Anda di halaman 1dari 4

KUMPULAN PUISI KARYA CHAIRIL ANWAR – Assalamu’alaikum sobat Deweezz

semuanya.. Alhamdulillah ya kita masih berjumpa, kalian pun masih diberikan kenikmatan oleh-
Nya sehingga masih terus mengikuti dan selalu menyimak artikel-artikel kami.

Deweezz.com | Puisi Chairil Anwar

Masih berbicara mengenai puisi, kalau yang sebelumnya itu ada puisi persahabatan dan puisi
cinta. Nah, sekarang ini kami akan mengulas dan memberikan sebuah kumpulan puisi karya
Sang Penyair Legendaris Indonesia.

Tebak coba sob siapa..?! tik..tok..tik.tok..tik..tok.. Yap betul Sob! Beliau adalah Chairil Anwar,
seorang penyair tersohor di bumi Nusantara ini. Puluhan karyanya selalu mendapat apresiasi
yang baik dari pembaca dan masyarakat.

Sebelum kamu menyimak kumpulan puisi-puisi karya beliau, ada baiknya kita mengenal lebih
dahulu sosok Chairil Anwar itu seperti apa. Langsung aja simak sob, CEKIDOT..!!
Biografi Chairil Anwar
Chairil Anwar, adalah seorang penyair tersohor di bumi Nusantara ini. Beliau lahir di Kota
Medan, pada tanggal 26 Juli 1922 dan meninggal di usia yang masih terbilang cukup muda, yaitu
26 tahun, pada tanggal 28 April 1949 di Jakarta.

Beliau memiliki julukan sebagai “Si Binatang Jalang”. Beliau menekuni dunia sastra, hingga
tercipta sebanyak 96 karya, termasuk 70 puisi. Puisi pertamanya dipublikasi pada tahun 1942, 2
tahun setelah beliau pindah dari Medan ke Jakarta.

Banyak berbagai tema karya sastra puisi yang beliau tulis, di antaranya menyangkut
pemberontakan, kematian, individualisme, eksistensialisme, dan multi-intepretasi.

Kumpulan Puisi Karya Chairil Anwar


Puisi Chairil Anwar ‘Aku’

AKU

Kalau sampai waktuku


Aku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedan itu

Aku ini binatang jalang


Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku


Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari


Berlari
Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak peduli


Aku mau hidup seribu tahun lagi

Puisi Chairil Anwar ‘Aku Berkaca’

AKU BERKACA

Ini muka penuh luka


Siapa punya?
Ku dengar seru menderu
Dalam hatiku
Apa hanya angin lalu?

Lagi lain pula


Menggelepar tengah malam buta

Ah..!!!

Segala menebal, segala mengental


Segala tak ku kenal..!!!
Selamat tinggal…!!

Puisi Chairil Anwar ‘Diponegoro’

DIPONEGORO

Di masa pembangunan ini


Tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api

Di depan sekali tuan menanti


Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati

Puisi Chairil Anwar ‘Doa’

DOA

Kepada pemeluk teguh

Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namamu

Biar susah sungguh


Mengingat Kau penuh seluruh

Cahaya Mu panas suci


Tinggal kerdip lilin di kelam sunyi

Tuhanku
Aku hilang bentuk remuk
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing

Tuhanku
Di pintu Mu aku bisa mengetuk
Aku tidak bisa berpaling

Anda mungkin juga menyukai