Disusun Oleh:
Kelompok 2 / Praktikum B1
Annisa Indah Berliani J0302211016
Fadliqal Arsya Rizqi Sugiawan J0302211027
Hafsah Jaharah J0302211065
Muhammad Rohids Fahreza J0302211036
Sastidhiya Farah Lesmana J1302211036
Zoya Dinanty Adil J0302211096
Dosen:
Dr. Occy Bonanza S.P., M.T.
Asisten Dosen:
Aidil Khibar Syifa
Putu Amalia Putri
C. Tahapan Kerja
Tahapan kerja merupakan langkah-langkah kerja yang harus dilakukan untuk
mencapai sebuah tujuan kerja. Tahapan kerja yang dilakukan pada kegiatan
praktikum identifikasi konsep desain tapak ekowisata pada kawasan Kampung
Wisata Cinangneng adalah sebagai berikut.
1. Menentukan studi kasus sesuai dengan instruksi yang sudah ditentukan.
2. Mengunjungi lokasi untuk mengidentifikasi konsep-konsep desain tapak.
3. Membagi tugas setiap anggota kelompok untuk menganalisis konsep-konsep
desain tapak berdasarkan peraturan dan undang-undang terkait. Beberapa
konsep yang dibahas meliputi objek, view, pencapaian tapak, sirkulasi, parkir,
vegetasi, pencahayaan, dan fasilitas pelengkap.
4. Menyusun hasil identifikasi konsep desain tapak ekowisata pada kawasan
Kampung Wisata Cinangneng dalam bentuk paper.
II. HASIL DAN PEMBAHASAN
b. Sungai
Kampung Wisata Cinangneng dilewati oleh sebuah aliran sungai. Sungai
tersebut dapat menjadi objek di kampung wisata ini. Sungai yang melewati
kampung wisata ini biasanya digunakan untuk pengaliran di sawah serta sering
dimanfaatkan sebagai lokasi untuk program memandikan kerbau. Objek sungai ini
selaras dengan Peraturan Bupati Lombok Utara Nomor 28 Tahun 2021 Tentang
Pengelolaan Daya Tarik Wisata dan Peraturan Undang-Undang No. 9 Tahun 1990
Tentang Kepariwisataan, karena objek tersebut termasuk objek ciptaan Tuhan dan
memanfaatkan sumber daya alam. Keberadaan sungai ini juga memerhatikan
kelestarian budaya dan mutu lingkungan hidup dan meningkatkan kelangsungan
usaha wisata di Kampung Wisata Cinangneng.
Gambar 3 Sungai
Sumber: Dokumentasi Kelompok
c. Sawah
Sawah merupakan objek yang ada di Kampung Wisata Cinangneng.
Meskipun sawah yang ada di kampung wisata ini dikhususkan untuk program
kegiatan yang ada di kampung wisata, sawah tersebut tetaplah sesuatu yang dapat
dijadikan objek. Objek sawah ini selaras dengan Peraturan Bupati Lombok Utara
Nomor 28 Tahun 2021 Tentang Pengelolaan Daya Tarik Wisata dan Peraturan
Undang-Undang No. 9 Tahun 1990 Tentang Kepariwisataan, karena objek tersebut
termasuk objek ciptaan Tuhan dan memanfaatkan sumber daya alam. Keberadaan
sawah ini juga memerhatikan kelestarian budaya dan mutu lingkungan hidup serta
meningkatkan kelangsungan usaha wisata di Kampung Wisata Cinangneng.
Adanya objek tersebut juga memberikan ruang bagi masyarakat untuk turut terlibat
dalam bentuk partisipasi masyarakat dalam pengelolaan objek sawah demi
keberlangsungannya untuk program wisata yang diadakan Kampung Wisata
Cinangneng.
Gambar 4 Sawah
Sumber: Dokumentasi Pribadi
d. Kerbau
Kampung Wisata Cinangneng ini memiliki sebuah objek berupa makhluk
hidup, yaitu kerbau. Kerbau di kampung wisata ini ada yang dibiarkan hidup bebas
di area hijau. Kerbau di kampung wisata ini sering digunakan untuk program wisata
memandikan kerbau. Objek kerbau ini selaras dengan Peraturan Bupati Lombok
Utara Nomor 28 Tahun 2021 Tentang Pengelolaan Daya Tarik Wisata dan
Peraturan Undang-Undang No. 9 Tahun 1990 Tentang Kepariwisataan, karena
objek tersebut termasuk objek ciptaan Tuhan dan memanfaatkan sumber daya alam.
Keberadaan kerbau ini juga memerhatikan kelestarian budaya dan mutu lingkungan
hidup serta meningkatkan kelangsungan usaha wisata di Kampung Wisata
Cinangneng. Adanya objek tersebut juga memberikan ruang bagi masyarakat untuk
turut terlibat dalam bentuk partisipasi masyarakat dalam pengelolaan objek kerbau.
Gambar 5 Kerbau
Sumber: Dokumentasi Kelompok
e. Ayam dan Burung
Kampung Wisata Cinangneng ini memiliki sebuah objek berupa ayam dan
burung yang dikurung di dalam sangkar atau kandang. Keberadaan hewan tersebut
tidak digunakan sebagai program dari kampung wisata, namun hanya sebagai
penghias lokasi wisata. Peletakan ayam dan burung yang telah berada di dalam
kandang tersebut diletakkan di lokasi yang berbeda. Objek tersebut termasuk objek
ciptaan Tuhan dan memanfaatkan sumber daya alam, dan hal tersebut memerlukan
keterlibatan masyarakat untuk merawat dan memelihara objek tersebut. Hal
tersebut sama dengan Peraturan Bupati Lombok Utara Nomor 28 Tahun 2021
Tentang Pengelolaan Daya Tarik Wisata dan Peraturan Undang-Undang No. 9
Tahun 1990 Tentang Kepariwisataan.
f. Daun Singkong
Daun singkong merupakan sumber daya alam yang ada di Kampung Wisata
Cinangneng yang dapat dijadikan sebuah objek wisata. Untuk memaksimalkan
fungsi daun singkong sebagai objek wisata, pengelola Kampung Wisata
Cinangneng membuat sebuah program berupa pembuatan wayang dari batang daun
singkong. Pemanfaatan daun singkong tersebut sebagai objek selaras dengan
Peraturan Bupati Lombok Utara Nomor 28 Tahun 2021 Tentang Pengelolaan Daya
Tarik Wisata dan Peraturan Undang-Undang No. 9 Tahun 1990 Tentang
Kepariwisataan, karena objek tersebut termasuk objek ciptaan Tuhan dan
memanfaatkan sumber daya alam. Penggunaan objek tersebut juga melihat nilai
adat masyarakat dan memberikan dampak terhadap kelangsungan usaha wisata di
Kampung Wisata Cinangneng.
Gambar 7 Wayang Daun Singkong
Sumber: Dokumentasi Kelompok
g. Produk UMKM
Kampung Wisata Cinangneng ini memiliki sebuah objek yang menampilkan
produk-produk UMKM masyarakat sekitar. Terdapat banyak produk yang tersedia
di lokasi pusat produk UMKM Kampung Wisata Cinangneng ini. Objek ini
merupakan suatu buatan manusia yang di dalamnya terdapat hasil atau produk
buatan manusia juga. Adanya objek ini juga dapat memberikan dampak terhadap
kelangsungan usaha wisata di Kampung Wisata Cinangneng. Hal tersebut sama
dengan Peraturan Undang-Undang No. 9 Tahun 1990 Tentang Kepariwisataan.
Peraturan Bupati Lombok Utara Nomor 28 Tahun 2021 Tentang Pengelolaan Daya
Tarik Wisata juga dinilai selaras dengan objek ini karena adanya objek ini
memberikan ruang bagi masyarakat untuk turut terlibat dan berpartisipasi di lokasi
wisata.
Gambar 10 Saung
Sumber: Dokumentasi Kelompok
j. Batu Pengesahan
Kampung Wisata Cinangneng ini memiliki sebuah objek berupa buatan
manusia berupa batu pengesahan. Batu ini merupakan sebuah tanda didirikannya
Kampung Wisata Cinangneng. Objek batu pengesahan ini selaras dengan Peraturan
Bupati Lombok Utara Nomor 28 Tahun 2021 Tentang Pengelolaan Daya Tarik
Wisata dan Peraturan Undang-Undang No. 9 Tahun 1990 Tentang Kepariwisataan
karena batu pengesahan ini merupakan objek buatan manusia yang di dalamnya
memiliki makna terkait kelestarian budaya. Batu ini merupakan tanda didirikannya
Kampung Wisata Cinangneng, sehingga dinilai mampu mmberikan ruang bagi
masyarakat untuk turut terlibat di kampung wisata ini.
Gambar 11 Batu Pengesahan
Sumber: Dokumentasi Kelompok
2. Konsep View (Fadliqal Arsya Rizqi Sugiawan / J0302211027)
Konsep view dalam sebuah tapak wisata merujuk pada cara di mana
pemandangan alam atau elemen-elemen lainnya yang dapat dilihat oleh pengunjung
didesain, dikelola, atau dipresentasikan. Konsep view ini sangat penting karena
pemandangan alam dan elemen visual lainnya seringkali menjadi daya tarik utama
bagi para wisatawan. Peraturan pemerintah yang berkaitan dengan konsep view
dalam tapak wisata dapat bervariasi tergantung pada negara, wilayah, atau lokasi
spesifik. Di Indonesia peraturan yang berkaitan dengan konsep view adalah
Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990 tentang Perlindungan dan
Pemeliharaan Lingkungan Hidup, Peraturan ini mengatur mengenai kewajiban
pelestarian dan pemeliharaan lingkungan hidup, yang berarti tapak wisata harus
memperhatikan konsep view yang tidak merusak lingkungan alam sekitarnya.
Konsep view di Kampoeng Wisata Cinangneng yaitu pemandangan pesawahan
dengan suasana perkampungan, terdapat berbagai tanaman yang menambah kesan
hijau di Kampoeng Wisata Cinangneng, wisatawan diberikan pemandangan atau
view dari segi keindahan alam serta vegetasinya.
(a) (b)
Gambar 16 Vegetasi (a) Vegetasi tampak depan (b) Vegetasi tampak samping
Sumber: Dokumentasi Kelompok
b. Pos keamanan
Pos keamanan memiliki beberapa fungsi penting untuk menjaga keamanan
dan ketertiban. Selain itu pos keamanan berfungsi untuk memberikan layanan
dan informasi kepada pengunjung, melakukan tugas-tugas keamanan seperti
pemeriksaan tamu dan kendaraan yang masuk, serta sebagai tempat istirahat dan
perlindungan bagi petugas keamanan. Pos keamanan juga berperan dalam
pengawasan dan penjagaan aset di area kawasan Kampung Wisata Cinangneng,
sehingga keberadaannya sangat vital dalam memastikan keamanan dan
ketertiban. Fasilitas Pos Keamanan di Kampus Wisata Cinangneng sudah sesuai
dengan peraturan UU nomor 28 tahun 2002 pasal 27 tentang Bangunan gedung
dan peraturan Pemerintah no. 12 tahun 20.
c. Jembatan
Kampung Wisata Cinangneng memiliki fasilitas pelengkap berupa
jembatan. Jembatan yang tersedia di Kampung Wisata Cinangneng memiliki
nama “Jembatan Pulang Kampung”. Jembatan Pulang Kampung
menghubungkan antara gedung atau kawasan utama dengan kawasan
persawahan yang terpisah oleh Sungai. Jembatan di Kampung Wisata
Cinangneng terbuat dari kerangka baja, semen, dan batu bata. Jembatan
memiliki Panjang 50 meter, lebar 1,5 meter, dan tinggi 10 meter. Fasilitas
jembatan di Kampung Wisata Cinangneng sudah sesuai dengan peraturan UU
nomor 28 tahun 2002 pasal 27 tentang Bangunan gedung dan peraturan
Pemerintah no. 12 tahun 2021, tetapi belum sesuai dengan peraturan menteri
Pekerja umum 30/PRT/M/2006 karena belum menyediakan akses jembatan
khusus disabilitas yang pada bagian tangganya di tambahkan jalan landai dan
miring.
Gambar 21 Toilet
Sumber: Dokumentasi Kelompok
f. Tempat duduk
Kampung Wisata Cinangneng menawarkan berbagai tempat duduk yang
unik dan menarik bagi pengunjungnya.Di beberapa area seperti di area indoor
dan outdoor. Tempat duduk tersedia di outdoor bertujuan agar pengunjung dapat
duduk dengan nyaman sambil menikmati udara segar dan pemandangan alam
yang indah. Pengunjung dapat memilih tempat duduk yang sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan mereka,baik untuk bersantai,menikmati suasana
alam,ataupun melakukan kegiatan bersama. Permasalahan yang ada terkait
tempat duduk adalah adanya tempat duduk kayu yang kropos yang serpihannya
bisa melukai pengunjung maupun wisatawan, oleh karena itu perlu dilakukan
perbaikan dan pemeliharaan. Fasilitas tempat duduk di Kampung Wisata
Cinangneng sudah sesuai dengan peraturan UU nomor 28 tahun 2002 pasal 27
tentang Bangunan gedung, peraturan Pemerintah no. 12 tahun 2021, dan
peraturan menteri Pekerja umum 30/PRT/M/2006.
g. Papan
Kampung Wisata Cinangneng memiliki papan yang tersebar dibeberapa
kawasan. Jenis papan yang ada di Kampung Wisata Cinangneng diantaranya
adalah papan peringatan, Papan Petunjuk, dan Papan Interpretasi. Permasalahan
yang ada terkait papan adalah terdapat papan yang sudah usang dan harus diganti
karena memuat informasi lama. Fasilitas papan di Kampus Wisata Cinangneng
sudah sesuai dengan peraturan UU nomor 28 tahun 2002 pasal 27 tentang
Bangunan gedung dan peraturan Pemerintah no. 12 tahun 2021, tetapi belum
sesuai dengan peraturan menteri Pekerja umum 30/PRT/M/2006 karena belum
menyediakan papan khusus disabilitas. Papan khusus disabilitas contohnya
adalah papan dengan tulisan brailee.
Gambar 23 Papan
Sumber: Dokumentasi Kelompok
h. Toko souvenir dan oleh-oleh
Kampung Wisata Cinangneng menyediakan fasilitas toko souvenir dan
oleh-oleh. Toko souvenir dan oleh -oleh menawarkan berbagai macam produk
seperti kaos, topi, gantungan kunci, dan aksesoris lainnya dengan motif khas
Sunda. Pengunjung juga dapat menemukan berbagai macam kerajinan tangan
tradisional seperti anyaman bambu, batik Sunda, dan ukiran kayu.yang bisa
menjadi kenang-kenangan bagi para pengunjung. Toko Souvenir dan oleh-oleh
dikelola oleh penduduk lokal. Konsep fasilitas toko souvenir dan oleh-oleh
sudah sesuai dengan UU nomor 28 tahun 2002 pasal 27 tentang Bangunan
gedung dan Peraturan Pemerintah no. 12 tahun 2021, namun belum sesuai
dengan peraturan Menteri Pekerja umum 30/PRT/M/2006 UU nomor 28 tahun
2002 pasal 27 tentang Bangunan gedung dan Peraturan Pemerintah no. 12 tahun
2021 karena belum tersedia kelengkapan terkait fasilitas dan pelayanan khusus
disabilitas.
i. Cafe
Cafe adalah fasilitas yang menawarkan berbagai macam makanan dan
minuman kepada pelanggannya sebagai kebutuhan pokok. Kampung Wisata
Cinangneng memiliki cafe dengan suasana pedesaan yang asri dan tenang. Cafe
memiliki desain tradisional yang menarik dengan bangunan terbuat dari kayu
dan bambu. Atap jerami dan dekorasi khas sunda pedesaan menambah suasana
asri dan nyaman. Menu makanan di cafe variatif, mulai dari makanan khas Sunda
hingga makanan modern. Konsep cafe di Kampung Wisata sudh sesuai dengan
UU nomor 28 tahun 2002 pasal 27 tentang Bangunan Gedung dan Peraturan
Pemerintah no. 12 tahun 2021, namun belum sesuai dengan keseluruhan dengan
Peraturan Menteri Pekerja umum 30/PRT/M/2006, karena belum ada fasilitas
maupun pelayanan khusus disabilitas.
Gambar 25 Cafe
Sumber: Dokumentasi Kelompok
j. Front office
Kawasan Wisata Cinangneng memliki fasilitas front office yang berfungsi
sebagai tempat untuk tamu meregistrasi ulang, tempat tamu mengajukan
pertanyaan, mendapatkan bantuan dengan layanan, dan mendapatkan informasi
tentang Kampung Wisata Cinangneng. Fasilitas front office di Kampus Wisata
Cinangneng sudah sesuai dengan peraturan UU nomor 28 tahun 2002 pasal 27
tentang Bangunan gedung dan peraturan Pemerintah no. 12 tahun 2021.