Anda di halaman 1dari 7

Nama : Nina Wijayanti Nurintyas

NIM : 2111119014
Prodi : Fakultas Seni Pertunjukkan
Jurusan : S1 Teater
Email : NinaNurintyas@gmail.com

ETIKA PROFESI PENDIDIK


1. Berikan contoh konkrit perbuatan atau tingkah laku bernilai baik dan buruk
Perbuatan manusia selalu terkait dengan nilai. Perbuatan itu dapat dinilai baik atau
buruk. Namun demikian, baik buruknya perbuatan itu bukan tergantung dari perbuatan
itu sendiri, melainkan suatu penilaian yang sematkan oleh manusia kepada sebuah
perbuatan itu. Karena itu, predikat baik buruknya perbuatan sifatnya relatif, tidak
mutlak. Hal itu disebabkan adanya perbedaan tolok ukur atau indikator yang digunakan
untuk penilaian tersebut. Perbedaan tolok ukur disebabkan oleh adanya perbedaan latar
belakang konteks pemikiran yang bersumber dari perbedaan-perbedaan kepercayaan,
agama, ideologis, tradisi, budaya, lingkungan, dan lainnya.
Contoh konkrit perbuatan / tingkah laku bernilai baik
 Menaati peraturan yang sesuai kemampuan kita masing
diberlakukan dalam – masing
lingkungan masyarakat  Membuang sampah pada
setempat tempatnya
 Jujur  Hemat dalam menggunakan
 Menghormati Ibu & Ayah energi seperti; Listrik, Bahan
 Berbicara dengan sopan Bakar, Air, dsb
terhadap orang yang lebih tua  Mengurangi penggunaan
 Menaati peraturan berlalu – plastik
lintas  Menerapkan pola hidup bersih,
 Membantu teman / orang lain sehat & teratur
yang membutuhkan bantuan

Contoh konkrit perbuatan / tingkah laku bernilai buruk


 Bersikap sombong dan angkuh  Bersikap Egois
 Mengikuti / berpartisipasi  Berkata kasar dan menyakitkan
dalam kegiatan tawuran hati kepada orang lain
 Mencuri  Membakar sampah
 Berbohong  Terlambat / tidak mengerjakan
 Irasional tugas yang sudah diberikan
 Foya – foya

2. Berilah contoh konkrit sebuah perbuatan atau tingkah laku manusia dilihat dari
etika, moral, aklhaq dan adab
Etika berasal dari bahasa Yunani “ethos” yang artinya adat kebiasaan. Etika
merupakan istilah lain dari akhlak, tetapi memiliki perbedaan yang substansial, yaitu
konsep akhlak berasal dari pandangan agama terhadap tingkah laku manusia, sedangkan
konsep etika berasal dari pandangan tentang tingkah laku manusia dalam perspektif
filsafat. Etika adalah tingkah laku manusia yang ditransmisikan dari hasil pola pikir
manusia. Contohnya : Terdorongnya rasa saling menghormati akan perbedaan agama
yang ada, Bagaimana cara memperlakukan orang dengan baik dan sopan, Mengakui
adanya kebebasan beribadah sesuai agama dan kepercayaannya.
Masnur Muskich menyebutkan bahwa “Moral berasal dari bahasa latin “Mores”
yang berarti adat kebiasaan. Kata “Mores” bersinonim dengan mos, moris, manner,
mores, atau manners, morals. Contohnya : Berpakaian sopan, berbicara sopan kepada
orang yang lebih tua, Mengucapkan permisi atau menundukan kepala jika berjalan di
hadapan orang lain.
Akhlak ialah pengetahuan yang menjelaskan mengenai baik dan buruk atau benar
dan salah, mengatur pergaulan manusia, dan menentukan tujuan akhir dari usaha dan
pekerjaannya. Contohnya : Sopan santun, adil, jujur, tawakal, sabar, dsb.
Adab memiliki sebuah arti kesopanan, keramahan, dan kehalusan budi pekerti. Adab
erat kaitannya dengan akhlak atau perilaku terpuji. Ahli bahasa juga kebanyakan
menyebutkan bahwa adab merupakan kepandaian dan ketepatan dalam mengurus segala
sesuatu. Contohnya : Bersyukur atas apa yang diberikan oleh Tuhan YME, Menghormati
serta memenuhi hak-hak kepada orang tua, Menjenguk teman yang sedang sakit,
Menghormati guru, Mengerjakan tugas yang di berikan oleh guru, Toleransi, Tolong
Menolong.
3. Berikan contoh konkrit dari sebutan dengan istilah profesi, profesional,
profesionalisme, profesionalitas, profesionalisasi.
Profesi adalah kata serapan dari bahasa Inggris yaitu "Profess", yang dalam bahasa
Yunani adalah "Επαγγελια", artinya: "Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu
tugas khusus secara tetap/permanen". Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(Balai Pustaka, 1996:789) bahwa profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi oleh
pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan, dsb) tertentu. Contoh profesi adalah bidang
keguruan, hukum, kedokteran, keuangan, militer, teknik dan desainer.
Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan
menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau
kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan
pendidikan profesi. Contohnya : Guru, Dosen, Tentara, Dokter, dsb.
Profesionalisme adalah sebutan yang mengacu kepada sikap mental dalam bentuk
komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan
meningkatkan kualitas profesionalnya. Contohnya : Seorang guru yang memiliki
profesionalisme yang tinggi akan tercermin dalam sikap mental serta komitmenya
terhadap perwujudan peningkatan kualitas profesional melalui berbagai arah dan strategi.
Ia akan selalu mengembangkan dirinya sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman
sehingga keberadaannya senantiasa memberikan makna profesional.
Profesionalitas adalah suatu sebutan terhadap kualitas sikap para anggota suatu
profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki
untuk dapat melakukan tugas-tugasnya. Dengan demikian, sebutan profesionalitas lebih
menggambarkan suatu “keadaan” derajat keprofesian seseorang dilihat dari sikap,
pengetahuan, dan keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan tugasnya. Contohnya :
guru diharapkan memiliki profesionalitas keguruan yang memadai sehingga mampu
melaksanakan tugasnya secara efektif.
Profesionalisasi adalah suatu profesi yang mengarah pada proses peningkatan
kualifikasi maupun kemampuan para anggota dalam mencapai kriteria yang standar
penampilannya sebagai anggota profesi. Contohnya : Guru itu bagaikan sumber air yang
terus menerus mengalir sepanjang kariernya, jika sumber air itu tidak diisi terus menerus
maka sumber air itu akan kering. Demikian juga jabatan guru, apabila guru tidak
berusaha menambah pengetahuan yang baru, maka materi sajian waktu mengajar akan
“gersang".
4. Berikan contoh konkrit bahwa seorang guru / pendidik memiliki kompetensi
pedagogik, komptensi profesional, kompetensi kepribadian dan komptensi sosial
Kompetensi Pedagogik, merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik.
Contohnya : Guru memahami potensi dan keberagaman peserta didik, guru mampu
mengembangkan kurikulum/silabus baik dalam bentuk dokumen maupun implementasi
dalam bentuk pengalaman belajar, guru mampu menyusun rencana dan strategi
pembelajaran berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Kompetensi Profesional, mengacu pada perbuatan (performance) yang bersifat
rasional dan memenuhi spesifikasi tertentu dalam melaksanakan tugas-tugas
kependidikan. Mengenai perangkat kompetensi profesional biasanya dibedakan profil
kompetensi yaitu mengacu kepada berbagai aspek kompetensi yang dimiliki seorang
tenaga profesional pendidikan dan spektrum kompetensi yaitu mengacu kepada variasi
kualitatif dan kuantitatif. Contohnya : guru bak nahkoda di tengah samudra minus
keahlian memadai, sementara di depannya ombak tinggi siap menggulung kapal. Sudah
pasti nahkoda yang minus keahlian itu tidak bisa berbuat apa-apa, sementara kapalnya
tenggelam tersapu ombak ke dasar samudera.
Kompetensi Kepribadian, menunjukkan kemampuan personal yang mencerminkan
kepribadian. Contohnya : Memiliki akhlak mulia dan memiliki perilaku yang dapat
diteladani oleh peserta didik, bertindak sesuai norma religius, jujur, ikhlas, dan suka
menolong, berwibawa yaitu perilaku guru yang disegani sehingga berpengaruh positif
terhadap peserta didik, arif dan bijaksana yaitu tampilannya bermanfaat bagi peserta
peserta didik, sekolah, dan masyarakat dengan menunjukkan keterbukaan dalam berfikir
dan bertindak, arif dan bijaksana yaitu tampilannya bermanfaat bagi peserta peserta
didik, sekolah, dan masyarakat dengan menunjukkan keterbukaan dalam berfikir dan
bertindak, mantap dan stabil yaitu memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai norma
hukum, norma sosial, dan etika yang berlaku.
Kompetensi Sosial, artinya kompetensi sosial terkait dengan kemampuan guru
sebagai makhluk sosial dalam berinteraksi dengan orang lain. Sebagai makhluk sosial,
guru berperilaku santun, mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan
secara efektif dan menarik mempunyai rasa empati terhadap orang lain. Contohnya :
Kemampuan guru berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan menarik dengan
peserta didik, sesama pendidik dan tenaga kependidikan, orang tua dan wali peserta
didik, masyarakat sekitar sekolah dan sekitar dimana pendidik itu tinggal, dan dengan
pihak-pihak berkepentingan dengan sekolah.
5. Berikan contoh konkrit dari sifat-sifat guru yang Ikhlas, Jujur, sabar dan menahan
marah, Adil dan Egaliter, Menjaga Lisan.
Ikhlas, Setiap melaksanakan tugasnya, guru hendaknya melandasi niatnya dengan
tulus dan iklas. Contohnya : Guru harus menginternalisasi nilai-nilai keiklasan dalam
setiap tindakannya dalam pendidikan, Seorang guru harus menanamkan sifat ikhlas ke
dalam jiwa murid-muridnya.
Jujur, Kejujuran adalah mahkota guru dan kunci keberhasilan tugasnya. Sifat jujur
harus ditunjukkan oleh guru pada setiap perilakunya. Contohnya : Membiasakan bicara
yang jujur, menepati janji dan tidak menghianati kepercayaan yang diberikan oleh siswa
dan masyarakat.
Sabar & Menahan Marah, Guru harus berhati sabar dalam melaksanakan tugasnya
dalam pembelajaran. Amarah ialah bagian dari hawa nafsu, oleh sebab itu guru harus
mampu menekan amarah karena sifat ini akan mendatangkan kebencian. Contohnya :
Dengan cara perlahan-lahan dan latihan yang panjang, maka seorang guru akan
memperoleh kekuatan dan kemampuan mengontrol diri dan menanggulangi rasa amarah.
Adil dan Egaliter, Keadilan adalah alat yang terhormat dan mulia yang dapat
dipergunakan oleh guru dalam pendidikan. Keadilan dan egaliter mempunyai nilai yang
berguna untuk menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang sesama manusia antara guru
dan siswa. Contohnya : Mewujudkan sikap adil dan menyamakan hak setiap murid
sangat penting karena sikap tersebut akan menebarkan rasa cinta dan kasih sayang di
antara mereka.
Menjaga Lisan, Guru hendaknya dapat menciptakan suasana akrab dan
menyenangkan dalam proses pembelajaran. Guru sebagai figure teladan, sudah
seharusnya mampu bertutur kata dengan baik dan menyenangkan. Contohnya : Guru
harus menghindari perkataan yang keji dan kotor, karena perbuatan ini akan
memunculkan perilaku tidak respek pada siswa, Guru dalam hal ini dimungkinkan
membuat humor (gurauan) yang bersifat positif kepada siswanya.

6. Berilah contoh konkrit bahwa peran guru sebagai Pendidik, Pengajar,


Pembimbing, Penasehat dan sebagai Emansipator.
Guru sebagai pendidik maksudnya adalah guru menjadi seorang tokoh sekaligus
panutan bagi peserta didik. Sebagai panutan selayaknya guru harus memiliki standar
kualitas pribadi tertentu, seperti tanggung jawab terhadap segala tindakannya dalam
pembelajaran di sekolah dan di masyarakat, memiliki kewibawaan yang dapat dilihat
melalui perwujudan nilai spiritual, emosional, moral, sosial, dan intelektual dalam
pribadinya, guru juga harus mampu mengambil keputusan secara mandiri dengan cepat
dan tepat dalam berbagai hal terutama dalam masalah pembelajaran di kelas, dan seorang
guru harus menanamkan disiplin dalam dirinya untuk mematuhi peraturan yang ada
sebelum mendisiplinkan peserta didik. Contohnya : Memberi bantuan dan dorongan,
pengawasan dan pembinaan, serta tugas mendisiplinkan peserta didik agar mematuhi
peraturan yang ada di sekolah maupun norma-norma yang ada dalam masyarakat, Guru
harus mengenal siswanya. Bukan saja mengenai kebutuhan, cara belajar dan gaya
belajarnya saja. Akan tetapi, guru harus mengetahui sifat, bakat, dan minat masing-
masing siswanya sebagai seorang pribadi yang berbeda satu sama lainnya.
Guru sebagai pengajar merupakan tugas yang utama bagi seorang guru. Melalui
pembelajaran seorang guru membantu peserta didik untuk mempelajari dan menguasai
suatu hal yang mulanya belum ia ketahui. Contohnya : Sebagai pengajar guru harus
mampu membuat ilustrasi, mendefinisikan, menganalisis, mensintesis, bertanya,
merespon, mendengarkan, menciptakan kepercayaan, memberikan pandangan yang
bervariasi, menyediakan media untuk memudahkan mengkaji suatu materi,
menyesuaikan metode pembelajaran, dan memberikan perasaan untuk membuat
pembelajaran lebih bermakna dan hidup.
Guru sebagai pembimbing diibaratkan sebagai penuntun perjalanan peserta didik baik
fisik, mental, emosional, kreatifitas, moral dan spiritual berdasarkan pengetahuan dan
pengalamannya hingga terbentuklah kepribadian yang unggul dalam diri peserta didik.
Contohnya : Sebagai pembimbing guru harus merumuskan tujuan secara jelas,
menetapkan waktu perjalanan, menetapkan jalan yang harus ditempuh, menggunakan
petunjuk perjalanan, serta menilai perjalanan yang dilakukan.
Guru sebagai penasehat dianggap menjadi orang yang dapat dipercaya dan dibutuhkan
nasehatnya oleh peserta didik. Jadi, penting bagi guru untuk memahami psikologi
kepribadian dan ilmu kesehatan mental, karena melalui pendekatan tersebut akan
membantu guru dalam melaksanakan perannya sebagai penasehat. Karena pada dasarnya
manusia adalah makhluk yang unik, manusia senantiasa dipengaruhi pengalaman,
lingkungan dan pendidikan . Contohnya : Guru dibutuhkan sebagai tempat mengadu
sekaligus penyelesaian masalahnya serta dalam setiap pengambilan keputusan.
Guru sebagai emansipator, guru harus bisa memahami potensi peserta didiknya dan
menyadari akan pentingnya selaras dengan kebudayaan. Contohnya : Guru mampu
memahami potensi peserta didik, menghormati setiap insan.

Kesimpulan.
Jadi, guru adalah salah satu komponen dalam proses belajar mengajar yang ikut
berperan dalam sebuah usaha pembentukan sumberdaya manusia yang potensial baik
dalam hal pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Keterlibatan guru dalam pembelajaran memberi pengaruh yang besar terhadap proses
dan prestasi belajar siswa, guru berperan penting dalam meningkatkan prestasi belajar
siswa. Guru sejatinya adalah seorang pribadi yang harus serba bisa dan serba tahu. Serta
mampu mentransferkan kebiasaan dan pengetahuan pada muridnya dengan cara yang
sesuai dengan perkembangan dan potensi anak didik sehingga dapat meningkatkan
prestasi siswa dalam belajar. Guru memiliki tugas yang beragam yang berimplementasi
dalam bentuk pengabdian. Tugas guru dalam bidang kemanusiaan adalah memposisikan
dirinya sebagai orang tua ke dua. Dimana ia harus menarik simpati dan menjadi idola
para siswanya. Adapun yang diberikan atau disampaikan guru hendaklah dapat
memotivasi hidupnya terutama dalam belajar. Bila seorang guru berlaku kurang menarik,
maka kegagalan awal akan tertanam dalam diri siswa Guru harus bertanggung jawab atas
hasil kegiatan belajar anakmelalui interaksi belajar-mengajar. Guru merupakan faktor
yang mempengaruhi berhasil tidaknya proses belajar, dan karenanya guru harus
menguasai prinsip – prinsip belajar disamping menguasai materi yang akan diajarkan.
Dengan kata lain Guru harus mampu menciptakan suatu situasi kondisi belajar yang
sebaik-baiknya. Guru sangat berperan dalam membantu perkembangan peserta didik
untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal.Minat, bakat, kemampuan, potensi-
potensi yang dimiliki oleh peserta didik tidak akan berkembang secara optimal tanpa
bantuan guru.Guru juga harus berpacu dalam pembelajaran, dengan memberikan
kemudahan belajar bagi seluruh peserta didik agar dapat mengembangkan potensinya
secara optimal. Peran guru adalah keseluruhan tingkah laku atau tindakan yang dimiliki
seseorang dalam memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik. Seseorang dikatakan
menjalankan peran manakala ia menjalankan hak dan kewajiban yang merupakan bagian
yang tak terpisahkan dari status yang disandangnya.

Anda mungkin juga menyukai