Anda di halaman 1dari 4

Catatan IPS Tema 8

Kerajaan Buddha dan Peninggalan Sejarahnya di Indonesia

1. Ajaran agama Buddha disebarkan oleh Siddharta Gautama dari India ke seluruh
dunia.
2. Penyebaran agama Buddha di Indonesia dilakukan melalui jalur perdagangan.
3. Kerajaan Mataram Buddha
 Kerajaan Mataram Buddha adalah kelanjutan dari kerajaan Mataram Hindu.
 Wangsa Syailendra menguasai daerah kekuasaan Mataram sejak tahun 750 M
(setelah Wangsa Sanjaya berkuasa).
 Kerajaan Mataram Buddha merupakan salah satu kerajaan besar di Indonesia.
 Peninggalan Kerajaan Mataram Buddha sangatlah banyak. Salah satunya
adalah Candi Borobudur yang termasuk sebagai keajaiban dunia.
 Dinding Candi Borobudur dihiasi oleh beragam relief.
 Sepuluh tingkatan bangunan Candi Borobudur dibagi tiga kelompok, yaitu
Kamadhatu, Rupadhatu, dan Arupadhatu (pada setiap tingkatan terdapat
stupa).
 Candi Kalasan, Candi Mendut, Candi Sewu, dan Candi Pawon juga
merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Buddha, selain Candi Borobudur.
 Sebagian besar candi peninggalan Kerajaan Mataram Buddha sudah
mengalami pemugaran.
 Pemugaran dilakukan karena adanya bagian candi yang rusak (akibat
pengaruh cuaca maupun letusan gunung berapi).
4. Kerajaan Sriwijaya
 Kerajaan Sriwijaya berdiri sekitar abad ke-7 M.
 Awalnya, Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan kecil yang berpusat di
Muara Takus (Riau).
 Selanjutnya, pusat kerajaan dipindahkan ke muara Sungai Musi, Sumatera
Selatan.
 Di bawah kepemimpinan Balaputradewa, Kerajaan Sriwijaya mencapai
puncak kejayaannya.
 Balaputradewa adalah anak Samaratungga dari tanah Jawa.
 Berikut contoh keberhasilan yang dicapai oleh Kerajaan Sriwijaya.
a) Kerajaan Sriwijaya meliputi hampir seluruh Pulau Sumatera, sebagian
Jawa Barat, dan Semenanjung Melayu.
b) Kerajaan Sriwijaya memiliki armada laut yang kuat sehingga menjadi
negara maritim yang disegani oleh bangsa-bangsa lain.
c) Kerajaan Sriwijaya menjadi pusat perdagangan dan pelayaran dunia
(Kerajaan Malaka dan Selat Karimata yang menjadi jalur pelayaran
dari Tiongkok menuju India maupun sebaliknya).
d) Kerajaan Sriwijaya menjadi pusat pendidikan dan penyebaran agama
Buddha. Penyebaran agama Buddha di kerajaan ini dibantu oleh
mahaguru agama Buddha dari India, yaitu Sakhyakirti dan
Dharmapala.
 Sebagai pusat pendidikan dan penyebaran agama Buddha, Kerajaan
Sriwijaya banyak didatangi oleh siswa dari negara lain.
 Mereka datang untuk belajar agama Buddha dan Bahasa Sansekerta.
 Keberadaan Kerajaan Sriwijaya sebagai pusat penyebaran agama Buddha
diperkuat oleh berita I-Tsing.
 I-Tsing datang ke Kerajaan Sriwijaya pada tahun 671 M.
 Menurutnya, terdapat perguruaan tinggi agama Buddha dan ribuan pendeta
Buddha di Kerajaan Sriwijaya.
 Kerajaan Sriwijaya mulai mengalami kemunduran pada abad ke-11 M.
 Penyebab kemundukan Kerajaan Sriwijaya berasal dari dalam maupun luar
kerajaan, di antaranya sebagai berikut.
a) Pemindahaan pusat Kerajaan Sriwijaya dari Muara Takus Palembang,
Sumatera Selatan yang jauh dari pantai. Pemindahan ini
menyebabkan kapal dagang enggan singgah. Akibatnya, pemasukan
pajak bagi Kerajaan Sriwijaya jauh berkurang.
b) Wilayah kekuasaan yang luas sulit dikontrol sehingga banyak daerah
yang melepaskan diri.
c) Serangan dari Raja Colamandala (Kerajaan India Selatan) yang
menyebabkan Raja Sanggarama Wijayatunggawarman (Raja
Kerajaan Sriwijaya) ditawan.
d) Serangan dari Kerajaan Majapahit yang dipimpin oleh
Adityawarman. Serangan dari Kerajaan Majapahit ini menyebabkan
runtuhnya Kerajaan Sriwijaya.
Tokoh-tokoh Sejarah pada Masa Kerajaan Hindu dan Buddha di
Indonesia

1. Dalam sejarah kerajaan-kerajaan bercorak Hindu, Buddha dan Islam, terdapat tokoh-
tokoh penting yang berpengaruh. Tokoh tersebut antara lain raja dan panglima perang
kerajaan. Tokoh-tokoh kerajaan Hindu dan Buddha antara lain.
 Raja Mulawarman
a) Raja Mulawarman merupakan raja terbesar dari Kerajaan Kutai.
b) Ia terkenal sebagai seorang raja yang bijaksana.
c) Ia juga penganut agama Hindu yang taat dan gemar bersedekah.
d) Pada masa pemerintahannya, rakyat hidup dengan damai sejahtera.
 Raja Purnawarman
a) Raja Purnawarman merupakan raja terbesar dari Kerajaan
Tarumanegara.
b) Ia terkenal sebagai seorang raja yang hebat, bijaksana, taat beragama,
dan mengutamakan kepentingan rakyatnya.
c) Ia membangun irigasi untuk lahan pertanian rakyatnya.
d) Ia juga memerintahkan penggalian Sungai Gomati untuk mencegah
banjir di lahan pertanian dan permukiman rakyat.
e) Pada masa pemerintahannya, rakyat hidup dengan aman dan makmur.
 Raja Rakai Pikatan
a) Raja Rakai Pikatan berasal dari Dinasti Sanjaya yang beragama Hindu.
b) Namun, ia menikah dengan Pramudya Wardhani dari Dinasti
Syailendra yang beragama Buddha.
c) Pernikahan ini menyatukan kembali kedua dinasti sebagai satu
Kerajaan Mataram Kuno.
d) Simbol persatuan dan kerukunan tersebut adalah pembangunan candi
Hindu dan Buddha, yaitu Candi Plaosan yang bercorak Buddha dan
Candi Prambanan yang bercorak Hindu.
 Raja Jayabaya
a) Jayabaya menjadi raja yang membawa Kerajaan Kediri mencapai
puncak kejayaannya.
b) Pada masa pemerintahannya, wilayah Kerajaan Kediri meliputi
sebagian besar Pulau Jawa dan beberapa daerah di Pulau Sumatera.
c) Jayabaya terkenal dengan kemampuannya meramal masa depan.
Ramalannya dikenal dengan nama “Jangka Jayabaya”.
d) Jangka Jayabaya dipercaya secara turun-menurun sebagai tradisi jawa
hingga saat ini.
 Raja Kertanegara
a) Raja Kertanegara merupakan raja terbesar dari Kerajaan Singasari
yang menciptakan kesejahteraan dan keamanan bagi rakyatnya.
b) Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Singasari menjalin kerja sama
dengan Kerajaan Champa (kini Vietnam).
c) Ia bertekad menaklukan Kerajaan Sriwijaya di bawah kekuasaan
Kerajaan Singasari melalui Ekspedisi Pamalayu.
 Raja Hayam Wuruk
a) Raja Hayam Wuruk merupakan raja terbesar dari Kerajaan Majapahit.
b) Pada masa pemerintahannya, rakyat makmur dan damai.
c) Kerajaan Majapahit menjadi pusat perdagangan yang ramai, negara
agraris yang maju, dan negara maritim yang kuat.
d) Di bawah kepemimpinannya, Kerajaan Majapahit berhasil memperluas
wilayah hingga ke Tumasik (Singapura) dan Semenanjung Melayu.
 Patih Gajah Mada
a) Patih Gajah Mada merupakan panglima perang dari Kerajaan
Majapahit.
b) Ia bertekad mempersatukan Nusantara di bawah kekuasaan Kerajaan
Majapahit.
c) Ia memiliki sikap berani dan rela berkorban demi kepentingan negara.

Anda mungkin juga menyukai