuat
aktivitas yang terjadi disetiap daerah
rekaman audio visual, mengambil
terlebih lagi seperti tempat penginapan
sampel, memeriksa peralatan,
hotel. Maka pemerintah setempat
memeriksa instalasi atau alat
dituntuk untuk memiliki strategi
transportasi dan/atau menghentikan
pengawasan yang baik terhadap setiap
pelanggaran tertentu. Betapa besarnya
kegiata-kegiatan hotel yang terjadi,
pengaruh lingkungan hidup terhadap
demi mengurangi pencemaran
masyarakat sehingga sangat

Volume 1, Nomor 3, Desember 2020 791


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

membutuhkan keseriusan tinggi dalam pengawasan, dapat melakukan


menjaga, mengawasi serta memelihara koordinasi dengan pejabat penyidik
dari kegiatan pencemaran. pengawai negeri sipil.
Pengawasan pemerintah dalam Strategi pengawasan yang ideal
melakukan strategi perlunya mestinya wali kota/bupati wajib
menjalankan indikator-indikator melakukan pengawasan ketaatan
tersebut. Pertama, pemeriksaan penanggung jawab usaha dan/atau
terhadap dokumen lingkungan hidup kegiatan terhadap izin lingkunganya
dan perizinan yang terkait. Kedua, ditertibkan oleh pemerintah daerah jika
Pemeriksaan penaatan pelaksanaan pemerintah menganggap terjadi
pengendalian pencemaran air. Ketiga, pelanggaran yang serius maka
pemeriksaan penataan pelaksanaan hendaknya juga memberikan sanksi
pengendalian pencemaran udara. yang berat, demi tergapainya
Keempat, pemeriksaan penaatan pengawasan yang ideal. Pengawasan
pengelolaan bahan berbahaya dan ialah semua dari pada aktivitas yang
beracun (bahan kimia). Kelima, mempertimbangkan atau mengukur apa
pemeriksaan penaatan pengelolaan yang telah atau selesai dikerjakan
bahan berbahaya dan beracun dan dengan bentuk norma-norma, standar
beracun. keenam, pemeriksaan penaatan atau rencana-rencana yang telah
pengelolaan sampah domestik. Dalam disepakati jauh-jauh hari.
melaksanakan tugasnya. Makassar merupakan salah kota
Winardi (2000:224) bahwa metropolitan dan masuk kota besar
pengawasan tidak hanya melihat kelima, tentunya harus memiliki
sesuatu dengan seksama dan pengawasan yang lebih baik khususnya
melaporkan hasil kegiatan mengawasi, pengawasan dibidang lingkungan hidup
tetapi juga mengandung arti dimana kita ketahui bahwa lingkungan
memperbaiki dan meluruskannya adalah bagian dari masyarakat,
sehingga mencapai tujuan yang sesuai bagaimana suatu wilayah ingin
dengan apa yang direncanakan. Dari berkembang jika pengawasan yang
pendapat diatas dapat kita menganalisa dilakaukan pemerintah masih kurang
bahwa dalam hal pemerintah optimal, maka dari itu diperlukan
melakukan strategi pengawasan yang pengawasan yang lebih ketat dan lebih
baik ialah hendaknya ada tindakan baik dalam mengtasi limbah yang
serius dalam melaksanakan berbahaya dan beracun ini agar tidak

Volume 1, Nomor 3, Desember 2020 792


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

mencemari lingkungan hidup. Dengan menghasilkan limbah yang termasuk


bukti keseriusan dalam pengawasan ini kategori B3, yang tentunya memerlukan
wali kota makassar megeluarkan penanganan khusus. Jenis-jenis limbah
PERDA Kota Makassar nomor 04 tahun B3 di hasilkan oleh hotel yang harus di
2011 tentang pengelolaan sampah. Dari kelola yaitu 1). Elektronik bekas, 2).
itu diharapkan terlialisasi dengan baik. Batu baterai bekas, 3). Aki bekas, 4).
Tapi kenyataan dilapangan tidak Neon dan bohlam bekas, 5). Kemasan
sesuai dengan harapan, Dinas cat, 6). Oli bekas, 7). Kosmetik bekas
Limgkungan Hidup Kota Makassar atau kadaluarsa, 8). Botol atau kemasan
masih lemah dalam pengawasan. bekas mengandung B3 seperti botol
Berdasarkan hasil observasi awal yang obat anti serangga, botol sabun, botol
dilakukan/peneliti menemukan, bahwa shampo, dan lain-lain.
tempat pembuangan akhir (TPA) Ernie dan Kurniawan (2005:317)
sampah berlokasi di Antang masih merumuskan pengertian dan fungsi-
ditemukan permasalahan dimana fungsi manajemen, manajemen bisa
limbah B3 masih terlihat di tempat dimaksudkan sebagai seni. Manajemen
pembuangan akhir (TPA) tersebut, ialah seni dalam menyelesaikan
bayaknya ditemukan hotel tidak pekerjaan melalui kerja sama dengan
memiliki tempat pembuangan sampah orang lain. Seni manajemen terdiri dari
sementara khusus limbah B3, ampah kemampuan sebuah untuk melihat
organik, dan non organik serta sampah keseluruhan di bagian-bagian yang
bahan berbahaya dan beracun tidak terpisah dari suatu kesatuan konsep
ada pemilahan, dan juga kanal-kanal tentang visi. Seni manajemen meliputi
yang ada dalam kawasan Kota kemampuan komunikasi visi tersebut.
Makassar terlihat begitu berwarna Menurut Griffin (2004:167)
hitam pekat, hal ini menandakan bahwa Sistem pengawasan organisasi memiliki
pengawasan lingkungan hidup masih 4 (empat) langkah, menetapkan standar
lemah. adalah target yang menjadi acuan
Aktivitas sehari-hari yang di perbandingan untuk kinerja dikemudian
lakukan khususnya di lingkungan hari, mengukur kinerja adalah aktivitas
perhotelan menghasilkan buangan atau konstan dan kontinu bagi sebagian besar
biasa di sebut dengan limbah. Limbah organisasi agar pengawasan
hotel tidak hanya terbatas pada sampah berlangsung efektif, ukuran-ukuran
bekas makanan saja, tetapi juga kinerja harus valid, membandingkan

Volume 1, Nomor 3, Desember 2020 793


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

kinerja dengan standar tahap ini juga bisa diartikan sebagai suatu taktik
dimaksudkan dengan membandingkan untuk pembagian dan penggunaan
hasil pekerjaan karyawan (actual result) kekuatan militer pada daerah-daerah
dengan standar yang telah ditentukan, tertentu untuk menggapai tujuan
menentukan kebutuhan tindakan tertentu.
korektif berbagai keputusan Penjelasan Effendy (2007:32)
menyangkut tindakan korektif sangat istilah strategi sudah menjadi istilah
bergantung pada keahlian-keahlian yang sering digunakan oleh masyarakat
analitis dan diagnotis manajer. untuk menggambarkan berbagai makna
Pendapat Schermerhorn (2002:12) seperti suatu rencana, taktik atau cara
pengawasan sebuah proses atau untuk mencapai apa yang diinginkan.
aktivitas dalam menentukan standar Perumusan UU No. 32 Tahun
kinerja dan pengambilan langkah tegas 2009, pasal 1, Limbah adalah sisa suatu
yang dapat mendukung pencapaian usaha dan/atau kegiatan. Bahan
hasil yang di harapkan sejalan dengan berbahaya dan beracun yang selanjutnya
kinerja yang sudah ditentukan tersebut. disingkat B3 adalah zat, energy, dan
Controlling is the process of measuring komponen lain yang karena sifat,
performance and taking action to konsentrasi, dan jumlahnya, baik secara
ensure desired result. lngsung maupun tidak langsung, dapat
Pandangan pengawasan yang mencemarkan dan merusak lingkungan
berbeda dari S.P Siagian (2004:126) hidup dn membahayakan lingkungan
pengawasan sebuah langkah untuk hidup, kesehatan, serta kelangsungan
memastikan apa yang telah hidup manusia dan makhluk hidup lain.
dilaksanakan, sesuai yang telah Hotel adalah suatu jenis
ditetapakan sebelumnya, artinya akomodasi yang mempergunakan
mengevaluasi prestasi kerja dan apabila sebagian/seluruh bangunan untuk
perlu, dengan menerapkan tindakan- menyediakan jasa pelayanan
tindakan korektif sehingga hasil penginapan, makan dan minum yang
pekerjaan sesuai dengan rencana yang dikelolah secara komersial serta
telah ditetapkan. memenuhi ketentuan persyaratan yang
Menurut Tjiptono (2006:3) istilah ditetapkan pemerintah. (Bataafi,
strategi berasal dari bahasa yunani ialah 2005:4).
strategia yang artinya seni atau ilmu
untuk menjadi seorang jendral. Strategi

Volume 1, Nomor 3, Desember 2020 794


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

Berbeda halnya David (2009:37) wawancara dan dari objek penelitian,


yang berkata lain bahwa, strategi data sekunder yaitu diperoleh dari pihak
adalah tindakan potensial yang kedua, laporan, dan informasi tertulis
memerlukan keputusan manajemen lainnya. Adapun yang menjadi informan
puncak dan sumber daya perusahaan ialah kepala Dinas Lingkungan Hidup
dalam nominal yang besar. Selain itu, Kota Makassar, kepala bidang dan
strategi memengaruhi perkembangan penyuluhan limbah B3 Kota Makassar,
jangka panjang perusahaan, bisanya karyawan Hotel yang ada di Kota
untuk lima tahun ke depan, dan Makassar. Dalam pengumpulan data
karenanya berorientasi kemasa yang digunakan teknik observasi, wawancara,
akan datang. Strategi mempunyai dan dokumentasi. Dalam menganalisis
kunsekuensi multifungsional atau data yang digunakan reduksi data,
multidivional serta perlu penyajian data penarikan kesimpulan.
mempertimbangkan, baik faktor Sedangkan data yang digunakan tiga
eksternal maupun internal yang trigulasi yaitu, trigulasi sumber,
dihadapi perusahaan. trigulasi teknik, triangulasi waktu.

METODE PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN

Waktu dan Lokasi Penelitian Kota Makassar adalah kota yang


direncanakan akan berlangsung selama terletak dekat dengan pantai yang
kurang lebih 2 (dua) bulan setelah membentang sepanjang koridor barat
seminar proposal, lokasi penelitian akan dan utara. Makassar adalah Ibu Kota
dilaksanakan di Kota Makassar Jenis Provinsi Sulawesi Selatan, yang terletak
Penelitian ini menggunakan di bagian Selatan Pulau Sulawesi yang
metode/bentuk penelitian kualitatif yang dahulu disebut Ujung Pandang, terletak
berupaya bisa menjelaskan sedetail antara 119º24’17’38” Bujur Timur dan
mungkin objek atau keadaan lapangan 5º8’6’19” Lintang Selatan yang
dan masalah penelitian berdasarkan berbatasan sebelah Utara dengan
fakta yang diperoleh di lapangan Tipe Kabupaten Maros, sebelah Timur
penelitian ini adalah fenomenologi yaitu Kabupaten Maros, sebelah selatan
peneliti akan mendeskripsikan Kabupaten Gowa dan sebelah Barat
pengalaman yang dilakukan dan dialami adalah Selat Makassar.
oleh informan. Untuk mendapatkan data
melalui data primer yaitu melalui

Volume 1, Nomor 3, Desember 2020 795


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

Strategi Pengawasan strategi pengawasan pemerintah (Dinas


Pemerintah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup) dalam pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya Dan limbah bahan berbahaya dan beracun
Beracun (B3) Hotel Di Kota (B3) hotel di kota Makassar dalam
Makassar pengelolaan limbah B3 Hotel masih
belum maksimal karena dalam proses
Perkembangan pembangunan
pelaksanannya masih mendapatkan
gedung-gedung dan hotel-hotel tinggi
hambatan dan kendala. Berikut hasil
di kota setiap tahunnya mengalami
kutipan wawancara terhadap informan
peningkatan. Pembangunan ini ditandai
pegawai Dinas Lingkungan Hidup
dengan tempat penginapan, adanya
sebagai ketua bidang persampahan,
pusat pembelanjaan, perumahan dan
limbah B3 dan peningkatan kapsitas
perkantoran serta apartemen. Tujuan
mengenai faktor penghambat dan
lain pembangunan tidak lain adalah
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pendukung dalam pelaksanaan
pengawasan pengelolaan limbah
perkotaan. Namum sayangnya,
berbahaya dan beracun di hotel dengan
pemenuhan kebutuhan masyarakat
ungkapan bahwa:
perkotaan, tidak dibarengi dengan
pertimbangan masyarakat yang sehat Yang menjadi hambatan dalam
pengelolaan limbah B3 tersebut
serta generasi kedepan tumbuh dengan
diantaranya masih kurangnya
baik. Hal ini terlihat dari terus sumber daya manusia yang
disiplin ilmunya mengetahui betul
meningkatnya jumlah populasi
tentang limbah B3 serta kendala
penduduk perkotaan tidak diimbangi itu sarana transportasi (kendaraan
operasional). (Wawancara, AT,
dengan lingkungan yang sehat
Selasa, 02 Juli 2019).
karenakan tercemari oleh limbah
Dari hasil wawancara diatas
berbahaya dan beracun, sebenarnya ini
menunjukan bahwa terdapat hambatan
masalah yang komleks karna berkaitan
diantaranya masih kurangnya sumber
dengan generasi masa depan anak
daya manusia yang disiplin ilmunya
bangsa yang sehat serta makhluk hidup
mengetahui betul limbah B3,
lainnya.
diakibatkan terdapatnya limbah B3
Menetapkan Standar yang tidak terkelolah dengan baik

Berdasarkan hasil penelitian yang limbah B3 hotel kota Makassar hal ini

telah dilakukan oleh peneliti bahwa pemerintah kota makassar harus bekerja
keras dan harus giat melakukan

Volume 1, Nomor 3, Desember 2020 796


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

sosialisasi terhadap masyarakat kota kelengkapan berkas seperti, identifikasi


makassar khususnya kepada pihak pencatatan dan pendataan tempat lokasi,
perhotelan yang ada di kota makassar, pelaporan, status perizinan, pemenuhan
dengan adanya sosialisasi tersebu akan ketentuan izin, struktur dan tanggung
menciptakan sumber daya manusia jawab, open dumping open burning
yang mengerti betapa bahayanya limbah (pemulihan lahan terkontaminasi),
B3 tersebut. jumlah limbah yang dikelola,
Diantara hasil dari kutipan pengelolaan limbah B3 oleh pihak ke-3,
wawancara dari seperti yang disebutkan dumping dan pengelolaan limbah B3
kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota cara tertentu.
Makassar mengenai perihal yang harus Layak dalam hal melakukan
dimiliki oleh pihak hotel dalam pengelolaan Limbah B3 dalam hal
penyimpanan ketika telah
persyaratan untuk bisa melakukan memilikin TPS LB3 yang
pengelolaan limbah B3 hotel di Kota dilengkapi dengan izin TPS LB3
serta melakukan kerja sama
Makassar seperti halnya: dengan pihak transporter
Harus memiliki dokumen (pengangkut Limbah B3) atau
lingkungan, kelengkapan izin sudah melakukan kesepakatan
yang telah dimiliki baru bisa terhadap pihak swasta/pihak
bersyarat dalam artian baru bisa ketiga sebagai pengangkut limbah
melakukan pengelolaan limbah itu tadi. (Wawancara, KA, Selasa,
bahan berbahya dan beracun 02 Juli 2019)
tersebut agar terkelolah dengan
benar dan bekerja sama dengan Berdasarkan hasil wawancara
pihak swasta untuk pengangkutan diatas yang menyatakan bahwa
selanjutnya. (Wawancara, RM,
Selasa, 02 Juli 2019). melakukan pengelolaan limbah b3 harus
sudah memiliki TPS LB3 yang
Dari hasil wawancara diatas
memenuhi standar yang ditetapkan
menyatakan bahwa ada beberapa yang
pemerintah (Dinas Lingkungan Hidup)
hendaknya terpenuhi baru bisa dan
disertai dengan kelengkapan izin TPS
dianngap bersyarat dalam melakukan
LB3, dan melakukan MOU dengan
pengelolaan limbah B3 hotel seperti
pihak swasta dalam hal pengelolaan
mengantongi dokumen lingkungan serta
limbah selanjutnya untuk melakukan
kelengkapan izin pengelolaan limbah
pengankutan limbah B3 untuk
sehingga dengan baik dan sesuai
dilakukan pengelolaan dengan adaya
prosedur yang telah ditetapkan
pihak ketiga untuk proses penghancuran
sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup
karna harus dikirim keluar daerah karna
diharapkan untuk melakukan cek

Volume 1, Nomor 3, Desember 2020 797


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

disulawesi khususnya makassar belum Hasil wawancara dari ketua seksi,


ada pabrik penghancur (pabrik promosi, monitoring dan evaluasi
pengelolaan limbah B3), belum ada persampahan sudah melakukan
pabrik pengelolaan limbah bahan pengawasan sesuai denga apa yang
berbahaya dan beracun sehingga tercantum dalam wewenang PPLH-
diperlukan tranporter yang melakukan PPLHD menurut UU Nomor 32 tahun
pengangkutan untuk proeses selanjutnya 2009 pasal 74 berbunyi; pejabat
(penghacuran). pengawas lingkungan hidup
sebagaimana dimaksud dalam pasal 71
Mengukur Kinerja
ayat (3) berwenang: melakukan
Pengukuran kinerja adalah
pemantauan, meminta keterangan,
penentuan secara periodik efektifitas
membuat salinan dari dokumen
operasional suatu organisasi dan
dan/atau membuat catatan yang
pengaruhnya berdasarkan sasaran
diperlukan, memasuki tempat tertentu,
standar dan kinerja (Mulyadi, 2005).
memotret, membuat rekaman audio
Dari apa yang katakan Mulyadi diatas
visual, mengambil sampel, memeriksa
tentang defenisi pengukuran kinerja
peralatan, memeriksa instalasi dan/atau
dapat kita pertimbangkan dengan apa
alat transportasi, dan menghentikan
yang dilakukan oleh pihak Lingkungan
pelanngaran tertentu.
Dinas Hidup dalam melaksanakan
Disamping dilakukan penilaian
pengawasan terhadap hotel yang
dan evaluasi jika kita lihat pernyataan
melakukan pengelolaan limbah B3,
para ahli yang mendefenisikan tentang
serta apa yang dikatakan pengawai
penilaian kinerja adalah perusahaan atau
DLHD dan juga sebagai ketua seksi
(Companies performance assessment)
pengembangan dan pengendalian sistem
mengandungmakna suatu proses atau
persampahan dan limbah B3 bahwa:
sistem penilaian mengenai pelaksanaan
Disini kami selaku pihak yang
melakukan pengawasan hendak kemampuankerja suatu perusahaan
melakukan observasi langsung (organisasi) berdasarkan standar
dilapangan untuk memberikan
penilaian apakah sudah sejalan tertentu (Kaplan dan Norton, 2000).
sesuaia dengan prosedur-prosedur Apa yang dikatakan salah satu kepala
yang telah ditetapkan sebelumny
sudah bersyarat atau belum. seksi Dinas Lingkungan Hidup bahwa:
(Wanwacara, KA, Jum’at 05 Juli Apakah disana itu misalnya TPS
2019) limbah B3nya memasukkan
sampah organik tidak boleh dan
itu kami berikan penjelasan-

Volume 1, Nomor 3, Desember 2020 798


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

penjelasan terkait dengan semua informasi, untuk membandingkan


sampai cara-cara penyusunan,
kinerja aktual dengan standar yang telah
penyimpangan selalu kami
melakukan pengontrolan terhadap ditentukan, Pengukuran kinerja aktual
itu semua untuk melihat kepastian
adalah untuk mengetahui dimensi dari
yang terjadi sebenarnaya.
(Wawancara, SI, Jum’at 05 Juli hasil yang sejalan dengan tujuan. Hasil
2019)
yang diinginkan harus secara efektif
Hasil wawancara dari karyawan
dikomunikasikan dan disosialisasikan
pegawai DLHD yang memaparkan
dan jika hasil pengendalian digunakan
bahwa daris segi pelaksana teknis
hanya semata-mata dalam daerah
mengenai lapangan bahwa selalu
kinerja yang diberikan, pengukurannya
mendapat berupa pengawasan langsung
haruslah lengkap, hasil wawancara dari
dari pengawai pemerintah DLHD
ketua seksi kepal seksi pengembangan
apakah misalnya lapangan itu di TPS
dan pengendalian sistem persampahan
limbah B3 yang sudah ada apakah
dan limbah B3 bahwa:
mencampur baurkan antara dengan
Kita evaluasi dilokasi melihat
sampah organik, kalau memang terdapat secara seksama bahwa tersebut
sudah tergolong sudah bersyarat
dilapangan misal itu hanya diberikan
atau belum mulai luas TPSnya
berupa penyampaian secara lisan begitu apakah sudah sesuai dengan
standar tata cara penyimpanannya
pula dengan tata cara penyusuna sampai
dalam penyusunannya bukan
kimia hendak disimpan di TPS itu sekedar ditumpuk saja,
Alhamdullah sampai saat
diberikan arahan mulai dari tata cara
semuanya sudah terggolong baik
penyusunannya, selalu ada pengawasa mereka mengikuti apa telah
disyaratkan. (Wawancara, KA,
dibagian penyimpangn dalam
Jum’at 05 Juli 2019).
pengelolaan limbah bahan berhaya dan
Dari hasil wawancara diatas oleh
beracun dengan untuk memberikan
pengawai Dinas lingkungan hidup
kepastian yang fakta dilapangan.
bahwa adanya berupa tinjauan langsung
Menbandingkan Kinerja Dengan untuk melakukan evaluasi mengenai
Standar bagaimana fakta yang yang sebenarnya

Proses pengendalian dan dilapangan apakah mengikuti apa yang

pengawasan adalah suatu upaya yang sudah distandarkan dan sudah

sistematik untuk menetapkan kinerja memenuhi prosedur-prosedur lainnya,

standar pada perencanaan untuk posisi jarak antara perusahaan dan TPS

merancang sistem umpan balik apakah sudah jauh dari keramaian orang
juga dari tata cara penyimpangan dalam

Volume 1, Nomor 3, Desember 2020 799


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

ruangan tempat penyimpangan immobalisasi limbah B3 karena sifat


sementara jangan ada penumpukan bahayanya yang dapat di timbulkan
disana maka harus ada pengontrolang limbah B3 sangat tinggi. Dari pihak
secara ruting untuk tidak adanya penghasil limbah atau yang disini di
penyimpanan, namun sampai pada saat sebut pihak hotel memberikan
ini dari pihak perusahaan semua sudah ketegasan terhadap karyawan-karyawan
melaksanakan apa-apa yang yang sebelumnya tidak peduli dengan
disyaratkan, hasil wawancara karyawan limbah B3 yang selalu di campur
hotel bahwa: dengan limbah lain agar memisahkan
yang mana limbah berbahaya dengan
kami selalu mengikuti dari apa
yang distandarkan pemerintah dan limbah biasa supaya limbah-limbah
itu ada pengecekan-pengecekan
tersebut bisa terkelolah dengan baik
selanjutnya dari DLH atau
mengevaluasi, dan jangan sampai sesuai standar nasional dan
limbah hotel organik dan limbah
B3 tercampur, kalau misalnya ada internasional dalam pengelolaan.
istilahnya karyawan sedikit nakal
Menentukan Kebutuhan Tindakan
dia biasanya gabung biasanya
sampah operasional dengan Korektif
sampah B3 ya kita berikan
perinngatan ini tidak bisa Berbagai bentuk keputusan
dicampur limbah biasa dengan menyangkut tindakan korektif sangat
limbah B3. (Wawancara, GI,
Jum’at 05 Juli 2019). bergantung pada keahlian-keahlian
Dari hasil wawancara di atas analitis dan diagnotis manajer. Setelah
pihak hotel mengatakan bahwa perlunya membandingkan kinerja dengan
sistem standar pengelolaan limbah yang standar, manajer dapat memilih salah
di hasilkan harus dikelolah secara satu tindakan : mempertahankan status
khusus atau kemungkinan untuk di quo (tidak melakukan apa-apa),
manfaatkan kembali. Pihak pemerintah mengoreksi penyimpangan, atau
pun mengadakan evaluasi terhadap mengubah standar. Tindakan perbaikan
pihak perhotelan agar pengelolaan diartikan sebagai tindakan yang diambil
limbah sesuai prosedur yang telah di untuk menyesuaikan hasil pekerjaan
terapkan. Pengelolaan limbah bahan nyata yang menyimpang agar sesuai
berbahaya dan beracun ini adalah dengan standar atau rencana yang telah
sebuah proses untuk mengubah jenis, ditetapkan sebelumnya. Hasil
jumlah karakteristik limbah B3 menjadi wawancara ketua bidang persampahan,
tidak berbahaya dan atau tidak

Volume 1, Nomor 3, Desember 2020 800


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

Limbah B3 dan peningkatan kapasitas oleh pemerintah (Dinas Lingkungan


menyatakan bahwa: Hidup).
Hanya diberikan berupa arahan- Setelah melakukan investegasi
arahan jika memang ada pihak DLH baru memutuskan
kesalahan dari prosedurnya dan TPS tersebut layak dalam hal
salah teknis lainnya hanya berupa standar maka baru kami diberikan
saran-saran jika ada penyimpanan surat izin pengelolaan limbah B3
lainnya hanya kami berikan kalau memang itu ada misal
koreksi ataupun teguran. menyalahi dari prosedur kita
(Wawancara, AT, Jum’at 05 Juli hanya diperintahkan untuk
2019). melakukan perbaikan.
(Wawancara, KA, Jum’at 05 Juli
Dengan pernyataan diatas bahwa
2019).
tempat penyimpanan sementara limbah
Dengan pernyataan dari pihak
B3 harus sesuai standar yg telah di
hotel mengatakan bahwa setelah
tentukan, lokasi harus sesuaui dengan
pengawai dari Dinas Lingkungan Hidup
rencana tata ruang wilaya dengan
melaksanakan investigasi lalu
daerah bebas banjir 100 tahun, atau
memberikan penilaian terhadap
daerah yang di upayakan melalui
kelayakan dalam hal pengelolaan
rekayasa teknologi sehingga aman dari
limbah b3 seperti standarrisasi tempat
kemungkinan terkena banjir dan longsor
penyimpanan sementara limbah bahan
serta mempunyai sistem drainase yang
berbahaya dan beraracun tersebut harus
cukup baik, mempertimbangkan faktor
sesuai penempatan dengan jenis dan
geologi dan karakteristik tanah untuk
karakteristik LB3, untuk memastikan
mencegah sedini mungkin kerusakan
bahwa pengelolaan limbah B3
terhadap fasilitas tempat penyimpanan
sebagaimana tersebut di atas di lakukan
limbah B3. Semua hal tersebut adalah
secara benar, tepat, dan sesuai dengan
contoh persyaratan standar lokasi
tujuan dan persyaratan pengelolaan
pengumpulan limbah B3 jika
limbah B3 maka pengelolaan limbah B3
ditemukan pengelolaan ataupun TPS
wajib di lengkapi dengan izin yang
(tempat pembuangan sementara) tidak
terkait di atas. Pengelolaan limbah B3
memenuhi standar yang telah
merupakan suatu rangkaian kegiatan
dikeluarkan maka pihak pemerintah
yang mencakup penyimpanan limbah
akan berikan berupa arahan ataupun
B3, pengumpulan limbah B3,
solusi yang telah ditetapkan sesuai
pemanfaatan, pengangkutan, dan
dengan standar yang telah ditetapkan
pengelolaan termasuk penimbunan
limbah B3 hasil pengelolaan tersebut,

Volume 1, Nomor 3, Desember 2020 801


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

setelah melakukan investegasi pihak limbah B3 adalah penentuan secara


DLH baru memutuskan TPS tersebut periodik efektivitas operasional
layak dalam hal standar baru berdasarkan sasaran standar dan kinerja.
menentukan layak atau tidaknya Dalam hal ini pemerintah dalam
diberikan surat izin pengelolaan limbah melakukan pengukur kinerja sekaligus
b3 walaupun dalam hal ini masih ada melaksanakan pengawasan, pemerintah
yang perlu di benahi hanya diberikan belum maksimal saat ini melakukan
berupa pengarahan atau berupa solusi. pengawasan karena terbatasnya sarana
dan prasarana, dalam pengelolaan
KESIMPULAN
limbah B3, dan juga diharapkan ada
Berdasarkan hasil penelitian yang peningkatan kedepannya untuk lebih
dibahas pada bab sebelumnya, maka baik lagi dalam melakukan pengelolaan
dapat ditarik kesimpulan bahwa: (1) limbah B3 hotel di Kota Makassar, (c)
Strategi pengawasan pemerintah dalam Membandingkan kinerja dengan sdantar
pengelolaan limbah bahan berbahaya pekerjaan pengelolaan yang telah
dan beracun hotel di Kota Makassar ditentukan dapat di ketahui melalui
yaitu: (a) Menentukan standar laporan tertulis yang di susun pengelola,
menetapkan standar pengeloaan yaitu baik laporan rutin maupun laporan
harus memiliki dokumen lingkungan khusus agar dapat sejalan dengan apa
hidup, kelengkapan izin yang ditetapkan yang dicanakan sebelumnya maka
untuk tujuan pengawasan dalam acuan diperlukan kinerja sumber daya
yang dapat diukur agar terkelola dengan manusia yang baik.
benar dan efektif dapat dilaksanakan Pemerintah sudah melakukan
dan tepat sasaran yang sebagai dasar penilain sekaligus controlling dilokasi
dari kegiatan pengelolalaan dalam langsung, terkait dengan proses
meningkatkan atau mengotimalkan pengelolaan limbah bahan berbahaya
pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun dengan sistem tempat
dan beracun namun masih ada hotel yag penyimpangan sementara (TPS).
belum memiliki izin secara lengkap, (a) Namun tidak sistematis dan terjadwal
Mengukur kinerja Pengukuran kinerja serta pihak hotel jarang memberikan
dapat dipertimbangkan dengan apa yang pelaporan maka maka hal ini dalam
dilakukan oleh pihak lingkungan hidup pengawasan pengelolaan limbah bahan
dalam melakukan pengawasan terhadap berbahya dan beracun kurang maksimal,
hotel yang melakukan pengelolaan (a) Menentukan kebutuhan tindakan

Volume 1, Nomor 3, Desember 2020 802


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

korektif sangat tergantung pada Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.
keahlian-keahlian analitis agar dapat
Ernie, Tisnawati dan Kurniawan
membandingkan kinerja dengan standar Saefullah. 2005.
dapat memilih salah satu tindakan Pengantar Mananjemen,
Jakarta: Murai Kencana.
seperti mempertahankan status quo,
Tjiptono, Fandy. 2006. Manajemen
mengoreksi penyimpanan, atau Jasa. Edisi Pertama.
mengubah standar. Hal ini diharapkan Yogyakarta: Andi
pemerintah melakukan sebuah tindakan Griffin, Ricky W. 2004. Manajemen.
Edisi Kesepuluh. Jakarta:
jika dilapangan ketidak sesuai dengan Erlangga.
apa sudah prosedurkan sebelumnya Kaplan, Robert S. dan David P. Norton.
tetapi nampaknya pemerintah tidak 2000. Balanced Scorecard,
Menerapkan strategi
melakukan berupa tindah denda atau menjadi aksi, Jakarta:
lainnya namun hanya memberikan saran Erlangga.
Mulyadi. 2005. Sistem Perencanaan
jika terdapat kesalahan dilapangan. (2) dan Pengendalian Manajemen.
Faktor determinan pengawasan Jakarta: Salemba Empat.
Schermerhorn, john R, 2002,
pemerintah dalam pengelolaan limbah Manajemen Buku 1 Edisi
B3 Hotel di Kota Makassar. Bahasa Indonesia Management
5e, Yogyakarta : Penerbit
Faktor penghambat Dinas Andi.
Lingkungan Hidup untuk melakukan Winardi, Hardjono. 2000. Manajemen
pengawasan kurangnya sarana dan Pemasaran Modern dan
Perilaku Konsumen. Bandung:
prasana, dimana lokasi juga lokasi yang Penerbit Sinar Baru.
hendak dijangkau agak jauh serta Siagian P. Sondang. 2004. Manajemen
kurangnya pemahaman mengenai Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Bumi Aksara.
limbah B3 terhadap pihak hotel.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2009, pasal 1 tentang limbah
DAFTAR PUSTAKA bahan berbahaya dan beracun
(B3).
Al Bataafi, Wisnu. 2005. Hous Keeping
PERDA Kota Makassar nomor 04 tahun
Departement, Floer and
2011, tentang pengelolaan
Publick Area, Bandung:
sampah.
Alfabeta.
David, Fred R, 2009. Manajemen
Strategis Konsep, Edisi 12,
Salemba Empat, Jakarta.
Effendy, Onong Uchjana. 2007. Ilmu
Komunikasi Teori dan Praktek,

Volume 1, Nomor 3, Desember 2020 803

Anda mungkin juga menyukai