Anda di halaman 1dari 2

Nama : Aminati Ruhiah Maulidiatulail

Kelas : X TJKT 1
Mapel: Sejarah Indonesia

CANDI BOROBUDUR
Dahulu kala, hidup perkampungan
Buddha dibawah Dinasti Syalendra.
Perkampungan Buddha tersebut memiliki
wilayah yang sangat subur mengelilingi
kerajaan dan berdiri sangat megah.
Rajanya bernama Samaratungga sangat
bijak dan berusaha memakmurkan
rakyatnya di tengah peperangan yang saat
itu terjadi. Masyarakatnya pun hidup
rukun, damai, sentosa dan hidup dengan
kegiatan utamanya bercocok tanam karena
mereka hidup di lingkungan yang sangat
subur. Di sekitar bangunan kerajaan
terdapat bunga teratai indah yang
mengapung di atas danau. Pesona bunga teratai tersebut menjadi hiburan tersendiri bagi
masyarakat pada saat itu. Mereka sangat senang setiap kali berlibur di sekitar danau.
Banyak juga acara-acara keagamaan khas Buddha yang seringkali diadakan di sekitar danau.
Namun suatu hari, musim paceklik datang. Irigasi yang biasanya mengaliri sawah-sawah mereka
dengan lancar, pada saat itu mengalami surut dan akhirnya wilayah kerajaan pun mencekam.
Banyak masyarakat yang kelaparan dan kehausan. Danau yang awalnya menjadi tempat mereka
liburan, akhirnya dialihfungsikan menjadi tempat masyarakat mendapatkan minum untuk
mengurangi dahaga dan memasak. Sesekali kerajaan menambah asupan air dan membagikan
makanan kepada masyarakat. Namun karena musim tersebut berlangsung lama, raja pun
akhirnya meminta kepada sang dewa untuk menurunkan hujan agar musim paceklik dapat
berakhir. Raja bersemedi dan bertapa untuk mewujudkan keinginannya demi masyarakat
tersebut. Usai bersemedi, hujan pun turun. Rakyat dibuat senang kembali. Namun hujan tersebut
tidak berlangsung lama. Suatu hari, terjadi bencana alam yang membuat kerajaan luluh lantah.
Begitu pula dengan rumah-rumah warga di bawah kaki bukit Borobudur tersebut.
Raja Samaratungga meminta petunjuk kembali kepada dewa sebagai utusan Tuhan di bumi.
Namun sang dewa memberi ilham yang mengatakan bahwa semua bencana itu terjadi karena
banyaknya penebangan hutan dibawah kaki bukit Borobudur yang selama ini tidak dicegah.
Raja pun akhirnya mencari solusi. Bukit Borobudur ditanami kembali dengan pohon – pohon
dalam jumlah besar dan banyak. Kemudian pada danau yang sudah kering, dibangunlah suatu
candi yang sangat megah dan diberi nama Candi Borobudur. Masyarakat bantu membantu
membangun candi tersebut terlebih sang raja pun memastikan bahwa nantinya aliran air akan
lancar dengan keberadaan candi ini.
Kemudian dari candi tersebut dibangun juga aliran air yang diberikan untuk masyarakat agar
mereka tak kesulitan air lagi. Di sana, masyarakat juga bisa melakukan ibadah secara bebas.
Pembangunan candi tersebut selesai di masa kepemimpinan Ratu Pramudawardhani yang
merupakan anak dari Raja Samaratungga. Hanya saja kepemimpinan Ratu Pramudawardhani pun
mengalami masalah. Dibawah kepemimpinannya wilayah Borobudur juga masih tidak baik –
baik saja. Terjadi longsor yang sangat besar dari Bukit Borobudur. Bahkan longsor tersebut
hingga menewaskan warga dan menimbun bangunan candi. Beberapa warga yang selamat
pindah dari wilayah tersebut dan bermigrasi ke wilayah lain yang lebih aman. Akhirnya candi
dan wilayah kerajaan pun ditinggalkan.

Candi Borobudur dibangun oleh para penganut Buddha Mahayana pada masa kejayaan
dinasti Syailendra. Borobudur pertama kali dibangun atas inisiatif Raja Samaratungga sekitar
tahun 824 Masehi.Meski begitu, Candi Borobudur selesai dibangun menjelang tahun 900 Masehi
pada masa pemerintahan Ratu Pramudawardhani, putri Raja Samaratungga. Arsitek yang berjasa
dalam merancang candi tersebut ialah Gunadharma.Kabarnya, kemegahan Borobudur sempat
sirna berabad-abad terkubur tanah dan debu vulkanik yang diperkirakan efek erupsi Gunung
Merapi. Namun, candi tersebut berhasil direstorasi kembali oleh pemerintahan Thomas Stamford
Raffles saat menjabat Gubernur Jenderal di Pulau Jawa tahun 1911.Kala itu Raffles meminta
bantuan Insinyur Belanda Christian Cornelius untuk memeriksa kondisi bangunan Candi
Borobudur yang terkubur dan membenahinya.Candi Borobudur dinobatkan sebagai Situs
Warisan Dunia UNESCO pada 1991 karena beragam alasan di antaranya merupakan kompleks
candi terbesar di Indonesia. Peninggalan ini dibangun sebagai tempat pemujaan Buddha dan tempat
ziarah. Tempat ini berisi petunjuk agar manusia menjauhkan diri dari nafsu dunia dan menuju
pencerahan dan kebijaksanaan menurut Buddha. Fungsi Candi Borobudur di masa lalu sebagai
tempat ziarah untuk memuliakan agama Budha aliran Mahayana dan pemujaan nenek moyang

Anda mungkin juga menyukai