Anda di halaman 1dari 28

E- BOOKLET

MATA KULIAH PENGEMBANGAN


KEPRIBADIAN TERINTEGRASI

Dosen Pengampu :
Saifudin S.Si., M.Si

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Universitas Indonesia
ANGGOTA
KELOMPOK

Muhammad Rayhanafraa Salsa Bila Putri Maharani Sekar Ayu Anggraeni


Gibran Maulana (2106705852) (2106632781)
(2106706552)

Sarah Adilah Hapsari Filza Aprilia Dewi Diva Anastasia Putri


(2106726996) (2106650840) (2106704446)
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT ,kami memanjatkan puja dan puji syukur
atas kehadirat-Nya, yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan dengan baik E-Booklet ini yang berjudul, "E-Booklet
Mata Kuliah Pengembagan Kepribadian Terintegrasi".Dalam penyusunan E-
Booklet ini banyak pihak yang terlibat. Oleh karena itu, kami mengucapkan
terimakasih kepada :

1. Bapak Saifudin S.Si., M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah MPK-T 09.
2. Anggota kelompok kami yang telah berperan secara maksimal dalam proses
pembuatan E- Booklet ini.

Penyusunan e-booklet ini bertujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah


Pengembangan Kepribadian Terintegrasi dari dosen pengampu mata
kuliah.Selain itu, e-booklet ini bertujuan untuk memberikan informasi bahwa
mahasiswa memiliki peran sebagai Warga Negara Indonesia yang turut serta
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara untuk mencapai kemajuan nasional.
Pengimplementasian nilai-nilai Pancasila juga sebagai bentuk pencegahan
tindakan-tindakan yang tidak diinginkan seperti korupsi. Korupsi merupakan
tindakan yang merugikan orang banyak demi keuntungan pribadi atau golongan.
Korupsi harus diperangi dengan sikap antikorupsi melalui penanaman nilai-nilai
Pancasila pada diri sendiri.

Kami menyadari dalam penyusunan E-Booklet ini masih terdapat keterbatasan


baik dalam bentuk bahasa maupun materi yang kami tuliskan dalam E-Booklet
ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan demi
kesempurnaan E-Booklet ini. Akhir kata kami berharap semoga E-Booklet ini
bisa bermanfaat bagi pembaca.

Depok, 15 April 2022


Focus Group 7- MPKT Kelas 09
DAFTAR ISI

JATI DIRIKU SEBAGAI


CENDEKIA

PANCASILA

KEWARGANEGARAAN

KEWIRAUSAHAAN
Jati Diriku Sebagai Cendekia : Karakter,
Filsafat, Logika, dan Etika

Kekuatan dan Keutamaan Karakter, Filsafat, Logika, dan Etika merupakan

komponen penting untuk pengembangan diri individu dalam menghadapi

kehidupan sosial yang mencakup masyarakat dan bangsa, serta kebudayaan.

Seluruh komponen ini saling berkesinambungan dan menjadi kesatuan yang

berkaitan satu dengan yang lain membentuk jati diri seorang cendekia yang

berkarakter dan beretika. Komponen-komponen ini memberi pengajaran bukan

hanya mengenai fungsi yang harus dimiliki mahasiswa sebagaicendekia, namun

lebih dari itu, yakni tentang bagaimana kapasitas dan kapabilitas mahasiswa

agar dapat mengembangkan dirinya dan masyarakat dalam lingkungan

kehidupannya sebagai anggota masyarakat,warga negara, maupun mahasiswa.

1. Karakter

Karakter merupakan kumpulan tata Pendidikan karakter merupakan

nilai yang melandasi pemikiran, sikap, kegiatan pengajaran yang membantu

dan perilaku yang terwujud dalam mahasiswa untuk mengenali nilai-nilai

sistem daya dorong yang bisa universal sehingga mereka mampu

ditampilkan (Arief dalam Saifuddin & berpikir dan bertindak sesuai dengan

Karim, 2011). Filsafat sendiri seringkali prinsip kebaikan yang dianut oleh

dimaknakan sebagai aktivitas mencari lingkungannya. Di sisi lain, pendidikan

pengetahuan untuk pengetahuan itu karakter harus pula melingkupi

sendiri. Sedangkan logika bermakna keseluruhan ranah perilaku

metode-metode dan prinsip-prinsip mahasiswa, baik secara kognisi,

yang digunakan untuk membedakan afeksi, maupun perilaku. Pendidikan

antara penalaran yang tepat dan karakter yang bersifat kognitif

penalaran yang keliru (Copi: 1990). mengajarkan mahasiswa mengenali

Karakter terkait dengan kehidupan nilai moral dan pengaruhnya terhadap

seseorang, karena setiap orang pendidikan. Pendidikan karakter yang

memiliki watak, sifat, tabiat, atau bersifat afektif artinya mengajarkan

akhlak yang berbeda dengan dan Etika mahasiswa mengenali cinta, sayang,

menjadi semacam “paket” yang kepedulian terhadap teman,

melengkapi/menambah “isi” karakter lingkungan, negara. Sikap ini dapat

mahasiswa agar berwawasan luas. Di diaplikasikan pada nilai tertentu,

lain pihak. mahasiswa sebagai seorang misalnya nilai kasih sayang, nilai

individu yang dituntut untuk menjadi peduli lingkungan, nilai kebangsaan,

seorang cendekia harus dapat mencari atau nilai Pancasila.

jati dirinya melalui proses belajar.

Pendidikan karakter yang bersifat perilaku mengajarkan mahasiswa untuk dapat

mengidentifikasi tingkah laku yang tepat dalam menjalankan nilai tertentu. Universitas

Indonesia sendiri memiliki acuan nilai-nilai dasar karakter untuk memperkuat landasan

pembinaan karakter civitas akamedika. Nilai-nilai tersebut tercantum berdasarkan

Peraturan Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia, yang diataranya :

Kejujuran Keadilan Keterpercayaan


. Kejujuran mencakup

Memberikan Bersikap dan berperilaku


keseluruhan sikap
kesempatan dan amanah serta dapat
tindak, termasuk tidak
perlakuan yang sama dipercaya dalam
melakukan plagiat
secara adil dan menjalankan mandat
dalam kegiatan
nondiskriminatif bagi maupun dalam

akademik, atau setiap warga dalam melaksanakan setiap

pengembangan ilmu melaksanakan tugas kegiatan atau kewajiban

masing-masing, yang diembannya, baik


pengetahuan, tidak
termasuk dalam dalam jabatan, fungsi,
menyalahgunakan
mengembangkan maupun sebagai warga
jabatan, pangkat,
kegiatan akademik dan negara pada umumnya

gelar, atau fasilitas


kegiatan lainnya.

akademik lainnya.

Kemartabatan Tanggungjawab dan Kebersamaan


Akuntabilitas
dan/atau Keragaman merupakan


karakteristik bangsa
Penghormatan Bertanggung jawab Indonesia yang menjadi

dalam melaksanakan kekuatan dan kekayaan

Komitmen untuk tugas jabatan maupun Universitas Indonesia.

memperlakukan setiap tugas fungsionalnya serta Pengakuan akan

orang dengan rasa menghindarkan diri dari kebhinekaan budaya itu

benturan kepentingan
hormat, manusiawi, taat merupakan dasar dari
(conflict of interest)
pada norma kesusilaan, rasa kebersamaan dan
yang dapat merugikan
kepatuhan, atau menjadi bagian dari jati
kepentingan UI maupun
diri Warga UI sebagai
kepantasan dalam
kepentingan warga UI
bagian dari bangsa
situasi apapun.
lainnya.

Indonesia.

Keterbukaan Kebebasan Kepatuhan pada


Keterbukaan nurani dan
Akademik dan Aturan, Prosedur dan
keterbukaan sikap untuk
Otonomi Keilmuan Panduan UI serta
bersedia mendengarkan

Menjunjung tinggi
Panduan lainnya.
dan mempertimbangkan

dengan sungguh-sungguh kebebasan akademik,

pendapat orang lain; yaitu kewajiban untuk Melaksanakan semua

keterbukaan akademik kegiatan di lingkungan


memelihara dan
untuk secara kritis UI harus mematuhi
memajukan ilmu
menerima semua semua peraturan yang
pengetahuan,
informasi dan semua hasil berlaku Kesembilan Nilai
menjunjung tinggi
temuan akademik pihak Dasar Universitas
kebebasan mimbar
lain; Indonesia


akademik

2.Filsafat

Filsafat melihat realitas seara total untuk

menemukan hakikatnya, Ilmu religi dan

pengetahuan hanya mencoba menerangkan


Filsafat berasal dari dua
hubungan yang ditangkap oleh manusia.
kata Yunani, yaitu philo
Religi berperan dalam memberikan kejelasan
yang berarti cinta dan
terkait dengan apa yang membuat sesuatu
sophia yang berarti
menjadi benar/salah. Ilmu pengetahuan
kebijaksanaan.
memberikan jawaban secara riil. Dapat

dikatakan bahwa tidak ada jawaban yang

sempurna karena pertanyaan


pada ilmu filsafat bersifat pertanyaan

terbuka. Artinya tidak ada persetujuan yang substansial terkait jawaban

·
atas pertanyaan itu. Berbeda dengan pertanyaan tertutup yang selalu

memiliki jawaban substansial, misalnya



“berapa tinggi gunung itu?” Dalam

pertanyaan terbuka, jawaban


tidak akan dapat memuaskan semua orang

secara sama, tetapi bukan


berarti pertanyaan terbuka tidak memiliki

jawaban tepat. Disini kita harus mampu berpikir secara mandiri apakah

jawaban yang kita pikirkan

tepat dan dapat diterima secara rasional.


3. Logika

Logika adalah suatu studi tentang metode-metode dan prinsip-prinsip yang digunakan untuk membedakan

antara penalaran yang tepat dan penalaran yang keliru (Copi: 1990).Melalui logika kita dapat membedakan

antara penalaran yang tepat dan penalaran yang keliru. Oleh karena itu, logika sebagai suatu studi bukan

hanya tentang pengetahuan, tetapi juga keterampilan. Dengan mengetahui unsur-unsur, langkah-langkah,

serta prinsip-prinsip dari penalaran yang tepat berarti kita sekaligus mengetahui pula bentuk-bentuk

penalaran yang keliru.

Penalaran merupakan suatu proses tempat akal budi bergerak dari suatu pengetahuan lama

yang sudah dimiliki menuju pengetahuan baru. Proses itu dapat menempuh dua jalan, yaitu

deduksi dan induksi dan disebut logika deduksi dan logika induksi (Hayon, 2000). Secara

umum, logika deduktif terwujud dalam suatu bentuk logis yang disebut silogisme. Lain halnya

dengan logika deduktif, logika induktif sangat bertumpu pada observasi empiris

4.Etika

Etika adalah cabang filosofi yang berkaitan dengan

pemikiran dengan pemikiran tentang benar dan salah.

1. Pertama, etiket merupakan seperangkat aturan

yang menunjukkan perilaku yang disepakati

masyarakat dalam konteks sosial. Adanya sikap

seseorang terhadap yang ia lihat dan rasakan

dalam situasi apapun mampu menunjukkan sikap

yang baik


2.Kedua, kata moral sering disamakan

maknanya dengan makna kata etika. Moral


memiliki arti sebagai cara seseorang dalam

bertindak, memiliki adat, dan kebiasaan, dan

sering dipahami sebagai nasihat, serta

wejangan yang bersumber pada adat istiadat

masyarakat tertentu atau teks suci agama.

ETIKA SENDIRI SEBENARNYA DAPAT DIBAGI


MENJADI EMPAT BAGIAN, YAITU

menggambarkan
Etika deskriptif kajian etika yang

misalnya adat kebiasaan,


dalam arti luas,
perilaku
baik dan buruk, atau
tentang
anggapan-anggapan
erbolehkan.
olehkan atau tidak dip
tindakan yang diperb

tentang apa yang


etika yang mengkaji
Etika normatif merupakan sip
n menggunakan prin
ara rasional denga
harus dirumuskan sec
yang
ab atas perbuatan
. Ma nusia harus bertanggungjaw
etis
an atas
ini terdapat penilai
lam etika normatif
dilakukannya. Di da

etis tersebut.
norma atau prinsip

atau
g membahas ucapan
Etika Metematika adalah kajian etika yan
yang
moralitas, terutama
berlandaskan aspek
kaidah bahasa yang
ng
g digunakan dalam bida
asa etis (bahasa yan
berkaitan dengan bah
penilaian etis
seseorang dapat menimbulkan
moral). Kebahasaan
“yang buruk”.
genai “yang baik” dan
terhadap ucapan men

Etika terapan memiliki sifat praktis, yaitu

sisi kegunaan yang bersumber


memperlihatkan

pada teori dan norma etika.


Ada beberapa alasan mengapa etika
(termasuk etika terapan) dibutuhkan
sampai sekarang yaitu :

Pertama, Kedua, modernisasi Ketiga, munculnya


keragaman dan kemajuan IPTEK
berbagai ideologi
pandangan moral telah membawa
yang menawarkan
yang berasal dari perubahan besar
diri sebagai
pandangan hidup, dalam struktur
latar belakang penuntun hidup
masyarakat dan
budaya, kelompok,
berakibat munculnya manusia.

daerah, agama
bertentangan dengan
yang berbeda
pandangan-
hidup
pandangan moral
berdampingan
tradisional.
dalam suatu

masyarakat dan

negara.

Alasan–alasan tersebut dapat memicu manusia

untuk memikirkan dan merenungkan kembali tentang

pentingnya etika dalam kehidupan manusia. Peran etika

menjadi penting agar orang tidak mengalami krisis

moral yang berkepanjangan.Etika dapat

membangkitkan kembali

semangat hidup agar manusia menjadi baik

dan bijaksana melalui eksistensi dan profesinya


Jati Diriku Sebagai Warga Negara
Indonesia yang Setia pada Pancasila

1. Bangsa Indonesia

Secara konseptual yang dimaksud dengan bangsa adalah sekelompok

masyarakat yang bersamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan

sejarahnya, serta berpemerintahan sendiri, seperti bangsa Indonesia,

India, dan sebagainya. Sedangkan suku bangsa adalah suatu kesatuan

sosial yang dapat dibedakan dari kesatuan lain berdasarkan akar dan

identitas kebudayaaan. Sebagai golongan sosial, suku bangsa terwujud

perorangan atau individu dan kelompok. Sebagai kelompok, suku bangsa

terwujud sebagai keluarga, komunitas, masyarakat, atau juga berupa

perkumpulan suku bangsa. Dengan demikian, kebudayaan merupakan ciri

pembeda antaretnis.

Masyarakat majemuk adalah masyarakat yang memiliki keberagaman

pola-pola kebudayaan. Kemajemukan yang ada di Bangsa Indonesia

adalah realitas. Berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia, seperti

Jawa, Sunda, Minangkabau, Batak, Aceh, dan lain-lain. Mereka berbeda

bahasa, adat-istiadat, cara hidup, dan sebagainya. Suku bangsa itu

masing-masing merupakan satu bangsa dalam arti etnik, yaitu kebulatan

kemasyarakatan yang mempunyai kebudayaan sendiri, karena berasal

dari satu keturunan. Indonesia menjadi sebuah masyarakat majemuk

karena mengenal tiga sistem yang menjadi acuan atau pedoman di

dalam kehidupan warganya. Sistem-sistem itu adalah (1) sistem nasional,

(2) sistem suku bangsa, dan (3) sistem tempat-tempat umum.

Konsekuensi dari kondisi kemajemukan bangsa Indonesia adalah potensi

terjadinya konflik atau disintegrasi. Konflik terjadi apabila terdapat cara

pandang tertentu seperti sikap etnosentrisme atau primordialisme yang

diwujudkan antara lain dalam bentuk stereotip etnik pada suku bangsa

lain. Untuk mengatasi potensi konflik yang muncul, Bangsa Indonesia

memiliki semanat kebangsaaan yang kuat. Semangat ini dapat dijadikan

perekat atau pemersatu bangsa dengan dukungan antara lain:


a. Latar Belakang Sejarah
Bangsa Indonesia
Indonesia merupakan kumpulan suku bangsa

dalam satu kesatuan, yaitu bangsa Indonesia,


b. Pancasila dan
yang mempunyai bahasa kesatuan, yaitu
UUD 1945
bahasa Indonesia, dan satu negara, yaitu
Persatuan suku-suku bangsa menjadi
negara Republik Indonesia. Perjalanan panjang
bangsa Indonesia memiliki ideologi
sejarah bangsa Indonesia secara garis besar
sebagai landasan berbangsa dan
diawali dengan timbulnya kesadaran rakyat
bernegara, yaitu Pancasila dan UUD
untuk menjadi bangsa. Bangsa Indonesia yang
1945. Pancasila sebagai kaidah-
terbentuk itu berusaha dengan kuat berjuang
kaidah penuntun dalam kehidupan
membentuk Negara Indonesia merdeka.
sosial, politik, dan hukum disahkan
Setelah merdeka, seluruh rakyat Indonesia
pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh
berjuang untuk mengisi kemerdekaannya
PPKI. UUD 1945 mencantumkan
dengan pembangunan untuk mencapai
Pancasila dalam bagian
kesejahteraan rakyatnya.
pembukaaannya merupakan hukum

c. Lambang Persatuan dasar yang mengatur prinsip-prinsip

Bangsa dan mekanisme ketatanegaraan guna

Rasa keterikatan, solidaritas, dan identitas menjamin demokrasi. Di dalam UUD

anggota masyarakatnya dijaga sebagai satu 1945 ada rambu-rambu untuk

kesatuan bangsa dan negara dengan menjaga keutuhan bangsa.

menggunakan simbol-simbol atau lambang-

lambang persatuan. Beberapa lambang d. Kebudayaan Nasional


persatuan itu adalah bendera merah putih,

bahasa nasional yaitu Bahasa Indonesia,


Pluralitas bangsa Indonesia juga terletak
lambang negara burung garuda, dan lagu
pada keragaman agama, pelapisan
kebangsaan lagu Indonesia Raya. Penggunaan
sosial, dan kelompok yang melahirkan
lambang-lambang itu diatur dalam UUD 1945,
kebudayaan yang beragam pula. Dalam
yaitu Pasal 35 (mengenai Bendera Merah Putih),
kebudayaan yang beragam itu dapat
Pasal 36 (mengenai Bahasa Indonesia), Pasal
muncul loyalitas terhadap suku bangsa
36A (mengenai lambang negara Garuda
atau kelompok. Oleh karena itu, untuk
Pancasila), dan Pasal 36B (mengenai lagu
menjaga keutuhan persatuan bangsa
kebangsaan Indonesia Raya). Dalam UU No 24
dalam Negara Republik Indonesia,
Tahun 2009 diatur juga tentang Bendera,
kebudayaan nasional mempunyai arti
Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu
penting sebagai perekat rasa
Kebangsaan.
persatuan.

Kata ‘kebangsaan’ sendiri antara lain mempunyai arti ciri-ciri yang menandai golongan

bangsa; perihal bangsa; mengenai (yang bertalian dengan) bangsa; atau kesadaran diri

sebagai warga dari suatu Negara. Dengan demikian, nilai kebangsaan dapat diartikan

sebagai suatu kesadaran dari warga negara yang dianggap penting atau berharga

bahwa dirinya merupakan bagian dari suatu negara yang mempunyai ciri-ciri tertentu

yang menandainya. Dilihat dari aspek sejarah, nilai kebangsaan itu sudah ada sebelum

Negara Indonesia terbentuk.


2. Negara Indonesia

Untuk melindungi wilayahnya, sebuah Selain dari keempat unsur di samping,

bangsa membentuk organisasi yang ada beberapa syarat untuk suatu

kemudian disebut sebagai negara (state). negara yaitu:

Dalam pengertian ini, negara meliputi:


KONstitusi
RAKYAT Konstitusi dapat diartikan sebagai

Konsep tentang rakyat adalah penghuni. pengaturan dasar pembentukan suatu

Mereka dapat diklasifikasikan sebagai negara. Sebuah konstitusi biasanya

penghuni tetap maupun berpindah-pindah berisikan organisasi negara, pembagian

(nomad) dalam wilayah tersebut, warga kekuasaan, Hak asasi manusia,

negara dan warga negara asing. amendemen, ada larangan untuk

mengubah konstitusi dalam, ada aturan


wilayah hukum yang tertinggi.
Wilayah atau lingkungan kekuasaan

pemerintah meliputi darat, laut, udara dan


tujuan negara
ekstrateritorial.
Tujuan negara sebaiknya tersurat, paling

tidak tersirat dalam konstitusi. Rumusan

pemerintah yang berdaulat tujuan merupakan pedoman untuk

mencapai cita-cita nasional. Indonesia


Pemerintah adalah penentu kebijakan yang
memiliki tujuan negara yang sudah
berkaitan dengan pembelaan negara.
tercantum di dalam UUD 1945.
Pemerintah yang berdaulat mempunyai dua

kekuasaan yang bersifat ke dalam dan


Geopolitik dan Geostrategi
keluar. Ke dalam, pemerintah memiliki

kekuasaan untuk merumuskan keputusan- Geopolitik meliputi masalah yang

keputusan yang mengikat bagi seluruh berkaitan peta bumi ekonomi, sosial,

penduduk di wilayahnya. Ke luar pemerintah budaya, dan pertahanan negara.

mempertahankan kemerdekaan dari Konsep geostrategi merupakan

serangan negara lain dan mengelola pelaksaan dari geopolitik. Indonesia

hubungan diplomatik berkaitan dengan menyusun konsep geostrategi yang

perjanjian internasional. disebut Ketahanan Nasional.

Pengakuan kedaulatandari negara lain Ketahanan Nasional diartikan sebagai

Pengakuan kedaulatan dari negara lain kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi

bersifat menerangkan saja tentang adanya ketangguhan, serta kemampuan untuk

negara. menghadapi segala ancaman, baik yang

datang dari luar maupun dari dalam,

yang langsung atau tidak langsung

membahayakan kelangsungan hidup

negara dan bangsa Indonesia.

3. IMPLEMENTASI NILAI-
NILAI PANCASILA

Lahirnya Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia merupakan proses yang

panjang, seperti halnya perjalanan panjang bangsa Indonesia untuk menjadi

sebuah bangsa. Idealnya, Pancasila bersumber dari nilai-nilai luhur negara yang

majemuk. Oleh karena itu, nilai Pancasila merupakan dasar dari nilai yang

mengintegrasikan keragaman ini.

Tahap pembentukan Pancasila setidaknya mengawali proses gerakan

perjuangan negara Indonesia. Gerakan Indonesia, yang disebut Persatuan

Indonesia (PI), mulai mengembangkan ideologi politik pada tahun 1924 untuk

mencapai kemerdekaan politik berdasarkan empat prinsip persatuan nasional,

solidaritas, non-kerja sama dan kemerdekaan.

Sebagai norma dasar yang bersumber dari nilai-nilai luhur budaya bangsa,

Pancasila merupakan pedoman hidup bangsa Indonesia. Oleh karena itu, nilai-

nilai umum Pancasila harus dipelajari dan diamalkan dalam kehidupan seluruh

rakyat Indonesia. Oleh karena itu, nilai-nilai Pancasila juga menjadi dasar

pembentukan karakter bangsa Indonesia. Dalam Pancasila, nilai-nilainya

berhubungan secara positif sehingga tiap nilai menguatkan pemahaman satu

sama lain. Berikut adalah rincian nilai yang menunjukkan hubungan antarnilai

Pancasila:

Sila pertama. Faithfulness, toleransi pada Sila ketiga. Loyalitas, kewarganegaraan

kelompok yang berbeda keyakinan, (memiliki pendirian yang kuat terhadap

spirituality and religiousness. Nilai pertama kewajibannya, setia kawan). Nilai ketiga dari

dari Pancasila adalah ketuhanan yang Pancasila adalah persatuan yang berupaya

mengacu pada keyakinan pada Tuhan dan untuk mengutamakan kepentingan bangsa

hidup dengan menjalankan perintah-Nya daripada diri/kelompok, cinta tanah air dan

tanpa mengganggu urusan (utamanya) bangsa, dan pengembangan rasa

agama lain. persatuan bagi bangsa.

Sila kedua. Respek, fairness, courage. Nilai


Sila keempat. Tanggung jawab dan
kedua dari Pancasila adalah kemanusiaan
harmoni. Nilai keempat dari Pancasila
dengan mengakui persamaan hak dan
adalah demokrasi karena demokrasi
kewajiban, sayang pada sesama, dan
memosisikan rakyat sebagai pemegang
menjalin hubungan dengan bangsa lain
kedaulatan penuh atas dirinya.
berdasarkan sikap saling menghormati.

Sila kelima. Persahabatan, keadilan, kerendahatian, sifat menolong.

Nilai kelima dari Pancasila adalah keadilan sosial dapat dicontohkan

dengan sebuah aktivitas membantu pihak lain yang meminta secara

santun untuk menyelesaikan suatu tugas agar tercapai tujuan bersama.


4. Hubungan
internasional

Hubungan antarbangsa tidak selamanya serasi karena menyangkut

kepentingan nasional masing-masing. Perbedaan kepentingan yang

menimbulkan pertentangan biasanya disebut konflik. Hubungan antara dua

bangsa/negara dapat terjadi karena integrasi (kerja sama) apabila

kepentingan dua negara sejalan dan konflik (pertentangan), apabila

kepentingan tiap negara saling bertentangan. Konflik dapat meningkat saat

terjadi dan terus menggunakan senjata. Kondisi terakhir disebut perang.

Indonesia turut berkontribusi dalam menjaga hubungan internasional

antarbangsa lainnya, seperti saat terjadi Perang Dunia, Indonesia bersama

negara India, Pakistan, Sri Lanka, dan Myanmar berupaya agar negara baru

tidak terseret ke dalam salah satu kubu, dengan maksud dapat meredakan

ketegangan dunia. Gerakan ini dinamakan Non-Blok karena berusaha untuk

netral.

Selain itu, untuk menghadapi berbagai persaingan dengan negara-negara

‘superpower’ dalam kegiatan ekonomi, Indonesia menjadi salah satu bagian

dalam pembentukan Perhimpunan Negara Asia Tenggara (Association of

South East Asia Nations atau ASEAN) pada tahun 1967, yang pada awalnya

terdiri dari lima negara, yaitu Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan

Thailand. Jumlah negara anggota ASEAN pada saat ini telah berkembang

menjadi sepuluh negara, dengan tambahan Brunei Darussalam, Kamboja,

Laos, Myanmar (dahulu Burma), dan Vietnam.

Konsep ASEAN kini banyak dikembangkan pada era globalisai dengan

pembentukan badan atau forum, seperti 1) South East Asia Association for

Regional Cooperation (SAARC), 2) South-Pacific Forum (SPF), dan 3) Gulf

Countries Council. Bahkan, kini negara-negara Eropa daratan membentuk Uni

Eropa meskipun sebelumnya telah terbentuk pesatuan negara-negara

Skandinavia, yaitu Swedia, Norwegia, dan Denmark, dan persatuan negara-

negara BENELUX (Belgia, Nederlan, dan Luksemburg). Hal itu menunjukkan

bahwa proksimitas geografis lebih diutamakan untuk mempermudah kohesi

dan respon bersama menghadapi perubahan global yang tidak menentu.


KEWARGANEGARAAN

Secara umum, kewarganegaraan dapat dipahami

sebagai segala sesuatu yang menyangkut warga negara.

Sebagai warga negara, tentu kita sudah


mengemban tanggung jawab kepada negara.

Dalam UU Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia

disebutkan empat asas yang digunakan untuk menentukan kewarganegaraan, yaitu:

Asas ius sanguinis merupakan asas


Asas ius soli merupakan asas yang
yang menentukan kewarganegaraan
menentukan kewarganegaraan
seseorang berdasarkan keturunan.
seseorang berdasarkan negara

tempat kelahiran (diberlakukan

Asas kewarganegaraan tunggal terbatas bagi anak-anak dan diatur

merupakan asas yang menetapkan satu dalam UU)

kewarganegaraan bagi setiap orang

Asas kewarganegaraan ganda merupakan asas yang menentukan

kewarganegaraan ganda bagi anak-anak yang diatur dalam UU tentang

Kewarganegaraan RI.15 Indonesia tidak mengakui penduduk dengan

kewarganegaraan ganda (bipatride), kecuali anak-anak dan penduduk tanpa

kewarganegaraan.

Menurut UU Kewarganegaraan RI, Kewarganegaraan Indonesia dapat

diperoleh atas 7 dasar, yaitu Kelahiran, Pemberian Status,

Pengangkatan, Permohonan, Naturalisasi, Perkawinan, dan Kehormatan.

Bila seseorang telah menjadi WNI, negara akan mengakuinya untuk seumur

hidupnya sekalipun ia bertempat tinggal di luar negeri.

Namun
WNI dapat kehilangan kewarganegaraannya karena hal
- hal berikut:

1. Atas kemauan sendiri menjadi WNA.

2. Melanggar asas kewarganegaraan tunggal

3. Masuk dinas tentara asing tanpa seizin presiden.

4. Tinggal di luar wilayah negara Indonesia, tidak dalam rangka

dinas negara selama 5 tahun berturut-turut dan sebelum

jangka 5 tahun berakhir, dengan sengaja tidak menyatakan

keinginannya untuk mempertahankan kewarganegaraannya,

serta setiap 5 tahun berikutnya yang bersangkutan tidak

mengajukan pernyataan ingin tetap menjadi WNI.

5. Perkawinan dengan WNA (Tergantung terhadap kasusnya).

6. Kewarganegaraan seseorang dapat dinyatakan hilang karena

negara tidak menginginkan warga negaranya memiliki

loyalitas ganda, terhadap Indonesia dan terhadap negara

lain.

WNI yang telah kehilangan

kewarganegaraannya secara otomatis

membebaskan dirinya dari hak dan

kewajiban sebagai WNI.

WNI yang telah kehilangan

kewarganegarannya karena mengikuti

orang lain (status suami/istri yang WNA)

pada prinsipnya dapat diberi

kesempatan untuk kembali menjadi WNI

apabila tidak mengikuti suami/istrinya

lagi.
Negara dan warga negara

Hubungan antara negara dan warga

negara merupakan hubungan timbal balik

yang melibatkan unsur hak dan kewajiban

bagi kedua belah pihak. Hubungan itu

secara mendasar terbangun dari tujuan

awal terbentuknya negara Indonesia,

sebagaimana tertuang dalam alinea

keempat Pembukaan UUD 1945:

1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh

tumpah darah Indonesia

2. Memajukan kesejahteraan umum

3. Mencerdaskan kehidupan bangsa

4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan

kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Untuk mencapai tujuan tersebut, UUD telah


menetapkan prinsip-prinsip dasar yang menjadi
pedoman berbangsa dan bernegara bagi pemerintahan
maupun rakyat. Prinsip- prinsip itu meliputi sila-sila
Pancasila dan prinsip negara kesatuan.
Negara Kesatuan

Negara kesatuan merupakan bentuk negara

yang wewenang legislatifnya dipusatkan dalam

satu badan legislatif nasional atau pusat.

Kekuasaan terletak pada pemerintah pusat dan

tidak pada pemerintah daerah. Pemerintah

pusat memiliki wewenang untuk menyerahkan

sebagian kekuasaannya kepada daerah

berdasarkan hak otonomi (sistem desentralisasi),

tetapi pada tahap terakhir, kekuasaan tertinggi

tetap di tangan pemerintah pusat.

Dalam negara kesatuan, kedaulatan tidak terbagi karena pemerintah pusat

memegang kedaulatan ke luar maupun ke dalam. Konstitusi negara kesatuan

tidak mengakui badan legislatif lain selain badan legislatif pusat. Jika

pemerintah daerah mengeluarkan peraturan bagi daerahnya, hal itu tidak

berarti bahwa daerah itu berdaulat sebab pengawasan kekuasaan tertinggi

tetap berada di tangan pemerintah pusat. Dengan demikian, bagi warga

negara di dalam negara yang berbentuk kesatuan, hanya ada satu

pemerintahan saja.

Kedaulatan merupakan hak atau kekuasaan

tertinggi untuk memerintah. Kedaulatan

rakyat berarti rakyat memiliki hak atau

kekuasaan tertinggi untuk memerintah diri

mereka sendiri. Bangsa Indonesia memiliki

sejarah panjang dalam mewujudkan

kedaulatan rakyat. Dalam sidang-sidang

BPUPKI dikemukakan pertimbangan bahwa

kedaulatan rakyat merupakan bentuk

kedaulatan yang dianggap dapat mencegah

terjadinya negara dengan kekuasaan yang

absolut atau negara penindas.


KEWIRAUSAHAAN

Kewirausahaan berasal dari kata wirausaha

yang secara bahasa berasal dari dua kata, yaitu

(KBBI) :

- Wira : berani, satria, patriot, dan teladan;


- Usaha : upaya

Kewirausahaan sendiri adalah suatu usaha atau aksi baik individual

maupun perkelompok yang dibentuk dan dilahirkan untuk menciptakan

inovasi dan kreativitas yang sekiranya dapat membantu masyarakat

dalam upaya mengurangi angka pengangguran dan menambah

peluang untuk sukses.

Wirausaha adalah salah satu

Sejarah upaya dalam mengurangi

tingkat pengangguran terdidik

Istilah kewirausahaan pertama di Indonesia. Kebanyakan

kali dikenalkan pada awal abad lulusan-lulusan hanya memiliki

ke-18 oleh ekonom Perancis orientasi sebagai job seeker,

bernama Richard Cantillon. daripada menjadi seorang job

Menurutnya, kewirausahaan maker. Namun, lapangan

adalah agent who buys means of pekerjaan di Indonesia yang

production at certain prices in masih cenderung sedikit

order to combine them" apabila dibandingkan dengan

jumlah penduduknya, sehingga

Adapun makna secara diperlukan adanya perluasan

etimologis, wirausaha berasal lapangan kerja mengingat

dari bahasa Sansekerta; adanya potensi di Indonesia.

- Wira : manusia unggul, teladan,

berbudi luhur, berjiwa besar,

berani, pahlawan, pionir,

pendekar, atau pejuang kemajuan

- Swa : berdiri sendiri


- Sta : berdiri
Pendapat Pakar mengenai
Kewirausahaan
Menurut Dan Steinhoff dan John F.

Burgess (1993:35) wirausaha adalah

seseorang yang mengorganisir,

mengelola, dan berani menanggung

resiko untuk menciptakan usaha

baru dan peluang berusaha. Atau

dapat juga diartikan sebagai semua

tindakan dari seseorang yang

mampu memberi nilai terhadap

tugas dan tanggungjawabnya.

Berdasarkan konsep di atas, dapat diasumsikan bahwa setiap orang yang

berkemampuan dapat menciptakan usahanya untuk diri sendiri dan orang

lain sebagai seorang wirausahawan dengan memunculkan kemauan untuk

belajar dan berusaha. Selain kemampuan, berwirausaha juga melibatkan

unsur peluang. Dengan adanya peluang, kita harus menanggapi peluang

usaha tersebut yang nantinya akan berkembang dan memiliki manfaat bagi

diri sendiri, orang-orang di sekitar, dan juga negara.

Kelebihan dan Kekurangan Wirausaha

Berikut ini adaah keuntungan dan kerugian yang akan didapatkan oleh

seorang wirausahawan (Ilik, 2010) :

Kelebihan Kekurangan
Otonomi bebas
Pengorbanan personal
Tantangan awal dan perasaan
Beban tanggung jawab yang besar
motif berprestasi
Kecilnya marjin keuntungan atau

Mendapat kontrol finansial laba, serta kemungkinan gagal

Legitimasi moral yang kuat


Langkah-langkah memulai Wirausaha
Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan seorang

mahasiswa yang ingin memulai wirausahanya.

1. Pilih bidang usaha yang diminati dan dimiliki hasrat,


serta pengetahuan di dalamnya
Jika sudah memiliki minat, segeralah untuk diasah dan

dipelajari, sehingga dapat mendapatkan kesuksesan yang

dapat bermanfaat.

2. Perluas dan perbanyak jaringan bisnis dan pertemanan


Memperluas dan memperbanyak jaringan bisnis termasuk penting,

karena tawaran-tawaran peluang bisnis dan dukungan pengembangan

bisnis seringkali datang dari orang-orang dari koneksi kita di manapun

mereka.

3. Pilihlah keunikan dan nilai unggul dalam produk/jasa


anda
Ada kalanya harga bukanlah segalanya. Kita harus bisa

mencari celah pasar yang unik dengan menentukan posisi

pada peta persaingan usaha.

4. Jaga kredibilitas dan brand image


Mengulur-ulur pembayaran kepada supplier atau

peminjam modal merupakan suatu tindakan yang sangat

fatal dan mengakibatkan munculnya nama usaha di dalam

black list jaringan bisnis usaha pada bidang kita.

5. Berhemat dalam operasional secara terencana serta


sisihkan uang untuk modal kerja dan penambahan
investasi alat-alat produksi/jasa.
Tidak sedikit orang yang telah memperoleh laba besar

melupakan faktor persiapan hal tak terduga saat

mengembangkan usaha. Karena itu dilakukan penghematan

yang dapat membuat usaha lebih berkembang dan

mendapatkan kepercayaan orang lain lebih mudah.


Karakter Kewirausahan
Punya Kreativitas Tinggi

Menurut Levit, kreativitas adalah berfikir sesuatu yang baru (thinking

new thing), oleh karena itu menurutnya, kewirausahaan adalah suatu

cara berfikir dan bertindak suatu hal yang baru atau berfikir sesuatu

yang lama dengan cara-cara baru.

Dari definisi diatas, kreativitas mengandung pengertian, yaitu:

1. Kreativitas adalah menciptakan sesuatu yang asalnya tidak ada.

2. Hasil kerjasama masa kini untuk memperbaiki masa lalu dengan

cara baru.

3. menggantikan sesuatu dengan sesuatu yang lebih sederhana dan

lebih baik.

Komitmen, ETOS kerja dan tanggung jawab

2
Selalu Komitmen dalam Pekerjaan, Memiliki Etos Kerja dan

Tanggung Jawab. Seorang wirausaha harus mempunyai jiwa

komitmen dalam usahanya dan tekad yang bulat di dalam

mencurahkan semua tenaganya pada usaha yang akan

ditekuninya. Dalam menjalankan usaha tersebut, seorang

wirausaha yang sukses harus terus memiliki tekad yang mengebu-

gebu dan menyala-nyala (semangat tinggi).

mandiri

Sesuai dengan inti dari jiwa kewirausahaan yaitu

kemampuan untuk menciptakan seuatu yang baru dan

berbeda (create new and different) atau unik melaui cara

berpikir yang kreatif dan bertindak yang inovatif untuk

memunculkan peluang dalam menghadapi tantangan hidup

oleh dirinya sendiri.


Karakter Kewirausahan
berani menghadapi resiko

4 Kemauan

merupakan
dan kemampuan

salah satu nilai


untuk

utama
mengambil

dalam

kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambil risiko

cenderung sukar memulai atau berinisiatif.


risiko

memulai

5
Motif Berprestasi Tinggi

Kebutuhan berprestasi wirausaha dapat dilihat dalam

bentuk tindakannya untuk melakukan sesuatu yang lebih

baik dan lebih efisien dibandingkan sebelumnya.

6
Selalu Perspektif

Seorang wirausahawan hendaknya seorang yang mampu

menatap masa dengan dengan lebih optimis. Karena memiliki

pandangan jauh ke masa depan maka ia akan selalu berusaha

untuk berkarsa dan berkarya (Suryana, 2003 : 23).

Perilaku Inovatif yang Tinggi

7
Setiap orang memiliki cita-cita, impian, atau sekurang-

kurangnya suatu harapan untuk meningkatkan kualitas hidupnya

sebagai seorang manusia. Hal ini merupakan semacam "intuisi"

yang mendorong manusia normal untuk bekerja dan berusaha.

"Intuisi" ini berkaitan dengan salah satu potensi kemanusiaan,

yakni memiliki daya imajinasi kreatif.


Karakter Kewirausahan
Selalu Mencari Peluang

Esensi kewirausahaan adalah tanggapan positif pada

peluang untuk memperoleh keuntungan bagi diri sendiri dan

atau pelayanan lebih baik pada pelanggan dan juga

masyarakat, cara yang etis dan produktif untuk mencapai

tujuan, serta sikap mental untuk merealisasikan tanggapan

yang positif tersebut.

9
Memiliki Jiwa Kepemimpinan

Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat

kepemimpinan, kepeloporan dan keteladanan, serta Ia

selalu menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan

berbeda.

Memiliki Kemampuan Manajerial

10
Salah satu jiwa kewirausahaan yang harus dimiliki

seorang wirausaha adalah kemampuan untuk

memanagerial usaha yang sedang digelutinya, tanpa

itu semua maka bukan keberhasilan yang diperoleh

tetapi kegagalan uasaha yang diperoleh.

Memiliki Ketrampilan Personal

11
Wirausahawan andal memiliki ciri-ciri dan cara-cara yang dapat

menunjukkan bahwa mereka adalah orang yang handal, percaya

diri, mampu, dan berani dalam meningkatkan kapasitas diri,

memulai sesuatu, serta mengasah ilmu dan kemampuannya.

Faktor Kegagalan Wirausaha


Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003 : 44-45) ada beberapa faktor

yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya:

1. Tidak kompeten dalam manajerial. Tidak kompeten atau tidak memiliki

kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha.

2. Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan,

keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan

mengintegrasikan operasi perusahaan.

3. Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil

dengan baik, faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara

aliran kas. Kekeliruan dalam memelihara aliran kas akan menghambat

operasional perusahan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.

4. Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awal dari suatu

kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan

dalam pelaksanaan.

5. Lokasi yang kurang memadai. Lokasi usaha yang strategis merupakan

faktor yang menentukan keberhasilan usaha.

6. Kurangnya pengawasan

peralatan. Pengawasan erat

kaitannya dengan efisiensi dan

efektivitas. Kurang pengawasan

dapat mengakibatkan penggunaan

alat tidak efisien dan tidak efektif.

7. Sikap yang kurang sungguh-

sungguh dalam berusaha. Sikap

yang setengah-setengah terhadap

usaha akan mengakibatkan usaha

yang dilakukan menjadi labil dan

gagal. Dengan sikap setengah hati,

kemungkinan gagal menjadi besar.


KESIMPULAN
Sebagai cendekia, Kekuatan dan Keutamaan Karakter, Filsafat, Logika,

dan Etika merupakan komponen penting untuk pengembangan diri individu

yang harus dimiliki mahasiswa. Karakter merupakan hal hal yang terkait

terhadap seseorang seperti watak, sifat, tabiat, atau akhlak. Pendidikan

karakter sangat penting dalam pengembangan karakter dengan UI yang

memiliki 9 nilai UI sebagai landasan pembinaan karakter civitas

akamedika. Dalam Filsafat, melihat realitas seara total untuk menemukan

hakikatnya, Ilmu religi dan pengetahuan hanya mencoba menerangkan

hubungan yang ditangkap oleh manusia. Logika merupakan studi metode

untuk dapat membedakan antara penalaran yang tepat dan penalaran

yang keliru. Sedangkan etika meripakan pemikiran tentang bena dan salah

dari suatu hal secara konteks sosial dan moral.

Sebagai warga negara, kita perlu setia pada pancasila yang merupakan

landasan negara. Pancasila sebagai kaidah-kaidah penuntun dalam

kehidupan sosial, politik, dan hukum serta Pancasila digunakan masyarakat

sebagai petunjuk, pemberi arah, dan pedoman dalam menjalani

kehidupan sehari-hari sebagai warga negara Indonesia.

Pengimplementasian nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari

jelas membantu mahasiswa dalam pembentukan jiwa mahasiswa sebagai

warga negara untuk dapat menjelaskan masalah kebangsaan,

kenegaraan, dan kewarganegaraan.

Selain itu, terdapat kewirausahaan yang merupakan kemampuan dan

tindakan untukmenciptakan sesuatu yang dapat memberikan peluang dan

nilai tambah. Wirausaha dapat menjadi salah satu upaya dalam

mengurangi tingkat pengangguran terdidik di Indonesia. setiap orang

yang berkemampuan dapat menciptakan usahanya untuk diri sendiri dan

orang lain sebagai seorang wirausahawan dengan memunculkan kemauan

untuk belajar dan berusaha. Tentunya bewirausaha terdapat kelebihan

dan ekkurangannya masing masing. Dengan karakter wirausaha, kita

dapat memulai wirausaha dengan 5 langkah untuk memulai wirausaha

dan tentunya dapat mempeljara faktor faktor kegagalan dalam wirausaha

untuk meminimalisir kegagalan.

DAFTAR PUSAKA
Takwin, Bagus, et al., BUKU AJAR MPKT A (Depok: Universitas
Indonesia, 2017).

Setiawan, Agus, et al., MODUL MATA KULIAH PANCASILA DAN


KEWARGANEGARAAN (Purwokerto : IAIN Purwokerto, 2020).

Yasin, V., Zarlis, M., & Nasution, M. K. (2018). Filsafat Logika Dan
Ontologi Ilmu Komputer. Journal of Information System, Applied,
Management, Accounting and Research, 2(2), 68-75.

Syarbaini, Syahrial. 2012. Pendidikan Pancasila (Implementasi Nilai-


Nilai Karakter Bangsa) di Perguruan Tinggi. Bogor: Ghalia Indonesia.

Shadily, Hasan. (1983). Sosiologi untuk Masyarakat Indonesia.


Jakarta: Bina Aksara

Suparlan, Parsudi. (2005). Suku Bangsa dan Hubungan Antar Suku


Bangsa. Jakarta: Yayasan Pengembangan Kajian Ilmu Kepolisian.

Anda mungkin juga menyukai